Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUANG

PERAWATAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT


BAPTIS KEDIRI

Disusun Oleh :
Krismas Eka Saputra
12.1.14.1.032

Karya Tulis Ini Dikumpulkan Sebagai Salah Satu Tugas


Akhir Semester I Jurusan Sarjana Keperawatan Di Sekolah
Tinggi Ilmu KesehatanSurabaya (STIKES SURABAYA)
2013

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillaahirrahmaanirrohiim
Dengan memohon ridho dari Allah SWT penulis mempersembahkan sepuluh jari
semoga taufik dan hidayahNya selalu dilimpahkan kepada segenap insan yang selalu
bertaqwa kepadanya dan semoga seluruh nikmat dipakai itu senantiasa mendatangkan
keberkahan, amin. Selanjutnya berselawat kita kepada nabi Muhammad SAW dengan
harapan semoga safaatnya dapat kita terima.
Karya tulis ilmiah tentang Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit
Dalam Rumah Sakit Baptis Kediri, Alhamdulillah dengan perjalanan waktu yang cukup
panjang dengan pengalaman yang berliku-liku bisa penulis selesaikan. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini terdapat banyak sekali kekurangan-
kekurangan baik dari segi penggunaan kata dan bahasa yang belum memenuhi kaidah yang
tepat, maupun dari isinya sendiri. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang membaca Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis cukup banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun material. Oleh sebab itu penulis
mempersembahkan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah bahasa
Indonesia. Sekali lagi penulis ucapkan syukur kepada Ilahi Rabbi semoga ilmu yang
didapatkan mendatangkan makna dan manfaat dalam kehidupan, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh

Kediri, 18 Januari 2013

Krismas Eka Saputra

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang .......................................................................................... 4
I.II Batasan Masalah ........................................................................................ 4
I.III Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
I.IV Tujuan ....................................................................................................... 5
I.V Manfaat ...................................................................................................... 5

II. KAJIAN PUSTAKA


II.I Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Tenaga Kesehatan ............................ 5

III. METODE PENELITIAN


III.I Jenis Penelitian ...................................................................................... 6
III.II Cara Pengumpulan Data ......................................................................... 6
III.III Cara Pengolahan Data ............................................................................ 6

IV. PEMBAHASAN
IV.I Pelayanan Tenaga Kesehatan ................................................................. 7
IV.II Empati Tenaga Kesehatan ..................................................................... 7
IV.III Ketanggapan Tenaga Kesehatan ........................................................... 7
IV.IV Jaminan Tenaga Kesehatan ................................................................... 8
IV.V Disiplin Kerja Tenaga Kesehatan .......................................................... 8
IV.VI Keterampilan Tenaga Kesehatan ........................................................... 9

V. PENUTUP
V.I Kesimpulan.............................................................................................. 9
V.II Saran ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11


I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, dan kelompok atau masyarakat.
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh
orang perorangan, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan.
Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara baik.
Peningkatan pelayanan petugas di ruang perawatan penyakit dalam Rumah
Sakit diperlukan seiring dengan semakin membaiknya derajat kesehatan masyarakat,
tingkat pendapatan masyarakat dan pergeseran pola penyakit yaitu penurunan jumlah
penderita penyakit non menular. Sama halnya dengan pengetahuan dan kompetensi
teknis, maka efektivitas pelayanan juga merupakan bagian dari kewajiban etik serta
prinsip pokok penerapan standar pelayanan profesi. Secara umum disebutkan makin
efektif pelayanan kesehatan tersebut, makin tinggi pula efektivitas pelayanan kesehatan.
Perawat tidak semata-mata merawat pasien selama sakit tetapi bertanggungjawab
secara komprehensif memberikan perawatan yang memungkinkan pemenuhan
kebutuhan bagi pasien dan keluarganya. Perawat dipandang sebagai seorang yang
dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak, dan dapat menciptakan suatu
kondisi bagi orang lain terutama orang tua agar dapat berfungsi lebih efektif dalam
merawat anaknya.
Untuk itu seorang tenaga perawat khususnya yang memberikan perawatan pada
pasien harus selalu mengupayakan kepuasan pasien dan keluarga pasien yang yang
dirawatnya, karena baik tidaknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat terkait
dengan kepuasan yang dirasakan oleh pasien. Hal ini disebabkan karena tinggi
rendahnya penilaian kepuasan seorang pasien sebenarnya sangat tergantung dari latar
belakang yang dimiliki, terkadang sesuatu yang dinilai oleh tenaga kesehatan baik,
mungkin dinilai oleh seorang pasien, sebaliknya bahkan penilaian sesama pasien
berbeda terhadap suatu pelayanan kesehatan yang sama.
Bentuk pelayanan kesehatan bermutu antara konsumen dan pemberi pelayanan
disadari sering terjadi perbedaan persepsi. Konsumen mengartikan bahwa pelayanan
yang bermutu jika pelayanannya nyaman, menyenangkan, dan petugasnya ramah
sehingga secara keseluruhan memberikan kebaikan bagi pasien sedangkan petugas
kesehatan mengartikan bahwa pelayanan yang bermutu jika pelayanan sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan. Adanya perbedaan persepsi tersebut sering
menyebabkan keluhan terhadap pelayanan.

I.II Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan bahwa efektivitas
merupakan syarat penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit untuk
mencapai pelayanan yang lebih baik. Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan
yang terbatas pada penulis maka penulis hanya akan mencari informasi tentang :
keterampilan petugas, jaminan petugas, empati petugas, disiplin petugas, keterampilan
petugas. Kelima faktor tersebut yang selanjutnya menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini yang merupakan faktor penentu efektif tidaknya pelayanan rumah sakit.

I.III Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam


Rumah Sakit Baptis Kediri dilihat dari ketanggapan petugas ?

2. Bagaimana gambaran Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam


Rumah Sakit Baptis Kediri dilihat dari jaminan petugas ?

3. Bagaimana gambaran Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam


Rumah Sakit Baptis Kediri dilihat dari empati petugas ?

4. Bagaimana gambaran Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam


Rumah Sakit Baptis Kediri dilihat dari disiplin petugas di Rumah Sakit ?

5. Bagaimana gambaran Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam


Rumah Sakit Baptis Kediri dilihat dari keterampilan petugas di Rumah Sakit ?

I.IV Tujuan

Untuk mengetahui pelayanan kesehatan pada pasien serta untuk mengetahui


gambaran Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam Rumah Sakit
Baptis Kediri berdasarkan ketanggapan petugas, jaminan petugas, empati petugas,
disiplin kerja petugas, dan keterampilan petugas.

I.V Manfaat

1. Sebagai bahan masukan pada Badan Pengelola Rumah Sakit untuk meningkatkan
pelayanan tenaga kesehatan pada pasien rawat inap di ruang penyakit dalam.

2. Hasil Karya Tulis Ilmiah diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan
merupakan salah satu bahan bacaan yang bermanfaat.

3. Bagi diri sendiri merupakan pengalaman bertugas mengerjakan Karya Tulis Ilmiah
untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan tenaga kesehatan di
ruang perawatan penyakit dalam.

4. Bagi diri sendiri merupakan kepuasan tersendiri dapat mengumpulkan tugas mata
kuliah bahasa Indonesia.

II KAJIAN PUSTAKA
II.I Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Kesehatan Di Ruang Perawatan Penyakit Dalam
Rumah Sakit Kediri

Terwujudnya keadaan sehat adalah keinginan semua pihak tidak hanya oleh
orang perorang, tetapi juga oleh keluarganya, kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Untuk dapat mewujudkannya keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan.
Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Pelayanan tenaga kesehatan yang dijabarkan Levey dan Loomba (1973) adalah
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama – sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat.
Sesuai dengan batasan seperti ini segera mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan banyak macamnya.

Suatu pelayanan tenaga kesehatan yang prima di Ruang Perawatan Penyakit Dalam Rumah
Sakit Baptis Kediri dikatakan baik apabila persyaratan sebagai berikut :

1. Tersedia dan berkesinambungan


Pelayanan tenaga kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam
masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan.

2. Dapat diterima dan wajar


Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat.

3. Mudah dicapai
Untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik maka pengaturan
distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu
terkonsentrasi di daerah perkotaan saja dan sementara itu tidak ditemukan di daerah
pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

4. Mudah dijangkau
Keterjangkauan yang dimaksud adalah dari sudut biaya.

5. Bermutu
Yaitu yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan,
dan dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar
yang telah ditetapkan.

Pencapaian pelayanan prima bidang kesehatan akan selalu dipantau dan


dievaluasi secara rutin dan berkala. Secara bertahap pelayanan prima harus dapat
dilaksanakan oleh seluruh unit pelayanan kesehatan yang ada.

