Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PASER

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BATU KAJANG
Jalan Negara Kuaro – Batu Aji KM .144 Kec. Batu Sopang KP 76252
Email : puskesmasbatusopang@gmail.com http://phcaladdin.wordpress.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN


INDERA PENGLIHATAN

I. Pendahuluan

Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan


upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya
kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan
untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas Batu Kajang adalah salah satu penyelenggara upaya kesehatan


di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Visi Puskesmas Batu Kajang adalah
Puskesmas dengan Layanan Prima Menuju Masyarakat Batu Sopang Sehat dan
Mandiri. Misi Puskesmas Batu Kajang adalah :
1. Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Profesional dalam
Rangka Pelayanan Prima terhadap Masyarakat Batu Sopang.
2. Meningkatkan dan Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
Batu Sopang.
3. Membangun Masyarakat Batu Sopang yang Mandiri dalam Bidang
Kesehatan.
4. Meningkatkan Kerja Sama dengan Lintas Sektor dan Mitra Usaha dibidang
Kesehatan.

Puskesmas Batu Kajang mempunyai Tata Nilai yaitu “BERSAMA MENUJU


SEHAT” dengan penjabaran sebagai berikut:
S : Santun (Bertutur kata dengan senyum yang tulus serta lemah lembut
kepada pelanggan, bersikap sopan santun, menghargai pelanggan dan
memberikan perhatian)
E : Empati (Kemampuam melakukan aksi komunikasi secara sadar kepada
pasien sehingga dapat memahami dan merasakan suasana hati pelanggan
tersebut)
H : Harmonis (Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan dengan
pasien dan masyarakat Batu Sopang)
A : Amanah (Memberikan Layanan Prima sebagai bentuk Ikhsan (Bersungguh-
sungguh dalam bekerja, tertib, tepat waktu,bekerja dengan benar,
profesional, sabar dan Ikhlas) kepada sesama, meletakkan kesesuaian hak
dan kewajiban)
T : Tanggung Jawab (Memberikan pelayanan dari sederhana sampai yang
kompleks kepada individu,keluarga, kelompok atau masyarakat dengan rasa
penuh tanggung jawab sesuai kebutuhan dan sesuai kewenangan).

Pelaksanaan kegiatan program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)


dilaksanakan sesuai Visi Misi serta Tata Nilai Puskesmas Batu Kajang. Sehingga
tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

II. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan


nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Indera penglihatan sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia, karena 83 % informasi sehari-hari masuknya melalui
jalur penglihatan, melalui pendengaran 11 %, penciuman 3,5 %, peraba 1,5 %, dan
pengecap 1,0 %.

Dari hasil survey Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun


1993-1996 yang dilakukan di 8 Provinsi menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di
Indonesia 1,5 %. Menurut WHO prevalensi kebutaan yang melebihi 1 % bukan
hanya masalah medis saja tetapi sudah merupakan maslah social yang petlu
ditangani secara lintas program dan lintas sector. Penyebab utama kebutaan adalah
katarak (0,78%), glaucoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit-
penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%).

Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini, WHO telah mencanangkan


program Vision 2020: The Right to Sight pada tanggal 30 September 1999, yang
kemudian ditindaklanjuti dengan pencanangan Vision 2020: The Right to Sight di
Indonesia pada tanggal 15 Februari 2000 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Dalam
sidang world Health Assembly ke 59 di Geneva, Mei 2006 dibahas berbagai isu
penting diantaranya pemberantasan kebutaan yang masih menjadi masalah dunia,
dengan penyebab terbanyak adalah katarak dan trachoma. Di Indonesia xeroftalmia
masih menjadi penyebab kebutaan yang disebabkan kekurangan vitamin A.

Sebagai tindak lanjut atas pencanangan Vision 2020 ini Departemen


Kesehatan telah menyusun kebijakan-kebijakan di bidang Kesehatan Indera
Penglihatan yaitu: Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan
Penglihatan dan Kebutaan (Renstranas PGPK) untuk mencapai Vision 2020 dan
Pedoman Manajemen Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran. Kegiatan
penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Provinsi dan
Kabupaten/Kota akan difokuskan pada 4 penyebab utama kebutaan yaitu katarak,
kelainan refraksi, xeroftalmia, dan glaucoma. Namun demikian adanya focus
penanggulangan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat penyebab
kebutaan yang spesifik yang ada di wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan kesehatan
Indera dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata
pertama dan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)/ Balai Kesehatan Indera
Masyarakat (BKIM) dan Rumah Sakit Umum (RSU) sebagai sarana rujukan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan
mempunyai funsi sebagai 1) Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, 2)
Pusat pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat. Dalam mencapai Visi: Kecamatan Sehat, Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya
pengobatan. Selain itu sesuai dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan
upaya kesehatan pengembangan. Kesehatan Indera Penglihatan termasuk dalam
upaya kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan
upaya kesehatan lainnya.

Agar program kesehatan Indera Penglihatan ini dapat dikelola baik dari aspek
manajemen di tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat
yang mencakup promotif, preventif, dan kuratif, maka diperlukan suatu pedoman
pelayanan kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi
acuan bagi petugas Puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan program
kesehatan Indera Penglihatan di wilayah kerja Puskesmas.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera Penglihatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

2. Tujuan Khusus
a. Menungkatmya pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehtan dan kader
b. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan kepada
masyarakat
d. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan masyarakat
melalui deteksi dini

IV. Kegiatan dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pemeriksaan Katarak Penyuluhan
Pemeriksaan kesehatan mata
Rujukan

2. Pemberian Vitamin A Penyuluhan


Pemberian vitamin A untuk bayi, balita dan ibu nifas

3. Pemeriksaan Visus anak Penyuluhan


sekolah Pemeriksaan kesehatan mata
Rujukan
V. Kegiatan dan Rincian Kegiatan

Pelaksanaan Lintas
Lintas Sektor
No Kegiatan Pokok Program Indra Program Ket
Terkait
Penglihatan Terkait
1. Pemeriksaan - Menyusun 1. Program 1. Kader Sumber
Katarak rencana Pusling pembiayaan
kegiatan 2. Program dana BOK
- Koordinasi Usila
dengan LP/LS
- Menentukan
tempat dan
waktu kegiatan
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menyiapkan
alat
pemeriksaan
- Menyiapkan
form laporan
- Membuat
laporan
kegiatan
- Membuat
rujukan bila
ada kasus
mata berat

2. Pemberian - Menyusun 1. Program 1. Kader ─


Viatamin A rencana Gizi
kegiatan
- Koordinasi
dengan LP/LS
- Menentukan
tempat dan
waktu kegiatan
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menyiapkan
Vitamin A yang
akan dibagikan
- Menyiapkan
form laporan
- Membuat
laporan
kegiatan

3. Pemeriksaan - Menyusun 1. Program 1. UPT ─


Visus anak rencana UKS Pendidika
sekolah kegiatan n (
- Koordinasi Kepala
dengan LP/LS Sekolah )
- Menentukan
tempat dan
waktu kegiatan
- Menyiapkan
bahan
penyuluhan
- Menyiapkan
alat
pemeriksaan
- Menyiapkan
form laporan
- Membuat
laporan
kegiatan
- Membuat
rujukan bila
ada kasus
mata

VI. Sasaran

1. Sasaran Primer:
a. Bayi
b. Balita
c. Anak usia sekolah/remaja
d. Usia produktif
e. Usia lanjut

2. Sasaran Sekunder:
a. Tenaga kesehatan
b. Kader
c. Tokoh masyarakat, dll

VII. Jadwal Kegiatan

2019
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Pemeriksaan X X X X X X X X X X X X
kesehatan
mata

2. Pemberian X X
Vitamin A
pada Bayi dan
Balita

3. Pemberian X X X X X X X X X X X X
Vitamin A
pada ibu nifas

4. Pemeriksaan X
Visus mata
anak sekolah
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Jiwa dilakukan


setiap akhir tahapan kegiatan atau tiap bulan sesuai jadwal kegiatan disertai dengan
pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Program Kesehatan Mata.


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan
dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten setiap tanggal 05 bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai