*Dosen STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. Tulang Bawang Seltan No.26 Tegalsari
RT 02 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta
Email: wenihastuti@yahoo.co.id
Abstrak
Latar Belakang . Hemodialisis atau cuci darah merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien
gagal ginjal. Pada dasarnya penderita yang menjalani hemodialisa harus mengetahui apa itu hemodialisa
serta tujuan hemodialisa dalam menangani gagal ginjal kronik. Meningkatnya pengetahuan seseorang
tentang hemodialisa dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Karena pada dasarnya lama
waktu yang diperlukan untuk dialisis, berkisar antara 4-5 jam akan menimbulkan gangguan psikologis
diantaranya kecemasan.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pasien hemodialisa di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
Metode Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analisa korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sejumlah 20 responden.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan instrumen baku yang disebut HRS-A (Hamilton Rating
Scale for Anxiety). Analisa bivariate menggunakan kendall tau.
Hasil. Ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien hemodialisa
dengan nilai () sebesar -0,594 dan p = 0,013 pada signifikan 5%.
Kesimpulan. Ada hubungan negatif antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien
hemodialisa, yang artinyasemakin baik tingkat pengetahuan maka akan semakin tidak ada kecemasan
pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
20
PROFESI Volume 11 / Maret 2014 Agustus 2014
Tabel 7 Tabulasi Silang Pasien menurut kecemasan sedang dan berat. Hal ini berarti
Pengetahuan tentang Hemodialisa dan bahwa sebenarnya hampir semua pasien yang
Kecemasan menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta tidak terlalu
Pengeta- Kecemasan Total mencemaskan hemodialisa yang akan dijalani.
huan Tidak % Ringan % Sedang % Berat % Hasil penelitian menunjukkan
ada bahwamemang ada hubungan antara
Baik 12 60 3 15 0 0 0 0 75 pengetahuan tentang hemodialisa dengan
Cukup 1 5 1 5 1 5 0 0 15 kecemasan pada pasien yang menjalani
Kurang 0 0 1 5 0 0 1 5 10 hemodialisa di Rumah Sakit PKU
Total 13 65 5 25 1 5 1 5 100 Muhammadiyah Surakarta ( = 0,013<0,05).
Semakin baik pengetahuan pasien semakin
Tabel 8 Anisilis Korelasi Bivariat ringan tingkat kecemasannya.
Parameter Nilai Keterangan Penelitian ini secara empirik telah
Korelasi () -0,594 Negatif sedang membuktikan bahwa pengetahuan tentang
Probabilitas () 0,013 Signifikan hemodialisa berpengaruh secara signifikan
terhadap kecemasan pasien yang menjalani
Hasilanalisis korelasi Kendal Tau hubungan hemodialisa. Meskipun begitu pasien dengan
antara pengetahuan tentang hemodialisa dengan pengetahuan yang baik belum tentu tidak
kecemasan. Probabilitas uji signifikansi korelasi merasakan kecemasan. Hal ini sebagaimana
kedua variabel adalah sebesar 0,013. Nilai < telah diuraikan sebelumnya disebabkan masih
0,05 berarti bahwa pengujian signifikan atau adanya faktor lain yang mungkin berpengaruh.
dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh pengetahuan akan terlihat apabila
hubungan yang signifikan antara pengetahuan kondisi dari semua faktor lain sama atau
tentang hemodialisa dengan kecemasan pada konstan.Apabilaada duapasien dengan faktor
pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah lain yang sama maka pasien dengan
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. pengetahuan yang lebih baik akan memiliki
Berdasarkan angka korelasi () dapat diperoleh kecemasan yang lebih ringan. Hal ini didukung
3
informasi-informasi seputar hubungan antara oleh pendapat , seseorang yang mempunyai
kedua variabel penelitian. Korelasi bernilai - ilmu pengetahuan dan kemampuan intelektual
0,594 menunjukkan bahwa derajat hubungan akan dapat meningkatkan kemampuan dan rasa
antara pengetahuan tentang hemodialisa dengan percaya diri dalam mengahadapi cemas.
kecemasan termasuk sedang atau cukup.
Adapun korelasi bertanda negatif menunjukkan Kesimpulan
bahwa arah atau bentuk hubungan kedua Berdasarkan penelitian pada para pasien
variabel adalah berbanding terbalik, artinya yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
semakin baik pengetahuan tentang hemodialisa PKU Muhammadiyah Surakarta, dapat diambil
maka akan semakin ringan tingkat beberapa simpulan sebagai berikut:
kecemasannya. 1. Responden dalam penelitian ini berumur
30-39 tahun sejumlah4pasien (20%),
PEMBAHASAN berumur 40-49 tahun sejumlah10 pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien (50%), berumur 50-59 tahun sejumlah 6
terbanyak (50%) berumur 40 49 tahun. Usia 40 pasien (30%).
an dikategorikan usia dewasa dan matang (kecuali 2. Jenis kelamin yang diteliti berjenis kelamin
pada kasus khusus misalnya orang-orang laki-laki sejumlah12 pasien (60%), berjenis
dengan keterbelakanganmental).Faktor kelamin perempuan sejumlah 6 pasien
pendidikan diketahui bahwa pasien terbanyak (40%).
(60%) adalah lulusan SMA/SMK. Menurut 3. Pendidikan responden terakhir SD ada 3
standar pendidikan formal di Indonesia, orang pasien (15%), SMPada 4pasien (20%),
yang lulus jenjang SMA/SMK sudah dapat SMA/SMK ada 12 pasien (60%), S1 ada 1
dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang pasien (5%).
tinggi 4. Pengetahuan responden dari 15pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (75%) memiliki pengetahuan baik, 3 pasien
sebagian besar pasien (65%) tidak mengalami (15%) yang memiliki tingkat pengetahuan
kecemasan. Ada beberapa pasien (25%) yang cukup, 2 pasien (10%) yang memiliki
mengalami kecemasan ringan. Hanya ada tingkat pengetahuan kurang.
masing-masing 1 pasien (5%) yang mengalami
22
PROFESI Volume 11 / Maret 2014 Agustus 2014
DAFTAR PUSTAKA
23