Gambaran Umum
Standar ini terdiri atas dua topik, A tentang standar Manajemen SumberDaya Manusia
dan B tentang Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien.
Managemen SDM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari managemen kepala
ruang. Pengelolaan SDM yang baik akan meningkatkan performa pekerjaan dan meningkatkan
produktifitas kerja. SDM yang berkualitas akan memberikan kontribusi yang besar dalam
meningkatkan kinerja organisasi. Standar ini dibutuhkan untuk menilai dan memastikan bahwa
SDM telah direncanakan, diberikan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan, dilakukan
supervisi, monitoring dan evaluasi kinerja.
Sedangkan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan
pasien maka setiap ruangan perlu mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien agar bisa menjadi budaya. Pelaksanaan program tersebut memerlukan koordinasi dan
komunikasi yang baik antara kepala ruang dan staf.
A. Manajemen SDM.
Pelayanan yang baik diberikan oleh staf yang secara kuantitas maupun kuantitas memenuhi
standar. Staf keperawatan harus memiliki knowledge skill dan attitude yang memadai sehingga perlu
dimanage dengan baik melalui sebuah proses panjang dan dilakukan secara terus menerus.
Perencanaan yang baik dimulai dari menghitung kebutuhan SDM keperawatan melalui penghitungan
dengan menggunakan analisa beban kerja, selanjutnya dilakukan pemantauan sesuai perencnaan yang
dibuat. dalam imlementasi ini erlu komunikasi yang baik antara unit dan Bidang Pelayanan
Keperawatan.
1
EP 2. Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Dalam setiap proses panjang dalam pelayanan maka harus dilakukan suatu pemantauan yang
dilakukan oleh yang berwenang sehingga dapat memastikan bahwa pelayanan berjalan sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Legalitas bahwa seorang perawat diperbolehkan memberikan pelayanan adalah
dengan memiliki SPK dan RKK yang berlau. Kepala ruang perlu memiliki mekanisme untuk menjaga
supaya tidak terjadi seorang staf bekerja secara ilegal.
Oleh karena itu semua harus dilakukan proses pemantauan dan evaluasi baik yang diperlukan
pengamatan maupun yang bersifat administratif dengan pengelolaan file data kepegawaian, hal ini
harus dilakukan sesuai ketentuan.
Proses keluar masuknya staf dalam suatu organisasi atau unit adalah hal yang umum dan wajar
hal ini diperlukan untuk tetap mempertahankan organisasi tetap berjalan dengan baik. Begitu juga
dengan status RSUP drKariadi yang terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan baik oleh JCI maupun
KARS International maka pengelolan mahasiswa harus menjadi faktor yang mendapat perhatian khusus.
Oleh karena itu kepala ruang harus memiliki program orientasi. Program ini diperuntukkan bagi pegawai
baru, pindahan dari ruang lain maupun mahasiswa praktikan.
2
Sumber Daya Manusia Kesehatan yang baik dihasilkan dari Institusi yang baik. Oleh karena itu
pengelolaan mahasiswa ketika praktik harus dilakukan dengan baik pula. Pembimbingan yang dilakukan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, dilakukan secara sistematis dan terarah.
Monitoring dan evaluasi harus dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dibuat telah
dijalankan dan kompetensi mahasiswa tercapai. Tanpa dilakukan monitoring dan evaluasi yang aik dan
terarah maka mustahil mahasiswa mendapatkan peningakatan kemampuan kompetensi. Bukti dari
semua yang dilakukan adalah adanya dokumentasi yang disusun dengan baik dan tetap apat diakses
dengan mudah.
Gambaran Umum
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien maka
setiap ruangan perlu mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien agar bisa
menjadi budaya. Pelaksanaan program tersebut memerlukan koordinasi dan komunikasi yang
baik antara kepala ruang, staf, dan instalasi. Mutu dan keselamatan pasien sejatinya berakar
dari pekerjaan sehari-hari dari seluruh staf di unit pelayanan seperti staf melakukan asesmen
kebutuhan pasien dan memberikan pelayanan. Standar ini membantu staf melakukan
peningkatan mutu dan keselamatan dalam memberikan asuhan pasien dan menurunkan risiko
hal-hal yang terkait kejadian yang tidak diantisipasi (manajemen risiko).
Tujuan dari standar ini adalah supaya kepala ruang mampu melakukan pengelolaan
mutu, keselamatan pasien, dan menurunkan risiko dalam proses pelayanan pasien di ruangan
masing-masing.
Standar ini meliputi delapan empat penilaian, yaitu proses identifikasi risiko, ketepatan
proses pelaksanaan dan pelaporan indikator mutu, peningkatan mutu dengan metode pdsa,
dan peningkatan budaya keselamatan pasien. Dalam implementasinya kepala ruang
diharapkan dapat menyiapkan strategi dengan melibatkan lebih banyak staf, sehingga mutu dan
keselamatan pasien menjadi budaya dalam praktik sehari.
3
dalam proses identifikasi risiko yang ada di unit atau instalasi masing-masing. Untuk itu
diperlukan koordinasi dan integrasi dalam proses identifikasi risiko.
4
4 Pelaporan yang berkaitan dengan mutu Dokumen pelaporan.
sesuai waktu yang ditentukan