Anda di halaman 1dari 52

1

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon: (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033
Laman: www.psma.kemdikbud.go.id

Koordinator Pengembang Modul

Dra. Hastuti Mustikaningsih, M.A.
Kepala Sub Direktorat Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

Koordinator Pelaksana

Dr. Junus Simangunsong, MT
Kepala Seksi Penilaian, Sub Direktorat Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA

Penulis Modul

Dwi Subekti, M.Pd. (Guru SMA N 1 Bantul)
Cucu Risa Asmarani (Guru SMA N 1 Karawang)

Penanggung Jawab Kegiatan

Syamsudin, M.Pd

Layout

Arso Agung Dewantoro, S.Pd















i
Kata Pengantar


Keberhasilan sebuah SMA umumnya ditentukan oleh banyaknya peserta didik yang lulus
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, serta banyaknya yang melanjutkan studi kependidikan
tinggi. Lebih spesifik lagi keberhasilan dalam ujian, hanya melihat dari hasil Ujian
Nasional sebuah sekolah. Ujian Sekolah seakan dipandang sebelah mata walaupun yang
menjadi pertimbangan kelulusan dari sebuah SMA adalah hasil dari Ujian Sekolah.
Masyarakat luas memandang bahwa hasil Ujian Nasional (UN) lebih objektif untuk
menilai keberhasilan sebuah sekolah, karena pembuatan naskah soal dan koreksi tidak
dilaksanakan oleh pihak sekolah tetapi oleh lembaga independen, dalam hal ini
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Walaupun UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan, UN tidak kehilangan peran
strategisnya sebagai pemetaan mutu pendidikan. Dengan demikian hasil UN sebuah
sekolah menjadi sangat prestisius yang berdampak kepada nilai jual sekolah tersebut.
Akibatnya upaya-upaya untuk meningkatkan hasil UN menjadi sangat penting untuk
meningkatkan nilai jual sekolah di samping meningkatkan mutu pendidikan. Upaya untuk
meningkatkan hasil UN bukan hanya menjadi tanggungjawab sekolah dan stake
holdersnya tetapi juga menjadi program Direktorat Pembinaan SMA.

Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK), namun masih terdapat ribuan sekolah yang memiliki nilai mata
pelajaran di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal lulus ujian nasional.
Memperhatikan kondisi tersebut Direktorat Pembinaan SMA melakukan Bimbingan
Teknis (Bimtek) Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada guru-guru mata
pelajaran yang diujikan secara nasional dari sejumlah SMA. Bimtek ini bertujuan agar
nilai UN pada tahun mendatang meningkat sebagaimana hasil bimtek Pasca EHB pada
tahun-tahun sebelumnya. Sebagai tindak lanjut bimtek ini sekolah diharapkan dapat
menerapkan strategi pembelajaran yang mengarah pada berpikir tingkat tinggi.

Modul ini disusun untuk digunakan sebagai salah satu pedoman dalam kegiatan Bimtek
Pembinaan Pasca EHB. Di samping itu modul ini diharapkan dapat digunakan juga oleh
guru-guru lain yang tidak berkesempatan untuk mengikuti Bimtek.



Jakarta, September 2019
Direktur Pembinaan SMA,




Drs. Purwadi Sutanto, M.Si
NIP. 196104041985031003

ii
Daftar Isi


Kata Pengantar ii
Daftar Isi

iii

Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Bahan Bacaan 2
C. Tujuan 2

D. Hasil yang Diharapkan 2

Unit 1 Analisis Materi Daya Serap Rendah 3
A. Pemetaan MDSR 3
B. Penugasan 21
C. Refleksi

21

Unit 2 Pembahasan Soal Daya Serap Rendah 22
A. Uraian Singkat Materi 22
B. Penugasan 31
C. Refleksi 31

Unit 3 Strategi Pembelajaran 33
A. Uraian Singkat Materi 33
B. Penugasan 41
C. Refleksi

41

Lembar Kerja 1 42
Lembar Kerja 2 45
Lembar Kerja 3
47

iii
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perubahan komposisi kemampuan berpikir tingkat tinggi pada Keterampilan Abad 21
sebagai konsekuensi perubahan tuntutan standar-standar pendidikan yang menghendaki
lulusan yang kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Berdasarkan kebutuhan lulusan ini,
diterbitkanlah standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016. Selanjutnya standar kompetensi lulusan
tersebut dipergunakan sebagai dasar menentukan isi kurikulum dan mata pelajaran yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi. Mengacu pada Standar Isi tersebut ditetapkan langkah-langkah
pembelajaran yang tepat dalam rangka mencapai kompetensi yang dibutuhkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses. Dalam rangka memastikan proses tersebut mencapai kompetensi yang diharapkan
diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian, Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar
terhadap peserta didik oleh pemerintah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu. Walaupun UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan,
UN tidak kehilangan peran strategisnya yaitu (1) sebagai pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan; (2) sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu; (3) sebagai bahan
pertimbangan dalam melanjutkan pendidikan. Atas dasar tuntutan penilaian terhadap
ketercapaian kebutuhan kompetensi inilah, soal-soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(Higher Order Thinking Skills, HOTS) dimasukkan dalam soal Ujian Nasional (UN).

Hasil Ujian Nasional pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indeks Integritas Ujian Nasional
(IIUN) 2019 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
hampir 98% SMA telah menggunakan moda Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Namun seperti pada https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/, dimana masih terdapat
11.188 sekolah yang memiliki nilai di bawah 55 atau di bawah kriteria minimal lulus ujian
nasional. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan proporsi soal-soal berpikir tingkat
tinggi, yaitu menjadi sepuluh sampai dengan dua puluh persen.

Berdasarkan hasil UN SMA tahun 2019 di atas, Direktorat Pembinaan SMA memprogramkan
Bimbingan Teknis Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) kepada guru dari SMA
dengan hasil UN kategori kurang atau nilai mata pelajaran yang diujikan di bawah 55. Mata
pelajaran yang menjadi sasaran Bimtek Pembinaan Pasca EHB meliputi: 1) Bahasa Indonesia,
2) Bahasa Inggris, 3) Matematika, 4) Fisika, 5) Kimia, 6) Biologi, 7) Ekonomi, 8) Geografi, 9)
Sosiologi, dan 10) Antropologi. Oleh karena itu, agar bimtek ini berjalan dengan lancar maka
disusun lah modul Pasca EHB sebagai pedoman kegiatan bimtek untuk semua mata pelajaran.

1
Materi dalam modul ini difokuskan pada materi-materi yang memiliki daya serap rendah dan
yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi. Materi tersebut disusun sesuai
kebutuhan evaluasi pasca EHB yang meliputi: (1) Unit 1, Analisis Materi-Materi Daya Serap
Rendah; (2) Unit 2, Soal-soal UN Daya Serap Rendah dan Pembahasannya; (3) Unit 3, Strategi
Pembelajaran dalam Berpikir Tingkat Tinggi. Secara umum setiap modul berisi uraian
singkat materi, fokus unit, penugasan, dan refleksi.

B. Bahan Bacaan

Materi-materi terkait untuk memperkaya wawasan agar kegiatan Bimtek Pembinaan Pasca
EHB dapat berjalan dengan lancar adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Higher Order Thinking Skills dalam Pembelajaran dan Penilaian;
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terkait dengan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian;
3. Panduan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah;
4. Panduan Pengembangan Kisi-kisi dan Butir Soal;
5. Hasil Ujian Nasional SMA Tahun 2019 (https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun/).

C. Tujuan

Bimbingan Teknis Pembinaan Pasca Evaluasi Hasil Belajar (EHB) bertujuan:
1. Mengembangkan kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap
rendah.
2. Mengembangkan kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal
berpikir tingkat tinggi
3. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi berpikir tingkat
tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan Bimtek Pembinaan Pasca EHB adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya kemampuan guru dalam mendiagnosis materi-materi daya serap
rendah.
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal
berpikir tingkat tinggi.
3. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyajikan materi-materi yang menuntut
berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran di kelas agar lebih mudah dipahami oleh
peserta didik.






2
Unit 1
Analisis Materi Daya Serap Rendah

A. Pemetaan Materi Daya Serap Rendah (MDSR)

Analisis hasil UN yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang
Kemdikbud, menunjukkan bahwa daya serap soal UN setiap tahun berubah-ubah sesuai dengan
tingkat kesulitan soal UN pada tahun itu. Pada beberapa materi hampir setiap UN, daya serapnya
selalu rendah (kurang dari 50%). Contoh beberapa pokok bahasan pada mata pelajaran
Ekonomi yang daya serapnya rendah adalah sebagai berikut.

1. Titik keseimbangan (harga dan jumlah barang)/ keseimbangan pasar.

Daya serap nasional materi titik keseimbangan (harga dan jumlah barang) tahun 2016
rendah hanya sebesar 43,10%, tahun 2017 sebesar 40,54% , dan pada tahun 2019 hanya
sebesar 32,36% .
Perkiraan 3 penyebab daya serapnya rendah:
a. guru hanya menekankan pada bagaimana cara menentukan fungsi permintaan atau
penawaran,
b. guru hanya menekankan pada bagaimana cara menentukan keseimbangan pasar
dengan grafik.
Berikut ini disajikan butir-butir soal yang bersumber dari materi titik keseimbangan
(harga, dan jumlah barang) UN tahun pelajaran 2016, 2018, dan 2019.

Tabel 1. Soal UN 2016, 2018, dan 2019 Materi Keseimbangan Pasar
UN 2016 UN 2018 UN 2019
Diketahui fungsi Diketahui fungsi Berikut data harga tomat,
permintaan permintaan t elur jumlah permintaan, dan
Qd = -2P + 2.000. ayam di pasar penawaran di pasar
Pada saat harga Qd = –0,5 P + 20. tradisional di Kota D pada
Rp2.000,00 jumlah Apabila harga Bulan Januari tahun 2018 :
barang yang telur
ditawarkan 3 .000 unit Rp2000.00/butir N Harga Permi Penaw
dan ketika harga maka barang o ntaan aran
Rp1.500,00 jumlah yang ditawarkan Kg Kg
barang yang 100 butir. Ketika
ditawarkan 2 .000 unit, harga naik 1 Rp9.0 800 1.000
maka titik potong menjadi 00,00
keseimbangan Rp2.400.00/butir
adalah….. (UN tahun telur yang 2 Rp10. 600 1.200
2016 no. 6). ditawarkan naik 000,00
menjadi 200
Dari data tersebut, maka
butir. Berdasarkan
titik keseimbangan pasar
data t ersebut, besar
(Q ; P) adalah …. (UN
harga

3
keseimbangan tahun 2019 no. 7).
adalah …. (UN
tahun 2018 no. 4).

Contoh untuk menyelesaikan soal nomor 7.

Berikut data harga tomat, jumlah permintaan, dan penawaran di pasar tradisional di Kota
D pada Bulan Januari tahun 2018 :

No. Harga Permintaan/Kg Penawaran/Kg


1 Rp9.000,00 800 1.000
2 Rp10.000,00 600 1.200

Dari data tersebut, maka titik keseimbangan pasar (Q ; P) adalah ….
A. (600; 10.000) D. (1.800; 9.000)
B. (800; 9.000) E. (1.800; 10.000)
C. (900; 8.500)
Pembahasan:
Diketahui:
P1= 9000, P2 = 10000
Q1= 800, Q2 = 600 (permintaan)
Q1= 1000, Q2 = 1200 (penawaran)
Ditanya :
Besarnya kuantitas dan harga keseimbangan (Q,P)
Jawaban:
Tahapan untuk menentukan titik keseimbangan (Q,P):
Menentukan Fungsi Permintaan dan Penawaran
1) Fungsi Permintaan
Qd

Qd =
1000Q-800000 = -200P+1800000
1000Q = -200P + 2600000
Qd = -1/5P + 2600
2) Fungsi Penawaran


Es
1000Q-1000000 = 200P-1800000
1000Q = 200P – 800000
Qs = 1/5P – 800
3) Menentukan titik keseimbangan dimana Qs=Qd
Qs = Qd
1/5P – 800 = -1/5P + 2600

4
2/5P = 3400
P = 3400 * 5/2 = 8500
Qs = 1/5P – 800
Qs = 1/5 *8500 – 800
Q=900
Maka titik (Q,P) = (900,8500)
Kunci Jawaban: C

2. Elastisitas

Butir soal UN yang bersumber dari materi pokok elastisitas memiliki daya serap nasional
pada UN tahun 2015 sebesar 52,23%, tahun 2016 sebesar 44,67%, dan pada tahun 2019
hanya 34, 39%.
Perkiraan faktor penyebab daya serapnya rendah:
a. dalam penghitungan elastisitas permintaan terbiasa dengan soal yang sudah diketahui
jumlah p dan q nya. Sehingga jika ada soal yang diketahui suatu fungsi, maka peserta
didik akan merasa kesulitan untuk menghitung elastisitas.
b. guru masih menggunakan metode ceramah untuk mengajar
c. peserta didik sulit menemukan keterkaitan antara materi dengan kehidupannya
sehari-hari

Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2018 sebagai berikut:


Contoh:
Berikut ini disajikan butir-butir soal yang bersumber dari materi elastisitas dalam dua
tahun terakhir.

Tabel 2. Soal UN Tahun 2015 dan 2016 Materi Keseimbangan Pasar
UN 2015 UN 2016

Diketahui fungsi permintaan Diketahui fungsi permintaan


Qd = -2P + 1000. Apabila harga Qd = 10 – 2P
barang Rp200,00 maka koefisien Jika harga barang Rp10,00, maka jenis
elastisitas yang terjadi adalah… elastisitas permintaan adalah … (UN tahun
(UN tahun 2015 nomor 7) 2016 no. 8)


Tabel 3. Soal UN Tahun 2019
Materi Keseimbangan Pasar

UN 2018

Fungsi permintaan ikan kakap merah di pasar ikan Rejowinangun Qd = 20 + 4P.
Pada saat air laut pasang dan pilihan alternatif ikan jenis lain mudah didapat,
maka jumlah permintaan ikan kakap merah mengalami penurunan dari 400 kg
menjadi 300 kg.
Berdasarkan data di atas maka jenis elastisitas permintaan ikan kakap merah di
pasar ikan Rejowinangun adalah … (UN tahun 2018 no. 9)

5
Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 9, sebagai berikut.
Fungsi permintaan ikan kakap merah di pasar ikan Rejowinangun Qd = 20 + 4P. Pada
saat laut pasang dan pilihan altematif ikan jenis lain mudah didapat, maka jumlah
perrmntaan ikan kakap merah mengalami penurunan dari 400 kg menjadi 300 kg.

Berdasarkan data di atas, maka jenis elastisitas permintaan ikan kakap merah di
pasar ikan Rejowinangun adalah ….
A. elastis D. elastis sempurna
B. inelastis E. 6nformati sempurna
C. elastis uniter

Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 9, sebagai berikut.
Diketahui :
Fungsi Permintaan = Qd = 20 + 4P
= 4
Ditanya :
Jenis Elastisitas permintaan
Jawab:
Rumus Elastisitas Permintaan
Ed = x

Ed = 4 x
Ed =0.95
Inelastis
Permintaan elastis ED> 1
Permintaan elastis uniter ED = 1
Permintaan inelastisitas ED< 1
Permintaan elastis sempurna ED = ~
Permintaan inelastis sempurna ED = 0

3. Kurs

Daya serap nasional materi Perubahan Kurs rupiah terhadap berbagai macam valuta asing
tahun 2016 rendah hanya sebesar 47,95%, tahun 2017 hanya sebesar 51,22%, dan pada
tahun 2019 daya serapnya hanya 22,01%.
Perkiraan 6 penyebab daya serapnya rendah:
a. Peserta didik tidak memahami pengertian kurs.
b. Peserta didik tidak memahami pengertian apresiasi dan depresiasi valuta asing.
c. Peserta didik tidak memahami pada saat kapan menggunakan kurs jual, dan pada saat
kapan menggunakan kurs beli.
d. Peserta didik tidak memahami grafik pergerakan nilai tukar valuta asing.




6
Berikut ini disajikan butir-butir soal yang bersumber dari materi tentang kurs.
Tabel 4. Soal UN Tahun 2016 dan 2017 Materi Kurs

Tahun 2016 Tahun 2017

Bpk Agung seorang eksportir grabah menjual Tuan Lee pengusaha ekspor impor
barang ke Amerika Serikat senilai US barang yang memliki Angka Pengenal
$150.000,00. Tiga hari kemudian, Agung membeli Impor(API), pada tanggal 5 Mei 2016
barang dari negara t ersebut berupa tas dan sepatu mengimpor dari Thailand sejumlah
senilai US $100.000,00. Jika kurs yang berlaku barang dengan nilai faktur US$500.
saat itu, kurs jual US $1 = Rp12.000,00 dan kurs 000,00; biaya asuransi 3 % dan biaya
beli US $1 angkut 5%. Pada tanggal tersebut Bank
= Rp11.000,00. Besar rupiah yang diterima Indonesia menetapkan kurs beli 1 US$
Agung dari transaksi Rp13.150,00 dan kurs jual Rp13.
tersebut adalah ….(UN tahun 200,00 sedangkan Menteri keuangan
2016 no. 28) RI menetapkan kurs 1US$
Rp13.300,00; Berdasarkan data
tersebut, besarnya nilai impor yang
didapat Tuan L ee
adalah …. (UN tahun 2017 no. 21)

Tabel 5. Soal UN Materi Kurs Tahun 2018, 2019


Tahun 2018 Tahun 2019

Berikut tabel kurs jual dan kurs beli dari Perhatikan grafik berikut ini!
3 negara.

Kurs Beli Kurs Jual
USD Rp13.100 Rp13.200 Bapak
SGD Rp9.702 Rp9.803
AUD Rp9.955 Rp10.061
Ahmad berencana untuk berkunjung ke
tiga negara, yaitu Singapura, Australia
dan Amerika, ia membutuhkan uang
sebanyak USD 2.500, SGD 3.000 dan AUD Berdasarkan grafik di atas, dapat
4.500. Jumlah rupiah disimpulkan bahwa pada tanggal …
yang ia butuhkan untuk mendapatkan (UN tahun 2018 no. 29 no 24)
ketiga mata uang t ersebut adalah

….(UN tahun 2018 no. 24)




7


Contoh menyelesaikan soal nomor 24 adalah ….
Perhatikan grafik berikut ini!



Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tanggal ...
A. 5 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi sebesar 15 poin.
B. 6 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi sebesar 50 poin.
C. 7 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 225 poin.
D. 8 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 725 poin.
E. 9 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 800 poin.

Apresiasi adalah suatu proses meningkatnya nilai mata uang dalam negeri yang
disebabkan oleh adanya mekanisme suatu perdagangan. Istilah apresiasi biasanya sering
digunakan oleh negara yang memiliki sistem kurs mata uang mengambang.
Mata uang akan mengalami pelemahan atau penguatan terhadap mata uang lainnya. Mata
uang yang mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya disebut dengan mata uang
yang terapresiasi.
Sedangkan, mata uang yang nilainya turun terhadap mata uang lain dinyatakan mata uang
yang mengalami depresiasi.

Kunci Jawaban: D

4. Neraca Pembayaran

Materi ini daya serapnya rendah karena membutuhkan pemahaman konsep neraca
pembayaran. Materi ini masih kurang dipahami bagi sebagian peserta didik, maka perlu
diupayakan metode pembelajaran yang lebih sesuai agar daya serap lebih tinggi daripada
UN tahun 2016 daya serapnya hanya 50,97%, pada UN tahun 2017 daya serapnya hanya
46,11%, dan pada tahun 2019 hanya 16,75%.
Berikut ini disajikan soal UN dari materi neraca pembayaran tahun pelajaran 2016,
2017 , 2018, dan 2019. Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi 8nform penyebab
daya serapnya rendah adalah:

a. Penguasaan materi tentang neraca pembayaran yang masih lemah.


b. Peserta didik kesulitan memahami komponen-komponen neraca pembayaran.

8
c. Peserta didik tidak bisa membedakan antara neraca perdagangan dengan neraca
pembayaran
d. Salah dalam menerapkan rumus neraca pembayaran.

Berikut ini disajikan butir-butir soal yang bersumber dari materi tentang neraca
pembayaran.
Tabel 6. Soal UN Tahun 2016 Materi Neraca Pembayaran

UN 2016

Perhatikan neraca pembayaran suatu negara sebagai
berikut.
Ekspor +4.500
Impor -3.900
Neraca perdagangan +600
Pinjaman akomodatif -400
Stok nasional -200 Saldo
0
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa … ..(UN tahun 2016 no. 26)



Tabel 7. Soal UN Tahun 2017
Materi Neraca Pembayaran

UN 2017

Neraca p embayaran Negara “Adijaya” (dalam milyaran rupiah) p ada tahun 2015:

- Ekspor +600
- Impor - 800
- Neraca p erdagangan -200
- Pinjaman otonom +100
- Pinjaman a komodatif +25
- Cadangan Nasional +25
0

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa …. (UN tahun 2017 no.22)





9
Tabel 8. Soal UN Materi Neraca Pembayaran Tahun 2018


UN 2018
Neraca pembayaran suatu Negara tahun 2015 (dalam triliun rupiah)

No. Uraian Jumlah No. Uraian Jumlah


1. Ekspor Rp900,00 1. Impor Rp1.200,00
2. Penerimaan Rp800,00 2. Pemberian jasa Rp500,00
3. Bunga yang Rp80,00 3. Bunga yang Rp150,00
4. Kredit yang Rp1.500,00 4. Kredit yang Rp1.100,00


Berdasarkan data tersebut, kondisi yang menggambarkan neraca pembayaran
dengan devisa adalah …. ….(UN tahun 2018 no. 21)

Tabel 9. Soal UN Tahun 2019
Materi Neraca Pembayaran

UN 2019
Berikut data neraca pembayaran Negara Andora sebagai berikut:

(dalam triliun)

Ekspor +500
Impor -700
Neraca Perdagangan -200
Pinjaman otonom +50
Pinjaman akomodatif -50

Stok nasional -100


Dari data tersebut, bagaimana kondisi neraca pembayaran Negara Andora?

….(UN tahun 2019 no. 27)

10
Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 27, sebagai berikut.

Berikut data neraca pembayaran Negara Andora sebagai berikut:

(dalam triliun)

Ekspor +500
Impor -700
Neraca Perdagangan -200
Pinjaman otonom +50
Pinjaman akomodatif -50
Stok nasional -100

Dari data tersebut, bagaimana kondisi neraca pembayaran Negara Andora?


