Anda di halaman 1dari 73

1

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon: (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033
Laman: www.psma.kemdikbud.go.id

Koordinator Pengembang Modul

Dra. Hastuti Mustikaningsih, M.A.


Kepala Sub Direktorat Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

Koordinator Pelaksana

Dr. Junus Simangunsong, MT


Kepala Seksi Penilaian, Sub Direktorat Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA

Penulis Modul

Icih Tresnaasih, M.Pd (Guru SMA Negeri 3 Kuningan)


Drs. Munawir, M.M. (Guru SMA Negeri 8 Kota Bekasi)

Penanggung Jawab Kegiatan

Syamsudin, M.Pd

Layout

Arso Agung Dewantoro, S.Pd

i
Kata Pengantar

Keberhasilan sebuah SMA umumnya ditentukan oleh banyaknya peserta didik yang lulus
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, serta banyaknya yang melanjutkan studi kependidikan
tinggi. Lebih spesifik lagi keberhasilan dalam ujian, hanya melihat dari hasil Ujian
Nasional sebuah sekolah. Ujian Sekolah seakan dipandang sebelah mata walaupun yang
menjadi pertimbangan kelulusan dari sebuah SMA adalah hasil dari Ujian Sekolah.
Masyarakat luas memandang bahwa hasil Ujian Nasional (UN) lebih objektif untuk
menilai keberhasilan sebuah sekolah, karena pembuatan naskah soal dan koreksi tidak
dilaksanakan oleh pihak sekolah tetapi oleh lembaga independen, dalam hal ini
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Walaupun UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan, UN tidak kehilangan peran


strategisnya sebagai pemetaan mutu pendidikan. Dengan demikian hasil UN sebuah
sekolah menjadi sangat prestisius yang berdampak kepada nilai jual sekolah tersebut.
Akibatnya upaya-upaya untuk meningkatkan hasil UN menjadi sangat penting untuk
meningkatkan nilai jual sekolah di samping meningkatkan mutu pendidikan. Upaya
untuk meningkatkan hasil UN bukan hanya menjadi tanggungjawab sekolah dan stake
holdersnya tetapi juga menjadi program Direktorat Pembinaan SMA.

Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK), namun masih terdapat ribuan sekolah yang memiliki nilai mata
pelajaran di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal lulus ujian nasional. Memperhatikan
kondisi tersebut Direktorat Pembinaan SMA melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek)
Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada guru-guru mata pelajaran yang
diujikan secara nasional dari sejumlah SMA. Bimtek ini bertujuan agar nilai UN pada tahun
mendatang meningkat sebagaimana hasil bimtek Pasca EHB pada tahun- tahun
sebelumnya. Sebagai tindak lanjut bimtek ini sekolah diharapkan dapat menerapkan
strategi pembelajaran yang mengarah pada berpikir tingkat tinggi.

Modul ini disusun untuk digunakan sebagai salah satu pedoman dalam kegiatan
Bimtek Pembinaan Pasca EHB. Di samping itu modul ini diharapkan dapat digunakan juga
oleh guru-guru lain yang tidak berkesempatan untuk mengikuti Bimtek.

Jakarta, September 2019


Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si


NIP. 196104041985031003

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii

Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Bahan Bacaan 2
C. Tujuan 2
D. Hasil yang Diharapkan 2

Unit 1 Analisis Materi Daya Serap Rendah 3


A. Pemetaan MDSR 3
B. Penugasan 11
C. Refleksi 11

Unit 2 Pembahasan Soal Daya Serap Rendah 12


A. Uraian Singkat Materi 12
B. Penugasan 36
C. Refleksi 36

Unit 3 Strategi Pembelajaran 37


A. Uraian Singkat Materi 37
B. Penugasan 59
C. Refleksi 60

Lembar Kerja 1 62
Lembar Kerja 2 65
Lembar Kerja 3 67

iii

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Perubahan komposisi kemampuan berpikir tingkat tinggi pada Keterampilan Abad 21


sebagai konsekuensi perubahan tuntutan standar-standar pendidikan yang menghendaki
lulusan yang kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Berdasarkan kebutuhan lulusan ini,
diterbitkanlah standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016. Selanjutnya standar kompetensi lulusan
tersebut dipergunakan sebagai dasar menentukan isi kurikulum dan mata pelajaran
yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi. Mengacu pada Standar Isi tersebut ditetapkan langkah-
langkah pembelajaran yang tepat dalam rangka mencapai kompetensi yang dibutuhkan
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses. Dalam rangka memastikan proses tersebut mencapai kompetensi yang
diharapkan diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian, Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar
terhadap peserta didik oleh pemerintah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu. Walaupun UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan,
UN tidak kehilangan peran strategisnya yaitu (1) sebagai pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan; (2) sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu; (3) sebagai bahan
pertimbangan dalam melanjutkan pendidikan. Atas dasar tuntutan penilaian terhadap
ketercapaian kebutuhan kompetensi inilah, soal-soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(Higher Order Thinking Skills, HOTS) dimasukkan dalam soal Ujian Nasional (UN).

Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian Nasional
(IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Namun seperti pada https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/, dimana masih
terdapat 11.188 sekolah yang memiliki nilai di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal
lulus ujian nasional. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan proporsi soal-soal
berpikir tingkat tinggi, yaitu menjadi sepuluh sampai dengan dua puluh persen.

Berdasarkan hasil UN SMA tahun 2019 di atas, Direktorat Pembinaan SMA memprogramkan
Bimbingan Teknis Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada guru dari SMA
dengan hasil UN kategori kurang atau nilai mata pelajaran yang diujikan di bawah 55.
Mata pelajaran yang menjadi sasaran Bimtek Pembinaan Pasca EHB meliputi: 1) Bahasa
Indonesia, 2) Bahasa Inggris, 3) Matematika, 4) Fisika, 5) Kimia, 6) Biologi, 7) Ekonomi,
8) Geografi, 9) Sosiologi, dan 10) Antropologi. Oleh karena itu, agar bimtek ini berjalan
dengan lancar maka disusun lah modul Pasca EHB sebagai pedoman kegiatan bimtek
untuk semua mata pelajaran.

1
Materi dalam modul ini difokuskan pada materi-materi yang memiliki daya serap rendah
dan yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi. Materi tersebut disusun sesuai
kebutuhan evaluasi pasca EHB yang meliputi: (1) Unit 1, Analisis Materi-Materi Daya
Serap Rendah; (2) Unit 2, Soal-soal UN Daya Serap Rendah dan Pembahasannya; (3) Unit 3,
Strategi Pembelajaran dalam Berpikir Tingkat Tinggi. Secara umum setiap modul berisi
uraian singkat materi, fokus unit, penugasan, dan refleksi.

B. Bahan Bacaan

Materi-materi terkait untuk memperkaya wawasan agar kegiatan Bimtek Pembinaan


Pasca EHB dapat berjalan dengan lancar adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Higher Order Thinking Skills dalam Pembelajaran dan Penilaian;
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terkait dengan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian;
3. Panduan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah;
4. Panduan Pengembangan Kisi-kisi dan Butir Soal;
5. Hasil Ujian Nasional SMA Tahun 2019 (https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/).

C. Tujuan

Bimbingan Teknis Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) bertujuan:


1. Mengembangkan kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap
rendah.
2. Mengembangkan kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal
berpikir tingkat tinggi
3. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi berpikir tingkat
tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan Bimtek Pembinaan Pasca EHB adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap rendah.
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal berpikir
tingkat tinggi.
3. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi yang menuntut
berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh
peserta didik.

2
UNIT 1
ANALISIS MATERI DAYA SERAP RENDAH

A. Pemetaan Materi Daya Serap Rendah (MDSR)

Analisis hasil UN yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik)


Balitbang Kemdikbud, menunjukkan bahwa daya serap soal UN setiap tahun
berubah-ubah sesuai dengan tingkat kesulitan soal UN pada tahun itu. Pada beberapa
materi hampir setiap UN, daya serapnya selalu rendah (kurang dari 50%). Contohnya
beberapa lingkup materi pada mata pelajaran Biologi berdasarkan pengalaman
empiris materi yang mendapatkan daya serap rendah pada UN sebagai berikut.

1. Keanekaragaman Hayati dan Ekologi

Berdasarkan hasil UN lingkup materi keanekaragaman hayati dan ekologi memiliki


daya serap rendah, hal ini disebabkan lingkup materi keanekaragaman hayati dan
ekologi sangat luas meliputi ciri- ciri kelompok makhluk hidup dan perannya
dalam kehidupan, tingkat keanekaragaman hayati, dasar-dasar pengelompokan
makhluk hidup, daur hidup makhluk hidup (invertebrata dan tumbuhan tingkat
rendah), aliran energi dan daur materi pada ekosistem, dampak perubahan
lingkungan dan tindakan perbaikannya, dampak interaksi makhluk hidup dalam
ekosistem terhadap keseimbangan lingkungan serta tindakan perbaikan dan
pelestarian lingkungan.
Butir soal UN yang sering muncul berdasarkan materi yang memiliki daya serap
rendah sebagai berikut

Tabel 1 Soal UN Materi Keanekaragaman Hayati dan Ekologi

Tahun 2017/2018 Tahun 2018/2019


Soal Nomor 2 Soal Nomor 6
Perhatikan daur hidup Taenia solium Pada saat bermain di pantai, Ali mengamati
berikut ! karang-karang yang ada dipinggir pantai.
Menurut Ayahnya karang-karang tersebut
termasuk makhluk hidup dengan ciri-ciri
berikut:
1) Memiliki tubuh yang berlubang-lubang
X kecil.
2) Hidup menetap didasar perairan atau
menempel pada batuan karang.
3) Reproduksi aseksual dengan cara bertunas.
Proses yang terjadi pada tahap X adalah.... 4) Memiliki spikula yang mengandung zat
A. Larva onkosfer terbentuk di dinding kapur.
usus halus yang berpindah ke paru-paru Ciri-ciri yang dijelaskan ayah Ali menunjukan
B. Pendewasaan cacing dan proglotid bahwa makhluk hidup tersebut termasuk ke
matang dihasilkan yang akan keluar dalam kelompok ....
bersama urin A. Chordata
C. Pendewasaan cacing dan proglotid B. Echinodermata
matang dihasilkan yang akan keluar C. Porifera
bersama tinja D. Arthropoda
D. Proglotid matang dihasilkan oleh larva E. Cnidaria
onkosfer yang akan keluar bersama tinja
E. Proglotid matang dihasilkan oleh larva
onkosfer yang akan keluar bersama urin

3
Soal Nomor 4 Soal Nomor 2
Pada suatu ekosistem pantai terdapat Perhatikan gambar mikroorganisme berikut !
tumbuhan 2000, belalang 500 ekor, katak
50 ekor, dan burung bangau 5 ekor.
Piramida jumlah yang terbentuk adalah....

Mikroorganisme tersebut dikelompokan dalam


kelompok yang sama. Hubungan yang tepat
antara kelompok, tingkat takson, dan dasar
pengelompokan mikroorganisme tersebut
adalah….

Tingkat Tingkat Dasar


Soal Nomor 7 tkason tkason pengelompokan
Perhatikan kelompok hewan pada gambar A Rhizopoda Kelas Alat gerak
berikut! B Mastigopora Kelas Cara
perkembangbiakan
C Clorophyta Filum Pigmen
D Sarcodina Kelas Jenis spora
E Flagellata Kelas Alat gerak

Takson terendah dari kelompok hewan


tersebut dan dasar pengelompokannya
adalah....
A. Moluska, bertubuhlunak
B. Bivalvia, bernafas dengan insang
C. Pelecypoda, kakipipih
D. Lamellibranchiata, sepasangcangkang
E. Gastropoda, bergerak dengan kepala

Faktor penyebab rendahnya daya serap dikarenakan (a) tidak memahami ciri- ciri
pengelompokkan makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan, (b) tidak
memahami dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup, daur hidup makhluk
hidup (invertebrata dan tumbuhan tingkat rendah), (c) tidak dapat menguraikan
aliran energi dan daur materi pada ekosistem, dan (d) tidak dapat menyimpulkan
dampak perubahan lingkungan dantindakan perbaikannya.
Misalnya untuk memahami daur hidup pada Taenia solium harus memahami setiap
fase atau bentuk perubahan dari keseluruhan siklus hidup Taenia solium. Selain itu
setiap wujud fasenya sangat mikroskopis. Untuk mempermudah pemahaman peserta
didik perlu visualisasi siklus hidup Taenia solium tersebut melalui gambar/charta
atau video sehingga lebih nyata. Seringkali muncul tentang ciri-ciri kelompok
makhluk hidup dan peranannya dalam kehidupan. Untuk mempermudah perlu
diajarkan materi ciri makhluk hidup dengan gambar/video.

2. Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup

Hasil UN lingkup materi Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup memiliki daya
serap rendah. Hal ini disebabakan peserta didik belum dapat memahami tentang
struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan tinggi, hewan vertebrata, dan
manusia, sistem organ dan fungsinya, gangguan/penyakit pada sistem organ
manusia, mekanisme kerja sistem organ tubuh manusia dan belum dapat
menyimpulkan data hasil uji laboratorium klinis.

4
Butir soal UN yang sering muncul berdasarkan materi yang memiliki daya serap
rendah sebagai berikut.
Tabel 2 Soal UN Materi Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup

Tahun 2017/2018 Tahun 2018/2019


Soal nomor 18 Soal Nomor 10
Salah satu manfaat dari berpelukan, seperti Perhatikan gambar jaringan penysusun
dikutip dari Boldsky.com adalah organ tubuh manusia berikut ini!
"menurunkan tekanan darah". Berpelukan bisa
menjadi obat untuk orang tua Anda. Dengan
memeluk dapat menjadi tekanan darah lebih
terkontrol. Sebuah sentuhan akan
mengirimkan sinyal ke saraf vagus yang
bertanggung jawab untuk menurunkan darah
tinggi.
Dari cuplikan artikel tersebut, penjelasan
mekanisme kerja saraf/hormon yang paling
tepat adalah pertama-tama memeluk
sebagai stimulus, kemudian....
A. Impuls dihantar ke otak – tekanan darah Organ yang disusun oleh jaringan dan
menurun sistem organ yang dibangun adalah ....
B. Neurit sensorik menghantar impuls ke A. pembuluh darah, sistem transportasi
otak – otak mengirim ke saraf vagus – B. ginjal, sistem eksresi
tekanan darah menurun C. jantung, sistem sirkulasi
C. Dendrit sensorik menghantar impuls ke D. kulit, sistem eksresi
otak – otak mengirim ke saraf vagus – E. hati, sistem eksresi
tekanan darah menurun
D. Otak menerima impuls dari saraf vagus – Soal Nonor `15
dendrit motorik menghantar ke saraf otak Bayi yang baru lahir membawa kekebalan
– tekanan darah menurun tubuh yang berasal dari ibu. Namun
E. Dendrit motoric menghantarkesaraf otak antibodi tersebut bersifat sementara karena
– otak memberi kabar saraf vagus – secara bertahap akan hilang dalam kurun
tekanan darah menurun waktu 6-8 bulan setelah kelahiran.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi
Soal Nomor 19 setelah dilahirkan dapat dilakukan dengan
Seorang siswa kelas 2 SD mengalami cara ...
peradangan yang terjadi pada substansi kelabu A. .perberian vitamin secara berkala
sumsum tulang belakang. Akibatnya siswa B. vaksinasi dan imunisasi secara bertahap
tersebut menderita kelumpuhan. Diduga siswa C. menjemur bayi setiap pagi selama 1 jam
tersebut mengalami.... D. menghindari kontak dengan mikroba
A. rheumatoid artritis pathogen
B. osteoartritis E. menjaga kebersihan lingkungan sekitar
C. dislokasi bayi
D. ankilosis
E. poliomyelitis

Faktor yang menyebabkan materi struktur dan fungsi jaringan memiliki daya serap
rendah karena peserta didik belum bisa mengidentifikasi jenis jaringan berdasarkan
gambar dan menentukan letak jaringan tersebut dalam organ dan system organ. Dan
tidak dapat membedakan struktur gambar otot jantung dan otot lurik. Untuk
mempermudah pemahaman siswa sebaiknya dalam memberikan materi dengan
penyajian gambar jaringan, letak dan fungsi jaringan tersebut.
Materi Mekanisme transportasi sel menuntut peserta didik untuk mengidentifikasi hasil
percobaan berkaitan dengan isotonis, hipotonis/hipertonis pada dengan peristiwa
transportasi pada sel/jaringan. Materi ini oleh peserta didik dianggap Daya Serap Rendah
karena merupakan materi proses dan bersifat abstrak. Materi ini sangat kompleks
melibatkan konsep difusi dan osmosis sehingga butuh pemahaman konsep tentang
larutan dan konsentrasi larutan, misalnya larutan hipertonis, hipotonis dan isotonis.
5
Untuk lebih memudahkan pemahaman peserta didik, guru perlu memvisualisasikan
konsep dan prosesnya melalui video atau gambar/charta, contohnya pada soal
mekanisme kerja syaraf
Begitu juga pada gangguan sistem gerak (termasuk gangguan sistem organ pada
umumnya) adalah kelainan yang timbul sehingga sistem organ tersebut mengalami
gangguan. Materi ini oleh peserta didik dianggap Daya Serap Rendah karena
menuntut proses identifikasi gejala-gejala yang timbul pada bagian sistem gerak
(tulang atau otot) termasuk juga akibat yang timbul serta penyebabnya. Di samping
itu materi ini menuntut hafalan yang kuat pada istilah-istilah tertentu yang
berhubungan dengan medis.
Menjelaskan cara meningkatkan sistem imun dalam tubuh manusia. Imun adalah
cara atau proses untuk mendapatkan kekebalan tubuh baik secara alami maupun
buatan. Untuk mendapatkan imunitas secara buatan melalui sebuah proses ini yang
kurang difahami oleh peserta didik. Untuk mempermudah siswa dalam memahmi
materi sistem imun sebaiknya dilakukan dengan mind mapping.

3. Biomolekuler dan Bioteknologi

Lingkup materi biomolekuler dan bioteknologi mendapatkan daya serap rendah


dikarenakan tidak memahami tentang struktur, fungsi, dan susunan kimia sel,
susunan dan fungsi RNA, DNA, dan kromosom, metabolisme sel, dan tidak
memiliki kemampuan untuk menguraikan transpor membrane, sifat enzim dan
kinerjanya, katabolisme dan anabolisme (karbohidrat, protein, lemak), reproduksi
sel, sintesis protein, dampak bioteknologi, serta tidak dapat menganalisis
percobaan transpor membran, percobaan kinerja enzim, mekanisme katabolisme
dan anabolisme dan mekanisme bioteknologi.
Butir soal UN yang sering muncul berdasarkan materi yang memiliki daya serap
rendah sebagai berikut.

Tabel 3 Soal UN Materi Biomolekuler dan Bioteknologi

Tahun 2017/2018 Tahun 2018/2019


Soal Nomor 9 Soal Nomor 22
Perhatikan percobaan pada gambar berikut! Sekelompok siswa sedang berdiskusi
mengenai sel hewan. Seorang siswa
menunjuk organel Y, seperti gambar
berikut.

Larutan gula 20%

Potongan kentang

Andi melakukan percobaan osmosis dengan Y


meredam sepotong kentang. Bila potongan
kentang direndam dalam larutan gula20%, Dari hasil diskusi kelompok, mereka
peristiwa yang akan terjadi pada proses sel menemukan proses yang terjadi di dalam
kentang adalah.... organel sel tersebut adalah ....
A. Mengembang karena perendam bersifat A. pencernaan intraseluler dan proses
hipotonis pembebasan enzim keluar sel
B. Menyusut karena cairan peredam bersifat B. sintesisn polisakarida dan
hipertonis pembentukan vesikola sekresi
C. Mengembang karena cairan perendam C. respirasi sel yang menhasilkan energy
bersifat isotonis D. sisntesis lemak dan kolesterol
D. Mengembang karena cairan peredam E. sintesis protein
bersifat hipertonis

6
Soal Nomor 24
E. Pecah karena cairan peredam bersifat Pernyataan dibawah ini adalah tentang
isotonis anabolisme.
1) Fotosistem I menangkap energi
Soal Nomor 21 cahaya dengan panjang gelombang
Perhatikan reaksi anaerob berikut. 680 nm
2) Fotosistem II menangkap energi
cahaya matahari dengan panjang
gelombang 700 nm
3) Energi cahaya diubah menjadi energi
kimia dalam bentuk ATP dan NADPH.
4) Dihasilkan oksigen dari peritiwa
fotolisis air
Y 5) Proses fotofosforilasi berlangsung di
membran tilakoid.
Manakah yang berkaitan dengan
fosforilasi nonsiklik reaksi terang
Z fotosintesis?
A. (1) dan (2)
Senyawa (Y) dan (Z) yang terbentuk selama B. (2) dan (3)
proses pembuatan tapai adalah .... C. (3) dan (4)
A. O2 dan etanol D. (3) dan (5)
B. CO2 dan etanol E. (4) dan (5)
C. Asam laktat dan etanol
D. Posfoenol piruvat dan etanol Soal Nomor 26
E. Posfoenol piruvat dan asam laktat Dalam tubuh manusia, hormon insulin
diproduksi oleh pankreas untuk
Soal Nomor 23 menurunkan kadar gula darah dengan
Berikut ini adalah bagan tahap respirasi aerob mengubah glukosa menjadi glikogen.
dan senyawa kimia yang dihasilkan. Kekurangan insulin dapat menyebabkan
penyakit diabetes melitus. Untuk
AT menolong penderita tersbut adalah ....
A A. Escherichia coli dikloning setelah
Glukosa CO2 Y gennya diradiasi menjadi gen
pembentuk insulin
Transpor B. Escherichia coli dibiakkan pada
Glikolisis X elektron medium ekstrak pankreas manusia
C. penyisipan gen manusia pembentuk
insulin pada plasmid ke dalam
Bagian X dan Y adalah.... O2 bakteri Escherichia coli
A. Dekarboksilasi oksidatif dan ATP D. fusi sel pankreas manusia dengan sel
B. Dekakarboksilasi oksidatif dan NADH kanker yang cepat membelah
C. Siklus Krebs dan ATP E. fermentasi oleh bakteri Escherichia
D. Siklus Krebs dan NADH coli terhadap ekstrak pankreas tikus
E. Siklus Krebs dan H2O
Soal Nomor 29
Soal Nomor 24 Perhatikan diagram oogenesis berikut ini!
Grafik pengaruh konsentarsi substrat pada
kerja enzim. 1

Kecepatan reaksi
4 3

6
Konsentrasi subtrat

7
Berdasarkan grafik tersebut, dapat Kromosom pada bagian 4 bersifat ....
disimpulkan bahwa.... A. haploid, oosit primer dari pembelahan
A. Konsentrasi substrat tidak mempengaruhi meiosis I oogonium
kecepatan reaksi B. diploid, oosit primer berasal dari
B. Sampai konsentrasi tertentu, substrat pembelahan mitosis oogonium
mempengaruhi kecepatan reaksi C. haploid, oosit sekunder yang
C. Kecepatan reaksi ditentukan oleh merupakan pembelahan meiosis I dari
konsentrasi substrat dan suhu oosit primer
D. Semakin besar konsentrasi semakin cepat D. haploid, oosit sekunder yang akan
laju reaksi membelah secara meiosis II
E. Kecepatan reaksi ditentukan oleh konsentrasi menghasilkan ootid bersifat diploid
subbtrat dan pH E. haploid, ootid yang merupakan
pembelahan meiosis II dari oosit
sekunder

Soal Nomor 30
Dibawah ini proses-proses dalam sintesis
protein:
1) dRNA meninggalkan DNA menuju ke
ribosom.
2) DNA melakukan transkripsi sehingga
terbentuk dRNA
3) asam amino berderet sesuai dengan
kode pembentukan protein
4) tRNA menerjemahkan kodon yang
dibawa dRNA
5) Protein terbentuk dan dapat
meruapakan enzim yang mengatur
metabolisme sel
6) tRNA mencari dan membawa asam
amino yang sesuai dengan kodon yang
dibawa Drna
Urutan proses sintesis protein yang
terjadi pada tahap translasi adalah ....
A. (2) - (1) - (6) - (3)
B. (1) - (2) - (5) - (6)
C. (3) - (5) - (4) - (2)
D. (4) - (6) - (3) - (5)
E. (4) - (6) - (5) - (3)

Factor yang menyebabkan materi ini tergolong Daya Serap Rendah karena abstrak dan
sering melibatkan proses biokimia di dalam sel. Peserta didik harus dapat mencari
hubungan antara kecepatan reaksi enzim dengan bebrapa faktor yang mempengaruhinya,
baik pengaruh itu mempercepat atau menghambat kerja enzim.
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim. Materi ini dianggap Daya Serap Rendah karena
peserta didik dituntut untuk memahami jalur biokimia yang sangat rumit dalam
proses metabolisme. Materi ini terdiri dari tahapan-tahapan tertentu dan pembahasannya
sangat panjang dan rumit, untuk itu peserta didik harus memahami substrat dan hasil
produk reaksi serta tempat terjadinya reaksi pada setiap tahapan katabolisme
(respirasi anaerob).
Materi ini menuntut siswa mengidentifikasi organel sel dan memahami proses yang
terjadi pada organel tersebut. Peserta didik kurang mampu mengidentifikasi organel
sel sehingga tidak mampu menunjukkan proses yang terjadi pada organel sel
tersebut.Selain itu yang UNKP kemungkinan gambar kurang jelas. Penyampaian
materi ini dapat dibantu dengan visualisasiorganel sel atau video.

8
Bioteknologi merupakan suatu ilmu yang melibatkan beberapa disiplin ilmu dan
beberapa mikroba. Dalam mempelajari bioteknologi modern prosesnya sangat Daya
Serap Rendah karena melibatkan keahlian kusus peralatan yang rumit dan canggih.
Untuk mempermudah siswa dalam mempelajari proses bioteknologi modern
sebaiknya dilakukan dengan video.
Miosis adalah pembelahan yang mengakibatkan reduksi yang terjadi pada sel
gamet.Peserta didik dituntut memahami diagram baik tahap maupun hasilnya secara
detail.Untuk mempermudah siswa dalam memahami materi ini sebaiknya dilakukan
dengan gambar/charta.
Proses /tahap- tahap sintesis protein merupakan proses yang rumit yang terdiri dari
tahap translasi dan transkripsi. Siswa dituntut memahami semua tahap tersebut
secara berurutan dan dapat membedakan proses yang terjadi pada kedua tahap
tersebut. Untuk mempermudah siswa memahami materi sintesa protein sebaiknya
disajikan dengan animasi.

4. Genetika dan Evolusi

Daya serap hasil UN untuk lingkup materi genetika dan evolusi masih rendah,
dikarenakan peserta didik belum memahami hukum-hukum Mendel,
membedakan mutasi gen dan kromosom, teori evolusi biologi, dan tidak
memahami cara menentukan genotif dan fenotif pada persilangan menurut
hukum Mendel, penyimpangan semu hukum Mendel dan hereditas pada manusia
serta tidak dapat menguraikan petunjuk/bukti-bukti evolusi, penelusuran hereditas
manusia berdasarkan peta silsilah dan mekanisme evolusi
Butir soal UN yang sering muncul berdasarkan materi yang memiliki daya serap
rendah sebagai berikut.
Tabel 4 Soal UN Materi Genetika dan Evolusi

Tahun 2017/2018 Tahun 2018/2019


Soal Nomor 30 Soal Nomor 37
Perhatikan pernyataan tentang Perhatikan diagram persilangan Drosophila berikut
teori evolusi berikut! ini!
1) Memanjangnya leher jerapah
karena pengaruh lingkungan
2) Jerapah berleher panjang
berasal dari jerapah berleher
pendek
3) Nenek moyang jerapah ada yang
berleher panjang dan berleher
pendek
4) Jerapah berleher pendek mati
kelaparan, sedangkan jerapah
berleher panjang tetap hidup
5) Memanjangnya leher jerapah
karena faktor lingkungan akan Keturunan F2 yang diharapkan adalah menghasilkan
diturunkan pada generasi rasio fenotip F2 1:1:1:1
berikutnya
Pernyataan yang sesuai dengan Bv bV Bv
mekanisme adaptasi menurut
Lamarck ditunjukkan oleh.... bv BbVv Bbvv bbVv bbvv
A. (1), (2), dan (3) Kelabu Kelabu Hitam hitam
bersayap bersayap bersayap bersayap
B. (1), (3), dan (4)
panjang pendek panjang pendek
C. (1), (2), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)

9
Kenyataan F2 yang dihasilkan:

BV - - Bv
Bv BbVv - - Bbvv
Kelabu hitam
bersayap bersayap
panjang pendek

Rasio fenotip hasil test cross kelabu-saya panjang :


hitam - sayap pendek = 1:1
Penemuan ini menunjukan bahwa ....
A. gen B, V dan gen b, v berda dalam kromosom
yang sama
B. gen B, V dan gen b, v berada dalam kromosom
yang berbeda
C. gen B dan V saja yang berada dalam kromosom
yang sama
D. gen b dan v saja yang berada dalam kromosom
yang sama
E. Drosophila tidak mampu menghasilkan gamet
yang berbeda

Soal nomor 40
Perhatikan peta silsilah berikut!

Diagram diatas menunjukan pasangan suami isteri


yang sama-sama memiliki kulit normal, tetapi sifat
iris mata berbeda, yaitu suami iris mata hitam dan
istri iris coklat. Mereka memiliki tiga anak seperti
tampak pada diagram. Salah satu anak
perempuannya menikah dengan laki-laki yang
memiliki iris mata coklat dan kulit albino, seperti
tampak pada diagram.
berapa kemungkinan pasangan tersebut memperoleh
anak berkulit normal dan warna iris mata hitam, jika
diketahui genetik albino disebabkan gen resesif pada
autosom dan warna iris hitam disebebkan gen
dominan pada autosom?
A. semua keturunannya memiliki kulit normal dan
warna iris mata hitam.
B. Tidak ada keturunannya memiliki kulit normal
dan warna iris mata hitam.
C. setengah keturunannya memiliki kulit normal
dan warna iris mata hitam.
D. Satu orang dari empat anak memiliki kulit normal
dan warna iri mata hitam.
E. Satu orang dari delapan anak memiliki kulit
normal dan warna iris mata hitam.

10
Faktor yang menyebabkan daya serap rendah karena peserta didik dihadapkan pada
kejadian-kejadian di masa lampau, materi bersifat abstrak sehingga memerlukan
pemahaman lebih, serta materi bersifat hipotesa sehingga memerlukan analisa lebih dalam.
Bukti-bukti evolusi yang dikemukakan para ahli biologi memerlukan analisis lebih lanjut
sehingga peseta didik bisa memahami keterkaitan bukti-bukti tersebut dengan
keberlangsungan proses evolusi.
Siswa kurang memahami proses anabolisme karena materi ini tergolong rumit dan
abstrak dan melibatkan reaksi kimia.Peserta didik perlu memahami tahapan
fotosintesa baik reaksi terang maupun gelap. Untuk mempermudah siswa dalam
memahami proses anabolisme penyampaian materinya dengan animasi visual.
Materi genetika memerlukan pemahaman konsep hukum-hukum Mendel dan
penyimpangan semu hukum Mendel dan memerlukan ketelitian. Untuk itu perlu
memperbanyak latihan soal soal genetika sehingga siswa menjadi faham dan
menguasai materi tersebut.
Peta silsilah keluarga secara genetika merupakan materi yang agak rumit. Diperlukan
ketrampilan dalam memahami peta silsilah dan genotip .Untuk itu harus diberikan
latihan –latihan soal tentang peta silsilah keluarga berkaitan genetika.

B. Penugasan

Kerjakan LK 1 untuk mengidentifikasi lebih cermat dan mendalam materi-materi Daya


Serap Rendah yang dijumpai peserta didik pada sekolah Anda. Untuk mengisi LK 1
tersebut Anda wajib menyiapkan Data Daya Serap Hasil UN Mata Pelajaran Biologi dari
Puspendik Balitbang Kemdikbud dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan
materi/pokok bahasan.

C. Refleksi

1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan melakukan analisis materi Daya
Serap Rendah yang dialami oleh peserta didik di sekolahnya masing-masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada unit 1 modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari unit 1 modul ini.

2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengidentifikasi
materi/pokok bahasan Daya Serap Rendah sesuai dengan Data Daya Serap
Hasil UN Mata Pelajaran Biologi dari Puspendik.

11
Unit 2
Pembahasan Soal Daya Serap Rendah

A. Uraian Singkat Materi


Soal-soal UN yang Daya Serap Rendah pada pembahasan ini, diidentifikasi dari butir
soal UN yang memiliki daya serap rendah secara nasional.Mungkin saja soal-soal UN
yang dianggap Daya Serap Rendah dalam unit 3 modul ini, tidak merupakan soal yang Daya
Serap Rendah di sekolah Anda.Bisa juga sebaliknya, soal-soal UN yang tidak dianggap Daya
Serap Rendah secara nasional menjadi soal-soal Daya Serap Rendah di sekolah Anda.Hal
ini sangat tergantung dari karakteristik peserta didik di sekolah Anda, tentu saja berbeda
dengan peserta didik di sekolah lainnya.Soal-soal UN Daya Serap Rendah dan
pembahasannya yang disajikan dalam unit 3 modul ini diharapkan dapat menambah
wawasan Anda tentang beberapa alternatif penyelesaian soal-soal UN yang dianggap
Daya Serap Rendah oleh sebagian besar peserta didik.
Berikut ini disajikan 10 butir soal UN tahun pelajaran 2017/2018 dan pembahasannya,
yang dianggap Daya Serap Rendah oleh sebagian besar peserta didik secara nasional.

1. Soal:
Perhatikan daur hidup Taenia slium berikut !

Proses yang terjadi pada tahap X adalah....


A. Larva onkosfer terbentuk di dinding usus halus yang berpindah ke paru-paru
B. Pendewasaan cacing dan proglotid matang dihasilkan yang akan keluar bersama urin
C. Pendewasaan cacing dan proglotid matang dihasilkan yang akan keluar bersama tinja
D. Proglotid matang dihasilkan oleh larva onkosfer yang akan keluar bersama tinja
E. Proglotid matang dihasilkan oleh larva onkosfer yang akan keluar bersama urin

Pembahasan:
Bagian yang ditunjuk adalah usus halus manusia, merupakan tempat proses
pendewasaan cacing, yang memiliki segmen (proglotid). Setiap proglotid memiliki
semua sistem organ lengkap sehingga apabila lepas/putus bisa tumbuh menjadi
cacing baru yang dewasa. Proglotid yang lepas tersebut keluar bersama feses, yang
selanjutnya termakan oleh hewan ternak, misalnya babi atau sapi. Perhatikan skema
dan gambar siklus hidup cacing pita berikut!
Ø Proglotid (bersama feces) >>> mencemari makanan babi >>> babi >>>
usus babi (telur menetas jadi hexacan) >>> aliran darah >>> otot/daging
(sistiserkus) >>> manusia >>> usus manusia (sistiserkus pecah >>>
skolex menempel di dinding usus) >>> sampai dewasa dimanusia >>>
keluar bersama feses.

12
Daging
Sistiserkus
dalam otot

Feces Cacing
Skolek menyerang
usus
Rostelum

Sucker
Larva

Proglotid pada cacing


Gambar Siklus Hidup Taenia solium

Jawaban: C

2. Soal:
Pada suatu ekosistem pantai terdapat tumbuhan 2000, belalang 500 ekor, katak 50
ekor, dan burung bangau 5 ekor. Piramida jumlah yang terbentuk adalah....

Pembahasan:
Susunan piramida ekologi selalu membentuk pola yang sama walupun piramida itu
terbalik, yakni tingkatan trofik produsen selalu di dasar piramisa, kemudian konsumen
tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen tingkat III, dan pengurai.
Contoh soal tersebut adalah jenis piramida jumlah. Tumbuhan sebagai produsen
berjumlah 2.000, belalang sebagai konsumen tingkat I berjumlah 500 ekor, katak sebagai
konsumen tingkat II berjumlah 50 ekor, dan burung bangau sebagai konsumen tingkat II
berjumlah 5 ekor menggambarkan bahwa tingkat trofik di piramida itu berjumlah 4
tingkatan.

13
Konsumen
tingkat III
Konsumen tingkat II

Konsumen tingkat I

Produsen

Jawaban: D

3. Soal:
Perhatikan kelompok hewan pada gambar berikut!

Takson terendah dari kelompok hewan tersebut dan dasar pengelompokannya


adalah....
A. Moluska, bertubuh lunak
B. Bivalvia, bernafas dengan insang
C. Pelecypoda, kaki pipih
D. Lamellibranchiata, sepasang cangkang
E. Gastropoda, bergerak dengan kepala

Pembahasan:
Untuk mempermudah pemahaman harus dikenalkan makna istilah sehingga akan
lebih memudahkan mengingat, misalnya: Moluska bermakna molisch = lunak,
Bivalvia bermakna bia = dua, valve = cangkang, Pelecypoda bermakna pelekys =
pipih, podos = kaki, Lameliabranchiata bermakna lamella = lapisan-lapisan, branchia =
insang, Gastropoda bermakna gartric = lambung/perut, podos = kaki

Jawaban: C

4. Soal:
Perhatikan percobaan pada gambar berikut!

Larutan gula 20%

Potongan kentang

Andi melakukan percobaan osmosis dengan meredam sepotong kentang. Bila potongan
kentang direndam dalam larutan gula20%, peristiwa yang akan terjadi pada proses sel
kentang adalah....

14
A. Mengembang karena perendam bersifat hipotonis
B. Menyusut karena cairan perendam bersifat hipertonis
C. Mengembang karena cairan perendam bersifat isotonis
D. Mengembang karena cairan peredam bersifat hipertonis
E. Pecah karena cairan peredam bersifat isotonis

Pembahasan:
Contoh soal tersebut pada dasarnya adalah peristiwa osmosis zat terlarut (air) dari sel
kentang menuju ke lingkungan luar melalui membran semipermiabel (sifat dari
membran sel pada umumnya) yang konsentrasinya lebih hipertonis., akibatnya sel kentang
menjadi menyusut. Peristiwa tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Jawaban : B

5. Soal:
Salah satu manfaat dari berpelukan, seperti dikutip dari Boldsky.com adalah
"menurunkan tekanan darah". Berpelukan bisa menjadi obat untuk orang tua Anda.
Dengan memeluk dapat menjadi tekanan darah lebih terkontrol. Sebuah sentuhan
akan mengirimkan sinyal ke saraf vagus yang bertanggung jawab untuk menurunkan
darah tinggi.
Dari cuplikan artikel tersebut, penjelasan mekanisme kerja saraf/hormon yang paling
tepat adalah pertama-tama memeluk sebagai stimulus, kemudian....
A. Impuls dihantar ke otak – tekanan darah menurun
B. Neuron sensorik menghantar impuls ke otak – otak mengirim ke saraf vagus
– tekanan darah menurun
C. Dendrit sensorik menghantar impuls ke otak – otak mengirim ke saraf vagus –
tekanan darah menurun
D. Otak menerima impuls dari saraf vagus – dendrit motorik menghantar ke
saraf otak – tekanan darah menurun
E. Dendrit motorik menghantar ke saraf otak – otak memberi kabar saraf vagus –
tekanan darah menurun

Pembahasan:
Contoh soal tersebut pada prinsipnya adalah proses kerja syaraf yang mekanisme
dimulai dari diterimanaya rangsang oleh denrit pada neuron sensorik kemudian
impuls rangsangan tersebut diteruskan sampai ke pusat syaraf. Selanjutnya
diteruskan ke neuron motorik menuju ke efektor untuk menanggapi rangsangan.
Perhatikann gambar berikut:

15
Jawaban: B

6. Soal:
Seorang siswa kelas 2 SD mengalami peradangan yang terjadi pada substansi kelabu
sumsum tulang belakang. Akibatnya siswa tersebut menderita kelumpuhan. Diduga
siswa tersebut mengalami....
A. rheumatoid artritis
B. osteoartritis
C. dislokasi
D. ankilosis
E. poliomeylitis

Pembahasan:
Kelainan dan penyakit pada tulang misalnya:

Untuk mempermudah pemahaman harus dikenalkan makna istilah sehingga akan


lebih memudahkan mengingat, misalnya: osteoporosis bermakna osteon = tulang
keras, porus = pori=pori (tulang keras yang berpori-pori atau keropos). Selain itu guru
lebih baik membuat skema atau peta konsep pemilahan kelainan berdasarkan
kriteria tertentu.

16
Gangguan dan kelainan pada tulang

Jawaban: E

7. Soal
Perhatikan reaksi anaerob berikut!

Senyawa (Y) dan (Z) yang terbentuk selama proses pembuatan tapai adalah ....
A. O2 dan etanol
B. CO2 dan etanol
C. Asam laktat dan etanol
D. Posfoenol piruvat dan etanol
E. Posfoenol piruvat dan asam laktat

Pembahasan:
Untuk memudahkan pemahaman peserta didik terkait materi metabolisme
(termasuk katabolisme) perlu membuat tabel ringkasan yang memuat proses
katabolisme, akseptor yang dibutuhkan atau dihasilkan serta jumlah ATP yang
dihasilkan. Sedangkan untuk lebih mudah memahami prosesnya perlu disajikan
dalam bentuk skema/diagram sederhana, misalnya untuk respirasi anaerob sebagai
berikut:

Fermentasi asam Fermentasi alkohol


laktat

17
Gambar Respirasi Anaerob
Jawaban: B

8. Soal:
Berikut ini adalah bagan tahap respirasi aerob dan senyawa kimia yang dihasilkan!

AT
AT
Glukosa CO2 Y

Transpor
Glikolisis X elektron

Bagian X dan Y adalah.... O2


A. Dekarboksilasi oksidatif dan ATP
B. Dekakarboksilasi oksidatif dan NADH
C. Siklus Krebs dan ATP
D. Siklus Krebs dan NADH
E. Siklus Krebs dan H2O

Pembahasan:
Untuk memudahkan pemahaman peserta didik terkait materi metabolisme
(termasuk katabolisme) perlu membuat tabel ringkasan yang memuat proses
katabolisme, akseptor yang dibutuhkan atau dihasilkan serta jumlah ATP yang
dihasilkan. Untuk perlu disajikan dalam bentuk skema respirasi aerob sebagai
berikut.

18
Gambar Respirasi Aerob
Jawaban: E

9. Soal:
Grafik pengaruh konsentarsi substrat pada kerja enzim.

Kecepatan reaksi

Konsentrasi substrat

Berdasarkan grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa....


A. Konsentrasi substrat tidak mempengaruhi kecepatan reaksi
B. Sampai konsentrasi tertentu, substrat mempengaruhi kecepatan reaksi
C. Kecepatan reaksi ditentukan oleh konsentrasi substrat dan suhu
D. Semakin besar konsentrasi semakin cepat laju reaksi
E. Kecepatan reaksi ditentukan oleh konsentrasi substrat dan pH

Jawaban: B

Pembahasan:
Untuk mempermudah peserta didik terkait materi tersebut guru diharapkan
memvisualisasikan mekanisme kerja enzim dengan tayangan video atau
gambar/charta, misalnya mekanisme kerja enzim berdasarkan teori lock and key
(kunci dan anak kunci) oleh Emil Fisher sebagai berikut.

19
Selain itu hubungan antara kecepatan reaksi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dapat
disajikan dengan diagram agar peserta didik dapat lebih memahami hubungan tersebut.
Contoh:

20
10. Soal
Perhatikan pernyataan tentang teori evolusi berikut!
1. Memanjangnya leher jerapah karena pengaruh lingkungan
2. Jerapah berleher panjang berasal dari jerapah berleher pendek
3. Nenek moyang jerapah ada yang berleher panjang dan berleher pendek
4. Jerapah berleher pendek mati kelaparan, sedangkan jerapah berleher panjang tetap
hidup
5. Memanjangnya leher jerapah karena faktor lingkungan akan diturunkan pada
generasi berikutnya
Pernyataan yang sesuai dengan mekanisme adaptasi menurut Lamarck ditunjukkan
oleh....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (2), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)

Pembahasan:
Untuk memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang bersifat
hipotetik dan analitik perlu divisualisasikan gambar perbedaan prinsip antara
mekanisme evolusi Darwin dan mekanisme evolusi Lamarck, seperti gambar berikut:

Lamarck Darwin

Jawaban: C

21
Berikut ini disajikan 10 butir soal UN tahun pelajaran 2018/2019 dan
pembahasannya, yang dianggap Daya Serap Rendah oleh sebagian besar
peserta didik secara nasional.

Indikator Yang Diuji:


Mengidentifikasi kelompok kelompok hewan tertentu berdasarkan ciri-cirinya
Soal Nomor 6
Pada saat bermain di pantai, Ali mengamati karang-karang yang ada dipinggir pantai.
Menurut Ayahnya karang-karang tersebut termasuk makhluk hidup dengan ciri-ciri
berikut:
(1) Memiliki tubuh yang berlubang-lubang kecil.
(2) Hidup menetap didasar perairan atau menempel pada batuan karang.
(3) Reproduksi aseksual dengan cara bertunas.
(4) Memiliki spikula yang mengandung zat kapur.
Ciri-ciri yang dijelaskan ayah Ali menunjukan bahwa makhluk hidup tersebut termasuk
ke dalam kelompok ....
A. Chordata
B. Echinodermata
C. Porifera
D. Arthropoda
E. Cnidaria

Jawaban: C.

Pembahasan:

Ciri-ciri porifera:
1. Memiliki tubuh yang berlubang-lubang kecil atau pori-pori (ostium).
2. Hidup menetap didasar perairan atau menempel pada batuan karang.
3. Bentuk tubuh bervariasi, dengan ukuran dari sebesar kacang polong hingga 90 cm
dengan diamater 1 m.
4. Tubuh berwarna warni, berwarna pucat atau cerah.
5. Memiliki tiga tipe tubuh, yakni tipe Ascon, Sycon, dan Rhagon
6. Reproduksi aseksual dengan cara bertunas sedangkan reproduksi seksual dengan
persatuan antara sel telur serta juga spermatozoid,
7. Memiliki spikula yang mengandung zat kapur.

22
Indikator
Menentukan organ dan sistem organ yang disusun oleh jaringan tertentu.
Soal Nomor 10
Perhatikan gambar jaringan penysusun organ tubuh manusia berikut ini!

Organ yang disusun oleh jaringan dan sistem organ yang dibangun adalah ....
A. pembuluh darah, sistem transportasi
B. ginjal, sistem eksresi
C. jantung, sistem sirkulasi
D. kulit, sistem eksresi
E. hati, sistem eksresi

Jawaban: C.
Pembahasan:
Fungsi Jaringan Otot dan Ciri-Cirinya
Berdasarkan fungsi dan struktur penyusunnya, jaringan otot dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-
masing jaringan otot ini memiliki fungsi, ciri-ciri, dan sistem kerja yang berbeda-
beda. Selain itu, letak jaringan-jaringan otot tersebut juga saling berpisah.

a. Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan
jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot polos tersebut yaitu:
Ø Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya.
Ø Memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya.
Ø Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat.
Ø Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.

b. Jaringan Otot Lurik


Jaringan otot lurik memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan
jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot lurik tersebut yaitu:
Ø Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak
bercabang.
Ø Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya.
Ø Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas.
Ø Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter.
Ø Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.

23
c. Jaringan Otot Jantung
Nukleus
Serat otot

Ø Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya
dapat ditemukan di jantung. Jaringan otot jantung memiliki struktur yang
mirip dengan otot lurik.
Ø Ditinjau dari struktur, fungsi, letak, dan beberapa karakteristik lainnya, kita
bisa menemukan beberapa perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot janrung.

Indikator
Menjelaskan cara meningkatkan sistem imun dalam tubuh manusia.
Nomor Soal: 15
Bayi yang baru lahir membawa kekebalan tubuh yang berasal dari ibu. Namun
antibodi tersebut bersifat sementara karena secara bertahap akan hilang dalam kurun
waktu 6-8 bulan setelah kelahiran. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi setelah
dilahirkan dapat dilakukan dengan cara ....
A. perberian vitamin secara berkala
B. vaksinasi dan imunisasi secara bertahap
C. menjemur bayi setiap pagi selama 1 jam
D. menghindari kontak dengan mikroba pathogen
E. menjaga kebersihan lingkungan sekitar bayi

Jawaban: B.

Pembahasan:
Pemberian imunisasi seperti gambar berikut.

24
Ø Pada bayi yang sehat, dengan seiring bertambahnya umur maka bayi akan secara
alami membentuk antibodinya sendiri. Antibodi yang berhasil diterima bayi dari
ibu melalui ASI lama-lama akan menurun. Ketika bayi berumur 2 hingga 3 bulan,
bayi sudah mulai membangun sistem kekebalan tubuh dan memproduksi
antibodinya sendiri. Setelah bayi memasuki usia 6 bulan, maka sistem kekebalan
tubuhnya sudah bisa bekerja dengan normal, layaknya sistem kekebalan tubuh
pada orang dewasa.
Ø Pemberian imunisasi pada anak balita juga sangat penting untuk dilakukan karena
dapat meningkatkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh mereka yang baru
saja dibentuk. Imunisasi dasar diperlukan oleh bayi yang baru lahir, yang terdiri
dari bacillus calmette guerin (BCG), diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b (DPT-
HB) atau diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b-hemophilus influenza type b
(DPT-HB-Hib), hepatitis B pada bayi baru lahir, polio, dan campak. Kemudian
terdapat imunisasi lanjutan yang merupakan imunisasi ulangan untuk
memperpanjang perlindungan dari penyakit.

Indikator
Menjelaskan proses yang terjadi pada organel sel.
Soal No. 22
Sekelompok siswa sedang berdiskusi mengenai sel hewan. Seorang siswa menunjuk
organel Y, seperti gambar berikut.

Dari hasil diskusi kelompok, mereka menemukan proses yang terjadi di dalam
organel sel tersebut adalah ....
A. pencernaan intraseluler dan proses pembebasan enzim keluar sel
B. sintesis polisakarida dan pembentukan vesikola sekresi
C. respirasi sel yang menhasilkan energi
D. sisntesis lemak dan kolesterol
E. sintesis protein

Jawaban: A.

Pembahasan:
Yang ditunjuk oleh huruf Y adalah Lisosom
Analisis opsi jawaban:
Fungsi dan organelnya.
A. pencernaan intraseluler dan proses pembebasan enzim keluar sel (Lisosom)
B. sintesis polisakarida dan pembentukan vesikola sekresi (Badan golgi)
C. respirasi sel yang menhasilkan energi (mitokondria)
D. sintesis lemak dan kolesterol (retikulum endoplasma)
E. sintesis protein (ribosom)

25
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:

Indikator
Mengidentifikasi proses yang terjadi pada proses anabolisme karbohidrat.
Soal Nomor: 24
Pernyataan dibawah ini adalah tentang anabolisme.
1) Fotosistem I menangkap energi cahaya dengan panjang gelombang 680 nm
2) Fotosistem II menangkap energi cahaya matahari dengan panjang gelombang 700
nm
3) Energi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH.
4) Dihasilkan oksigen dari peritiwa fotolisis air
5) Proses fotofosforilasi berlangsung di membran tilakoid.
Manakah yang berkaitan dengan fosforilasi nonsiklik reaksi terang fotosintesis?
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)

Jawaban: C
Pembahasan:
Reaksi terang berlangsung pada tilakoid
Ø Pada reaksi terang terjadi penguraian air pada klorofil dari cahaya matahari yang
disebut fotolisis. Cahaya matahari dibutuhkan sebagai sumber energi dalam
reaksi terang. Di mana sumber energi yang diubah oleh klorofil menjadi energi
kimia dan
Ø disimpan dalam bentuk ATP (Adenosina trifosfat). Klorofil berfungsi sebagai
pengantar energi cahaya menjadi kimia. Reaksi terang menghasilkan ATP dan
reduksi NADPH2.
Ø Reaksi gelap Pada reaksi gelap terjadi pengikatan karbondioksida oleh daun.
Kemudian karbon dioksida tersebut diubah menjadi glukosa. Dalam
pembentukan glukosa ini diperlukan ATP yang dihasilkan melalui proses
terang. Pada reaksi ini tidak dibutuhkan sinar matahari, dan terjadi pada bagian
stroma pada kloroplas,
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis (reaksi terang)
memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu
adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa
(dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap
karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi
meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).

26
Indikator
Menjelaskan bioproses yang terjadi pada produk bioteknologi
Soal Nomor: 26
Dalam tubuh manusia, hormon insulin diproduksi oleh pankreas untuk menurunkan
kadar gula darah dengan mengubah glukosa menjadi glikogen. Kekurangan insulin
dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus. Untuk menolong penderita tersebut
adalah ....
A. Escherichia coli dikloning setelah gennya diradiasi menjadi gen pembentuk
insulin
B. Escherichia coli dibiakkan pada medium ekstrak pankreas manusia
C. penyisipan gen manusia pembentuk insulin pada plasmid ke dalam
bakteri Escherichia coli
D. fusi sel pankreas manusia dengan sel kanker yang cepat membelah
E. fermentasi oleh bakteri Escherichia coli terhadap ekstrak pankreas tikus

Jawaban: C
Pembahasan:
Ø Kloning gen atau teknik DNA rekombinan merupakan teknik rekayasa genetik
yang digunakan untuk menyisipkan gen dari suatu organisme ke dalam gen
organisme lain, sehingga organisme tersebut membawa sifat-sifat tertentu dari
gen yang disisipkan. Contoh penggunaan teknik ini adalah produksi insulin
manusia dengan menggunakan sel bakteri.
Ø Tahap-tahap kloning gen insulin tersebut meliputi:
1. Donor DNA insulin (manusia) dipotong oleh enzim restriksi endonuklease.
2. Plasmid dari sel bakteri diekstraksi dan dipotong oleh enzim restriksi
endonuklease.

27
3. DNA insulin dari manusia dengan DNA plasmid digabungkan.
4. DNA yang telah bergabung dengan plasmid dikembalikkan ke dalam sel
bakteri (transformasi).
5. Mendeteksi gen insulin yang telah dikloning, apakah mampu diekspresikan
oleh bakteri atau tidak; tahap selanjutnya adalah peningkatan ekspresi gen
terkloning dan produksi insulin dalam jumlah yang banyak.

Insulin merupakan produk bioteknologi diperoleh dengan teknik plasmid.


Ø Langkah pertama adalah mengisolasi plasmid dari E. coli. Plasmid adalah salah
satu bahan genetik bakteri yang berupa untaian DNA berbentuk lingkaran kecil.
Selain plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. Keunikan plasmid ini adalah ia
bisa keluar masuk tubuh bakteri, dan bahkan sering dipertukarkan antarbakteri.
Ø Pada langkah kedua ini plasmid yang telah diisolasi dipotong pada segmen
tertentu menggunakan enzim restriksi endonuklease. Sementara itu, DNA yang
diisolasi dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen
pengode insulin. Pemotongan dilakukan dengan enzim yang sama.
Ø DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan
enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid
bakteri yang disebut DNA rekombinan.
Ø DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri.
Ø Bila bakteri E. coli berbiak, maka akan dihasilkan koloni bakteri yang memiliki
DNA rekombinan.

Indikator
Menentukan ciri yang dihasilkan pada tahap tertentu dari proses
spermatogenesis/oogenesis

Soal Nomor: 29
Perhatikan diagram oogenesis berikut ini!

28
1

4 3

Kromosom pada bagian 4 bersifat ....


A. haploid, oosit primer dari pembelahan meiosis I oogonium
B. diploid, oosit primer berasal dari pembelahan mitosis oogonium
C. haploid, oosit sekunder yang merupakan pembelahan meiosis I dari oosit primer
D. haploid, oosit sekunder yang akan membelah secara meiosis II menghasilkan ootid
bersifat diploid
E. haploid, ootid yang merupakan pembelahan meiosis II dari oosit sekunder

Jawaban: C
Pembahasan:
Gambar gametogenesis sebagi berikut.

Kromosom pada bagian 4 bersifat haploid atau disebut oosit sekunder hasil dari
pembelahan meiosis I (oosit primer). Opsi D salah kerena meiosis II menghasilkan
ootid bersifat haploid bukan diploid.

29
Indikator
Mengidentifikasi proses yang terjadi pada tahap tertentu dari proses sintesis protein.
Nomor Soal: 30
Dibawah ini proses-proses dalam sintesis protein:
1) dRNA meninggalkan DNA menuju ke ribosom.
2) DNA melakukan transkripsi sehingga terbentuk dRNA
3) asam amino berderet sesuai dengan kode pembentukan protein
4) tRNA menerjemahkan kodon yang dibawa dRNA
5) Protein terbentuk dan dapat meruapakan enzim yang mengatur metabolisme sel
6) tRNA mencari dan membawa asam amino yang sesuai dengan kodon yang dibawa
dRNA
Urutan proses sintesis protein yang terjadi pada tahap translasi adalah ....
A. (2) - (1) - (6) - (3)
B. (1) - (2) - (5) - (6)
C. (3) - (5) - (4) - (2)
D. (4) - (6) - (3) - (5)
E. (4) - (6) - (5) - (3)

Jawaban: D.
Pembahasan:
Sintesis protein diawali dengan replikasi DNA seperti gambar berikut.

Bagan sintesis protein

Urutan-urutan tahapan sintesis protein adalah transkripsi dan translasi.


Ø Transkripsi terjadi di nukleus
Ø DNA melakukan transkripsi sehingga terbentuk dRNA
Ø dRNA meninggalkan DNA menuju ke ribosom.
Ø Translasi terjadi di sitoplasma dimana terbentuk protein dari asam amino.
Ø tRNA menerjemahkan kodon yang dibawa dRNA
Ø tRNA mencari dan membawa asam amino yang sesuai dengan kodon yang dibawa
dRNA

30
Ø asam amino berderet sesuai dengan kode pembentukan protein
Ø Protein terbentuk dan dapat merupakan enzim yang mengatur metabolisme sel

Pada sintesis protein dapat diketahui bahwa persamaan basa nitrogen sebagai
berikut:
Ø Pada basa template (DNA) = basa anti kodon (RNAt)
Ø Pada basa komplementer/pasangan basa (DNA) = basa kodon (RNAd) = asam
amino
Ø yang terbentuk
Ø Pasangan basa pada DNA purin adalah basa pirimidin
Ø Adenin (A) komplementer Timin (T)
Ø Guanin (G) komplementer Sitosin (C)
Misalnya: Diketahui rantai DNA anti sense adalah AAT - CCG - ATC - GAT maka
urutan proses sintesis protein sampai terbentuknya asam amino sebagai berikut:
Ø Template = TTA - GGC - TAG - CTA
Ø RNAduta (kodon) = AAU - CCG - AUC - GAU
Ø RNAtransfer (antikodon) = UUA - GGC - UAG - CUA
Ø Asam amino = Asparagin - Prolin - Isoleusin - Asam Aspartat

Indikator
Dapat menjelaskan alasan mengapa muncul fenotip tertentu hasil persilangan yang
disebabkan adanya pautan gen.
Soal Nomor: 37
Perhatikan diagram persilangan Drosophila berikut ini!

Keturunan F2 yang diharapkan adalah menghasilkan rasio fenotip F2 1:1:1:1

B B b B
BV Bv bV bv

B B B b b
bv BbVv Bbvv bbVv bbvv
K K H h
kelabu kelabu hitam hitam
bersayap bersayap bersayap bersayap
panjang pendek panjang pendek

31
Kenyataan F2 yang dihasilkan:

B - - B
BV bv

B B - - b
bv BbVv bbvv
K h
kelabu hitam
bersayap bersayap
panjang pendek

Rasio fenotip hasil test cross kelabu-saya panjang : hitam - sayap pendek = 1:1
Penemuan ini menunjukan bahwa ....
A. gen B, V dan gen b, v berada dalam kromosom yang sama
B. gen B, V dan gen b, v berada dalam kromosom yang berbeda
C. gen B dan V saja yang berada dalam kromosom yang sama
D. gen b dan v saja yang berada dalam kromosom yang sama
E. Drosophila tidak mampu menghasilkan gamet yang berbeda

Jawaban: A
Pembahasan
Ø Rasio fenotip F2 tidak sesuai dengan pola pewarisan sifat menurut hukum Mendel
karena terjadi pautan gen. Pautan disebabkan karena letak gen-gen tersebut masih
berada dalam kromosom yang sama. Pautan terjadi ketika dua gen yang terletak
berdekatan satu sama lain pada kromosom yang sama.

Pautan Gen (Gene Linkage)


Pola pewarisan sifat yang pertama adalah pautan gen. Setiap kromosom mengandung
gen yang tersimpan di tempat khusus yang disebut lokus. Gen-gen ini dapat berada
pada kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda. Nah, gen-gen yang berada
dalam satu kromosom homolog yang sama dan letaknya saling berdekatan ini yang
disebut sebagai pautan gen (gene linkage). Berikut ini merupakan contoh gen yang
mengalami pautan dan gen yang tidak mengalami pautan.

Akibat letaknya yang saling berdekatan, gen-gen tersebut akan tetap bersama sampai
saat pembentukan gamet (sel kelamin). Pautan dari dua macam gen atau lebih
akan menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit dibandingkan dengan gen-gen
yang tidak berpautan. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan akan memiliki
perbandingan fenotip dan genotip yang lebih sedikit pula. Contoh kasus pautan gen
dapat kamu temui pada persilangan tanaman ercis pada gambar di bawah ini.

32
Persilangan ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) dengan ercis bunga merah pollen
bulat (ppll) akan menghasilkan keturunan pertamanya (F1) yaitu ercis bunga ungu
pollen lonjong (PpLl). Ketika dilakukan persilangan kembali pada antar sesama F1,
maka akan menghasilkan keturunan (F2) dengan perbandingan fenotip 3 : 1. Hal ini
disebabkan karena adanya pautan antara gen P dengan gen L, serta alelnya yaitu gen
p dengan gen l. Akibatnya, pada F2 hanya terbentuk dua macam gamet, yaitu PL dan
pl.

Indikator
Memprediksi kemungkinan anak/cucunya yang mendapatkan sifat dari ke dua orang
tuanya berdasarkan peta silsilah pada diagram perkawinan
Soal Nomor: 40
Perhatikan peta silsilah berikut!

Iris Iris
cokla hitam
t

Iris
coklat
?
33
Diagram diatas menunjukan pasangan suami isteri yang sama-sama memiliki kulit
normal, tetapi sifat iris mata berbeda, yaitu suami iris mata hitam dan istri iris coklat.
Mereka memiliki tiga anak seperti tampak pada diagram. Salah satu anak
perempuannya menikah dengan laki-laki yang memiliki iris mata coklat dan kulit
albino, sepeti tampak pada diagram. berapa kemungkinan pasangan tersebut
memperoleh anak berkulit normal dan warna iris mata hitam, jika diketahui genetik
albino disebabkan gen resesif pada autosom dan warna iris hitam disebebkan gen
dominan pada autosom?
A. Semua keturunannya memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.
B. Tidak ada keturunannya memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.
C. Setengah keturunannya memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.
D. Satu orang dari empat anak memiliki kulit normaldan warna iri mata hitam.
E. Satu orang dari depalan anak memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.

Jawaban: C

Pembahasan:
H= Kulit Normal
h= kulit albino
C= hitam
c= coklat
P1: HHcc >< HHCC
G: Hc HC
F1: HHCc

P2: HHCc >< hhcc


G: HC hc
Hc
F2:
HhCc = Kulit Normal Iris hitam 50%
Hhcc = Kulit Normal Iris coklat 50%

Untuk lebih memahami tentang hereditas pada manusia, pelajari bagan berikut.

Kelainan dan penyakit pada manusia:

34
Salah satu kelainan pada manusia yang terpaut autosom adalah albino.

Ciri kelainan penyakit albino pada manusia:

Contoh Peta Silsilah Albino

Laki normal

Perempuan normal

Albino

35
B. Penugasan
Kerjakan LK 2 untuk meningkatkan kompetensi melakukan pemetaan dan kemampuan
menyelesaikan soal UN yang dianggap memiliki Daya Serap Rendah oleh peserta
didik di sekolah masing- masing. Untuk mengisi LK 2 tersebut Anda wajib
menyiapkan soal UN yang diujikan di sekolah masing-masing.

C. Refleksi
1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa melakukan pemetaan dan
kemampuan menyelesaikan soal UN yang dianggap Daya Serap Rendah oleh
peserta didik di sekolah masing- masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada unit 2 modul
ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil
yang diperoleh dari unit 2 modul ini.

2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melakukan pemetaan dan
kemampuan menyelesaikan soal UN yang dianggap memiliki Daya Serap
Rendah oleh peserta didik di sekolah masing-masing sesuai dengan Data
Daya Serap Hasil UN Mata Pelajaran Biologi dari Puspendik.

36
UNIT 3
STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Uraian Singkat Materi
Strategi pembelajaran yang disajikan dalam unit 2 modul ini, diharapkan dapat
menginspirasi Anda untuk menemukan ide-ide inovatif dalam pembelajaran. Disadari
bahwa pembelajaran dan penilaian merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Pembelajaran yang baik pada umumnya dapat meningkatkan hasil
belajar, karena secara logika dengan pembelajaran yang baik maka penguasaan materi
peserta didik dapat ditingkatkan. Bila penguasaan materi peserta didik baik, maka hasil
belajar yang dicapai juga akan meningkat.

Berikut ini disajikan beberapa lternatif yang dapat Anda pilih ketika menyajikan materi-
materi dengan daya serap rendah , sesuai dengan identifikasi materi Daya Serap
Rendah pada Unit 1 Modul ini. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentang materi
Daya Serap Rendah tentunya bapak dan ibu guru mempunyai strategi penyelesaian
soal. Di bawah ini akan dibahas strategi dalam penyelesaian materi dengan daya serap
rendah ujian nasional tahun 2018.

1. Menentukan siklus hidup cacing pita.


Soal Nomor 2
Untuk memahami daur hidup taenia saginata atau cacing pita sapi pada tubuh
manusia silahkan lihat pada gambar dibawah ini. Sebenarnya bukan hanya cacing
pita sapi saja, namun siklus hidup taenia solium atau cacing pita babi juga
memiliki urutan yang sama seperti terlihat pada gambar berikut ini.

37
Strategi penyelesaian Soal
Ø Pertama, proglotid yang kaya akan telur cacing pita akan keluar dari badan
manusia lewat kotoran. Selanjutnya kotoran yang mengandung telur cacing ini
akan dimakan oleh binatang sapi/babi.
Ø Kedua, melaui proses alat pencernaan babi, proglotid tadi akan terbawa aliran
darah menjadi bentuk baru yaitu Onkosfera (larva heksakan) yang selanjutnya
memasuki otot berlemak pada sapi/ babi dan menjadi sistiserkus.
Ø Ketiga, ketika manusia mengkonsumsi daging yang mengandung sistiserkus ini
maka akan menyebabkan timbulnya cacing dewasa yang berkembang biak
didalam usus manusia.

Uraian diatas kiranya cukup menjelaskan tentang daur hidup taenia saginata dan
mengapa perlu berhati-hati dalam memilih daging, dan kita tidak dianjurkan untuk
mengkonsumsi daging babi, karena ternyata mungkin saja didalamnya terkandung
bibit cacing pita.

2. Menjelaskan Piramida
Ekologi Soal No 4
Susunan piramida ekologi selalu membentuk pola yang sama walupun piramida itu
terbalik, yakni tingkatan trofik produsen selalu di dasar piramisa, kemudian
konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen tingkat III, dan pengurai.
Contoh soal tersebut adalah jenis piramida jumlah. Tumbuhan sebagai produsen
berjumlah 2.000, belalang sebagai konsumen tingkat I berjumlah 500 ekor, katak
sebagai konsumen tingkat II berjumlah 50 ekor, dan burung bangau sebagai
konsumen tingkat II berjumlah 5 ekor menggamabarkan bahwa tingkat trofik di
piramida itu berjumlah 4 tingkatan.

Strategi penyelesaian Soal


Supaya lebih memahami dalam konsep piramida ekologi, maka harus dapat
membandingkan piramida jumlah, piramida biomasa dan piramida energi.
a. Piramida Jumlah
Organisme di tingkatan trofik masing-masing bisa disajikan di dalam
piramida jumlah. Contohnya manusia dalam tingkat trofik pertama ini
biasanya yang paling melimpah, sedangkan pada organisme di urutan trofik
kedua, ketiga dan seterusnya semakin berkurang.
Bisa dikatakan bahwa kebanyakan dari komunitas normal, pada jumlah
tumbuhan akan selalu lebih melimpah dari pada jenis herbivora. Demikian

38
pula jumlah herbivora akan selalu lebih banyak dibandingkan jumlah
karnivora urutan satu.
b. Piramida biomassa
Sering terlihat piramida jumlah yang sederhana kurang bisa membantu dalam
menggerakkan aliran energi pada ekosistem. Penggaambaran sebenarnya yang
paling realistik bisa disajikan dengan sebuah piramida biomassa. Biomassa
merupakan ukuran berat materi dari hidup di suatu waktu tertentu.
Untuk mengukur suatu biomassa pada setiap tingkat trofik, harus dilihat rata-
rata berat suatu organisme pada tiap tingkat juga harus di ukur. Lalu jumlah
organisme dalam tiap tingkat akan diperkirakan.
Piramida biomassa ini berfungsi melukiskan perpaduan massa seluruh habitat
organisme tertentu, yang akan diukur dalam gram.
c. Piramida energi
Seringkali piramida jenis energi biomassa tidak bisa selalu menyuplai
informasi yang dibutuhkan tentang suatu ekosistem tertentu. Berbeda dengan
piramida energi yang bisa dibuat dengan observasi yang dilakukan pada waktu
yang lama. Piramida energi ini bisa memberikan lukisan paling akurat
mengenai aliran energi dalam ekosistem.

Piramida Energi

3. Membedakan ciri-ciri dalam kelompok Molusca.


Soal No 7
Ketiga gambar termasuk filum Mollusca.

Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke


dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti
berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

Strategi penyelesaian Soal


Filum moluska sangat banyak sehingga termasuk daya serap rendah, karena
terlebih dahului harus memahami ciri-ciri dari setiap kelas yang termasuk filum
moluska. Strategi yang dapat dilakukan diantaranya disajikan berbagai awetan
basah atau charta dari filum moluska, sehingga dapat mengidentifikasi klasifikasi

39
berdasarkan ciri-ciri yang diamatinya. Klasifikasi filus moluska sebagai berikut.

Klasifikasi Moluska

Kelas Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua


cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup
dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang
melindungi bivalvia dari predatornya.
Kaki dari kebanyakan Bivalvia terspesialisasi untuk hidup pada lumpur halus atau
pasir. Air yang membawa makanan dan oksigen mengalir ke dalam cangkang
melalui siphon. Silia di insang menciptakan aliran air dalam rongga mantel. Mucus
di insang menjebak plankton dari air. Silia menyapu mucus dan partikel makanan
ke dalam mulut. Oksigen dari air berdifusi dari air ke darah dan sebaliknya. Selain
itu, Bivalvia memiliki organ ekskresi yang disebut nefridia.
Umumnya, Bivalvia hanya memiliki satu alat kelamin, jantan atau betina. Sperma
dan sel telur dikeluarkan ke dalam air dan fertilisasi terjadi di luar tubuh induk.
Larva berenang bebas pada fase ini dan menetap di dasar, kemudian berkembang
menjadi dewasa. Contoh spesies Bivalvia, antara lain Chlamys opercularis, kerang
(Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada maxima), dan kerang hijau (Mytilus
viridis).

Contoh Species dari filum Moluska

40
3. Mekanisme Transport sel
Soal No 9
Mengidentifikasi hasil percobaan berkaitan dengan isotonis, hipotonis/hipertonis pada
dengan peristiwa transportasi pada sel/jaringan. Materi ini oleh peserta didik dianggap
Daya Serap Rendah karena merupakan materi proses dan bersifat abstrak. Materi ini
sangat kompleks melibatkan konsep difusi dan osmosis sehingga butuh pemahaman
konsep tentang larutan dan konsentrasi larutan, misalnya larutan hipertonis,
hipotonis dan isotonis,

Strategi penyelesaian Soal


Ø Merupakan materi proses dan bersifat abstrak
Ø Materi transport membrane sangat komplek meliputi transport aktif dan pasif
Ø Harus mamahami bagian-bagian membrane sel

Transport zat hara, pertukaran zat, dan hasil metabolisme berlangsung antar sel
dengan cara menembus membran plasma yang berlangsung secara aktif maupun
pasif. Transport pasif antara lain berlangsung secara osmosis, sedangkan transport
aktif berlangsung dengan menggunakan energi hasil respirasi berupa ATP. Pada
umumnya sitoplasma dibatasi oleh membran yang tipis ( membran plasma).
Membran ini mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan sel. Dengan
demikian osmosis adalah proses difusi molekul-molekul suatu zat dengan cara
menerobos pori-pori membran plasma yang semipermeable. Sedangkan difusi tak
lain adalah percampuran antara dua molekul zat yang berbeda konsentrasi, yaitu
dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah.
Osmosis adalah proses berpindahnya molekul-molekul air dan larutan yang
mengandung molekul air tinggi ke larutan yang molekul airnya rendah melalui
selaput semi permeabel. Proses osmosis akan berhenti ketika ke dua larutan
mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami
kondisi hipertonik atau pun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau
plasmolisis karena adanya osmosis tadi. Contohnya di bawah ini pada percobaan
kentang.

Kentang

Gambar Percobaan Osmosis

41
Faktor yang mempengaruhi Osmosis :
Ø Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil dari pada garis pusat
lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
Ø Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap
lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
Ø Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
Ø Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan
jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar
resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
Ø Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi
lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

4. Mekanisme kerja syaraf


Soal No 18
Mekanisme kerja sistem saraf merupakan materi yang sangat komplek sehingga
memerlukan kecermatan didalam proses pembelajaran, Untuk lebih memudahkan
pemahaman peserta didik, guru perlu memvisualisasikan konsep dan prosesnya
melalui video atau gambar/charta

Strategi penyelesaian soal .


a. Sampaikan KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran.
b. Bentuk kelompok belajar dimana siswa yang mampu tersebar di semua
kelompok untuk menjadi tutor sebaya.
c. Beri kesempatan pada siswa melakukan literasi yang cukup tentang fakta,
konsep, prosedur sistem koordinasi.
d. Berikan mereka tantangan atau permasalahan.
e. Sajikan materi yang ringkas dan terstruktur tentang komponen-komponen pada
sistim jalannya Impuls.

Neuron bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung akson dan ujung dendrit
merupakan penghubung antara sel saraf satu dengan sel saraf lainnya.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Ø Sel saraf sensorik, yaitu sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls
(rangsangan) dari reseptor (panca indra) menuju ke sistem saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang).
Ø Sel saraf motorik, yaitu sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls
(rangsangan) dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
menuju ke efektor (otot dan kelenjar).

42
Ø Sel saraf penghubung, yaitu sel saraf yang berfungsi untuk menghubungkan
impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik. Sel saraf
penghubung banyak ditemukan di dalam sumsum tulang belakang dan otak.

Gambar Alur Gerak Disadari

Gambar Alur Gerak Refleks

5. Proses gangguan sistem gerak


Soal No. 19
Gangguan sistem gerak (termasuk gangguan sistem organ pada umumnya) adalah
kelainan yang timbul sehingga sistem organ tersebut mengalami gangguan. Materi ini
oleh peserta didik dianggap Daya Serap Rendah karena menuntut proses identifikasi
gejala-gejala yang timbul pada bagian sistem gerak (tulang atau otot) termasuk juga
akibat yang timbul serta penyebabnya. Di samping itu materi ini menuntut hafalan
yang kuat pada istilah-istilah tertentu yang berhubungan dengan medis.

Strategi penyelesaian soal


a. Sampaikan KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran.
b. Bentuk kelompok belajar dimana siswa yang mampu tersebar di semua
kelompok untuk menjadi tutor sebaya.
c. Beri kesempatan pada siswa melakukan literasi yang cukup tentang fakta,
konsep, prosedur sistem koordinasi.
d. Berikan mereka tantangan atau permasalahan.
e. Sajikan materi yang ringkas dan terstruktur tentang dan diperkuat dengan
gambar-gambar yang sesuai.

43
Normal Rachitis

Asam
Urat

6. Melengkapi data terkait reaksi katabolisme (respirasi anaerob)


Soal No 21
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim. Materi ini dianggap Daya Serap Rendah karena
peserta didik dituntut untuk memahami jalur biokimia yang sangat rumit dalam
proses metabolisme. Materi ini terdiri dari tahapan-tahapan tertentu dan
pembahasannya sangat panjang dan rumit, untuk itu peserta didik harus
memahami substrat dan hasil produk reaksi serta tempat terjadinya reaksi pada setiap
tahapan katabolisme (respirasi anaerob)

Strategi penyelesaian soal


Ø Buat gambar senyawa berkarbon 6 (glukosa) menjadi senyawa berkarbon 3
(piruvat). Buat simbol carbon berbentuk lingkaran
Ø Buat gambar senyawa berkarbon 3 (piruvat) menjadi senyawa berkarbon 2 (asetil
KoA). Buat simbol carbon berbentuk lingkaran
Ø Buat gambar senyawa berkarbon 2 (asetil Ko A) menjadi senyawa berkarbon 1
(karbondioksida). Buat simbol carbon berbentuk lingkaran
Ø Hitung jumlah NADH dan FADH yang dihasilkan pada tahap 1–3, hitung
jumlah atom H yang dibawa.
Ø Setiap 2H+ bereaksi dengan ½ O2 untuk membentuk satu molekul air (H2O).

Lihat gambar dan perhatikan baik-baik informasi yang ada di bagan. Di bagan X
adalah reaksi setelah glikolisis, yang menghasilkan ATP dan CO2, maka reaksi
yang dimaksud adalah siklus krebs.Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi
antara (intermediet) yang tidak menghasilkan ATP.

44
Pemecahan senyawa karbon

Tahapan Respirasi Aerob

45
7. Melengkapi data terkait reaksi katabolisme (respirasi anaerob)
Soal No 23
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim. Materi ini dianggap Daya Serap Rendah karena
peserta didik dituntut untuk memahami jalur biokimia yang sangat rumit dalam
proses metabolisme. Materi ini terdiri dari tahapan-tahapan tertentu dan
pembahasannya sangat panjang dan rumit, untuk itu peserta didik harus
memahami substrat dan hasil produk reaksi serta tempat terjadinya reaksi pada setiap
tahapan katabolisme (respirasi aerob)

Strategi penyelesaian Soal


Ø Pyruvat yang kehilangan molekul CO2 akan berubah menjadi Acetaldehid,
Ø molekul Acetaldehid dengan adanya penam bahan atom H+ berubah menjadi
Etanol

Tabel Perbandingan

Respirasi Aerob Respirasi Anaerob

Definisi Respirasi aerob Respirasi anaerob adalah


menggunakan oksigen respirasi tanpa oksigen;
prosesnya menggunakan
rantai transpor elektron
respirasi tetapi tidak
menggunakan oksigen sebagai
penerima elektron.

Sel yang Respirasi Aerob terjadi pada Respirasi anaerob terjadi


menggunakan hampir semua sel kebanyakan pada prokariota

Jumlah energi Tinggi (36-38 ATP molekul) Lebih rendah (2 ATP molekul)
yang dilepas

Tahap-tahap Glikolisis, siklus Krebs, Glikolisis, siklus Krebs, Rantai


Rantai transpor electron transpor electron

Hasil Karbon dioksida, air, ATP Karbon dioksida, elemen yang


tereduksi, ATP

Tempat Reaksi Sitoplasma dan mitokondria Sitoplasma dan mitokondria

Reaktan Glukosa, oksigen Glukosa, penerima elektron


(bukan oksigen)

46
Pembakaran Sempurna Tidak sempurna

Produksi ethanol Tidak menghasilkan ethanol Menghasilkan ethanol atau


dan asam laktat atau asam laktat asam laktat

8. Mekanisme kerja enzim


Soal No 24
Materi ini tergolong Daya Serap Rendah karena abstrak dan sering melibatkan proses
biokimia di dalam sel. Peserta didik harus dapat mencari hubungan antara kecepatan
reaksi enzim dengan bebrapa faktor yang mempengaruhinya, baik pengaruh itu
mempercepat atau menghambat kerja enzim.

Strategi penyelesaian soal


Ø Melakukan eksperimen tentang kerja enzim
Ø Melakukan literasi tabel, grafik dan digital
Ø Memahami sifat enzim

Enzim sangat erat kaitannya dengan segala macam sebuah proses metabolismee
yang terjadi pada tubuh organisme. Enzim adalah sebuah senyawa protein yang
tersusun dari komponen protein dan juga katalitik yang mempunyai nilai guna
untuk mempercepat suatu proses metabolisme pada tubuh organisme. Kenapa
Komponen tersebut begitu penting dalam sebuah proses metabolisme, karena
tidak akan mampu mempercepat dengan menurunkan energi aktivasi yang
dibutuhkan pada saat reaksi metabolisme akan dimulai.

Enzim yang berupa protein saja dinamakan apoenzim sedang enzim yang
merupakan gabungan antara protein dengan unsur atau gugus non protein
disebut holoenzim. Bagian enzim yang berupa unsur dinamakan ko faktor sedang
yang berupa senyawa organik disebut ko enzim. Bagian enzim non protein
tersebut berperan penting dalam reaksi katalisis dan disebut sebagai gugus
prostetik. Ko-enzim pada umumnya berupa senyawa kelompok vitamin larut
dalam air.

47
9. Menjelaskan bukti-bukti evolusi
Soal No 30
Evolusi adalah teori tentang perubahan ekstrem organisme, dari bentuk
sederhana sampai kompleks dalam waktu yang relatif sangat lama. Mempelajari pokok
bahasan ini sangat Daya Serap Rendah karena peserta didik dihadapkan pada
kejadian- kejadian di masa lampau, materi bersifat abstrak sehingga memerlukan
pemahaman lebih, serta materi bersifat hipotesa sehingga memerlukan analisa lebih
dalam. Bukti-bukti evolusi yang dikemukakan para ahli biologi memerlukan analisis
lebih lanjut sehingga peseta didik bisa memahami keterkaitan bukti-bukti tersebut
dengan keberlangsungan proses evolusi.

Strategi penyelesaian Soal


Ø Pembelajaran berbasis kajian literatur
Ø Metode diskusi untuk menyelesaikan masalah dalam konsep evolusi

Setelah melakukan perjalanan Darwin memublikasikan bukunya yang berjudul


“The Origin of Species by Means of Natural Selection”. Ada dua teori pokok yang
disampaikannya:
a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lalu.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

48
Perjalanan ke kepulauan Galapgos, hasilnya burung finch berevolusi menjadi
beberapa spesies baru.

Berbagai spesies burung finch (Sumber:www.omlet.co.uk)

Selain burung finch, Darwin juga meneliti kura-kura Galapagos yang mempunyai
jenis cangkang berbeda.
Pada habitat yang basah, Darwin menemukan jenis kura-kura berukuran besar
dengan cangkang berbentuk kubah. Sementara di habitat yang kering, kura-kura
yang ditemui justru berukuran kecil dan bentuk cangkangnya seperti pelana.

Kura-kura Galapagos (Sumber:www.people.rit.edu)

Fenonema ini membawa Darwin pada kesimpulan: Individu yang beradaptasi


pada habitat dengan baik akan mewariskan sifat unggul kepada generasi
selanjutnya. Lebih jauh lagi, sifat unggul ini lama-kelamaan dapat mengubah
bentuk asli dari spesies sebelumnya, sehingga berevolusi menjadi spesies
yang sama sekali berbeda.
Seperti halnya Lamarck, Darwin mencontohkan teorinya dengan spesies jerapah
yang ada saat ini. Berbeda dengan Lamarck, Darwin berpendapat, pada masa
lalu, jerapah ada dua jenis: jerapah leher panjang, dan jerapah leher pendek.
Kedua jerapah ini sama-sama mengambil makanan dari pucuk ranting.
Lama-kelamaan, daun yang berada di bagian bawah mulai habis dan tersisa daun
di batang pohon yang tinggi.
Kedua spesies jerapah ini pun berkompetisi untuk mengambil daun tersebut.
Dan, karena jerapah leher pendek kesulitan untuk menggapai dedaunan tinggi,
akhirnya spesies jerapah ini mati sehingga menyisakan spesies jerapah leher
panjang. Jerapah yang kita lihat saat ini.

49
Jerapah menurut Lamarck (kiri) & Darwin (kanan)
(Sumber:www.funnyjucnk.com
Strategi penyelesaian soal yang disajikan dalam unit 3 modul ini, diharapkan dapat
menginspirasi Anda untuk menemukan ide-ide inovatif dalam pembelajaran. Disadari
bahwa pembelajaran dan penilaian merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Pembelajaran yang baik pada umumnya dapat meningkatkan hasil
belajar, karena secara logika dengan pembelajaran yang baik maka penguasaan materi
peserta didik dapat ditingkatkan. Bila penguasaan materi peserta didik baik, maka hasil
belajar yang dicapai juga akan meningkat.

Berikut ini disajikan beberapa alternatif yang dapat Anda pilih ketika menyajikan materi-
materi dengan daya serap rendah , sesuai dengan identifikasi materi Daya Serap
Rendah pada Unit 1 Modul ini. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentang materi
Daya Serap Rendah tentunya bapak dan ibu guru mempunyai strategi penyelesaian
soal. Di bawah ini akan dibahas strategi dalam penyelesaian materi dengan daya serap
rendah Ujian Nasional tahun 2019.

10. Menentukan ciri Porifera.


Soal No 6

` Gambar Porifera
Ciri-ciri Porifera
Ø Tubuh terdiri dari banyak sel (multiseluler).
Ø Permukaan tubuhnya berpori
Ø Tidak memiliki kepala, mulut, dan organ dalam.
Ø Memiliki tubuh yang berlubang-lubang kecil atau pori-pori (ostium).
Ø Hidup menetap didasar perairan atau menempel pada batuan karang.
Ø Bentuk tubuh bervariasi, dari sebesar kacang polong hingga 90 cm dengan
diamater 1 m.

50
Ø Tubuh berwarna warni, berwarna pucat atau cerah.
Ø Memiliki tiga tipe tubuh, yakni tipe Ascon, Sycon, dan Rhagon
Ø Reproduksi aseksual dengan cara bertunas sedangkan reproduksi seksual
dengan persatuan antara sel telur serta juga spermatozoid,
Ø Memiliki spikula yang mengandung zat kapur

Strategi penyelesaian Soal


Ø Guru menyajikan gambar Porifera
Ø Siswa mengidentifikasi ciri Porifera berdasarkan pengamatan.=
Ø Ciri paling spesifik dari kelompok hewan tersebut
Ø Perhatikan stimulus yang ada di soal, terutama yang terdapat ciri spesifik

11. Mengidentifikasi ciri otot dan letaknya di organ manusia


Soal No. 10
Perbedaan otot lurik,otot polos dan otot jantung

Tabel Perbandingan

Strategi penyelesaian Soal


Ø Disajikan gambar otot polos,otot jantung,otot lurik
Ø Siswa mengidentifikasi perbedaan ciri paling spesifik dari ketiga otot tersebut
Ø Lokasi terdapatnya otot tersebut didalam tubuh.
Ø Amati dengan baik gambar yang ada di soal
Ø Identifikasi gambar di soal

51
12. Cara meningkatkan sistem imun
Soal No. 15
Manusia secara umum memiliki 2 jenis imunitas di dalam tubuhnya. Antara lain:
Imunitas bawaan (innate) dan imunitas dapatan (adaptive).
a. Imunitas Bawaan (Innate Immunity)
Semua anak terlahir dengan imunitas alami atau imunitas bawaan pada
tubuhnya. Ini termasuk jenis proteksi paling umum yang akan diterima oleh
semua anak. Imunitas bawaan berupa respon non spesifik dan tidak memiliki
memori.
b. Imunitas Adaptif (Adaptive Immunity)
c. Imunitas yang kedua untuk si Kecil adalah imunitas adaptif. Imunitas ini
bersifat aktif, yang akan terus terbentuk selama kita hidup, imunitas adaptif
sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan kondisi tempat tinggal kita
Saat lahir, bayi mendapat manfaat dari bakteri yang ada di vagina mama selama
proses persalinan. Karena ini, usus bayi dipenuhi dengan sejumlah besar bakteri
dan ini meningkatkan kekebalan bayi lebih lanjut. Menyusui dan pengembangan
sistem kekebalan tubuh saling berkaitan dan memainkan peran penting selama
bulan-bulan awal kehidupan bayi.
Bayi yang disusui segera setelah lahir menerima infus imunitas baru. Kolostrum,
yang merupakan persediaan susu pertama yang diproduksi oleh Mama setelah
melahirkan, mengandung antibodi kuat yang dapat melawan infeksi
Tips berikut dapat membantu meningkatkan kekebalan pada bayi:
a. Menyusui
ASI diperkaya dengan semua bahan yang tepat dalam jumlah yang tepat
seperti lemak, protein, gula, probiotik, dan antibodi yang penting untuk
mendukung sistem kekebalan bayi . Semua antibodi yang dikembangkan oleh
Mama untuk melawan kuman diturunkan ke bayi melalui ASI.
b. Suplemen
Bakteri usus, yang sangat penting untuk kekebalan, dapat kehilangan
kemampuannya jika Mama mengonsumsi antibiotik. Probiotik adalah pilihan
yang disarankan untuk meningkatkan imunitas setelah pemberian antibiotik.
Probiotik aman selama kehamilan akhir dan setelah melahirkan.
c. Vaksinasi
Salah satu cara paling efektif dan aman untuk melindungi bayi dari penyakit
serius adalah dengan memberikan vaksinasi. Vaksinasi memicu respons imun
dengan cara yang mirip dengan bakteri atau virus. Sederhananya, sistem
kekebalan bayi Anda akan mengidentifikasi kuman ketika bersentuhan dengan
bayi di masa depan. Ini kemudian akan memberikan respons yang akan
mencegah komplikasi serius dari pengembangan dan melawan penyakit.
d. Lingkungan yang bersih
Dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan higienis, Mama akan dapat
melindungi sistem kekebalan bayi dari serangan penyakit. Pastikan
lingkungan rumah tetap bersih. Sering-seringlah mencuci tangan dan kaki
bayi dan juga memastikan bahwa mereka yang memegang bayi melakukan hal
yang sama.

Strategi penyelesaian Soal


a. Guru menjelaskan manfaat imunisasi pada bayi
b. Siswa melihat video tentang imunisasi di Posyandu
c. Pahami makna soal

52
13. Organela sel dan proses yang terjadi pada organela sel
Soal No. 22
Fungsi organella sel antara lain:
A. pencernaan intraseluler dan proses pembebasan enzim keluar sel (Lisosom)
B. sintesis polisakarida dan pembentukan vesikola sekresi (Badan golgi)
C. respirasi sel yang menhasilkan energi (mitokondria)
D. sintesis lemak dan kolesterol (retikulum endoplasma)
E. sintesis protein (ribosom)

Gambar Sel Hewan dan Tumbuhan

Strategi penyelesaian Soal


a. Guru menyajikan gambar sel lengkap dengan organella tanpa keterangan
b. Siswa mengidentifikasi organella sel beserta fungsinya
c. Siswa ditugaskan membuat kartu dengan gambar sel dan organellanya
d. Kenali organel sel dengan ciri spesifiknya.

14. Reaksi terang jalur non siklik


Soal No. 24
Fotosintesis yaitu suatu proses Biokimia yang terjadi karena dilakukan oleh
tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi suatu Energi
terpakai (Nutrisi), dan memanfaatkan suatu energi cahaya.
Fotosistem adalah kompleks protein yang terdapat mengandung klorofil dan
pigmen pada tilakoid sel tumbuhan.
Klorofil dan pigmen itu juga adalah sumber protein kompleks yang amat penting
dan bertanggung jawab terhadap Konversi Energi.
Ø Klorofil pada fotosintesis 1 mampu menyerap cahaya hingga dengan lebar pita
(wavelenght) 700 nm sehingga dikenal dengan nama molekul p700.

53
Ø Klorofil pada fotosintesis 2 mampu menyerap cahaya dengan panjang pita
(wavelenght) 680 nm sehingga dikenal dengan nama molekul p680

Reaksi Terang Non Siklik


Fotosintesis

Strategi penyelesaian Soal


a. Pengantar materi tentang fotosintesa
b. Guru menyajikan gambar reaksi siklik dan non siklik ( pada reaksi Terang)
c. siswa menyimpulkn perbedaan reaksi siklik dan non siklik
d. Pahami langkah siklik dan non siklik
e. Pahami hasil dari siklik dan non siklik

15. Oogeneis pada manusia


Soal No. 29

Gambar Spermatogenesis dan OOgenesis

54
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin, ada dua
jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita
yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses
pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama
dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis.
Strategi Penyelesaian soal
a. Peserta didik diberikan skema peristiwa oogenesis
b. Peserta didik secara diskusi menentukan tahapan oogenesis, hasil oogenesis
c. Peserta didik mencari perbedaan hasil meiosis I dan II pada peristiwa
oogenesis

16. Pembuatan Insulin pada Bioteknologi Modern


Soal No. 26
Bioteknologi modern merupakan metode bioteknologi yang menggunakan
prinsip rekayasa DNA, selain prinsip mikrobiologi dan biokimia. Metode ini
dilakukan dengan cara memodifikasi gen-gen spesifik dan menyisipkannya pada
organisme lain seperti mikroba, hewan dan tumbuhan. Bioteknologi modern
berkembang setelah ditemukannya struktur DNA. Bioteknologi ini dapat
diaplikasikan pada berbagai bidang seperti pangan, pertanian, dan kesehatan.

55
Ciri-ciri bioteknologi modern adalah:
a. Menggunakan teknologi yang lebih modern
b. Memanfaatkan prinsip rekayasa genetika
c. Biaya yang relatif lebih mahal
d. Dapat menghasilkan sifat baru pada organisme

Beberapa produk hasil bioteknologi modern antara lain:


a. GMO (Genetically Modified Organism)
b. Vaksin
c. Antibodi monoklonal
d. Pembuatan insulin oleh bakteri E. coli,
e. Terapi gen

Bioteknologi Modern

Strategi penyelesaian soal


a. Disajikan gambar pembutan insulin
b. Berdasarkan skema peserta didik menyusun langkah-langkah pembuatan
insulin

17. Sintesa Protein


Soal No. 30

56
Ada 2 Tahap dalam pembentukan protein
a. Tahap Transkripsi ( Mencetak dRNA)
Ø DNA melakukan transkripsi (mencetak RNA-d) untuk membawa kode-
kode membentuk protein berdasarkan pada urutan basa nitrogennya.
Ø RNA-d melepaskan diri dari DNA dan membawa kode-kode genetik
(kodon) keluar dari nukleus menuju ke ribosom di dalam sitoplasma. RNA-
d bertindak sebagai cetakan (matriks). Di ribosom ini RNA-d melekat pada
RNA ribosom (RNA-r)..
b. Tahap Translasi ( menterjemahkan basa nitrogen pada dRNA menjasdi asam
amino )
Ø RNA-t yang ada di dalam sitoplasma datang dengan membawa asam amino
yang selesai dengan kode-kode yang dibawa oleh RNA-d. RNA-t ini melekat
(berpasangan) dengan RNA-d sesuai dengan pasangan-pasangan basa
nitrogennya (dengan tripel RNA-t).
Ø Asam-asam amino yang dibawa oleh RNA-t akan saling bergandengan dan
membentuk rangkaian rantai polipeptida sampai terbentuk protein yang
diharapkan di dalam ribosom.

Strategi Penyelesaian soal


a. Peserta didik diberikan skema sintesa protein
b. Ditampilkan video/ animasi
c. Diberikan skema sintesa protein yang tidak lengkap, peserta didik
melengkapinya
d. Latihan soal-soal trankripsi dan tranlasi

18. Pautan
Soal No 37
Pautan adalah peristiwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak
dapat memisahkan diri secara bebas ketika pembelahan meiosis. Bagian
kromosom yang berperan dalam peristiwa pewarisan sifat keturunan adalah gen.
Satu kromosom dapat mengandung ratusan bahkan ribuan gen. Kondisi di mana
dalam satu kromosom yang sama terdapat dua atau lebih gen inilah yang disebut
tautan atau berangkai (linkage). Peristiwa ini pertama kali ditemukan oleh
seorang ahli Genetika dan Embriologi dari Amerika, yakni Thomas Hunt Morgan
pada tahun 1910.

Morgan menemukan keanehan pada penelitian mengenai pewarisan sifat yang


diturunkan pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Lalat buah dipilih sebagai
objek penelitiannya karena mudah dan cepat berkembang biak, jumlah
kromosomnya hanya 4 pasang (8 kromosom) sehingga kromosomnya
mudah diamati dan dihitung, serta mudah dibedakan antara lalat jantan dan
betina. Perbandingan fenotipe dan genotipe yang ditemukannya ternyata berbeda
dengan apa yang dikemukakan oleh Mendel maupun perbandingan seperti
penyimpangan-penyimpangan hukum Mendel lainnya.

57
Dalam percobaannya Morgan mengawinkan Drosophila betina dengan warna
tubuh kelabu (B), sayap panjang (V) dengan jantan warna tubuh hitam (b),
sayap pendek (v). Dari persilangan itu, Morgan mendapat persilangan F1 yang
berwarna tubuh kelabu dan bersayap panjang. Jika pada F1 individu jantan
ditestcross dengan induk resesif maka keturunannya hanya terdiri atas 2 kelas,
yakni kelabu-panjang dan hitam-pendek dengan rasio fenotipe 1:1.

Jika b dan v atau B dan V merupakan alel yang terdapat pada pasangan
kromosom yang berbeda, perhatikan persilangan di bawah ini!
Persilangan: Gen dan alel yang terletak pada pasangan kromosom yang
berbeda.

Kenyataan F2 yang dihasilkan:


B - - B
BV bv

B B - - b
bv BbVv bbvv
K h
Kelabu iHtam
bersayap bersayap
panjang pendek

Rasio fenotipe hasil testcross ialah kelabu-sayap panjang : hitam-sayap pendek


1:1. Ini berarti macam gamet rekombinan tidak muncul, sebab b bertaut V, b
bertaut v, sehingga gamet yang dihasilkan F1 hanya BV dengan bv. Karena rasio
gamet BV dengan bv 1:1 maka rasio fenotipe hasil testcross. Bbvv : bbvv = lalat
buah kelabu-sayap panjang : hitam-sayap pendek = 1:1. Penemuan Morgan ini
menunjukkan bahwa gen BV dan bv bukan terletak pada kromosom berbeda,
tetapi pada kromosom yang sama, artinya bertaut.

Strategi penyelesaian soal


a. Dijelaskan penjelasan singkat tentang pautan
b. Diberi contoh gamet yang terbentuk karena peristiwa pautan
c. Peserta didik di beri latihan soal tentang gamet yang terbentuk karena
peristiwa pautan
d. Peserta didik diberi latihasn soal tentang persilangan dengan kasius pautan
e. Jika terjadi perbasndingan 1 : 1 biasa gen dominan terpaut dengan gen
dominan lain, seddangkan gen resesif dengan gen resesif lain

58
19. Hasil persilangan berdasarkan peta silsilah
Soal No. 40

Hereditas pada manusia

Strategi penyelesaian soal


a. Tentukan jenis gametnya
b. Pastikan gamet orang yang mengalami kelainan genetic
c. Lakukan kemungkinan persilangan yang terjadi
d. Cocokkan dengan jawaban yang mungkin

B. Penugasan
Kerjakan LK 3 untuk meningkatkan kompetensi penyajian materi/pokok bahasan Daya
Serap Rendah di kelas. Untuk mengisi LK 3 tersebut Anda wajib menyiapkan
Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) sesuai dengan
materi/pokok bahasan.

59
C. Refleksi
1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa melakukan pemetaan dan kemampuan
menyelesaikan soal UN yang dianggap Daya Serap Rendah oleh peserta didik di
sekolah masing- masing..
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada unit 3 modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari unit 3 modul ini.

2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melakukan pemetaan dan
kemampuan menyelesaikan soal UN yang dianggap Daya Serap Rendah oleh
peserta didik di sekolah masing-masing sesuai dengan Data Daya Serap
Hasil UN Mata Pelajaran Biologi dari Puspendik.

60
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadyaqi. 2014. Gambar Sel Tumbuhan Beserta Namanya. Diakses dari


http://brainly.co.id/tugas/1590881 pada tanggal 14 September 2019.

Anderson & Krathwold. 2015. Media dan Sumber Belajar. http//www.google.com./


Diakses tanggal 01 13 September 2019.

Aripin, Nuzulul. 2012. Burung Finch pemakan madu bunga. Diambil dari:
http://nuzulularipin.blogspot.co.id/2012/06/evolusi-burung-Finch-
dikepulauan.html. (14 September 2019).

Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara.

Campbell, N.A., dkk. 2014. Biologi Jilid 3. Edisi 8. Terjemahan D.T Wulandari.
Jakarta: Erlangga.

Daryanto & Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava
Media.

Dharma, B., 2011. Spesies Marga Anadara Gray dari Indonesia (Mollusca, Bivalvia,
Arcidae). Seminar Nasional Mataki I. Jakarta.

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Jilid 3. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Onggo, Tri Ira. 2015. The Origin Of Species by Means of Natural Selections (Charles
Darwin). Yogyakarta: Penerbit Indoliterasi.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Ciamis: Cv. Alvabeta

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah


Kelas X. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

61
LEMBAR KERJA 1

ANALISIS MATERI DAYA SERAP RENDAH

RENCANA PENYAJIAN MATERI POKOK

Unit 1 : Analisis Materi Berdaya Serap Rendah


Waktu : 4 x 60 Menit

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi Kegiatan Awal


(5 menit) (20 menit) (45 menit)

§ Membangun motivasi § Membangun


§ Mengkondisikan peserta, pengetahuan
termasuk peserta untuk fokus
dalam kegiatan terhadap hasil
pengkoordinasian kelas evaluasi belajar
§ Menyampaikan tujuan § Membangun ingatan
peserta terhadap hasil (UN)
§ Menyampaikan strategi Membaca Unit 1
evaluasi belajar (UN) §
dan metode bimtek Modul Analisis
§ Ice breaking 1
(harapan dan materi Daya
kekawatiran) Serap Rendah

Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti


(20 menit) (60 menit) (90 menit)

§ Merumuskan § Mempresentasika § Ice breaking 2


kesimpulan n kerja § Mengerjakan LK 1
§ Melakukan refleksi hasil kelompok
kegiatan produk LK 1
§ Membangun
komitmen

62
LEMBAR KERJA 1
ANALISIS MATERI DAYA SERAP RENDAH

Lembar Kerja (LK) 1 ini akan memandu Anda melakukan Analisis Materi Daya
Serap Rendah . Materi sulit untuk peserta didik di sekolah Anda mungkin berbeda
dengan materi daya serap rendah di sekolah teman Anda. Solusi untuk mengatasi kesulitan
di sekolah Anda tentu berbeda juga dengan solusi di sekolah teman Anda. Oleh karena itu,
terlebih d ahulu lakukan analisis yang diperkirakan menjadi penyebab kesulitan yang
dialami peserta didik Anda. Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah analisis materi
sulit sebagaimana pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis Materi Daya Serap Rendah

Mata Pelajaran : .........................................


Tahun Pelajaran : .........................................

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab

Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada Tabel 1 di atas, ikuti satu persatu
instruksi kerja berikut.
a. Identifikasi materi/pokok bahasan berdasarkan data hasil UN dari Puspendik, dengan
daya serap terendah di sekolah Anda. Materi pokok dapat dibaca pada kompetensi yang
diuji.
b. Tuliskan daya serap kompetensi materi/pokok bahasan yang diujikan pada sekolah
Anda.
c. Perkiraan faktor penyebab diisi berdasarkan hasil tes diagnostik atau
berdasarkan profesional judgement (pengalaman) yang sering dilakukan oleh
peserta didik.

63
Tuliskan materi/pokok bahasan
berdasarkan data hasi l UN dari Tuliskan perkiraan
Puspendik, daya serap terendah di penyebab tidak dikuasainya
sekolah Anda. dengan baik materi/pokok
Materi pokok dapat dibaca bahasan.
pada kompetensi yang diuji.

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab

Tuliskan daya serap materi/pokok


bahasan kompetensi yang diuji
berdasarkan data hasil UN dari
Puspendik di sekolah Anda.

Gambar 1. Tahapan Analisis Kompetensi

1. Setelah Anda memahami cara melakukan analisis materi/pokok bahasan Daya Serap
Rendah, dilanjutkan dengan mengisi table analisis materi/pokok bahasan Daya Serap
Rendah sebagai berikut.

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab

2. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.


3. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menganalisis materi/pokok
bahasan Daya Serap Rendah dalam LK 1 ini.

64
LEMBAR KERJA 2

PEMBAHASAN SOAL DAYA SERAP RENDAH

RENCANA PENYAJIAN MATERI POKOK

Unit 1 : Pembahasan Soal Daya Serap Rendah


Waktu : 4 x 60 Menit

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi Kegiatan Awal


(5 menit) (20 menit) (45 menit)

§ Mengkondisikan peserta, § Membangun motivasi § Membangun


termasuk peserta untuk fokus pengetahuan
pengkoordinasian kelas dalam kegiatan terhadap
§ Menyampaikan tujuan § Membangun ingatan penyelesaian soal
§ Menyampaikan strategi peserta terhadap materi Daya Serap
dan metode bimtek penyelesaian soal materi Rendah.
Daya Serap Rendah § Membaca Unit 3
§ Ice breaking 1 Modul Soal- Soal
UN Daya Serap
Rendah dan
Pembahasannya

Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti


(20 menit) (60 menit) (90 menit)

§ Mempresentasika § Ice breaking 2


§ Merumuskan § Mengerjakan LK 3
n kerja
kesimpulan
kelompok
§ Melakukan refleksi hasil
produk LK 3
kegiatan
§ Membangun
komitmen

65
LEMBAR KERJA 2

Lembar Kerja (LK) 2 ini akan memandu Anda untuk menyelesaikan Soal-Soal UN Daya
Serap Rendah. Soal-soal UN Daya serap Rendah pada sekolah yang satu tidak sama d engan
sekolah lainnya. Sesuai d engan hasil identifikasi materi sulit pada Tabel 1 pada LK 1, pilihlah
10 butir soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik Anda. Untuk kegiatan ini, lakukan
langkah-langkah penyelesaian Soal-Soal UN Sulit sebagai berikut.

Soal-Soal UN Daya Serap Rendah dan Pembahasannya


1. Pilihlah 10 butir soal UN yang dianggap Daya Serap Rendah oleh peserta didik Anda.
2. Buatlah penyelesaian soal-soal tersebut dengan singkat dan jelas, isikanlah pada Tabel 3
yang telah disediakan.
3. Diskusikan dan presentasikanlah hasil kerja Anda di depan kelas.
Tabel 3. Pembahasan Butir Soal UN yang Daya Serap Rendah

No. Butir Soal UN Pembahasan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal UN Daya


Serap Rendah dalam LK 2 ini.

66
LEMBAR KERJA 3

STRATEGI PEMBELAJARAN

RENCANA PENYAJIAN MATERI POKOK

Unit 1 : Strategi Pembelajaran


Waktu : 4 x 60 Menit

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi Kegiatan Awal


(5 menit) (20 menit) (45 menit)

§ Mengkondisikan peserta, § Membangun motivasi § Membangun


termasuk peserta untuk fokus pengetahuan
pengkoordinasian kelas dalam kegiatan terhadap model-
§ Menyampaikan tujuan § Membangun ingatan model
§ Menyampaikan strategi peserta terhadap model- pembelajaran
dan metode bimtek model pembelajaran berbasis saintifik.
berbasis saintifik § Membaca Unit 2
§ Ice breaking 1 Modul Strategi
Penyajian Materi
Daya Serap Rendah

Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti


(20 menit) (60 menit) (90 menit)

§ Merumuskan § Mempresentasika § Ice breaking 2


kesimpulan n kerja § Mengerjakan LK 2
§ Melakukan refleksi hasil kelompok
kegiatan produk LK 2
§ Membangun
komitmen

67
LEMBAR KERJA 3

Strategi Pembelajaran

Lembar Kerja (LK) 3 ini akan memandu Anda melakukan Strategi Pembelajaran.
Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah Strategi Penyajian Strategi
Pembelajaran sebagai berikut.

1. Setelah teridentifikasi soal-soal UN yang Daya Serap Rendah, langkah selanjutnya adalah
menyusun RPP yang akan disajikan dalam bentuk Peer Teaching.
2. Susunlah sebuah RPP yang menggambarkan skenario pembelajaran materi/pokok
bahasan yang Daya Serap Rendah. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP
menggunakan pendekatan saintifik (bagi sekolah pelaksana Kurikulum 2013) atau
memuat kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (bagi sekolah pelaksana
Kurikulum 2006).
3. Format dan komponen RPP mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
4. Presentasikan RPP tersebut dalam bentuk kegiatan Peer Teaching.
5. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menyajikan materi/pokok
bahasan Daya Serap Rendah dalam LK 3 ini.

68

Anda mungkin juga menyukai