III. METODE PENELITIAN


III.I Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan mencari dari berbagai sumber
referensi baik dari buku keperawatan maupun dari internet dan rancangan deskriptif
untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan kesehatan di ruang perawatan penyakit
dalam Rumah Sakit.

III.II Pengumpulan Data


Data Karya Tulis Ilmiah diperoleh dari berbagai sumber referensi buku
keperawatan, Internet, dan dari bagian–bagian yang berhubungan tentang pelayanan
tenaga kesehatan seperti bagian laporan tindakan keperawatan (status pasien), buku
pelaporan, dan bagian lain yang terkait di Ruang Perawatan Penyakit Dalam Rumah
Sakit Baptis Kediri.

III.III Cara Pengolahan Data

Cara pengolahan data Karya Tulis Ilmiah dilakukan dengan proses pengumpulan
data telebih dahulu dari berbagai sumber setelah itu tahapediting agar Karya Tulis
Ilmiah yang dibuat merupakan suatu karya tulis yang dapat diyakini kebenarannya.

IV. PEMBAHASAN
IV.I Pelayanan Tenaga Kesehatan
Pelayanan tenaga kesehatan merupakan pelayanan yang diberikan dengan
tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan yang sasarannya ditujukan pada individu,
kelompok, keluarga dan masyarakat.
Upaya penyelenggaraan pelayanan tenaga kesehatan di ruang perawatan
penyakit dalam ini tidak terlepas dari aspek kepuasan pengguna sarana pelayanan
kesehatan dalam hal ini sasaran pelayanan kesehatan dimana hal ini berhubungan
dengan kualitas penyelenggaraannya. Kualitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan
ini dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti keadaan fasilitas berupa peralatan, sumber
daya manusia dan fasilitas penunjang lainnya.
Salah satu aspek yang paling mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan adalah sumber daya manusia bidang kesehatan dalam hal ini adalah
petugas kesehatan sendiri. Menyangkut hal ini, aspek yang mempengaruhi kepuasan
terhadap sumber daya manusia adalah kualitas yang dimiliki oleh petugas kesehatan
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pasien sebagai individu,
kelompok, keluarga dan masyarakat. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas tenaga
kesehatan perlu dilakukan mengingat meskipun fasilitas berupa alat kesehatan tersedia
namun jika tenaga kesehatan tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan alat
tersebut maka pelayanan yang diberikan kurang maksimal yang pada akhirnya
berhubungan dengan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
Aspek pelayanan tenaga kesehatan di ruang perawatan penyakit dalam Rumah
Sakit Baptis Kediri yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kemampuan perawat dalam
memberikan pelayanan kepada pasien yang ditinjau dari aspek penilaian pasien
terhadap beberapa hal yang mempengaruhi kualitas pelayanan oleh petugas kesehatan
yakni mencakup empati, ketanggapan, jaminan, disiplin kerja dan keterampilan petugas
dalam bekerja pada sarana pelayanan kesehatan.

IV.II Empati Tenaga Kesehatan


Empati seorang tenaga perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
sangat berpengaruh terhadap pencapaian mutu pelayanan. Empati yang dimaksud
disini adalah interaksi yang dibentuk oleh petugas dalam memberikan perawatan,
tindakan yang diberikan serta tingkah laku petugas dalam mendengarkan keluhan
pasien selama di ruang perawatan penyakit dalam sehingga pasien merasa diperhatikan
dan memberikan umpan balik yaitu memberi kesempatan kepada pasien untuk
bertanya. Komunikasi petugas, yang mampu untuk berkomunikasi dan memperlihatkan
rasa memperhatikan dan mendengarkan keluhan pasien, maka akan memberikan
kepuasan pada pasien yang dirawatnya, yang disebabkan mutu pelayanan yang
diterima oleh pasien dianggap baik dan berkualitas.
Aspek empati perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Baptis Kediri sakit dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yang diselenggarakan,
bahwa mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu yang sifatnya tidak dapat diukur
(intangible) karena aspek mutu pelayanan kesehatan berhubungan dengan penilaian
pasien atau pengguna pelayanan kesehatan tersebut yang menyangkut kepuasan yang
didapatkan pasien selama proses penyelenggaraan pelayanan yang diperolehnya.
Aspek penilaian pasien ini mencakup empati, respek dan tanggap akan kebutuhannya,
pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan dan diberikan dengan cara yang ramah
pada waktu berkunjung.

