Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RESUME LALULINTAS

PEMBAYARAN

OLEH

TRI MAULINA
1400542013

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
RESUME KELOMPOK II
PROSEDUR IMPOR pada PT. Lintang Benua

Sejak dahulu kegiatan impor sudah sering dilakukan, dari yang mulai cara
pemesanannya kuno hingga modern seperti sekarang. Kegiatan impor itu sendiri
adalah proses transaksi komoditi dari suatu negara ke negara lain sesuai ketentuan
yang berlaku. Proses tersebut akan adanya campur tangan dengan Dirjen Bea dan
Cukai. Proses impor memiliki manfaat yang sangat baik seperti:

- Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan


- Memperoleh teknologi modern
- Memperoleh bahan baku

Manfaat lainnya juga dirasakan oleh negara yang dituju, karena dapat menjali
persahabatan antar negara.

Dalam melakukan proses impor harus ada dokumen-dokumen sebagai


syarat kelengkapannya, seperti: Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP), API,
Sertifikat Registrasi Pabean (SRP), NPWP, TDP, NPIK, IT, Invoice, Sales
Contract, Suart Kuasa, Bill of Lading

Kelompok 2 telah melakukan survey dan wawancara dengan PT. Lintang


Benua yaitu merupakan dealer Chevrolet yang ada di Jalan Khatib Sulaiman No.
95 Padang. Chevrolet ini merupakan oulet yang ketujuh di Pulau Sumatera yang
yang pertama di Provinsi Sumatera Barat. Chevrolet ini diresmikan oleh PT.
General Motor pada tanggal 13 Juni 2014. Chevrolet Padang merupakan dealer
mobil yang termasuk lengkap fasilitasnya, yaitu Sales (penjualan), Service, dan
Spare Parts (suku cadang), sehingga bagi yang ingin membeli mobil keluaran
Chevrolet, melakukan service, ataupun mengganti suku cadangnya tanpa perlu
merasa khawatir karena Chevrolet yang ada di Padang juga menyediakan
kebutuhan untuk para pelanggannya. Kota Padang termasuk jumlah peminat
Chevrolet yang banyak.

Prosedur impor pada PT Lintang Benua ada dua, yaitu impor mobil dan
impor spare part atau suku cadang mobil Chevrolet. Prosedur impor mobil pada
perusahaan Chevrolet adalah:

1. Chevrolet PT Lintang Benua memesan mobil melalui direktur yang


berpusat di Medan.
2. Direktur menyetujuidan memesan mobil pada pihak GM Indoensia
3. Pihak GM Indonesia akan memesan mobil ke negara pemasok, sperti
Indoa Thailan, Filiphina, dan lain-lain.
4. Mobil yang telah dipesan akan dikirim melalui cargo setelah semua
persyaratan terpenuhi
5. Chevrolet PT Lintang Benua menunjuk pihak ketiga Bank CIMB Niaga
sebagai bank garansi
6. Bank garansi akan mengurus segala pembayaran ke GM
7. Setelah semua pembayaran terpenuhi, maka barang akan sampai di tujuan
selama 14 hari sampai satu bulan setelah pemesanan

Sedangkan, prosedur impor spare part atau suku cadang mobil Chevrolet:

1. Pihak manager memesan spare part yang mereka butuhkan secara online
melalui akun pribadi yang telah diberikan kepada manager service oleh
GM Indonesia.
2. Nanti pihak GM yang akan memesan barang ke pemasok luar negeri,
sperti India, Thailand, Filiphina, dan negara lainnya yang memperoduksi
mobil spare part buatan Amerika.
3. Spare part yang telah dipesan akan dikirim melalui cargo setelah semua
persyaratan terpenuhi.
4. Chevrolet PT Lintang Benua menunjuk pihak ketiga Bank CIMB Niaga
sebagai bank garansi
5. Bank garansi akan mengurus segala pembayaran ke GM
6. Setelah semua pembayaran selesai, maka barang akan sampai di tujuan
selama 14 hari setelah pemesanan.

Mengimpor kendaraan terdapat ada 2 istilah, yaitu Completely Built Up


(CBU), dan Completely Knock Down (CKD). CBU berarti dimana kendaraan
diimpor langsung secara utuh atau kendaraannya langsung yang siap pakai dari
negara produksi (luar negeri) ke negara tujuan. Sedangkan, CKD berarti dimana
kendaraan dikirim perkomponennya lalu dirakit sedemikian rupa hingga menjadi
sebuah mobil oleh negara tujuan. PT. Lintang Benua memakai sistem CBU dalah
mengimpor mobil.

PT. Lintang Benua memesan dengan cara online untuk bisa mendapatkan
mobil dan spare part. Kelompok 2 berhasil untuk memfoto cara-cara perusahaan
melakukan transaksi secara online dengan negara tujuannya. Dan pihak
perusahaan pun bersedia untuk memperlihatkan tata caranya.

Melalui akun yang diberikan oleh pihak General Motor kepada PT Lintang
Benua, mereka melakukan orderan. Di dalamnya terdapat tipe barang, jumlahnya,
dan berbagai keterangan yang diperlukan, karena gambarnya kurang jelas pada
makalah. Setelah dilakukan order ke negara yang dituju, dan nantinya akan
dikonfirmasi bahwa pengorderan berhasil. Selanjutnya, akan muncul rincian
barang-barang yang dipesan, berikut dengan jumlah, harga, dan tanggal. Setelah
semuanya diketahui, dan jumlah harga yang tertera pada computer pada saat
orderan online, maka pihak perusahaan akan membayarnya ke bank dalam negeri.

PT Lintang Benua dalam melakukan jasa pembayaran, mereka memakai


bank CIMB Niaga dalam pembayaran ke PT General Motor yang ada di Amerika.
Secara Chevrolet merupakan buatan Amerika, maka dari itu, mereka melakukan
pesanan ke Amerika baik itu dalam bentuk utuh mobil atau pun yang dirakit
sesampainya di Indonesia , serta suku cadang yang diperlukan untuk service mobil
tersebut.
Setelah dilakukan pembayaran, pihak perusahaan akan
memberitahukannya ke PT General Motor yang ada di Amerika, serta
mengirimkan bukti pembayaran dengan cara di scan dan mengirimkannya lewat
email. Nanti pihak GM akan mengkonfirmasinya bahwa pembayran sudah benar-
benar dilakukan, dan akan melakukan pengepakkan barang atau memulai
perakitan mobil yang akan segera diimpor ke Indonesia.
RESUME KELOMPOK VI
PROSEDUR EKSPOR pada CV. REMPAH SARI

Sebelum itu, dari kelompok 6 sudah melakukan survey ke berbagai


perusahaan yang ada di Padang, tetapi banyak diantara mereka yang tidak mau di
wawancarai atau bbertanya jawab soal ekspor yang ada di perusahaan mereka.
Karena prosedur ekspor baik itu kegiatan pengapalan ataupun dokumen-dokumen
yang diterbitakan dari perusahaan tersebut bersifat rahasia. Jadi kebanyakan dari
mereka menolak untuk di minta keterangan atau informasi tentang prosedur
ekspor.

Pada tanggal 18 April 2016, kami masih mencari dan melakukan survey
perusahaan mana yang melakukan ekspor, dan didapatlah di daerah pondok di
Jalan Pulau Air No. 30 yaitu CV Rempah Sari. Pada hari itu, kami mencoba
bertanya-tanya seputar ekspor, dan kami pun membuat janji untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut seputar prosedur ekspor pada perusahaan tersebut.

Keesokan harinya, kami pun datang lagi ke CV Rempah Sari pada pukul
09.30. kami bertemu dengan Bapak Ihsan yang bergerak dibidang ekspor. Bapak
tersebut sudah bekerja dari tahun 2010. Beliau merupakan alumni Universitas
Andalas dengan jurusan Sastra Inggris. Kami memulai wawancara seputar ekspor,
dan beliau pun memberikan informasi atau keterangannya secara jelas dan
terperinci. Mereka pun juga memberi dokumen berupa COO (Certifikat og
Origin) dan brosur tentang ekspor perusahaan tersebut. CV. Rempah Sari
mengekspor kulit manis ke 22 negara.

Tugas ini di latar belakangi oleh dengan bertambahnya barang dan jasa
yang semakin tidak terbatas menjadi fak tor munculnya perdagangan lintas batas
negar. Perdagangan tersebut dalam bentuk ekspor dan impor. Kedua hal tersebut
memiliki sistem yang berbeda, tergantung bagaimana sistem dan ketentuan dari
negara masing-masing.
Ekspor meupakan salah satu faktor penting bagi perekonomian suatu
negara karena menjadi salah satu komponen dalam menghasilkan pendapatan
negara. Di Indonesia, ekspor menjadi penambah pendapatan negara sebagaimana
dalam rumus:

Y = C + I + G + (X M)

Dimana Y adalah pendapatan negara, C adalah konsumsi rumah tangga, I


adalah investasi perusahaan, G adalah pengeluaran pemerintah, X yaitu ekspor,
dan M adalah Impor. Bagi Indonesia selain untuk menambah devisa negara,
kegiatan ekspor juga dapat mengurangi pengangguran yang saat ini sedang terjadi.
Dengan kegiatan ekspor diharapkan dapat menyerap tenaga kerja.

Aktivitas ekspor merupakan kegiatan produksi barang di suatu negara


dan menjualnya ke negara lain. Ada dua bentuk aktivitas ekspor yaitu occasional
exporting berarti dimana perusahaan terlibat secara pasif, perusahaan hanya
mengekspor barang karena permintaan dari importir. Sedangkan Active exporting
berarti perusahaan berperan sebagai produsen yang mampu memproduksi
barangnya sendiri dan kemudian diekspor ke negara tujuan.

Suatu perusahaan apabila ingin melalukan kegiatan ekspor, harus ada :

- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Dalam kegiatan ekspor dokumen merupakan bagian yang terpenting dalam


melakukan perdagangan internasional baik itu yang dikeluarkan oleh pihak
perusahaan, pelayaran, bank, maupun instansi lain yang berkaitan dengan kegiatan
ekspor. Eksportir biasanya menggunakan perusahaan jasa yang di namakan jasa
agen freight forwarder untuk segalan urusan dokumentasi. Dokumen ekspor
tersebut adalah :
- Sales Contractt
Merupakan dokumen yang memuat kesepakatan antara pihak pembeli
dan penjual
- Commercial Invoice
Faktur yang dikeluarkan oleh eksportir yang berisi informasi lengkap
mengenai barang yang di ekspor. Informasi yang tercantum di
dalamnya adalah nama eksportir dan importir, nomor dan tanggal L/C,
jebis dan uraian barang, harga satuan dan total harga, dan syarat-syarat
penyerahan.
- Letter of Credit (L/C)
Surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa ataus permintaan
importir.
- Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen ini untuk barang-barang yang akan dipamerankan serta
barang-barang yang lainnya dengan nilai dibawah Rp 100.000.000,- .
- Bill of Lading (B/L)
Merupakan tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh
peruahaan pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang
telah dimuat diatas kapal.
- Polis Asuransi
- Packing List
Merupakan rincian tentang barang yang akan diekspor
- COO (Certificate of origin)
Merupakan dokumen tentang negara asal suatu barang.
- Dokumen lainnnya

CV. Rempah Sari merupakan perusahaan pengolahan kulit manis yang


ada di Padang. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1964. Pada awalnya perusahaan
ini mengerkspor banyak komoditi, sepeti: kopi, cengkeh, pala, minyak atsiri dan
kulit manis. Tetapi beberapa tahun terakhir ini, CV Rempah Sari lebih
mengkhususkan pada ekspor kulit manis. Karena lebih banyak permintaan pada
kulit manis baik itu dalam bentuk stik yang diambil dari pohonnya lalu
dikeringkan dan kemudian diekspor, maupun dalam bentuk bubuk atau yang
sudah di hancurkan.

CV Rempah Sari tergolong active eksporting, karena perusahaan tersebut


ikut berperan aktif dalam memproduksi komoditinya sendiri dan kemudian
mengekspornya ke negara yang melakukan pesanan. Perusahaan ini memiliki
pabrik di Sungai Bremes Padang berada pada Jalan Raya Padang-Painan Km 9
No. 102. CV. Rempah Sari mengekspor ke kurang lebih ke 22 nagara. Setiap
tahunnya mereka bisa mengekspor kulit manis sekitar 4000 sampai 6000 ton.
Importirnya melakukan order atau pesanan ke CV Rempah Sari melalui email.
Ada lima negara yang menjadi permintaan terbanyak pada kulit manis, yaitu
Belanda, Vietnam, Thailand, India, dan Brazil. CV Rempah Sari biasanya
mengambil kuli manis atau bahan baku di daerah Sungai Penuh yang terletak di
Jambi, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah datar.

Setiap perusahaan memiliki prosedur ekspor yang berbeda-beda termasuk


juga CV Rempah Sari. Prosedur eskpor pada CV Rempah sari adalah :

1. CV Rempah sari akan mencari yang namanya calon buyer melalui


promosi atau menawarkan produknya
2. Setelah buyer didapat atau pembeli atau dikenal dengan importir,
esportir dan importir akan melakukan negosiasi mengenai harga,
grades, kuantitas, dan hal lain yang menyangkut dengan komoditi.
3. Setelah adanya kesepakatan, seller membuat kontrak yang kebih
dikenal dengan issued contract yang berisikan tentang jenis barang,
kuantitas, harga, bentuk pengepakkan, merk, serta cara
pembayarannya.
4. Kontrak tersebut dikirim ke importir sebagai bukti
5. Setelah ditanda tangani oleh buyer, pihak buyer akan
menkonfirmasinya ke eksportir dan mengirimkan kembali kontrak
tersebut
6. Pihak pabrik pun menyelesaikan orderan dari importir
7. Kemudian, seller membuat packing list dan invoice yang berisi nilai
barang
8. Seller mengirimkan shipping instruction ke freight forwarder agar
dokumen tersebut sampai ke pelayaran dan memberikannya ke
maskapai pelayaran
9. Nanti dari pihak agen akan mengurus segala dokumen tentang
perkapalan, karena CV Rempah Sari memakai jasa agen pada
perkapalan.
10. Setelah itu, agen memuat barang ke pelabuhan atau dinamakan port of
loading dengan menggunkan perusahaan ekspedisi. CV Rempah Sari
menggunakan pelabuhan Belawan di Medan
11. Seller akan mengurus SKA atau COO pada Departemen Perdagangan
12. Kemudian seller akan menerima Shipment Declaration atau
pemberitahuan pengapalan. Dokumen harus berada di tangan buyer 2
atau 3 minggu sebelum kapal merapat.
13. Seller menerima pembayaran atas barang yang telah dirimkan.

Dalam mendapatkan bahan baku, CV Rempah Sari memiliki kendala


dalam hal tersebut, seperti:

- Apabila petani kulit manis mulai merasakan adanya kenaikan harga


pada kulit manis, maka mereka akan beralih focus dari kulit manis
menjadi bercocok tanam lain, mislanya coklat, kopi, dan lain-lain.
Sehingga pihak CV Rempah Sari harus mengambil tindakan dengan
menaikkan harga pembelian pada kulit manis, dan nantinya petani
akan tetap bertanam kulit manis dan perusahaan tidak kesulitan bahan
baku.
- Adanya persaingan dengan industri yang sama
RESUME KELOMPOK IX
PROSEDUR IMPOR pada PERUM BULOG

Ada berbagai perusahaan di Padang yang melakukan kegiatan impor salah


satunya, yaitu perusahaan BULOG. Pihak BULOG bekerja sama dengan
pemerintah dalam menyalurkan beras kepada masyarakat, akibat adanya
keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki. Selain itu, masyarakat Indonesia
yang bersifat konsumtif yang tidak menjaga stabilitas perekonomian negara yang
hanya bisa mengkonsumsi dan tidak bersifat produktif. Sehingga, banyak
masyarakat Indonesia dilanda kemiskinan dan pengangguran. Banyaknya
masyarakat yang kurang mampu, maka pihak BULOG menyalurkan beras ke
masyarakat yang mengalami keterbatasan pangan.

Kelompok 9 telah melakukan survey ke kantor BULOG yang beralamat di


Jalan M.H Thamrin No. 24 Alang Laweh untuk melakukan tanya jawab dengan
salah seorang pihak BULOG.

BULOG berdiri pada tanggal 10 Mei 1967 dengan tujuan pengamanan


pangan dalam rangka menegakkan eksistensi pemerintah baru. Perusahaan ini
bergerak pada bidang logistik atau pergudangan pada komoditi pangan dan usaha
eceran. Pada saat ini, BULOG hanya menangani komoditas beras. Sedangakan
untuk komoditas lain diserahkan k mekanisme pasar. Pada tahun 2000, BULOG
bertugas untuk melaksanakan tugas pemerintah di bidang manajemen logistic
melalui pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, serta
usaha jasa loogistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Akan tetapi,
pada tahun 2003 BULOG berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG.

Bentuk struktur organisasi pada Perum BULOG yang posisi teratas ada
yang namanya Dewan Pengawas, lalu dibawahnya ada Direksi yang dapat
membantu pekerjaanndari Dewan Pengawas. Di bawah Direksi diduduki oleh
Direktorat Penentuan Pajak, Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha,
Direktorat Keuangan, dan Direktorat SDM dan UMUM. Di bawah Direktorat-
direktorat tersebut ada berbagai jajaran yang dapat membantu jalannya pekerjaan,
ada divisi-divisi tertentu disetiap direktorat.

BULOG memiliki tugas dan wewenangnya. Tugas BULOG adalah


pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang manajemen logistik,
koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BULOG, fasilitas dan
pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang manajemen logistik,
dan penyelenggaraan pembinaan dan pelayananadministrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana. Sedangkan
wewenang dari BULOG adalah penyusunan rencana nasonal secara makro di
bidangnya, perumusan kebijakan di bidanganya untuk mendukung pembangunan
secara makro, kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, perumusan norma dna pengadaan, pengelolaan dan
distribusi beras. Tugas dari BULOG tersebut dapat dilihat di pasal 40, sedangkan
untuk wewenangnya pada pasal 41.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi impor, diantaranya : Komoditi


yang diimpor yang lebih utama adalah beras karena merupakan makanan pokok
masyarakat Indonesia, tetapi BULOG banyak mengimpor komoditi lainnya,
seperti kedelai, gula, dan daging. Faktor selanjutnya adalah asal beras dan asal
impor, beras diimpor dari Vietnam dan Thailand. Indonesia juga merupakan
penghasil beras yang besar dan bagus, tetapi karena keterbatasan SDA dan
masyarakat Indonesia yang bersifat konsumtif, maka untuk mengurangi
keterbatasan tersebut Indonesia mengimpornya dari luar negeri agar kebutuhan
pokok masyarakat pada umumnya dapat terpenuhi. Selain itu, pihak BULOG
memiliki cadangan beras nasional, agar berbagai kemungkinan buruk yang terjadi
nantinya, baik itu adanya bencana alam, perang, maupun konflik sosial. Karena
Indonesia merupakan negara tempat bertemunya dua lempeng tektonik yang
sewaktu-waktu akan bergeser dan menyebabkan gempa tektonik dan vulkanik
serta gunung-gunung api yang masih aktif yang sewaktu-waktu akan meletus dan
dapat memakan banyak korban. Dan dari keadaan seperti itulah pihak BULOG
harus cepat tanggap, karena semua kebutuhan manusia mulai tidak
terpenuhi karena dari bencana alam tersebut. Sehingga diperlukannya cadangan
beras nasional. Beras yang diimpor merupakan beras cadangan pemerintah jika
sewaktu-waktu terjadi fluktuasi dalam perekonomian. Beras tersebut tidak akan
langsung dibagikan ke masayarakat, tapi pihak BULOG akan mnyimpannya di
gudang terlebih dahulu apabila ada situasi-situasi seperti itu. Karena itu sudah
menjadi peraturan pemerintah.

Faktor selanjutnya, dilihat dari kualitas beras yang diimpor apakah layak
atau tidak untuk dikonsumsi. Untuk umur penyimpanan beras di gudang selama
dua bulan. Dan kuota beras dalam gudang sebanyak 1,2 juta ton beras. Terkadang
penyebaran beras untuk masyarakat mendapat kualitas yang buruk, karena terlalu
lamanya peyimpanan beras, sehingga banyak beras yang tidak layak untuk
dikonsumsi lagi.

Dalam proses impor pada BULOG, mereka melakukan pemesanan pada


negara Vietnam dan Thailand, maka eksportir meminta untuk dikeluarkannya L/C.
Selanjutnya, importir membuka L/C melalui Bank BRI, nanti pihak Bank BRI
akan memberikannya ke coresponden bank (luar negeri). Kemudian seller akan
menyiapkan dokumen sesuai dengan syarat-syarat yang tertera di dalam
L/C,maka bank luar negeri akan memberikan dokumen kepada bank dalam negeri.
Bank BRI akan membayar wesel yang ditarik eksportir. Pihak BULOG
menyerahkan dokumen pengapalan kpada maskapai pelayaran, dan meyelesaikan
bea-bea masuk dengan pabean. Dan nantinya BULOG akan mengambil barang
dari maskapai pelayaran setelah formalitas terpenuhi. Apabila terjadi kerusakan
barang selama pengiriman, pihak BULOG akan mengajukan klaim ganti rugi ke
maskapai asuransi. Setelah itu, pihak BULOG akan melunasi wesl pada hari jatuh
tempo dengan bank BRI.

Ada beberapa dokumen yang diperlukan pada proses impor di Perum


BULOG, seperti:
- Sales of Contract, yang berisikan segala tentang barang yang akan
dikirim,
- Bill of Lading, tentang dokumen-dokumen pengapalan sebagi bukti
atas kepemilikan,
- COO (Certificate of Origin) berisi tentang barang yang akan dikirim
berasal dari negara yang benar
- Skopindo, merupakan perusahaan untuk mengelola barang selama
pengiriman
- Perusahaan asuransi
- Certificate of fumigation
- Dan dokumen-dokumen penting ainnya yang menyangkut prosedur
impo pada Perum BULOG.

Jenis pembayaran yang dilakukan oleh BULOG adalah Cost and


Freight,dimana harga barang ditambah dengan ongkos kapal sampai di pelabuhan
tujuan.
RESUME KELOMPOK IV
LETTER OF CREDIT pada BANK MANDIRI

Perdagangan Internasional yang lebih di kenal dengan kegiatan ekspor dan


impor. Transaksi seperti ini merupakan membeli dan menjual barang antar negara.
Sehingga diperlukannya dokumen-dokumen untuk ekspor dan impor, salah
satunya adalah Letter of Credit.

Letter of Credit atau yang lebih disingkat dengan sebutan L/C merupakan
instrument yang diterbitkan oleh bank (Issuing Bank), atas permintaan buyer yang
berisi janji untuk membayar sejumlah uang kepada seller. L/C salah satu dokumen
terpenting dalam perdagangan internasional. Kebutuhan jasa dan pembiayaan
bank menjadi salah satu kunci utama untuk kesuksesan bisnis. Bank Mandiri hadir
untuk menyediakan berbagai produk serta layanan inovatif, agar segala kebutuhan
transaksi bisnis ekspor dan impor.

Kelompok 4 telah melakukan survey ke Bank Mandiri untuk melakukan


tanya jawab ke salah seorang pegawai Bank Mandiri pada hari Rabu tanggal 13
April 2016.

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 02 Oktober 1998. Sebelum dinamai


sebagai Bank Mandiri pada tahun 1999, ada namanya Bank Bumi Daya. Setelah
itu Bank Dagang Negara, lalu Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank
Pembangunan Indonesia. Dan kahirnya menjadi Bank Mandiri, yang sebagai jasa
keuangan dalam transaksi ekspor dan impor. Banyak diantaranya bank-bank lain
yang dapat membantu kegiatan ekspor dan impor, serta dalam menerbitkan Letter
of Credit atau L/C.
L/C merupakan salah satu dokumen terpenting. Ada 3 jenis L/C yang
digunakan Bank Mandiri, yaitu: Sight L/C, Usance L/C ( LC yang berjangka atau
pembayarnnya sesuai tanggal jatuh tempo), dan Usance Payable at Sight LC. Ada
berbagai pihak yang terlibat, seperti: Applicant (importir) selaku pihak yang
memohon untuk di bukakannya L/C, lalu ada Beneficiary selaku pihak yang
menerima dan menyerahkan dokumen-dokumen ekspor dan impor, Issuing Bank
selaku pihak yang mengatur pembiayaan dan memriksa dokumen-dokumen untuk
memastikan kecocokan dengan syarat-syarat L/C, Advising Bank selaku pihak
yang memberitahukan atau meneruskan L/C dan mengeskan kebenaran dari L/C,
Confirming Bank selaku pihak yang melakukan konfirmasi atas permintaan
isuuing bank, Paying bank selaku pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pembayaran den beneficiary berkewajiban.

Kelompok 4 berhasil mendapatkan contoh dokumen L/C yang diterbitkan


oleh Bank Mandiri. Dokumen tersebut terdiri dari 7 halaman. Pada halaman
pertama berisi tentang ditujukan ke siapa L/C tersebut, lalu ada Issuing bank yaitu
banknya luar negeri, mislanya ditujukan ke bank Singapura sesuai yang tertera
pada contoh dokumen. Ada nomo LC yang terdiri dari 6 digit angka, dibawah
nomor LC, ada tanggal. Lalu dibawahnya ada jumlah dalam bentuk dollar. Setelah
itu, ada keterangan-keterangan soal komoditi yang akan di ekspor ataupun
diimpor, dan nantinya akan ditanda tangani oleh pihak Bank Mandiri. Semua
keterangan yang terdapat di LC dalam bentuk bahasa Inggris.

Pada halaman kedua merupakan duplicate atau sebagai bukti dari halaman
pertama tadi. Yang berisikan tentang bank pengirim dan bank penerima. Begitu
pun juga pada halaman-halaman berikutnya.

Adapun mekanisme Letter of Credit pada Bank Mandiri adalah pertama,


adanya sales of contract antara seller dan buyer, yang kedua pihak importir
meminta untuk diterbitkannya L/C, yang ketiga Issuing Bank meminta
Corresponden Bank untuk menkonfirm LC. Selanjutnya, eksportir akan menikkan
barang ke kapal serta menyiapkan dokumen yang diperlukan, dan nantinya akan
diserahkan draft agar di terima ke bank Mandiri. Setelah Corresponden bank
menerima dan mengkonfirmasi isi dari dokumen tersebut, maka draft yang
diserahkan tadi di stempel dan diserahkan lagi ke Bank Mandiri. Selanjutnya,
pihak Importir menyelesaikan segala kewajibannya, dan pihak bank akan
menyerahkan dokumen ke importir.

Penerbitan L/C pada Bank Mandiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
menggunakan fasilitas yang ada pada Bank Mandiri atau yang kedua dengan
menggunakan dana nasabah, baik itu tunai, blokir rekening, blokir deposito,
dimana nantinya dana tersebut sebagai jaminan diterbitkannya Letter of Credit
atau L/C. Semua ketentuan-ketentuan yang ada pada bank Mandiri dalam
menerbitkan L/C itu merupakan sudah mejadi peraturan dari pihak Bank
Indonesia dalam menentukan tarifnya atau jumlah pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai