“GINEKOLOGI“
Disusun Oleh :
I KADEK YOGA ARI SURYA
P07120018123
3.4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan petunjuknya sehingga laporan kasus yang berjudul “Asuhan keperawatan pada
pasien gonohrea” dapat diselesaikan sebagaimana mestinya meskipun dalam bentuk yang
sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian laporaan kasus ini tidak dapat
kami selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Olehkarena itu
patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu.
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................4
1.3 Manfaat.............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................5
2.1 Definisi....................................................................................................................5
2.2 Ciri - ciri pasien nyeri akut....................................................................................5
2.3 Perubahan nyeri akut......................................................................................6
2.4 Refleks pada nyeri akut.................................................................................16
2.5 Penanganan nyeri akut..................................................................................17
2.6 Pemeriksaan nyeri akut.................................................................................19
2.7 Pathway...........................................................................................................23
2.8 Konsep Asuhan Keperawatan.......................................................................24
A. Pengkajian Keperawatan...............................................................................24
B. Diagnosa Keperawatan..................................................................................24
C. Inteervensi.......................................................................................................24
D. Implementasi..................................................................................................26
E. Evaluasi...........................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau
gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra,
leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata
(konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh
lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa
menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam
pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi
(Wikipedia). Namun penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui
ciuman atau kontak
badan yang dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah
menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat
suntik yang digunakan untuk obat bius.
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang
tinggi diantara PMS. Pada pengobatan terjadi pula perubahan karena
sebagian disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang paling resisten
terhadap penicillinase dan di sebut Pellicilinase Producing Nesseria
Gonorrhoeae ( PPNG). Penyakit menular seksual juga disebut penyakit
venereal merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di seluruh
dunia. Kuman ini terjadi secara luas di seluruh dunia dengan
prevalensi yang lebih tinggi di berbagai negara
berkembang termasuk Indonesia.Angka serangan paling tinggi
pada orang berusia 15-24 tahun yang tinggal di kota, termasuk dalam
kelompok sosio-ekonomi rendah, tidak menikah atau homoseksual,
atau memiliki riwayat PMS terdahulu.
Pada umumnya penularan melalui hubungan kelamin yaitu
secara genito-genital, oro- genital dan ano-genital. Oleh karena itu
secara garis besar dikenal gonore genital dan gonore ekstra genital
Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat
sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal
terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan
adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui
transportasi udara.
B. Tujuan
Untuk mengetahui laporan pendahulan asuhan keperawatan pada pasien
gonorhea
C. Manfaat
Diharapkan materi ini dapat berguna bagi mahasiswa dan masyarakat untuk
menambah pengetahuan yang telah ada mengenai laporan asuhan keperawatan
pada pasien gonorhea
B. Penyebab
1. Kondisi pembedahan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom koroner akut
5. Glaukoma
C. Patofisiologi
D. Penatalaksanaan
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B
DENGAN GONORE
DI RUANG
RS
TANGGAL.................
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITASPASIEN PENANGGUNG/SUAMI
Nama : Ny.B Nama : Tn.T
Umur : 36 tahun Umur : 37 th
Pendidikan :. SMA. Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Karyawan Swasta
Statusperkawinan : Menikah Alamat :. Denpasar
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Denpasar
No.CM : 254345
TangalMRS :29 September 2020
Tanggal Pengkajian : 29 September 2020
Sumberinformasi :Pasien dan keluarga
II. ALASANDIRAWAT
1. AlasanMRS
Pasien mengeluh nyeri pada bagian genetalia
2. Nutrisi(makan/minum) :
Klien mengalami penurunan nafsu makan akibat tidak BAB ataupun jarang BAK
3. Eliminasi :
Klien mengatakan belum BAB semenjak pertama kali meraaakan keluhan, karena
takut akibat nyeri nyang di rasakan
4. GerakBadan :
Pasien tidak dapat melakukan banyak pergerakan karena akan memicu rasa sakit
yang semakin parah
5. Istrirahattidur :
Pasien mengatakan sering terjaga dan tidak bisa tidur karena mengeluh nyerii
seperti panas pada genetaliannya
6. Berpakaian :
Klien menggunakan pakaian yang sopan, dan bersih sehingga nyaman di gunakan
7. RasaNyaman :
Klien merasasa kurang nyaman karena keluhan nyeri pasa genetalia yang terasa
seperti pedih dan panas
8. KebersihanDiri :
Pasien mandi 2 kali sehari dan jarang melakukan vulva hygiene
9. RasaAman :
Pasien merasa aman ketika ditemani dan mendapat dukungan dari keluarganya
11. Ibadah :
Pasien beragama hindu dan rajin melakukan persembahyangan
12. Produktivitas :
Di rumah pasien melakukan kehiatan rumah tangga dalam kesehatriannya
13. Rekreasi :
Pasien melakukan rekreasi untuk mengatasi stress
14. Kebutuhanbelajar :
Pasien memahami atas penyakit yang di alami dan mencari tau indormasi
penyakit yang didetita
V. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum
-GCS :...........E4V5M6...........................
-Tingkatkesadaran :..............compos mendtis........................
-Tanda-tandafital :TD...120/80.....N ......88........RR......20........
T....36...........
-BB :........57 kg.... TB:....162 cm........... LILA :..38 cm...
Head to toe :
Kepala Wajah
O Inspeksi : .. simetris
O Palpasi : .ttidak ada benjolan .
Leher
O Inspeksi : simetris
: .tidak ada pembengkakan kelenjar
O Palpasi teroid dan limfe
Dada
O Inspeksi : Pola nafas normal
O Palpasi : Tiidak ada ekspansi paru
O Perkusi : Ada suara sonor
Auskultasi : sura paru dan jantung normal
Abdomen
O Inspeksi : Terdapat striae
O Auskultasi : .Bising usus 6x/ menit
:.Tidak ada masa dan pembesaran
O Perkusi organ
O Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Genetalia
O Kebersihan : tidak bersih dan berbau
O keputihan : ada
Ekstremitas :
Atas : ......................................
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
CRT : <2detik
Bawah
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
CRT : <2detik
Pemeriksaan Reflek : ...........................
VI. DATAPENUNJANG
a. PemeriksaanLaboratorium :
b. Pemeriksaanradiologik :
VII. DIAGNOSAMEDIS
GONOREA
VIII. PENGOBATAN
B. ANALISADATA
menerus
Do :
Td :120/80
N : 88
S : 36
R : 20
C. RENCANA
KEPERAWATAN
TUJUAN & KRITERIA
No DIAGNOSIS INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1 Nyeri akut Setelah dilakukan SIKI LABEL : SIKI LABEL:
tindakan asuhan Manajemen nyeri Manajemen nyeri
keperawatan selama … A. Observasi A. Observasi
x ... jam diharapkan 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk mengetahui
tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi, lokasi
dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, karakterisitik,
SLKI LABEL intensitas nyeri. durasi, frekuensi,
TINGKAT NYERI kualitas, intensitas
1. Kemampuan nyeri.
menuntaskan aktivitas 2. Identifikasi skala 2. Untuk mengetahui
meningkat nyeri rentan skala nyeri
2. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respons 3. Untuk mengetahui
menurun nyeri non verbal respon nyeri non
3. Meringis menurun verbal pasien
4. Sikap protektif 4. Identifikasi faktor 4. Untuk mengetahui
menurun yang memperberat faktor yang
5. Gelisah menurun dan memperingan memperberat dan
6. Kesulitan tidur nyeri memperingan
menurun nyeri
7. Menarik diri menurun 5. Identifikasi 5. Untuk mengetahui
8. Berfokus pada diri pengetahuan dan pengetahuan dan
sendiri menurun keyakinan tentang keyakinan pasien
9. Diaforesis menurun nyeri tentang nyeri
10. Perasaan depresi 6. Identifikasi 6. Untuk
(tertekan) menurun pengaruh budaya mengetahui
11. Perasaan takut terhadap respon pengaruh budaya
mengalami cedera nyeri. terhadap respon
berulang menurun nyeri pasien
12. Anoreksia menurun 7. Untuk mengetahui
13. Perinium terasa 7. Identifikasi pengaruh nyeri
tertekan menurun pengaruh nyeri pada pada kualitas
14. Uterus teraba kualitas hidup hidup pasien
membulat menurun 8. Untuk mengetahui
15. Ketegangan otot 8. Memonitor keberhasilan
menurun keberhasilan terapi terapi
16. Pupil dilatasi menurun komplementer yang komplementer
17. Muntah menurun sudah diberikan yang sudah
18. Mual menurun diberikan
19. Frekuensi nadi 9. Untuk mengetahui
membaik 9. Memonitor efek efek samping
20. Pola nafas membaik samping penggunaan penggunaan
21. Tekanan darah analgetik analgetik
membaik
22. Proses berfikir B. Terapeutik
membaik B. Terapeutik 10. Agar pasien dapat
23. Fokus membaik 10. Berikan teknik mengurangi rasa
24. Fungsi berkemih nonfarmakologi nyeri
membaik untuk mengurangi
25. Prilaku membaik rasa nyeri
26. Nafsu makan 11. Kontrol lingkungan 11. Untuk mengetahui
membaik yang memperberat lingkungan yang
27. Pola tidur membaik rasa nyeri memperberat rasa
nyeri pasien
12. Fasilitasi istirahat 12. Agar pasien dapat
dan tidur istirahat dan tidur
dengan nyaman
13. Pertimbangkan jenis 13. Agar dapat
dan sumber nyeri memilih jenis dan
dalam pemilihan sumber nyeri
strategi meredakan
nyeri
C. Edukasi C. Edukasi
14. Jelaskan penyebab, 14. Untuk mengetahui
periode dan pemicu penyebab periode
nyeri nyeri dan pemicu
nyeri
15. Jelaskan strategi 15. Agar pasien
meredakan nyeri mengetahui
strategi
meredakan nyeri
16. Anjurkan memonitor 16. Agar pasien dapat
nyeri secara mandiri memonitor nyeri
secara mandiri
17. Anjurkan 17. Untuk
menggunakan mengurangi rasa
analgetik secara nyeri
tepat 18. Agar pasien dapat
18. Anjurkan teknik menerapkan
nonfarmakologi teknik
untuk mengurangi nonfarmakologi
rasa nyeri secara mandiri
D. Kolaborasi
D. Kolaborasi 19. Untuk
19. Kolaborasi mengurangi rasa
pemberian analgetik, nyeri pasien
jika perlu
D. IMPLEME
NTASI
No Tgl/ jam Implementasi Respon Paraf
1
30septemb 1. Mengidentifikasi
Ds : pasien mengatakan
er 2020 lokasi, karakteristik,
nyeri pada bagian
durasi, frekuensi,
genetalia, nyeri terjadi
kualitas, intensitas
setelah BAB dan BAK
nyeri.
nyeri terasa panas dan
pedih dan timbul secara
terus menerus
Do : Pasien
Ds : pasien mengatakan
2. Mengidentifikasi skala
skala nyerinya 6
nyeri
Do : pasien tampak
meringis
Ds : pasien mengatakan
3. Mengidentifikasi
nyeri terasa seperti panas
respons nyeri non
verbal Do : pasien tampak
meringis
Ds : pasien mengatakan
4. Mengidentifikasi
merasakan sangat nyeri
faktor yang
terika setelah BAB dan
memperberat dan
BAK
memperingan nyeri
Do : pasien tampak
meringis
Ds : pasien mengatakan
5. Mengidentifikasi
nyerinya terjadi karena
pengetahuan dan
selesai bak dan bab
keyakinan tentang
nyeri Do : pasien tampak
meringis
Ds : pasien mengatakan
6. Memonitor
nyeri berkurang menjadi
keberhasilan terapi
skala 5
komplementer yang
sudah diberikan Do : pasien tampak sulit
tidur
Ds : pasien mengatakan
7. Memonitor efek
masih mengeluh nyeri
samping penggunaan
analgetik Do : tidak tampak gejala
efek samping anal getik
B. Terapeutik
8. Memberikan teknik Ds : pasien mengatakan
nonfarmakologi untuk mengerti mengenai
mengurangi rasa nyeri teknik yang diberikan
Do : pasien mampu
mengulangi teknik yang
diberikan
Ds : oasien mengatakan
9. Mengontrol kurang nyaman saat
lingkungan yang berbaring
memperberat rasa
Do : oasien tampak sulit
nyeri
tidur
Ds : oasien mengatakan
10. Mempasilitasi istirahat
tidak bisa tidur dengan
dan tidur
lampu menyala
Ds : pasien mengerti
mengenai anjuran yang
11. Menganjurkan
diberikan
memonitor nyeri
secara mandiri Do: pasien mampu
menangani nyerinya
secara mandiri
D. Kolaborasi
19. Mengkolaborasi Ds : pasien mengeluh
pemberian analgetik, jika nyeri
perlu
Do : alangetik diberikan
1
30septemb 1. Mengidentifikasi
Ds : pasien mengatakan
er 2020 lokasi, karakteristik,
nyeri pada bagian
durasi, frekuensi,
genetalia, nyeri terjadi
kualitas, intensitas
setelah BAB dan BAK
nyeri.
nyeri terasa panas dan
pedih dan timbul secara
terus menerus
Do : Pasien
Do : pasien tampak
meringis
Do : pasien tampak
meringis
B. Terapeutik
8. Memberikan teknik Ds : pasien mengatakan
nonfarmakologi untuk mengerti mengenai
mengurangi rasa nyeri teknik yang diberikan
Do : pasien mampu
mengulangi teknik yang
diberikan
Ds : oasien mengatakan
9. Mengontrol kurang nyaman saat
lingkungan yang berbaring
memperberat rasa
Do : oasien tampak sulit
nyeri
tidur
Ds : oasien mengatakan
10. Mempasilitasi istirahat
tidak bisa tidur dengan
dan tidur
lampu menyala
Ds : pasien mengerti
mengenai anjuran yang
11. Menganjurkan
diberikan
memonitor nyeri
secara mandiri Do: pasien mampu
menangani nyerinya
secara mandiri
D. Kolaborasi
19. Mengkolaborasi Ds : pasien mengeluh
pemberian analgetik, jika nyeri
perlu
Do : alangetik diberikan
E. EVALUASI
Tgl/Jam No Dx Evaluasi Hasil
01/10/ 1 S:
2020 pasien mengatakan keluhan nyerinya berkurang
12.30 O:
pasien tampak meringis dan skala nyeri 4
A:
tujuan tercapai masalah teratasi sebagian
P lanjutkan intervensi
1. Anjurkan mengatasi nyeri dengan teknik nonfarmakologi
2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Denpasar, …………………….20…..
Mengetahui
PembimbingKlinik/CI Mahasiswa
(……………………….) (……………….......……….)
NIP: NIM:
Clinical Teacher/CT 1
(……..……………..................…)
NIP: