Mengetahui,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
Normal (sistem
Organisme
pertahanan
Membentuk trombus
Kuman pathogen Eksudat masuk ke alveoli
mencapai bronkioli
Koagulasi
merusak sel epitel
Sel darah merah, leukosit,
pnemokokus mengisi alveoli Lapisan pleura
Cairan edema + tertutup tebal
leukosit ke alveoli
Leukosit+Fibrin
mengalami konsolidasi Nekrosis hemoragik
Konsolidasi Paru
Leukositosis menyebabkan
Produksi sputum
Penurunan kapasitas vital, respon peradangan
meningkat
compliance paru menurun
Peningkatan suhu tubuh
Bersihan jalan napas
Kekurangan distribusi oksigen
Hipertermia tidak efektif
Keletihan
Abses pneumatocele
Pola napas tidak Penyulit pada
Intoleransi aktivitas (kerusakan jaringan
efektif kembang kempis paru
parut pada paru)
F. Manifestasi Klinis
1. Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam yang timbul dengan cepat
(39,5 ºC sampai 40,5 ºC).
2. Nyeri dada yang ditusuk-tusuk yang dicetuskan oleh bernafas dan batuk.
3. Takipnea (25 – 45 kali/menit) disertai dengan pernafasan mendengur, pernafasan
cuping hidung
4. Nadi cepat dan bersambung
5. Bibir dan kuku sianosis
6. Sesak nafas
Tabel Frekuensi Napas sesuai usia
G. Komplikasi
1. Efusi pleura
2. Hipoksemia
3. Pneumonia kronik
4. Bronkaltasis
5. Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru-paru yang
diserang tidak mengandung udara dan kolaps).
6. Komplikasi sistemik (meningitis)
H. Penatalaksanaan Medis Pneumonia
Penatalaksanaan medis secara umum untuk pneumonia adalah :
1. Pemberian antibiotik seperti : penicillin, cephalosporin pneumonia
2. Pemberian antipiretik, analgetik, bronkodilator
3. Pemberian oksigen
4. Pemberian cairan parenteral sesuai indikasi.
Sedangkan untukpenyebab pneumonia bervariasi sehingga penanganannya pun akan
disesuaikan dengan penyebab tersebut. Selain itu, pengobatan pneumonia tergantung
dari tingkat keparahan gejala yang timbul.
1. Bagi pneumonia yang disebabkan oleh bakteri
Dengan pemberian antibiotik yang tepat. Pengobatan harus komplit sampai benar-
benar tidak lagi muncul gejala pada penderita. Selain itu, hasil pemeriksaan X-Ray dan
sputum tidak tampak adanya bakteri pneumonia
a. Untuk bakteri Streptococcus pneumonia
Dengan pemberian vaksin dan antibotik. Ada dua vaksin yaitu pneumococcal
conjugate vaccine yaitu vaksin imunisasi bayi dan untuk anak dibawah usia 2
tahun dan pneumococcal polysaccharide vaccine direkomendasikan bagi orang
dewasa. Antibiotik yang digunakan dalam perawatan tipe pneumonia ini yaitu
penicillin, amoxicillin, dan clavulanic acid, serta macrolide antibiotics
b. Untuk bakteri Hemophilus influenzae
Antibiotik cephalosporius kedua dan ketiga, amoxillin dan clavulanic acid,
fluoroquinolones, maxifloxacin oral, gatifloxacin oral, serta sulfamethoxazole dan
trimethoprim.
c. Untuk bakteri Mycoplasma
Dengan antibiotik macrolides, antibiotic ini diresepkan untuk mycoplasma
pneumonia,
2. Bagi pneumonia yang disebabkan oleh virus
Pengobatannya sama dengan pengobatan pada penderita flu. Yaitu banyak
beristirahat dan pemberian nutrisi yang baik untuk membantu daya tahan tubuh.
Sebab bagaimana pun juga virus akan dikalahkan juka daya tahan yubuh sangat
baik,
Dahlan, Zul. 2007. Pneumonia : Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 2 Jilid 4.
Yogyakarta: UGM