SISTEM RESPIRASI
Disusun oleh :
VERA SYAHRINISYA
RONAULI SITOMPUL
MUTHIA MUCHIZAH
WULAN NOPRIANTI
ANDINI TRIANA
ANDRE ANDIKA
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada Mata Kuliah
Keperawatan gerontik yang terkhusus pada materi “Sistem Respirasi (Pernafasan)”. Salawat
dan salam tidak lupa kami kirimkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari alam kebodohan menuju zaman yang serba modern ini dengan
perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Adapun makalah tentang “Sistem Pernafasan” ini ditulis untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Keperawatan gerontik.
Dengan adanya penulisan tentang Sistem Pernafasan ini diharapkan bermanfaat untuk
seluruh rekan-rekan sekalian. Dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu.
Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang .
Akhir kata, Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan penulisan
C. Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran
gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru
“pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran
yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot
interkosta bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.
Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea
Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka
Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan keparu-
paru
Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung
bronkiol.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem Respirasi.?
2. Apa saja Klasifikasi pernapasan?
3. Apa saja Anatomi fisiologi sistem respirasi?
4. Apa Penyakit yang sering timbul pada sistem Pernapasan beserta gejala dan
penanggulangan nya?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Memahami pengertian sistem pernapasan.
2. Mengetahui klasifikasi pernapasan.
3. Memahami Organ sistem pernapasan beserta fungsinya
4. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan dan cara
penanggulangannya
BAB II
PEMBAHASAN
2. Faring ( tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi
sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian
belakang.
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang
rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis.
Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki
katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga
makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara
dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada
saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa
menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara.
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai
suara.
Fungsi laring yaitu :
1.menghasilkan suara
2.mengarahkanan makanan masuk
3. melindungi saluran pernapasan
4.penghubung faring dan trakea
4. Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-
benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Fungsi trakea dalam sistem pernapasan cukup penting, yaitu mengalirkan udara dari dan
menuju paru-paru. Organ ini berbentuk tabung berongga lebar, yang menghubungkan laring
ke bronkus paru-paru.
5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang
menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan
mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya
bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis,
pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan
alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada
mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan
epitel. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang
dihirup agar mencapai paru-paru.
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk
secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-
paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-
paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar
untuk pertukaran gas.
Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi.
1. Mekanisme Pernafasan Dada
a) Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi > tulang rusuk
terangkat (posisi datar) > paru-paru mengembang > tekanan udara dalam paru-paru menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar > udara luar masuk ke paru-paru.
b) Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi > tulang rusuk menurun > paru-paru menyusut >
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar > udara
keluar dari paru-paru.
2. Mekanisme Pernapasan Perut
a) Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi > posisi dari melengkung menjadi
mendatar > paru-paru mengembang > tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar > udara masuk
b) Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Otot diafragma relaksasi > posisi dari mendatar kembali melengkung > paru-paru
mengempis > tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar > udara
keluar dari paru-paru.
Tak hanya membantu Anda bernapas, fungsi sistem pernapasan lainnya, yakni:
A. Kesimpulan
Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Jenis pernapasan
ada 2, yaitu sebagai berikut :
Pernapasan Dada: Yaitu pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
Pernapasan Perut: Yaitu pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan
di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
B. Saran
Penulis berharap agar Pembaca dapat mengerti tentang Sistem Pernapasan mulai dari
Definisi sampai dengan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam Sistem pernapasan.
Mahasiswa selaku calon perawat dapat lebih mengenal tentang pembahasan ini, dan dapat
mensosialisasikan kepada masyarakat luas disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
C. Pearce, Evelyn. 1993. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia.
Dr. Tambayong, Jan. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran EGC.
http://yuniherawati.wordpress.com/2012/11/27/makalah-sistem-pernapasan/
http://blackhazel.blogspot.com/2013/03/makalah-biologi-sistem-pernafasan-pada.html
http://www.scribd.com/doc/7631580/Sistem-Pernafasan
http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajar-
biologi-online
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan
http://keypynk.blogspot.com/2013/03/makalah-sistem-pernapasan_21.html
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca
Exact.