Anda di halaman 1dari 15

VERTIGO

kelompok IV :
1. Erlina Anung
2. Aty Widianti
3. Sri susilowati

4. Eny Widyawati
Definisi
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang
merupakan suatu gejala, penderita merasakan benda-
benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau
bergerak naik turun karena gangguan pada sistem
keseimbangan.
Etiologi
Keadaan lingkungan :
mabuk darat, mabuk laut.
Obat-obatan :
alkohol.
Kelainan telinga :
endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga
bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo
(jenis vertio yang menyerang dalam waktu yang singkat tetapi bisa cukup
berat yang terjadi secara berulang-ulang. Vertigo ini muncul setelah
terserang infeksi virus atau adanya peradangan dan kerusakan di daerah
telinga tengah. Saat menggerakkan kepala/ menoleh secara tiba-tiba
maka gejalanya akan muncul), infeksi telinga bagian dalam karena
bakteri, labirintis, penyakit maniere, peradangan saraf vestibuler, herpes
zoster.
Kelainan Neurologis :
Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis,
sklerosis multipel dan patah tulang otak yang disertai
cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya.
 Kelainan sirkularis :
Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya
aliran darah kesalah satu bagian otak ( transient
ischemic attack ) pada arteri vertebral
dan arteri basiler.
Manifestasi Klinis
Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala
sehubungan dengan reak dan lembab yaitu mual,
muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah,
lidah pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah,
puyeng (dizziness), nyeri kepala, penglihatan kabur,
tinitus, mulut pahit, mata merah,mudah tersinggung,
gelisah, lidah merah dengan selaput tipis.
Berdasarkan gejala klinisnya, vertigo dapat dibagi atas
berberapa kelompok, yaitu :
1. Vertogo Proximal
Yaitu vertigo yang searangannya datang mendadak
berlangsung berberapa menit atau hari, kmudian
menghilang sempurna, tetapi suatu ketika serangan
tersebut dapat muncul lagi. Diantara serangan,
penderita sama sekali bebas keluhan.
Vertigo jenis ini dibedakan menjadi :
-Yang disertai keluhan telinga :
Termasuk dalam kelompok ini adalah Morbus
meinere, Arakhnoiditis pontosereblalis, syndrom
lermoyes, syndrom congan, tumor fossa dcranilli
posterior, kelainan gigi/endotogen.
-Tanpa disertai keluhan telinga :
Termasuk disini adalah : serangan iskemi sepintas
arteria vertebrobasilaris, epilepsi, migran equivalen,
vertigo pada anak.
2. Vertigo Kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhan konstan tanpa
serangan akut, dibedakan menjadi :
oYang disertai keluhan telinga :
Otitis media akut kronika, meningitis TB, labirinitis
kronis, lues serebri, lesi labirin akibat ahan ototoksik,
tumor serebelopontin.
o Tanpa keluhan telinga :
Konstusio serebri, ensefalitis pontis, syndrom pasca
komosio, pelegra, siringobubli, hipoglikemi, skelrosis
multiple, intoksikasi obat, kelainan psikis, kelainan
kardiovaskular, kelainan endokrin.
0 Vertigo yang dipengaruhi posisi :
Hipotensi ortostatik, vertigo servilai.
3. Vertigo yang serangannya mendadak / akut, kemudian
berangsur – angsur menghilang dibedakan menjadi :
o Disertai keluhan telinga :
Trauma labirin, herpez zoozter otikus, labirinitis
okuta, dan neuritis.
o Tanpa keluhan telinga:
Neuritis vestibularis, syndrom arteria vestibularis
anterior.
Adapula yang membagi vertigo menjadi :
o Vertigo Vestibuler: akibat kelainan sistem vestibuler
o Vertigo Non Vestibuler: akibat kelainan sistem
somatosensorik danvisual
PATOFISIOLOGI
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi
aferen yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan
aferen yang terpenting dalam sistem ini adalah
susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara
terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat
keseimbangan.
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pendengaran (garpu tala)
Otoscopic Kedokteran (untuk memasukkan gerakan luar mata,
pemeriksaan untuk nystagmus, dan retinoscopy) Tengkorak saraf,
dengan perhatian khusus pada saraf 3,4,5 (cabang terutama
kornea), 6,7,9, dan l0.
Pemeriksaan leher (untuk mengenali penyakit arteri karotid) dan
rentang gerak.
Tekanan darah (untuk mempertimbangkan perubahan hipertensi
dan ortostatik).
Neurologis (untuk mengecualikan penyakit neurologis, terutama
sclerosis ganda dan kecelakaan serebrovaskular).
Pemeriksaan laborat
Elektrokardiogram
Audiogram dan tympanogram (untuk mengevaluasi
pendengaran serta mengevaluasi jenis kehilangan)
Electronystagmogram (untuk mengevaluasi fungsi
labirin)
MRI
X-Ray
PENATALAKSANAAN
Langkah-langkah untuk meringankan atau mencegah gejala
vertigo:
o Tarik napas dalam-dalam dan pejamkan mata.
o Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi.
o Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala ke
kiri dan ke kanan.
o Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak
dari tempat tidur.
o Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang.
o Gerakkan kepala secara hati-hati.
Terapi Pengobatan :
0 Tindakan pengobatan untuk vertigo terdiri atas antihistamin,
seperti meklizin (antivert), yang menekan sistem vestibuler.
Tranquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada
kasus akut untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena
sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai pengobatan jangka
panjang.
0 Antiemetik seperti supositoria prometazin (phenergan) tidak
hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga vertigo karena
efek antihistaminnya.
0 Diuretik seperti Dyazide atau hidroklortiazid kadang dapat
membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan
menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe.
0 Pasien harus diingatkan untuk makan-makanan yang
mengandung kalium, seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika
menggunakan diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium.

Anda mungkin juga menyukai