Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA


PASIEN KERACUNAN DAN OVERDOSIS”

Dosen Pembimbing :
Ns. Ignasia Nila Siwi, M. Kep

Disusun Oleh :
Hafshah Nur Attariq M19010009
Maghfirah Amalya M19010014
Sri Rahmania Jamaludin M19010028

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Keracunan dan Overdosis


Keracunan dapat diartikan sebagai masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh
yang kemudian menimbulkan efek membahayakan/mengganggu fungsi organ dan
tidak ditentukan oleh jumlah, jenis, frekuensi dan durasi yang terjadi karena
disengaja maupun tidak disengaja bahkan dapat menimbulkan kematian (Tyas
2016).
Overdosis adalah ukuran ( obat atau sebagainya ) yang berlebihan (KBBI).
Overdosis (OD) adalah terjadinya gejala keracunan yang terjadi akibat keracunan
obat/zat lain yang melebihi dosis yang diterima oleh tubuh.

B. Klasifikasi
Klasifikasi keracunan :
1) Menurut cara terjadinya
a) Meracuni diri (self poisoning).
b) Usaha bunuh diri (attempted suicide)
c) Keracunan akibat kecelakaan (accidental poisoning)
d) Keracunana akibat pembunuhan (homicidal poisoning)
e) Keracunan akibat ketergantungan obat yang terjadi akibat sifat
toleransi obat sehingga memerlukan peningkatan dosis.
Peningkatan dosis yang tidak terukur/tidak dikendali
menimbulkan overdosis yang fatal.
2) Menurut cepat lambatnya proses keracunan
a) Keracunan akut
b) Keracunan kronik

C. Manifestasi Klinis
1. Manifestasi klinis yang timbul pada klien yang mengalami overdosis,
secara umum, yaitu :
 Penurunan kesadaran
 Frekuensi <12x/menit
 Suhu tubuh menurun
 Hiperaktifitas kelenjar ludah
 Berkeringat
 Gangguan saluran pencernaan
 Kesukaran bernafas.
a) Gejala ringan meliputi :
 Anoreksia
 Nyeri kepala
 Rasa lemah
 Rasa takut
 Tremor pada lidah, kelopak mata
 Pupil miosis
b) Keracunan sedang :
 Nausea
 Muntah-muntah
 Kejang atau kram perut
 Hipersaliva
 Hiperhidrosis
 Fasikulasi otot dan bradikardi
c) Keracunan berat :
 Diare
 Pupil pi- poin
 Reaksi cahaya negatif
 Sesak nafas
 Sianosis
 Edema paru
 Inkontenesia urine dan feces
 Kovulsi
 Koma
 Infeksi dan sepsis
D. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
 CT-Scan : foto toraks biasanya dapat menunjukkan pnemonia aspirasi,
edema paru dan pneumonia hidrokarbon.
 Osmolalitas serum : Perhitungan osmolalitas serum bergantung pada
natrium serum, nitrogen urea darah dan glukosa serum.
 Pemeriksaan EKG.

E. Penatalaksanaan Keracunan
a) Airway
b) Breathing
c) Circulation
d) Dekontaminasi
Dekontaminasi bertujuan untuk mengurangi absorbsi racun yang ada di
dalam tubuh .

F. Asuhan Keperawatan Keracunan dan Overdosis Obat


1. Pengkajian
a. Triase
 Apakah hidup pasien terancam bahaya?
 Apakah hidup pasien dalam bahaya serius?
 Jika pasien berada dalam bahaya yang serius, maka penanganan
yang segera dilakukan adalah:
 Evaluasi pasien dan stabilisasi
 Penatalaksanaan jalan napas pasien, pernapasan dari
sirkulasi (abc)
 Keadaan status jantung
 Kaji status kesadaran
 Kaji adanya gangguan asam basa
b. Riwayat pasien
 Kaji riwayat keracunan dan overdosis
 Kaji apakah ada masalah lain sebagai penyebab keracunan dan
overdosis
 Kaji berapa lama waktu diketahui setelah terjadi keracunan dan
overdosis
 Kaji bahan racun apa yang digunakan
 Kaji obat apa yang dikonsumsi sehingga menyebabkan overdosis
c. Pemeriksaan fisik

G. Masalah Keperwatan Pada Keracunan dan Overdosis Obat


a. Pola napas tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Perfusi perifer tidak efektif
d. Nyeri akut
e. Hipovolemi
f. Intoleransi aktivitas

H. Implementasi Keracunan dan Overdosis Obat


 Memonitor intake-output cairan
 Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
 Memonitor pola napas
 Memonitor berat badan harian pasien
 Mencatat intake-output cairan dan menghitung balans per 24 jam
 Melakukan pencegahan infeksi
 Memberikan asupan cairan oral pada pasein
 Menganjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
 Mengkolaborasi pemberian cairan IV isotonis
 Memeriksa tanda gejala hipovolemia
 Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis pasien.
 Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
 Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuhyang mengakibatkan
kelelahan
 Identifikasi skala nyeri
 Identisikasi lokasi,karakteristik, durasi dan frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
BAB II
KESIMPULAN

Racun adalah zat yang ketika tertelan dalam jumlah yang relatif
kecilmenyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.Keracunan dapat
didefinisikan sebagai masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh yang mempunyai efek
membahayakan/mengganggu fungsi organ dan tidak ditentukan oleh jumlah, jenis,
frekuensi dan durasi yang terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja bahkan
dapat menimbulkan kematian.

Overdosis adalah ukuran ( obat atau sebagainya ) yang berlebihan (KBBI).


Overdosis (OD) adalah terjadinya gejala keracunan yang terjadi akibat keracunan
obat/zat lain yang melebihi dosis yang diterima oleh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai