Anda di halaman 1dari 37

BUKU PANDUAN PRAKTIK

DAN SIMULASI
PELATIHAN KEPERAWATAN ICU/CCU 2020

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER KARIADI SEMARANG


TAHUN 2020
1

Buku Panduan Praktik dan Simulasi


Pelatihan Keperawatan ICU/CCU

Identitas Peserta Pelatihan


Pas Foto
3x4

Nama
NIP
Tempat Tanggal Lahir
Pendidikan Terakhir
Tahun Lulus
Asal Institusi Pendidikan
Asal Instansi Pekerjaan
Alamat
No Hp
E mail

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER KARIADI SEMARANG


TAHUN 2020
2

KATA SAMBUTAN

Untuk mendukung tugas yang diemban sumber daya manusia di bidang


kesehatan perlu dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan. Di dalam pelatihan,
SDM akan mendapatkan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapainya.Oleh sebab itu dalam penyelengaraan pelatihan
hendaknya direncanakan seoptimal mungkin. Demi tercapainya tujuan tersebut perlu
diterbitkannya sebuah buku panduan bagi peserta pelatihan untuk mengukur tingkat
capian target kompetensnya dan panduan cara penilaian
Akhirnya ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kami
sampaikan kepada Tim Penyusun, atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk
penyelesaian buku ini.

Semarang, September 2020

Ka Instalasi Rawat Intensif


RSUP Dr Kariadi

dr. Moh. Supriatna T.S., Sp. A (K)


3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME berkat nikmat yang telah
diberikan, Buku Panduan Praktik Pelatihan Keperawatan ICU/CCUBagi Perawat ini dapat
tersusun. Buku ini berisi petunjuk pelaksanaan praktik, simulasi, capaian kompetensi,
target kompetensi, evaluasi capaian kompetensi serta penugasan untuk peserta
pelatihan.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan dari seluruh pembaca untuk penyusunan di lain waktu agar lebih baik.

Semarang, September 2020

PENULIS
4

Daftar Isi
Kata Sambutan………………………………………………………………................................... 2
Kata Pengantar……………………………………………………………….................................. 3
Daftar Isi……………………………………………………………………….................................. 4
Panduan Praktik Pelatihan
I. Latar Belakang ............................................................................................................. 5
II. Deskripsi ...................................................................................................................... 6
III. Kompetensi.....………………………………………………………………....................... 6
IV. Tujuan ………………………………………………………………………………………… 7
V. Metode Pembelajaran……………………………………………..................................... 7
VI. Pelaksanaan ………………………………………………………………………………… 7
VII. Evaluasi……………………………………………………............................................... 8
VIII. Tata Tertib……………………………………................................................................ 8
IX. Jadwal Seminar……………………………………………….......................................... 10
X. Nama-nama Pembimbing Klinis……………………………………………..................... 10
XI. Lampiran……………………………………................................................................... 10
Dafta Hadir……………………………………………………………………................................. 11
Format Bimbingan……………………………………………………………................................ 12
Target Kompetensi…………………………………………………………................................... 13
Format Penilaian……………………………………………………………................................... 31
Evaluasi dan saran…………………………………………………………................................... 33
Penutup ………………………………………………………………………................................. 34
Daftar pustaka………………………………………………………………................................... 35
5

Panduan Praktikdan Simulasi PelatihanKeperawatan ICU/CCU

I. Latar Belakang
Profesi keperawatan di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan
sejalan dengan perubahan dan perkembangan tuntutan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologidan seni. Keperawatan sebagai profesi di
Indonesia mulai dikumandangkan pada Lokakarya Keperawatan Nasional di
Jakartatahun 1983. Hasil lokakarya tersebut menyepakati bahwa keperawatan sebagai
pemberi pelayanan profesional sehingga keperawatan harus dilakukan oleh tenaga
keperawatan yang profesional pula.
Pelayanan keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional dilandasi oleh
konsep dan teori-teori keperawatan dan berdasarkan perkembangan ilmu dan
pengetahuan sebagai hasil penelitian. Seorang perawat melaksanakan praktek asuhan
keperawatan secara ilmiah dengan menggunakan metoda proses keperawatan, yang
terdiri dari pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
tindakan dan evaluasi keperawatan. Penggunaan proses keperawatan secara
sistematis diharapkan dapat memberikan asuhan dengan tepat sesuai kebutuhan dan
masalah yang dihadapi klien.
Pada saat ini mutu pelayanan keperawatandi rumah sakit belum merata,
adarumah sakit yang sudah memberikan pelayanan yang bermutu tinggi ada juga yang
belum bermutu.Hasil penelitian Handayani (2010) yang dilakukan di ruangrawat inap
salah satu RSUD di Yogyakarta, menunjukan bahwa kepuasan pasien terhadap
kualitas pelayanan keperawatan sebanyak 42,4% mengatakan kurang puas. Penelitian
Pardani (2001)di rumah sakit pemerintah kelas A di Jawa Timur, dengan
menggunakan 100 orang pasien rawat inap menunjukkan bahwa 50% menyatakan
puas terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan; 25% cukup puas dan 25% tidak
puas. Penelitian Wirawan (2000) tentang tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap
asuhan keperawatan di sebuah rumah sakit di Jawa Timur juga menunjukkan hanya
17% dari pasien rawat inap yang mengatakan puas terhadap asuhan keperawatan,
sedangkan 83% menyatakan tidak puas. Penelitian tersebut juga memberikan
informasi bahwa keluhan utama pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah
kurangnya komunikasi perawat (80%), kurang perhatian (66,7%) dan kurang ramah
(33,3%) Khaidirmuhaj, 2010). Hasil Penelitian Sasmita (2001) pada salah satu rumah
sakit swasta di Bandung membuktikan bahwa nilai rata-rata tindakan keperawatan
kurang memuaskan pasien terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan.
Gambaran mengenai rendahnya kualitas kemampuan memberikan asuhan
keperawatan apabila dikaitkan dengan konsep pelayanan profesioanal dari George
(1997) dapat disebabkan kurangnya penguasaan konsep dan teori, kurangnya
kemauan melakukan praktek asuhan yang berkualitas dan kurangnya kemauan
menggunakan hasil penelitian terkini. Rendahnya kemampuan memberikan asuhan
6

dapat disebabkan oleh rendahnya kualitas proses pembelajaran baik di institusi


pendidikan maupun di klinik (Raij, 2000). Keadaan seperti ini kalau tidak diperbaiki
dapat merugikan berbagai pihak, baik tenaga keperawatan maupun pasien.
Pembelajaran klinik atau pembelajaran di lapangan adalah pembelajaran yang
dilaksanakan langsung kepada pasien di lahan praktek dengan menggunakan
berbagai metoda pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (Depkes,
2006: 81). Pembelajaran klinik dilaksanakan setelah pembelajaran teori di kelas dan
praktek di laboratorium. Gaberson dan Oermann (2010) menjelaskan bahwa,
pembelajaran klinik adalah pembelajaran yang dilakukan langsung kepada pasien.
Pembelajaran klinik merupakan aktivitas utamayang harus dilakukan oleh pembimbing
pada tatanan klinik. Pembimbing klinik tidak hanya melakukan supervisi tetapi harus
melakukan bimbingan klinik. Bimbingan klinik berupa memberikan bimbingan
langsung, memberikan dukungan, menstimulasi terjadinya pembelajaran, dan
memfasilitasi pembelajaran sehingga terjadi pengalaman praktek klinik. Pengalaman
praktek klinik terjadi sebagai hasil pembelajaran aktif dan merupakan proses yang
terjadi pada masing-masing pribadi peserta didik.
The European Health Committe (1994) dalam Raij (2000: 38), menjelaskan
terdapat empat tujuan utama pembelajaran klinik yaitu mampu: memberikan dan
mengelola asuhan keperawatan, berperan sebagai tenaga ahli dalam bekerjasama
multidisiplin, memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien, keluarga, kolega, dan
kepada para praktikan lainnya; serta mampu berfikir kritis yang dilandasi hasil-hasil
penelitian. Berdasarkan uraian pada bagan latar belakang inilah bahwa praktik klinik
diharapkan mampu meningkatkan penguasaan konsep dan teori, meningkatkan
kemauan melakukan praktek asuhan yang berkualitas dan meningkatkan kemauan
menggunakan hasil penelitian terkini sehingga diharapkan peserta pelatihan mampu
memberikan asuhan keperawatan yang lebih berkualitas ketika kembali ke institusinya
masing-masing.

II. Diskripsi
Praktik Pelatihan KeperawatanICU/CCUbagi perawat merupakan program yang
mengantarkan peserta pelatihan untuk menerapkan pengetahuan yang telah
didapatkan saat penyampaian materi pelatihan untuk diterapkan dalam rangka
memberikan asuhan keperawatan.

III. Kompetensi
Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta pelatihan meliputi
1. PengukuranCVP manual
2. Perekaman EKG 12 lead
3. Interpretasi EKG (elektrokardiografi)
4. Pengambilan sample darah arteri
5. Penilaian analisa gas darah
7

6. Pemberian terapi titrasi


7. Tindakan suction
8. Pengoperasional ventilasi mekanik
9. Pengoperasional CRRT
10. Pertolonganbantuan hidup lanjut

IV. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktik,peserta pelatihan mampu melakukan kompetensi di
keperawatan intensif.

b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik pelatihan, peserta pelatihan mampu
1. Melakukan pengukuran CVP manual
2. Melakukan perekaman EKG 12 lead
3. Melakukan interpretasi EKG (elektrokardiogram)
4. Melakukan pengambilan sample darah arteri
5. Melakukan penilaian analisa gas darah
6. Memberikan terapi titrasi
7. Melakukan tindakan suction
8. Mengoperasionalkan ventilasi mekanik
9. Mengoperasionalkan mesin CRRT
10. Melakukan bantuan hidup lanjut

V. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran pada tahap praktik keperawatan klinik ini berfokus pada
pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari pembimbing klinik kepada peserta
pelatihan. Sedangkan kegiatan evaluasi lebih terfokus pada pembuktian bahwa
peserta pelatihan telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan
kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah
dimiliki.
Metoda belajar peserta pelatihan ini meliputi pre conference dan post confren,
tutorial, diskusi kasus, pendelegasian kewenangan bertahap

VI. Pelaksanaan
Praktik Pelatihan Keperawatan ICU/CCU ini akan dilaksanakan mulai tanggal 23
September 2020-21 Oktober 2020.
8

VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan meliputi
NO. KOMPONEN EVALUASI CAPAIAN
MINIMAL
1 Tingkat kehadiran 95 %
2 Target kompetensi 95 %
3 Uji ketrampilan klinik 80
4 Menyampaikan 1 EBN tentang perawatan intensif per 80
kelompok
5 Menyusun 1 buah laporan kasus per kelompok 80
6 Melakukan seminar kasus per kelompok 80
7 Penampilan klinik 80

VIII. Tata Tertib


Tata tertib praktik klinik sebagai berikut
1. Buku panduan harus selalu dibawa saat praktik klinik, untuk diketahui daftar hadir
dan pencapaian kompetensi apa yang sudah dilakukan, di paraf oleh Katim atau
perawat penanggungjawab pada saat itu.
2. Kehadiran peserta pelatihan dalam praktik klinik 100%
3. Mentaati peraturan sesuai buku panduan tentang praktik klinik.
4. Peserta pelatihan bersedia mengikuti dan mensukseskan regulasi yang berlaku di
RSUP Dr Kariadi Semarang
5. Peserta pelatihan yang tidak mengikuti praktik klinik harus melaporkan
ketidakhadirannya kepada pembimbing klinik dan diketahui oleh katim secara
tertulis.
6. Peserta pelatihan yang karena alasan penting dapat dipertimbangkan untuk tukar
dinas, diketahui oleh koordinator pelatihan secara tertulis.
7. Bersedia menjalankan praktik kilnik pagi, sore, dan malam
8. Praktik klinik pagi pukul 07.00 - 14.00, sore 14.00 – 21.00, malam 21.00 – 07.00.
9. Bersedia memenuhi seluruh target pelatihan
9

Format Evaluasi
1. Tingkat kehadiran
No Tanggal Jaga Datang Pulang Paraf dan Keterangan
Pukul Nama Katim
1 21 Sept 2020
2 22 Sept 2020
3 23 Sept 2020
4 24 Sept 2020
5 25 Sept 2020
6 26 Sept 2020
7 27 Sept 2020
8 28 Sept 2020
9 29 Sept 2020
10 30 Sept 2020
12 1Okt 2020
13 2Okt 2020
14 3Okt 2020
15 4Okt 2020
16 5Okt 2020
17 6Okt 2020
18 7 Okt 2020
19 8 Okt 2020
20 9 Okt 2020
21 10 Okt 2020
22 11 Okt 2020
23 12 Okt 2020
24 13 Okt 2020
25 14 Okt 2020
26 15 Okt 2020
27 16 Okt 2020
28 17 Okt 2020
29 18 Okt 2020
30 19 Okt 2020
31 20 Okt 2020
32 21 Okt 2020

2. Target kompetensi
10

Capaian target kompetensi peserta


NO. Kompetensi Target 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Melakukan pengukuran 10
CVP manual
2 Melakukan perekaman 10
EKG 12 lead
3 Melakukan interpretasi 10
EKG (elektrokardiogram)
4 Melakukan pengambilan 10
sample darah arteri
5 Melakukan penilaian 10
analisa gas darah
6 Memberikan terapi titrasi 10
7 Melakukan tindakan 10
suction
8 Mengoperasionalkan 10
ventilasi mekanik
9 Mengoperasionalkan mesin 3
CRRT
10 Melakukan bantuan hidup 3
lanjut

3. Uji ketrampilan klinik


11

1) Pengukuran CVP manometer


Tool Penilaian Pengukuran CVP Manometer
KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Water pass, penggaris CVP manometer, Infuse set 2 buah,
three way stopcock 1 buah, standart infuse, NaCl 0,9% / RL
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Mengucapkan salam
3 Melakukan identifikasi pasien
4 Melakukan kalibrasi / leveling (mensejajarkan titik nol di
manometer dengan titik plebostatik axis)
5 Memastikan hubungan cairan infus ke pasien menetes lancar
(tutup three way stopcock ke arah manometer)
6 Mengisi cairan infuse ke penggaris manometer (tutupthree
way stopcock ke arah pasien)
7 Menghubungkan slang infuse penggaris manometer ke
pasien (tutup three way stopcock ke arah infus)
8 Memperhatikan permukaan cairan pada slang infuse
penggaris manometer akan berhenti di titik angka berapa
(Hasil CVP)
9 Menghubungkan kembali cairan infuse dengan pasien (tutup
kran three way stopcock ke arah slang infuse penggaris
manometer)
TAHAP TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan alat
3 Melakukan cuci tangan
4 Melakukan dokumentasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

