Anda di halaman 1dari 12

PELATIHAN KADER DAN SOSIALISASI INISIATIF DESA SEHAT MATA

Hari        : Kamis
Tanggal   : 11 Oktober 2018
Pukul       : 09.00 – 14.10
Tempat    : Aula Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban
Acara       :
1. Sambutan Kepala Puskesmas Rengel
2. Sambutan dan Pembukaan oleh Camat Rengel
3. Prevalensi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
4. Desa Sehat Mata
5. Pre Test
6. BLC
7. Penyakit Mata yang ada di Masyarakat
8. Pratek Screening mata
9. Siapakah Kader.
10. Mekanisme Pencatatan, Pelaporan dan RTL
11. Post Test
Jalannya Kegiatan
09.00-09.10 oleh Kepala Puskesmas Rengel (dr.Esti Widiyanto)
Dalam pembukaan ini beliau banyak menyampaikan terkait dengan penyakit mata
yang ada di masyarakat. Diantarnya konjungtivitis. Terkait dengan tugas kader yang menjadi
bertambah dengan adanya program kesehatan mata ini, karena kader adalah kepanjangan
tangan dari Puskesmas yang mempunyai banyak program. Program kesehatan mata ini
banyak berfokus pada pencegahan gangguan penglihatan dan mencegah kebutaan, yang biasa
banyak menimpa masyarakat adalah katarak. Katarak tidak dapat diobati kecuali dengan
operasi. Disamping itu dapat diminimalisir dengan menggunakan kacamata hitam pada waktu
siang hari terutama yang banyak bekerja dilapangan seperti petani dll.
Untuk gangguan refraksi sendiri dapat dihindari dengan pencegahan misalnya membaca
dalam kondisi yang terang, badan tegap lurus ±30cm dari jarak pandang mata, tidak boleh
dalam kondisi tidur karena kebanyakan katarak terjadi pada masyarakat yang berada di
daerah tropis dan juga banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Vit.A
09.10-09.20 oleh Camat Rengel (Drs.Joko Purnomo).
Penyakit mata terjadi karena hal yang dilakukan sehari hari seperti melihat tv, gadget
yang tidak sesuai anjuran dan sinar uv. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan
menggunakan kaca mata hitam dan tidak perlu malu karena itu memang kebutuhan bukan
semata untuk gaya. Kader bisa menyebarluaskan informasi terkait dengan kegiatan pelatihan
ini bisa di Posyandu Balita dll. Untuk bapak perangkat diharapkan kerjasama dalam
melaksanakan program, karena kader adalah milik desa yang bertugas menjadi penghubung
antara masyarakat dengan layanan kesehatan seperti Puskesmas dsb.
09.20-10.00 oleh GP Puskesmas Rengel (dr.Ratna Sari U)
Materi yang disampaikan terkait dengan Prevalensi gangguan penglihatan dan
kebutaan. Angka kebutaan dari tahun ke tahun semakin meningkat Indonesia sendiri berada
di urutan no.2 setelah Ethiopia dimana Ethopia tergolong negara miskin, sedangkan untuk
Jawa Timur merupakakn pelopor atau bisa disebut penyumbang utama dari gangguan
penglihatan. Pada umumnya 83% kegiatan manusi adalah melihat. Ada beberapa penyakit
mata diantaranya adalah :
a. Katarak dimana 70-80% mengancam kebutaan, yang banyak menimpa sebagian
masyarakat di Indonesia terutama lansia/ berumur 45 th ke atas.
b. Para penyandang gangguan penglihatan karena kelainan refraksi yang tidak terkoreksi
sebesar 90%. Kelainan refraksi nyatanya juga mempengaruhi penurunan kecerdasan
dan prestasi belajar.
c. Glukoma
d. Retinopati Diabetikum
e. Low Vision
f. Retinopaty Of Prematurity
Di jatim sendiri 81% Kebutaan adalah katarak yang didasari karena kurangnya kesadaran
masyarakat dan informasi terkait dengan katarak. Dan katarak bukan merupakan prioritas.
Katarak juga bisa terjadi pada ibu hamil yang salah satu penyebabnya adalah kuranganya mal
nutrisi. Ibu hamil yang menderita refraksi mata akan berdampak pada BBL yang kurang
maksimal dalam pembentukan saraf.
Upaya penanggulangan katarak dan gangguan refraksi dilakukan adalah skrining yang
dilakukan di Posbindu yang akan dilakukan oleh kader dan sekolah yang akan dilakukan oleh
UKS. Skrining yang dilakukian menggunakan alat yaitu E Tumbling, Snellen chart .
masayrakat yang telah di skrining dan mengalami gangguan penglihatan akan dirujuk di
layanan kesehatan primer/ Puskesmas.
10.00-10.40 Desa Sehat Mata (Rudi Wibowo)
Mata adalah jendela dunia. Indonesia merupakan negara no.2 di dunia setelah
Ethiopia dimana negara Ethiopia merupakan negara miskin. Sedangkan untuk di Jawa Timur
sendiri teletak pada urutan ke 1 yang masyarakat mengalami gangguan penglihatan mencapai
4.4%. gangguan penglihatan yang paling banyak diantaranya adalah katarak, dimana banyak
pada masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami katarak, adapula yang
merasa takut untuk dioperasi, tidak ada biaya dan ada dari sebagian masyarakat yang
menomorduakan penglihatan tersebut karena merasa sudah tua.
Untuk meminimalisir hal hal demikian maka banyak dari aktivis maupun elemen
pemerintahan yang mempunyai tujuan bersama untuk mengurangi angka kebutaan tersebut.
Salah satunya adalah dengan membentuk desa sehat mata, dimana desa sehat mata ditandai
dengan : seluruh masyarakat memahami dampak terjadinya kebutaan, seluruh masyarakat
bertekad mencegah kebutaan dan Dipelopori oleh kader dan para tokoh masyarakat
membentuk Tim atau Komite “Sehat Mata”.
Setelah terbentuknya desa sehat mata diharapkan akan mendorong terbentuknya Komite mata
Kabupaten dan juga Komite mata Propinsi yang akan mewadahi kegiatan seputar gangguan
penglihatan. Untuk komite mata nasional pada sudah ada dan diketuai oleh Bpk.Andi F Noya
(Kick Andy).
Pukul 10.40-10.45 Penutupan kegiatan Sosialisali Inisiatif Desa Sehat Mata dan Do’a
Pukul 10.45-11.00 Pre Test
Pukul 11.00-11.10 BLC oleh Co dan CEN
BLC (Building Learning Comitment) diawali dengan perjanjian kelas sebelum melaksanakan
pelatihan disepakati :
1. Saling menghargai pendapat orang lain
2. HP Silent
3. Mentaati peraturan yang sudah di sepakati.
Perkenalan Yel Yel Kader Sehat Mata. Perkenalan dan praktek gerakan Bersama kader,
CEN dan Co. Dilanjutkan dengan perkenalan tepuk Super, Tepuk WOW, Tepuk Hebat.
Pukul 11.10-11.40 Penyakit Mata yang ada di Masyarakat oleh CEN (B.Bisriani)
Penyakit mata yang sering dialami masyarakat diantaranya adalah katarak, kelainan refraksi,
glaucoma, kelainan di retina dan kelainan di kornea
Katarak , merupakan kekeruhan pada lensa yang mempunyai ciri ciri sebagai berikut
Penglihatan buram perlahan-lahan, makin lama makin kabur, pandangan seperti tertutup
kabut dan Silau. Pada dasarnya katarak terjadi pada usia dewasa sekitar 45 th ke atas namun
tidak menutup kemungkinan katarak juga terjadi pada usi muda bahkan bayi baru lahirpun
bisa katarak.
Katarak terjadi karena beberapa hal diantaranya adalah dikarenakan paparan sinar uv,
diabetes, hipertensi, obesitas, infeksi, peradangan mata, trauma mata, operasi mata,
kortikosteroid, statin, sulih hormon, alkohol, merokok,high myopia dan genetic.
Deteksi katarak dilakukan dengan menggunakan metode LIHAT
L: Lakukan pemeriksaan mata di lingkungan sekitar anda
I: Identifikasi gangguan tajam penglihatan oleh kader / anggota masyarakat
H: Hitung jari jarak 6 meter
A: Antarkan ke fasilitas kesehatan (rujuk) bila tidak bisa hitung jari
jarak 6 meter
T: Terapi (operasi) bila didiagnosa katarak.

Untuk metode operasi sendiri ada beberapa metode diantaranya adalah ECCE, SICS
dan PHACO. Ketiganya dapat digunakan, namun untuk mendapatkan keseembuhan lebi
cepat dan dengan resiko infeksi lebih rendah akan lebih bain jika menggunakan PHACO.
Edukasi pasca operasi katarak bisa dilakukan oleh kader untuk menginformasikan kepada
masyarakat diantaranya adalah bahwasannya setelah operasi katarak pasien dilarang untuk
melakukan hal hal berikut : Mata tidak boleh terkena air, jangan mengucek mata, jangan
sujud/ menundukkan kepala, jangan miring ke arah mata yang dioperasi, jangan mengejan,
mengangkat beban berat, pemakaian obat dan Kontrol. Mengapa hal hal tersebut perlu
disampaikan dikarenakan tidak banyak masyarakat yang tahu dampak apabila hal hal tersebut
dilakukan diantaranya adalah dapat menyebabkan jaitan lepas dan bisa sampai lensa jatuh.
Tanya Jawab :
1. Ibu Amina : Bagaimana jika ada pasien katarak yang tidak mempunyai biaya untuk
operasi ?
CEN : tugas kader adalah melakukan skrining jika ada pasien yang ada tanda tanda
katarak maka segera dirujuk Ke Puskesmas. Terkait biaya jika mempunyai BPJS maka
bisa langsung ditangani, namun jika tidak mempunyai dan memang tidak mampu bisa
mengajukan SKTM, jika tidak bisa maka sementara dicatat pada daftar pasien tunggu
operasi katarak, dan jika ada baksos maka bisa diinfokan.
2. Ibu Siti : bagaimanakan cara menaggulangi katarak ?
CEN : katarak bisa terjadi pada siapa saja tanpa terkecuali dan tidak mengenal usia . dan
katarak tidak bisa disembuhkan selain dengan operasi Mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung vit A dan menghindari sinar ultraiviolet dengan pemakain kaca
mata hitam pada siang hari.
11.40-12.20 Tes Ketajaman Penglihatan dan Praktek oleh CEN (B.Bisriani)
Tes ketajaman penglihatan ini akan dilakukan oleh CEN dan praktek oleh masing
masing kader. Dalam melakukan tes ketajaman penglihatan alat yang dibutuhkan adalah E
Tumbling dan tali sepanjang 6M. masing masing kader akan mendapatkan 1 E Tumbling dan
1 Tali sepanjang 6M untuk melaksanakan kegiatan skrining katarak di maasing masing desa.
Sebelum melakukan tes ketajaman penglihatan ada beberapa Teknik yang perlu dipahami
oleh kader diantaranya adalah sbb :
1. Pemeriksa berdiri 6 meter atau 6 langkah tegak di depan pasien di ruang terbuka yang
terang
2. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan. Pasien diminta menutup mata kiri dengan
telapak tangan, tanpa menekan mata. Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa menutup mata
kanan / kiri
3. Pemeriksa mengacungkan jari dengan latar belakang putih (kertas putih/HVS), didepan
dada pemeriksa diganti-ganti sebanyak 5 kali.
4. Jika pasien tidak bisa menghitung jari, sebanyak 2 kali atau lebih, berarti pasien
mengalami gangguan penglihatan, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
5. Ulangi pemeriksaan di atas, pada mata kiri.
Kader menerapkan skrining katarak pada kegiatan posbindu lansia ataupun kegiatan lain
yang banyak mengumpulkan massa dan dirasa efektife untuk melakukan skrining katarak.
Dan pada saat pelaksanaan skrining katarak kader diharapkan menjelaskan aturan main
kepada masyarakat yang akan diperiksa agar lebih maksimal.
12.20-13.00 Siapakah Kader oleh CO (Siti Khoirun Nisa’)
Sebelum ke materi Bersama sama Yel Yel kader Sehat mata dan ice breaking agar
suasana cair kembali. Kemudian review video yang telah ditayangkan, dari hasil review
tertera bahwasnya hikmah yang dapat diambil adalah, ikhlas, tidak perlu menjadi terkenal
untuk saling membantu, tidak mengaharapkan balasan , meras puas ketika bisa membantu
sesame dan berhasil, rela berkorban walaupun dia sendiri juga kekurangan, itulah sedikit
gambaran seputar kader. Selain itu kader juga berperan sebagai penghubung antara
masyarakat dengan puskesmas.
Di Indonesia diperkirakan setiap satu menit satu orang menjadi buta. Coba bayangkan
apabila hal tersebut yang terjadi pada keluarga kita. Bagaimana perasaan kita, pastinya
merasa sedih, tidak tega, repot dll. Kira kira bagaimana usaha kita untuk meminimalisir hal
tersebut? Sesuai kesepakatan diatas bahwasannya kader yang akan menjadi jembatan antara
masyarakat dengan layanan kesehatan maka hal hal yang perlu dilakukan adalah dengan
menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang kesehatan mata khususnya katarak,
melakukan upaya promosi pencegahan dan informasi layanan penanganan katarak kepada
masyarakat, mengajak masyarakat untuk melalukan pemeriksaan mata apabila ada indikasi
katarak dan membuat catatan kegiatan kader. Untuk kriteria kader sendiri meliputi : Orang
yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas, bisa baca tulis agar bisa mempermudah
pelaporan, mampu berkomunikasi dengan baik, akktif pada organisasi Lansia atau Posbindu
yang nantinya akan dilakukannya skrining katarak secara rutin.
Sedangkan untuk peran kader pada program I SEE diawali dari kader melakukan
sosialisasi tentang kesehatan mata kepada masyarakat bisa melalui kegiatan yang sudah
terjadwal di masyarakat, kemudian identifikasi orang dengan gejala katarak yang dilakukan
dengan pemeriksaan/ skrining katarak di masyarakat, apabila ada yang teridentifikasi
gangguan penglihatan maka kader segera merujuk ke layanan kesehatan setempat yaitu
Puskesmas dengan membawa kartu rujukan yang di berikan oleh CEN agar mempermudah
masyarakat dan mempermudah sistem pencatatan, setelah dirujuk dan pasien sudah ditangani
(operasi) maka kader mempunyai kewajiban untuk mengingatkan untuk control dan follow
up keadaan pasien, langkah terakhir adalah pencatatan dimana kader akan diberi 1 buku/ desa
untuk pencatatan masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan dan dituliskan hambatan
yang dialami dan akan dibahas pada pertemuan 3 bulan yang akan dilaksanakan Bersama
CEN.
13.00-13.40 Mekanisme Rujukan , Pencatatan, Pelaporan dan RTL oleh CO (Siti
Khoirun Nisa’)
Kader melakukan kegiatan sosialisasi, skrining rutin kepada masyarakat pada kegiatan
Posbindu dan kegiatan lain yang banyak didatangi oleh masyarakat. Kemudian setelah
melakukan skrining dan apabila ada dari masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan
maka kader sebagai jembatan antara masyarakat dan layanan kesehatan merujuk. Untuk
mekanisme rujukan adalah sebagai berikut :
1. Mayarakat (Masyarakat dengan katarak/ gangguan penglihatan) kader merujuk ke
layanan kesehatan primer (Puskesmas) dari Puskesmas dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dan apabila masyarakat tersebut mengalami katarak maka dirujuk ke layanan
kesehatan Sekunder (Rumah Sakit)
2. Sedangakan untuk kelainan refraksi pada siswa SMP pemeriksaan dilakukan oleh guru.
Alurnya adalah dari siswa yang telah dilakukan skrining refraksi dan terdeteksi gangguan
penglihatan dirujuk ke Puskesmas bersama dengan orangtua/wali dan apabial perlu
ditindaklanjuti maka dirujuk ke Rumah sakit.
Untuk system pencatatan yang dilakukan adalah dengan melaporkan setiap bulannya dari
hasil skrining kader di masyarakat kepada CEN, sama halnya dengan guru yang sudah
melakukan pemeriksaan refraksi kepada siswa dan melaporkan kepada CEN. Untuk
pelaporan sudah disediakan tata cara pengisian table meliputi kegiatan, hasil, tempat dan
tantangan. Jika ada tantangan maka akan dibahas bersama sama pada pertemuan 3 bulanan
bersama CEN .
Untuk rencana tindak lanjut pasca kegiatan pelatihan wajib diisi kader terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan selama 3 bulan kedepan. Untuk format sudah disediakan
meliputi kegiatan, hasil, tempat dan tantangan. Kegiatan bisa berisikan sosialisasi / himbauan
kepada masyarakat untuk datang ke posbindu untuk skrining katarak.
13.40-13.55 Post test
13.55-14.10 Mengerjakan RTL (Terlampir)
Penutup dan Doa
HASIL PRE-POST TEST PELATIHAN KADER SEHAT MATA PKM RENGEL

NO NAMA/KODE PRE-TEST POST-TEST RANK


1 Nurul 11 13 2

2 Siti Halimah 10 15 5
3 Sulimah 9 12 3
4 Wahidah 5 11 6
5 Rita 10 12 2
6 Triyani A 7 14 7
7 Eka Rimaula 11 13 2
8 Lista 12 14 2
9 Ardiyani 14 15 1
10 Anim Zuhriyah 15 15 0
11 Duriyati 9 12 3
12 Umi Kayatin 11 13 2
13 Mariyatin 14 14 0
14 Tri Bakti U 13 15 2
15 Suwestri 13 13 0
16 Istifadah H 10 13 3
17 Wagitun 10 12 2
18 Yantiye 10 14 4
19 Nuryanti 11 14 3
20 Siti Utaminingrum 12 15 3
21 Atminah 12 13 1
22 Sulistyowati 10 15 5
Nama & No.HP : Wahidak
Alamat : Pekuwon
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi dan 20 orang 10.00-11.00 Balai Desa Kader
Pemeriksaan di
Posyandu Lansia
2 Sosialisasi di Tahlilan 50 orang 13.00-15.00 Musholla Kader
3 Sosialisasi di PKK 20 orang 13.00-16.00 Balai Desa Kader
RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN
Nama & No.HP : Mariyatin/TB Budi Utami (0822332616773/082334200947)
Alamat : Ds.Karangtinoto
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi 50 orang Minggu Fatayat Mariyatin/TB
Pahing Dsn.Sembungrejo Budi Utami
2 Sosialisasi di 23 orang 15 Oktober Ds. Tempes TB Budi
Posyandu Balita 2018 Utami
3 Sosialisasi di 60 orang 16 Oktober Ds.Tomerto Mariyatin
Posyandu balita 2018
4 Sosialisasi di 45 orang 20 oktober Dsn.Sambungrejo Mariyatin/TB
Posyandu Balita 2018 Budi Utami
5 Pendataan 4 dusun 30 Karangtinoto Mariyatin/TB
November Budi Utami
2018
Nama & No.HP : Atminah 088216811658/082139473245
Alamat : Ds.Ngadirejo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi dan 30 orang Selasa legi Polindes Atminah
pemeriksaan di jam 09.00
posyandu lansia
2 Sosialisasi dan 40 orang Selasa legi Polindes Atminah
pemeriksaan di jam 09.00
Posbindu PTM
3 Sosialisasi di Pleno 35 orang Selasa Legi Balai Desa Siti
PKK pukul 14.00 Utaminingrum

Nama & No.HP : Istifadah (082332959874)


Alamat : Ds.Kanorejo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi dan 15 orang 11/10/2018 Polindes Wagitun
pemeriksaan di jam 09.00
posyandu lansia
2 Sosialisasi dan 10 orang 12/10/2018 Polindes Wagitun
pemeriksaan di jam 09.00
posyandu lansia
3 Sosialisasi dan 25 orang 12/10/2018 Polindes Wagitun
pemeriksaan di jam 09.00
posyandu PTM
Nama & No.HP : Nurul (085655484822)
Alamat : Ds.Rengel
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi gejala 15 orang 06/11/2018 Rw.03 Pos 3 Nurul/ Arik
dini katarak di jam 10.00-
Posyandu Lansia selesai
2 Sosialisasi dan tes 15 orang 12/12/2018 Rw.07 Pos 8 Unsiah
gejala dini katarak jam 10.00-
di Posyandu Lansia selesai
3 Sosialisasi dan tes 15 orang 07/11/2018 Balai Desa Nurul
gejala dini katarak jam 16.00
di PKK

Nama & No.HP : Umi Khoyatim (082335316426)


Alamat : Ds.Sumberejo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 25 orang jam 10.00- Bpk.Kepala Desa Suwestri
Posbindu PTM selesai
2 Sosialisasi dan tes 30 orang jam 14.00- Balai Desa Umi Khoyatin
gejala dini katarak selesai
di Posyandu Lansia
3 Sosialisasi di 60 orang Senin Anjangsana Suwestri
Jamaah Tahlil

Nama & No.HP : Duriyati


Alamat : Ds.Bulurejo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 20 orang jam 09.00- Balai Desa Duriyati
Posyandu Lansia selesai
2 Sosialisasi di PKK 50 orang jam 12.00- Balai Desa Duriyati
selesai
setiap tgl 25
3 Sosialisasi di 40 orang Setiap Musholla Duriyati
Jamaah Tahlil Jumat

Nama & No.HP : Amin Z(082335070680)


Alamat : Ds.Maibit Kulon
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 20 orang Senin Pos IV Amin Z
Posyandu Lansia Pahing jam
10.00
Nama & No.HP : Rita W (085856018337)
Alamat : Ds. Sawahan
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 100 orang jam 18.30- Masjid Rita W
Jamaah Tahlil selesai
2 Sosialisasi di PKK 40 orang jam 15.00- Balai Desa Rita W
selesai
3 Sosialisasi di 50 orang Jsm 09.00 Gedung PAUD Rita W
Posyandu
Nama & No.HP : Yantik (082330111218)
Alamat : Ds. Kebonagung
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 60 orang 15/10/2018 Dirumah jamaah Kader
Jamaah Tahlil jam 19.00-
selesai
2 Sosialisasi di PKK 26 orang 10/10/2018 Balai Desa Kader
jam 15.00-
selesai
3 Sosialisasi di 20 orang 20/10/2018 Rumah bpk RT Kader
Arisan RT Jam 09.00
4 Sosialisasi di 30 orang 24/10/2018 Di Pos Pelayanan Kader
Posyandu Lansia jam 09.00

Nama & No.HP : Rianti


Alamat : Ds. Tambakrejo
NO Kegiatan Target Waktu Tempat PJ
1 Sosialisasi di 100 orang Jumat Sore Balai Desa Rianti
Posyandu Lansia minggu ke 3
jam 15.00
2 Sosialisasi di 100 orang Jumat Wage Musholla Dyah Susanti
Jamaah Tahlil
Dokumentasi Kegiatan

FOTO BERSAMA KAPUS, CAMAT, CEN, YPM dan KADER

PRAKTEK E-TUMBLING CEN bersama KADER


Pemaparan Desa Sehat Mata oleh Koordinator Wilayah Tuban (Rudi Wibowo)

Pre-Post Test Pelatihan Kader Sehat Mata PKM Rengel

Anda mungkin juga menyukai