Anda di halaman 1dari 7

1.

Strenght
a. Merupakan bank milik pemerintah atau BUMN
BRI merupakan bank pemerintah atau BUMN yang sebagian besar modalnya dari
pemerintah, sehingga modal atau pendanaannya lebih terjamin.
b. Nama yang sudah sangat dikenal (strong brand recoqnition)
BRI telah berdiri sejak 1895 yang berarti telah lama bertahan di dunia perbankan
Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa BRI namanya sangat terkenal sejak berdiri
hingga sekarang, dipercaya oleh masyarakat, dan memiliki nasabah yang loyal.
c. Mempunyai banyak unit kerja operasional
BRI memiliki total unit kerja operasional sebanyak 9.618 unit kerja yang terdiri
dari; 1 kantor pusat, 19 kantor wilayah, 467 kantor cabang, 611 kantor cabang pembantu,
5.382 BRI unit,952 kantor kas, 2.049 teras BRI, 133 Teras BRI keliling, 4 Teras BRI
Kapal. Unit kerja tersebut termasuk 5 KC dan 3 KCP Unit Kerja Luar Negeri. Dengan
tersebarnya unit kerja BRI hingga ke pelosok Indonesia dan beberapa negara, BRI dapat
menjangkau masyarakat dari berbagai wilayah.
d. Divisi R & D yang selalu berinovasi
BRI telah berinovasi dengan BRIsat, BRI Link, E- Buzz, Teras BRI Keliling,
Teras BRI Kapal, E- Buzz Pendidikan, dll.
BRIsat adalah satelit yang mendukung usaha nasabah yang sistem
pembayarannya terintegrasi pada retailers, wholesales, asset tracking dan monitoring;
terciptanya akses wifi public BRI Zone; dan produk BRI lain yang menjangkau daerah
pedalaman dan terpencil.
BRI Link adalah layanan keuangan tanpa kantor yang menjadikan masyarakat
sebagai Agen bank.
E- Buzz BRI adalah layanan perbankan BRI di atas kendaraan yang beripindah-
pindah untuk melayani transaksi keuangan ritel di wilayah kota.
Teras BRI layanan perbankan BRI di atas kendaraan yang beripindah- pindah
untuk melayani transaksi keuangan mikro dan menjangkai nasabah di pelosok Indonesia
yang jauh dari kantor unit BRI.

e. Memiliki jumlah Agen BRILink yang besar & tersebar


BRILink merupakan perluasan layanan BRI dimana BRI menjalin kerjasama
dengan nasabah BRI sebagai Agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi
masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan
konsep sharing fee. BRI menjadikan masyarakat sebagai Agen BRILink dengan
pencapaian total sebanyak 422.160 Agen yang tersebar di 49.184 desa, atau 66% dari
total seluruh desa di Indonesia. BRI juga menyediakan akses layanan keuangan kepada
masyarakat melalui BUMDes sebagai Agen BRILink yang mencapai 22.654 rekening,
8.662 agen dan 4,8 juta transaksi (Januari-Desember 2019).
f. Market Leader di daerah pedesaan (rural)
Business core BRI adalah di penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah di
daerah rural. BRI juga menyalurkan KUR dan perantara penyalur kartu tani dan bantuan
pemerintah lainnya. BRI saat ini juga telah mengakuisisi 22.654 rekening BUMDes di
seluruh Indonesia dan menjadikan BUMDes sebagai Agen BRILink.
g. Kepemimpinan di segmen kredit UMKM
Credit Excellence yang berguna untuk mendorong kepemimpinan di segmen
kredit UMKM dan juga untuk meningkatkan produktivitas melalui teknologi digital dan
data analytics serta membangun budaya kerja berbasis kinerja..

h. Fraud Detection System yang sesuai standar internasional


BRI melakukan optimalisasi Teknologi Informasi, seperti Big Data Analytics
dengan fitur Fraud Detection System dan Early Warning System yang mengantisipasi
perilaku fraud secara proaktif dan untuk kemudian dilakukan tindakan pencegahan.

i. BRI memiliki satelit komunikasinya sendiri ( BRIsat)

BRIsat diluncurkan pada 18 Juni 2016 sebagai infrastruktur penunjang layanan


digital Bank BRI dan menjadikannya bank pertama di dunia yang mempunyai satelit.
Alasannya karena keterbatasan akses komunikasi terutama di pedalaman dan pedesaan
terpencil untuk mendapat akses layanan perbankan. Masalah topografi Indonesia dan
mahalnya infrastruktur, membuat akses internet fiber optic  sulit menjangkau hingga
pedalaman. Padahal potensinya sangat besar, terutama untuk pelaku usaha UMKM.
Selain itu, selama ini BRI menyewa satelit berkapasitas 23 transponder dari pihak lain
dengan biaya yang cukup besar.
Kehadiran BRIsat mendukung 406 agen BRILink di pedalaman yang belum
didukung layanan provider, sehingga BRI mampu menjangkau 51.661 desa atau 69,18%
dari total desa di Indonesia. Hal tersebut membuat BRI dapat memberikan akses
perbankan kepada pelaku usaha mikro sampai ke pelosok desa dan mendorong
masyarakat untuk menabung melalui Teman Simpedes.
Melalui pengembangan system komunikasi dan telekomunikasi berbasis teknologi
via BRIsat, BRI mampu mengurangi intensitas perjalanan dinas untuk rapat koordinasi
dengan kantor wilayah maupun kantor cabang dan menghemat biaya komunikasi dan
teknologi informasi.
j. BRI memiliki hubungan baik dengan lembaga keuangan nasional dan
internasioanal, serta otoritas moneter
BRI telah bekerja sama dengan e- commerce besar asal Singapura, Qoo10 dan
memiliki 6 jaringan e- commerce. BRI juga bekerja sama dengan fintech Gopay.
Perbankan TNI Angkatan Darat, Lemdiklat Polri, Kemendikbud, Konsulat Jendral RI, dll.
k. Human capital yang handal
Berkat pengelolaan human capital yang baik, tingkat turnover yang rendah
mencapai 2,29% atau lebih rendah dari tingkat turnover industri yang mencapai 12%
pada 2019.
l. Memiliki manajemen risiko yang baik
m. Memiliki jumlah asset yang besar
BRI memiliki total asset yang besar dibandingkan dengan bank lainnya dengan
total asset sebesar Rp698.397.173.575
n. Program marketing lebih lengkap dan bervariasi
BRI sering melakukan program door to door untuk mempromosikan produk
pengkreditan untuk menjaring calon nasabah. BRI juga sering mengadakan undian
berhadiah yang menarik untuk meningkatkan kesetiaan nasabah.

2. Weakness
a. BRI tidak punya diferensiasi yang kuat di perkotaan
BRI fokus usahanya adalah daerah pedesaan dan kemudian mengembangkan di
daerah perkotaan. Karena masih baru di perkotaan, BRI banyak mengikuti strategi atau
produk dari kompetitor yang menguasai pasar perkotaan.
b. Pelayanan yang masih belum memuaskan
Masih banyak keluhan nasabah terutama terkait pengiriman kartu kredit yang
tidak segera ditindaklanjuti dan mbanking yang sering error. Di beberapa kantor juga
masih terdapat antrian nasabah yang menumpuk bahkan hingga sampai ke laur gedung.
c. Masih terdapat fraud oleh oknum internal
Selama setahun terakhir, fraud dilakukan oleh oknum internal Perseroan, eksternal
dan kerjasama keduanya dengan modus yang semakin bervariasi, baik dengan cara
konvensional maupun dengan bantuan sarana teknologi informasi dan digital.
d. Adanya pengendapan saldo di rekening
e. Job karyawan yang kurang banyak dan spesifik
BRI telah banyak mengembangkan digital yang tentunya mengurangi job desk
karyawan.
f. Fasilitas gedung kurang besar
Gedung BRI relatif kecil dan tidak sebanding dengan jumlah nasabah. Hal ini
menyebabkan banyak antrian yang tidak mendapatkan kursi bahkan hingga antri di luar
ruangan.

3. Opportunity
a. Digitalisasi semakin berkembang
Sekarang ini merupakan era digitalisasi, semua mulai beralih dari konvensional
menjadi digital. Terutama untuk kaum milenial karena dianggap lebih praktis, efektif, dan
efisien. BRI telah meluncurkan satelinya BRIsat dan menjadikannya sebagai bank
pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri. BRI juga terus berinovasi
mengembangkan produk digital seperti Pinang, Ceria, Mbanking, dll.
Selain itu, Bank BRI mendorong UMKM Go Digital dengan meluncurkan
Indonesia Mall bekerjasama dengan startup-startup market place sehingga memberikan
kesempatan kepada UMKM untuk menjual produknya dengan pasar yang lebih luas. BRI
juga meresmikan BRI Institute untuk melopori penyiapan sumber daya manusia
perbankan untuk mengantisipasi model transaksi digital.

b. Masyarakat mulai “bank minded”


Sekarang masyarakat telah banyak menggunakan kartu kredit dan kartu debit
dalam bertransaksi. Hal ini dimanfaatkan oleh BRI dengan menawarkan produk serupa.
c. Banyak masyarakat yang mulai menabung di pedesaan
Masyarakat pedesaan mulai berminat untuk menabung, namun belum terjangkau
oleh fasilitas perbankan. Hal ini dimanfaatkan oleh BRI untuk membuka banyak kantor
cabang di pedesaan dan daerah pinggiran kota. BRILink juga telah menjangkau daerah
pelosok.
d. Munculnya UMKM baru yang membutuhkan pinjaman untuk modal usaha

e. Meningkatnya transaksi e-commerce dunia


Sekarang ini transaksi jual beli telah bergeser dari konvensiaonal menjadi digital (
e- commerce. Hal ini karena dirasa lebih praktis dan efisien. BRI telah berinovasi e-
commerce melalui e-pay dan Indonesia Mall terutama untuk memasukan UMKM dan
pelaku usaha start up.
f. BRI pelopor gerakan non tunai di Indonesia
Bank Indonesia pada 14 Agustus 2014 telah mencanangkan “ Gerakan Nasional
Non Tunai ( GNNT)” bersama 3 bank pemerintah yang tergabung dalam Himbara, yaitu
bank Mandiri, BNI, dan BRI untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem pembayaran
ritel. BRI telah mengeluarkan beberapa produk seperti; Internet Banking BRI, Mobile
Banking BRI,BRIZZI, dll. BRI juga berkolaborasi dengan Gopay dan Pertamina untuk
mewujudkan GNTT.
g. BRI akuisisi beberapa perusahaan untuk Integrated Financial Solution

Pada bulan September 2019, BRI telah menyelesaikan pengambilalihan PT


Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur atau BRINS yaitu dengan porsi kepemilikan
sebesar 90%. BRINS merupakan perusahaan asuransi umum yang melayani berbagai
produk asuransi ditawarkan dalam bentuk penutupan asuransi konvensional maupun
penutupan asuransi syariah.
BRI juga mengakuisisi PT BTMU BRI Finance yang bergerak di bidang
multifinance dan mengubah namanya menjadi PT BRI Multifinance Indonesia dari
tingkat kepemilikan 45% menjadi 99%.
Dengan akuisisi ini akan menjadikan BRI sebagai pemegang saham pengendali
dan sebagai grup keuangan di Indonesia yang dapat menyediakan Integrated Financial
Solution bagi nasabahnya.
h. Menyertakan bisnis baru
BRI telah melakukan penyertaan pada 3 bisnis baru, yaitu 2 (dua) tambahan
perusahaan anak, PT BRI Ventura Investama (BRI Venture) dan PT Danareksa Sekuritas
(PT BRI Danareksa Sekuritas.), serta penyertaan pada PT Danareksa Investment
Management (DIM). PT BRI Ventura Investama adalah perusahaan modal ventura yang
diarahkan untuk melakukan aliansi strategis dengan perusahaan rintisan.PT Danareksa
Sekuritas adalah perusahaan yang menangani transaksi pasar modal, baik sebagai
underwriter (penjamin emisi efek), broker (perantara pedagang efek) dan financial
advisor. PT Danareksa Investmen Management adalah manajer investasi yang
mengeluarkan reksa dana open end (terbuka untuk umum).
i. Maraknya pinjaman online
Menyesuaikan dengan gaya hidup millenial yang serba praktis dan konsumtif,
BRI meluncurkan aplikasi CERIA yaitu produk layanan kredit dari BRI dengan skema
cicilan online tanpa kartu. Aplikasi CERIA berbasis android yang dapat diunduh di
playstore. CERIA merupakan aplikasi fully digital, dengan sistem digital verification,
digital scoring, dan digital signature serta telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan.
PINANG adalah produk pinjaman digital berbasis aplikasi pertama di Indonesia
yang dirilis pada Februari 2019. Aplikasi yang di platform Android ini menyediakan
pilihan pinjaman dengan angsuran yang kompetitif untuk nasabah. Aplikasi PINANG
telah fully digital dan dilengkapi sistem digital verification, digital scoring, dan digital
signature.
j. Memperluas pasar ke internasional
Dengan semakin berkembangnya bisnis perbankan, kebutuhan akan layanan
perbankan di luar produk kredit dan simpanan semakin bertambah. Bisnis Internasional
BRI melayani berbagai kebutuhan nasabah akan produk atau jasa di bidang Trade
finance, bisnis bank Koresponden, bisnis Remitansi, dan bisnis Money Charger. BRI
telah membangun unit kerja luar negeri di New York, Cayman Islands, Singapura, Hong
Kong, dan Timor Leste. BRI juga memiliki Remittance Representative untuk
meningkatkan layanan bisnis Remitansi di Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi
dan Uni Emirat Arab.
k. Pindah ke segmen pasar baru itu menawarkan keuntungan yang lebih baik
BRI selama ini dikenal sebagai bank yang memiliki kekuatan di daerah rural,
sejak 2009 telah memperluas ke daerah perkotaan (urban) yang selama ini dikuasai oleh
bank kompetitornya, yaitu Bank BCA dan Bank Mandiri. Produknya antara lain BritAma.
4. Threat
a. Peluncuran produk yang sama dari competitor
BRI memiliki kompetitor raksasa, seperti Bank Mandiri dan Bank BCA. Beberapa
produk kompetitor adalah Axa Mandiri dan BCA Insurance yang merupakan produk
kompetitor BRINS, Tabungan BNI Taplus Anak, Tabungan Simpel BCA, Mandiri
Simpel, dll yang merupakan produk kompetitor BRI Junio.
b. Mulai banyak bermunculan bank-bank baru.

