Dosen Pembimbing :
Ns. Ignasia Nila Siwi, M. Kep
Disusun Oleh :
Hafshah Nur Attariq M19010009
Maghfirah Amalya M19010014
Sri Rahmania Jamaludin M19010028
PENDAHULUAN
B. Klasifikasi
Klasifikasi keracunan :
1) Menurut cara terjadinya
a) Meracuni diri (self poisoning).
b) Usaha bunuh diri (attempted suicide)
c) Keracunan akibat kecelakaan (accidental poisoning)
d) Keracunana akibat pembunuhan (homicidal poisoning)
e) Keracunan akibat ketergantungan obat yang terjadi akibat sifat
toleransi obat sehingga memerlukan peningkatan dosis.
Peningkatan dosis yang tidak terukur/tidak dikendali
menimbulkan overdosis yang fatal.
2) Menurut cepat lambatnya proses keracunan
a) Keracunan akut
b) Keracunan kronik
C. Manifestasi Klinis
1. Manifestasi klinis yang timbul pada klien yang mengalami overdosis,
secara umum, yaitu :
Penurunan kesadaran
Frekuensi <12x/menit
Suhu tubuh menurun
Hiperaktifitas kelenjar ludah
Berkeringat
Gangguan saluran pencernaan
Kesukaran bernafas.
a) Gejala ringan meliputi :
Anoreksia
Nyeri kepala
Rasa lemah
Rasa takut
Tremor pada lidah, kelopak mata
Pupil miosis
b) Keracunan sedang :
Nausea
Muntah-muntah
Kejang atau kram perut
Hipersaliva
Hiperhidrosis
Fasikulasi otot dan bradikardi
c) Keracunan berat :
Diare
Pupil pi- poin
Reaksi cahaya negatif
Sesak nafas
Sianosis
Edema paru
Inkontenesia urine dan feces
Kovulsi
Koma
Infeksi dan sepsis
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
CT-Scan : foto toraks biasanya dapat menunjukkan pnemonia aspirasi,
edema paru dan pneumonia hidrokarbon.
Osmolalitas serum : Perhitungan osmolalitas serum bergantung pada
natrium serum, nitrogen urea darah dan glukosa serum.
Pemeriksaan EKG.
E. Penatalaksanaan Keracunan
a) Airway
b) Breathing
c) Circulation
d) Dekontaminasi
Dekontaminasi bertujuan untuk mengurangi absorbsi racun yang ada di
dalam tubuh .
Racun adalah zat yang ketika tertelan dalam jumlah yang relatif
kecilmenyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.Keracunan dapat
didefinisikan sebagai masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh yang mempunyai efek
membahayakan/mengganggu fungsi organ dan tidak ditentukan oleh jumlah, jenis,
frekuensi dan durasi yang terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja bahkan
dapat menimbulkan kematian.