Oleh:
Zuraida Mulqiah, S. Kep
NIM. 1730913320013
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn. M DENGAN STROKE INFARK CEREBRI
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD ULIN BANJARMASIN
Oleh:
Mengetahui,
Keadaan Umum : Klien tampak mengalami penurunan kesadaran, TD: 130/90 mmHg, N: 70 x/menit, R: 25 x/menit, T: 36,2 oC, SaO2 = 89%
dengan Nassal Canul 3 LPM, GCS 2 – 1 – 4, Kesadaran: Somnolen.
PRIMARY ASSESMENT
A. AIRWAY (JALAN NAFAS)
TEMUAN ANALISA PERENCANAAN RASIONAL IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
MASALAH
-
B. BREATHING (NAFAS)
TEMUAN ANALISA PERENCANAAN RASIONAL IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
MASALAH
DS: Masalah: NOC: 1. Mencukupi 1. Memberikan terapi (18:20) S: -
- Ketidakefektifa Respiratory Status: kebutuhan oksigen Nassal O:
n Pola Nafas Ventilation oksigen tubuh Canul 3 LPM - TD :
terutama 2. Memonitor TD, R, (18:25)
DO: Setelah dilakukan asuhan 130/90mmHg
jantung N, T.
- R : Etiologi: keperawatan selama 1 x 2. Memantau 3. Memonitor pola (18:30) - R : 29 x/menit
29x/menit Hiperventilasi 30 menit diaharapkan pola reaksi tubuh nafas, frekuensi & - N : 70 x/menit
- SaO2: 89% nafas efektif dengan terhadap kedalaman - SaO2 = 96%
- Fase ekspirasi Diagnosa kriteria hasil: masalah pernafasan, dengan O2
memanjang keperawatan: Menunjukan jalan 3. Memantau penggunaan otot Nassal Canul 3
Ketidakefektifa nafas paten status pernafas bantu pernafasan. LPM
pasien
n Pola Nafas b.d RR berangsur normal - Fase ekspirasi
Hiperventilasi memanjang
NIC: A: Masalah
Oxygen Therapy ketidakefektifan
1. Berikan terapi oksigen pola nafas belum
2. Monitor vital sign teratasi
3. Monitor pola nafas, P: Lanjutkan
TEMUAN ANALISA PERENCANAAN RASIONAL IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
MASALAH
frekuensi & kedalaman intervensi
pernafasan, Oxygen Therapy
penggunaan otot bantu
pernafasan
C. CIRCULATION (SIRKULASI)
TEMUAN ANALISA PERENCANAAN RASIONAL IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
MASALAH
DS: Masalah: NOC: 1. Mencegah 1. Memposisikan (18:35) DS: -
- Keluarga Ketidakefekti Tissue Prefusion: Cerebral peningkatan TIK klien head up 300 DO:
mengatakan fan perfusi Setelah dilakukan asuhan dan status 2. Monitor tanda (18:36) - TD: 130/90
keperawatan selama 1 x 4 hemodinamik peningkatan TIK
klien jaringan otak mmHg
jam diharapkan perfusi 2. Peningkatan dapat (pupil unisokor,
ditemukan jaringan otak efektif dengan mengganggu muntah proyektil) - N :146
tergeletak Etiologi: kriteria hasil: perfusi jaringan 3. Monitor TTV (TD, (18:38) x/menit
dilantai Perdarahan a. Tekanan darah dan nadi otak N, R, T) - Pupil isokor
kamar pada otak tidak terjadi peningkatan 3. Tanda vital 4. Monitor status (18:40) - Muntah (-)
DO: b. Tidak ada tanda-tanda enggambarkan kardiovaskuler - GCS:
- Hasil CT- Diagnosa peningkatan TIK kondisi tubuh (TD, N, bunyi 2-1-4
klien jantung)
Scan: Ketidakefekti - Kesadaran:
NIC: 4. Status 5. Membatasi (18:42)
perdarahan fan perfusi kardiovaskuler gerakan kepala, somnolen