A. Surplus sebesar Rp200 triliun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih
antara ekspor dengan impor.
B. Surplus sebesar Rpl50 triliun, sebagai penjumlahan pinjaman otonom dengan
stok nasional.
C. Defisit sebesar Rpl50 triliun, sebagai penjumlahan pinjaman akomodatif dengan
stok nasional.
D. Defisit sebesar Rp350 triliun, sebagai hasil saldo neraca perdagangan dikurangi
pinjaman otonom.
E. Defisit sebesar Rp200 triliun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih
antara ekspor dengan impor.
Besarnya surplus atau defisit neraca pembayaran tergantung pada:
a. Apakah neraca perdagangan aktif/pasif ( aktif jika ekspor lebih besar dari impor, pasif
jika sebaliknya).
b. Jika neraca perdagangan aktif maka menjadi salah satu indikator neraca
pembayarannya surplus, tetapi jika neraca perdagangan pasif, maka menjadi salah
satu indikator neraca pembayaran defisit.
c. Besarnya surplus atau defisit tergantung besarnya pinjaman akomodatif dan stok
nasional.
Neraca Perdagangan = Defisit 200
Defisit neraca pembayaran = Pinjaman Akomodatif + Stok Nasional
= Rp50 triliun + Rp100 triliun
= Rp150 triliun
Kunci jawaban: C

5. SHU

Penguasaan materi cara menghitung SHU daya serap secara nasionalnya pada UN 2017
hanya sebesar 36,56%, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 26,65%. Hal ini
menunjukkan bahwa materi tersebut masih sulit dikuasai oleh sebagian besar peserta
didik, maka perlu diupayakan metode pembelajaran yang lebih sesuai agar daya serap
lebih tinggi. Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi 11nform penyebab daya
serapnya rendah adalah:

11
a. Peserta didik kesuilitan menghafal rumus SHU, Jasa modal anggota, Jasa Pembelian
dan Jasa Penjualan.
b. Proses menghitung membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan ketelitian.
c. Banyak data pada soal yang harus dicermati peserta didik
d. Beberapa data pengecoh yang sering tidak dipahami peserta didik (simpanan
sukarela, pos SHU selain jasa modal dan usaha, SHU yang belum dibagikan).

Berikut contoh soal UN dengan materi SHU.
Tabel 9. Soal UN Tahun 2017 dan 2018 Materi SHU

UN 2017 UN 2018

Koperasi “Makmur Sukses” selama Data koperasi Asal Utama tahun


tahun 2015 macatat data sebagai 2016 sebagai berikut:

berikut: Total simpanan koperasi


Modal Rp75 000 000,00 Rp100.000.000.00
pinjaman Rp45 000 000,00 Total penjualan Rp30.000.000.00
SHU Rp15 000 000,00 SHU Rp50.000.000.00
Ketentuan: % Jasa modal 30%
Jasa modal 25% dan jasa pinjaman % Jasa usaha 20%

20% Pak Arief anggota koperasi Asal


Rustam seorang anggota koperasi Utama memiliki
Mempunyai simpanan pokok Rp1.000.000,00,
simpanan pokok Rp500 000,00 dan simpanan wajib Rp600.000,00

Simpanan wajib Rp4 000 000,00 serta dan jumlah pembelian


pinjaman Rp6 000 000,00. Rp300.000,00.
SHU yang diterima Rustam adalah … .(UN Selain itu SHU Pak Arief tahun lalu
tahun 2017 no. 26). sebesar Rp100.000,00 belum dibagi.
Dari data tersebut SHU jasa modal
dan jasa Pak Arief adalah ….(UN
tahun 2018
no. 26).

12



Tabel 10. Soal UN Tahun 2019 Materi SHU



Tahun 2019

Diperoleh data koperasi Tunggal Jaya tahun 2016, sebagai berikut:


- Jumlah simpanan pokok Rp 6.000.000,00
- Jumlah simpanan wajib Rp 64.000.000,00
- SHU tahun 2016 Rp 140.000.000,00
- Omzet penjualan selama satu tahun Rp 210.000.000,00
- Jasa simpanan 20%
- Jasa pembelian 25%

Berikut ini data keuangan 2 orang anggota koperasi :

Aspek Keuangan Pak Joni Pak Budi

Simpanan pokok dan wajib Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00

Pembelian di koperasi Rp 2.100.000,00 Rp 3.150.000,00

SHU tahun lalu yang belum Rp 120.000,00 Rp 200.000,00


diambil

Catatan: SHU tahun lalu yang belum diambil dianggap sebagai titipan.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan perbandingan dari SHU
keduanya adalah …
.(UN tahun 2019 no. 28).

Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 9, sebagai berikut.

Diketahui :
- Jumlah simpanan pokok Rp 6.000.000,00
- Jumlah simpanan wajib Rp 64.000.000,00
- SHU tahun 2016 Rp 140.000.000,00
- Omzet penjualan selama satu tahun Rp 210.000.000,00
- Jasa simpanan 20%
- Jasa pembelian 25%


13
Aspek Keuangan Pak Joni Pak Budi

Simpanan pokok dan wajib Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00

Pembelian di koperasi Rp 2.100.000,00 Rp 3.150.000,00

SHU tahun lalu yang belum Rp 120.000,00 Rp 200.000,00


diambil


Keterangan Joni Budi
Jasa (Rp1.400.000,00/70.000.000,00) (Rp1.400.000/Rp70.000.000
simpanan X (0,2 X Rp140.000.000,00) X (0,2 X Rp140.000.000,00)
=Rp560.000,00 =Rp560.000,00

Jasa Rp2.100.000,00/Rp210.000.000,0 Rp3.150.000,00/Rp210.000.00
Pembelian 0 X (0,25 X Rp140.000.000,00) 0,00 X (0,25 X
= Rp350.000,00 Rp140.000.000,00)
= Rp525.000,00
Jumlah SHU Rp560.000 + Rp350.000 = Rp560.000,00+ Rp525.000
2016 Rp910.000,00 =Rp1.085.000,00

SHU tahun Rp120.000,00 Rp200.000,00
lalu yang
belum
diambil
Jumlah SHU Rp910.000,00 + Rp120.000,00 Rp1.085.000,00+200.000
=Rp1.030.000,00 =Rp1.285.000,00

SHU Pak Joni lebih kecil dari SHU Joni dengan Budi dengan selisih Rp255.000,00 dari
Rp1.285.000,00-Rp1.030.000,00

Kunci jawaban: D

6. Jurnal penyesuaian


Daya serap nasional materi materi jurnal penyesuaian ada tahun 2019 daya serapnya 24,09%.
Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktor penyebab daya serapnya rendah adalah:
a. Kurang memahami konsep beban di bayar dimuka yang dicatat sebagai harta maupun
sebagai beban
b. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam menentukan periode yang harus dihitung
c. Kurangnya pemahaman peserta didik dalam proses pencatatan di dalam Jurnal, akun
apa yang arus di Debet dan akun apa yang arus di Kredit

Berikut contoh soal UN dengan materi jurnal penyesuaian.
Tabel 11. Soal UN Tahun 2019 Materi Jurnal Penyesuaian

14
Soal UN 2019

Sebagian neraca saldo perusahaan jasa servis elektronik “Tegar” per 31


Desember 2016 sebagai

berikut:

Sebagian neraca saldo perusahaan jasa servis elektronik “Tegar” per 31


Desember 2016 sebagai berikut :
No. Nama Akun Debit Kredit
Akun
115 Iklan dibayar Rp2.400.000,00 -
dimuka
511 Beban sewa Rp1.300.000,00 -

512 Beban gaji Rp5.000.000,00 -

Data penyesuaian per 31 Desember 2016 sebagai berikut:


(1) Iklan dibayar pada tanggal 3 November 2016 untuk 1 tahun
(2) Gaji karyawan untuk Bulan Desember 2016 yang belum dibayar Rp
1.500.000,00

Berdasarkan data tersebut, jurnal penyesuaian yang benar adalah ….
( …….Soal UN 2019 no 33)


Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 33, sebagai berikut.
Pembahasan:
Iklan Dibayar di muka Rp. 2.400.000,00 untuk 1 taun mulai 3 November 2016. Ini berarti
beban dibayar di muka yang dicatat sebagai Harta. Untuk memudahkan bisa dilihat dari
no. akun 115. Bila beban dibayar dimuka dicatat sebagai harta maka yang dijurnal adalah
yang sudah dinikmati yaitu mulai bulan November sampai dengan Desember, berarti 2
bulan. Peritungannya 2/12 x 2.400.000 = 400.000,00.
a. Iklan dibayar dimuka di neraca saldo (Debet) maka jurnal penyesuaiannya harus di
Kredit dengan akun kontra Beban Iklan.
Jadi Jurnal Penyesuaian adalah:
Beban Iklan Rp. 400.000,00
Iklan Dibayar Di muka - Rp. 400.000,00
b. Beban Gaji di Neraca Saldo Rp. 5.000.000,00. Keterangan per 31 Desember 2016, gaji
karyawan bulan
Desember 2016 yang belum dibayar Rp. 1.500.000,00, maka jurnal penyesuaian yang
benar adalah …
Beban Gaji Rp. 1.500.000,00
Utang gaji - Rp. 1.500.000,00

Kunci jawaban: A

15

7. Laporan Laba-rugi Perusahaan Jasa

Penguasaan materi laporan keuangan perusahaan jasa daya serap secara nasionalnya
pada UN tahun 2017 hanya 38,67% dan pada tahun 2019 36,07%. Hal ini menunjukkan
bahwa materi tersebut masih sulit dikuasai oleh sebagian peserta didik, maka perlu
diupayakan metode pembelajaran yang lebih sesuai agar daya serap lebih tinggi.
Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktor penyebab daya serapnya rendah
adalah sebagai berikut.
a. Membutuhkan pemahaman konsep laporan keuangan ( laba rugi, perubahan
modal/ekuitas, dan neraca/posisi keuangan).
b. Membutuhkan materi prasyarat yaitu penggolongan akun.
c. Membutuhkan kecermatan tinggi.
d. Menentukan berbagai kemungkinan dengan beberapa perhitungan.
e. Membutuhkan kemampuan menganalisis data dengan tepat.

Berikut ini disajikan soal UN dari materi laporan keuangan perusahaan jasa tahun
pelajaran 2017, 2018, dan 2019.
Tabel 12. Soal UN Tahun 2019 Materi Laporan Laba-Rugi Perusahaan Jasa
UN Tahun 2019
Data keuangan yang dimiliki dua usaha bengkel Servis Guna dan
Servis Wijaya per 31 Desember 2016 sebagai berikut:
No Keterangan Servis Guna Servis Wijaya

1 Modal akhir (31- Rp10.000.000,00 Rp11.000.000,00


12-2016)

2 Beban sewa Rp1.500. 000,00 Rp1.650.000,00

3 Beban listrik Rp200.000,00 Rp250.000,00

4 Beban Rp300.000,00 Rp330.000,00


perlengkapan

5 Prive pemilik Rp400.000,00 Rp440.000,00

6 Modal awal (01- Rp7.200.000,00 Rp8.000.000,00


01-2016)

7 Beban iklan Rp250.000,00 Rp300.000,00

8 Utang usaha Rp3.000.000,00 Rp2.000.000,00

Berdasarkan data tersehut, dapat disimpulkan perbandingan


pendapatan jasa dari kedua perusahaan adalah . . . · . ( …….Soal UN
2019 no 35)

16
Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 35, sebagai berikut.

Service Guna
Beban:
Beban sewa Rp1.500.000,00
Beban listrik Rp200.000,00
Beban perlengkapan Rp300.000,00
Beban iklan Rp250.000,00 +
Jumlah Beban Rp2.250.000,00

Modal Akhir = Modal awal + (Pendapatan-Beban)-Prive
Rp10.000.000,00 = Rp7.200.000,00 + ( RpXX – Rp2.250.000,00) –Rp400.000,00
Pendapatan = Rp10.000.000,00- Rp4.550.000,00
= Rp5.450.000,00

Servis Wijaya
Beban sewa Rp1.650.000,00
Beban listrik Rp250.000,00
Beban perlengkapan Rp330.000,00
Beban iklan Rp300.000,00 +
Jumlah Beban Rp2.530.000,00

Modal Akhir = Modal awal + (Pendapatan-Beban)-Prive
Rp11.000.000,00 = Rp8.000.000,00 + ( RpXX – Rp2.530.000,00) –Rp440.000,00
Pendapatan = Rp11.000.000,00- Rp5.030.000,00
= Rp5.970.000,00


Selisih Pendapatan Service Guna dengan Service Wijaya=Rp5.450.000,00-
Rp5.970.000,00= (Rp520.000,00)
Pendapatan Jasa Service Guna lebih kecil Rp520.000,00 dibanding Service Wijaya
Kunci Jawaban: D

8. Jurnal Khusus

Penguasaan materi laporan keuangan perusahaan jasa daya serap secara nasionalnya
pada UN tahun 2019 hanya 30,25%. Hal ini menunjukkan bahwa materi tersebut masih
sulit dikuasai oleh sebagian peserta didik, maka perlu strategi pembelajaran yang lebih
sesuai agar daya serap lebih tinggi.
Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktor penyebab daya serapnya rendah
adalah sebagai berikut.
a. Peserta didik kurang memahami konsep jurnal khusus
b. Guru kurang memperjelas perbedaan fungsi jurnal khusus
c. Guru kurang menekankan cara melakukan pencatatan jurnal khusus
d. Guru kurang memberikan latihan pencatatan jurnal khusus

17
Jurnal khusus (Special Journal) adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk
mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan
tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang
terdiri atas empat macam.
a. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
Transaksi-transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas diantaranya adalah
penjualan tunai, penerimaan pelunasan piutang, pendapatan di luar usaha,
pendapatan lain-lain dan penerimaan pinjaman dari bank.
b. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
Transaksi-transaksi yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas diantaranya adalah
pembelian tunai, pembayaran beban usaha maupun di luar usaha, pembayaran
angsuran, dan pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi pemilik.
c. Jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
d. jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Berikut disajikan contoh soal UN Tahun 2019 untuk materi jurnal khusus.
Tabel 13. Soal UN Tahun 2019 Materi Jurnal Khusus

UN Tahun 2019
Berikut ini beberapa pernyataan tentang jurnal :
(1) Jurnal ini digunakan untuk melakukan pencatatan pembelian secara
kredit.
(2) Jurnal ini mempunyai fungsi mencatat, historis, analisis, instruktif, dan
informatif.
(3) Jurnal ini dipakai untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan
pembayaran beban-beban.
(4) Jurnal ini digunakan untuk memutakhirkan saldo-saldo akun dan
mencatat transaksi yang terjadi di akhir periode yang belum
disesuaikan.
(5) Jurnal ini digunakan pada perusahaan dimana transaksi sejenis sering
terjadi.

Berdasarkan pernyataan tersebut, yang sesuai dengan jurnal khusus
ditunjukkan nomor …. (Soal UN 2019 no. 35)


Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 35, sebagai berikut.
Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang
terdiri atas empat macam.
a. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
c. Jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
d. Jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Kunci Jawaban: E

18
9. Laporan Laba-Rugi Perusahaan Dagang

Penguasaan materi laporan keuangan perusahaan dagang daya serap secara nasionalnya
pada UN tahun 2019 hanya 36,07%. Hal ini menunjukkan bahwa materi tersebut masih
sulit dikuasai oleh sebagian peserta didik, maka perlu strategi pembelajaran yang lebih
sesuai agar daya serap lebih tinggi.
Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktor penyebab daya serapnya rendah
adalah sebagai berikut.
a. Perhitungannya membutuhkan rumus yang cukup panjang
b. Membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan laporan laba rugi
c. Perlu ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikan soal laporan laba rugi
d. Jika terjadi kesalahan penghitungan pada tahap awal akan menyebabkan kesalahan
pada tahap selanjutnya
e. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik (masih konvensional)
Berikut disajikan contoh soal UN Tahun 2019 untuk materi laporan keuangan perusahaan
jasa.

Tabel 14. Soal UN Tahun 2019 Materi Laporan Laba-Rugi Perusahaan Dagang

UN Tahun 2019
Data yang dimiliki PD. Sukalil per 31 Desember 2016 sebagai berikut :
Pembelian Rp40.000.000,00
Penjualan Rp60.000.000,00
Retur pembelian Rp2.500.000,00
Retur penjualan Rp3.000.000,00
Potongan pembelian Rp500.000,00
Beban angkut pembelian Rp1.000.000,00
Beban angkut penjualan Rp1.500.000,00
Persediaan barang dagang (awal) Rp15.000.000,00
Persediaan barang dagang (akhir) Rp10.000.000,00
Beban penjualan Rp5.000.000,00
Beban administrasi Rp2.500.000,00
Berdasarkan data tersebut, besar laba kotor adalah …. (Soal UN 2019
no. 33)
Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 33, sebagai berikut.

Penjualan Rp60.000.000,00
Retur Penjualan (Rp 3.000.000,00)
Penjualan Bersih Rp57.000.000,00
Persediaan awal Rp15.000.000,00
Pembelian Rp40.000.000,00
Beban angk.pembelian Rp1.000.000,00 +
Rp41.000.000,00
Ret. Pembelian Rp2.500.000,00
Pot. pembelian Rp500.000,00 +
(Rp 3.000.000,00)
Pembelian bersih Rp38.000.000,00 +
BTUD Rp53.000.000,00

19
Persediaan akhir (Rp10.000.000,00)
Harga Pokok Penjualan (Rp43.000.000,00)
Laba Kotor Rp14.000.000,00
Kunci Jawaban: B

10. Posting Jurnal Penutup ke Buku Besar

Penguasaan materi laporan keuangan perusahaan jasa daya serap secara nasionalnya
pada UN tahun 2019 hanya 25,24%. Hal ini menunjukkan bahwa materi tersebut masih
sulit dikuasai oleh sebagian peserta didik, maka perlu strategi pembelajaran yang lebih
sesuai agar daya serap lebih tinggi.
Beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktor penyebab daya serapnya rendah
adalah sebagai berikut.
a. Peserta didik tidak memahami transaksi pembelian dan penjualan dengan kredit
b. Peserta didik tidak mampu memahami mekanisme debit kredit
c. Peserta didik tidak memahami kelompok akun yang dibuat jurnal penutup

Berikut disajikan contoh soal UN Tahun 2019 untuk materi posting jurnal penutup ke buku
besar.
Tabel 15. Soal UN Tahun 2019 Materi Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
UN Tahun 2019

Perhatikan jurnal penutup UD. Mas Makmur per 31 Desember 2016 berikut ini
!
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
31/12 Ikhtisar Laba/Rugi Rp10.000.000,00 -
Pembelian - Rp5.000.000,00
Beban operasional - Rp4.000.000,00
B.angkut pembelian - Rp500.000,00
Retur penjualan - Rp500.000,00
31/12 Pendapatan luar usaha Rp6.000.000,00 -
Retur pembelian Rp250.000,00 -
Penjualan Rp8.000.000,00 -
Ikhtisar Laba/Rugi - Rp14.250.000,00
31/12 Ikhtisar Laba/Rugi Rp4.250.000,00 -
Modal - Rp4.250.000,00
31/12 Modal Rp300.000,00 -
Prive - Rp300.000,00

Posting jurnal penutup ke buku besar yang benar adalah …. (Soal UN tahun
2019 no. 38)


Contoh untuk menyelesaikan soal UN tahun 2019 nomor 38, sebagai berikut.

20
Jurnal penutup yang disusun untuk menutup buku besar dengan tujuan dapat menihilkan
(mengenolkan) akun atau rekening nominal. Postingan dilakukan dengan cara
memindahkan akun beserta saldonya ke masing-masing buku besar akun tersebut tanpa
merubah posisi debit atau kredit saldo akun tersebut

Pada option A akun Pembelian harusnya bersaldo Debet.
Pada option C akun Retur Pembelian harusnya bersaldo Kredit.
Pada option D akun Penjualan harusnya bersaldo Kredit.
Pada option E akun Prive saldo normalnya Debet, sehingga pada saat dibuat jurnal
penutup harusnya di kredit, sehingga akun Prive harusnya bersaldo 0.

Kunci Jawaban: B

A. Penugasan

Kerjakan LK 1 untuk mengidentifikasi lebih cermat dan mendalam materi-materi sulit yang
dijumpai peserta didik pada sekolah Anda. Untuk mengisi LK 1 tersebut Anda wajib
menyiapkan Data Daya Serap UN Mata Pelajaran Ekonomi dari Puspendik Balitbang
Kemdikbud dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan materi/pokok bahasan.

B. Refleksi

1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan melakukan analisis materi daya
serap rendah yang dialami oleh peserta didik di sekolahnya masing-masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada unit 1modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari unit 1 modul ini.

2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengidentifikasi materi/pokok
bahasan sulit sesuai dengan Data Hasil UN dari Puspendik.

21
Unit 2
Pembahasan Soal Daya Serap Rendah

A. Uraian Singkat Materi

Soal-soal UN yang daya serap rendah pada pembahasan ini, diidentifikasi dari butir soal
UN yang memiliki daya serap rendah secara nasional. Mungkin saja soal-soal UN daya
serap rendah dalam unit 2 modul ini, tidak merupakan soal daya serap rendah di
sekolah Anda. Bisa juga sebaliknya, soal-soal UN yang daya serapnya tinggi secara
nasional menjadi soal-soal daya serap rendah di sekolah Anda. Hal ini sangat tergantung
dari karakteristik peserta didik di sekolah Anda, tentu saja berbeda dengan peserta
didik di sekolah lainnya. Soal-soal UN daya serap rendah dan pembahasannya yang
disajikan dalam unit 2 modul ini diharapkan dapat menambah wawasan Anda tentang
beberapa alternatif penyelesaian soal-soal UN yang dianggap sulit oleh sebagian besar
peserta didik.

Berikut ini disajikan 10 butir soal UN tahun pelajaran 2018/2019 dan pembahasannya,
yang daya serap rendah oleh sebagian besar peserta didik secara nasional.

1. Fungsi permintaan ikan kakap merah di pasar ikan Rejowinangun Qd = 20 + 4P.
Pada saat air laut pasang dan pilihan 22nformative ikan jenis lain mudah didapat,
maka jumlah permintaan ikan kakap merah mengalami penurunan dari 400 kg
menjadi 300 kg.
Berdasarkan data di atas maka jenis elastisitas permintaan ikan kakap merah di
pasar ikan Rejowinangun adalah …
A. elastis D. elastis sempurna
B. inelastis E. inelastis sempurna
C. elastis uniter

2. Berikut data harga tomat, jumlah permintaan, dan penawaran di pasar tradisional di Kota
D pada Bulan Januari tahun 2018 :
No Harga Permintaan/Kg Penawaran/Kg
1 Rp 9.000,00 800 1000
2 Rp 10.000,00 600 1200

Dari data tersebut, maka titik keseimbangan pasar (Q ; P) adalah ….
A. (600; 10.000) D. (1.800; 9.000)
B. (800; 9.000) E. (1.800; 10.000)
C. (900; 8.500)

22
3. Perhatikan grafik berikut ini!


Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tanggal ….
A. 5 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi sebesar 15 poin.
B. 6 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi sebesar 50 poin.
C. 7 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 225 poin.
D. 8 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 725 poin.
E. 9 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami apresiasi sebesar 800 poin.

4. Berikut data neraca pembayaran Negara Andora sebagai berikut:
(dalam triliun)
Ekspor +500
Impor -700
Neraca Perdagangan -200
Pinjaman otonom +50
Pinjaman akomodatif -50
Stok nasional -100

Dari data tersebut, bagaimana kondisi neraca pembayaran Negara Andora?
A. Surplus sebesar Rp200 triliun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih antara
ekspor dengan impor.
B. Surplus sebesar Rpl50 triliun, sebagai penjumlahan pinjaman otonom dengan stok
nasional.
C. Defisit sebesar Rp150 triliun, sebagai penjumlahan pinjaman akomodatif denganstok
nasional.
D. Defisit sebesar Rp350 triliun, sebagai basil saldo neraca perdagangan dikurangi
pinjaman otonom.
E. Defisit sebesar Rp200 tnhun, terhhat dan neraca perdagangan, yaitu selisih antara
ekspor dengan impor.

5. Diperoleh data koperasi Tunggal Jaya tahun 2016, sebagai berikut:
- Jumlah simpanan pokok Rp 6.000.000,00
- Jumlah simpanan wajib Rp 64.000.000,00
- SHU tahun 2016 Rp 140.000.000,00
- Omzet penjualan selama satu tahun Rp 210.000.000,00
- Jasa simpanan 20%
- Jasa pembelian 25%

23

Berikut ini data keuangan 2 orang anggota koperasi :
Aspek Keuangan Pak Joni Pak Iwan
Simpanan pokok dan wajib Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00
Pembelian di koperasi Rp 2.100.000,00 Rp 3.150.000,00
SHU tahun lalu yang belum diambil Rp 120.000,00 Rp 200.000,00
Catatan: SHU tahun lalu yang belum diambil dianggap sebagai titipan.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan perbandingan dari SHU keduanya adalah …
A. Jumlah SHU Pak Joni dan SHU Pak Budi sama besar, yaitu Rp325.000,00.
B. SHU Pak Joni lebih kecil dari SHU Pak Budi dengan selisih Rpl 75.000,00.
C. SHU Pak Joni lebih besar dari SHU Pak Budi dengan selisih Rpl 75.000,00.
D. SHU Pak Joni lebih kecil dari SHU Pak Budi dengan selisih Rp255.000,00.
E. SHU Pak Joni lebih besar dari SHU Pak Budi dengan selisih Rp255.000,00.

6. Sebagian neraca saldo perusahaan jasa servis elektronik “Tegar” per 31 Desember 2016
sebagai berikut :
No. Akun Nama Akun Debit Kredit
115 Iklan dibayar dimuka Rp2.400.000,00 -
511 Beban sewa Rp1.300.000,00 -
512 Beban gaji Rp5.000.000,00 -

Data penyesuaian per 31 Desember 2016 sebagai berikut:
(1) Iklan dibayar pada tanggal 3 November 2016 untuk 1 tahun
(2) Gaji karyawan untuk Bulan Desember 2016 yang belum dibayar Rp1.500.000,00
Berdasarkan data tersebut, jurnal penyesuaian yang benar adalah ….
A. Beban Iklan Rp400.000,00
lklan dibayar dimuka Rp400.000,00
B. lklan dibayar dimuka Rp920.000,00
Beban Iklan Rp920.000,00
C. Utang gaji Rpl.500.000,00
Beban gaji Rp1.500.000,00
D. Beban Iklan Rpl.380.000,00
Iklan dibayar dimuka Rpl.380.000,00
E. Beban Gaji Rp1.300.000,00
Utang gaji Rp1.300.000,00

7. Data keuangan yang dimiliki dua usaha bengkel Servis Guna dan Servis Wijaya per 31
Desember 2016 sebagai berikut:
No Keterangan Servis Guna Servis Wijaya
1 Modal akhir (31-12-2016) Rp10.000.000,00 Rp11.000.000,00
2 Beban sewa Rp1.500. 000,00 Rp1.650.000,00
3 Beban listrik Rp200.000,00 Rp250.000,00
4 Beban perlengkapan Rp300.000,00 Rp330.000,00
5 Prive pemilik Rp400.000,00 Rp440.000,00
6 Modal awal (01-01-2016) Rp7.200.000,00 Rp8.000.000,00

24
7 Beban iklan Rp250.000,00 Rp300.000,00
8 Utang usaha Rp3.000.000,00 Rp2.000.000,00

Berdasarkan data tersehut, dapat disimpulkan perbandingan pendapatan jasa dari kedua
perusahaan adalah . . . · .
A. Pendapatan Jasa Servis Guna lebih besar daripada pendapatan Jasa Servis Wijaya
dengan selisih Rp360.000,00.
B. Pendapatan Jasa Servis Guna lebih kecil daripada pendapatan Jasa Servis Wijaya
dengan selisih Rp360.000,00.
C. Pendapatan Jasa Servis Guna lebih besar danpada pendapatan Jasa Servis Wijaya
dengan selisih Rp2.520.000,00.
D. Pendapatan Jasa Servis Guna lebih kecil daripada pendapatan Jasa Servis Wijaya
dengan selisih Rp2.520.000,00.
E. Jumlah pendapatan Jasa Servis Guna sarna besarnya dengan pendapatan Jasa Servis
Wijaya, yaitu Rp800.000,00.

8. Berikut ini beberapa pernyataan tentang jurnal :
(1) Jurnal ini digunakan untuk melakukan pencatatan pembelian secara kredit.
(2) Jurnal ini mempunyai fungsi mencatat, historis, analisis, instruktif, dan 25nformative.
(3) Jurnal ini dipakai untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pembayaran
beban-beban.
(4) Jurnal ini digunakan untuk memutakhirkan saldo-saldo akun dan mencatat transaksi
yang terjadi di akhir periode yang belum disesuaikan.
(5) Jurnal ini digunakan pada perusahaan dimana transaksi sejenis sering terjadi.
Berdasarkan pernyataan tersebut, yang sesuai dengan jurnal khusus ditunjukkan nomor
….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)

9. Data yang dimiliki PD. Sukalil per 31 Desember 2016 sebagai berikut :
Pembelian Rp40.000.000,00
Penjualan Rp60.000.000,00
Retur pembelian Rp2.500.000,00
Retur penjualan Rp3.000.000,00
Potongan pembelian Rp500.000,00
Beban angkut pembelian Rp1.000.000,00
Beban angkut penjualan Rp1.500.000,00
Persediaan barang dagang Rp15.000.000,00
(awal)
Persediaan barang dagang Rp10.000.000,00
(akhir)
Beban penjualan Rp5.000.000,00

25
Beban administrasi Rp2.500.000,00

Berdasarkan data tersebut, besar laba kotor adalah ….
A. Rp6.000.000,00
B. Rp14.000.000,00
C. Rp43.500.000,00
D. Rp53.500.000,00
E. Rp57.000.000,

10. Perhatikan jurnal penutup UD. Mas Makmur per 31 Desember 2016 berikut ini !
Tgl. Keterangan R Debit Kredit
e
f
31/12 Ikhtisar Laba/Rugi Rp10.000.000,00 -
Pembelian - Rp5.000.000,00
Beban operasional - Rp4.000.000,00
B. Angkut pbl - Rp500.000,00
Retur penjualan - Rp500.000,00
31/12 Pendapatan luar usaha Rp6.000.000,00 -
Retur pembelian Rp250.000,00 -
Penjualan Rp8.000.000,00 -
Ikhtisar Laba/Rugi - Rp14.250.000,00
31/12 Ikhtisar Laba/Rugi Rp4.250.000,00 -
Modal - Rp4.250.000,00
31/12 Modal Rp300.000,00 -
Prive - Rp300.000,00

Posting jurnal penutup ke buku besar yang benar adalah ….
A. Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2016 31 Neraca saldo - 5.000.000 - 5.000.000
Des Jurnal penutup 5.000.00 - - -

B. Retur penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2016 31 Neraca saldo 500.000 - 500.000 -
Des Jurnal penutup - 500.000 - -

C. Retur pembelian
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2016 31 Neraca saldo 250.000 - 250.000 -
Des Jurnal penutup - 250.000 - -

26

D. Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2016 31 Neraca saldo 8.000.00 - 8.000.000 -
Des 0
Jurnal penutup - 8.000.000 - -

E. Prive
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2016 31 Neraca saldo 330.000 - 330.000 -
Des Jurnal penutup - 330.000 - 330.000


Pembahasan:

1. Soal nomor 1.

Diketahui:
P1= 9000, P2 = 10000
Q1= 800, Q2 = 600 (permintaan)
Q1= 1000, Q2 = 1200 (penawaran)
Ditanya :
Besarnya kuantitas dan harga keseimbangan (Q,P)
Jawaban:
Tahapan untuk menentukan titik keseimbangan (Q,P):
a. Menentukan Fungsi Permintaan dan Penawaran
1) Fungsi Permintaan
Qd

Qd =
1000Q-800000 = -200P+1800000
1000Q = -200P + 2600000
Qd = -1/5P + 2600
2) Fungsi Penawaran


Es
1000Q-1000000 = 200P-1800000
1000Q = 200P – 800000
Qs = 1/5P – 800
b. Menentukan titik keseimbangan dimana Qs=Qd
Qs = Qd

27
1/5P – 800 = -1/5P + 2600
2/5P = 3400
P = 3400 * 5/2 = 8500
Qs = 1/5P – 800
Qs = 1/5 *8500 – 800
Q=900
Maka titik (Q,P) = (900,8500)
Kunci Jawaban: C

2. Soal nomor 2

Diketahui :
Fungsi Permintaan = Qd = 20 + 4P
= 4
Ditanya :
Jenis Elastisitas permintaan
Jawab:
Rumus Elastisitas Permintaan
Ed = x

Ed = 4 x
Ed =0.95
(inelastis)
Permintaan elastis ED> 1
Permintaan elastis uniter ED = 1
Permintaan inelastisitas ED< 1
Permintaan elastis sempurna ED = ~
Permintaan inelastis sempurna ED = 0

3. Soal nomor 3

Apresiasi adalah suatu proses meningkatnya nilai mata uang dalam negeri yang
disebabkan oleh adanya mekanisme suatu perdagangan. Istilah apresiasi biasanya sering
digunakan oleh negara yang memiliki sistem kurs mata uang mengambang.
Mata uang akan mengalami pelemahan atau penguatan terhadap mata uang lainnya. Mata
uang yang mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya disebut dengan mata uang
yang terapresiasi.
Sedangkan, mata uang yang nilainya turun terhadap mata uang lain dinyatakan mata uang
yang mengalami depresiasi.
Kunci Jawaban: D

4. Soal nomor 4
Besarnya surplus atau defisit neraca pembayaran tergantung pada:
a. Apakah neraca perdagangan aktif/pasif ( Aktif jika ekspor lebih besar dari impor, pasif
jika sebaliknya)

28
b. Jika neraca perdagangan aktif maka menjadi salah satu indikator neraca
pembayarannya surplus, tetapi jika neraca pembayarannya pasif, maka menjadi salah
satu indikator neraca perdagangannya defisit.
c. Besarnya surplus atau defisit tergantung besarnya pinjaman akomodatif dan stok
nasional.
Neraca Perdagangan = Defisit 200
Defisit neraca pembayaran = Pinjaman Akomodatif + Stok Nasional
= Rp50 triliun + Rp100 triliun
= Rp150 triliun
Kunci jawaban: C
5. Soal nomor 5
Diketahui :
- Jumlah simpanan pokok Rp 6.000.000,00
- Jumlah simpanan wajib Rp 64.000.000,00
- SHU tahun 2016 Rp 140.000.000,00
- Omzet penjualan selama satu tahun Rp 210.000.000,00
- Jasa simpanan 20%
- Jasa pembelian 25%
Aspek Keuangan Pak Joni Pak Budi
Simpanan pokok dan wajib Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00
Pembelian di koperasi Rp 2.100.000,00 Rp 3.150.000,00
SHU tahun lalu yang belum Rp 120.000,00 Rp 200.000,00
diambil

Keterangan Joni Budi
Jasa (Rp1.400.000,00/70.000.000,00) (Rp1.400.000/Rp70.000.000
simpanan X (0,2 X Rp140.000.000,00) X (0,2 X Rp140.000.000,00)
=Rp560.000,00 =Rp560.000,00

Jasa Rp2.100.000,00/Rp210.000.000,0 Rp3.150.000,00/Rp210.000.00
Pembelian 0 X (0,25 X Rp140.000.000,00) 0,00 X (0,25 X
= Rp350.000,00 Rp140.000.000,00)
= Rp525.000,00
Jumlah SHU Rp560.000 + Rp350.000 = Rp560.000,00+ Rp525.000
2016 Rp910.000,00 =Rp1.085.000,00

SHU tahun Rp120.000,00 Rp200.000,00
lalu yang
belum
diambil
Jumlah SHU Rp910.000,00 + Rp120.000,00 Rp1.085.000,00+200.000
=Rp1.030.000,00 =Rp1.285.000,00

SHU Pak Joni lebih kecil dari SHU Joni dengan Budi dengan selisih Rp255.000,00 dari
Rp1.285.000,00-Rp1.030.000,00

Kunci jawaban: D

29

6. Soal nomor 6

Iklan Dibayar di muka Rp. 2.400.000,00 untuk 1 taun mulai 3 November 2016. Ini berarti
beban dibayar di muka yang dicatat sebagai Harta. Untuk memudahkan bisa dilihat dari
no. akun 115. Bila beban dibayar dimuka dicatat sebagai harta maka yang dijurnal adalah
yang sudah dinikmati yaitu mulai bulan November sampai dengan Desember, berarti 2
bulan. Perhitungannya 2/12 x 2.400.000 = 400.000,00.
a. Iklan dibayar dimuka di neraca saldo (Debet) maka jurnal penyesuaiannya harus di
Kredit dengan akun kontra Beban Iklan. Jadi Jurnal Penyesuaian adalah:

Beban Iklan Rp. 400.000,00
Iklan Dibayar Di muka - Rp. 400.000,00

b. Beban Gaji di Neraca Saldo Rp. 5.000.000,00. Keterangan per 31 Desember 2016, gaji
karyawan bulan Desember 2016 yang belum dibayar Rp.1.500.000,00, maka jurnal
penyesuaian yang benar adalah …
Beban Gaji Rp. 1.500.000,00
Utang gaji - Rp. 1.500.000,00
Kunci jawaban: A

7. Soal nomor 7
Service Guna
Beban:
Beban sewa Rp1.500.000,00
Beban listrik Rp200.000,00
Beban perlengkapan Rp300.000,00
Beban iklan Rp250.000,00 +
Jumlah Beban Rp2.250.000,00

Modal Akhir = Modal awal + (Pendapatan-Beban)-Prive
Rp10.000.000,00 = Rp7.200.000,00 + ( RpXX – Rp2.250.000,00) –Rp400.000,00
Pendapatan = Rp10.000.000,00- Rp4.550.000,00
= Rp5.450.000,00

Servis Wijaya
Beban sewa Rp1.650.000,00
Beban listrik Rp250.000,00
Beban perlengkapan Rp330.000,00
Beban iklan Rp300.000,00 +
Jumlah Beban Rp2.530.000,00

Modal Akhir = Modal awal + (Pendapatan-Beban)-Prive
Rp11.000.000,00 = Rp8.000.000,00 + ( RpXX – Rp2.530.000,00) –Rp440.000,00
Pendapatan = Rp11.000.000,00- Rp5.030.000,00
= Rp5.970.000,00

30


Selisih Pendapatan Service Guna dengan Service Wijaya=Rp5.450.000,00-
Rp5.970.000,00= (Rp520.000,00)
Pendapatan Jasa Service Guna lebih kecil Rp520.000,00 dibanding Service Wijaya
Kunci Jawaban: D

8. Soal nomor 8

Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang
terdiri atas empat macam.
a. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
c. Jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
d. Jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.

Kunci Jawaban: E


9. Soal nomor 9

Penjualan Rp60.000.000,00
Retur Penjualan (Rp 3.000.000,00)
Penjualan Bersih Rp57.000.000,00
Persediaan awal Rp15.000.000,00
Pembelian Rp40.000.000,00
Beban angk.pembelian Rp1.000.000,00 +
Rp41.000.000,00
Ret. Pembelian Rp2.500.000,00
Pot. pembelian Rp500.000,00 +
(Rp 3.000.000,00)
Pembelian bersih Rp38.000.000,00 +
BTUD Rp53.000.000,00
Persediaan akhir (Rp10.000.000,00)
Harga Pokok Penjualan (Rp43.000.000,00)
Laba Kotor Rp14.000.000,00
Kunci Jawaban: B

10. Soal nomor 10
Jurnal penutup yang disusun untuk menutup buku besar dengan tujuan dapat menihilkan
(mengenolkan) akun atau rekening nominal. Postingan dilakukan dengan cara
memindahkan akun beserta saldonya ke masing-masing buku besar akun tersebut tanpa
merubah posisi debit atau kredit saldo akun tersebut
Pada option A akun Pembelian harusnya bersaldo Debet.
Pada option C akun Retur Pembelian harusnya bersaldo Kredit.
Pada option D akun Penjualan harusnya bersaldo Kredit.

31
Pada option E akun Prive saldo normalnya Debet, sehingga pada saat dibuat jurnal
penutup harusnya di kredit, sehingga akun Prive harusnya bersaldo 0.

Kunci Jawaban: B

B. Penugasan

Kerjakan LK 2 untuk meningkatkan kompetensi melakukan pemetaan dan kemampuan
menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah masing-
masing.Untuk mengisi LK 2 tersebut Anda wajib menyiapkan soal UN yang diujikan di sekolah
masing-masing.

C. Penugasan

1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa melakukan pemetaan dan kemampuan
menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah masing-
masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga
masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari modul.

2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melakukan pemetaan dan
kemampuan menyelesaikan soal UN yang dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah
masing-masing.

















32
Unit 3
Strategi Pembelajaran

A. Uraian Singkat Materi

Strategi pembelajaran yang disajikan dalam unit 3 modul ini, diharapkan dapat menginspirasi
Anda untuk menemukan ide-ide inovatif dalam pembelajaran. Disadari bahwa pembelajaran
dan penilaian merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Pembelajaran yang baik pada umumnya dapat meningkatkan hasil belajar, karena secara
logika dengan pembelajaran yang baik maka penguasaan materi peserta didik dapat
ditingkatkan. Bila penguasaan materi peserta didik baik, maka hasil belajar yang dicapai juga
akan meningkat.

Berikut ini disajikan beberapa alternatif yang dapat Anda pilih ketika menyajikan materi-
materi yang daya serapnya rendah dalam UN, sesuai dengan identifikasi materi sulit pada
Unit 1

1. Untuk menyelesaikan permasalahan kedua materi titik keseimbangan (harga dan jumlah
barang)/ keseimbangan pasar.
Alternatif solusi dalam pembelajaran:
a. Memahamkan kepada peserta didik konsep keseimbangan pasar
b. Memberikan rumus linear ganda sebagai berikut.


c. Memahamkan cara menentukan fungsi permintaan atau fungsi penawaran dengan
menggunakan rumus tersebut.
d. Memahamkan cara menentukan keseimbangan pasar berdasarkan fungsi permintaan
dan fungsi penawaran.
e. Menggunakan data yang diperlukan untuk berlatih menentukan keseimbangan pasar.
Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah keseimbangan
apabila data yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi penawaran.
Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut, kita
menggunakan rumus syarat keseimbangan berikut:
Qd = Qs atau Pd = Ps
dimana Qd = jumlah yang diminta; Pd = harga yang diminta; Qs = jumlah yang
ditawarkan; Ps = harga yang ditawarkan

Strategi dalam pembelajaran:
a. Menyajikan video pembelajaran yang relevan dengan materi
b. Peserta didik di beri tugas untuk menuliskan apapun yang bisa mereka ingat dan
pahami dari video
c. Peserta didik diminta menuliskan pertanyaan sehubungan dengan penayangan
video
d. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil tayangan dengan teman
kelompoknya

33
e. Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
f. Peserta didik diminta untuk mengerjakan latihan soal untuk menemukan fungsi
dan posisi keseimbangan pasar
g. Guru harus melatih peserta didik untuk mengerjakan soal
h. Guru membiasakan peserta didik dengan interpretasi soal sehingga peserta didik
terbiasa dengan soal yang sifatnya kontextual sehingga pembelajaran menjadi
lebih menarik
i. Guru harus membiasakan peserta didik dengan tampilan kurva atau tabel untuk
materi ini

2. Untuk memecahkan masalah ketiga yaitu Elastisitas.
Alternatif solusi dalam pembelajaran:
a. Memahamkan kepada peserta didik konsep elastisitas permintaan/penawaran.
b. Memberikan rumus elastisitas permintaan/penawaran.
Rumus elastisitas :
Elastisitas permintaan: Ed = atau Ed =

Elastisitas penawaran: Es = atau Ed =

Dimana : Ed = Elastisitas permintaan; Es = Elastisitas penawaran; =


; = perubahan harga; P =
harga; Q = jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.

c. Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan
besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka
elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Ed = atau Ed =

Keterangan:
ΔQ = perubahan jumlah permintaan
ΔP = perubahan harga barang
P = harga mula-mula
Q = jumlah permintaan mula-mula
Ed = elastisitas permintaan
d. Memahamkan cara menghitung elastisitas permintaan.
e. Menginterpretasikan hasil perhitungan elastisitas
1) Elastis (>1)
2) in elastis (<1)
3) elastis uniter ( = 1)
4) elastis sempurna ( ~ )
5) in elastis sempurna ( = 0)


34
Strategi dalam pembelajaran:
a) Disajikan stimulus berbentuk berita online
https://bisnis.tempo.co/read/1238285/soal-harga-bbm-sri-mulyani-sebut-ada-
banyak-pertimbangan/full&view=oka.
b) Peserta didik diberikan list pertanyaan yang relevan dengan stimulus
c) Peserta didik duduk dikelompok mendiskusikan alternative jawaban yang
dikemukan oleh anggota kelompok
d) Peserta didik kemudian mempresentasikan hasil diskusi
e) Guru memberikan arahan agar diskusi tetap berjalan sesuai ekspektasi
3. Untuk memecahkan masalah ketiga tentang Kurs
Alternatif solusi dalam kegiatan pembelajaran
a. Memahamkan konsep tentang kurs
b. Memahamkan pengertian devaluasi, revaluasi, apresiasi dan depresiasi mata uang,
valuta asing.
c. Memberi contoh perhitungan kurs
d. Membelajarkan proses pertukaran mata uang dengan bermain peran (Role Playing)
transaksi di money changer
Strategi dalam pembelajaran:
a. Guru menyusun/menyiapkan sejumlah uang (mainan) dan tempat money changer
(meja) untuk bertransaksi (melakukan pertukaran)
b. Menunjuk beberapa peserta didik untuk berperan dalam kegiatan bertrransaksi
pertukaran valas.
c. Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 6 orang.
d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
e. Memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk bertransaksi. Lakukan
proses transaksi dalam beberapa periode dengan nilai tukar valas yang berbeda.
f. Masing-masing peserta didik berada di kelompoknya mengamati proses transaksi di
money changer.
g. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik diberikan lembar kerja yang
memuat data transaksi, dan membuat grafik.
h. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
i. Guru memberikan kesimpulan secara umum, bagaimana nilai uang terapresiasi dan
terdepresiasi
j. Evaluasi.
k. Penutup.

4. Untuk memecahkan masalah keempat tentang Neraca Pembayaran
Alternatif solusi dalam kegiatan pembelajaran
a. Memahamkan konsep tentang neraca pembayaran
b. Memahamkan komponen neraca pembayaran
c. Memberi contoh perhitungan neraca pembayaran
d. Memahamkan bagaimana cara menyimpulkan neraca pembayaran



35
Strategi dalam pembelajaran:
Kegiatan Inti:
a. Stimulation
Pertama peserta didik dalam kelompok dihadapkan pada fenomena yang
mengandung permasalahan tentang neraca pembayaran riil yang terjadi di Indonesia
suatu tahun/ guru menayangkan transaksi/video berkaitan dengan neraca
pembayaran, sesuatu yang menimbulkan pertanyaan dan timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri.
b. Problem Statement
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan video/
transaksi neraca pembayaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c. Data Collection
Pada saat peserta didik melakukan eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada
para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan
uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data Processing
Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang telah diperoleh para
peserta didik baik melalui berbagai referensi, dan diskusi bersama kelompok tentang
penyelesaian permasalahan neraca pembayaran, lalu ditafsirkan.
e. Veriffication
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan,dihubungkan
dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak, apakah
jawaban atas permasalahan tentang neraca pembayaran tersebut benar atau tidak.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan
berkaitan dengan neraca pembayaran (komponen-komponennya, cara menghitung
surplus, defisit neraca pembayaran, maupun pengaruh neraca pembayaran terhadap
perekonomian, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Untuk menguji pemahaman peserta didik di akhir pembelajaran maka guru menyiapkan
Game yang bernama Labirin Game.
a. Guru menyiapkan Labirin Game untuk menguji pemahaman peserta didik tentang
neraca pembayaran.
b. Guru menyiapkan dalam bentuk tayangan/video tentang transaksi yang berkaitan
dengan neraca pembayaran
c. Peserta didik bermain dalam labirin game berdasarkan transaksi yang ditayangkan
ataupun transaksi dalam video.
d. Peserta didik menganalisis jawaban dengan menggunakan kartu analisis

36
5. Untuk memecahkan masalah keempat tentang SHU
Alternatif solusi dalam kegiatan pembelajaran:
b. Peserta didik harus memahami pembagian SHU berdasarkan anggaran dasar (AD
Koperasi) dengan menerapkan metode simulasi, sehingga peserta didik merasakan
kehidupan perkoperasian yg sebenarnya.
c. Peserta Didik harus memahami pembagian jasa modal dengan memberikan rumus
yang mudah untuk diingat untuk jasa modal anggota (jsa/jssa x shu jasa
modal/simpanan
d. Peserta didik harus memahami pembagian jasa pembelian dengan memberikan
rumus yang mudah untuk diingat untuk jasa pembelian anggota (jpa/jpsa x shu jasa
pembelian)

Strategi dalam pembelajaran:
a. Memahamkan kepada peserta didik cara menghitung SHU
b. Memberikan rumus SHU
• Jasa Modal = .... % x SHU
• Jasa Penjualan = ......% x SHU
• Jasa Modal atau Jasa Simpanan / Setoran
Yaitu jumlah bagian SHU yang diterima anggota atas imbalan modalnya dalam
koperasi
Perhitungannya :
Simpanan anggota x jasa modal
Total Simpanan anggota

• Jasa penjualan atau Jasa Anggota atau Jasa Usaha
Yaitu bagian SHU yang diterima anggota karena jasanya membeli dari koperasi
sehingga koperasi itu memperoleh laba
Perhitungannya :
Penjualan kepada anggota x jasa penjualan
Total penjualan kepada anggota

Jadi seorang angota koperasi akan memperoleh pembagian SHU sebagai berikut :
1) Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal.
2) Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal, dan jasa penjualan / jasa anggota.
c. Mengadakan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan simulasi.


6. Untuk memecahkan masalah keenam tentang jurnal penyesuaian.
Alternatif solusi dalam kegiatan pembelajaran:
a. memahamkan para peserta didik tentang konsep jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah jurnal untuk menyesuaian
catatan-catatan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode.
Tujuannya agar setiap perkiraan riil dan perkiraan nominal dapat menunjukkan
besarnya harta, utang, modal, pendapatan, dan beban yang sebenarnya dan
seharusnya diakui pada akhir periode.

37
b. Memahamkan para peserta didik tentang akun-akun yang perlu dicatat pada Jurnal
penyesuaian.
1) Penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan,
2) Penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau utang beban,
3) Penyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima atau piutang
pendapatan,
4) Penyesuaian untuk beban dibayar di muka atau persekot beban,
5) Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka atau utang pendapatan,
6) Penyesuaian untuk kerugian piutang tak tertagih,
7) Penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap.
c. Memahamkan para peserta didik tentang saldo-saldo yang terdapat dalam neraca sisa
yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian dan jurnal penyesuaian yang perlu
dibuat.
Jenis Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Pemakaian perlengkapan Beban perlengkapan …… Rpxx
Perlengkapan …………….. Rp xx
Pendapatan yang masih Piutang ………………………. Rpxx
harus diterima Pendapatan ………………… Rpxx
Beban yang masih harus Beban ………………………… Rpxx
dibayar Utang ………………………….. Rp xx
Pendapatan diterima di
muka.
a. Saat penerimaan ................ diterima di muka Rpxx
dicatat sebagai utang Pendapatan ……………… Rpxx
(jumlah yang
disesuaikan adalah
jumlah yang sudah
terlampaui).
b. Saat penerimaan Pendapatan ……………..Rpxx
dicatat sebagai …………….. diterima di mukaRpxx
pendapatan (jumlah
yang disesuaikan
adalah jumlah yang
belum terlampaui).

Beban dibayar di muka.
a. saat pembayaran Beban .........RpXX
dicatat sebagai harta …………………… dibayar di muka Rpxx
(jumlah sebesar yang
sudah menjadi beban)
b. saat pembayaran ……….. dibayar di muka RpXX
dicatat sebagai beban Beban ………………………. RpXX
(jumlah sebesar yang
belum menjadi beban)

38
Kerugian piutang atau Beban piutang tak tertagih RpXX
piutang tak tertagih Cadangan piutang tak tertagih RpXX
Penyusutan aktiva tetap Beban penyusutan ……RpXX
(angkanya sebesar yang Akumulasi penyusutan ….. RpXX
disusutkan)

Strategi Pembelajaran:
a. Untuk memahamkan konsep jurnal penyesuaian, guru membuat tayangan/kartu-
kartu tentang transaksi –transaksi yang perlu disesuaikan
b. Guru membuat tayangan yang berisi tentang akun-akun yang perlu dibuat jurnal
penyesuaian
c. Peserta didik dalam kelompok mempelajari tentang saldo-saldo yang terdapat dalam
neraca sisa yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian dan jurnal penyesuaian
yang perlu dibuat dan membuat kesimpulan sementara.
d. Guru mengkonfirmasi kesimpulan sementara yang dibuat oleh peserta didik dan
bersama-sama peserta didik menyimpulkan apa yang telah dipelajari
e. Untuk menguji pemahaman peserta didik diperlukan game-game yang menarik salah
satunya dengan make a match. Kartu yang satu berisi transaksi –transaksi yang
berkaitan dengan jurnal penyesuaian, kartu yang satunya berisi jurnal penyesuaian.
Para peserta didik mencari dan memasangkan antara kartu transaksi dengan kartu
jurnal penyesuaian. Setelah menemukan pasangan kartu para peserta didik
memberikan alasan mengapa kartu tersebut berpasangan.

7. Untuk memecahkan masalah ketujuh tentang laporan keuangan perusahaan jasa.
Alternatif solusi dalam memecahkan masalah laporan keuangan perusahaan jasa:
a. memahamkan konsep laporan keuangan:
b. Meminta peserta didik memahami dan menghafalkan rumus tersebut.
c. Memahamkan peserta didik untuk bisa menyimpulkan hasil perhitungan laba rugi
Strategi pembelajaran yang dilakukan:
a. Membuat video tutorial yang menarik tentang cara pembuatan laporan laba rugi, video
dibuat per tahap penyusunan laporan laba rugi untuk memudakan peserta didik
memahami. Contoh
1) Video tahapan mencari penjualan bersih
2) Video tahapan mencari Harga Pokok Penjualan
3) Video tahapan mencari Laba kotor
4) Video tahapan mencari Laba bersih
b. Memberikan latihan soal dengan model game supaya peserta didik lebih tertarik

8. Untuk memecahkan masalah kedelapan tentang Jurnal Khusus.
Alternatif solusi untuk memecahkan masalah tentang jurnal khusus:
a. Guru menyampaikan konsep tentang jurnal khusus
b. Guru memahamkan peserta didik tentang perbedaan fungsi jurnal khusus
c. Guru memberikan contoh transaksi dan cara mencatat transaksi tersebut kr dalam
jurnal khusus.
d. Peserta didik berlatih membuat jurnal khusus

39
Strategi pembelajaran:
a. peserta didik diminta membaca referensi tentang jurnal khusus.
Jurnal khusus (Special Journal) adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk
mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan
tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
b. guru menanyakan kepada peserta didik sejauh mana peserta didik memahami tentang
pengertian jurnal khusus, fungsi masing-masing jurnal khusus dan cara mencatat
transaksi ke dalam jurnal khusus
Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan
dagang terdiri atas empat macam.
1) Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
2) Transaksi-transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas diantaranya adalah
penjualan tunai, penerimaan pelunasan piutang, pendapatan di luar usaha,
pendapatan lain-lain dan penerimaan pinjaman dari bank.
3) Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
4) Transaksi-transaksi yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas diantaranya
adalah pembelian tunai, pembayaran beban usaha maupun di luar usaha,
pembayaran angsuran, dan pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan
pribadi pemilik.
5) Jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
6) jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara
kredit.
c. Peserta didik dibagikan LKPD yang berisi transaksi-transaksi, dan kolom jurnal
khusus
d. Peserta didik mengerjakan LKPD tersebut dan mempresentasikan di depan kelas
e. Guru mengkonfirmasi apakah pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus tersebut
sudah tepat.

