Anda di halaman 1dari 41

i

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon: (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033
Laman: www.psma.kemdikbud.go.id

Koordinator Pengembang Modul

Dra. Hastuti Mustikaningsih, M.A.


Kepala Sub Direktorat Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

Koordinator Pelaksana

Dr. Junus Simangunsong, MT


Kepala Seksi Penilaian, Sub Direktorat Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA

Penulis Modul

Sri Wantini, M.Pd (SMA Banua Kalimantan Selatan)


Agus Purnama, S.Pd (SMAN 1 Klaten)
Jhon Abdi, M.Pd (SMAN 11 Banda Aceh)
Yulia Puspitaningrum (SMA Muhammadiyah 1 Blitar)
Yenni Dian Anggraini, M.Pd., MBA (SMAN 9 Kendari)
Santoso Adi, M.Pd (SMAN 1 Balikpapan)
Edi Kusnadi, M.Pd (SMA Taruna Nusantara)

Penanggungjawab Kegiatan

Syamsudin, M.Pd.

Layout

Oky Ade Setiawan, S.Pd

i
Kata Pengantar

Keberhasilan sebuah SMA umumnya ditentukan oleh banyaknya peserta didik yang lulus Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional, serta banyaknya yang melanjutkan studi kependidikan tinggi. Lebih
spesifik lagi keberhasilan dalam ujian, hanya melihat dari hasil Ujian Nasional sebuah sekolah.
Ujian Sekolah seakan dipandang sebelah mata walaupun yang menjadi pertimbangan kelulusan
dari sebuah SMA adalah hasil dari Ujian Sekolah. Masyarakat luas memandang bahwa hasil Ujian
Nasional (UN) lebih objektif untuk menilai keberhasilan sebuah sekolah, karena pembuatan
naskah soal dan koreksi tidak dilaksanakan oleh pihak sekolah tetapi oleh lembaga independen,
dalam hal ini diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Walaupun UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan, UN tidak kehilangan peran strategisnya
sebagai pemetaan mutu pendidikan. Dengan demikian hasil UN sebuah sekolah menjadi sangat
prestisius yang berdampak kepada nilai jual sekolah tersebut. Akibatnya upaya-upaya untuk
meningkatkan hasil UN menjadi sangat penting untuk meningkatkan nilai jual sekolah di samping
meningkatkan mutu pendidikan. Upaya untuk meningkatkan hasil UN bukan hanya menjadi
tanggungjawab sekolah dan stake holdersnya tetapi juga menjadi program Direktorat Pembinaan
SMA.

Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian Nasional
(IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), namun
masih terdapat ribuan sekolah yang memiliki nilai mata pelajaran di bawah 55 atau di bawah
kriteria minimal lulus ujian nasional. Memperhatikan kondisi tersebut Direktorat Pembinaan SMA
melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada
guru-guru mata pelajaran yang diujikan secara nasional dari sejumlah SMA. Bimtek ini bertujuan
agar nilai UN pada tahun mendatang meningkat sebagaimana hasil bimtek Pasca EHB pada tahun-
tahun sebelumnya. Sebagai tindak lanjut bimtek ini sekolah diharapkan dapat menerapkan
strategi pembelajaran yang mengarah pada berpikir tingkat tinggi.

Modul ini disusun untuk digunakan sebagai salah satu pedoman dalam kegiatan Bimtek
Pembinaan Pasca EHB. Di samping itu modul ini diharapkan dapat digunakan juga oleh guru-guru
lain yang tidak berkesempatan untuk mengikuti Bimtek.

Jakarta, September 2019


Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si


NIP. 196104041985031003

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii

Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Bahan Bacaan 2
C. Tujuan 2
D. Hasil yang Diharapkan 2

Unit 1 Analisis Materi Daya Serap Rendah 3


A. Uraian Singkat Materi 3
B. Penugasan 10
C. Refleksi 10

Unit 2 Soal UN dengan Materi Daya Serap Rendah dan 11


Pembahasannya
A. Uraian Singkat Materi 11
B. Penugasan 16
C. Refleksi 16

Unit 3 Strategi Penyajian Materi Daya Serap Rendah 17


A. Uraian Singkat Materi 17
B. Penugasan 23
C. Refleksi 23

Lembar Kerja 1 25
Lembar Kerja 2 29
Lembar Kerja 3 32

iii
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perubahan komposisi kemampuan berpikir tingkat tinggi pada Keterampilan Abad 21


sebagai konsekuensi perubahan tuntutan standar-standar pendidikan yang menghendaki
lulusan yang kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Berdasarkan kebutuhan lulusan ini,
diterbitkanlah standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016. Selanjutnya standar kompetensi lulusan
tersebut dipergunakan sebagai dasar menentukan isi kurikulum dan mata pelajaran yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi. Mengacu pada Standar Isi tersebut ditetapkan langkah-langkah
pembelajaran yang tepat dalam rangka mencapai kompetensi yang dibutuhkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses. Dalam rangka memastikan proses tersebut mencapai kompetensi yang diharapkan
diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian, Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar
terhadap peserta didik oleh pemerintah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu. Walaupun UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan,
UN tidak kehilangan peran strategisnya yaitu (1) sebagai pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan; (2) sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu; (3) sebagai bahan
pertimbangan dalam melanjutkan pendidikan. Atas dasar tuntutan penilaian terhadap
ketercapaian kebutuhan kompetensi inilah, soal-soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(Higher Order Thinking Skills, HOTS) dimasukkan dalam soal Ujian Nasional (UN).

Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian Nasional
(IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Namun seperti pada https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/, dimana masih terdapat
11.188 sekolah yang memiliki nilai di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal lulus ujian
nasional. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan proporsi soal-soal berpikir tingkat
tinggi, yaitu menjadi sepuluh sampai dengan dua puluh persen.

Berdasarkan hasil UN SMA tahun 2019 di atas, Direktorat Pembinaan SMA memprogramkan
Bimbingan Teknis Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada guru dari SMA
dengan hasil UN kategori kurang atau nilai mata pelajaran yang diujikan di bawah 55. Mata
pelajaran yang menjadi sasaran Bimtek Pembinaan Pasca EHB meliputi: 1) Bahasa Indonesia,
2) Bahasa Inggris, 3) Matematika, 4) Fisika, 5) Kimia, 6) Biologi, 7) Ekonomi, 8) Geografi, 9)
Sosiologi, dan 10) Antropologi. Oleh karena itu, agar bimtek ini berjalan dengan lancar maka
disusun lah modul Pasca EHB sebagai pedoman kegiatan bimtek untuk semua mata pelajaran.

1
Materi dalam modul ini difokuskan pada materi-materi yang memiliki daya serap rendah dan
yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi. Materi tersebut disusun sesuai
kebutuhan evaluasi pasca EHB yang meliputi: (1) Unit 1, Analisis Materi-Materi Daya Serap
Rendah; (2) Unit 2, Soal-soal UN Daya Serap Rendah dan Pembahasannya; (3) Unit 3, Strategi
Pembelajaran dalam Berpikir Tingkat Tinggi. Secara umum setiap modul berisi uraian
singkat materi, fokus unit, penugasan, dan refleksi.

B. Bahan Bacaan

Materi-materi terkait untuk memperkaya wawasan agar kegiatan Bimtek Pembinaan Pasca
EHB dapat berjalan dengan lancar adalah sebagai berikut:

1. Implementasi Higher Order Thinking Skills dalam Pembelajaran dan Penilaian;


2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terkait dengan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian;
3. Panduan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah;
4. Panduan Pengembangan Kisi-kisi dan Butir Soal;
5. Hasil Ujian Nasional SMA Tahun 2019 (https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/).

C. Tujuan

Bimbingan Teknis Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) bertujuan:

1. Mengembangkan kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap


rendah.
2. Mengembangkan kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal
berpikir tingkat tinggi
3. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi berpikir tingkat
tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

D. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan Bimtek Pembinaan Pasca EHB adalah sebagai
berikut:

1. Meningkatnya kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap rendah.


2. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal berpikir
tingkat tinggi.
3. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi yang menuntut
berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh
peserta didik.

2
Unit 1
Analisis Materi Dengan Daya Serap Rendah

A. Uraian Singkat Materi

Analisis hasil UN yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang
Kemdikbud, menunjukkan bahwa daya serap soal UN setiap tahun berubah-ubah sesuai
dengan tingkat kesulitan soal UN pada tahun itu. Pada beberapa materi hampir setiap UN,
daya serapnya selalu rendah (kurang dari 50%). Contohnya beberapa pokok bahasan pada
mata pelajaran Matematika program IPA berdasarkan pengalaman empiris mendapatkan
daya serap rendah pada UN 2019 adalah sebagai berikut.

1. Materi Barisan/ Deret Aritmetika

Materi tentang Barisan/ Deret Aritmetika selalu muncul di setiap UN dengan tingkat
kesulitan yang berbeda-beda, walaupun setiap UN hanya muncul satu soal. Dan untuk UN
tahun 2019 termasuk kategori soal non-rutin.
Butir soal tentang Barisan/ Deret Aritmetika yang muncul dalam UN tiga tahun terakhir,
adalah sbb.

3
Tabel 1 Soal UN tentang Barisan/ Deret Aritmetika
UN 2017 UN 2018 UN 2019

Adit menabung setiap Diketahui suatu deret Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, Desa X mengadakan
bulan di sebuah bank. aritmetika dengan suku lomba mengambil kelereng dari wadah dengan aturan sebagai berikut:
Pada bulan pertama ke – 2 = 46 dan suku-5 =
o Setiap tim terdiri dari 5 orang dan setiap anggota kelompok harus mengambil
Adit menabung 64. Jumlah 20 suku
kelereng sesuai dengan urutannya.
sebesar Rp. 80.000,00 pertama deret tersebut
o Pada pengambilan putaran pertama (5 orang secara bergantian) hanya
dan pada bulan- bulan adalah …
diperbolehkan mengambil masing masing satu kelereng.
berikutnya uang yang
o Pada putaran kedua, orang pertama setiap kelompok mengambil 2 kelereng dan
ditabung selalu Rp.
selalu bertambah 3 kelereng untuk peserta pada urutan berikutnya dalam
5.000, 00 lebih besar
kelompok tersebut.
dari uang yang
o Pada putaran selanjutnya, setiap anggota tim mengambil 3 kelereng lebih banyak
ditabung pada bulan
dari anggota sebelumnya.
sebelumnya. Jumalah
uang tabungan Adit Tim B beranggotakan Aldi, Budi, Cahyo, Deni, dan Endra (urutan pengambilan kelereng
selama satu tahun sesuai dengan urutan abjad awal nama). Bersamaan dengan habisnya waktu, ternyata tim
adalah … B berhasil mengumpulkan 350 kelereng.

Banyak kelereng berhasil diambil pada pengambilan terakhir oleh salah seorang anggota
tim B adalah … kelereng

4
Perkiraan faktor penyebab mengapa soal UN tahun 2019 di atas daya serapnya rendah
adalah sebagai berikut.
a. Soal menggunakan bahasa yang relatif sulit dipahami oleh siswa.
b. Rendahnya literasi mengubah deskripsi masalah menjadi model matematika yang
sesuai
c. Pemahaman konsep yang rendah
d. Kesalahan Perhitungan

2. Materi Aturan Perkalian dari masalah kontekstual

Materi tentang Aturan Perkalian yang diterjemahkan dari masalah sehari-hari atau
masalah kontekstual sering kali muncul pada UN dengan tingkat kesulitan dari tahun ke
tahun yang berbeda-beda. Soal tentang masalah kontekstual yang dapat diubah ke dalam
bentuk Aturan Perkalian sbb.

Tabel 2 Soal UN tentang Aturan Perkalian dari masalah kontekstual


UN 2017 UN 2018 UN 2019

 banyak bilangan  Kota A dan kota E  Sebuah penyedia layanan


kelipatan 5 yang dihubungkan oleh telepon seluler akan
terdiri dari 3 beberapa jalan melalui mengeluarkan produk baru
angka berbeda kota B, C dan D seperti dengan nomor kartu terdiri
yang dapat pada gambar berikut. atas 12 digit. Seorang
disusun dari pegawai mendapat tugas
angka 0, 1, 2, 3, 4, menyusun nomor kartu
5, 6 adalah … dengan kode prefix (empat
nomor awal dari identitas
penyedia layanan telepon
selular) adalah 0844 dan
Jika seseorang berangkat empat digit terakhir
dari kota A menuju kota E, menggunakan angka cantik
banyak alternative jalan yaitu 1221. Pegawai tersebut
yang dipilih adalah ... hanya diperbolehkan
menggunakan angka 2, 3, 4,
5, 7, 8, 9 untuk menyusun
nomor kartu. Banyak nomor
kartu yang dapat dibuat oleh
pegawai tersebut adalah…

Soal tentang aturan perkalian berbentuk permasalahan kontekstual ini diperkirakan bisa
menyulitkan siswa, karena alasan sebagai berikut

a. Pemahaman siswa masih tercampur antara konsep aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi
b. Kesalahan perhitungan

5
3. Materi Turunan Fungsi Aljabar dari masalah Kontekstual

Materi turunan fungsi aljabar dari masalah kontekstual selalu muncul pada UN setiap
tahunnya, termasuk soal dengan daya serap rendah.

Tabel 3 Soal UN tentang Turunan Fungsi Aljabar dari masalah Kontekstual


UN 2017 UN 2018 UN 2019
Diketahui luas maksimum
Seorang petani mempunyai kawat Diketahui a dan b persegipanjang di dalam
sepanjang 80 meter, yang adalah bilangan – suatu daerah segitiga
merencanakan untuk memagari bilangan positif yang dibentuk
kandang berbentuk tiga buah dengan a + b = 200. oleh garis y  x  p
persegi panjang berdempet yang Nilai a agar 𝑎𝑏 3
dengan p  0 , sumbu x,
identic seperti diperlihatkan pada maksimum adalah …
dan sumbu y adalah 9
gambar berikut (sisi di sepanjang
satuan luas. Nilai p  …
gudang tidak memerlukan kawat).
Luas maksimum kandang adalah …

Pada jenis soal di atas penyelesaiannya menggunakan penerapan turunan fungsi aljabar,
diperkirakan karena alasan sebagai berikut
a. Siswa kesulitan dalam menentukan fungsi yang seharusnya diturunkan untuk
menentukan nilai minimum atau maksimum
b. Kurangnya kemampuan siswa untuk mengubah deskripsi masalah menjadi model
matematika yang sesuai
c. Kesalahan perhitungan

4. Materi tentang Perbandingan Trigonometri

Soal UN tentang perbandingan trigonometri biasanya selalu ada setiap tahun, walaupun
bentuknya berbeda – beda, baik yang langsung mencari nilai salah satu perbandingan
trigigonometri maupun diaplikasikan kebentuk soal yang menggunakan segitiga. Berikut
soal UN tahun 2018 dan 2019

6
Tabel 4. Soal UN tentang Perbandingan Trigonometri
UN 2017 UN 2018 UN 2019
-  Diketahui segitiga a
ABC siku-siku di B  Diketahui cos α = ,
2b
12
dan tan 𝐴 = 5
, Nilai dengan α sudut lancip.
(1 – sin A)(cos A + Nilai dari cosec α =…
sin C) adalah …

Perkiraan kesulitan siswa antara lain:


a. Kesalahan konsep antara cosecan dan secan
b. Belum memahami aturan perbandingan trigonometri diberbagai kuadran

5. Materi Turunan Fungsi Aljabar tentang Persamaan garis singgung kurva

Materi ini selalu muncul pada setiap UN dengan variasi soal yang berbeda-beda walaupun
intinya sama, yaitu menentukan persamaan garis singgung kurva jika diketahui
hubungannya dengan sebuah garis.

Tabel 5. Soal UN tentang Turunan Fungsi Aljabar


UN 2017 UN 2018 UN 2019
 Diketahui grafik  Persamaan garis c. Persamaan garis yang
fungsi 𝑦 = 2𝑥 −2 singgung kurva 𝑦 = melalui A(2,-4) dan tegak
3𝑥 + 7 𝑥 2 + 2𝑥 − 5 yang lurus dengan garis
berpotongan tegak lurus dengan singgung kurva
dengan garis 𝑦 = garis 𝑥 − 2𝑦 + 4 = 0 y = 2x2 - 3x - 6 pada titik
4𝑥 + 1. Salah satu adalah … tersebut adalah…
persamaan garis
singgung yang
melalui titik kurva
dan garis tersebut
adalah …

Soal ini diperkirakan sulit dengan perkiraan faktor penyebabnya adalah:


a. Pemahaman tentang gradien.
b. Tertukar antara hubungan gradien garis yang sejajar dan tegak lurus

6. Materi Limit Tak Hingga

Soal tentang limit tak hingga selalu muncul di setiap UN, walaupun hanya satu soal dan
biasanya soal limit tak hingga bentuk akar.
Berikut ini adalah soal tentang program linear pada UN, selama tiga tahun terakhir.

7
Tabel 6 Soal UN tentang Limit Tak Hingga
UN 2017 UN 2018 UN 2019
Nilai dari Nilai dari lim (3𝑥 + Nilai dari lim
𝑥→∞ x  
lim (2𝑥 −
𝑥→∞ 2 − √9𝑥 2 + 6𝑥 + 2)
( 4 x  4 x  5 )( 4 x  3)
√4𝑥 2 + 𝑥 + 3) adalah…
adalah… adalah…

Perkiraan faktor penyebab daya serap rendah soal tentang limit tak hingga, adalah sbb.
a. Pemahaman cara menyelesaikan nilai limit di tak hingga bentuk akar
b. Kesulitan merasionalkan bentuk akar.

7. Materi Statistika tentang Hubungan Mean dan Median

Soal UN materi statistika pada tahun 2019 berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya,
untuk UN tahun 2019 soal yang disajikan adalah menganalisis banyaknya nilai variabel
yang mungkin jika diketahui hubungan antara mean dan median keenam data yang
diberikan dimana salah satu data berupa variable. Berikut soal UN tahun 2019.

Tabel 7 Soal UN tentang Statistik


UN 2017 UN 2018 UN 2019
Perhatikan data pada Diketahui data sebagai
table berikut. berikut
Diketahui data : 7, 6, 2, p , 3,
4. Jika rata-rata dari data
tersebut sama dengan
mediannya, banyaknya nilai
p yang mungkin untuk p
Kuartil bawah dari Kuartil bawah (Q1) dari bilangan asli adalah…
data pada table data tersebut adalah …
tersebut adalah …

Perkiraan faktor penyebab daya serap soal ini rendah adalah sbb.
a. Siswa lemah dalam penguasaan konsep mean dan median
b. Kesulitan mencari hubungan antara mean dan median data tunggal yang jumlah
datanya genap

8. Materi Turunan Fungsi Aljabar

Butir-butir soal UN tentang turunan fungsi aljabar untuk mencari persamaan garis
singgung kurva jika diketahui hubungannya (tegak lurus atau sejajar) dengan garis
tertentu disajikan pada Tabel berikut.

8
Tabel 8 Soal UN tentang Turunan Fungsi Aljabar
UN 2016 UN 2018 UN 2019
Diketahui grafik Persamaan garis singgung Persamaan garis
fungsi grafik y  x  4 x  5
2 singgung kurva
y  2 x 2  3x  7 yang sejajar dengan garis y  8x  4 yang tegak
berpotongan dengan 2 x  y  6  0 adalah … lurus garis 2x + 4y + 1 = 0
garis y  4 x  1 . adalah…
Salah satu persamaan
garis singgung yang
melalui titik potong
kurva dan garis
tersebut adalah …

Perkiraan kesulitan siswa sehingga menyebabkan daya serap rendah adalah sbb
a. Lupa syarat umum menentukan persamaan garis lurus jika diketahui gradiennya
b. Tertukar antara hubungan gradien garis yang sejajar dan tegak lurus

9. Materi Kalkulus tentang Fungsi

Menentukan daerah asal dari suatu fungsi pada UN dua tahun sebelumnya tidak pernah
muncul, soal bentuk ini baru muncul pada UN 2019, berikut soal UN 2019.

Tabel 9 Soal UN tentang Menentukan daerah asal dari suatu Fungsi


UN 2017 UN 2018 UN 2019
- - Daerah asal fungsi
 2x  3
2

h(x) = x
x4
agar terdefinisi
adalah…

Perkiraan faktor kesulitannya adalah : kurang memahami arti domain dan syarat daerah
asal fungsi yang berbentuk akar.

10. Materi Transformasi Geometri

Setiap tahun selalu muncul soal tentang menentukan bayangan sebuah kurva terhadap
komposisi dua transformasi geometri. Untuk UN tahun 2019 transformasi yang
digunakan dalam soal adalah rotasi dengan pusat (0, 0) dan pencerminan dari sebuah
garis, soal UN tiga tahun terakhir disajikan sbb.

9
Tabel 10 Soal UN tentang Transformasi geometri
UN 2017 UN 2018 UN 2019
Persamaan bayangan Segitiga ABC dengan Persamaan bayangan
dari garis y  3x  2 koordinat titik A(-1,2), garis y  x  1 jika
oleh transformasi B(6,-2), dan C(5,2). dirotasi dengan pusat
yang bersesuaian Segitiga tersebut dirotasi O(0,0) sebesar 180
dengan matriks sejauh 180  dengan pusat berlawanan arah dengan
1 2 (2,-1). Koordinat jarum jam dan
  dilanjutkan bayangan segitiga ABC dilanjutkan dengan
 0 1 
adalah … pencerminan terhadap
dengan rotasi pusat
sumbu Y adalah…
O(0,0) sebesar 90 
adalah …

Perkiraan faktor penyebab daya serap rendah pada soal menentukan bayangan sebuah
kurva terhadap komposisi dua transformasi geometri adalah sbb.
a. Kurangnya pemahaman konsep rotasi dan pencerminan
b. Kurangnya pemahaman konsep komposisi transformasi geometri

B. Penugasan

Kerjakan LK 1 untuk mengidentifikasi lebih cermat dan mendalam materi-materi sulit yang
dijumpai peserta didik pada sekolah Anda. Untuk mengisi LK 1 tersebut Anda wajib
menyiapkan Data Daya Serap Materi dan Indikator Mata Pelajaran Matematika pada Ujian
Nasional yang diterbitkan oleh Puspendik Balitbang Kemdikbud dan Kompetensi Dasar (KD)
sesuai dengan materi/pokok bahasan.

C. Refleksi

1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan melakukan analisis materi sulit


yang dialami oleh peserta didik di sekolahnya masing-masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga
masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari modul.

2. Fasilitator

a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.


b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengidentifikasi materi/pokok
bahasan dengan daya serap rendah sesuai dengan data daya serap hasil UN dari
Puspendik.

10
Unit 2
Soal UN Daya Serap Rendah Dan Pembahasannya

A. Uraian Singkat Materi

Soal-soal UN dengan daya serap rendah pada pembahasan ini, diidentifikasi dari Data Daya
Serap UN secara nasional yang tertera pada website Puspendik, Kemendikbud. Mungkin saja
soal-soal UN berdaya serap rendah dalam unit modul ini, tidak merupakan soal yang berdaya
serap rendah di sekolah Anda. Bisa juga sebaliknya, soal-soal UN yang tidak berdaya serap
rendah secara nasional menjadi soal-soal berdaya serap rendah di sekolah Anda. Hal ini
sangat tergantung dari karakteristik peserta didik di sekolah Anda, tentu saja berbeda
dengan peserta didik di sekolah lainnya. Soal-soal UN berdaya serap rendah dan
pembahasannya yang disajikan dalam unit modul ini diharapkan dapat menambah wawasan
Anda tentang beberapa alternatif penyelesaian soal-soal UN yang berdaya serap rendah.
Berikut ini disajikan 10 butir soal UN tahun pelajaran 2018/2019 dan alternatif
pembahasannya, yang berdaya serap rendah secara nasional.

Butir Soal

1. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, Desa X mengadakan


lomba mengambil kelereng dari wadah dengan aturan sebagai berikut:
 Setiap tim terdiri dari 5 orang dan setiap anggota kelompok harus mengambil
kelereng sesuai dengan urutannya.
 Pada pengambilan putaran pertama (5 orang secara bergantian) hanya
diperbolehkan mengambil masing masing satu kelereng.
 Pada putaran kedua, orang pertama setiap kelompok mengambil 2 kelereng dan
selalu bertambah 3 kelereng untuk peserta pada urutan berikutnya dalam kelompok
tersebut.
 Pada putaran selanjutnya, setiap anggota tim mengambil 3 kelereng lebih banyak dari
anggota sebelumnya.

Tim B beranggotakan Aldi, Budi, Cahyo, Deni, dan Endra (urutan pengambilan kelereng
sesuai dengan urutan abjad awal nama). Bersamaan dengan habisnya waktu, ternyata
tim B berhasil mengumpulkan 350 kelereng. Banyak kelereng berhasil diambil pada
pengambilan terakhir oleh salah seorang anggota tim B adalah … kelereng.

Pembahasan :
𝑛
𝑆𝑛 = 5 + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
2
𝑛
350 = 5 + (4 + (𝑛 − 1)3
2
𝑛
345 = (4 + (𝑛 − 1)3
2
690 = 3𝑛2 + 𝑛
(3𝑛 + 46)(𝑛 − 15) = 0
Nilai n yang memenuhi adalah 15 diperoleh 𝑈15 = 44 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔

11
2. Sebuah penyedia layanan telepon seluler akan mengeluarkan produk baru dengan nomor
kartu terdiri atas 12 digit. Seorang pegawai mendapat tugas menyusun nomor kartu
dengan kode prefix (empat nomor awal dari identitas penyedia layanan telepon selular)
adalah 0844 dan empat digit terakhir menggunakan angka cantik yaitu 1221. Pegawai
tersebut hanya diperbolehkan menggunakan angka 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9 untuk menyusun
nomor kartu. Banyak nomor kartu yang dapat dibuat oleh pegawai tersebut adalah…

Pembahasan :

Banyak nomor kartu yang dapat dibuat adalah 7 × 7 × 7 × 7

3. Diketahui luas maksimum persegi panjang di dalam suatu daerah segitiga yang dibentuk
oleh garis y  x  p dengan p  0 , sumbu x, dan sumbu y adalah 9 satuan luas. Nilai p 

Pembahasan :

𝑓(𝑎) = 𝑎(𝑎 − 𝑝) = 𝑎2 − 𝑎𝑝
𝑓 , (𝑎) = 2𝑎 − 𝑝 = 0
𝑝
𝑎=
2
𝑝 𝑝 𝑝2
Sehingga 𝐿 = |(2) (2 − 𝑝)| = 9 => 4
= 9 => 𝑝 = 6

a
4. Diketahui cos α = , dengan α sudut lancip. Nilai dari cosec α =…
2b
4b²  a ²
A.
a
a
B.
4b²  a ²
4b²  a ²
C.
2b
2b
D.
4b²  a ²
2b
E.
a

Pembahasan :

𝑎 𝑠𝑎
cos 𝛼 = = => 𝑠𝑑 = √4𝑏 2 − 𝑎2
2𝑏 𝑠𝑚
𝟐𝒃
𝐜𝐬𝐜 𝜶 =
√𝟒𝒃𝟐 − 𝒂𝟐

12
5. Persamaan garis yang melalui A(2,-4) dan tegak lurus dengan garis singgung kurva y =
2x2 - 3x - 6 pada titik tersebut adalah…
A. 5𝑥 − 𝑦 − 14 = 0
B. 5𝑥 + 𝑦 − 6 = 0
C. 𝑥 + 5𝑦 − 27 = 0
D. 𝑥 + 5𝑦 + 18 = 0
E. 𝑥 − 5𝑦 − 22 = 0