IV.III Ketanggapan Tenaga Kesehatan


Tenaga perawat di ruang perawatan penyakit dalam Rumah Sakit Baptis Kediri
dituntut untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
menghasilkan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada anak dan keluarga pasien
anak yang datang berobat. Penilaian mengenai tanggapnya perawat yaitu berdasarkan
kemampuan petugas dalam hal ini adalah perawat dalam menyelesaikan keluhan anak
dan keluarga pasien anak terlebih lagi pada anak dan keluarga pasien anak dengan
gawat darurat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penilaian anak dan keluarga pasien
anak mengenai pelayanan tenaga kesehatan secara keseluruhan dapat dinilai
memuaskan.
Ketanggapan tenaga perawat menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh
tenaga perawat untuk melakukan semua pekerjaan baik itu pekerjaan pokok (utama)
maupun tugas tambahan dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan aturan pokok
yang telah ditetapkan dalam etika profesi dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
Ketanggapan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan dapat diperoleh melalui
pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan. Ketanggapan petugas mempengaruhi
kebaikan karena dengan ketanggapan (skill) yang dimiliki oleh tenaga perawat
kemungkinan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik akan tercapai.
Sementara itu Muh As’ad (1997) dalam bukunya Psikologi Industri mengatakan
bahwa ketanggapan seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pengetahuan,
pendidikan dan pelatihan.

IV.IV Jaminan Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan diharapkan
mampu untuk mengurangi atau menghindari kemungkinan terjadinya risiko mengingat
akibat yang ditimbulkan jika risiko tidan mendapat penanganan adalah penurunan status
kesehatan dari pasien (masyarakat) yang menjadi sasaran tindakannya. Dalam rangka
hal tersebut, tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan suatu jaminan kepada
pasien dan keluarganya terutama di rumah sakit sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap perwujudan kualitas pelayanan kesehatan.
Kurangnya jaminan yang diberikan perawat dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor diluar petugas misalnya
ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung tindakan yang akan dilaksanakan
petugas sehingga sewaktu melakukan tindakan tentunya akan menemui beberapa
kesulitan yang dapat ditolerir mengingat sarana penunjang tidak maksimal.
Aspek lain yang turut mempengaruhi kurangnya jaminan perawat adalah
kemampuan dan keterampilan petugas terutama hubungannya dengan kemampuan
komunikasi yang kurang termasuk aspek kelihaian petugas dalam melakukan tindakan.
Petugas yang bekerja kurang telaten biasanya kurang mendapat kepercayaan dari
pasien yang pada akhirnya pasien menilai bahwa petugas tidak memberikan rasa aman
dan nyaman dalam melakukan tindakan.
IV.V Disiplin Kerja Petugas
Petugas kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan diharuskan
memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi mengingat sasaran dari kegiatanny adalah
mereka yang sedang dalam keadaan sakit dan membutuhkan pertolongan sehingga jika
petugas tidak disiplin kemungkinan yang terjadi adalah dapat berupa kematian pada
pasien yang sebenarnya masih dapat ditolong dan disembuhkan penyakitnya.
Disiplin kerja petugas yang dimaksudkan dalam hal ini adalah jika petugas
menggunakan pakain seragam dinas, datang tepat waktu, dan melaksanakan
pengontrolan rutin pada keadaan umum pasien.
Aspek lain yang mempengaruhi kedisiplinan yaitu penetapan kepastian aturan
yang harus dijalankan oleh petugas seperti apakah aturan yang disahkan memang telah
diketahui oleh petugas dan jika terjadi pelanggaran terhadap aturan apakah memiliki
aturan tersediri tentang sanksi yang harus diterima petugas sehingga hal ini akan
memperjelas kekuatan aturan yang telah disepakati sebelumnya.
Oleh sebab itu, dalam rangka peningkatan kualitas dan kemampuan kerja, aspek
manajemen sumber daya manusia perlu dilakukan namun harus pula
mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengaruhi penyelenggaraan berbagai
kegiatan pengembangan tenaga kesehatan tersebut sehingga dapat memberikan hasil
yang maksimal dan menjawab tuntutan dan kebutuhan tidak hanya bagi petugas
kesehatan sendiri namun juga bagi manjerial rumah sakit.