2) Perekaman EKG 12 lead


12

Tool Penilaian Perekaman EKG 12 lead


KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Mesin EKG, sumber listrik, alcohol swab, jelly, tissue/kassa
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Mengucapkan salam
3 Melakukan identifikasi pasien
4 Menyambungkan mesin EKG ke sumber listrik
5 Membersihan tempat penempelan elektroda dengan alcohol
swab
6 Memberi jelly pada lokasi penempelan elektroda
7 Memasang elektroda
8 Memastikan kecepatan kertas EKG 25 mm/detik
9 Menekan tombol on (merekam EKG)
10 Bila telah selesai menekan tombol off
11 Menyobek kertas EKG hasil perekaman
12 Melepas elektroda
TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan mesin EKG
3 Melakukan cuci tangan
4 Menempelkan hasil perekaman pada kertas penempelan EKG
5 Menempelkan stiker identitas pasien pada kertas hasil
perekaman EKG
6 Mencatat tanggal jam dilakukan perekaman, dan nama
petugas yang melakukan perekaman EKG

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

3) Interpretasi EKG 12 lead


13

Tool Penilaian Interpretasi EKG 12 lead


KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Hasil perekaman EKG, penggaris, kalkulator
TAHAP PELAKSANAAN
1 Memastikan identifikasi pasien dengan hasil perekaman
2 Memastikan kebenaran perekaman
3 Menentukan Irama (regular atau irregular)
4 Menentukan jumlah HR
5 Menentukan ukuran gelombang P
6 Menentukan ukuran interval PR
7 Menentukan ukuran QRS kompleks
8 Menentukan axis jantung
9 Menentukan tanda-tanda hipertropi
10 Menentukan tanda-tanda iskemik
11 Menentukan tanda-tanda infark
12 Menentukan tanda-tanda kelainan elektrolit
13 Memberikan kesan pembacaan
TERMINASI
1 Melaporkan hasil interpretasi
2 Menyimpan pada bagian hasil-hasil pemeriksaan, CM pasien

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

4) Pengambilan sample darah untuk analisa gas darah


14

Tool Penilaian pengambilan sample darah arteri


KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Spuit 1 cc+ Heparin 0,1 cc, alcohol swab, handscoon, hipafix,
2 Order BGA (cantumkan suhu, HB, oksigen pasien)
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Mengucapkan salam
3 Melakukan identifikasi pasien
4 Memakai handscoon
5 Melakukan Allen test (arteri radialis)
6 Menentukan lokasi penusukan
7 Melakukan desinfeksi dengan alcohol swab
8 Melakukan penusukan dengan posisi spuit 30-45 derajat
9 Melakukan aspirasi darah 1 ml dan melepaskan dari
penusukan
10 Melakukan penekanan pada bekas tusukan dengan alcohol
swab dan di plester/hipafix
11 Menempelkan identitas pada sample darah
TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan alat
3 Melepas hands scoon
4 Melakukan cuci tangan
5 Melakukan dokumentasi
6 Mengirim sample ke laborat

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

5) Interpretasi analisa gas darah


15

Tool Penilaian/ Interpretasi Analisa Gas Darah


KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapkan alat
Hasil pemeriksaan analisa gas darah, kalkulator
TAHAP PELAKSANAAN
1 Menentukan hasil lab sesuai identitas pasien
2 Menentukan status oksigenasi
3 Menentukan status ventilasi
4 Menentukan pH, BE, (derajat keasaman dan kebasaan)
5 Menentukan PF Ratio
6 Menentukan jenis ketidakseimbangan asam basa
TERMINASI
1 Menentukan rencana tindak lanjut / kolaburasi dengan dokter

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

6) Memberikan terapi titrasi


16

Tool Penilaian Memberikan Terapi Titrasi

KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Obat yang akan diberikan, cairan pelarut, spuit 20/50 cc, three
way stopcock, ektension, etiket, tabel titrasi, syringe pump,
kalkulator
2 Melakukan penyiapan obat suntik
3 Menentukan konsentrasi obat
4 Membuat table titrasi
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Mengucapkan salam
3 Melakukan identifikasi pasien
4 Memasang syringe pump
5 Merangkai ektention, three way, spuit, dan infuse set
6 Memasang spuit pada syringe pump
7 Membuka three way stopcock
8 Menempelkan table titrasi
9 Menekan tombol on pada syringe pump
10 Mengatur kecepatan syringe pump
11 Menekan tombol start
TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan alat
3 Melakukan cuci tangan
4 Melakukan dokumentasi
5 Melakukan observasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

7) Melakukan suction terbuka


17

Tool Penilaian Melakukan Suction Terbuka


KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Mesin suction, cateter suction, kom, aqua bidest, handscoon
steril
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Mengucapkan salam
3 Memastikan mesin suction posisi on tentukan tekanan 100-120
mmHg
4 Membuka kateter suction
5 Memakai handscoon steril
6 Menyambungkan cateter suction dengan slang suction
7 Memasukan cateter suction
8 Menarik cateter suction sambil menghisap dengan cara
memutar
9 Melakukan pembilasan dengan aqua
TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan alat
3 Melepas hands scoon
4 Melakukan cuci tangan
5 Melakukan dokumentasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

8) Mengoperasionalkan ventilatsi mekanik


18

Tool Penilaian Melakukan pemasangan sirkuit ventilator


KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Ventilator, sirkuit ventilator, lung test, handscoon steril,
alcohol swab, agua steril 1000 ml, infuse set, standart infus
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Membuka bungkus sirkuit ventilator
3 Memakai handscoon steril
4 Memasang humidifier
5 Melakukan swab dengan kapas alcohol pada lubang inspirasi
dan ekspirasi pada ventilator
6 Memasang filter inpirasi dan ekpirasi
7 Menyambungkan sirkuit dari ventilator ke humidifier
8 Memasang sirkuit inspirasi dari humifier ke ventilator
9 Memasang konektor dan threeway pada ujung sirkuit
10 Menyambungkan sirkuit ekspirasi, bagian ujung di Y piece
dengan bagian pangkal di jalur ekpirasi ventilator
11 Memasang kabel sensor
12 Mengisi humidifier dengan aqua steril 1000 ml dengan
menggunakan infuse set sampai batas atas
13 Menyambungkan konektor ke lung test
TERMINASI
1 Merapikan alat
2 Melepas hands scoon
3 Melakukan cuci tangan

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

Tool Penilaian Setting Awal Ventilator


19

KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Mempersiapan alat
Ventilator terpasang sirkuit siap pakai
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melakukan cuci tangan
2 Melakukan identifikasi pasien
3 Menyambungkan ventilator dengan sumber listrik
4 Menyambungkan slang oksigen dengan sumber oksigen
5 Menyambungkan slang udara dengan sumber udara (bila
ada)
6 Menekan tombol on
7 Melakukan kalibrasi
8 Menentukan mode ventilator
9 Melakukan setting Fi O2, Peep, RR, P insp, PS, I : E ratio,
trigger, flow, setting alarm kurang lebih 10% (sesuai
kebutuhan)
10 Memastikan pengembangan lung test
TERMINASI
1 Merapikan letak ventilator dan sirkuit agar tidak tertekuk
2 Melakukan cuci tangan
3 Melakukan dokumentasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

Tool aplikasi pada pasien dengan ventilasi mekanik


20

KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
TAHAP PERSIAPAN
1. Pasien sudah terpasang ET
2 Ventilator sudah ready
TAHAP PELAKSANAAN
1 Melepas lung test dari sirkuit ventilator
2 Menghubungkan sirkuit dengan ET
3 Mengatur ulang mode ventilator
4 Mengatur ulang setting FiO2
5 Mengatur ulang setting PEEP
6 Mengatur ulang setting RR
7 Mengatur ulang setting I : E Ratio
8 Mengatur ulang setting Pressure support
9 Melihat respon pasien
10 Cek ulang AGD setelah 2 jam pemasangan ventilator
TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan letak ventilator dan sirkuit agar tidak tertekuk
3 Melakukan observasi ke pasien
4 Melakukan cuci tangan
5 Melakukan dokumentasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

Tool pelepasan sirkuit ventilator


21

KEMAMPUAN
NO
KEGIATAN MAMPU TIDAK
MAMPU
22

TAHAP PERSIAPAN
1. Ventilator sudah terlepas dari ETT
2. Box tempat sirkuit kotor
3. Handscon bersih
TAHAP PELAKSANAAN
1 Menyiapkan box
2 Melepaskan sirkuit ventilator
3 Melepaskan water chamber
4 Memasukkan dalam box
5 Merapikan kabel ventilator
6 Mengirim box tersebut ke ruang spollhok
TERMINASI
1 Merapikan ventilator
2 Melakukan dokumentasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

9) Mengoperasionalkan mesin CRRT


Tool Mengoperasionalkan mesin CRRT
NO KEGIATAN KEMAMPUAN
MAMPU TIDAK
23

MAMPU
A TAHAP PERSIAPAN
1. a) Resep dokter
b) Persiapan alat:
 Mesin CRRT
 Set PrismaFlex
 Larutan saline 1 liter + 5000 unit heparin
 Larutan saline 500 cc (1)
 Spuit 20 cc
 Alkohol swab
 Larutan prismasol (resep dokter)
 Sarung tangan steril
c) Menyalakan mesin
d) Terlihat set up mode (di ujung kiri atas layar)

B TAHAP PEMASANGAN ALAT


1 Set up mode (berada di ujung kiri layar)

2 Pilih
 Same patient : Pasien Yang Sama.
 New Patient : Pasien Yang Baru
 Last Treatment : Terapi Terakhir.

3 Terlihat ID Patient : Ketik Nama Pasien.


Weight Patient : Ketik Berat Badan Pasein
4 Tekan ENTER

5 Pilih terapi : SCUF, CVVH, CVVHD, CVVHDF

6 Pemasangn set PrismaFlex.

a Pasang set PrismaFlex (bentuk plastic transparan)

b Pasang port tekanan , ada 3 buah : 1 buah berwarna


Kuning(Atas), 2 buah Merah (Bawah).

c Gantungkan line access/effluent (line berwarna Merah


/Kuning) / Y-line.

d Pasang Daeration Chamber(bentuk seperti rumah keong).


Sambungkan line tekanan return (Warna Biru) kearah mesin,
kemudian kencangkan

e Pasang line yang menuju ke Blood Leak Detector, Air


Detector Dan Klem Return Line

f Gantungkan kantong Effluent di scale yang bertanda Kuning

7  Tekan
24

 Periksa ke 5 pompa, apakah kedudukannya baik


di dalam pompa
 Dilayar akan tampil mengenai Bar Code, cek
apakah sesuai dengan filter yang dipakai.
Ditunggu sebentar, akan keluar petunjuk yang
akan dijalankan selanjutnyaTEKAN
CONTINUE.
8 Persiapan pemakaian cairan :
(jalankan satu persatu petunjuk yang keluar dilayar)
a Sambungkan Y- line ke larutan saline 1 liter yang sudah
berisi heparin 5000 unit
(gantungkan kembali bagian kiri mesin).
b Sambungkan PBP (Line Berwarna Putih)
c Sambungkan cairan /hemosol Replacement (Line Berwarna
Ungu)
d Sambungkan cairan /hemosol Dialisat (Line Berwarna Hijau)
e Sambungkan line Return (Line Berwarna Biru) ke kantong
sampah (Effluent)
9 CONTINUE
a Pasang Syringe Untuk Antikoogulant yang sudah di isi
dengan anti coagulant sesuai dosis resep
b Pilih ↑ untuk menaikan pump atau ↓menurunkan pump.
c Lakukan pemasangan syringe, Adjust pump, jika syringe
terpasang dengan benar maka akan muncul CONFIRM
d Tekan CONFIRM (jika pemasangan syringe pump belum pas
maka tulisan CONFIRM tidak akan muncul, maka ulangi
procedure pemasangan)
e Setelah semua terpasang dengan baik, keluar konfirmasi
untuk membuka semua line.
10 Tekan PRIME
Otomatis akan berlangsung prime untuk PrismaFlex set
(waktu yang di butuhkan untuk priming adalah 5 menit)
Pastikan gelembung udara keluar dari filter dan selang line
set.
11 Tekan REPRIMING untuk mengulang Priming
Note : di sarankan lakukan PRIMING paling tidak 2 x
sebelum menekan REPRIME, siapkan 1 liter saline lagi agar
saat REPRIME saline nya tercukupi
a Y -line di klem di pindahkan ke botol saline 1 liter yang sudah
disiapkan
Reprime menggunakan 1 liter saline tanpa menggunakan
heparin.
b Pastikan tidak ada gelembung pada Filter Dan Blood Line.
c Bila masih ditemukan gelembung udara dalam sirkuit, bisa
25

dilakukan Manual PRIME , dengan menekan terus MANUAL


PRIME sampai gelembung tersebut ke luar.
d Setelah di pastikan tidak ada gelembung, langkah
selanjutnya
TEKAN PRIME TEST
PRIME TEST menggunakan saline yang baru 500cc, saline
yang pertama kali diganti.
PRIME TEST: prime yang dilakukan 1 kali lagi untuk
membuat complete, dimana mesin melakukan sendiri untuk
menilai set apakah baik.
Keluar tulisan PRIME TEST PASSED
a Lihat level Air Chamber , naikan atau turunkan apabila
terlihat level tidak sampai
TEKAN ADJUST CHAMBER,
b Kemudian akan keluar pemilihan untuk di naikan atau
diturunkan sambil melihat batas cairan dalam tempat air
chamber. ↓↑ setelah melakukan tekan CONFIRM LEVEL,
CONTINUE

C MENJALANKAN TERAPI (RUN MODE)


1 Set Fluid Gain Loss (Setting berapa batasan maximum yang
kita set up di mesin dalam menarik cairan, supaya penarikan
cairan pasien tidak berlebih). CONFIRM

2 Tekan SYRINGE PUMP (sebelah kanan atas di bagian


monitor)
Masukan angka yang sudah di resepkan oleh dokter tetang
heparing, ada mode CONTINUE atau mode BOLUS,
kemudian CONFIRM.
3 Pilih BLOOD, masukan angka yang di resepkan dokter
(Aliran darah yang akan ditarik oleh mesin)
4 Pilih Replacement masukan angka resep dokter (Cairan dari
tubuh pasien yang di rencanakan keluar dari tubuh pasien
perjam)
Setelah semua resep dokter di masukan tekan ENTER
5 Akan keluar kembali di layar konfirmasi apakah sudah benar
resep dari dokter di masukan ( CEK KEMBALI).
Tekan CONTINUE.
6 Connection patient (sambungkan ke pasien)
7 Line yang berwarna merah di klem  di buka 
sambungkan ke kateter merah pada pasien (access line)
8 Line biru di kelm  buka dari effluent bag sambungkan ke
kateter biru pada pasien . (return line)
9 Line kunig di klem  di buka  sambungkan ke effluent bag
26

10 Tekan CONTINUE
D TERAPI DI HENTIKAN
NOTE : terapi di hentikan jika:
 Instruksi dari dokter
 Filter clotting
Pilih STOP kemudian tekan END TREATMENT
Kemudian pilih /tekan RETURN BLOOD
1 Keluar instruksi berapa kecepatan darah yang akan
dimasukan dari mesin kedalam tubuh pasien.
Tekan tanda untuk memasukkan tekan continue

2 Siapkan saline 500 cc

3 Klem semua line access (merah ) dan return (biru),


kemudian buka line yang tersambung pada kateter pasien
(line merah) sambungkan di saline yang tersedia. Buka klem
merah dan biru.

4 Tekan return blood terus menerus (jari tangan tetap


menempel pada layar mesin)

5 Masukan darah ke dalam tubuh pasien, sudahi apabila pada


selang selang blood line di dapati warna merah yang sudah
mulai muda). Kemudian setelah itu klem semua line, continue
6 Klem semua line tanpa kecuali , baca instruksi pada layar
untuk meyakinkan langkah kita, jika sudah yakin apa yang di
jalankan

7 Tekan unload, maka filter set akan otomatis terdorong keluar


dari alat.

8 Terapi berakhir jika hendak di lanjutkan kembali ke awal


siapkan set yang baru

TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Merapikan mesin CRRT dalam keadaan siap pakai
3 Melakukan observasi ke pasien
4 Melakukan cuci tangan
5 Melakukan dokumentasi

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang
27

10) Melakukan Bantuan Hidup Lanjut


Tool Melakukan Bantuan Hidup Lanjut
PERANAN LEADER
No Komponen yang Dinilai Nilai Komentar
Ya Tidak
1 Meminta operan dan mengambil kepemimpinan
2 Cepat dan tepat bertindak mengambil keputusan
3 Membuat jelas setiap peran dari team ACLS
4 Memberikan instruksi yang jelas selama ACLS
5 Defibrilasi
6 Konsentrasi
7 Komunikasi selama ACLS

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

PERANAN VENTILASI
No Komponen yang Dinilai Nilai Komentar
Ya Tidak
1 Kwalitas ventilasi dengan ambubag dan mayotube
2 Mempersiapkan intubasi
3 Melakukan intubasi
4 Konsentrasi
5 Komunikasi selama ACLS

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang
28

PERANAN SIRKULASI
No Komponen yang Dinilai Nilai Komentar
Ya Tidak
1 Memantau monitor
2 Menyiapkan peralatan untuk intubasi
3 Menyiapkan obat yang diperlukan selama ACLS
4 Konsentrasi
5 Komunikasi selama ACLS

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang

PERANAN KOMPRESI
No Komponen yang Dinilai Nilai Komentar
Ya Tidak
1 Konsentrasi dan mengikuti intruksi dari pemimpin
2 Frekuensi, kedalaman, posisi tangan dan ritme
3 Komunikasi
4 Memberikan panduan yang jelas selama ACLS
5 Defibrilasi
6 Konsentrasi
7 Komunikasi selama ACLS

Nama Peserta Nama Observer Rekomendasi Tanggal


Mampu
Tidak mampu
Mengulang
29

4. Menyampaiakan 1 EBN tentang perawatan intensif per kelompok


Tool Penilaian EBN
No Kreteria Nilai
1 2 3 4
1 Tahun terbit <5 tahun
2 Diterbitkan secara berkala
3 Editor minimal dari 2 institusi yang berbeda
4 Penulis minimal dari 2 institusi yang berbeda

5. Format Penulisan Kasus


(Terlampir)
30

6. Format penilaian Seminar


I. PENYAJIAN (Bobot 2)
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 1,
1 2 2,5 3 3,5 4
5
1 Sesuai waktu
2 Ketepatan mengemukakan inti sari kasus
3 Kelancaran dan kejelasan dalam penyajian
4 Menggunakan media yang tepat
5 Penampilan
Jml. Nilai X Bobot
Nilai = (2)
Jml. Aspek (5)

II. ISI TULISAN (Bobot 5)


NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
PENGKAJIAN
1 Teknik pengkajian dengan benar
2 Kelengkapan data dasar
3 Kesesuaian data focus dengan masalah keperawatan

4 Rumusan diagnose keperawatan dengan benar


PERENCANAAN
5 Prioritas diagnose keperawatan dengan tepat
6 Ketepatan penyusunan tujuan
7 Ketepatan penyusunan rencana keperawatan
8 Ketepatan rasionalisasi rencana
IMPLEMENTASI
9 Tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
Ketepatan tindakan keperawatan (memecahkan
10
masalah)
11 Pencatatan tindakan dengan benar
EVALUASI
31

12 Melakukan evaluasi formatif dan dicatat dengan benar


Melakukan evaluasi sumatif (Progress Note) & dicatat
13
dengan benar
Jml. Nilai X Bobot
Nilai = (5)
Jml. Aspek (13)

III. TANYA JAWAB (Bobot 3)


NILAI
N
ASPEK YANG DINILAI 1,
O 1 2 2,5 3 3,5 4
5

1 Ketepatan menjawab

2 Kemampuan mengemukakan argumentasi

3 Sikap dan penampilan selama tanya jawab

Jml. Nilai X Bobot


Nilai = (3)
Jml. Aspek (3)

Semarang,……….….……….…
Pembimbing,

( )
NIP.

Nama Praktikan :
:
:
:
:
:
:
Kasus :
32

7. Format Penilaian
Penampilan Klinik / Sikap
Skor (√)
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 Jml
1 Disiplin
1. Selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal
2. Berpakaian sesuai dengan ketentuan
Efektif menggunakan waktu praktik untuk
3.
mencapai kompetensi / tujuan pembelajaran
4. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas
2 Tanggung jawab
Melaksanakan asuhan keperawatan yang
1.
menjadi tanggung jawabnya dengan baik
2. Mengerjakan seluruh tugas dengan baik
3. Menaati Tata tertib yang ditetapkan
Tidak melempar tanggung jawab pada
4.
orang lain
3 Inisiatif
Mengikuti proses praktik klinik dengan
1.
sungguh-sungguh
Memiliki kemauan yang tinggi untuk
2.
mencapai tujuan PPK
3. Proaktif selama mengikuti PPK
4. Mandiri dalam menjalankan tugas
4 Kreativitas
Dapat memanfaatkan sarana yang ada
1.
untuk mencapai tujuan PPK
Menggunakan berbagai sumber belajar
2.
untuk mencapai tujuan PPK
Dapat menyelesaikan masalah / kesulitan
3.
yang ada
Mampu memodifikasi lingkungan untuk
4.
mencapai tujuan PPK
5 Kerjasama
Dapat bekerjasama dengan baik dengan
1.
teman
33

Dapat bekerjasama dengan baik dengan


2.
klien dan keluarga
Dapat bekerjasama dengan baik dengan
3.
perawat ruangan
Dapat bekerjasama dengan baik dengan tim
4. kesehatan lain

6 Komunikasi
Skor total

4 : Sangat memuaskan
3 : Memuaskan
2 : Cukup memuaskan
1 : Kurang memuaskan

(jumlah skor/80)x100%

Semarang,…………………. 20…..
Pembimbing

(…………………………………………….)

Rekap Penilaian

NO. KOMPONEN EVALUASI CAPAIAN PERHITUNGAN PEROLEHAN NILAI


MINIMAL
1 Tingkat kehadiran 95 % Target 25 hari
Capaian 24 hari
minimal
2 Target kompetensi 95 % Target 96
tindakan
Capaian 92
minimal tindakan
3 Uji ketrampilan klinik 80 (Penjumlahan 14
penilaian) : 14
4 Menyampaiakan 1 EBN 80 Sesuai tool
tentang perawatan
intensif per kelompok
5 Menyusun 1 buah 80
laporan kasus per Sesuai tool
34

kelompok
6 Melakukan seminar 80 Sesuai tool
kasus per kelompok
7 Penampilan klinik 80
TOTAL

Evaluasi dan Saran


 Evaluasi Diri
...........................................................................................................................................................
.
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................

 Evaluasi Proses Pembelajaran


...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
....
 Saran
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...
...........................................................................................................................................................
.
...........................................................................................................................................................
.
35

PENUTUP

Harapan penulis agar buku ini dapat bermanfaat bagi peserta pelatihan sebagai panduan
keberhasilan dalam menjalankan praktikkeperawatan. Saran perbaikan untuk kesempurnaan
buku ini kami harapkan.
36

DAFTAR PUSTAKA

1. SOP OksigenasI
2. Buku ajar keterampilan dasar dalam keperawatan
3. Hudak; Gallo. Keperawatan Pendekatan Holistik. 2006.Jakarta:EGC.
4. SOP Intubasi
5. SOP Ekstubasi
6. SOP Suction
7. SOP Nebulizer
8. Permenkes no 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien di rumah sakit
9. Lembaga Administrasi Negara, 2003, Building Learning Commitment, Jakarta.
10. Pusdiklat SDM Kesehatan, 2007, Modul TPPK, Jakarta.
11. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang
12. Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 232/MENKES/SK/VI/2013 tentang Strategi Komunikasi
Pekerjaan dan Budaya Anti Korupsi

Anda mungkin juga menyukai