Anda di halaman 1dari 16

Peniaian sistematis sebelum, saat dan setelah bencana

pada koran, survivor,populasi rentan dan berbasis


komunitas dan persapan dan mitigasi bencana
Oleh:
Yosua adipati paraso (1814201268)
Pengertian Penilaian Sistematis
• penilaian sistematis adalah kegiatan dan proses pengumpulan data data dan informasi
yang bersifat kualitatif yang disusun secara berurutan, utuh dan terpadu untuk
menjelaskan berbagai rangkaian sebab akibat terkait suatu objek tertentu.
• Penialain sistematis pada bencana ialah kegiatan mengumpulkan data dan informasi
yang berkaitan dengan bencana yang termasuk didalamnya bentuk bencana, lokasi,
dampak, korban, dan usaha dalam menghadapi bencana sebelum, saat dan setelah
terjadinya bencana.
• Penilaian sistematis ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai resiko dan
dampak yang akan dialami jika terjadi bencana.
 Penilaian sebelum bencana pada korban, survivor,
populasi rentan dan berbasis masyarakat.

• Kegiatan-kegiatan pada tahap pra bencana erat kaitannya dengan istilah mitigasi bencana
yang merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
• mencakup baik perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk mengurangi
resiko-resiko dampak dari suatu bencana yang dilakukan sebelum bencana itu terjadi,
termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka panjang.
• dilakukan dalam bentuk mitigasi struktur dengan memperkuat bangunan dan
infrastruktur yang berpotensi terkena bencana, seperti membuat kode bangunan, desain
rekayasa, dan konstruksi untuk menahan serta memperkokoh struktur ataupun
membangun struktur bangunan penahan longsor, penahan dinding pantai, dan lain-lain
 Penilaian sebelum bencana pada korban, survivor, populasi rentan dan
berbasis masyarakat.

Mitigasi bencana yang efektif harus memiliki tiga unsur utama, yaitu
penilaian bahaya, peringatan dan persiapan
 Penilaian sebelum bencana pada korban, survivor, populasi rentan dan
berbasis masyarakat.

 Pemahaman Tentang Kerentanan Masyarakat Kerentanan (vulnerability) adalah


keadaan atau sifat/perilaku manusia atau masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan
menghadapi bahaya atau ancaman. Penilaian kerentanan ini dapat berupa:
• Kerentanan Fisik
• Kerentanan Ekonomi
• Kerentanan Sosial
• Kerentanan Lingkungan
 Penilaian saat bencana

• Tahapan paling krusial dalam sistem manajemen bencana adalah saat bencana
sesungguhnya terjadi.
• Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan sarana prasarana. Tindakan ini dilakukan oleh
Tim penanggulangan bencana yang dibentuk dimasing-masing daerah atau
organisasi.
 Penilaian saat bencana

• Penilaian korban.
Penilaian awal mencakup protokol persiapan, triase, survei primer, resusitasi-
stabilisasi, survei sekunder dan tindakan definitif atau transfer ke RS sesuai.
• Penilaian lingkungan
Daerah rawan yang kemungkinan akan terjadi bencana susulan
Tempat pengungsian yang aman untuk pertolongan pertama pada korban
bencana
 penilaian setelah bencana

• Penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan sumber daya dilakukan pada


minggu terakhir masa tanggap darurat atau setelah masa tanggap darurat
dinyatakan berakhir.
• Penilaian dilakukan melalui persiapan, pengumpulan data, analisis data
dan pelaporan.
 penilaian setelah bencana

• Penilaian pasca bencana meliputi :


• Jumlah korban baik yang selamat maupun meninggal. Termasuk populasi rentan
lansia, ibu hamil, anak-anak dan penderita disabilitas.
• Kerugian harta benda
• Kerusakan sarana dan prasarana
• Cakupan luas wilayah yang terkena bencana
• Dampak social ekonomi yang ditimbulkan
 Surveilens Bencana

• Definisi surveilans adalah pengamatan secara teratur dan terus menerus


terhadap semua aspek penyakit tertentu, baik keadaan maupun
penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan
pencegahan dan penganggulangannya.
• Tujuan surveilens adalah untuk mendukung fungsi pelayanan bagi korban bencana
secara keseluruhan untuk menekan dampak negatif yang lebih besar.
• Surveilans berperan dalam:
1) Saat Bencana
2) Setelah Bencana
3) Menentukan arah respon/penanggulangan dan menilai keberhasilan respon/evaluasi.
4) Managemen Penanggulangan bencana meliputi Fase I untuk tanggap darurat, Fase II untuk fase
akut, Fase III untuk recovery (rehabilitasi dan rekonstruksi).
 Surveilens Bencana meliputi

• Surveilans penyakit-penyakit terkait bencana, terutama penyakit menular.


• Surveilans data pengungsi
• Surveilans kematian
• Surveilans rawat jalan
• Surveilans air dan sanitasi
• Surveilans gizi dan pangan
• Surveilans epidemiologi pengungsi.
 Upaya Penaggulangan Bencana meliputi;

• Pra Bencana
• Ketika Bencana
• Pascabencana
 Membangun sistem Surveilans pada situasi bencana dapat dilakukan:

• Sistem yang harus sederhana


• Mencakup yang sangat Prioritas.
• Melibatkan semua pihak
• Mengutamakan unsur kecepatan
• Didukung kecepatan respons.
 Masalah Epidemiologi dalam Surveilans Bencana

• Pertolongan terhadap kelaparan


• . Kontrol Epidemik / kantor pengaduan
• Surveilans Pencegahan Kematian, Sakit dan Cedera
• Surveilans Kebutuhan Perawatan Kesehatan.
• Penelitian untuk menghindari tindakan tidak perlu
• Analisis Epidemiologi
• Analisis Peringatan dari Usaha Pertolongan
Thanks...

Anda mungkin juga menyukai