IV.VI Keterampilan Tenaga Kesehatan


Keterampilan perawat ialah tindakan-tindakan tenaga perawat untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan pasien, menentramkan hati dan penuh perhatian, ramah tamah,
keteraturan pemeriksaan dan pemberian obat.
Tingkat keterampilan yang dimiliki seorang perawat akan mempengaruhi kualitas
pelayanan yang diterima pasien. Pasien yang menyatakan keterampilan petugas kurang
menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan petugas tidak memuaskan atau tidak
memenuhi kebutuhan pasien begitupun sebaliknya.
Keterampilan tenaga kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang biasa
menjadi faktor penentu adalah pengetahuan yang dimiliki petugas terhadap tindakan
pelayanan kesehatan yang akan diselengarakan, dimana petugas dengan pengetahuan
yang cukup tentunya akan mampu menangani berbagai jenis tindakan yang akan
diberikan kepada pasien.
Aspek lain yang turut mempengaruhi adalah pengetahuan umum berupa
kemampuan dalam melaksanakan komunikasi yang baik dengan pasien dan keluargnya
sehingga terbina hubungan yang harmonis dan juga dapat membantu menyelesaikan
berbagai masalah yang dihadapi pasien.

V. PENUTUP

V.I Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan yaitu :

1. Pelayanan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada pasien dengan


tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan. Tenaga kesehatan harus mementingkan aspek
kepuasan pada pasien terlebih dahulu.
2. Empati tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien itu
berawal dari diri seorang perawat. Apabila perawat punya sifat empati maka akan
membantu pelayanan kesehatan dan kesembuhan pasien.

3. Ketanggapan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada


pasien itu semua berawal dari pengetahuan, pengalaman, pelatihan dan pendidikan
yang dimiliki oleh seorang tenaga medis. Ketanggapan dari tenaga medis mampu
menyelesaikan tugas pokok bahkan tugas tambahan yang menjadi tanggungjawab
petugas kesehatan.

4. Disiplin kerja tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada


pasien mampu memberikan kepuasan pada pasien dan keluarga pasien. Karena sikap
disiplin mengajarkan kita lebih tanggap pada pasien.

5. Jaminan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien


terutama pada komunikasi, karena itu sangat penting untuk menjalin interaksi dengan
pasien. Apabila komunikasi petugas kesehatan baik maka pasien akan merasa sangat
puas dengan pelayanan tenaga kesehatan. Selain itu sarana dan prasarana bidang
kesehatan beserta kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan juga sangat
diperlukan.

6. Keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada


pasien sangat harus dimiliki dengan memperbanyak pengalaman, pelatihan dan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Keterampilan tenaga kesehatan sangat mendukung dalam
pelayanan kesehatan.

V.II Saran

1. Untuk menjamin kepuasan pasien yang dirawat, maka sebaiknya pihak Rumah Sakit
melengkapi sarana yang dinilai masih kurang oleh pasien khususnya bell pemanggil
perawat.

2. Dalam memberikan perawatan sebaiknya tenaga kesehatan menjelaskan tentang


manfaat dari setiap tindakan medis yang dilakukan.

3. Diharapkan kepada tenaga kesehatan pada saat memberikan pelayanan kesehatan


menampakkan wajah ramah, agar dapat menimbulkan dorongan psikologis pada
pasien.

4. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar selalu berada ditempat pelayanan selama
jam kerja sebagai bukti kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap pasien.

5. Sebaiknya perawat pada saat memberikan pelayanan keperawatan tetap membina


hubungan baik dengan pasien dan keluarganya.

6. Diharapkan kepada tenaga kesehatan pada saat memberikan pelayanan dengan


menunjukkan keseriusan dan mampu menunjukkan keterampilan dan kemampuannya
sehingga pasien merasakan jaminan terhadap pelayanan yang diberikan.

7. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat harus sesuai dengan kode etik
keperawatan.

8. Setiap perawat harus berani mempertanggungkan setiap tindakan yang sesuai


dengan Undang-Undang Kesehatan dan Keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Universitas Indonesia


Press, Jakarta, 2002.

Depkes RI, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta, 1996.

Depkes RI, Standar Praktek Keperawatan Bagi Perawat Kesehatan, Bhakti Husada,
Jakarta, 1988.

Depkes RI, Konsep dan Mutu Manajemen Rumah Sakit, Surabaya, 1998.

Depkes RI, Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid IV, Surabaya, 2002.

Depkes RI, Standar Pelayanan Rumah Sakit Baptis Kediri, Cetakan IV, Kediri, 2004.

Nasrul Efendy, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta,


Jakarta, 1998.

Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1998.

Anda mungkin juga menyukai