Planning (P):
Breathing Data subyektif: Gangguan Pertukaran Terapi oksigen Observasi (O ): Subyektif (S):
sejak 8 jam SMRS pertukaran gas Gas, kriteria (hal 430)
pasien tidak BD hasil: Manajemen Terapi (T):
sadarkan diri ketidakseimbang a) Bunyi ventilasi Obyektif (O):
an ventilasi- napas mekanik (hal Analisis gas darah
Data Objektif: perfusi tamba 231) Edukasi (E ): didapatkan asisdosis
kesadaran koma dibuktikan han metabolic
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
dengan GCS E1M1V1, dengan pCO2 cukup Kolaborasi (K): o pH 7,156; (7,38–
frekuensi napas 28 menurun, menur 7,42 ) asidosis
x/menit, takikardia, un o pCO2 32,4
pernapasan asidosis, snoring, b) Takika mmHg; (38–42)
kusmaul, pernapasan rdia rendah
suara napas snoring, kusmaul cukup o pO2 171,4 mmHg;
frekuensi nadi 132 kesadaran menur ( 75–100 )
x/menit, menurun un tinggi
suhu 36,8 0C c) pCO2 o HCO3 11,5
Pada pemeriksaan cukup mmol/L; (22–28)
analisis gas darah memb rendah
(AGD) didapatkan aik o BE -17,4 mmol/L;
asidosis metabolik d) pH SpO2 99,9% dan
berat (pH 6,994; arteri kadar keton turun
pCO2 34,7 mmHg; cukup menjadi 3,9 nmol/L serta
pO2 213,2 mmHg; memb laktat menjadi 1,6.
HCO3 8 mmol/L; BE aik
-24,4 mmol/L). e) pola Analysis (A):
napas
cukup
memb Planning (P):
aik
Circulation Data Objektif: Hypovolemia BD Status cairan Manajemen Observasi (O ): Subyektif (S):
penurunan turgor kegagalan (hal 107), hypovolemia
kulit, mekanisme kriteria hasil: (hal 184) Terapi (T):
laju nadi cepat regulasi a) Frekue Obyektif (O):
dengan isi dan dibuktikan nsi Hasil pengukuran CVP
tegangan kurang dengan nadi Edukasi (E ): yaitu 8 mmHg dengan
disertai akral dingin takikardia, cukup produksi urine 90
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
tekanan darah hipotensi, turgor memb Kolaborasi (K): mL/jam
83/44 mmHg kulit menurun, aik Memberikan Pasien diterapi dengan
(hipotensi), status mental b) Tekana resusitasi cairan cairan kristaloid 1500
frekuensi nadi 132 berubah n dengan kristaloid mL (30mL/kgBB),
x/menit darah 30 ml/kgBB setelah diberikan cairan
kesadaran koma cukup (Ringer laktat [RL] tidak terjadi peningkatan
dengan GCS E1M1V1 memb 1.500 mL) MAP lebih dari 65 mmHg
aik sehingga pasien
c) Turgor diberikan penopang
kulit dengan norepinefrin
cukup 0.2μg/kgBB/menit.
memb
aik Analysis (A):
d) Status
mental
cukup Planning (P):
memb
aik
Circulation Data obyektif: Risiko syok Tingkat syok Pemantauan Observasi (O ): Subyektif (S):
kesadaran koma dibuktikan (hal 148), cairan (hal
dengan GCS E1M1V1 dengan kriteria hasil: 238) Terapi (T):
tekanan darah hipotensi, sepsis a) Tingka Obyektif (O):
83/44 mmHg t
(hipotensi), UNTUK KGD INI kesada Edukasi (E ):
diagnosis syok LEBIH TEPAT ran Analysis (A):
sepsis ec. gangren cukup Kolaborasi (K):
diabetikum dengan memb memberikan
norepinefrin titrasi Planning (P):
KAD aik
akral dingin b) akral sampai MAP 65
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
dingin mmHg atau lebih
cukup Setelah stabil,
memb pasien dipindahkan
aik ke ruang
c) sistolik perawatan intensif
memb
aik
d) diastoli
c
memb
aik
e) frekue
nsi
nadi
memb
aik
Planning (P):
Secondar
y survey
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
Exposure Data subyektif: Gangguan Integritas Perawatan luka Observasi (O ): Subyektif (S):
mengeluh luka di integritas Kulit dan (hal 328)
kaki yang tidak jaringan BD Jaringan (hal Terapi (T):
sembuh sejak tiga neuropati perifer 33), kriteria Obyektif (O):
minggu SMRS yang dibuktikan hasil:
Data Objektif: dengan a) Kerusa Edukasi (E ):
Pemeriksaan kerudakan kan Analysis (A):
tambahan lain jaringan karing Kolaborasi (K):
ditemukan gangren (gangren pedis an Gangren pedis
dibersihkan Planning (P):
pedis sinistra sinistra) cukup
menur (source control)
un dalam anestesi
b) Nekros lokal di ruang
is resusitasi
cukup Pasien diterapi
menur dengan ceftriakson
un 2 gram tiap 24 jam
Data subyektif: Ketidakstabilan Kestabilan Observasi (O ): Subyektif (S):
mengeluh luka di kadar glukosa kadar glukosa
kaki yang tidak darah BD darah (hal Terapi (T):
sembuh sejak tiga hiperglikemia 43), krieria Obyektif (O):
minggu SMRS dibuktikan hasil:
Pasien diketahui dengan kadar a) Tingka Edukasi (E ):
memiliki riwayat glukosa dalam t Analysis (A):
DM tipe 2 selama 8 darah tinggi, kesada Kolaborasi (K):
tahun yang tidak kesadaran ran dilakukan koreksi
dengan pemberian Planning (P):
terkontrol dengan menurun cukup
obat yponatremia menin insulin secara
Data objektif: gkat kontinu 6 IU/jam
Pemeriksaan gula b) Kadar (target gula darah
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
darah sewaktu glukos sewaktu yang ingin
(GDS) didapatkan a dicapai 150–200
melebihi batas yang dalam g/dL)
terdeteksi pada alat darah Nutrisi enteral
ukur dan keton urin cukup mulai diberikan
positif 3 memb 50% dari total
Diagnosis aik kalori yang
penurunan diperlukan yaitu
kesadaran 600 kkal
disebabkan (diabetasol)
hiperglikemia
kesadaran koma
dengan GCS E1M1V1
Data objektif: Observasi (O ): Subyektif (S):
Hasil pemeriksaan
darah rutin Terapi (T):
ditemukan Hb 12,1 Obyektif (O):
g/dL; (11,8–15,4 Kadar leukosit juga turun
g/dL) Edukasi (E ): menjadi 16,34 K/uL
Ht 34 %; (31,1–
49,7%) Kolaborasi (K): Analysis (A):
leukosit 26,63 K/uL; Tromboprofilaksis
(4400–10000/µl.) heparin 5000 IU
leukositosis setiap 12 jam Planning (P):
trombosit 383 K/uL subkutan juga
(191,8–441,5 diberikan
ribu/µl)
pemeriksaan lain
kadar
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
SGOT 14 U/L; [< 21
(P)]
SGPT 8 U/L; (< 23
(P)]
PT 18; (11-18 detik)
APTT 34,1; (25–35
detik)
albumin 3,4 g/dL
(37 – 52 g/L)
yponatremiaia
kadar elektrolit:
natrium 134
mmol/L; (135 – 145
mmol/L)
yponatremia
kalium 5,6 mmol/L;
(3,5 – 5,0)
hiperkalemia
kalsium 9 mmol/L;
klorida 114
mmol/L; (94 – 111)
hiperklorida
keton darah 5
nmol/L (0,03-0,5
mmol/L)
kadar laktat 3,4
mmol/L (vena: 0,5-
2,2 atau arteri: 0,5-
1,6) berlebih
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
omeprazol 40 mg tiap 24 jam, parasetamol 1 gram tiap 8 jam atas indikasi apa belum ketemu
Planning (P):
Planning (P):
Analysis (A):
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI hari kedua
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
Planning (P):
Planning (P):
Secondar
y survey
Exposure Data subyektif: Gangguan Observasi (O ): Subyektif (S):
mengeluh luka di integritas
kaki yang tidak jaringan Terapi (T):
sembuh sejak tiga Obyektif (O):
minggu SMRS
Data Objektif: Edukasi (E ):
Pemeriksaan Analysis (A):
tambahan lain Kolaborasi (K):
ditemukan gangren Gangren pedis
dibersihkan Planning (P):
pedis sinistra
(source control)
dalam anestesi
lokal di ruang
resusitasi
Pasien diterapi
dengan ceftriakson
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI hari kedua
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
2 gram tiap 24 jam
Data subyektif: Ketidakstabilan Observasi (O ): Subyektif (S):
mengeluh luka di kadar glukosa
kaki yang tidak darah Terapi (T):
sembuh sejak tiga Obyektif (O):
minggu SMRS Koreksi gula darah
Pasien diketahui Edukasi (E ): dengan insulin mulai
memiliki riwayat diturunkan dari 6 IU/
DM tipe 2 selama 8 Kolaborasi (K): jam menjadi 2 IU dengan
tahun yang tidak dilakukan koreksi kadar gula darah 180–
terkontrol dengan dengan pemberian 385 g/dL.
obat yponatremia insulin secara
Data objektif: kontinu 6 IU/jam Analysis (A):
Pemeriksaan gula (target gula darah
darah sewaktu sewaktu yang ingin
(GDS) didapatkan dicapai 150–200 Planning (P):
melebihi batas yang g/dL)
terdeteksi pada alat Nutrisi enteral
ukur dan keton urin diberikan 100%
positif 3 dari total kalori
Diagnosis yang diperlukan
penurunan dengan diabetasol
kesadaran 1250 kkal.
disebabkan
hiperglikemia
Nutrisi enteral
mulai diberikan
50% dari total kalori
yang diperlukan
yaitu 600 kkal
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI hari kedua
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
(diabetasol)
Data objektif: Observasi (O ): Subyektif (S):
Hasil pemeriksaan
darah rutin Terapi (T):
ditemukan Hb 12,1 Obyektif (O):
g/dL; (11,8–15,4 Kadar leukosit juga turun
g/dL) Edukasi (E ): menjadi 12,54 K/uL
Ht 34 %; (31,1–
49,7%) Kolaborasi (K): Analysis (A):
Kadar leukosit juga Tromboprofilaksis
turun menjadi 16,34 heparin 5000 IU
K/uL; (4400– setiap 12 jam Planning (P):
10000/µl.) subkutan juga
leukositosis diberikan
trombosit 383 K/uL
(191,8–441,5
ribu/µl)
pemeriksaan lain
kadar
SGOT 14 U/L; [< 21
(P)]
SGPT 8 U/L; (< 23
(P)]
PT 18; (11-18 detik)
APTT 34,1; (25–35
detik)
albumin 3,4 g/dL
(37 – 52 g/L)
N Primary ANALISIS DATA DX SLKI/NOC SIKI/NIC IMPLEMENTASI EVALUASI hari kedua
O Survey KEPERAWATAN
(NANDA/SDKI)
yponatremiaia
kadar elektrolit:
natrium 134
mmol/L; (135 – 145
mmol/L)
yponatremia
kalium 5,6 mmol/L;
(3,5 – 5,0)
hiperkalemia
kalsium 9 mmol/L;
klorida 114
mmol/L; (94 – 111)
hiperklorida
keton darah 5
nmol/L (0,03-0,5
mmol/L)
kadar laktat 3,4
mmol/L (vena: 0,5-
2,2 atau arteri: 0,5-
1,6) berlebih