9. Untuk memecahkan masalah kedelapan tentang Laporan Laba-Rugi Perusahaan Dagang
Alternatif solusi untuk memecahkan masalah tentang Laporan Laba-Rugi Perusahaan
Dagang.
a. Memberikan rumus perhitungannya Laba – Rugi
b. Meminta peserta didik memahami dan menghafalkan rumus tersebut.
c. Memahamkan peserta didik untuk bisa menyimpulkan hasil perhitungan laba rugi
Strategi pembelajaran yang dilakukan:
a. Membuat video tutorial yang menarik tentang cara pembuatan laporan laba rugi, video
dibuat per tahap penyusunan laporan laba rugi untuk memudakan peserta didik
memahami. Contoh
1) Video tahapan mencari penjualan bersih
2) Video tahapan mencari Harga Pokok Penjualan
3) Video tahapan mencari Laba kotor
4) Video tahapan mencari Laba bersih
b. Memberikan latihan soal dengan model game supaya peserta didik lebih tertarik

40
10. Untuk memecahkan masalah kedelapan tentang Memposting Buku Besar Perusaaan
Dagang.
Alternatif solusi:
a. Memahamkan peserta didik tahapan posting dari jurnal penutup ke buku besar
b. Memahamkan peserta didik untuk tahu bagaimana mencari saldo dalam buku besar.
Contoh:
Debet dengan Debet harus dijumlah masuk ke saldo Debet
Kredit dengan Kredit harus dijumlah masuk ke saldo Kredit
Debet dengan Kredit harus diselisikan jika selisihnya lebih besar Debet maka masuk
ke saldo Debet, jika lebih besar Kredit masuk ke saldo Kredit
c. pemberian motivasi bagi peserta yang belum memahmi sangatlah penting agar tetap
semangat dalam belajar

Strategi pembelajaran yang dilakukan:
a. menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, tujuannya peserta didik
dapat mengintegrasikan pengetahuannya untuk mengaplikasikan materi yang
berkaitan dengan posting buku besar yang bersumber dari ayat jurnal penutup.
b. pada saat mengevaluasi pemahaman peserta didik guru menggunakan game
mencocokkan kata agar peserta didik lebih memahami dan terpacu untuk mencari
penyelesaian terhadap posting buku besar yang bersumber dari jurnal penutup.


B. Penugasan

Kerjakan LK 3 untuk meningkatkan kompetensi penyajian materi/pokok bahasan sulit di
kelas. Untuk mengisi LK 3 tersebut Anda wajib menyiapkan Kompetensi Dasar (KD) dan
indikator pencapaian kompetensi (IPK) sesuai dengan materi/pokok bahasan.

C. Refleksi

1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa kemampuan menyajikan materi daya serap
rendah yang dialami oleh peserta didik di sekolahnya masing-masing.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada unit 3 modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang
diperoleh dari unit 3 modul ini.

2. Fasilitator
a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penyajian materi/pokok
bahasan daya serap rendah sesuai dengan Data Hasil Ujian dari Puspendik.




41
LEMBAR KERJA 1

ANALISIS MATERI DAYA SERAP RENDAH



RENCANA PENYAJIAN MATERI POKOK


Unit 1 : Analisis Materi Berdaya serap rendah
Waktu : 4x60 Menit


Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi Kegiatan Awal
(5 menit) (20 menit) (45 menit)

§ Membangun pengetahuan
§ Mengkondisikan peserta, termasuk § Membangun motivasi peserta untuk
pengkoordinasian kelas fokus dalam kegiatan terhadap hasil evaluasi belajar
§ Menyampaikan tujuan § Membangun ingatan peserta terhadap (UN)
§ Membaca Unit 1 Modul Analisis
§ Menyampaikan strategi dan metode hasil evaluasi belajar (UN)
§ Ice breaking 1 (harapan dan materi daya serap rendah
bimtek
kekhawatiran)




Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti
(20 menit) (60 menit) (90 menit)

§ Merumuskan kesimpulan § Ice breaking 2
§ Melakukan refleksi hasil kegiatan § Mempresentasikan kerja
§ Mengerjakan LK 1
kelompok produk LK 1
§ Membangun komitmen


42
LEMBAR KERJA 1
ANALISIS MATERI BERDAYA SERAP RENDAH

Lembar Kerja (LK) 1 ini akan memandu Anda melakukan analisis materi berdaya

serap rendah. Materi daya serap rendah untuk peserta didik di sekolah Anda mungkin

berbeda dengan materi daya serap rendah di sekolah teman Anda. Solusi untuk

mengatasi kesulitan di sekolah Anda tentu berbeda juga dengan solusi di sekolah teman

Anda. Oleh karena itu, terlebih dahulu lakukan analisis yang diperkirakan menjadi

penyebab kesulitan yang dialami peserta didik Anda. Untuk kegiatan ini, lakukan

langkah-langkah analisis materi daya serap rendah sebagaimana pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis Materi Berdaya serap rendah

Mata Pelajaran : .........................................
Tahun Pelajaran : .........................................

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab







Untuk menghasilkan produk (hasil kerja) seperti pada Tabel 1 di atas, ikuti satu persatu instruksi
kerja berikut.
1. Identifikasi materi/pokok bahasan berdasarkan data hasil UN dari Puspendik, dengan daya
serap terendah di sekolah Anda. Materi pokok dapat dibaca pada kompetensi yang diuji.
2. Tuliskan daya serap kompetensi materi/pokok bahasan yang diujikan pada sekolah Anda.
3. Perkiraan faktor penyebab diisi berdasarkan hasil tes diagnostik atau berdasarkan profesional
judgement (pengalaman) yang sering dilakukan oleh peserta didik.


















43

Tuliskan materi/pokok bahasan
berdasarkan data hasil UN dari Tuliskan perkiraan penyebab
tidak dikuasainya dengan baik
Puspendik, daya serap terendah di
materi/pokok bahasan.
sekolah Anda. Materi pokok dapat
dibaca pada kompetensi yang diuji.



No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab








Tuliskan daya serap materi/pokok
bahasan kompetensi yang diuji
berdasarkan data hasil UN dari
Puspendik di sekolah Anda.

Gambar 1. Tahapan Analisis Kompetensi

4. Setelah Anda memahami cara melakukan analisis materi/pokok bahasan daya serap rendah,
dilanjutkan dengan mengisi tabel analisis materi/pokok bahasan berdaya serap rendah
sebagai berikut.

No Materi/Pokok Bahasan Daya Serap Perkiraan Faktor Penyebab






5. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
6. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menganalisis materi/pokok
bahasan berdaya serap rendah dalam LK 1 ini.

44

LEMBAR KERJA 2

SOAL-SOAL UN BERDAYA SERAP RENDAH DAN PEMBAHASANNYA




PENYAJIAN MATERI POKOK

Unit 2 : Soal-Soal UN Berdaya Serap Rendah dan Pembahasannya
Waktu : 4x60 Menit


Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi Kegiatan Awal
(5 menit) (20 menit) (45 menit)


§ Mengkondisikan peserta, termasuk § Membangun pengetahuan
pengkoordinasian kelas § Membangun motivasi peserta untuk
terhadap penyelesaian soal
fokus dalam kegiatan
§ Menyampaikan tujuan § Membangun ingatan peserta terhadap materi daya serap rendah.
§ Menyampaikan strategi dan metode penyelesaian soal materi daya serap § Membaca Unit 2 Modul Soal-
bimtek rendah Soal UN Berdaya serap
§ Ice breaking 1 rendah dan Pembahasannya




Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti
(20 menit) (60 menit) (90 menit)

§ Ice breaking 2
§ Merumuskan kesimpulan § Mempresentasikan kerja
§ Mengerjakan LK 2
§ Melakukan refleksi hasil kegiatan kelompok produk LK 2
§ Membangun komitmen




















45

LEMBAR KERJA 2
Soal-Soal UN Berdaya serap rendah dan Pembahasannya

Lembar Kerja (LK) 2 ini akan memandu Anda untuk menyelesaikan Soal-Soal
UN Berdaya Serap Rendah. Soal-soal UN berdaya serap rendah pada sekolah
yang satu tidak sama dengan sekolah lainnya. Sesuai dengan hasil identifikasi

materi daya serap rendah pada Tabel 1 pada LK 1, pilihlah 10 butir soal UN yang

berdaya serap rendah oleh peserta didik Anda. Untuk kegiatan ini, lakukan
langkah-langkah penyelesaian Soal-Soal UN Berdaya Serap Rendah sebagai
berikut.
1. Pilihlah 10 butir soal UN yang dianggap berdaya serap rendah oleh peserta didik Anda.
2. Buatlah penyelesaian soal-soal tersebut dengan singkat dan jelas, isikanlah pada Tabel 3 yang
telah disediakan.
3. Diskusikan dan presentasikanlah hasil kerja Anda di depan kelas.

Tabel 3.Pembahasan Butir Soal UN yang Berdaya Serap Rendah

No. Butir Soal UN Pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

4. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal UN
berdaya serap rendah dalam LK 2 ini.

46
LEMBAR KERJA 3

STRATEGI PENYAJIAN MATERI BERDAYA SERAP RENDAH



RENCANA PENYAJIAN MATERI POKOK

Unit 3 : Strategi Penyajian Materi Berdaya Serap Rendah
Waktu : 4x60 Menit


Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi Kegiatan Awal
(5 menit) (20 menit) (45 menit)


§ Mengkondisikan peserta, termasuk § Membangun motivasi peserta untuk § Membangun pengetahuan
pengkoordinasian kelas fokus dalam kegiatan terhadap model-model
§ Menyampaikan tujuan § Membangun ingatan peserta terhadap pembelajaran berbasis
§ Menyampaikan strategi dan metode model-model pembelajaran berbasis saintifik.
bimtek saintifik § Membaca Unit 3 Modul
Strategi Pembelajaran Materi
§ Ice breaking 1
Daya Serap Rendah



Kesimpulan dan Penutup Presentasi Kegiatan Inti
(20 menit) (60 menit) (90 menit)

§ Ice breaking 2
§ Merumuskan kesimpulan
§ Melakukan refleksi hasil kegiatan § Mempresentasikan kerja
§ Mengerjakan LK 3
kelompok produk LK 3
§ Membangun komitmen



LEMBAR KERJA 3
Strategi Penyajian Materi Berdaya Serap


Lembar Kerja (LK) 3 ini akan memandu Anda melakukan Strategi Penyajian Materi

Berdaya Serap. Untuk kegiatan ini, lakukan langkah-langkah Strategi Penyajian

Materi Berdaya Serap Rendah sebagai berikut.


1. Setelah teridentifikasi soal-soal UN yang berdaya serap rendah, langkah selanjutnya adalah
menyusun RPP yang akan disajikan dalam bentuk Peer Teaching.
2. Susunlah sebuah RPP yang menggambarkan skenario pembelajaran materi/pokok bahasan
yang berdaya serap rendah. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP menggunakan
pendekatan saintifik (bagi sekolah pelaksana Kurikulum 2013) atau memuat kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (bagi sekolah pelaksana Kurikulum 2006).
3. Format dan komponen RPP mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
4. Presentasikan RPP tersebut dalam bentuk kegiatan Peer Teaching.
5. Refleksikan pengalaman Anda terkait dengan kemampuan menyajikan materi/pokok
bahasan berdaya serap rendah dalam LK 3 ini.

47

48

Anda mungkin juga menyukai