Pembahasan :

𝑦 = 2𝑥 2 − 3𝑥 − 6 → 𝑦 ′ = 4𝑥 − 3
A(2, -4)
𝑦 ′ = 𝑚1 = 4𝑥 − 3 = 5
Persamaan garis tegak lurus dengan persamaan garis singgung kurva 𝑚1 . 𝑚2 = −1 →
1
𝑚2 = − 5
1
Jadi persamaan garis dengan melalui 𝑚 = − 5 titik A(2, -4)
1
𝑦 + 4 = − (𝑥 − 2)
5
5𝑦 + 20 = −𝑥 + 2 → 𝑥 + 5𝑦 + 18 = 0

6. Nilai dari lim ( 4 x  4 x  5 )( 4 x  3) adalah…


x  

5
A. 
2
1

B. 2
1
C. 2
3
D. 2
5
E. 2

Pembahasan:

𝑙𝑖𝑚
(√4𝑥 − √4𝑥 − 5)(√4𝑥 + 3)
𝑥→∞
𝑙𝑖𝑚 √ 12 + 8 𝟓
( 16𝑥 2 + 12𝑥 − √16𝑥 2 − 8𝑥 − 15) = =
𝑥→∞ 2√16 𝟐

13
7. Diketahui data : 7, 6, 2, p , 3, 4. Jika rata-rata dari data tersebut sama dengan mediannya,
banyaknya nilai p yang mungkin untuk p bilangan asli adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Pembahasan:

Dari data: 7, 6, 2, p, 3, 4 agar rata – rata sama dengan median, ada beberapa kemungkinan
letak p

Misal letak p berada di data ke 1 dan ke 2: p, 2, 3, 4, 6, 7 dan 2, p, 3, 4, 6, 7


22+𝑝 7
6
= 2 → 𝑝 = −1

Misal letak p berada di data ke 3 dan ke 4: 2, 3, p, 4, 6, 7 dan 2, 3, 4, p, 6, 7


22 + 𝑝 𝑝 + 4
= →𝑝= 5
6 2
Misal letak p berada di data ke 5 dan ke 6: 2, 3, 4, 6, p, 7 dan 2, 3, 4, 6, 7, p
22 + 𝑝
=5→𝑝= 8
6

maka nilai p bilangan asli yang mungkin menghasilkan rata-rata dan median yang sama
adalah 5 dan 8, sehingga ada dua nilai yang mungkin

8. Persamaan garis singgung kurva y  8x  4 yang tegak lurus garis 2x + 4y + 1 = 0


adalah…
A. 2x - y = 0
B. 2x - y - 3 = 0
C. 2x - y + 3 = 0
D. 2x - y - 4 = 0
E. 2x - y + 4 = 0

Pembahasan:
1 1 1
𝑦 = √8𝑥 − 4 => 𝑦 ′ = . 8(8𝑥 − 4)−2 = 4 ( )
2 √8𝑥 − 4
1
2𝑥 + 4𝑦 + 1 = 0, 𝑚1 = − , 𝑚2 = 2
2
1 1
Sehingga 4 ( 8𝑥−4) = 2 , 𝑥 = 1, 𝑦 = 2.

Jadi persamaan garis singgung kurva adalah 𝑦 − 2𝑥 = 0

14
 2x  3
2

9. Daerah asal fungsi h(x) = x agar terdefinisi adalah…


x4
A. {x|1 < x < 4, x є R}
B. {x|x < -1 atau 3 < x < 4, x є R}
C. {x|x < -3 atau 1 < x < 4, x є R}
D. {x|1 < x < 3 atau x > 4, x є R}
E. {x|-3 < x < 1 atau x > 4, x є R}

Pembahasan:

𝑥 2 + 2𝑥 − 3
ℎ(𝑥) = √
𝑥−4
𝑥 2 +2𝑥−3
Syarat agar fungsi terdefinisi adalah ≥0
𝑥−4
(𝑥 + 3)(𝑥 − 1)
≥0
𝑥−4

---- +++ ---- +++

-3 1 4

Daerah asal fungsi : {𝒙|−𝟑 ≤ 𝒙 ≤ 𝟏 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 > 𝟎, 𝒙 ∈ 𝑹}

10. Persamaan bayangan garis y  x  1 jika dirotasi dengan pusat O(0,0) sebesar 180
berlawanan arah dengan jarum jam dan dilanjutkan dengan pencerminan terhadap
sumbu Y adalah…
A. x  y  1  0
B. x  y  0
C. x  y  0
D. x  y  1  0
E. x  y  1  0

Pembahasan:
𝑥, −1 0 −1 0 𝑥
(𝑦 , ) = ( )( )( )
,
0 −1 0 1 𝑦
𝑥 1 0 𝑥
(𝑦 , ) = ( ) (𝑦 )
0 −1
𝑥, 𝑥
(𝑦 , ) = (−𝑦)
Bayangan garis 𝑦 = 𝑥 + 1 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 𝑦 = 𝑥 + 1 => 𝒙 + 𝒚 + 𝟏 = 𝟎

15
B. Penugasan

Kerjakan LK 3 untuk meningkatkan kompetensi melakukan pemetaan dan kemampuan


menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah masing-masing.
Untuk mengisi LK 3 tersebut Anda wajib menyiapkan soal UN yang diujikan di sekolah
masing-masing.

C. Refleksi

1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa melakukan pemetaan dan kemampuan


menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah masing-
masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga
masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari modul.

2. Fasilitator

Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melakukan pemetaan dan


kemampuan menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah
masing-masing.

16
Unit 3
Strategi Penyajian Materi Dengan Daya Serap Rendah

A. Uraian Singkat Materi

Strategi yang disajikan dalam unit modul ini, diharapkan dapat menginspirasi Anda untuk
menemukan ide-ide inovatif dalam pembelajaran. Disadari bahwa pembelajaran dan
penilaian merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Pembelajaran yang baik pada umumnya dapat meningkatkan hasil belajar, karena secara
logika dengan pembelajaran yang baik maka penguasaan materi peserta didik dapat
ditingkatkan. Bila penguasaan materi peserta didik baik, maka hasil belajar yang dicapai juga
akan meningkat. Berikut ini akan disajikan beberapa alternative yang dapat Anda pilih ketika
menyajikan materi-materi Matematika dengan daya serap rendah, sesuai dengan identifikasi
materi dengan daya serap rendah pada Unit 1.

Peer teaching dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan praktik mengajar yang dilaksanakan
peserta pelatihan yang melibatkan satu atau beberapa orang peserta sebagai guru dan
rekan-rekannya sebagai siswa. Dalam dunia pendidikan, istilah “peer teaching” lebih dikenal
dengan istilah “simulasi”. Dengan demikian, peer teaching dapat diartikan sebagai kegiatan
belajar mengajar yang dirancang secara sistematis dalam situasi yang tidak sebenarnya.
Artinya, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan menggunakan subjek yang berbeda.
Dalam kegiatan ini guru dan siswa memiliki pengalaman dan rentang usia yang sama atau
dapat dikatakan sebagai rekan sejawat.

Peer teaching dilaksanakan secara bergantian antar peserta dengan durasi waktu yang telah
disepakati sebelumya (20’ s.d. 30’). Peserta yang menjadi model tampil mengajar, sedangkan
peserta lain yang ditunjuk akan menjadi observer menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan. Peserta lainnya bertindak sebagai pengamat saja tanpa harus menggunakan
lembar instrumen observasi sekaligus sebagai siswa. Setelah peer teaching selesai, model
diberi kesempatan merefleksi diri terkait dengan apa yang telah dilakukan saat peer
teaching. Pada akhir kegiatan pendamping memberikan penguatan.

1. Menyelesaikan soal-soal berkaitan dengan barisan/deret aritmatika

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
barisan/deret aritmatika pada UN 2019.

Soal

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, Desa X mengadakan


lomba mengambil kelereng dari wadah dengan aturan sebagai berikut:
 Setiap tim terdiri dari 5 orang dan setiap anggota kelompok harus mengambil
kelereng sesuai dengan urutannya.

17
 Pada pengambilan putaran pertama (5 orang secara bergantian) hanya
diperbolehkan mengambil masing masing satu kelereng.
 Pada putaran kedua, orang pertama setiap kelompok mengambil 2 kelereng dan
selalu bertambah 3 kelereng untuk peserta pada urutan berikutnya dalam kelompok
tersebut.
 Pada putaran selanjutnya, setiap anggota tim mengambil 3 kelereng lebih banyak dari
anggota sebelumnya.

Tim B beranggotakan Aldi, Budi, Cahyo, Deni, dan Endra (urutan pengambilan kelereng
sesuai dengan urutan abjad awal nama). Bersamaan dengan habisnya waktu, ternyata tim
B berhasil mengumpulkan 350 kelereng. Banyak kelereng berhasil diambil pada
pengambilan terakhir oleh salah seorang anggota tim B adalah … kelereng.

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang barisan/deret aritmatika


b. Penguatan konsep barisan dan deret aritmatika
c. Ketelitian dalam menghitung nilai variable terkait dengan deret aritmatika
d. Perbanyak latihan menyelesaikan permasalahan kontekstual terkait dengan
barisan/deret aritmatika.

2. Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan aturan


perkalian.

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
aturan perkalian dari permasalahan kontekstual pada UN 2019.

Soal

Sebuah penyedia layanan telepon seluler akan mengeluarkan produk baru dengan nomor
kartu terdiri atas 12 digit. Seorang pegawai mendapat tugas menyusun nomor kartu
dengan kode prefix (empat nomor awal dari identitas penyedia layanan telepon selular)
adalah 0844 dan empat digit terakhir menggunakan angka cantik yaitu 1221. Pegawai
tersebut hanya diperbolehkan menggunakan angka 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9 untuk menyusun
nomor kartu. Banyak nomor kartu yang dapat dibuat oleh pegawai tersebut adalah…

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang aturan perkalian dari permasalahan


kontekstual

a. Proses pembelajaran menekankan pada perbedaan konsep antara aturan perkalian,


permutasi dan kombinasi
b. Ketelitian dalam perhitungan aturan perkalian
c. Perbanyak latihan menyelesaikan permasalahan kontekstual terkait dengan aturan
perkalian.

18
3. Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan turunan fungsi
aljabar.

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
turunan fungsi aljabar dari permasalahan kontekstual pada UN 2019.

Soal

Diketahui luas maksimum persegi panjang di dalam suatu daerah segitiga yang dibentuk
oleh garis y  x  p dengan p  0 , sumbu x, dan sumbu y adalah 9 satuan luas. Nilai p 

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang turunan fungsi aljabar


a. Penguatan penerapan konsep turunan
b. Ketelitian dalam perhitungan berdasarkan konsep turunan
c. Memperbanyak menyelesaikan soal-soal kontekstual terkait dengan turunan fungsi
aljabar

4. Menentukan nilai suatu perbandingan trigonometri di berbagai kuadran.

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
perbandingan trigonometri di berbagai kuadran pada UN 2019.

Soal
a
Diketahui cos α = , dengan α sudut lancip. Nilai dari cosec α =…
2b
4b²  a ²
A.
a
a
B.
4b²  a ²
4b²  a ²
C.
2b
2b
D.
4b²  a ²
2b
E.
a

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang perbandingan trigonometri


a. Penguatan pemahaman aturan perbandingan trigonometri di berbagai kuadran
b. Penguatan konsep pendekatan geometri
c. Memperbanyak menyelesaikan soal-soal terkait dengan trigonometri

19
5. Menyelesaikan permasalahan menentukan persamaan garis yang sejajar/tegak
lurus dengan garis singgung kurva

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
garis singgung kurva pada UN 2019.

Soal

Persamaan garis yang melalui A(2,-4) dan tegak lurus dengan garis singgung kurva y = 2x2
- 3x - 6 pada titik tersebut adalah…
A. 5𝑥 − 𝑦 − 14 = 0
B. 5𝑥 + 𝑦 − 6 = 0
C. 𝑥 + 5𝑦 − 27 = 0
D. 𝑥 + 5𝑦 + 18 = 0
E. 𝑥 − 5𝑦 − 22 = 0

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang soal garis singgung kurva


a. Penguatan konsep garis singgung kurva
b. Penguatan konsep persamaan garis lurus
c. Ketelitian dalam perhitungan terkait garis singgung kurva
d. Memperbanyak menyelesaikan soal-soal terkait dengan garis singgung kurva

6. Menentukan nilai limit di tak hingga

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
limit di tak hingga pada UN 2019.

Soal

Nilai dari lim ( 4 x  4 x  5 )( 4 x  3) adalah…


x  

5
A. 
2
1

B. 2
1
C. 2
3
D. 2
5
E. 2

20
Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang limit di tak hingga
a. Penguatan konsep limit di tak hingga
b. Penguatan konsep perkalian bilangan akar
c. Penguatan konsep perkalian aljabar
d. Ketelitian dalam perhitungan terkait limit di tak hingga
e. Memperbanyak menyelesaikan soal-soal terkait limit di tak hingga

7. Menganalisis banyaknya nilai variabel yang mungkin jika diketahui hubungan


antara mean dan median keenam data yang diberikan dimana salah satu data
berupa variabel.

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
statistika pada UN 2019.

Soal

Diketahui data : 7, 6, 2, p , 3, 4. Jika rata-rata dari data tersebut sama dengan mediannya,
banyaknya nilai p yang mungkin untuk p bilangan asli adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang statistika


a. Penguatan konsep mean dan median
b. Ketelitian dalam perhitungan nilai variabel
c. Memperbanyak menyelesaikan soal-soal terkait statistika (keterkaitan mean dan
median)

8. Menentukan persamaan garis singgung kurva

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
persamaan garis singgung kurva pada UN 2019.

Soal
Persamaan garis singgung kurva y  8x  4 yang tegak lurus garis 2x + 4y + 1 = 0
adalah…
A. 2x - y = 0
B. 2x - y - 3 = 0
C. 2x - y + 3 = 0
D. 2x - y - 4 = 0
E. 2x - y + 4 = 0

21
Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang persamaan garis singgung kurva
a. Penguatan konsep persamaan garis singgung kurva
b. Penguatan konsep gradien jika diketahui persamaan garis
c. Ketelitian dalam perhitungan persamaan garis singgung kurva
d. Memperbanyak menyelesaikan soal terkait persamaan garis singgung kurva

9. Menyelesaikan permasalahan menentukan daerah asal suatu fungsi

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
daerah asal suatu fungsi pada UN 2019.

Soal

x  2x  3
2

Daerah asal fungsi h(x) = agar terdefinisi adalah…


x4
A. {x|1 < x < 4, x є R}
B. {x|x < -1 atau 3 < x < 4, x є R}
C. {x|x < -3 atau 1 < x < 4, x є R}
D. {x|1 < x < 3 atau x > 4, x є R}
E. {x|-3 < x < 1 atau x > 4, x є R}

Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang daerah asal suatu fungsi


a. Penguatan konsep daerah asal fungsi
b. Ketelitian dalam perhitungan daerah asal fungsi
c. Memperbanyak menyelesaikan soal terkait daerah asal suatu fungsi.

10. Menentukan bayangan sebuah kurva terhadap komposisi dua transformasi


geometri.

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, agar dapat menyelesaikan soal
komposisi transformasi geometri pada UN 2019.

Soal

Persamaan bayangan garis y  x  1 jika dirotasi dengan pusat O(0,0) sebesar 180
berlawanan arah dengan jarum jam dan dilanjutkan dengan pencerminan terhadap
sumbu Y adalah…
A. x  y  1  0
B. x  y  0
C. x  y  0
D. x  y  1  0
E. x  y  1  0

22
Strategi melaksanakan proses pembelajaran tentang komposisi transformasi geometri
a. Penguatan konsep transformasi geometri terutama untuk rotasi dan refleksi
b. Penguatan konsep komposisi transformasi geometri
c. Ketelitian dalam perhitungan persamaan bayangan garis hasil komposisi
transformasi geometri
d. Memperbanyak menyelesaikan soal terkait persamaan bayangan garis hasil
komposisi transformasi geometri

B. Penugasan

Kerjakan LK 2 untuk meningkatkan kompetensi penyajian materi/pokok bahasan sulit di


kelas. Untuk mengisi LK 2 tersebut Anda wajib menyiapkan Kompetensi Dasar (KD) dan
indikator pencapaian kompetensi (IPK) sesuai dengan materi/pokok bahasan.

C. Refleksi

1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan melakukan menyajikan materi


dengan daya serap rendah yang dialami oleh peserta didik di sekolahnya masing-
masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga
masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari modul.

2. Fasilitator

a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.


b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penyajian materi/pokok bahasan
dengan daya serap rendah sesuai dengan Data Daya Serap UN dari Puspendik.

23
Lembar Kerja

24
Lembar Kerja 1

Analisis Materi Daya Serap Rendah

25
Rencana Penyajian Materi Pokok

Unit 1 : Analisis Materi Daya Serap Rendah


Waktu : 4x60 Menit

Pendahuluan Apersepsi dan Kegiatan Awal


(5 menit) Motivasi (45 menit)
(20 menit)

 Mengkondisikan peserta, termasuk  Membangun motivasi peserta untuk  Membangun pengetahuan


pengkoordinasian kelas fokus dalam kegiatan terhadap hasil evaluasi
 Menyampaikan tujuan  Membangun ingatan peserta terhadap belajar (UN)
 Menyampaikan strategi dan hasil evaluasi belajar (UN)  Membaca Unit 1 Modul
metode bimtek  Ice breaking 1 (harapan dan Analisis materi daya serap
kekawatiran) rendah

Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti


(20 menit) (60 menit) (90 menit)

 Merumuskan kesimpulan  Ice breaking 2


 Mempresentasikan kerja
 Melakukan refleksi hasil  Mengerjakan LK 1
kelompok produk LK 1
kegiatan
 Membangun komitmen

Lembar Kerja 1
Analisis Materi Dengan Daya Serap Rendah
Lembar Kerja (LK) 1 ini akan memandu Anda melakukan Analisis Materi Daya
Serap Rendah. Materi dengan daya serap rendah untuk peserta didik di sekolah
Anda mungkin berbeda dengan materi berdaya serap rendah di sekolah teman
Anda. Solusi untuk mengatasi kesulitan di sekolah Anda tentu berbeda juga
dengan solusi di sekolah teman Anda. Oleh karena itu, terlebih dahulu lakukan
analisis yang diperkirakan menjadi penyebab kesulitan yang dialami peserta
didik Anda. Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah analisis materi daya
serap rendah sebagaimana pada Tabel 1.

26
Mata Pelajaran : .........................................
Tahun Pelajaran : .........................................

Tabel 1. Analisis Materi Daya Serap Rendah

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab

Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada Tabel 1 di atas, ikuti satu persatu instruksi
kerja berikut.
1. Identifikasi materi/pokok bahasan berdasarkan data hasil UN dari Puspendik, dengan daya
serap terendah di sekolah Anda. Materi pokok dapat dibaca pada kompetensi yang diuji.
2. Tuliskan daya serap kompetensi materi/pokok bahasan yang diujikan pada sekolah Anda.
3. Perkiraan faktor penyebab diisi berdasarkan hasil tes diagnostik atau berdasarkan
profesional judgement (pengalaman) yang sering dilakukan oleh peserta didik.

Tuliskan materi/pokok bahasan


berdasarkan data hasil UN dari Tuliskan perkiraan penyebab
Puspendik, daya serap terendah di tidak dikuasainya dengan baik
sekolah Anda. Materi pokok dapat materi/pokok bahasan.
dibaca pada kompetensi yang diuji.

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab

Tuliskan daya serap materi/pokok


bahasan kompetensi yang diuji
berdasarkan data hasil UN dari
Puspendik di sekolah Anda.

Gambar 1. Tahapan Analisis Kompetensi

27
4. Setelah Anda memahami cara melakukan analisis materi/pokok bahasan sulit,
dilanjutkan dengan mengisi tabel analisis materi/pokok bahasan sulit sebagai berikut.

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab

5. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.


6. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menganalisis
materi/pokok bahasan sulit dalam LK 1 ini.

