Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TB PARU-PARU

Disusun oleh :
• Dimas Rifqi Hidayat
• Lutfatul Ilmiah
• Azkia Syiddatussilmi
1. Pengertian Penyakit Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
Mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan bronkus. TBC paru tergolong
penyakit airborneinfection, yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara pernapasan
kedalam paru-paru. Kemudian kuman menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya melalui
system peredaran darah, system saluran limfe, melalui bronkus atau penyebaran langsung
kebagian tubuh lainnya(Widyanto&Triwibowo, 2013)

2. Etiologi Tuberkulosis
TB paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil TBC (Mycrobacterium
Tuberculosi Humanis). Mycrobacterium tuberculosis Merupakan jenis kuman berbentuk
batang berukuran sangat kecil dengan panjang1-4 µm dengan tebal 0,3-0,6µm. Sebagian besar
komponen Mycrobacterium tuberculosisa berupa lemak atau lipid yang menyebabkan kuman
mampu bertahan terhadap asam sertazat kimia dan faktorfisik. Kuman TBC bersifat aerob yang
membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Mycrobacterium tuberculosis banyak
ditemukan didaerah yang memiliki kandungan oksigen tinggi.
3. Manifestasi Klinis Tuberkulosis

Gejala Sistemik
1) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
2) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
Terkadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul
3) Penurunan nafsu makan dan berat badan 
4) Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala Khusus
1) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju keparu-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,akan
menimbulkan suara “mengi”,suara nafas melemah yang disertai sesak.
2) Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
4) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang
selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
4. Patogenesis Tuberkulosis

TBC paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil TBC (Mycrobacterium Tuberculosi Humanis).
Karena ukurannya yang sangat kecil, kuman TB dalam percikrenik (dropletnuclei) yang terhirup,dapat
mencapai alveolus. Masuknya kuman TBC ini akan segera diatasi oleh mekanisme imunologis nonspesifik.

5. Komplikasi Tuberkulosis
1. Hemomtisis berat (perdarahan dari jalan nafas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian
karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.
2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial.
3. Bronki ektasis (peleburan bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada
proses pemulihan atau reaktif pada paru).
4. Pneumothorak (adanya udara dalam rongga pleura) spontan : kolaps sepontan karena
kerusakan jaringan paru.
5. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal, dan sebagainya.
6. Insufisiensi kardiopulmonar (Cardial Pulmonary Insuffciency).
6. Pathway Tuberkulosis
Penatalaksanaan Medis
1. Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan penderita TB paru
BTA positif. Pemeriksaan meliputi tes tuberkulin, klinis dan radiologis.
2. Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan masal terhadap kelompok-kelompok populasi tertentu misalnya:
Karyawan rumah sakit/Puskesmas/Balai pengobatan dan penghuni rumah tahanan.
3. Kemoprofilaksis dengan menggunakan INH 5 mg/kgBB selama 6-12 bulan dengan tujuan menghancurkan
atau mengurangi populasi bakteri yang masih sedikit. Indikasi kemoprofilaksis primer atau utama adalah
bayi yang menyusui pada ibu dengan BTA positif, sedangkan kemoprofilaksis sekunder diperlukan bagi
kelompok berikut:
a). Bayi dibawah lima tahun dengan hasil tes tuberkulin positif karena resiko timbulnya TB milier dan
miningitis TB,
b). Anak dan Remaja dibawah 20 tahun dengan hasil tuberkulin positif yang bergaul erat dengan penderita
TB yang menular,
c). Individu yang menunjukkan konversi hasil tes tuberkulin dari negatif menkadi positif,
d). Penderita yang menerima pengobatan steroid atau obat immunosupresif jangka panjang,
e). Penderita diabetes melitus.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukosa yang berlebihan, eksudat dalam jalan alveoli,
sekresi bertahan/sisa sekresi.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi, keletihan, keletihan otot pernapasan.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler.
4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan.
5. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera.
6. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit.
7. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi.
8. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
9. Resiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan.
10. Ketidakefektifan perkusi jaringan otot.
11. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status
kesehatan, infeksi/kontaminasi interpersonal, ancaman pada konsep diri.
KESIMPULAN
Tuberculosis (TBC) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman mycrobacterium
tuberculosis yang menyerang paru-paru dan bronkus. TBC paru tergolong penyakit air borne
infection, yang masuk kedalam tubuh manusia melalui udara pernapasan ke dalam paru-paru.
Mycobacterium tuberkulosis merupakan bentuk kuman berbentuk batang berukuran sangat kecil
dengan panjang 1-4 µm dengan tebal 0,3-0,6 µm.
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Karena ukurannya yang sangat kecil, kuman TB dalam percik
renik (dopret nuclei) yang terhirup, dapat mencapai alveolus. Masuknya kuman TBC ini akan
segera diatasi oleh mekanisme imonologis non spesifik. Makrofag alveolus akan memfagosit
kuman TBC dan biasanya sanggup menghancurkan sebagian besar kuman TBC. Akan tetapi,
pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak mampu menghancurkan kuman TBC dan kuman akan
bereplikasi dalam makrofag. Komplikasi yang sering terjadi pada tuberkulosis antara lain :
Hemomtasis berat, kolaps, Bronki ektasis, Pneumothorak, Penyebaran infeksi, dan Infufisiensi
kardiopulmonar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai