Anda di halaman 1dari 4

PROFESI Volume 11 / Maret 2014 Agustus 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PASIEN


HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Andaru Setiyowati, Weni Hastuti*

*Dosen STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. Tulang Bawang Seltan No.26 Tegalsari
RT 02 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta
Email: wenihastuti@yahoo.co.id

Abstrak

Latar Belakang . Hemodialisis atau cuci darah merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien
gagal ginjal. Pada dasarnya penderita yang menjalani hemodialisa harus mengetahui apa itu hemodialisa
serta tujuan hemodialisa dalam menangani gagal ginjal kronik. Meningkatnya pengetahuan seseorang
tentang hemodialisa dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Karena pada dasarnya lama
waktu yang diperlukan untuk dialisis, berkisar antara 4-5 jam akan menimbulkan gangguan psikologis
diantaranya kecemasan.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pasien hemodialisa di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
Metode Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analisa korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sejumlah 20 responden.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan instrumen baku yang disebut HRS-A (Hamilton Rating
Scale for Anxiety). Analisa bivariate menggunakan kendall tau.
Hasil. Ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien hemodialisa
dengan nilai () sebesar -0,594 dan p = 0,013 pada signifikan 5%.
Kesimpulan. Ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien
hemodialisa, yang artinyasemakin baik tingkat pengetahuan maka akan semakin tidak ada kecemasan
pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kecemasan

PENDAHULUAN seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan


Hemodialisis atau cuci darah merupakan dan kemampuan intelektual akan dapat
suatu proses yang digunakan pada pasien dalam meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri
3.
keadaan sakit akut dan memerlukan terapi seseorang Pengetahuan memiliki enam
dialisis jangka pendek (beberapa hari hingga tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami,
beberapa minggu) atau pasien dengan penyakit menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan
ginjal stadium terminal (endstage renal disease) mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf
yang membutuhkan terapi jangka panjang atau pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu
5. yang diketahuinya baik melalui pengalaman,
terapi permanen
Hemodialisis akan mencegah kematian bagi belajar, ataupun informasi yang diterima dari
penderita ginjal kronis. Namun demikian, orang lain4.
hemodialisis tidak menyembuhkan atau Meningkatnya pengetahuan seseorang
memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu tentang hemodialisa dapat mempengaruhi
mengimbangi hilangnya aktivitas endokrin yang kondisi psikologis seseorang. Karena pada
dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal dasarnya lama waktu yang diperlukan untuk
serta terapinya terhadap kualitas hidup pasien5. dialisis, berkisar antara 4-5 jam akan
Pada dasarnya penderita yang menjalani menimbulkan gangguan psikologis diantaranya
hemodialisa harus mengetahui apa itu kecemasan. Kecemasan adalah suatu kondisi
hemodialisa serta tujuan hemodialisa dalam psikologis yang sering dialami oleh pasien
menangani gagal ginjal kronik. Karena hemodialisis. Kecemasan lebih sering dialami

20
PROFESI Volume 11 / Maret 2014 Agustus 2014

ketika akan berurusan dengan hemodialisis. 3. Tingkat Pendidikan Responden


Kecemasan itu sendiri adalah keadaan Berikut adalah distribusi frekuensi
emosional seseorang yang tidak menyenangkan responden berdasarkan tingkat pendidikan:
untuk memiliki perasaan negatif dan bersumber Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden
dari dalam atau luar diri individu. Karena jika berdasarkan Tingkat Pendidikan
kecemasan berlangsung untuk waktu yang lama Tingkat Pendidikan Frekuensi %
akan menimbulkan ketegangan. Ketegangan ini SD 3 15
akan merangsang sistem saraf otonom yang SMP 4 20
berlebihan, hasilnya bisa mengganggu atau SMA 12 60
melukai organ-organ vital tubuh tertentu2. S1 1 5
Hasil studi pendahuluan didapatkan Total 20 100
tahun 2012 di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta terdapat 1509 4. Pengetahuan tentang Hemodialisa
tindakan hemodialisa dengan jumlah pasien Berikut adalah disttribusi frekuensi
163 orang. Berdasarkan latar belakang di atas berdasarkan Pengetahuan Tentang
maka peneliti tertarik untuk melakukan Hemodialisa
penelitian tentang Hubungan Tingkat Tabel 4 Distribusi Frekuensi Respondenberdasarkan
Pengetahuan dengan Kecemasan Pasien Pengetahuan Tentang Hemodialisa
Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Pengetahuan Frekuensi %
Muhammadiyah Surakarta. Baik 15 75
Cukup 3 15
Kurang 2 10
METODE PENELITIAN
Total 20 100
Penelitian ini dengan pendekatan Cross
Sectional dengan teknik sampling yaitu total
sampling dan teknik pengumpulan data 5. Tingkat Kecemasan
1 Berikut adalah distribusi frekuensi
menggunakan metode kuesioner . Populasi
responden berdasarkan tingkat kecemasan:
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PKU Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden
Muhammadiyah Surakartadi bulan Juni 2013. berdasarkan Tingkat Kecemasan
Pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah Tingkat Kecemasan Frekuensi %
Sakit ini rata-rata 24 pasien dalam seminggu. Tidak cemas 13 65
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Ringan 5 25
Sedang 1 5
teknik korelasi kendalls tau.
Berat 1 5
HASIL DAN PEMBAHASAN Total 20 100
Hasil Ada tidaknya hubungan yang
1. Umur Responden signifikan antara kedua variabel penelitian
Distribusi frekuensi responden diketahui dengan uji kendall Taus, sebagai
berdasarkan umur dapat ditampilkan dalam berikut :
tabel berikut :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 6 Hasil Uji Normalitas
berdasarkan Umur
Variabel Keterangan
Umur Frekuensi %
Pengetahuan 0,018 Tidak
30-39 th 4 20 tentang hemodialisa normal
40-49 th 10 50 Kecemasan 0,000 Tidak
50-59 th 6 30 normal
Total 20 100

2. Jenis Kelamin Responden


Berikut adalah distribusi frekuensi
responden berdasarkan jenis kelamin :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi %
Perempuan 8 40
Laki-laki 12 60
Total 20 100
21
PROFESI Volume 11 / Maret 2014 Agustus 2014

Tabel 7 Tabulasi Silang Pasien menurut kecemasan sedang dan berat. Hal ini berarti
Pengetahuan tentang Hemodialisa dan bahwa sebenarnya hampir semua pasien yang
Kecemasan menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta tidak terlalu
Pengeta- Kecemasan Total mencemaskan hemodialisa yang akan dijalani.
huan Tidak % Ringan % Sedang % Berat % Hasil penelitian menunjukkan
ada bahwamemang ada hubungan antara
Baik 12 60 3 15 0 0 0 0 75 pengetahuan tentang hemodialisa dengan
Cukup 1 5 1 5 1 5 0 0 15 kecemasan pada pasien yang menjalani
Kurang 0 0 1 5 0 0 1 5 10 hemodialisa di Rumah Sakit PKU
Total 13 65 5 25 1 5 1 5 100 Muhammadiyah Surakarta ( = 0,013<0,05).
Semakin baik pengetahuan pasien semakin
Tabel 8 Anisilis Korelasi Bivariat ringan tingkat kecemasannya.
Parameter Nilai Keterangan Penelitian ini secara empirik telah
Korelasi () -0,594 Negatif sedang membuktikan bahwa pengetahuan tentang
Probabilitas () 0,013 Signifikan hemodialisa berpengaruh secara signifikan
terhadap kecemasan pasien yang menjalani
Hasilanalisis korelasi Kendal Tau hubungan hemodialisa. Meskipun begitu pasien dengan
antara pengetahuan tentang hemodialisa dengan pengetahuan yang baik belum tentu tidak
kecemasan. Probabilitas uji signifikansi korelasi merasakan kecemasan. Hal ini sebagaimana
kedua variabel adalah sebesar 0,013. Nilai < telah diuraikan sebelumnya disebabkan masih
0,05 berarti bahwa pengujian signifikan atau adanya faktor lain yang mungkin berpengaruh.
dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh pengetahuan akan terlihat apabila
hubungan yang signifikan antara pengetahuan kondisi dari semua faktor lain sama atau
tentang hemodialisa dengan kecemasan pada konstan.Apabilaada duapasien dengan faktor
pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah lain yang sama maka pasien dengan
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. pengetahuan yang lebih baik akan memiliki
Berdasarkan angka korelasi () dapat diperoleh kecemasan yang lebih ringan. Hal ini didukung
3
informasi-informasi seputar hubungan antara oleh pendapat , seseorang yang mempunyai
kedua variabel penelitian. Korelasi bernilai - ilmu pengetahuan dan kemampuan intelektual
0,594 menunjukkan bahwa derajat hubungan akan dapat meningkatkan kemampuan dan rasa
antara pengetahuan tentang hemodialisa dengan percaya diri dalam mengahadapi cemas.
kecemasan termasuk sedang atau cukup.
Adapun korelasi bertanda negatif menunjukkan Kesimpulan
bahwa arah atau bentuk hubungan kedua Berdasarkan penelitian pada para pasien
variabel adalah berbanding terbalik, artinya yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
semakin baik pengetahuan tentang hemodialisa PKU Muhammadiyah Surakarta, dapat diambil
maka akan semakin ringan tingkat beberapa simpulan sebagai berikut:
kecemasannya. 1. Responden dalam penelitian ini berumur
30-39 tahun sejumlah4pasien (20%),
PEMBAHASAN berumur 40-49 tahun sejumlah10 pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien (50%), berumur 50-59 tahun sejumlah 6
terbanyak (50%) berumur 40 49 tahun. Usia 40 pasien (30%).
an dikategorikan usia dewasa dan matang (kecuali 2. Jenis kelamin yang diteliti berjenis kelamin
pada kasus khusus misalnya orang-orang laki-laki sejumlah12 pasien (60%), berjenis
dengan keterbelakanganmental).Faktor kelamin perempuan sejumlah 6 pasien
pendidikan diketahui bahwa pasien terbanyak (40%).
(60%) adalah lulusan SMA/SMK. Menurut 3. Pendidikan responden terakhir SD ada 3
standar pendidikan formal di Indonesia, orang pasien (15%), SMPada 4pasien (20%),
yang lulus jenjang SMA/SMK sudah dapat SMA/SMK ada 12 pasien (60%), S1 ada 1
dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang pasien (5%).
tinggi 4. Pengetahuan responden dari 15pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (75%) memiliki pengetahuan baik, 3 pasien
sebagian besar pasien (65%) tidak mengalami (15%) yang memiliki tingkat pengetahuan
kecemasan. Ada beberapa pasien (25%) yang cukup, 2 pasien (10%) yang memiliki
mengalami kecemasan ringan. Hanya ada tingkat pengetahuan kurang.
masing-masing 1 pasien (5%) yang mengalami
22
PROFESI Volume 11 / Maret 2014 Agustus 2014

5. Kecemasan responden dari 13 pasien


(65%) tidak memiliki kecemasan, 5 pasien
(25%) memiliki kecemasan ringan, ada
masing-masing 1 pasien (5%) memiliki
kecemasan sedang dan berat.
6. Terdapat hubungan antara pengetahuan
tentang hemodialisa dengan kecemasan,
dengan hasil nilai uji () sebesar -0,594
dengan signifikan () sebesar 0,013, nilai
< 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan.


Bandung : PT Refika Aditama.
2. Diana, R. Hubungan Antara Intensitas
Shalat dengan Kecemasan Menghadapi
Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal.
http://eprints.umm.ac.id//id//eprint//10595.
Diakses 29 Maret 2013.
3. Dudeja. 2010. Faktor yang Mempengaruhi
Kecemasan.http://worldhealth-
blogspot.com/2012/05/faktor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan.html.
Diakses 8 April 2013.
4. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
5. Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. 2002. Buku
Ajar Keperawatan Medikal Brunner &
Suddarth Edisi 8 Volume 2. Jakarta. EGC.

23

Anda mungkin juga menyukai