Anda di halaman 1dari 13

PELATIHAN KADER DAN SOSIALISASI INISIATIF DESA SEHAT MATA

Hari        : Kamis
Tanggal   : 11 Oktober 2018
Pukul       : 09.00 – 14.10
Tempat    : Aula Puskesmas Temandang Kabupaten Tuban
Acara       :
1. Sambutan dan Pembukaan
2. Sambutan dan Prevalensi Gangguan Penglihatan
3. Desa Sehat Mata
4. Pre Test
6. BLC
7. Penyakit Mata yang ada di Masyarakat
8. Pratek Screening mata
9. Siapakah Kader.
10. Mekanisme Pencatatan, Pelaporan dan RTL
11. Post Test
Jalannya Kegiatan
09.00-09.10 oleh Kasie Kesra Kecamatan Merakurak (Bpk. Wandoyono).
Pada sambutan kali ini banyak disampaikan mengenai tugas kader . dimana kader
merupakan jembatan antara masyarakat dengan layanan kesehatan. Untuk itu sebagai kader
pastinya mempunyai jiwa besar, mempunyai jiwa ikhlas dan terus semangat untuk
membantu, menginformasikan dan memotivasi masyarakat agar selalu menjaga kesehatan
dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan terutama kesehatan mata. Mata merupakan
salah satu indera penglihatan yang utama, dengan mata kita bisa melihat dunia, kita bisa
menikmati keindahan yang ada. Lalu bagaimana jika indera penglihatan kita terganggu,
pastinya juga akan mempengaruhi kehidupan sehari hari kita tentunya juga akan sangat
mempengaruhi produktivitas dari masing masing individu itu sendiri bahkan juga dapat
meningkatkan ketergantungan dengan orang orang disekitarnya. Kesehatan mata sangatlah
perlu dijaga dan perlu juga diperhatikan hal hal yang menyebabkan gangguan penglihatan
serta tahu bagaimana perawatannya. Salah satu upayanya penanggulangan gangguan
penglihatan mata katarak adalah dengan menggunakan kaca mata hitam pada waktu siang
hari agar terhindar dari paparan langsung sinar uv dan mengkonsumsi makanan makanan
yang banyak mengandung vit A.
Lalu bagaimana cara meningkatkan kesehatan terutama tentang mata di masyarakat. Hari ini
ibu ibu kader akan mendapatkan pelatihan terkait hal tersebut . bagaimana meningkatkan
kesadaran akan kesehatan mata di masyarakat, melakukan skrining katarak dll.
09.10-09.50 sambutan dan materi Prevalensi gangguan kebutaan oleh Kepala
Puskesmas Temandang (dr.Fatatul Anafah)
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan pada era ini sangatlah minim,
untuk itu sangat diperlukan sekali peningkatan pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini yang
menjadi PR buat kita Bersama bagaimana bisa meningkatkan kesadaran masyarakat
bahwasannya kesehatan itu penting. Dengan adanya kesadaran masyarakat tersebut dengan
sendirinya derajat kesehatan mereka akan meningkat dan menghasilkan masyarakat Indonesia
yang berkualitas dan produktif. Salah satunya yang sangat perlu ditingkatkan adalah
kesehatan indera yaitu mata dan telinga.
83% informasi sehari hari masuk melalui indera penglihatan. Ada beberapa gangguan
penglihatan yang ada pada mata diantaranya adalah gangguan refraksi tidak bisa melihat jauh
ataupun dekat, kemudian katarak/ kekeruhan dalam lensa juga termasuk gangguan
penglihatan.prevalensi katarak pada penduduk usia lebih dari 50 thn di beberapa provinsi
sekitar diatas 2 % dan prevalensi kebutaan rata lebiih dar 1%. Untuk jawa timur sendiri
mencapai 4.4% dan katarak mencapai 81%. Kebanyakan dari masyarakat yang sudah di
diagnose katarak dan ditawarkan untuk operasi dan tidak mau dikarenakan tidak tahu bahwa
itu katarak, tidak ada biaya dan takut sehingga tidak mau operasi.
Gangguan refraksi yang terjadi pada anak usia sekolah juga akan mempengaruhi
prestasi belajar anak karena tidak bisa menerima pelajaran dengan baik. Selain beberapa
penyakit di atas ada gangguang penglihatan yang disebabkan oleg glaucoma dan retinopati.
Glaukoma merupakan tekanan bola mata, didalam bola mata ada banyak cairan yang
seharusnya bisa berputar tapi tidak demikian sehingga menumpuk. Glukoma merupakan
penyebab kebutaan kedua setelah katarak, glukoma yang tidak segera diobati dapat
menyebabkan kebutaan karena menekan saraf mata. Selanjutnya adalah Retinopati
Diabetikum biasanya terjadi pada pasien kencing manis yang komplikasi ke retina saraf mata
belakang kalua sudah seperti ini perkembangan agak sulit, ada beberapa pasien yang sudah
dirujuk mengalami perkembangan yang tidak terlalu bagus karena sudah terlanjur kena
sarafnya. Penyakit mata selanjutnya adalah Low Vision/rabun dan Retinopati premature/
retinopati yang terjadi terlalu awal. Low vision ini biasanya terjadi karena tidak bisa melihat
jauh/ dekat. Untuk Retinopati premature biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir/ bayi
premature jadi saraf matanya sudah terjadi kerusakan.
Prioritas penanggualangan gangguan penglihatan. Penaggulangan diawali dengan
pencegahan, pengendalian dan penanganan. Pencegahan bisa dilakukan dengan promosi
kesehatan bagaimana masyarakat tahu tentang pentingnya indera penglihatan, bagaimana kita
bisa identifikasi gangguan penglihatan sejak awal. Kemudian pengendalian, pengendalian
disini bisa berupa deteksi dini. Untuk strategi penanggulangan katarak di Jawa Timur antara
lain adalah dengan skrining katarak dilakukan Posbindu dan fasilitas layanan kesehatan
Puskesmas. Untuk kegiatan skrining Puskesmas Temandang sudah melakukan di sekolah
setiap 1 thn sekali, kemudian untuk di Posbindu ini belum pernah melakukan kegiatan
skrining katarak, selama ini yang dilakukan adalah berat badan, tinggi badan, lingkar perut
dan tensi nanti selanjutnya akan ditambahkan skrining katarak.
Pada intinya ini merupaka strategi penangulangan yang akan dilakukan bersama sama,
dimana kader dan guru melakukan kegiatan skrining dan melakukan rujukan. Apabila
diperlukan penanganan lebih lanjut maka dari pihak Puskesmas yang menindaklanjuti di
lapangan.
09.50-10.30 Desa Sehat Mata (Bpk.Romeli)
Prevalensi angka kebutaan yang ada di Prov Jawa Timur cukup tinggi yaitu sekitar
4,4% dari penduduk Indonesia, dan untuk Kab Tuban tercatat ±11000 penderita katarak yang
sudah melakukan pemeriksaan dan diperkirakan masih banyak lagi diluar sana masyarakat
yang belum periksa. Dari adanya pemamparan tersebut dirasa perlu penanggulangan
peningkatan angka kebutaan tersebut. Salah satunya adalah dengan program yang
dicanangkan untuk mengurangi angka kebutaan sehingga kualitas hidup masyarakat
Indonesia akan semakin baik. Katarak bisa terjadi pada manusia di segala usia tidak
mengenal usia bahkan kaum muda juga beresiko terkena katarak yang disebabkan karena
paparan sinar ultraviolet dan gizi yang kurang. Untuk itu mari bersama sama melakukan
pencegahan yaitu dengan memberikan informasi agar menggunakan kacamata apabila sedang
berada di bawah paparan sinar matahari dan banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung Vit A.
Program I SEE bertujuan untuk membangun sistem yang inklusif dan komperehensif di
wilayah kabupaten Tuban. Inklusif merupakan system layanan kesehatan yang ada
memberikan kemudah untuk diakses oleh semua kalangan masyarakat dan difabel.
Sedangkan Komperehensif sendiri merupakan menyeluruh dimana program ini dimuali dari
pencegahan, penanggulangan dan penanganan.
Untuk alur koordinasi sendiri kader melakukan skrining kepada masyarakat pada
kegiatan posyandu lansia jika ada masyarakat yang terdeteksi ada gangguang penglihatan
maka kader merujuk ke Puskesmas setelah ada pemeriksaan lebih lanjut dari puskesmas dan
dirasa memang perlu untuk dirujuk maka segera dirujuk di RS, tidak berhenti disitu kader
juga berperan untuk mengingatkan masyarakat untuk kontrol dan diperlukan adanya edukasi
pra dan pasca operasi katarak yang disampaikan ke masyarakat agar lebih hati hati. Semua
lapisan masyarakat berperan disini baik dari pemerintah desa, kader, layanan kesehatan dan
masyarakat sendiri untuk bersama sama menanggulangi katarak dan gangguan penglihatan.
Dari peemrintaha desa diharapkan dapat berperan aktif mendukung program dan akan
menjadi lebih maksimal apabila dicantumkan di dalam add desa untuk kelangsungan program
penanggulangan pencegahan kebutaan dll.
Puskesmas Temandang sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Tuban yang
terpilih di Thn pertama untuk melakukan program I SEE, dan diharapkan 1 thn program
berjalan sudah ada desa sehat mata. Desa sehat mata tumbuh dari masyarakat dimana seluruh
masyarakat memahami dampak terjadinya kebutaan, seluruh masyarakat bertekad mencegah
terjadinya kebutaan, dan dipelopori oleh kader serta para tokoh masyarakat membentuk Tim
atau Komite “Sehat Mata” . dari adanya desa sehat mata diharapkan terdorong untuk
tingkatan kabupaten untuk pembentukan komite mata Kabupaten serta Komite mata Provinsi.
Pukul 10.35-10.40 Penutupan kegiatan Sosialisali Inisiatif Desa Sehat Mata dan Do’a
Pukul 10.40-10.55 Pre Test
Pukul 10.55-11.05 BLC oleh Co dan CEN
BLC (Building Learning Comitment) diawali dengan perjanjian kelas sebelum melaksanakan
pelatihan disepakati :
1. Saling menghargai pendapat orang lain
2. HP Silent
3. Mentaati peraturan yang sudah di sepakati.
Perkenalan Yel Yel Kader Sehat Mata. Perkenalan dan praktek gerakan Bersama kader,
CEN dan Co. Dilanjutkan dengan perkenalan tepuk Super, Tepuk WOW, Tepuk Hebat.
Pukul 11.05-11.45 Penyakit Mata yang ada di Masyarakat oleh CEN (b.Nina)
Di masyarakat ada 5 penyakit penyebab kebutaan tebanyak adalah katarak, glukoma,
kelainan refraksi, kelainan di retina dan kelainan di kornea. Katarak adalah keekruhan pada
lensa barangkali ada keluarga, saudara ataupun tetangga yang mempunyai keluahan mata
kabur, pandangan buram, pandangan seperti tertutup kabut dan silau. Katarak biasanya terjadi
pada orang berusia diatas 45 kethn sudah mulai timbul gejala terutama orang yang
mempunyai riwayat diabetes, tetapi terkadang mereka tidak sadar dan diabaikan kalau tidak
benar benar kabur baru di obastkan. Faktor resiko adalah paparan langsung sinar matahari,
diabet, obesitas/ kegemukan, infeksi peradangan pada mata, trauma mata dan operasi mata.
Kegagalan pada operasi mata biasanya terjadi bukan karena operasinya bisa saja terjadi dari
pasca operasi terkadang pasca operasi pasien disarankan untuk menutup mata yang dioperasi
malah dibiarkan terbuka, dibawa ke kebun sehingga menyebabkan kuman kuman masuk ke
mata. Ternyata itu bisa menyebabkan katarak yang berkelanjutan. Kortikoseroid obat obatan ,
hati hati untuk ibu ibu yang biasanya menggunakan obat obatan misalkan obat tetes misalnya
lama tidak terpakai disimpan ternyata kadaluarsa sudah berubah warna kemudian dipakai itu
berbahaya, jadi penggunaan obat obat harus sesuai anjuran dokter. Faktor genetic atau
bawaan lahir.
Deteksi katarak dilakukan oleh kader menggunakan metode lihat
L: Lakukan pemeriksaan mata di lingkungan sekitar anda. Dengan bersama sama melakukan
pemeriksaan kepada tetangga, saudara dan lingkungan sekitar.
I: Identifikasi gangguan tajam penglihatan oleh kader / anggota masyarakat. Identifikasi
dilakukan dengan berpacuan pada ciri ciri katarak.
H: Hitung jari jarak 6 meter antara yang memeriksa dan di periksa. Bisa juga menggunakan
tumbling E untuk deteksi dini katarak. Apabila 2 kali yang diperiksa tidak bisa menjawab
maka silahkan dirujuk.
A: Antarkan ke fasilitas kesehatan (rujuk) bila tidak bisa hitung jari jarak 6 meter. Jangan
lupa ditulis identitas lengkap orang dengan gejala katarak
T: Terapi (operasi) bila didiagnosa katarak. Solusi dari katarak adalah operasi, karena katarak
tidak bisa diobati menggunakan tetes atau obat obatan lain.
Operasi katarak tidak menakutkan seperti cerita cerita terdahulu. Untuk sekarang
metode nya adalah dengan dihancurkan disedot kemudian di ganti lensa. Namun untuk biaya
sendiri yang agak mahal, tetapi sekarang sudah ada bpjs dan sktm untuk masyarakat yang
tidak mampu untuk bisa melakukan operasi katarak. Monitor pasca operasi dilakukan 1 hari 1
minggu 1 bulan, apabali ada keluhan atau tidak ada perubahan maka diperlukan konsultasi
kembali.
Tanya Jawab:
1. Apakah orang yang menderita diabetes nantinya akan menderita katarak ?
Berdasar pengalaman orang yang menderita diabetes akan lebih baiknya dapat memeriksakan
mata/ penglihatannya ke dokter agar segera terdeteksi apakah ada gangguan katarak atau
tidak. Karena orang denga diabetes mempunyai resiko terkena katarak.
2. Bagaimana jika seseorang yang sudah pasti terkena katarak tidak mau dirujuk / operasi?
Sebelum adanya deteksi yang pasti dari pihak Puskesmas/ Layanan kesehatan jangan cepat
mendeteksi bahwa apa yang di dapat dari pemeriksaan penglihatan adalah katarak yang harus
dioperasi. Namun apabila sudah pasti maka alangkan baiknya melakukan edukasi ke pihak
keluarga dan pasiean agar mereka mau melakukan operasi. Operasi katarak bisa dilakukan
dengan menggunakan BPJS dan KIS, bahkan apabila benar benar tidak mampu bisa
menggunakan SKTM yang diajukan ke pihak desa.

11.45-12.25 Tes Ketajaman Penglihatan dan Praktek oleh CEN (B. Nina)
Tes ketajaman penglihatan ini dilakukan oleh CEN dan praktek oleh masing masing
kader. Dalam melakukan tes ketajaman penglihatan alat yang dibutuhkan adalah E Tumbling
dan tali sepanjang 6M. ibu ibu tidak perlu membawa penggaris untuk menghitung jarak 6 M
cukup dengan langkah kaki. Selain itu masing masing kader mendapatkan 1 E Tumbling dan
1 Tali sepanjang 6M untuk melaksanakan kegiatan skrining katarak di masing masing desa.
Sebelum melakukan tes ketajaman penglihatan ada beberapa Teknik yang perlu dipahami
oleh kader diantaranya adalah sbb :
1. Pemeriksa berdiri 6 meter atau 6 langkah tegak di depan pasien di ruang terbuka yang
terang
2. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan. Pasien diminta menutup mata kiri dengan
telapak tangan, tanpa menekan mata dan tidak disarankan menutup mata dengan jari
karena kemungkinan masih bisa terlihat. Dan apabila ditekan akan memepngaruhi
keburaman mata.
3. Pemeriksa mengacungkan jari dengan latar belakang putih (kertas putih/HVS), didepan
dada pemeriksa diganti-ganti sebanyak 5 kali. Agar tidak rancu dan bisa dilihat jelas oleh
pasien. Untuk metode hitung jari jangan dilakukan secara berurutan agar pasien tidak
bisa menebak, namun bisa menjwab sesuai apa dengan yang dilihat.
4. Jika pasien tidak bisa menghitung jari, sebanyak 2 kali atau lebih, berarti pasien
mengalami gangguan penglihatan, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
5. Ulangi pemeriksaan di atas, pada mata kiri.
Sebelum melakukan pemeriksaan kader harus menjelaskan alur pemeriksaan kepada
pasien agar pelaksanaan pemeriksaan bisa berjalan dengan efektif.
12.25-13.05 Siapakah Kader oleh CEN (B. Nina)
Sebelum ke materi Bersama sama Yel Yel kader Sehat mata dan ice breaking agar
suasana cair kembali. Kemudian review video yang telah ditayangkan, dari hasil review
mendapat respon bahwasanya kader adalah seseorang yang tulus, mempunyai kepedulian
meskipun tidak mendapatkan apa apa tetepi ada kepuasan tersendiri apabila orang yang
dibantu berhasil. Kader juga merupakan jembatan antara masyarakat dan layanan kesehatan
yaitu Puskesmas dan Rumah sakit. Ujung tombak adalah kader tanpa kader kita tidak bisa
melakukan kegiatan dengan sendiri, untuk itu dimohon bantuannya. Untuk krteria kader
sendiri meliputi: orang yang berada di wilayah lingkungan kerja Puskesmas, bisa baca dan
menulis kalaupun tidak bisa membaca dan menulis masih ada kesempatan menjadi kader dan
pada saat pencatatan dibantu oleh teman yang lain, mamapu berkomunikasi dengan baik dan
aktif pada organisasi lansia atau posbindu.
Kader juga berperan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat, informasi
yang diperoleh pada kegiatan hari ini diharapkan segera ditularkan dan di praktekan kepada
masyarakat. Melakukan upaya promosi pencegahan dengan fleksibel kepada masyarakat
dengan tidak menakuti pelaksanaan operasi, pelaksanaan operasi sendiri juga tidak terlalu
lama jadi tidak ada yang perlu ditakutkan dengan operasi katarak dan mengajak masyarakat
untuk melakuka pemeriksaan mata biar tidak telat dan mateng, kalau ada waktu dan mau
untuk mengantar dipersilahkan dan silahkan menghubungi CEN .
Sedangkan untuk peran kader pada program I SEE yang pertama adalah sosialisasi,
identifikasi, melakuka rujukan, mengingatkan pasien untuk kontrol dan bahaya pasca operasi
yang sering dilakukan msyarakat misalnya tidak boleh mengejan, miring pada mata yang
dioperasi, terkena air dll.
13.05-13.45 Mekanisme Rujukan , Pencatatan, Pelaporan dan RTL oleh CEN (B. Nina)
Mekanisme rujukan yang harus dilakukan kader adalah apabila kader menemui
masyarakat dengan ciri ciri katarak maka segera merujuk ke Puskesmas dan kader
memberikan laporan kepada CEN bahwasannya ada pasien katarak yang dirujuk dengan
menyebutkan identitas pasien lengkap, di Puskesmas setelah diperiksa lebih lanjut dan perlu
penangan lebih lanjut dengan dirujuk ke Rumah Sakit. Kader juga melakukan kegiatan
sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan skrining katarak dan juga melakukan kegiatan
skrining yang dilakukan pada posbindu atau kegiatan lain yang banyak mendatangkan massa.
Untuk system pencatatan yang dilakukan adalah dengan melaporkan setiap bulannya dari
hasil skrining, sosialisasi dan kegiatan kesehatan mata yang dilakukan kader di masyarakat
kepada CEN, sama halnya dengan guru yang sudah melakukan pemeriksaan refraksi kepada
siswa dan melaporkan kepada CEN. Untuk pelaporan sudah disediakan tata cara pengisian
table meliputi kegiatan, hasil, tempat dan tantangan. Pada table tersebut diharapkan terisi
dengan lengkap termasuk tantangan yang di hadapi pada saat melakukan.
Untuk rencana tindak lanjut pasca kegiatan pelatihan wajib diisi kader terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan selama 3 bulan kedepan. Untuk format sudah disediakan
meliputi kegiatan, hasil, tempat dan tantangan. Kegiatan bisa berisikan sosialisasi / himbauan
kepada masyarakat untuk datang ke posbindu untuk skrining katarak.
13.45-14.00 Post test
14.00-14.10 Mengerjakan RTL (Terlampir)
Penutup dan Doa
HASIL PRE-POST TEST PELATIHAN KADER SEHAT MATA PKM
TEMANDANG

NO NAMA/KODE PRE-TEST POST-TEST RANK


1 Marfuah 76 94 18

2 Wahyuningsih 64 94 30
3 Ayunda maha putri 94 100 6
4 Siti Aminah 94 100 6
5 Nurul aini 76 100 24
6 Ainiyah 88 100 12
7 Da’imatus S 94 100 6
8 Suharti 88 100 12
9 Sutinah 38 100 62
10 Aini Nurfiyah 82 100 12
11 Siti Rahmawati 82 100 12
12 Erma Novita sari 94 100 6
13 Indah sah 88 88 0
14 Musyriyatun 52 88 36
15 Linawati 46 82 36
16 Hartatik 82 100 12
17 Tatmiyatun 88 82 6
18 Listy s 88 100 12

Nama & No.HP : Ani N (081554254053)


Alamat : Senori
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di Jamaah 50 orang 15/10/2018 Balai Desa Kader
Tahlik
2 Pemeriksaan di 60 orang 09/10/2018 Rt.01 Rw.03 Kader
Posbindu/Posyandu
lansia
3 Sosialisasi di 70 orang 15/12/2018 Rt.02 Rw.03 Kader
Posyandu
4 Sosialisasi di Jamaah 60 orang 15/12/2018 Rt.01 Rw.03 Kader
Tahlil
Nama & No.HP : bu Tin/ Hariati (085606321979)
Alamat : Ds. Tuwirikulon
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 50 orang 18.30-19.00 Rumah warga Hariati/
kelompok Jama’ah RW.02 B.Tin
Tahlil
2 Sosialisasi dan 25 orang Senin Pon Polindes Hariati/
pemeriksaan di B.Tin
posyandu Lansia
3 Pemeriksaan Ibu 40 orang 09.00-10.30 Balai Desa Hariati/
ibu Balita di B.Tin
Posyandu
4 Pemeriksaan pada 40 orang 09.00-10.30 Balai Desa Hariati/
kegiatan arisan B.Tin
PKK
RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN
Nama & No.HP : Suharti
Alamat : Ds.Sembungrejo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 50 orang 19.00-19.30 Mushola Suharti
Jamaah Tahlil Dsn
Semampir
2 Sosialisasi di 75 orang 10.00-10.30 Balai Pertemuan Suharti
Posyandu Lansia
Dsn.Semampir
3 Sosialisasi di 42 orang 18.30-19.00 Rumah Jamaah Suharti
Jamaah Tahlil Tahlil
Dsn.Banaran
4 Sosialisasi dan 37 orang 10.00-10.30 Balai desa Suharti
Pemeriksaan di
Posyandu lansia
Dsn.Banaran
5 Sosialisasi 16 orang 09.00-09.30 Gedung TK Al- Suharti
walimurdi di TK Hidayah
AL-Hidayah
Nama & No.HP : Siti Aminah
Alamat : Tobo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di Lansia 16/10/2018 Balai Desa Kader
Posyandu Lansia
2 Sosialisasi di Jamaah Ibu ibu 28/10/2018, Rt.04 Kader
Tahlil

3 Pemeriksaan di Lansia 16/11/2018, Balai Desa Kader


Posyandu Lansia
4 Pemeriksaan di Ibu ibu 28/11/2018 Balai Desa Kader
Jamaah Tahlil
Nama & No.HP : Ainiyah (085852073785)
Alamat : Ds.Borehbangle
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 25 orang 09.00- Balai desa Kader
Posyandu Lansia selesai
2 Sosialisasi di 80 orang 19.00- Rumah Warga Kader
Jamaah Tahlil selesai
3 Pemeriksaan di 25 orang 09.00- Balai Desa Kader
Posyandu Lansia selesai
4 Pemeriksaan untuk 80 orang 09.00- Balai Desa Kader
Jamaah Tahlil selesai
5 Sosialisasi di TK 50 orang 09.00- TK dan PAUD Kader
dan PAUD selesai Borehbangle

Nama & No.HP : Listy Sholihah (085770183901)


Alamat : Pong Pongan
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi dan Tahlilan : 50 11/10/2018 Rt.06/Rw.01, Listy
pemeriksaan di orang, Pos Tanjung Sholihah/Erma
Posbindu Lansia : 30 Pongpongan N.S
orang
2 Sosialisasi di Arisan, 25 orang, 05/11/2018, Rt.04/Rw.05, Listy
Pemeriksaan di lansia 35 13/11/2018 Pos Suflir Sholihah/Erma
Posyandu Lansia orang Pongpongan N.S
3 Sosialisasi di TK , 35 orang, 50 01/12/2018, Balai Desa Listy
Pemeriksaan di orang 21/12/2018 Pongpongan, Sholihah/Erma
Posyandu Pos Tanjung N.S

Nama & No.HP : Indasah (085815361437)


Alamat : Ds.Tlogowaru
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di Jamaah 18.00- Balai Kader
Jamaah Tahlil dan Tahlil dan selesai Desa/Rumah
Posyandu posyandu ketua
2 Pemeriksaan di Jamaah 12/12/2018 Balai desa/ Kader
Jamaah Tahli dan Tahlil dan jam 10.00- Polindes
Posyandu posyandu selesai
3 Rujukan Berlanjut 1bu ibu Desember Di Pos Lansia Kader
dan lansia minggu ke 2
Nama & No.HP : Linawati
Alamat : Ds.Sugihan
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 40 orang 15/10/2018 Rt/02, Rw/02 Musriyatun
Jamaah Tahlil
2 Pemeriksaan 20 orang 25/10/2018 Rt/02, Rw/02 Linawati
kesehatan mata
3 Sosialisasi di PKK 25 orang 10/11/2018 Rt/03, Rw/02 Musriyatun
4 Merujuk ke 2 orang 24/11/2018 Rt/03, Rw/02 Linawati
Puskesmas
5 Sosialisasi di 50 orang 15/12/2018 Rt/01, Rw/02 Musriyatun
Posyandu lansia
6 Pemeriksaan 20 orang 28/12/2018 Rt/02, Rw/02 Linawati
kesehatan mata

Nama & No.HP : Marfuah (08123005179)


Alamat : Ds.Temandang
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di Lansia 13/10/2018 Pos Kenanga Kader
Posyandu lansia
2 Sosialisasi di Jamaah 18/10/2018 Rt/01, Rw/04 Kader
Jamaah Tahlil Tahlil
3 Pemeriksaan di Lansia 13/11/2018 Pos Kenanga Kader
Posyandu lansia
4 Sosialisasi di Ibu ibu 11/11/2018 Rt/03 Pos Kader
Posyandu balita balita Kenanga

Dokumentasi Kegiatan
FOTO BERSAMA KAPUS, CAMAT, CEN, YPM dan KADER

PRAKTEK E-TUMBLING CEN bersama KADER


Pemaparan Desa Sehat Mata oleh Koordinator Wilayah Tuban (Rudi Wibowo)

Anda mungkin juga menyukai