28
Lembar Kerja 2

Strategi Penyajian Materi Daya Serap


Rendah

29
Rencana Penyajian Materi Pokok

Unit 2 : Strategi Penyajian Materi Sulit Daya Serap Rendah


Waktu : 4x60 Menit

Pendahuluan Apersepsi dan Kegiatan Awal


(5 menit) Motivasi (45 menit)
(20 menit)

 Mengkondisikan peserta, termasuk  Membangun motivasi peserta untuk  Membangun pengetahuan


pengkoordinasian kelas fokus dalam kegiatan terhadap model-model
 Menyampaikan tujuan  Membangun ingatan peserta terhadap pembelajaran berbasis
 Menyampaikan strategi dan model-model pembelajaran berbasis saintifik.
metode bimtek saintifik  Membaca Unit 2 Modul Tip
 Ice breaking 1 & Trik Penyajian Materi
Dengan Daya Serap Rendah

Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti


(20 menit) (60 menit) (90 menit)

 Merumuskan kesimpulan  Ice breaking 2


 Mempresentasikan kerja
 Melakukan refleksi hasil  Mengerjakan LK 2
kelompok produk LK 2
kegiatan
 Membangun komitmen

Penyajian Pengamatan Refleksi


• Peserta me- • Satu peserta melakukan • Penyaji materi
nyajikan pem- pengamatan dengan melakukan
belajaran satu instrumen; refleksi diri
Dengan Daya • Peserta lain menjadi siswa
Serap Rendah dan mengamati

Penguatan Tanggapan

• Pendamping • Pengamat
memberikan menyampaikan
penguatan hal positif tanggapan dan
yang sudah dilakukan saran

30
Lembar Kerja 2
Strategi Penyajian Materi dengan Daya Serap Rendah

Lembar Kerja (LK) 2 ini akan memandu Anda melakukan Tips & Trik Penyajian Materi
dengan Daya Serap Rendah. Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah Strategi
Penyajian Materi dengan Daya Serap Rendah sebagai berikut.

1. Setelah teridentifikasi soal-soal UN yang sulit, langkah selanjutnya adalah menyusun RPP
yang akan disajikan dalam bentuk Peer Teaching.
2. Susunlah sebuah RPP yang menggambarkan skenario pembelajaran materi/pokok bahasan
yang sulit. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP menggunakan pendekatan saintifik
(bagi sekolah pelaksana Kurikulum 2013) atau memuat kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi (bagi sekolah pelaksana Kurikulum 2006).
3. Format dan komponen RPP mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
4. Presentasikan RPP tersebut dalam bentuk kegiatan Peer Teaching.
5. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menyajikan materi/pokok
bahasan sulit dalam LK 2 ini.

31
Lembar Kerja 3
Soal-Soal UN Dengan Daya Serap Rendah
Dan Pembahasannya

32
Penyajian Materi Pokok

Unit 3 : Soal-Soal UN daya serap rendah dan Pembahasannya


Waktu : 4x60 Menit

Pendahuluan Apersepsi dan Kegiatan Awal


(5 menit) Motivasi (45 menit)
(20 menit)

 Mengkondisikan peserta, termasuk  Membangun motivasi peserta untuk  Membangun pengetahuan


pengkoordinasian kelas fokus dalam kegiatan terhadap penyelesaian soal
 Menyampaikan tujuan  Membangun ingatan peserta terhadap materi sulit.
 Menyampaikan strategi dan penyelesaian soal materi sulit  Membaca Unit 3 Modul
metode bimtek  Ice breaking 1 Soal-Soal UN dengan daya
serap rendah dan
Pembahasannya

Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti


(20 menit) (60 menit) (90 menit)

 Merumuskan kesimpulan
 Melakukan refleksi hasil  Mempresentasikan kerja  Ice breaking 2
kegiatan kelompok produk LK 3  Mengerjakan LK 3
 Membangun komitmen

Lembar Kerja 3
Soal-Soal UN dengan Daya Serap Rendah dan Pembahasannya

Lembar Kerja (LK) 3 ini akan memandu Anda untuk menyelesaikan Soal-Soal UN
dengan Daya Serap Rendah. Soal-soal UN sulit pada sekolah yang satu tidak sama
dengan sekolah lainnya. Sesuai dengan hasil identifikasi materi sulit pada Tabel 1 pada
LK 1, pilihlah 10 butir soal UN dengan daya serap rendah di sekolah anda. Untuk
kegiatan ini, lakukan langkah-langkah penyelesaian Soal-Soal UN dengan Daya Serap
Rendah sebagai berikut.

33
1. Pilihlah 10 butir soal UN dengan daya serap rendah di sekolah Anda.
2. Buatlah penyelesaian soal-soal tersebut dengan singkat dan jelas, isikanlah pada
Tabel 3 yang telah disediakan.
3. Diskusikan dan presentasikanlah hasil kerja Anda di depan kelas.

Tabel 3. Pembahasan Butir Soal UN dengan Daya Serap Rendah

No. Butir Soal UN Pembahasan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

4. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal


UN dengan daya serap rendah dalam LK 3 ini.

Instrumen Pengamatan Peer Teaching

1 NamaGuru : .................................................
2 Mata Pelajaran : .................................................
3 Kelas : .................................................
4 Materi Pokok : ..................................................
5 Alokasi Waktu : ..................................................
6 Tanggal pengamatan : ..................................................

Hasil
No Aspek yang diamati Catatan
Ya Tidak
A Kegiatan Pendahuluan
1 Memberikan apersepsi dengan cara menghubungkan
materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran, dan kompetensi
yang harus dicapai oleh peserta didik
3 Menyampaikan langkah-langkah kegiatan
pembelajarandan kompetensi yang akandinilai

34
B Kegiatan Inti
4 Kemampuan menyesuaikan materi pembelajaran
dengan tujuan pembelajaran
5 Kemampuan mengkaitkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.
6 Menyajikan materi secara sistematis (dari materi
mudah ke yang sulit, dari materi sederhana ke yang
kompleks,darimateri konkrit ke abstrak atau
sebaliknya) sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai peserta didik.
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario
pembelajaran
8 Pembelajaranyang dilaksanakan bersifat interaktif
9 Pembelajaran yang dilaksanakan bersifat inspiratif dan
multi faset (variasi proses berpikir C1-C6)
10 Pembelajaran yang dilaksanakan menarik,
menyenangkan, dan membelajarkan lebih lanjut
11 Pembelajaran yang dilaksanakan menumbuhkan dan
memperkuat budaya literasi
12 Terampil menggunakan media pembelajaran dan
sumber belajar
13 Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam
pembelajaran

C Kegiatan Penutup
14 Membuat rangkuman dan/atau kesimpulan dengan
melibatkan peserta didik serta tindak lanjut
pembelajaran
15 Melakukan refleksi pembelajaran (kebermaknaan
pembelajaran untuk perkembangan pribadi peserta
didik)

Keterangan:

Nilai Pelaksanaan Pembelajaran = Jumlah Jawaban “Ya” X 100


15

Nilai Predikat Keterangan


N < 70 D Kurang, Perlu pembinaan khusus
71≤N≤80 C Cukup, Perlu pembinaan pada komponen/aspek tertentu
81≤N≤90 B Baik, Dapat digunakan untuk contoh bagi guru lain
dengan perbaikan pada bagian-bagian tertentu
91≤N≤100 A Amat Baik, Dapat dijadikan model atau contoh bagi guru
lain

35
Nilai :

Predikat :

…………………. , …………………….. 2019


Pengamat

………………………………………………………….

36
37

Anda mungkin juga menyukai