Banyak bermunculan bank baru seperti; Bank BNI Syariah, Bank CIMB Niaga
Syariah, Maybank Syariah, dll dapat membuat nasabah BRI untuk mencoba produk atau
fasilitas jasa yang ditawarkan oleh bank- bank tersebut.
c. Promosi besar-besaran yang dilakukan oleh kompetitor
Matriks SWOT
Strenght Weakness
OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO
- Selalu menjalin kerjasama dengan - Mengurangi fraud internal melalui
stakholders untuk kemajuan BRI perbaikan empat pilar strategi yang
- Memperluas jaringan kerja sama saling berkaitan satu dengan yang
dengan perusahaan fintech lain yaitu pencegahan; deteksi
- Memperluas kerja sama dengan investigasi, pelaporan dan sanksi;
perusahaan startup yang berpeluang serta pemantauan, evaluasi dan
akan sukses tindak lanjut
- Mengoptimalkan BRI Institute - Mendorong pelaksanaan tata kelola
sebagai wadah untuk mencetak WHISTLE BLOWING SYSTEM
lulusan yang unggul dan siap pakai yang baik untuk pengaduan
untuk internal BRI, terutama dalam - Mengembangkan inovasi produk
hal digitalisasi BRI yang mampu menarik para
- Melakukan kontrol atas pelaksanaan nasabah, terutama nasabah perkotaan
pengembangan dan implementasi TI - Melakukan pemeliharaan sistem dan
di BRI pembaruan terhadap aplikasi digital,
- Memperbanyak program promosi seperti brimo dan lainnya untuk
atau pemasaran kepada masyarakat menigkatkan pelayanan
- Merealisasikan pembangunan - Memikirkan strategi inovasi untuk
cabang brancless banking agar product development agar
memudahkan masyarakat dalam pemasaran dapat dikembangkan
bertransaksi - Menyusun program marketing yang
- Menjaga kepercayaan pelanggan inovatif agar tujuan promosi tercapai
dengan memperbarui terus sistem sepenuhnya
yang terkomputerisasi - Membangun bank cabang yang lebih
- Mengoptimalkan promosi media luas untuk menampung lebih banyak
sosial nasabah
- Memberikan reward kepada - Melakukan pelatihan karyawan agar
pelanggan BRI yang setia meningkatkan pelayanan nasabah
- Mengembangkan produk digital
perbankan dan produk keuangan
lainnya
- Membuat desain aplikasi yang user
friendly dan menarik

THREAT STRATEGI ST STRATEGI WT


- Selalu berinovasi untuk terciptanya - Memberikan edukasi dan pelatihan
produk dan fasilitas jasa yang untuk para karyawannya
bermafaat bagi masyarakat terutama - Mengembangkan inovasi produk
yang mampu bersaing dengan yang mampu bersaing
kompetitor di pasar perkotaan - Mengurangi kegiatan mencopy
- Memilikirkan strategi pemasaran produk kompetitor yang laris di
yang inovatif agar mampu bersaing pasaran terutama produk perbankan
dengan kompetitor lain untuk masyarakat perkotaan
- Menjaga kualitas SDM yang
berkualitas untuk meningkatkan
pelayanan
- Menetapkan tarif bank yang lenih
kompetitif

Menurut kelompok kami, BRI lebih dominan menggunakan strategi SO, dimana Bank
BRI menggunakan kekuatan internal yang dimilikinya dan mengambil kesempatan untuk meraih
peluang-peluang yang ada di lingkungan eksternal perusahaan. BRI mengarahkan seluruh
potensi internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi ini mendorong BRI
untuk mendukung strategi yang penuh inisiatif dan terencana untuk pengembangan pasar,
penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi kebelakang, dan integrasi
horizontal serta diversifikasi konsentrik. Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan
ekspansi atau pertumbuhan lebih karena posisinya yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai