Modul Pembinaan
Pasca Evaluasi Hasil
Belajar
Sekolah Menengah Atas
Diterbitkan oleh
Koordinator Pelaksana
Penulis Modul
Hj. Khoirul Haniin, M.Pd. (Guru SMAN 3 Malang)
Dra. Mutia, M.Pd. (Guru SMAN 23 Jakarta)
Syamsudin, M.Pd
Layout
Keberhasilan sebuah SMA umumnya ditentukan oleh banyaknya peserta didik yang lulus
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, serta banyaknya yang melanjutkan studi kependidikan
tinggi. Lebih spesifik lagi keberhasilan dalam ujian, hanya melihat dari hasil Ujian
Nasional sebuah sekolah. Ujian Sekolah seakan dipandang sebelah mata walaupun yang
menjadi pertimbangan kelulusan dari sebuah SMA adalah hasil dari Ujian Sekolah.
Masyarakat luas memandang bahwa hasil Ujian Nasional (UN) lebih objektif untuk
menilai keberhasilan sebuah sekolah, karena pembuatan naskah soal dan koreksi tidak
dilaksanakan oleh pihak sekolah tetapi oleh lembaga independen, dalam hal ini
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK), namun masih terdapat ribuan sekolah yang memiliki nilai mata
pelajaran di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal lulus ujian nasional.
Memperhatikan kondisi tersebut Direktorat Pembinaan SMA melakukan Bimbingan
Teknis (Bimtek) Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada guru-guru mata
pelajaran yang diujikan secara nasional dari sejumlah SMA. Bimtek ini bertujuan agar
nilai UN pada tahun mendatang meningkat sebagaimana hasil bimtek Pasca EHB pada
tahun-tahun sebelumnya. Sebagai tindak lanjut bimtek ini sekolah diharapkan dapat
menerapkan strategi pembelajaran yang mengarah pada berpikir tingkat tinggi.
Modul ini disusun untuk digunakan sebagai salah satu pedoman dalam kegiatan Bimtek
Pembinaan Pasca EHB. Di samping itu modul ini diharapkan dapat digunakan juga oleh
guru-guru lain yang tidak berkesempatan untuk mengikuti Bimtek.
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Bahan Bacaan 2
C. Tujuan 2
D. Hasil yang Diharapkan 2
Lembar Kerja 1 50
Lembar Kerja 2 54
Lembar Kerja 3 57
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK). Namun seperti pada
https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/, dimana masih terdapat 11.188 sekolah
yang memiliki nilai di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal lulus ujian nasional.
Salah satu penyebabnya adalah peningkatan proporsi soal-soal berpikir tingkat tinggi,
yaitu menjadi sepuluh sampai dengan dua puluh persen.
Materi dalam modul ini difokuskan pada materi-materi yang memiliki daya serap
rendah dan yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi. Materi tersebut
disusun sesuai kebutuhan evaluasi pasca EHB yang meliputi: (1) Unit 1, Analisis Materi-
Materi Daya Serap Rendah; (2) Unit 2, Soal-soal UN Daya Serap Rendah dan
Pembahasannya;
(3) Unit 3, Strategi Pembelajaran dalam Berpikir Tingkat Tinggi. Secara umum setiap
modul berisi uraian singkat materi, fokus unit, penugasan, dan refleksi.
B. Bahan Bacaan
C. Tujuan
Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan Bimtek Pembinaan Pasca EHB adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap
rendah.
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal
berpikir tingkat tinggi.
3. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi yang menuntut
berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh
peserta didik.
Unit 1
Analisis Materi Daya Serap Rendah
A. Pemetaan Materi Daya Serap Rendah (MDSR)
Analisis hasil Ujian Nasional yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) Balitbang Kemdikbud, menunjukkan bahwa daya serap soal Ujian
Nasional setiap tahun berubah-ubah sesuai dengan tingkat kesulitan soal. Pada
beberapa materi hampir disetiap Ujian Nasional, daya serapnya selalu rendah
atau kurang dari 50%. Beberapa materi pokok bahasan pada mata pelajaran
Fisika yang mendapatkan daya serap rendah di tiga tahun terakhir Ujian
Nasional, seperti yang ditunjukkan pada tabel 1, tabel 2 dan tabel 3.
Analisis hasil Ujian Nasional yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) Balitbang Kemdikbud, menunjukkan bahwa daya serap soal Ujian Nasional
setiap tahun berubah-ubah sesuai dengan tingkat kesulitan soal. Pada beberapa materi
hampir disetiap Ujian Nasional, daya serapnya selalu rendah atau kurang dari 50%.
Beberapa materi pokok bahasan pada mata pelajaran Fisika yang mendapatkan daya
serap rendah di tiga tahun terakhir Ujian Nasional, seperti yang ditunjukkan pada tabel
1, tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 1
Daya Serap Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017
Mata Pelajaran Fisika
Daya
No Indikator Soal
Serap (%)
1 Disajikan gambar balok yang sedang meluncur pada bidang miring 31,36
kasar, Peserta didik dapat menentukan nilai gaya yang
menghambat sehingga balok berhenti.
2 Disajikan gambar dua muatan titik yang mengalami gaya listrik 33,16
sebesar F1 dengan data lengkap kecuali jarak, Peserta didik dapat
menentukan seberapa jauh muatan digeser agar gaya yang dialami
berubah menjadi F2.
3 Disajikan ilustrasi dua penari es sketting A dan B dengan massa 34,28
identik yang berdiri di atas lantai licin dan berputar di tempatnya
dimana penari A menyilangkan kedua tangan di dadanya
sedangkan penari B merentangkan kedua tangannya. Peserta didik
dapat membandingkan kondisi besaran-besaran rotasi (momen
inersia/kecepatan sudut/momentum sudut/energi kinetik rotasi
dan lain-lain) pada penari A dan B.
4 Disajikan ilustrasi sumber bunyi yang memancarkan bunyi dengan 35,19
daya rata-rata tertentu, Peserta didik dapat menentukan letak titik
yang memiliki taraf intensitas dengan nilai tertentu.
5 Disajikan gambar rangkaian listrik sederhana dua loop dengan 35,30
tiga resistor dan dua baterai, peserta didik dapat menentukan laju
energi pada salah salah satu hambatan
6 Disajikan ilustrasi trafo tidak ideal dengan tegangan beban tidak 35,99
sama dengan tegangan sekunder, Peserta didik dapat menentukan
kuat arus pada bagian primer/sekunder.
7 Disajikan tabel data massa dan koordinat bidang x dan y dari 3 36,19
benda yang membentuk sistem benda tegar saling terhubung
dengan batang ringan tak bermassa. Peserta didik dapat
Daya
No Indikator Soal
Serap (%)
menentukan momen inersia sistem benda tegar tersebut saat
diputar pada poros yang tegak lurus vertikal bidang dan melalui
salah satu dari 3 benda tersebut
8 Disajikan gambar benda yang diletakkan mendatar dihubungkan 36,32
dengan pegas yang menempel pada dinding dan digetarkan (data
diketahui) Peserta didik dapat menentukan grafik yang tepat untuk
getaran benda (opsi berupa grafik)
9 Disajikan gambar 3 batang logam yang jenisnya berbeda dengan 37,74
panjang dan luas penampang sama disambungkan satu sama lain.
Pada ujung batang yang bebas dikenakan suhu yang berbeda,
Peserta didik dapat menentukan suhu di dua tempat sambungan
10 Disajikan gambar dan narasi tentang ayunan balistik yang 37,92
ditembakkan bergantian oleh dua senapan berbeda mengenai dan
bersarang pada balok yang sama, Peserta didik dapat menganalisis
kecepatan kedua peluru berdasarkan ketinggian ayunan balok
dengan data lain diketahui.
Berdasarkan data pada tabel 1, Pada Mata Pelajaran Fisika terdapat lebih dari
sepuluh materi soal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 yang daya serapnya
kurang dari 40%.
Tabel 2
Daya Serap Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018
Mata Pelajaran Fisika
Daya Serap
No No Urut Indikator Yang Diuji
Nasional
Menentukan suhu campuran/besaran terkait pada
1 21 peristiwa pencampuran 2 zat menggunakan azas 42,65
Black
Menentukan taraf intensitas yang didengar pada jarak
2 28 42,72
tertentu dari sumber bunyi yang daya akustik
Menentukan kecepatan bola bilyar setelah
3 19 42,75
bertumbukan kedua bola bergerak membentuk sudut
Menentukan urutan usaha yg dilakukan oleh gaya F
4 15 43,31
terhadap benda bermassa m dg bantuan table
Membandingkan kecepatan benda saat berada di titik
5 16 43,41
B, C, dan D (Disajikan Gambar)
Menentukan 2 dari 5 koordinat fluida pada grafik yang
6 12 43,77
massanya sama.
Menentukan massa planet x (massa bumi,
7 7 perbandingan percepatan gravitasi di bumi & planet x 44,13
diketahui)
Menganalisis benda yg dpt dimasukkan ke keranjang
8 6 44,57
agar keranjang itu tpt akan berhenti
Menentukan titik berat benda bidang yang tidak
9 11 beraturan menggunakan benang dan beban 44,59
(Disajikan Eksperimen)
Menentukan gaya minimal yang dibutuhkan untuk
10 13 44,88
mengangkat benda dari dasar laut ke permukaan.
Berdasarkan data pada table 2, Pada Mata Pelajaran Fisika terdapat lebih dari sepuluh
materi soal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 yang daya serapnya kurang dari
50%
Tabel 3
Daya Serap Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019
Mata Pelajaran Fisika
Daya Serap
No Urut. Indikator Yang Diuji Nasional
No
Menentukan nilai salah satu besaran fisis yang
1 13 berkaitan dengan aktivitas orang tersebut menaiki 22,36
tangga dengan aman dan tidak tergelincir
Disajikan pernyataan tentang percepatan
2 7 sentripetal/percepatan linear, peserta didik dapat 26
mengidentifikasi 2 besaran yang terkait.
Menentukan besaran yg harus diubah agar efisiensi
3 28 mesin dapat naik menjadi n kali semula, pd diagram 28,53
mesin Carnot yang bekerja pada dua suhu reservoir
Menentukan perbandingan salah satu besaran
4 22 sebelum dan sesudah benda bergeser (misalnya 30,06
jarak benda, jarak bayangan, dll)
Menentukan jarak maksimum koin dari poros putar
5 9 agar benda kecil tersebut tetap berputar bersama 31,43
piringan.
Menentukan nilai besaran (gaya angkat, kecepatan
6 11 aliran udara, atau tekanan) yang berkaitan dengan 31,45
azas Bernoulli
Menentukan nilai salah satu besaran cakram
7 12 gabungan tersebut, pd gambar dua piringan/cakram 32,07
yang jari-jarinya berbeda diputar pada porosnya
Menentukan besar amplitudo & intensitas bunyi pd
8 19 jarak R > r atau R < r jika amplitudo dan intensitas 32,13
bunyi pada jarak r berturut-turut A dan I
Disajikan gambar 2 benda simetri yang terdiri atas
9 14 dua benda persegi/persegi panjang dan segitiga. 32,69
Menentukan koordinat titik berat sistem benda tsb
Menentukan jenis kaca yg terbaik agar jumlah kalor
10 25 yg lewat kaca paling kecil/besar, dlm tabel dg lajur 33,24
kolom ketebalan kaca & konduktivitas kaca
Berdasarkan data pada table 3, Pada Mata Pelajaran Fisika terdapat lebih dari
sepuluh materi soal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019 yang daya serapnya
kurang dari 35%.
Beberapa pokok bahasan pada mata pelajaran Fisika program IPA yang daya
serapnya rendah pada UN 2019 adalah sebagai berikut.
1. Materi Kesetimbangan Benda Tegar
Soal:
Seseorang naik tangga homogen yang disandarkan pada dinding vertikal licin
dengan sudut kemiringan tertentu seperti tampak pada gambar.
Berat tangga 300 N dan berat orang 700 N. Bila orang tersebut dapat naik sejauh 3
m sesaat sebelum tangga itu tergelincir, maka koefisien gesekan antara lantai dan
tangga adalah ....
A. 0,14
B. 0,43
C. 0,49
D. 0,59
E. 0,85
Perkiraan faktor penyebab rendahnya perolehan nilai pada materi Kesetimbangan
Benda Tegar antara lain:
Peserta didik tidak memahami konsep dasar tentang kesetimbangan benda
tegar.
Peserta didik tidak terbiasa menganalisis gaya yang bekerja pada tangga yang
bersandar pada dinding (gaya normal, gaya berat, gaya gesek).
Peserta didik tidak terbiasa menganalisis menggunakan trigonometri.
2. Gerak Lurus
Soal:
Berikut ini grafik hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t) dua mobil A dan B
yang bergerak pada posisi dan lintasan yang sama.
Dari pernyataan-pernyataan berikut:
(1) Mobil A dan B sama-sama berhenti pada detik ke-60
(2) Percepatan mobil A lebih besar dibandingkan percepatan mobil B
(3) Mobil A menempuh perjalanan lebih dekat dari mobil B
(4) Mobil A dan B bertemu setelah bergerak 40 sekon
Pernyataan yang benar berkaitan dengan grafik di atas ditunjukkan oleh nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Perkiraan faktor penyebab rendahnya perolehan nilai pada materi Gerak lurus
antara lain:
Peserta didik tidak memahami konsep dasar GLB dan GLBB
Peserta didik tidak dapat menganalisis grafik hubungan v-t gerak dua benda
yang mengalami percepatan (besaran jarak, waktu, dan percepatan)
Peserta didik kesulitan membandingkan gerak dua benda dalam satu grafik.
3. Termodinamika
Soal:
Perhatikan gambar diagram mesin Carnot di bawah!
Suhu T1 > T2 dan efisiensi mesin mula-mula 20%. Bila efisiensi mesin ditingkatkan
menjadi 60% maka suhu T1 menjadi T1' danT2 menjadi T2' dengan besar masing-
masing ....
A. T1' = T1 dan T2' = 2T2
B. T1' = T1 dan T2' = 3T2
C. T2' = T2 dan T1' = 2T1
D. T2' = T2 dan T1' = 5/2 T1
E. T1' = T1 dan T2' = 5/2 T2
Massa piringan A = 100 gram dan massa piringan B = 300 gram, sedangkan jari-
jari piringan A = 50 cm dan jari-jari piringan B = 30 cm. Jika momen inersia
piringan adalah ½ m.R2, maka besar kecepatan sudut kedua piringan pada waktu
berputar bersama-sama adalah ....
A. 0,67 π rad.s-1
B. 0,67 π rad.s-1
C. 0,67 π rad.s-1
D. 0,67 π rad.s-1
E. 0,67 π rad.s-1
5. Alat-alat Optik
Soal:
Perhatikan gambar cermin cembung pada persimpangan jalan berikut!
6. Gerak Melingkar
Soal:
Perhatikan gambar koin uang logam yang diletakkan di atas piringan yang
berputar dengan kecepatan sudut tetap 6 rad/s berikut!
Massa koin = 0,1 kg, koefisien gesek statis = 0,40 dan percepatan gravitasi 10
m/s2. Jarak maksimum koin dari poros putar agar koin tersebut tetap berputar
bersama piringan adalah ....
A. 6 cm
B. 10 cm
C. 11 cm
D. 16 cm
E. 25 cm
Perkiraan faktor penyebab rendahnya perolehan nilai pada materi Gaya angkat
sayap pesawat terbang antara lain:
Peserta didik tidak memahami konsep dasar aplikasi hukum Bernoulli pada
gaya angkat sayap pesawat terbang (persamaan gaya angkat sayap pesawat
terbang).
Peserta didik kesulitan memahami gambar potongan melintang sayap
pesawat terbang.
8. Intensitas Bunyi
Soal:
Perhatikan gambar di bawah!
Bunyi sebuah petasan didengar oleh Ali dengan intensitas sebesar 8,1 . 10 2 W.m-2
dan amplitudo bunyi 2 m. Berapakah besar intensitas (I) dan amplitudo (A)
bunyi petasan yang didengar oleh Bobi?
A. I = 8,1 W.m-2 dan A = 20 cm
B. I = 8,1 W.m-2 dan A = 45 cm
C. I = 10 W.m-2 dan A = 22 cm
D. I = 8,1 W.m-2 dan A = 90 cm
E. I = 81 W.m-2 dan A = 180 cm
9. Titik Berat
Soal:
Perhatikan gambar benda bidang homogen di bawah ini!
Konduktivitas k Ketebalan
Pilihan Jenis Kaca
(W.m-1K-1) L (mm)
A. I 0,6 6
B. II 0,3 6
C. III 0,3 4
D. IV 0,6 4
E. V 0,8 4
B. Penugasan
Kerjakan LK 1 untuk mengidentifikasi lebih cermat dan mendalam materi-materi daya
serap rendah yang dijumpai peserta didik pada sekolah Anda. Untuk mengisi LK 1
tersebut Anda wajib menyiapkan Data Daya Serap Materi dan Indikator Mata Pelajaran
Fisika pada Ujian Nasional yang diterbitkan oleh Puspendik Balitbang Kemdikbud dan
Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan materi/pokok bahasan.
C. Refleksi
1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan melakukan analisis materi
daya serap rendah yang dialami oleh peserta didik di sekolahnya masing-
masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil
yang diperoleh dari modul.
2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengidentifikasi
materi/pokok bahasan sulit sesuai dengan data daya serap hasil UN dari
Puspendik.
Unit 2
Soal-Soal Un Daya Serap Rendah Dan Pembahasannya
A. Uraian Singkat Materi
Soal UN daya serap rendah pada pembahasan ini, diidentifikasi dari sepuluh butir soal
UN dengan daya serap terendah yang muncul pada tahun 2019 sesuai analisis daya serap
UN (Pamer) yang diterbitkan oleh Puspendik, Kemdikbud. Mungkin saja soal-soal UN
dengan daya serap rendah dalam unit modul ini, tidak merupakan soal daya serap
rendah di sekolah Anda. Bisa juga sebaliknya, soal-soal UN yang mendapat daya serap
tinggi secara nasional menjadi soal-soal daya serap rendah di sekolah Anda. Hal ini
sangat tergantung dari karakteristik peserta didik di sekolah Anda, tentu saja berbeda
dengan peserta didik di sekolah lainnya. Soal-soal UN daya serap rendah dan
pembahasannya yang disajikan dalam unit modul ini diharapkan dapat menambah
wawasan Anda tentang beberapa alternatif penyelesaian soal-soal UN dengan daya serap
rendah oleh sebagian besar peserta didik.
Berikut ini disajikan 10 butir soal UN tahun pelajaran 2018/2019 dan pembahasannya,
yang merupakan daya serap terendah peserta didik secara nasional.
BUTIR SOAL
Berat tangga 300 N dan berat orang 700 N. Bila orang tersebut dapat naik sejauh
3 m sesaat sebelum tangga itu tergelincir, maka koefisien gesekan antara lantai
dan tangga adalah ....
A. 0,14
B. 0,43
C. 0,49
D. 0,59
E. 0,85
Pembahasan:
Diagram bebas dari gaya-gaya yang bekerja pada sistem dapat digambarkan
sebagai berikut:
Diketahui:
wB 300 N
wo 700 N
Ditanya: koefisien gesekan di titik B ( B ) ?
Perhatikan diagram bebas diatas:
Fy 0
Fx 0
NB wB w0 NA f B
NB 300 700 1000 NA B NB B 1000
B 0
NA .4 w o .3cos w b .2,5 cos
1000 (4 ) 3 3
700 (3) 300.(2,5)
B
5 5
4000B (140)(9) 450
1716
B 4000 0,427 0,43
2. Gerak Lurus
Berikut ini grafik hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t) dua mobil A dan B
yang bergerak pada posisi dan lintasan yang sama.
Dari pernyataan-pernyataan berikut:
(1) Mobil A dan B sama-sama berhenti pada detik ke-60
(2) Percepatan mobil A lebih besar dibandingkan percepatan mobil B
(3) Mobil A menempuh perjalanan lebih dekat dari mobil B
(4) Mobil A dan B bertemu setelah bergerak 40 sekon
Pernyataan yang benar berkaitan dengan grafik di atas ditunjukkan oleh nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Pembahasan:
Dari grafik disamping dapat dijelaskan keadaan gerak tiap mobil, yaitu:
Mobil A
v 0
0
vt 60 m / s
t 40 s
Mobil B
v 36 m / s
0
vt 60 m / s
t 40 s
Pembahasan pernyataan:
(1) Mobil A dan B bergerak dipercepat, grafik tidak memberikan data gerak
perlambatan kedua mobil
(2) Percepatan mobil A, v 60 0 3
a m/s
t 40 2
Suhu T1 > T2 dan efisiensi mesin mula-mula 20%. Bila efisiensi mesin
ditingkatkan menjadi 60% maka suhu T1 menjadi T1' danT2 menjadi T2' dengan
besar masing- masing ....
A. T1' = T1 dan T2' = 2T2
B. T1' = T1 dan T2' = 3T2
C. T2' = T2 dan T1' = 2T1
D. T2' = T2 dan T1' = 5/2 T1
E. T1' = T1 dan T2' = 5/2 T2
Pembahasan:
Gambar di atas merupakan diagram kalor yag digunakan pada mesin Carnot
Perumusan Kelvin-Planck. Dimana kalor yang diterima mesin pada reservoir
suhu tinggi dipakai sebagian untuk melakukan usaha dan sebagian lagi dibuang
ke reservoir suhu rendah.
Efisiensi awal (1 20%) Efisiensi akhir ( 2 60%)
1 1 T2 '
T1 1 1 T2'
T1
T2
0,2 1 '
T1 0,6 1 T2 '
T T1
2
1 0,2 0,8 '
T1 T2 1 0,6 0,4
'
T1
Agar efisiensi kedua lebih tinggi, maka suhu pada reservoir rendah dijaga tetap
sedangkan
'
suhu
'
pada reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi dua kali.
T T T 2T
2 2 1 1
4. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Pada saat piringan A berotasi 120 rpm (Gambar 1), piringan B diletakkan di atas
piringan A (Gambar 2) sehingga kedua piringan berputar dengan poros yang
sama.
Massa piringan A = 100 gram dan massa piringan B = 300 gram, sedangkan jari-
jari piringan A = 50 cm dan jari-jari piringan B = 30 cm. Jika momen inersia
piringan adalah ½ m.R2, maka besar kecepatan sudut kedua piringan pada waktu
berputar bersama-sama adalah ....
A. 0,67 π rad.s-1
B. 0,67 π rad.s-1
C. 0,67 π rad.s-1
D. 0,67 π rad.s-1
E. 0,67 π rad.s-1
Pembahasan:
Diketahui:
Piringan A Piringan B
mA = 100 g m = 300 g
RA = 50 cm RB = 30 cm
o = 120 rpm o = 0
Ditanya: =
?
I A A
IB I I '
B A B
Pembahasan:
Diketahui: R = -24 m
f = -12 m
s1 = 4 m
s2 = 6 m
1 sf
f s. f
s' ss.f f
Jika s1 = 4 m, maka:
' 4 12
s 4 12
1
' 48
s 1
16
'
s 1
3m
s 4
'
4
2
6. Gerak Melingkar
Perhatikan gambar koin uang logam yang diletakkan di atas piringan yang
Pembahasan:
1
Diketahui : 6rad.s
m 0,1kg
2
g 10m.s
s 0,40
Ditanya: Rmaks = …. ?
Jawab:
Agar koin tetap berputar maka gaya gesek pada koin harus sama dengan gaya
sentripetal.
f Fs
s .m.g m. 2 .R
maks
Rmaks s .g
2
Rmaks 10
0,4
62
Rmaks 0,11m 11cm
7. Fluida Dinamis (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)
Gambar di bawah menunjukkan gambar penampang lintang sayap pesawat
terbang yang luasnya 40 m2.
Gerak pesawat terbang menyebabkan kelajuan aliran udara di bagian atas sayap
sebesar 250 m.s-1 dan kelajuan di bagian bawah sayap sebesar 200 m.s -1. Jika
kerapatan udara adalah 1,2 kg.m-3, maka besar gaya angkat pesawat adalah ....
A. 10.800 N
B. 24.000 N
C. 98.500 N
D. 540.000 N
E. 608.000 N
Pembahasan:
Diketahui : A 40m2
1
v 200m.s
1
1
v 250m.s
2
3
1,2kg.m
Ditanya: F1 - F2 1= ….?
Jawab: F F A( 2 2)
1 2
2 v v
2 1
1
F1 F 2 1,2.40(2502 2002 )
2
F1 F2 24(62500 40000)
F1 F2 24(22500)
F1 F2 540000N
8. Intensitas Bunyi
Perhatikan gambar di bawah!
Bunyi sebuah petasan didengar oleh Ali dengan intensitas sebesar 8,1. 10 2 W.m-2
dan amplitudo bunyi 2 m. Berapakah besar intensitas (I) dan amplitudo (A)
bunyi petasan yang didengar oleh Bobi?
2 2
Diketahui : I1 8,1.10 W.m
r1 10m
r2 100m
A1 2m
Ditanya : da A2...?
Jawab: I n
2
I2 r 12
I1 r22
2 10 2
I
2
8,1.10 100
1
I2
.810
I 2 100
2
8,1w.m
I A
(Intensitas sebanding dengan kuadrat amplitudo)
2
I1 A 1
I I2 A
I2
A2
2 2
A1 2
1
8,1
A 2
2 2
.2
810
4
A2
2
100
4
A 2 0,2m 20cm
100
9. Titik Berat
Perhatikan gambar benda bidang homogen di bawah ini!
Pembahasan:
Benda bidang homogen dapat dianggap sebagai gabungan dua bidang homogen,
yaitu persegi panjang dan segitiga. Masing-masing bidang tersebut memiliki luas
dan letak titik berat seperti dijelaskan pada tabel berikut:
Pada sumbu x:
x = 0
wxo = w1x1 + w2x2 + w3x3
xo = w x w x w
1 1 2 2 3
= w = m x
x3 w1 w2 w3 x m
w
Pada sumbu y:
y = 0
wyo = w1y1 + w2y2 + w3y3
yo = w y w y w w y m y
1 1 2 2 3
y3 w1 w2 w3 = w = m
Letak titik berat = (xo, yo)
Jika benda berupa bidang homogen, maka memiliki massa jenis yang sama
sehingga titik berat benda tersebut tergantung pada luas benda, dapat ditulis
sebagai berikut:
∑ � . � ∑ � . 𝐴. 𝑙. � 𝐴 1. �1 + 𝐴 2. �2 + 𝐴 3. �3
�0 = = =
∑� ∑ � . 𝐴. 𝑙 𝐴 +𝐴 +𝐴
1 2 3
∑ � . � ∑ � . 𝐴. 𝑙. � 𝐴1. �1 + 𝐴2. �2 + 𝐴3. �3
�= = =
0 ∑� ∑ � . 𝐴. 𝑙 𝐴1 + 𝐴 2 + 𝐴 3
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = (�9, �9)
Maka letak titik berat benda bidang homogen tersebut terhadap titik O:
32 60 92 3,3 64 48 112
x 0 y 0 4
16 12 28 16 12 28
Sehingga koordinat titik berat benda terhadap titik O adalah (3,3 ; 4)
Konduktivitas Ketebalan
Pilihan Jenis Kaca
k (W.m-1K-1) L (mm)
A. I 0,6 6
B. II 0,3 6
C. III 0,3 4
D. IV 0,6 4
E. V 0,8 4
Pembahasan:
Kaca yang mempunyai laju konduksi yang paling kecil yang dipilih agar panas
tidak mudah merambat melalui kaca dari luar ke bagian dalam mobil.
- Memilih kaca yang koefisien konduktivitas (k) terkecil dari data yang ada di
tabel;
- Memilih kaca yang paling tebal dari data yang ada di tabel.
Q k.A.T karena kaca terbuat dari bahan yang sama dan luasnya juga
H
t L
sama maka:
k
H
L
Kaca I
0,6 1
H 0,1 J.s
I
6
Kaca II
H II 0,3 0,05 J.s1
6
Kaca III
H III 0,3 0,075 J.s1
4
Kaca IV
H IV 0,6 0,15 J.s1
4
Kaca V
0,8 1
H 0,2 J.s
V
4
Jadi pilihan jawaban yaitu Jenis Kaca II; k = 0,3 W/m.K; Ketebalan (L) = 6
mm; dengan H 0,3 1
0,05 J.s , terkecil ... (B)
II
6
B. Penugasan
C. Refleksi
1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa melakukan pemetaan dan kemampuan
menyelesaikan soal UN dengan daya serap rendah oleh peserta didik di
sekolah masing-masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil
yang diperoleh dari modul.
2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melakukan pemetaan
dan kemampuan menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta
didik di sekolah masing-masing.
Unit 3
Strategi Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran dalam Berpikir Tingkat Tinggi yang disajikan dalam unit modul
ini, diharapkan dapat menginspirasi Anda untuk menemukan ide-ide inovatif dalam
pembelajaran. Disadari bahwa pembelajaran dan penilaian merupakan dua hal yang
saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran yang baik pada umumnya
dapat meningkatkan hasil belajar, karena secara logika dengan pembelajaran yang baik
maka penguasaan materi peserta didik dapat ditingkatkan. Bila penguasaan materi
peserta didik baik, maka hasil belajar yang dicapai juga akan meningkat.
Berikut ini akan disajikan beberapa alternatif yang dapat Anda pilih ketika menyajikan
materi-materi Fisika dengan daya serap rendah, sesuai dengan identifikasi materi
dengan daya serap rendah pada Unit 1.
Berat tangga 300 N dan berat orang 700 N. Bila orang tersebut dapat naik sejauh 3
m sesaat sebelum tangga itu tergelincir, maka koefisien gesekan antara lantai dan
tangga adalah ....
A. 0,14
B. 0,43
C. 0,49
D. 0,59
E. 0,85
Strategi:
Urutan langkah pemikiran untuk mendapatkan solusi, sebagai berikut:
1. Gambarkan diagram bebas (semua gaya yang bekerja pada sistem batang,
dinding dan lantai) Gaya yang pasti bekerja pada sistem yaitu gaya gravitasi
pada benda dan gaya kontak (baik gaya normal ataupun gaya gesekan antara 2
permukaan bidang). Pastikan menggambar gaya-gaya tersebut sesuai
pengertiannya dan arah gayanya benar.
2. Keadaan benda tegar yang setimbang memberi pemahaman bahwa benda
tersebut dalam keadaan diam, yaitu tidak translasi dan tidak berotasi. Jika
tidak
bertranslasi karena penyebab gerak translasinya sama dengan nol. Penyebab
translasi adalah resultan gaya (Σ𝐹). Jika tidak berotasi karena penyebab gerak
rotasinya sama dengan nol. Penyebab gerak rotasi adalah resultan momen
gaya
.
3. Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada sistem yang berperan dalam gerak
translasi dan rotasi.
Keadaan tidak translasi.
Fx 0
Fy 0
Keadaan tidak rotasi
0
4. Dari langkah no.3 akan diperoleh 3 persamaan yang menjelaskan keadaan
gaya pada sistem. Ketiga persamaan tersebut dapat saling melengkapi untuk
mendapatkan nilai koefisien gesekan yang ditanyakan dalam soal.
Pada satu partikel bekerja beberapa gaya dengan keadaan sebagai berikut:
2
o
F1
127
F2
F3
F3
b. Cara aturan sinus sin 90 sin 143
F1 F2 F
c. 127 3
sin
F1
F2
127o
F3 d. C
a
r F2
a
F0
p
o
l
y
g
o
n
e.
F1
! ! !
F1 F
127o 1 F F
2 3
F2 0
F3
F3
2) Kesetimbangan
benda tegar
Benda dalam
keadaan
setimbang
karena
beberapa gaya
yang bekerja
pada bidang
datar pada
benda
tersebut
jumlahnya nol.
Fx = 0
Fy = 0
Jumlah
momen gaya
yang bekerja
pada benda
tegar
terhadap
suatu sumbu
sama dengan
nol.
= 0
Menentukan gaya
yang bekerja pada
batang homogen
2. Menyelesaikan Soal Materi Gerak Lurus
Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan
soal Gerak Lurus pada UN 2019.
Soal:
Berikut ini grafik hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t) dua mobil A dan B yang
Strategi:
Urutan langkah pemikiran untuk mendapatkan solusi, sebagai berikut:
1. Perhatikan hubungan grafik yang ditampilkan pada soal. Gerak Lurus Berubah
Beraturan dapat dijelaskan dalam grafik hubungan antara jarak dan waktu atau
kecepatan dan waktu
2. Cara membaca grafik agar dapat mendeskripsikan peristiwa dengan tepat, yaitu
:
a. Saat keadaan (0,0) perhatikan nilai variabel pada sumbu x dan sumbu y, hal
ini menjelaskan keadaan awal dari gerak benda.
b. Tentukan koordinat akhir yang merupakan data keadaan akhir dari gerak
benda yang bergerak lurus berubah beraturan
c. Simpulkan gerak benda tersebut merupakan gerak dipercepat atau
diperlambat
S vo t 1 a t 1 2
S vo t at
2 2
2
Suhu T1 > T2 dan efisiensi mesin mula-mula 20%. Bila efisiensi mesin ditingkatkan
menjadi 60% maka suhu T1 menjadi T1' danT2 menjadi T2' dengan besar masing-
masing ....
F. T1' = T1 dan T2' = 2T2
G. T1' = T1 dan T2' = 3T2
H. T2' = T2 dan T1' = 2T1
I. T2' = T2 dan T1' = 5/2
T1 J. T1' = T1 dan T2' =
5/2 T2
Strategi:
Urutan langkah pemikiran untuk mendapatkan solusi, sebagai berikut:
1. Memahami diagram kerja kalor pada mesin Carnot, termasuk dalam
Perumusan Kelvin-Planck atau Perumusan Clausius.
2. Tentukan input (Q1), usaha(W) dan output (Q2) kalor pada mesin tersebut
3. Konversi suhu reservoir dalam satuan Kelvin (K)
Mesin kalor
Alat yang dapat mengubah energi panas menjadi energi mekanik (berupa energi
kinetik dan energi potensial). Sebuah mesin kalor membawa sejumlah fluida
melalui suatu siklus (proses yang keadaan akhirnya sama dengan keadaan awal).
Efisiensi mesin ( )
Secara umum, efisiensi ( ) suatu alat adalah perbandingan antara output dan
input alat tersebut.
Dengan demikian, efisiensi suatu mesin kalor adalah perbandingan antara kerja (W)
yang dilakukan terhadap kalor yang diserap (Q1) dari reservoir suhu tinggi.
Mesin Carnot
Mesin ideal yang bekerja berdasarkan siklus Carnot (merupakan dasar mesin
ideal). Mesin Carnot merupakan mesin yang paling efisien, efisiensinya maksimum
dibanding mesin-mesin lain. Efisiensi mesin ini akan mencapai 100% jika T2 = 0 K
Siklus Carnot
Siklus yang menggunakan mesin kalor reversible (mesin kalor yang dapat bekerja
bolak-balik) dan ideal yang bekerja pada 2 proses isotermal (pada T1 dan T2) dan
2 proses adiabatik.
P
A
Q1
B
T1
Usaha sistem total (W ) =
luas bidang ABCDA
D
C T2
V
Q2
Pada siklus Carnot berlaku:
Perumusan Clausius
“Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus mengambil kalor
dari reservoir suhu rendah dan memberikannya pada reservoir suhu tinggi tanpa
memerlukan usaha dari luar”.
Diagram kerja mesin pendingin:
dari diagram berikut diperoleh persamaan:
Efisiensi mesin pendingin ( ):
T1, T2 = suhu diluar dan di dalam ruangan (K)
W = kerja yang dihasilkan mesin pendingin
Q2 = kalor yang diserap dari ruang pendingin
Massa piringan A = 100 gram dan massa piringan B = 300 gram, sedangkan jari-jari
piringan A = 50 cm dan jari-jari piringan B = 30 cm. Jika momen inersia piringan
adalah ½ m.R2, maka besar kecepatan sudut kedua piringan pada waktu berputar
bersama-sama adalah...
A. 0,67 π rad.s-1
B. 0,67 π rad.s-1
C. 0,67 π rad.s-1
D. 0,67 π rad.s-1
E. 0,67 π rad.s-1
Strategi:
Agar dapat dengan mudah menentukan solusi dari kasus momentum sudut, maka
sebaiknya pola pemikiran mengikuti langkah berikut:
1. Identifikasikan benda pejal yang berotasi dan tentukan poros rotasi benda
tersebut.
2. Menentukan keadaan benda yang berotasi dan yang tidak berotasi kemudian
tuliskan nilai kecepatan sudut dari masing-masing benda pejal tersebut.
3. Menentukan momen inersia benda pejal dengan poros tertentu ( lihat tabel
momen inersia untuk beberapa benda pejal)
4. Pergunakan Hukum kekekalan Momentum Sudut untuk menentukan
kecepatan sudut bersama dari dua benda yang berotasi dengan poros yang
sama. Perhatikan satuan kecepatan sudut, dapat dinyatakan dalam rad/s atau
rotasi per menit (rpm)
L
! !
v ,p
Arah putar
Salah satu partikel bermassa m dari suatu benda tegar yang berputar pada poros
dengan kecepatan sudut ω, dapat dikatakan mengalami gerak melingkar yang juga
memiliki kecepatan sudut sebesar ω. Partikel tersebut akan memiliki momentum
sudut (L) yang merupakan hasil perkalian cross antara vektor momentum partikel
terhadap vektor posisi partikel dari sumbu putar.
! ! !
L p r L = p r sin
= (m v) r sin 90
= m r2
L=I kg m2/ s
dv d mv
Fmam
dt dt
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja F = 0 , tidak akan terjadi perubahan
momentum.
d mv
F 0
dt
L1 L2
I1 .1 I2 .2
Jika terdapat dua benda pejal yang berotasi, masing-masing dengan kecepatan
sudut yang berbeda, maka Hukum Kekekalan Momentum Sudut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
I1 1 I 2 2 I 1' 1' I ' 2 ' 2
Akibatnya jika terdapat perubahan momen inersia I, maka kecepatan sudut ω
juga akan berubah.
Sebuah mobil mula-mula berada pada jarak 4 m di depan cermin cembung tersebut,
kemudian mobil bergerak menjaä uhi cermin sehingga jaraknya menjadi 6 m. Jika jari-
jari kelengkungan cermin 24 m, maka perbandingan jarak bayangan mula-mula
dengan jarak bayangan setelah mobil menjauh adalah ….
A. ¼
B. ½
C. ¾
D. 5/4
E. 5/2
Strategi:
Urutan langkah pemikiran untuk mendapatkan solusi, sebagai berikut:
1. Identifikasi stimulus soal tentang cermin cembung. Posisi awal benda pada
jarak 4 m di depan cermin kita sebut sebagai kondisi 1 (s1) kemudian
bergerak menjauhi cermin sampai jarak 6 m kita sebut sebagai kondisi 2 (s2).
2. Cermati proses jalannya 3 sinar istimewa pada cermin cembung sehingga
terbentuk bayangan.
3. Pahami sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin cembung.
4. Gunakan rumus-rumus pada cermin Cembung dengan ketentuan bahwa R dan
f ditulis negatif (-)
5. Kemudian pada hasil akhir perhitungan bayangan kondisi 1 dan kondisi 2 kita
bandingkan untuk menentukan jawaban.
3. Sinar dating menuju titik focus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
Sifat bayangan apabila jarak benda lebih kecil daripada panjang fokus (s<f):
Maya, artinya berkas cahaya tidak melalui bayangan karena berada di
belakang cermin cembung
Tegak
Semakin jauh dari cermin, ukuran bayangan akan semakin kecil
Semakin jauh benda dari cermin cembung, makin jauh bayangan dari
cermin cembung
Sifat bayangan apabila jarak benda sama dengan panjang fokus (s=f):
Maya, artinya berkas cahaya tidak melalui bayangan karena berada
dibelakang cermin cembung
Tegak
Diperkecil dengan ukuran ½ ukuran benda
Semakin jauh benda dari cermin cembung, makin jauh bayangan dari
cermin cembung
Jarak bayangan ½ jarak benda
Keterangan:
F = jarak fokus cermin cembung
S = jarak benda dari cermin
S’ = jarak bayangan dari cermin
6. Menyelesaikan Soal Materi Gerak Melingkar
Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
Gerak Melingkar pada UN 2019.
Soal:
Perhatikan gambar koin uang logam yang diletakkan di atas piringan yang berputar
Strategi:
Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Identifikasi stimulus soal tentang gerak melingkar horizontal.
2. Cermati lambang dan besaran-besaran yang ada pada materi gerak melingkar
beraturan.
3. Pahami konsep dan syarat benda bergerak melingkar beraturan.
4. Gunakan rumus-rumus pada gerak melingkar pada beberapa kondisi dimana
dalam soal terdapat dua benda yang melakukan gerak melingkar beraturan secara
bersama-sama
a
o
o
o
2
s
R
2v
F s
m . a m.
s
2 R m.
R
Percepatan sentripetal merupakan percepatan benda menuju pusat lingkaran
dengan .adanya percepatan ini menimbulkan gaya sentripetal.
Gerak pesawat terbang menyebabkan kelajuan aliran udara di bagian atas sayap
sebesar 250 m.s-1 dan kelajuan di bagian bawah sayap sebesar 200 m.s -1. Jika
kerapatan udara adalah 1,2 kg.m-3, maka besar gaya angkat pesawat adalah ....
A. 10.800 N
B. 24.000 N
C. 98.500 N
D. 540.000 N
E. 608.000 N
Strategi:
Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Identifikasi stimulus soal tentang gerak gaya angkat pesawat.
2. Pahami konsep-konsep pada materi fluida dinamis terutama azas dan
persamaan Bernoulli.
3. Pahami hubungan antara laju aliran fluida dengan besar tekanan pada fluida.
4. Menggunakan persamaan Benoulli untuk menyelesaikan soal.
(b) Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat sebesar
F1 – F2
dengan:
F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
ρ = massa jenis fluida (udara).
Azas Bernoulli Tentang Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang
yang sedang mengangkasa.
1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
Bunyi sebuah petasan didengar oleh Ali dengan intensitas sebesar 8,1 . 10 2 W.m-2 dan
amplitudo bunyi 2 m. Berapakah besar intensitas (I) dan amplitudo (A) bunyi
petasan yang didengar oleh Bobi?
A. I = 8,1 W.m-2 dan A = 20 cm
B. I = 8,1 W.m-2 dan A = 45 cm
C. I = 10 W.m-2 dan A = 22 cm
D. I = 8,1 W.m-2 dan A = 90 cm
E. I = 81 W.m-2 dan A = 180 cm
Strategi:
Urutan pemikiran untuk dapat menyelesaikan permasalahan intesitaas gelombang
bunyi adalah sebagai berikut:
1. Tinjau karakteristik sumber bunyi, misal frekuensi, amplitudo, cepat rambat
dan panjang gelombang bunyi
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan perbedaan intensitas bunyi yang
sampai ke pendengar
3. Pahami bunyi sebagai gelombang yang memiliki sifat jumlah gelombang yang
dirambatkan akan selalu tetap walaupun merambat pada medium yang
berbeda. Dengan kata lain frekuensi bunyi selalu tetap.
I = P watt/m2
A
I maksimum = 10–4 watt/cm2 (ambang perasaan)
I minimum = Io = 10–16 watt/cm2 (ambang pendengaran)
Batas pendengaran manusia yaitu bunyi dengan Intensitas
I = (10–16 – 10–4) watt/cm2
I1 P1
I2 A1
energi yang dirambatkan tetap,
P2
P1 = P2 A2
1
4 r12 22
= r
1 12
4 r 2 r
2
Strategi:
Urutan pemikiran untuk dapat menyelesaikan permasalahan letak titik berat
benda homogen adalah sebagai berikut:
1. Tentukan jenis benda yang ditanyakan termasuk dalam kajian volume, luas
atau garis.
2. Buat tabel untuk mendeskripsikan nilai volume, luas atau panjang garis dan
letak titik berat benda tersebut.
3. Untuk benda homogen dan simetri letak titik berat benda di tengah.
w1
y1
w5
w1
w2 w4
w5
w3 w2 w4
w3
x1 w x
w
Pada sumbu x:
x = 0
wxo = w1x1 + w2x2 + w3x3
w 1 x1 w 2 x2 w 3 m x
xo = = w x =
x3 w1 w2 w3 w m
Pada sumbu y:
y = 0
wyo = w1y1 + w2y2 + w3y3
yo = w y
w2 =w m
1 1
y
y2 =
w3 w
y3 w 1
y
w2
w3
m
Letak titik berat = (xo, yo)
Volume
V A.l , sehingga
suatu
letak titik berat benda
benda
homogen
adalah
tersebut:
A l x A1 x1
m
x A2 x2 x A3
x3
o
m A l A1
A2 A3
m y A l y A1 y1
y2 A3
y A2 y3
o
m A l A1
A2 A3
Letak titik berat = (xo, yo)
4) L g (
e / yo
t g
a a Let
ak
k r
titik
i ber
t s at
i ( ben
t s da
i a tega
r
k t
ber
u atur
b d an
e i Titi
r m k
a e bera
n t
t
ben
s
da
b i ber
e ) upa
n gari
d s
m
x x
a (sat
l x
A l1 u
dim
x1 l2
h x2 ensi
l3 x3
o o )
m
o
m
g
e
A
n
l
b l1 l2
e l3
r
u
y m y
p A l1l y
a
y1 l2
y2
l3 y3
s o
e
l m
i
m
u A l
t
l1 l2
r l3
u Letak
a titik
n berat =
X
Konduktivitas k Ketebalan
Pilihan Jenis Kaca
(W.m-1K-1) L (mm)
A. I 0,6 6
B. II 0,3 6
C. III 0,3 4
D. IV 0,6 4
E. V 0,8 4
Strategi:
Urutan langkah pemikiran untuk mendapatkan solusi sebagai berikut:
1. Menyajikan beberapa gambar penerapan perpindahan kalor secara konduksi,
misalnya :
a. Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan, misalnya saat
kita mengaduk adonan gula, air panas, dan kopi dengan menggunakan sendok
logam
b. Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak
c. Air akan mendidih ketika dipanaskan menggunakan panci logam dan sejenisnya
2. Meminta peserta didik untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap laju perambatan kalor secara konduksi. Diharapkan peserta didik mampu
mengidentifikasi bahwa laju konduksi dipengaruhi oleh luas penampang dari
penghantar, tebal/panjang penghantar, dan jenis penghantar yang digunakan serta
perubahan suhunya.
3. Meminta peserta didik untuk dapat memformulasikan laju perambatan kalor secara
konduksi.
1. Konduksi
Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan
partikel-partikelnya disebut konduksi. Perpindahan kalor dengan cara konduksi
disebabkan karena partikel-partikel penyusun ujung zat yang bersentuhan dengan
sumber kalor bergetar. Makin besar getarannya, maka energi kinetiknya juga makin
besar. Energi kinetik yang besar menyebabkan partikel tersebut menyentuh partikel
di dekatnya, demikian seterusnya sampai akhirnya Anda merasakan panas. Besarnya
aliran kalor secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
Q/t = kalor yang dihantarkan tiap detik
k = koefisien konduksi (J/s.m.oC)
A = luas penampang (m2)
∆T = perubahan suhu (oC)
l = panjang penghantar (m)
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-
partikel zat. Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat..
Contoh konveksi udara dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut. 1)
Sistem ventilasi rumah. Udara panas di dalam rumah akan bergerak naik dan keluar
melalui ventilasi. Tempat yang ditinggalkan akan diisi oleh udara dingin melalui
ventilasi yang lain sehingga udara di dalam rumah lebih segar, 2) Cerobong asap
pabrik, 3) Angin laut dan angin darat.
Keterangan:
Q/t = kalor yang dihantarkan tiap detik
h = koefisien konveksi
A = luas penampang (m2)
∆T = perubahan suhu (oC)
3. Radiasi
Pernahkah Anda berpikir, bagaimana panas matahari sampai ke bumi? Anda
ketahui bahwa di antara matahari dan bumi terdapat lapisan atmosfer yang sulit
menghantarkan panas secara konduksi maupun konveksi. Selain itu, di antara
matahari dan bumi juga terdapat rPerpindahan kalor yang tidak memerlukan zat
perantara (medium) disebut radiasi. Setiap benda mengeluarkan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik. Laju radiasi dari permukaan suatu benda
berbanding lurus dengan luas penampang, berbanding lurus dengan pangkat
empat suhu mutlaknya, dan tergantung sifat permukaan benda tersebut. Secara
matematis dapat di tulis sebagai berikut.
Keterangan:
Q/t = kalor yang dihantarkan tiap detik
e = emisivitas benda
A = luas penampang (m2)
∆T = perubahan suhu (K)
σ =Konstanta Stefan Bolzmann = 5,67 . 10-8 W/m2.K4)
B. Penugasan
C. Refleksi
1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan melakukan menyajikan
materi dengan daya serap rendah yang dialami oleh peserta didik di
sekolahnya masing-masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil
yang diperoleh dari modul.
2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penyajian materi/pokok
bahasan dengan daya serap rendah sesuai dengan Data Daya Serap UN dari
Puspendik.
LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 1
ANALISIS MATERI DAYA SERAP RENDAH
RENCANA PENYAJIAN MATERI POKOK
Membangun pengetahuan
Mengkondisikan peserta, termasuk Membangun motivasi peserta untuk terhadap hasil evaluasi belajar
pengkoordinasian kelas fokus dalam kegiatan (UN)
Menyampaikan tujuan Membangun ingatan peserta terhadap Membaca Unit 1 Modul Analisis
hasil evaluasi belajar (UN) materi daya serap rendah
Menyampaikan strategi dan metode
bimtek Ice breaking 1 (harapan dan
kekawatiran)
Lembar Kerja (LK) 1 ini akan memandu Anda melakukan Analisis Materi Daya Serap
Rendah. Materi daya serap rendah untuk peserta didik di sekolah Anda mungkin
berbeda dengan materi daya serap rendah di sekolah teman Anda. Solusi untuk
mengatasi kesulitan di sekolah Anda tentu berbeda juga dengan solusi di sekolah
teman Anda. Oleh karena itu, terlebih dahulu lakukan analisis yang diperkirakan
menjadi penyebab kesulitan yang dialami peserta didik Anda. Untuk kegiatan ini,
lakukan langkah-langkah analisis materi daya serap rendah sebagaimana pada Tabel 1.
Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada Tabel 1 di atas, ikuti satu persatu
instruksi kerja berikut.
1. Identifikasi materi/pokok bahasan berdasarkan data hasil UN dari Puspendik,
dengan daya serap terendah di sekolah Anda. Materi pokok dapat dibaca pada
kompetensi yang diuji.
2. Tuliskan daya serap kompetensi materi/pokok bahasan yang diujikan pada sekolah
Anda.
3. Perkiraan faktor penyebab diisi berdasarkan hasil tes diagnostik atau berdasarkan
4.
5.
profesional
Tuliskan materi/pokok bahasan judgement
berdasarkan data(pengalaman)
hasil UN dari yang sering daya
Puspendik, dilakukan
serapoleh peserta
terendah didik. Anda. Materi pokok
di sekolah
Tuliskan perkiraan penyebab tidak dikuasainya dengan baik materi/pokok bahasan.
Pendahuluan
(5 menit) Apersepsi dan Motivasi (20 menit)
Kegiatan Awal (45 menit)
Membangun motivasi peserta untuk fokus dalam kegiatan
Membangun pengetahuan terhadap penyelesaian soal materi daya serap rendah.
Membangun ingatan peserta terhadap Membaca
penyelesaian
Unitsoal materiSoal-
2 Modul dayaSoal
serap
UNrendah
daya serap rendah dan Pembahasannya
Ice breaking 1
Mengkondisikan peserta, termasuk
pengkoordinasian kelas
Menyampaikan tujuan
Menyampaikan strategi dan metode
bimtek
Merumuskan kesimpulan
Melakukan refleksi hasil kegiatan
Membangun komitmen
Lembar Kerja (LK) 2 ini akan memandu Anda untuk menyelesaikan Soal-Soal UN Daya
serap Rendah. Soal-soal UN daya serap rendah pada sekolah yang satu tidak sama
dengan sekolah lainnya. Sesuai dengan hasil identifikasi materi daya serap rendah pada
Tabel 1 pada LK 1, pilihlah 10 butir soal UN yang mendapat daya serap rendah oleh
peserta didik Anda. Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah penyelesaian Soal-
Soal UN daya serap rendah sebagai berikut.
1. Pilihlah 10 butir soal UN yang mendapat daya serap rendah oleh peserta didik Anda.
2. Buatlah penyelesaian soal-soal tersebut dengan singkat dan jelas, isikanlah pada
Tabel 2 yang telah disediakan.
3. Diskusikan dan presentasikanlah hasil kerja Anda di depan kelas.
Lembar Kerja (LK) 3 ini akan memandu Anda melakukan strategi pembelajaran
dalam berpikir tingkat tinggi. Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah Strategi
Pembelajaran dalam Berpikir Tingkat Tinggi sebagai berikut.
Joko sumarsono. 2008. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: CV teguh karya.
M., Diana Susyari. 2019. Buku Catatan Fisika-koe. Bandung Guneman.
Subagya, Hari. 2016. Konsep dan Penerapan Fisika kelas XI edisi Revisi 2016.
Jakarta: Bumi Aksara.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH
ATAS
TAHUN 2019