Hari/ Tanggal : Jum’at, 3 Agustus 2018 NIM : N420184386 Judul Jurnal : Pemberian Nebulezer Pada Ny. N (32 Tahun) Dengan CHF 1. Identitas klien Nama : Ny. N Umur : 32 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Buruh Suku : Jawa Status Perkawinan : Menikah No. RM : 07**** Tanggal Masuk : 3 Agustus 2018 Diagnosa Medik : CHF Alamat : Purwodadi 2. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB. Keadaan Klien : Klien nampak lemah Kesadaran : Composmentis E4 M6 V5 Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg Suhu : 37,80C Nadi : 80 kali per menit RR : 20 kali per menit Ds : Klien mengatakan sesak nafas ketika batuk, batuk berdahak tapi agak susah dikeluarkan.
Do : Klien tampak sesak, RR= 34x/mnt, tidak ada suara tambahan.
Dx: Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan volume paru
(edema paru).
3. Tindakan/ hal yang dipelajari sesuai pengkajian
Gagal jantung kongestif adalah keadaan jantung tidak dapat memompa darah kembali ke sisi kanan jantung atau memberikan sirkulasi sistemik yg adekuat untuk memenuhi kebutuhan organ2 jaringan dalam tubuh. Pada pasien gagal jantung terdapat komplikasi kegagalan memompa jantung. Sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan diastole yg kemudian berakibatadanya bendungan pada atrium kanan.Dengan adanya bendungan menyebabkan bendungan sistemik vena yang mengalir pada lien dan hepar. Aliran yg berlebih akan menyebabkan splenomegali dan hepatomegali .Karena yg ukuranya besar akan mendesak diaghfrahma, dari pergeseran diafragma akan muncul sesak nafas yg nantinya akan memperberat komplikasi lainya. O,leh sebab itu diperlukan suatu terapi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan terapi Nebulezer. Nebulezer merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena bukanlah tindakan invasive.Prinsip2 nebulezer,seperti menyiapkan alat-alat dan bahan ( mesin nebulizer,masker dan obat ). Klien diposisikan semifowler, sebelum melakukan tindakan lakukan pemeriksaan tanda2 vital. 4. Analisis disertai kajian ilmiah dan sesuai data pada kliaen Tujuan dilakukan nebulizer adalah mengencerkan secret, mengobati peradangan saluran nafas atas, melegakan saluran nafas. Terapi nebulizer dapt diberikan langsung pada tempat/ sasara aksinya oleh karena itu dosis yg diberikan rendah, dosiw yg rendah dapat menurunkan absorpssi sistemik dan efek samping sistemik, pengiriman obat melalui nebulizer ke paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada rute lainya seperti subcutan atau oral, udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus.Ny. N diposisikan fowler, combivent dan flixotid kemudian dimasukkan dalam tabung didalam nebulizer.Memasang masker oksigen pada klien, kemudian menekan tombol ON.Maka uap obat akan mengalir dari mesin nebulizer ke masker oksigen dan akhiry akan dihirup oleh klien.Perawat mengajarkan cara menghirup yang benar.setelah obat habis, nebulizer dimatiakn dank lien kembali memakai kanul oksigen. 5. Penggunaan referensi terbaru Linda A.Sowden; Lynn Bezt Cecilin,2009, Buku Saku Keperawatan Pediatri,EGC;Jakarta Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Terapi inhalasi, upload;1 Mei 2009 Layman, ME Nebulezer Teraphy, dalam buku Emergency Nursing Procedures Edisi ke-2 oleh Jean A Proehl, USA: W.B. Saunders Company Kusyati, E.et al.Ketrampilan dan prosedur Keperawatan Dasar. Semarang Kilat Press.2003 Winariani.Perbedaan Fungsi paru pasien PPOK Yang Menggunakan Terapi Nebulezer Dengan Teraphy Intravena di Ruang Paviliun Cempaka RSUD JombNg.Update : Minggu, 04 Desember 2011.http://kti-skripsi- kedokteran.blogspot.com/2011/12/perbedaan-fungsi-paru-pasien-ppok- yang .html.Diakses tanggal 22 November 2012.