Anda di halaman 1dari 4

WOC LEUKIMIA

Virus (Enzyme Retrovirus Transcritase) Genetik


Sinar Radioaktif

Invasi ke sumsum tulang Kelainan kromosom 21


Perubahan ionisasi sumsum tulang
(syndrom Dwon)
belakang

Leukimia limfositik akut

Kemoterapi Proliferasi sel darah putih immatur

Asam lambung Imunosupresi sumsung tulang


Hematoposis Eritrosit, Neutrofil, & Trombosit
(Hcl)

MK : Nyeri Akut Eritropmia Neutropeni Trombositopenia


Mual dan muntah

Hemoglobin Pertahanan
Anoreksia Perdarahan
imunitas

MK : Defisit Sirkulasi o2 dalam


Nutrisi darah MK : MK :
Resiko Hivopolemia
MK :Intoleransi Kelelahan Infeksi
Aktivitas
Definisi : leukimia adalah kanker Faktor penyebab / resiko :
darah akibat tubuh terlalu banyak
1. Meniliki anggota keluarga yang pernah
memproduksi sel darah putih
menderita leukimia
abnormal leukimia dapat terjadi
2. Menderita klainan genetik, seperti down
pada orang dewasa dan anak- Tatalaksana leukimia :
syndrome
anak.
3. Menderita kelainan darah, seperti 1. Pemberian tranfusi darah yang
sindrom mielodisplasia diperlukan
4. Memiliki kebiasaan merokok 2. Pemberian komponen untuk
Jenis – jenis leukimia : 5. Pernah menjalani pengobatan kanker meningkatkan kadar leukosit
dengan kemotrapi atau radiotrapi 3. Pemberian nutrisi yang baikdan
1. Leukimia limfoblastik akut
6. Bekerja di lingkungan yang terpapar memadai
2. Leukimia limfositik kronis
bahan kimia, misalnya benzena 4. Pemberian a antibiotik, antifungsi
3. Leukimia mielositik kronis
dan antivirus bila diperlukan
5. Pendekatan pisikososial
6. Perawatan di ruang yang bersih
Insidensi :epidemilogi leukimia secara global
Pemeriksaan penunjang : prevelensi 13.7 per 100.000 populasi dengan
tingkat mortalitas 6,8 per 100.000 populasi per
1. Tes pemindaian misalnya USSG,
tahun. Di indonesia Riset Kesehatan Dasar
CT scan dan MRI
tahun, 2013 menunjukan bahwa leukimia
2. Lumbal fungsi
merupakan salah satu kanker yang paling
3. Tes fungsi hati
banyak di temukan pada anak-anak.
4. Biopsi limpa
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

MK : Defisit Nutrisi MK : Resiko Infeksi MK :Intoleransi Aktivitas


SLKI : Status nutrisi SLKI : Tingkat Infeksi SLKI : Toleransi Aktivitas
SLKI : SIKI : SIKI :
Mandiri : Mandiri :
Mandiri :
1. Identifikasi status nutrisi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2. Identifikasi makanan yang disukai 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
2. Berikan perawatan kulit pada area edema
3. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah mengakibatkan kelelahan
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tuntas
konstipasi 2. Monitor fisik dan rasional
4. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi dengan dengan pasien dan lingkungan pasien
3. Monitor pola dan jalan tidur
protein 4. Anjurkan cara memeriksa kondisi luka atau
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selalu
5. Berikan suplemen makan luka oprasi
melakukan aktifitas
6. Anjurkan diet yang di programkan 5. Anjurkan cara meningkatkan asupan nutrisi
5. Anjurkan tirah baring
7. kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
6. Anjurkan melakkan aktivitas secara bertahap
jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
8. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (antiemetik, ondansentron)

MK : Nyeri Akut MK : Hipervolemia


SLKI : Tingkat Nyeri SLKI : Keseimbangan Cairan Daftar Pustaka :
SIKI : Manajemen Nyeri SIKI : Manajemen Hipervolemia 1. PPNI, T.P.S.D (2016) Standar Diagnosis
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia Keperawatan Indonesia : Definisi dan
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi penyebab hipervolemia Indikator Diagnostik (led). DPP.PPNI.
2. Identifikasi skala nyeri 3. Monitor status hemodinamik 2. PPNI, T.P.S.D (2018a) Standar Intervensi
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan 4. Monitor intake dan output cairan Keperawatan Indonesia : Definisi dan
memperingan nyeri 5. Batasi asupan cairan dan garam Tindakan Keperawatan (led). DPP.PPNI.
4. Monitor efek samping penggunaan 6. Ajarkan cara mengukur dan mencatat 3. PPNI, T.P.S.D (2018b) Standar Luaran
analgesik asupan dan keluaran cairan Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria
5. Fasilitasi istirahat dan tidur 7. Kolaborasi pemberian diuretik Hasil Keperawatan (led). DPP.PPNI.
6. Latih teknik relaksai napas dalam
7. Kolaborasi pemberian analgesik

Anda mungkin juga menyukai