intracerebral jaringan otak 1. Posisikan klien head up mempengaruhi leher, dan
(ICH) b.d 300 perfusi otak punggung A: Masalah
- TD: 160/90 Perdarahan 2. Monitor tanda 5. Gerakan kepala 6. Memobilisasi klien Ketidakefektif
mmHg, Nadi pada otak peningkatan TIK dan leher dapat dengan teknik yang (18:45) an perfusi
48 x/menit 3. Monitor TTV memperparah aman jaringan otak
TEMUAN ANALISA PERENCANAAN RASIONAL IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
MASALAH
- GCS 2 – 1 – 4 4. Monitor status perdarahan otak belum teratasi
- Kesadaran: kardiovaskuler 6. Mencegah (19:00)
Somnolen 5. Batasi gerakan kepala, terjadinya cidera P: Lanjutkan
leher, dan punggung yang tidak
intervensi
6. Mobilisasi klien dengan diinginkan
teknik yang aman
Waktu
Catatan Perkembangan TT
Tanggal/Jam
Malam 1. Monitor TTV klien (19.05-19.09) Zuraida
15 Mei 2018 Evaluasi: TTV klien dalam batas normal
19.05-19.10 WITA 2. Melakukan pemeriksaan pernafasan (19.09-19.10)
Evaluasi: Pernafasan klien dalam rentang normal, klien masih terpasang Nassal Canul 3 LPM
SECONDARY ASSESMENT
1. Keadaan umum: Tn. M tampak mengalami penurunan kesadaran, TD: 140/70 mmHg, N: 80x/menit, R: 29x/menit, T: 37,0 oC, SaO2 = 96%, GCS 2
– 1 – 4, Kesadaran: Somnolen.
2. History:
a) S (Signs & Symptom): Klien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS E2V1M4, nadi teraba kuat, akral hangat, turgor baik
b) A (Allergies): Keluarga mengatakan klien tidak memilki riwayat alergi baik obat-obatan maupun makanan.
c) M (Medication): Saat ini klien mendapat terapi O2 Nassal Canul 3 LPM, IVFD RL 20 TPM, Inj. Ranitidine 2x50 mg, Inj. Dexametason 3x1
ampul, Inj. Noragest 3x1.
d) P (Past Medical History): Sebelumnya klien mendapat terapi O2 Nassal Canul 3 lpm, Inj. Dexametason 3x1 ampul, Inj. Ranitidine 2x1 ampul.
e) L (Last Meal, Last Menstrual): Keluarga mengatakan terakhir makan pukul 20.00 WITA
f) E (Events): Keluarga mengatakan saat kejadian pasien berada didalam kamar untuk menulis laporan, namun tiba-tiba terdengar suara orang
terjatuh, saat melihat kedalam kamar keluarga terkejut melihat pasien sudah berada dilantai, kemudian pasien sempat berbicara bahwa dia
terbentur ranjang kamar, dan merasakan lemah dibagian tangan dan kaki kiri, kemudian mulut pasien terlihat mereng ke kiri dan pasien
berbicara pelo. Pada malam yang sama pasien langsung dibawa ke klinik, kemudian pasien dibawa ke RS Batulicin dan kemudian di rujuk ke
RS Ulin keesokan harinya.
g) Subjektif Nyeri Dada: tidak terkaji
h) Nyeri Abdomen: tidak terkaji
3. Objektif:
Observasi tanda-tanda vital dan SaO2
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/menit
R : 29 x/menit
T : 37,0oC
SaO2 = 96% dengan O2 Nassal Canul 3 LPM
Hasil: Apex teraba dikiri, aorta tidak elongatio, trakea berada ditengah paru, hilus kanan dan kiri normal, corakan bronkovaskuler kedua paru adanya
infiltrat, diafragma berbentuk kubah kanan dan kiri sama tinggi, tulang-tulang intact, soft tissue dalam batas normal.
HASIL CT-SCAN