Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bertambahnya umur berhubungan dengan prevalensi terjadinya katarak.


Peningkatan prevalensi yang berhubungan dengan pertambahan umur ini juga
terjadi di negara berkembang. Lebih dari 20 tahun yang akan datang, populasi
dunia diperkirakan akan meningkat sekitar sepertiga. Pertumbuhan ini akan
lebih dominan di wilayah yang berkembang. Dalam periode yang sama,
jumlah orang yang berusia lebih dari 65 tahun akan lebih meningkat ganda.
Populasi yang berusia ini akan terjadi baik di negara berkembang maupun
negara maju. Jika tidak ada perubahan lain, perubahan demografik ini akan
meningkatkan jumlah katarak, morbiditas penglihatan, dan kebutuhan akan
operasi katarak. Pada tahun 2020, akan terjadi peningkatan jumlah orang
dengan penurunan visus 3/60 atau buruk sebagai akibat dari katarak yaitu dari
20 juta orang yang ada saat ini menjadi 40 juta orang. Hal ini menyebabkan
katarak menjadi masalah global yang signifikan, sehingga perlu dilakukan
usaha untuk mencegah dan memperlambat terjadinya katarak (Brian &
Taylor, 2001).

Kebutaan di Indonesia merupakan bencana Nasional. Sebab kebutaan


menyebabkan kualitas sumber daya manusia rendah. Hal ini berdampak pada
kehilangan produktifitas serta membutuhkan biaya untuk rehabilitasi dan
pendidikan orang buta. Berdasarkan hasil survey nasional tahun 1993 – 1996,
angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 %. Angka ini menempatkan
Indonesia pada urutan pertama dalam masalah kebutaan di Asia dan nomor
dua di dunia pada masa itu.

Salah satu penyebab kebutaan adalah katarak. sekitar 1,5 % dari jumlah
penduduk di Indonesia, 78 % disebabkan oleh katarak. Pandangan mata yang
kabur atau berkabut bagaikan melihat melalui kaca mata berembun, ukuran
lensa kacamata yang sering berubah, penglihatan ganda ketika mengemudi di
malam hari , merupakan gejala katarak. Tetapi di siang hari penderita justru 
merasa silau karena cahaya yang masuk ke mata terasa berlebihBegitu
besarnya resiko masyarakat Indonesia  untuk menderita katarak memicu kita
dalam  upaya pencegahan. Dengan memperhatikan gaya hidup, lingkungan
yang sehat dan menghindari pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat
merusak akan membuta kita terhindar dari berbagai jenis penyakit dalam
stadium yang lebih berat yang akan menyulitkan upaya penyembuhan.
Sehingga kami sebagai mahasiswa keperawatan memiliki solusi dalam
mencegah dan menanggulangi masalah katarak yakni dengan memberikan
sebuah rangkuman makalah tentang katarak sebagai bahan belajar dan
pendidikan bagi mahasiswa keperawatan. 

1.2  Tujuan instruksional umum

Menjelaskan konsep dan proses keperawatan pada katarak.

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa mampu dan mengerti tentang katarak


2. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada  pasien katarak
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau


bahan lensa di dalam kapsul lensa yang menghalangi sinar masuk ke dalam
mata. Katarak disebabkan oleh faktor usia, penyakit (seperti diabetes), cidera
mata, obat-obatan, radiasi dan bisa juga secara kongenitalis, yaitu ditemukan
pada bayi ketika lahir. Katarak yang disebabkan oleh usia disebut katarak
senile, katarak ini mempunyai 4 stadium yaitu insipien, imatur, intumessen,
matur dan hipermatur.

Pada penderita katarak penglihatan akan suatu objek benda atau cahaya
menjadi kabur atau buram, bayangan benda terlihat seakan seperti bayangan
semu atau seperti asap, mata juga akan kesulitan melihat ketika malam hari dan
terasa sensitif bila terkena cahaya.

Untuk mengobati katarak dapat dengan terapi pencegahan seperti


mengurangi terpaparnya mata terhadap sinar ultraviolet, menggunakan
pelindung mata dari hal yang berpotensi menyebabkan kerusakan mata,
mengobati penyakit-penyakit sistemik yang menjadi faktor resiko mempercepat
terjadinya katarak. Tindakan operasi dapat dilakukan jika kekeruhan lensa
menyebabkan penurunan tajam pengelihatan sedemikian rupa sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari. Operasi katarak dapat dipertimbangkan
untuk dilakukan jika katarak terjadi berbarengan dengan penyakit mata lainnya,
seperti uveitis.

3.2 SARAN

Meskipun katarak banyak ditemukan pada pasien usia lanjut dan dapat
disembuhkan dengan operasi namun pencegahan sejak awal saat masih muda
menjadi langkah yang sangat penting untu dilakukan, seperti menghindari
paparan asap rokok, melindungi mata dari sinar UV, melakukan pemeriksaan
mata secara teratur, mengkonsumsi makanan sehat seperti vitamin A, vitamin
E, beta karoten dan membatasi makanan yang banyak mengandung gula. Jika
telah mengalami penyakit Diabetes Mellitus, yang harus diperhatikan adalah
diet, olah raga, memonitor gula darah, tekanan darah, kolesterol dan memakai
obat-obatan diabet secara teratur, selain itu juga memeriksakan matanya secara
rutin.

Demikian makalah yang telah penulis buat. Penulis sadar akan banyaknya
kesalahan dan kekurangan sehingga makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mangharapkan kritik dan saran agar bisa menjadikan
motivasi agar penulisan makalah kedepan bisa menjadi lebih baik. Akhir kata
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai