Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. P (47 tahun) DENGAN GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN : “ POST


OPERASI HERNIORAPHY” DI RUANG OPERASI

RS PERMATA BUNDA PURWODADI

Nama Mahasiswa : Rinawati, S.Kep.

Nim : N420184386

Hari/ Tgl : Jum’at, 6 April 2018

Tempat Praktik : Ruang OK RS Permata Bunda

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 April jam 16.00 di ruang Operasi RS Permata
Bunda Purwodadi. pengkajian didapat melalui wawancara dengan pasien, keluarga
dan melalui data status pasien.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
No. RM : 300299
Tanggal Masuk : 5 April 2018
Diagnosa Medik : Hernia Inguinalis Dexstra
Alamat : Purwodadi
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. A
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Purwodadi
Hubungan dengan klien : Istri Klien
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri post operasi
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga mengatakan pada tanggal 5 April 2018 klien mengeluh nyeri bagian
selangkangan paha kanan terasa sakit, nyeri terasa saat mengangkat beban
berat dan tidak tertahankan sehingga keluarga membawa klien berobat ke
Puskesmas terdekat tetapi tidak ada perubahn, sehingga pasien diuruk ke RS
Permata Bunda. Pasien masuk melalui IGD dan mendapat tindakan
pemasangan infuse RL 20 tpm dan injeksi ekstra ketorolac 1 ampul,
pemerikaan TD: 130/88 mmHg, Nadi: 100 kali/menit dan tindakan USG
dengan hasil Hernia Inguinalis Dexstra. Klien dipindah ke ruang Nakula dan
di program operasi pada tanggal 6 April 2018. Setelah operasi klien
mengatakan nyeri pada daerah operasi, dengan skala 6, nyeri dirasakan seperti
tertusuk tusuk, kadang hilang timbul, TD: 140/88 mmHg, Nadi: 90 x/m, RR:
24 x/m, SPO2:99%
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien belum pernah mengalami sakit yang sama, hanya kadang sakit flu dan
panas dan bisa sembuh dengan minum obat dari warung.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM dan
hipertensi dan penyakit menular lainnya, seperti TBC, HIV, Hepatitis.
e. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak pernah memiliki alergi terhadap makanan atau obat-
obatan tertentu.
f. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : Klien

: Meninggal : Tinggal serumah

Klien merupakan seorang anak kedua dari empat bersaudara, klien sudah
menikah dengan istrinya dan memiliki 3 orang anak. Klien mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti klien,
tidak ada riwayat penyakit menular maupun riwayat penyakit keturunan
yang ada pada keluarga klien.

3. Pemeriksaan fungsional
a. Pola Pernafasan
Cyanosis : Tidak nampak kebiruan pada bibir, kulit dan ujung
kuku klien
Akral dingin : Ujung ekstremitas mendapat suplai oksigen yang
cukup dan tidak terjadi akral dingin
Pernapasan : Klien dapat bernapas normal dan tidak menggunakan
otot bantu napas, cuping hidung, RR: 20x/menit
b. Kebutuhan Nutrisi
TB : 163 cm
BB sebelum sakit : 52 Kg
BB saat sakit : 52 Kg
Jumlah porsi makan : sebelum sakit nutrisi dan cairan klien, 2200 kkal
(dengan 3 porsi x 3 makan) saat sakit klien puasa post
operasi hernia.
Jumlah minum : sebelum sakit klien minum 8 gelas ukuran gelas
belimbing, saat sakit klien puasa karena post operasi.
c. Kebutuhan eliminasi
1. Pola eliminasi BAB

Kategori Sebelum Sakit Saat Sakit

Frekuensi 1 x sehari 3 hari tidak BAB

Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan

Bau Khas feses Khas feses

Kolostomi klien tidak pernah klien tidak pernah


menjalani kolostomi menjalani kolostomi

Konstipasi Klien tidak pernah klien tidak pernah


mengalami konstipasi mengalami konstipasi

2. Pola eliminasi BAK

Kategori Sebelum Sakit Saat Sakit

Frekuensi 4-5 x sehari Dapat BAK melalui


selang kateter

Warna Kuning jernih Kuning sedikit campur


merah

Bau Khas urin Khas urin

Incontinensia Klien tidak mengalami Klien tidak mengalami


incontinensia incontinensia

Retensi Klien tidak mengalami Klien tidak merasa


retensi kesulitan saat BAK

Hematuria Tidak terdapat darah Tidak terdapat darah


dalam urin dalam urin

Terpasang DC Tidak terpasang DC Klien terpasang DC

d. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


1) Sebelum sakit
Sebelum sakit klien dapat tidur nyenyak tidak terdapat gangguan tidur
seperti susah memulai tidur dan terbangun dimalam hari. Klien tidur
sebanyak 7-8 jam per hari.
2) Saat sakit
Klien mengeluh terasa nyeri pada luka bekas operasi. Selain itu terasa
panas di ruangan klien dirawat. Tidur sebanyak 5-6 jam per hari
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Saat dan sebelum sakit klien dekat dengan keluarga, klien selalu cerita dengan
keluarganya tetang apapun yang dirasakan, klien sering diskusi tentang
penyakitnya.
f. Kebutuhan berpakaian
Sebelum dan saat sakit klien mampu berpakaian dengan rapi ganti baju 1 kali
sehari.
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Suhu klien normal, tidak terjadi demam, suhu relatif stabil, 37 0C. Tidak
terdapat sianosis pada bibir , kulit dan kuku klien.
h. Kebutuhan personal hygiene
1) Sebelum sakit
Klien mandi 2x sehari menggosok gigi dan mengganti pakaian. Kulit
nampak ada bintik-bintik putih
2) Saat sakit
Klien mandi dibantu oleh keluarga 1x sehari, tidak menggosok gigi dan
berganti pakaian 1x sehari. Kulit nampak ada bintik-bintik putih
i. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Saat sebelum sakit klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri tanpa
bantuan orang lain. Saat sakit klien hanya terbaring di tempat tidur disebabkan
efek anesthesia dan rasa nyeri pada luka post operasi.

j. Kebutuhan berkomunikasi dengan oranglain


1) Sebelum sakit
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar, tidak ada
kelainan dan gangguan apapun, klien sedikit mengetahui tentang sakit
yang diderita, yaitu hernia

2) Saat sakit
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar seperti saat
sebelum sakit, klien sedikit mengetahui mengenai sakit yang diderita, yaitu
hernia dari perawat dan tenaga medis lainnya.
k. Kebutuhan spiritual
1) Sebelum sakit
Klien sering pergi mengaji pada hari senin, kamis dan jum’at, klien rajin
melalukan ibadah sholat 5 kali sehari.
2) Saat sakit
Klien beribadah sesuai kemampuan dan selalu berdoa untuk kesehatan dan
kesembuhannya.
l. Kebutuhan bekerja
Saat sebelum sakit klien bekerja sebagai wiraswasta, dan saat sakit klien hanya
istirahat di rumah sakit dengan ditemani keluarga dan orang terdekat klien.
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
1) Sebelum sakit
Klien selalu menyempatkan waktu 1 hari dalam 1 minggu untuk
sekedar santai-santai dan refreshing bareng keluarga.
2) Saat sakit
Klien hanya dapat isirahat di tempat tidur, selama sakit klien di
temani istri dan di jenguk saudara dan anak-anaknya, sehingga klien
merasa senang dan tetap mendapat perhatian.
n. Kebutuhan belajar
Klien mendapatkann informasi mengenai sakitnya dari dokter dan perawat.
Klien selalu bertanya kepada tenaga medis mengenai penyakit dan tindakan
keperawatan yang diperoleh.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Keadaan Klien: Klien tampak lemah
2) Kesadaran : Composmentis E4 M6 V5
3) Tanda Vital :
a) Tekanan Darah : 130/90 mmHg
b) Suhu : 370C
c) Nadi : 110 kali per menit
d) RR : 25 kali per menit
b. Kepala
1) Rambut dan Kulit Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala klien mesocephal, kulit kepala bersih,
rambut terlihat lepek, tidak berketombe, tidak rontok,
penyebaran warna rambut merata.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada kulit kepala dan tidak
terdapat nyeri tekan.
2) Mata
Inspeksi : Kedua mata simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, reaksi pupil pada mata kanan dan kiri
isokor dengan diameter 3 mm, bulu mata hitam dan
penyebarannya merata, dapat melihat dengan baik serta
mata terlihat cowong karena proses penuaan, tidak
terdapat lingkar hitam disekitar kulit mata klien
Palpasi : Tidak ada benjolan lain pada kedua bola mata dan
tidak terdapat nyeri tekan.
3) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tulang hidung lurus, hidung
tidak tampak ada kotoran (ingus), warna kulit hidung
normal seperti kulit yang lain yaitu berwarna sawo
matang, tidak ada lesi, dan tidak ada polip (daging
tumbuh) dan pelebaran nares normal.

Palpasi : Hidung normal, tidak terdapat benjolan, lesi, dan tidak


terdapat nyeri tekan.
4) Mulut
Inspeksi : Mulut nampak bersih dari luar, tidak ada stomatitis,
bentuk bibir simetris, mukosa bibir basah, lidah bersih
dan normal tidak ada pembesaran pada papila lidah,
tidak terjadi pembengkakan tonsil, pergerakan epiglotis
normal, gigi terlihat bersih, gusi berwarna normal yaitu
merah muda.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan.
5) Telinga
Inspeksi : Telinga nampak bersih, warna kulit sama seperti kulit
yang lain yaitu berwarna sawo matang, bentuk antara
telinga kanan dan kiri simetris, telinga bersih dan tidak
ada bekas luka.
Palpasi : Daun telinga elastis, tidak terdapat benjolan, lesi dan
klien tidak merasa nyeri saat di tekan
c. Leher
Inspeksi : Leher klien normal, tidak ada kaku kudu, warna kulit sama
seperti kulit yang lain yaitu berwarna sawo matang.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada kelenjar limfa maupun
pembesaran kelenjar tiroid serta tidak tejadi pembesaran pada
vena jugularis. namun klien merasa panas pada area leher.
d. Dada
1) Dada luar
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada pada kedua sisi
ketika bernafas sama, terdapat dua mammae dengan letak yang
simetris antara kanan dan kiri, warna kulit normal berwarna
sawo matang, tidak terdapat luka dan lesi.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan
2) Jantung
Inspeksi : Tidak terdapat lesi di dada kiri klien, pulsasi tidak
terlihat
Palpasi : Ictus Kordis teraba dengan jelas pada IC ke 5mid
klavikula
Perkusi : Terdapat perbedaan bunyi pada batas-batas jantung
ketika dilakukan ketukan pada area kardio. Dan terdapat bunyi
pekak
Auskultasi : Bunyi jantung normal terdengar bunyi lup-dup
beriringan, tidak terdapat bunyi jantung tambahan (murmur).
3) Paru-paru
Inspeksi : Kembang kempis dada antara kanan dan kiri sama,
pergerakan normal, klien terlihat memakai otot bantu
bernapas.
Palpasi : Getaran taktil fremitus teraba sama pada kedua sisi
kanan-kiri, depan-belakang.
Perkusi : Terdapat bunyi sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Terdapat bunyi vesikuler
e. Abdomen
Inspeksi : bentuk simentris, terdapat luka post operasi appendiktomy
dengan jahitan rapi, luka bersih, tidak ada pus, kemerahan,
tidak bengkak, panjang luka ± 5cm, terdapat simpul.
Auskultasi: Terdengar suara bising usus normal 15 kali per menit
Palpasi : Tidak terdapat benjolan namun terasa nyeri pada luka sebelah
kanan
Perkusi : Terdapat bunyi tympani
Skala nyeri
 P (Provokatif): nyeri post operasi hernia
 Q (Quality): Nyeri tajam seperti tertusuk jarum
 R (Region): nyeri dirasakan pada selangkangan sebelah kanan
 S (Scale): skala nyeri 6 dari 0-10
 T (Time): nyeri dirasakan 5 kali dalam 10 menit
f. Genetalia
Inspeksi : Bagian genitalia bersih tidak ada kotoran maupun lesi
Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan

g. Ekstremitas Atas dan Bawah


1) Ekstremitas Atas
Ekstremitas bagian atas antara kanan dan kiri dapat bergerak aktif,
tidak kesemutan, akral hangat, tidak ada edema, turgor kulit kurang
elastis, kuku tangan sedikit panjang terdapat sedikit kotoran hitam dan
terpasang selang infus pada tangan sebelah kanan, tidak ada nyeri dan
derajat kekuatan otot 5. Kulit nampak normal dan berwarna sawo
matang, tidak terdapat lesi. Kapilari refil dapat kembali dalam waktu
kurang dari 2 detik, turgor kulit dapat kembali langsung dalam waktu 2
detik.

2) Ekstremitas Bawah
Ekstremitas bagian bawah antara kanan dan kiri dapat bergerak aktif,
tidak kesemutan, akral hangat, tidak ada edema, turgor kulit elastis,
kuku kaki sedikit panjang dan terdapat sedikit kotoran hitam, terdapat
nyeri pada jempol kaki kanan, kekuatan otot 2. Kulit nampak normal
dan berwarna sawo matang, terdapat lesi pada kaki kanan klien.
Kapilari refil dapat kembali dalam waktu kurang dari 2 detik, turgor
kulit dapat kembali langsung dalam waktu 2 detik.

5. Data Penunjang
a. Laboratorium (6 April 2018)

PARAMETER HASIL SATUAN NILAI NORMAL


Leukosit 13,75 10^3/4L L: ,8-10,8 P: 4,8-10,8
Eritrosit 3,85 10^6/4L L: 4,7-6,1 P: 4,2-5,4
Hemoglobin 11,2 9/dL L: 14-18 P:12-16
Hematokrit 31,7 % L: 42-52 P: 37-47
MCV 82,3 Fl 79-99
MCH 29,1 Pg 27-31
MCHC 35,3 9/dL 33,0-37,0
Trombosit 182 10^3/uL 150-450
RDW-CV 12,7 % 11,5-14,5
RDW-SD 36,9 fL 35-47
PDW 8,1 fL 9-13
MPV 8,0 fL 7,2-11,1
P-LCR 10,03 % 15,0-29,0
Differential
Neotrofil Absolut 12,88 10^3/uL 1,8-8
Limfosit Absolut 0,53 10^3/uL 0,9-5,2
Monosit Absolut 0,32 10^3/uL 0,16-1
Eosinofil Absolut 0,01 10^3/uL 0,045-0,44
Basofil Absolut 0,01 10^3/uL 0-0,2
Neutrofil % 93,6 % 50-70
Limfosit % 3,9 % 25-40
Monosit % 2,3 % 2-8
Eosinofil % 0,1 % 2-4
Basofil % 0,1 % 0-1
LED I/II 40/55

b. Rontgen: USG (6 April 2018)


Hasil: Adanya gambaran Hernia Inguinalis dexstra
c. Terapi Medis : Infus RL 20 tpm
1) Injeksi ketorolac 2 x 1 mg
2) Injeksi ceftriaxone 2 x 1 mg
3) Injeksi ranitidine 2 x 1 mg
d. Diet : Puasa

6. ANALISA DATA

No Hari/ tgl Data focus Problem Etiologi


. jam
1. Jum’at, 6 Nyeri Akut diskontinuitas
Ds : Klien mengatakan
April 2018 nyeri pada luka jahitan jaringan
jam 15.30 (adanya luka
(selangkangan kanan)
WIB post operasi
 P: nyeri pada luka hernia)
jahitan post operasi
hernia
 Q: terasa panas
seperti ditusuk-
tusuk
 R: daerah
selangkangan
kanan
 S: skala nyeri 6
 T: nyeri hilang
timbul b. Klien
mengeluh panas di
sekitar luka jahitan
Do :
a. Klien tampak
meringis menahan
sakit, mengerutkan
dahi dan tampak
memegangi area
yang sakit
b. Terdapat luka
jahitan pada
abdomen kanan
bawah, jahitan rapi,
luka bersih, tidak
ada pus, tidak
bengkak, panjang
luka ± 5 cm,
terdapat simpul,
suhu sekitar luka
hangat
c. Tanda-tanda Vital
TD : 130/70 mmhg
N : 110 x/menit
2. Jum’at, 6 Resiko infeksi Adanya luka
Ds : Klien mengatakan
April 2018 nyeri pada luka jahitan jahitan post
jam 15.30 (selangkangan kanan) operasi Hernia
WIB Do :
a. Terdapat luka
jahitan pada
abdomen kanan
bawah panjang luka
±10 cm, terdapat
simpul, suhu sekitar
luka hangat
N : 110 x/menit

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan (adanya luka post operasi
hernia)
b. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya luka jahitan post operasi hernia
8. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional TTD


tgl Keperawa
tan

1 Jum’a Nyeri Setelah dilakukan tindakan NIC 1. Untuk mengetahui Rinawati


t 6 Akut keperawatan selama 1 x 30 menit, a. Pain Level perubahan tanda-tanda vital
klien (TD: 130/90 N: 110
April berhubung diharapkan nyeri klien dapat b. Pain Control
S:370C, RR: 25)
2018 an dengan berkurang dengan kriteria hasil: c. Comfort Level 2. Untuk mengetahui kualitas
diskontinu 1. Klien mangatakan nyeri 1. Kaji tanda-tanda vital klien nyeri klien
3. Lingkungan dapat
itas berkurang menjadi skala 4 (TD, Nadi, RR, dan Suhu)
mempengaruhi nyeri pada
jaringan dari skala 6 klien
(adanya 2. Klien tidak terlihat menahan 2. Kaji lokasi, karakteristik,
luka post nyeri frekuensi dan kualitas nyeri
operasi 3. Kontrol lingkungan yang dapat 4. Relaksasi dapat
hernia) mempengaruhi nyeri. Misal: memebrikan efek relaks
suhu ruangan, pencahayaan. pada tubuh klien dan
mengalihkan klien dari
Dsb nyeri
4. Lakukan tehnik relaksasi pada
klien 5. Untuk mengetahui tindakan
apa saja yang dapat
menimbulkan nyeri,
sehingga dapat dihindarkan
dari klien
5. Bantu klien
6. Agar keluarga atau klien
mengidentifikasikan tindakan
dapat melakukan secara
kenyamanan yang dapat mandiri
menghilangkan nyeri
7. Informasi penting bagi
6. Ajarkan pada klien dan
klien dan keluarga dalam
keluarga tentang tehnik mencegah terjadinya nyeri
relaksasi kembali
7. Berikan informasi mengenai
8. Analgesik dapat membantu
penyebab nyeri dan antisipasi dalam penyembuhan nyeri
ketidaknyamanan akibat nyeri
8. Kolaborasi dengan Dokter
dalam pemberian analgesik
2 Jum’a Resiko Setelah dilakukan tindakan NIC Rinawati
t 6 infeksi keperawatan selama 2x24 jam, a. Immune status 1.       Untuk mengetahui
April berhubung diharapkan tidak terdapat infeksi b. Knowledge : Infeksi Control perubahan tanda-tanda
2018 an dengan dengan kriteria hasil: c. Risk Control vital klien (TD: 130/90
adanya 1. Vital sign dalam batas N: 110 S:370C, RR: 25)
luka normal 2. adanya peningkatan
1. Kaji tanda-tanda vital pada
jahitan 2. Tidak terdapat tanda infeksi maupun penurun
klien
post seperti kalor, dolor, rubor, 3. Untuk mengetahui
operasi tumor, fungsio laesa kemungkinan adanya
appendisiti infeksi
s 4. Untuk mengetahui
2. Kaji dan monitor adanya tanda- kemungkinan adanya
tanda perubahan kekuatan otot infeksi dan perubahan
3. Kaji dan monitor adanya warna sekitar luka
perubahan warna kulit sekitar 5. Untuk mencegah
luka terjadinya pemindahan
4. Kaji adanya luka rembesan sel kuman
pada balutan
6. Untuk mencegah
kondisi yang lebih buruk
5. Lakukan prinsip steril dalam
perawatan luka

6. Kolaborasi dengan tim medis


dalam pemberian terapi
9. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/
N
Tang- Waktu Diagnosa Implementasi Respon TTD
O
gal
1. Jum’a 15.50 1, 2 - Mengkaji keadaan umum klien S : Klien mengatakan terasa nyeri pada luka bekas Rinawati
t 6 operasi
April O : klien terlihat lemas
2018

1,2 - Memposisikan klien semi fowler S: klien mengatakan posisinya lebih nyaman
(200-300) O: klien tampak dibawah pengaruh anesthesi Rinawati

1,2 - Melakukan pemeriksaan tanda- S : Klienklien mengatakan badannya terasa lemas


tanda vital klien O : Suhu klien 36,30C Rinawati

2 - Melakukan monitor luka operasi S:-


O: luka tampak bersih dan rapi, ridak ada rembesan
s Rinawati
1 - Mengajari relaksasi nafas dalam S : Klien mengatakan lebih enakan
O : pasien tampak lebih rileks Rinawati
10. EVALUASI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL No Dx Eveluasi TTD

1 Jum’at 6 1 S: klien mengatakan nyeri Rinawati


April 2018 O: Klien terlihat menahan nyeri
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi di ruangan
 Pantau vital sign
 Beri posisi nyaman
 Kolaborasi pemberian analgetik

2 S: Klien mengatakan sakit diluka operasi Rinawati

O:
 Klien terlihat menahan nyeri
 Luka tampak bersih, tidak ada rembesan
 Tidak ada perubahan warna kulit pada area sekitar luka
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi diruangan
 Monitor perubahan warna kulit
 Monitor adanya luka rembesan
 Monitor adanya infeksi

Anda mungkin juga menyukai