Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lafidan Rizata Febiola

NIM : 041711333237
No. : 16
Kelas :L
Kelompok :2

LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL


DIVISI PRODUKSI DAN PROYEK PEMBANGUNAN

Kepada: Direktur Produksi PT ABC Surabaya


CC : DIrektur dan Komite Audit PT ABC Surabaya

Departemen Internal Audit PT. ABC Surabaya telah melakukan tinjauan pengendalian internal
pada divisi proyek pembangunan gudang finish good dan kantor setinggi dua lantai di jalan xxx
no 2 Surabaya atas pelaksanaan surat perintah audit internal no xx/IA/4/ 2019.. Tujuannya untuk
menilai kualitas lingkungan pengendalian internal dan prosedur control yang beroperasi selama
proyek pembangunan gudang finish good dan kantor setinggi dua lantai. Kami menyelesaikan
pekerjaan lapangan untuk audit ini selama dua minggu, dari tanggal 10 April 2019 dan berakhir
pada tanggal 25 April 2019.

Tinjauan kami mencakup penilaian pemeriksaan fisik bangunan tersebut sudah sesuai
aspek/klasifikasinya dokumen perencanaan dengan kenyataannya. Kami juga melakukan
pengujian prosedur secara terperinci termasuk sistem pengendalian dalam jadwal pelaksanaan
proyek dan deskripsi pekerjaan yang berkaitan dengan proyek. Selain menyusun rencana
pemeriksaan yang relevan, kami juga menjamin bahwa pemeriksaan yang kami lakukan adalah
akurat karena kami bekerja sama dengan tenaga ahli bangunan sipil dari PTN di Surabaya. Kami
menemukan pengendalian internal untuk pengawasan proyek masih dirasa kurang karena banyak
aspek teknis yang tidak sesuai dengan aspek perencanaan terutama untuk ukuran konstruksi
beton. Kami menemukan pengendalian internal untuk aspek lainnya dirasa sudah memadai.

Kami menemukan beberapa area yang kami rekomendasikan untuk melakukan tindakan korektif
meningkatkan struktur kontrol internal. Temuan dan rekomendasi audit internal kami dan
tindakan korektif yang direncanakan manajemen termasuk dalam laporan ini.

Surabaya, 25 April 2019

Ketua tim Internal Audit: Drs. Abimanyu. CA

Anggota Internal AUdit: Drs. Badu. CA; Dra. Clara. CA


Pemeriksaan kami laksanakan lebih banyak kepada area kemajuan fisik bangunan dari pada
administrasi proyek. Dalam pemeriksaan fisik bangunan tersebut kami mencocokkan antara
dokumen perencaan khususnya tentang aspek/klasifikasi teknis bangunan dengan kenyataan.
Untuk menjamin bahwa pemeriksaan yang kami lakukan adalah akurat kami menggunakan
tenaga ahli banguan sipil dari PTN di Surabaya selain menyusun rencana pemerikaan yang
relevan. Adapun hasil audit internal menunjukan:

1. Banyak aspek tenis yang tidak sesuai dengan aspek perencanaan, walaupun secara kasat
mata tampak baik-baik saja (sesuai spek). Misalnya pada ukuran kolom cor beton, jika
dilihat dari ukuran luar balok beton adalah sama seperti spek, tetapi sesunggungnya
ukuran kumtruksi betonya rata-rata berkurang 2-3 cm lari. Kamuflase spek dilakukan
dengan menambah pasangan plesteran pada bagian luar beton cor. Hal ini sangat
berbahaya terhadap kekuatan strukur bangunan khususnya untuk balok gantung
penyangga lantai 2.

Rekomendasi: Pembelian beton harus disesuaikan dengan dokumen perencanaan. Ketika


beton tersebut dibeli dan diserahkan ke proyek. Pengawas proyek harus mengecek
kembali beton tersebut sudah sesuai ukurannya atau tidak.

2. Skedul pelaksanaan proyek bangunan juga terancam mengalami kemunduran dari


rencana. Hal ini sangat berisiko terhadap penempatan hasil produksi yang sudah
direncanakan.

Rekomendasi: Pelaksanaan proyek harus diberi target perhari untuk menentukan mana
yang dapat diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini dibuat agar proyek tersebut tetap berjalan
perhari sesuai rencana dan dapat selesai sesuai dengan target yang ditentukan.

3. Untuk administrasi proyek secara umum sudah sesuai dengan system dan prosedur yang
berlaku di PT ABC, baik untuk pengadaan barang dan jasa dan pembayaran kasnya.
System pengendalian intern tampaknya sudah berjalan dengan baik karena semua pejabat
yang berkepentingan dan berwenang sudah memberikan approval. Namun kejadian ini
(diketumukannnya ukuran beton yang tidak sesuai spek) mengungkapkan bahwa fungsi
pengawas proyek yang independen tidak berjalan.

Rekomendasi: Mengecek kembali sistem pengendalian internal terutama yang berkaitan


dengan pejabat yang memberi persetujuan. Disesuaikan dokumen tersebut dengan
kenyataannya.

4. Pengawas proyek pada waktu dimintai pertanggungjawaban atas kejadian ini tidak bisa
memberikan alasan yang memuaskan.
Rekomendasi: Pengawas proyek dapat diberikan sanksi tegas atas kelalaian yang
dilakukannya.

Adapun Beberapa rekomendasi lain yang kami sarankan:


5. Atas hasil temuan ini disarankan kepada direktur produksi sebagai inisiator proyek
mengundang rapat lengkap direksi untuk memanggil kontraktor proyek untuk dimintai
pertanggung jawaban atas temuan di-atas.
6. Ada alternative untuk penguatan struktur bangunan yaitu dengan pemasangan fiber
carbon pada struktur bangunan sehingga kekuatan kontrusi dapat ditingkatkan sementara
waktu penyelesaian proyek bisa tepat waktu, namun harganya memang mahal.
7. Mohon untuk pengawas proyek diberi catatan untuk tidak digunakan pada kesempatan
lain.

Anda mungkin juga menyukai