- pH : 7,507 mmHg
- PCO2 : 22,00 mmHg
- PO2 : 257 mmHg
- HCO3 : 17,6 mmHg
- Total CO2 : 18,3 mmHg
- Alkalosis respiratorik (+)
- Keadaan umum:
penurunan kesadaran
- GCS: E2M1V2 = 5
- TD: 125/60 mmHg
- HR: 144 x/menit
- RR: 24 x/menit
- T: 35,0 °C
- MAP: 81,6 mmHg
- SpO2: 95% (terpasang
O2 NRM 15 lpm)
- Warna kulit pucat (+)
- Oliguria (+)
- Nadi perifer teraba lemah
(+)
- Hasil EKG : atrial
fibrilation
3. DS: - Penurunan fungsi Gangguan
ventrikel sirkulasi spontan
DO:
- Keadaan umum:
penurunan kesadaran
- GCS: E2M1V2 = 5
- TD: 125/60 mmHg
- HR: 144 x/menit
- RR: 24 x/menit
- T: 35,0 °C
- MAP: 81,6 mmHg
- SpO2: 95% (terpasang
O2 NRM 15 lpm)
- Warna kulit pucat (+)
- Oliguria (+)
- Nadi perifer teraba lemah
(+)
- Hasil EKG: atrial
fibrilation
- Irama EKG: sinus
takikardi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1. Gangguan Setelah dilakukan Terapi Oksigen (I.01026)
pertukaran gas intervensi keperawatan Observasi
1x24 jam diharapkan Monitor kecepatan aliran
oksigenasi atau eliminasi oksigen
karbondioksida pada Monitor posisi alat terapi
membran alveolus kapiler oksigen
dalam batas normal dengan Monitor aliran oksigen secara
kriteria hasil: periodic dan pastikan fraksi
1. PCO2 membaik yang diberikan cukup
2. PO2 membaik Monitor efektifitas terapi
3. Warna kulit oksigen (mis. oksimetri,
membaik analisa gas darah), jika perlu
4. Pola napas membaik Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat
makan
Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen dan
atelektasis
Monitor tingkat kecemasan
akibat terapi oksigen
Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
Terapeutik
Bersihkan secret pada mulut,
hidung dan trachea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan
nafas
Berikan oksigen tambahan,
jika perlu
Tetap berikan oksigen saat
pasien ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengat tingkat
mobilisasi pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga
cara menggunakan oksigen
dirumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
Manajemen Ventilasi Mekanik
Observasi
- Periksa indikasi ventilator
mekanik (kelelahan otot napas,
disfungsi neurologis, asidosis
respiratorik)
- Monitor efek ventilator
terhadap saturasi oksigen (mis.
Bunyi paru, x ray paru, AGD,
SaO2, SvO2, ETCO2, respon
subjektif pasien)
- Monitor kriteria perlunya
penyapihan ventilator
- Monitor efek negatif ventilator
(deviasi trakea, barotrauma,
voltrauma, penurunan curah
jantung, distensi gaster,
emfisema subkutan)
- Monitor gejala peningkatan
pernapasan (mis. peningkatan
denyut jantung, atau
pernapasan, peningkatan
tekanan darah, diaforesis,
perubahan status mental)
- Monitor kondisi yang
meningkatkan konsumsi
oksigen (mis. demam, mengigil,
kejang, nyeri)
- Monitor gangguan mukosa oral,
naal trakea, dan laring
Terapeutik
- Atur posisi 45-60 derajat untuk
mencegah aspirasi
- Reposisi pasien setiap 2 jam
- Lakukan perawatan mulut
secara rutin
- Lakukan fisioterapi dada
- Lakukan penghisapan lendir
jika diperlukan
- Ganti sirkuit venilator sesuat
protokol
- Siapkan bag valve mask
disamping tempat tidur untuk
antisipasi malfungsi mesin
- Dokumentasi respon terhadap
ventilator
Kolaborasi
- Kolaorasi pemilihan mode
venilator (mis. kontrol volume,
kontrol tekanan atau gabungan)
- Kolaborasi pemberian agen
pelumpuh otot, sedatif,
analgesik sesuai kebutuhan
- Kolaborasi penggunaan PS atau
PEEP untuk meminimalkan
hipoventilasi mekanik
2. Penurunan Setelah dilakukan asuhan Manajemen syok Septik
curah jantung keperawatan selama 1x24 Observasi
jam, diharapkan - Monitor status kardiopulmonal
keadekuatan jantung (frekuensi dan kekuatan nad,
frekuensi napas, TD, MAP)
memompa darah keseluruh
- Monitor status oksigenasi
tubuh meningkat dengan (oksimetri nadi, AGD)
kriteria hasil: - Monitor status cairan (masukan
1. Tekanan darah dan haluaran, turgor kulit,
membaik CRT)
2. Oliguria membaik - Monitor tingkat kesadaran dan
3. Pucat membaik respon pupil
- Periksa seluruh permukaan
tubuh terhadap adanya DOTS
(deformity/deformitas, open
wound/luka terbuka,
tendemess/nyeri tekan,
swelling/bengkak)
Terapeutik
- Pertahankan jalan napas paten
- Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%
- Persiapkan Intubasi dan
ventilasi mekanis, jika perlu
- Berikan posisi syok (modified
Trendelenberg)
- Pasang jalur IV Pasang kateter
urine untuk menilai produksi
urine
- Pasang selang nasogastrik untuk
dekompresi lambung
Kolaborasi
- Kolaborast pemberian infus
cairan, kristalold 1 – 2 L pada
dewasa
- Kolaborasi pemberian infus
cairan kristaloid 20 mL/kgBB
pada anak
- Kolaborasi pemberian transfusi
darah, jika perlu
3. Gangguan Setelah dilakukan Resusitasi Cairan
sirkulasi intervensi keperawatan Observasi
spontan 1x24 jam diharapkan - Identifikasi kelas syok untuk
kemampuan untuk estimasi kehilanga darah
mempertahankan sirkulasi - Monitor status hemodinamik
yang adekuat untuk - Monitor status oksigen
menunjang kehidupan - Monitor kelebihan cairan
meningkat dengan kriteria - Monitor output cairan tubuh
hasil: (mis. urin, cairan NGT, cairan
1. Frekuensi nadi drain)
membaik - Monitor nilai BUN, kreatinin,
2. Tekanan darah protein total dan albumin, jika
membaik perlu
3. Frekuensi napas - Monitor tanda dan gejala edema
membaik paru
4. Suhu tubuh Terapeutik
membaik - Pasang jalur IV
5. Saturasi oksigen - Berikan infus cairan kristaloid
membaik - Lakukan cross matching produk
6. Produksi urin darah
meningkat Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan jenis dan
jumlah cairan
Pemantauan Tanda Vital
Observasi
- Monitor tekanan darah
- Monitor nadi (frekuensi,
kekuatan, dan irama)
- Monitor pernapasan (frekuensi,
kedalaman)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor oksimetri
- Monitor tekanan nadi (selisih
TDS dan TDD)
- Identifikasi penyebab
perubahan tanda vital
Terapeutik
- Atur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
DX Tanggal SOAP
Gangguan Sabtu, S: -
pertukaran gas 8/10/2022
O:
- Keadaan umum: penurunan kesadaran
- GCS: E2M1V2 = 5
- TD: 125/60 mmHg
- HR: 144 x/menit
- RR: 24 x/menit
- T: 35,0°C
- MAP: 81,6 mmHg
- Takipnea (+)
- Pengunaan otot bantu pernapasan (+)
- Pernapasan cuping hidung (+)
- SpO2: 95% (terpasang O2 NRM 15 lpm)
P:
Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
napas
Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea)
Monitor adanya sumbatan jalan napas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi napas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil x-ray toraks
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor efektifitas terapi oksigen (mis. oksimetri,
analisa gas darah)
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
atelektasis
Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
Ambil spesimen darah untuk pemeriksaan agda
post HD
Penurunan curah Sabtu, S:-
jantung 8/10/2022
O:
- Keadaan umum: penurunan kesadaran
- GCS: E2M1V2 = 5
- TD: 125/60 mmHg
- HR: 144 x/menit
- RR: 24 x/menit
- T: 35,0 °C
- MAP: 81,6 mmHg
- SpO2: 95% (terpasang O2 NRM 15 lpm)
- Warna kulit pucat (+)
- Oliguria (+)
- Nadi perifer teraba lemah (+)
- Hasil EKG: atrial fibrilation
P:
- Memonitor status kardiopulmonal (frekuensi dan
kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
- Memonitor status oksigenasi (oksimetri nadi,
AGD)
- Memonitor status cairan (masukan dan haluaran,
turgor kulit, CRT)
- Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Memeriksa seluruh permukaan tubuh terhadap
adanya DOTS (deformity/deformitas, open
wound/luka terbuka, tendemess/nyeri tekan,
swelling/bengkak)
- Mempertahankan jalan napas paten
- Memberikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%
- Kolaborasi pemberian infus cairan RL
- Pantau dekompresi lambung
- Kolaborasi pemberian titrasi norepinefrine 0,05
mg/jam
Gangguan Sabtu, S: -
sirkulasi spontan 8/10/2022
O:
- Keadaan umum: penurunan kesadaran
- GCS: E2M1V2 = 5
- TD: 125/60 mmHg
- HR: 144 x/menit
- RR: 24 x/menit
- T: 35,0 °C
- MAP: 81,6 mmHg
- SpO2: 95% (terpasang O2 NRM 15 lpm)
- Warna kulit pucat (+)
- Oliguria (+)
- Nadi perifer teraba lemah (+)
- Hasil EKG: atrial fibrilation
- Irama EKG: sinus takikardi
P:
- Identifikasi kelas syok untuk estimasi kehilanga
darah
- Monitor status hemodinamik
- Monitor status oksigen
- Monitor kelebihan cairan
- Monitor output cairan tubuh (mis. urin, cairan
NGT, cairan drain)
- Monitor nilai BUN, kreatinin, protein total dan
albumin, jika perlu
- Monitor tanda dan gejala edema paru
- Berikan infus cairan kristaloid
- Kolaborasi penentuan jenis dan jumlah cairan
- Monitor tekanan darah
- Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, dan irama)
- Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor oksimetri
- Identifikasi penyebab perubahan tanda vital