Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fuji Astuti

NIM : 202210420311259
Kelas : PSIK F

Pencemaran Tanah
Memasuki era 4.0 dengan bantuan berbagai teknologi, orang sering lupa bahwa
mereka hidup dalam legitimasi alam. Tidak terkecuali udara dan air, tanah juga terancam oleh
pencemaran dari berbagai macam kegiatan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri, tanah
merupakan bagian penting dari kelangsungan hidup manusia. Lihat saja berapa hektar tanah
yang telah dikorbankan untuk eksploitasi sumber daya alam yang keterlaluan dan
pembuangan limbah industri? Perubahan lingkungan yang berbahaya dari polusi tanah adalah
masalah yang harus diperhatikan sejeli mungkin dan tidak dapat diabaikan begitu saja.
Pencemaran tanah merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi. Apa definisi dari
pencemaran tanah itu sendiri? Pencemaran tanah adalah penghancuran kondisi tanah oleh
perbuatan manusia secara langsung maupun secara tidak langsung yang menyebabkan
perubahan sementara atau tetap pada tanah. Pencemaran tanah ini sendiri disebabkan oleh
pengendapan bahan-bahan limbah, baik limbah padat ataupun limbah cair. Pengendapan ini
terjadi di bawah tanah dari permukaan bumi. Proses pengendapan ini dapat mencemari tanah
dan tentunya air tanah. Sebaliknya, pencemaran tanah akibat limbah industri justru lebih
memprihatinkan, karena limbah industri itu sendiri mengandung limbah anorganik. Sebagai
perbandingan, sampah organik masih jauh lebih baik daripada sampah anorganik yang sangat
berbahaya. Proses dan waktu penguraian juga mempengaruhi tingkat bahaya dari kedua
limbah tersebut. Sebagai langkah awal untuk memberikan perhatian besar pada pencemaran
tanah, mari kita lihat tentang beberapa unsur pokok yang dirangkum menjadi penyebab polusi
pada tanah itu sendiri, antara lain :
1. Kebocoran limbah cair
Sampah anorganik tidak dapat terurai secara hayati, oleh karena itu tanah yang
mengandung berbagai macam makhluk hidup seperti akar tanaman, umbi-umbian, tidak dapat
ditembus oleh air, sehingga tanah menjadi tidak subur karema tidak adanya mineral dan air di
dalam tanah, hal ini juga menyebabkan mikroorganisme di tanah berkurang. Sangat susah
bagi mereka untuk tumbuh bahkan mati, dikarenakan mereka tidak mendapat makanan yang
mumpuni untuk kebutuhan nutrisi mereka. Limbah cair seeperti detergen, oli, cat, bila
terserap dalam tanah akan merusak kandungan air yang ada pada tanah , sehingga juga dapat
membunuh mikroorganisme yang seharusnya dibutuhkan. Sangat berbahaya bukan?
2. Tumpahan bahan kimia industri atau komersial
Limbah kimia yang terjadi pada proses produksi pengolahan, misalnya residu dari
industri pabrik seperti pengolahan, pelapisan logam, obat dan industri yang berbahan dasar
kimia lainnya. Tembaga, perak, timbal, krom, boron dan arsen merupakan zat seperti Hg, Zn,
Pb, Cd yang diproduksi dari industri pelapisan logam yang akan mencemari tanah. Ini adalah
zat yang sangat beracun bagi keberlangsungan hidup mikrorganisme. Jika terserap ke dalam
tanah akan menyebabkan kemustahilan perkembangbiakan mikroorganisme yang berperan
sangat penting dalam menjaga kesuburan tanah.
3. Penggunaan pestisida yang berlebihan
Nama : Fuji Astuti
NIM : 202210420311259
Kelas : PSIK F
4. Akses air permukaan dari tanah yang terkontaminasi ke lapisan bawah tanah.
Hal-hal diatas tak lain dan tak bukan secara lambat laun akan menghancurkan
kehidupan semua ciptaan tuhan yang ada di muka bumi tercinta ini. Yang berarti polusi tanah
akan menyebabkan kerusakan tanah yang begitu besar sehingga menyebabkan kematian
berbagai tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Kematian hewan, tumbuhan, akan
menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem. Jika keseimbangan ekosistem terganggu, akan
ada beberapa dampak buruk yang terjadi. Misalnya saja punahnya suatu spesies, kelaparan,
dan kurangnya ketersediaan produsen sebagai sumber energi pada manusia dan hewan.
Kurangnya ketersediaan makanan yang sehat dikarenakan keberadaan produsen sudah rusak,
maka akan menimbulkan wabah penyakit bagi manusia. Sangat mengerikan, bukan?
Untuk itu, kita sebagai manusia yang tak luput dari kebergantungan dengan alam,
hendaknya sedini mungkin bepartisipasi mencegah pencemaran tanah dengan cara seperti
mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk dalam kegiatan pertanian, membuat orang sadar
akan konsep reduce (daur ulang) seperti diadakannya sosialisasi kepada masyarakat yang tak
terjangkau wawasan internet, sosialisasi ke sekolah sekolah, dan lain lain. Pencegahan juga
dapat dilakukan dengan Bioremediasi, yaitu pembersihan tanah dari pencemaran oleh
mikroorganisme (jamur, bakteri). Tujuan dari bioremediasi adalah memecah atau memecah
polutan menjadi zat yang non toxic yakni karbon dioksida dan air. Dr. Anton Muhibuddin,
sebagai salah satu pakar mikroorganisme yang bekerja sebagai bioremediasi adalah cendawan
arbuskula (vam) kista mikoriza. Jamur Vam ini akan memainkan peran secara langsung
maupun tidak langsung dalam pemulihan tanah.

 Berperan langsung karena dapat mengambil unsur logam


 Berperan tidak langsung dengan memberahikan pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lainnya seperti beberapa bakteri, jamur, dan sebagainya.
Menuju Indonesia emas tahun 2045, hendaknya kita sebagai remaja milenial penggerak
bangsa mengambil tindakan sesegera mungkin diawali dengan langkah kecil seperti
memanfaatkan media sosial untuk membuat konten pengingat dan pencegahan pencemaran
tanah bagi masyarakat luas, dan masih banyak lagi. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan
sekarang, kapan lagi? Yuk sama-sama bahu-membahu untuk mewujudkan Indonesia bebas
pencemaran tanah dengan ekosistem yang stabil!

Anda mungkin juga menyukai