Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, juga merdeka
dari birokratisasi. Dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit dan mahasiswa diberikan kebebasan
untuk memilih bidang yang mereka sukai. Menurut Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna
untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih
mata kuliah yang akan mereka ambil. Adanya konsep belajar merdeka tentunya bertujuan untuk
memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Konsep tersebut terus
dikembangkan oleh kemendikbud sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang
berkualitas.
Sumber: https://sevima.com/apa-itu-merdeka-belajar-kampus-merdeka/.
Berdasarkan wacana di atas, silakan ungkapkan pendapat Anda dan diskusikan bersama teman-teman di
ruang ini. Sertakan teori dan sumber-sumber pendukung yang memperkuat pendapat Anda.
Jawaban:
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah kebijakan yang bertujuan memberikan keleluasaan dan
kebebasan kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah yang ingin diambil, serta memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus.
Hal ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya di bidang-
bidang yang diinginkan, sehingga dapat menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas.
Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan mahasiswa dalam mempelajari materi yang
diinginkan, serta meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran.
Konsep Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan sebuah upaya yang baik untuk memberikan
kebebasan pada mahasiswa untuk mengambil keputusan dalam memilih mata kuliah yang ingin diambil
sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi mahasiswa karena mereka dapat
mengambil mata kuliah yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut teori Humanistic Learning, belajar harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan,
minat, dan potensi siswa.
Dengan memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang sesuai dengan minat
dan bakat mereka, maka mereka akan merasa lebih termotivasi dalam belajar dan mencapai tujuan
akademik mereka.
Selain itu, konsep Merdeka Belajar-Kampus Merdeka juga dapat membantu mengurangi tingkat dropout
karena mahasiswa merasa lebih terlibat dalam proses belajar mereka.
Namun, dalam implementasinya, konsep ini juga harus diiringi dengan pembinaan dan bimbingan yang
baik dari pihak kampus agar mahasiswa tidak salah dalam memilih mata kuliah dan tetap dapat
memenuhi persyaratan kelulusan.
Selain itu, pihak kampus juga harus memastikan ketersediaan sumber daya dan infrastruktur yang
memadai untuk mendukung pelaksanaan konsep ini.
Selain itu, konsep merdeka belajar dan kampus merdeka juga sejalan dengan perkembangan zaman
yang semakin digital dan global.
Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi untuk belajar secara online, mengikuti program pertukaran
pelajar ke luar negeri, atau mengikuti program magang di perusahaan terkemuka.
Hal ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa serta mempersiapkan
mereka untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa implementasi konsep merdeka belajar dan kampus merdeka masih
menghadapi banyak tantangan, seperti kurangnya sumber daya dan dukungan dari pemerintah,
kurangnya kesadaran dan kesiapan dari lembaga pendidikan dan stakeholder terkait lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan konsep ini
dengan baik.
Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa konsep merdeka belajar dan kampus merdeka memiliki
potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan membuka peluang yang
lebih luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan mempersiapkan diri menghadapi
tantangan masa depan.
Sumber:
Santoso, Anang, dkk. 2021. Bahasa Indonesia Edisi 2. Banten: Penerbit Universitas Terbuka
Nurhayati, S. (2021). Merdeka Belajar: The Development of Higher Education Policy in Indonesia. Jurnal
Ilmu Pendidikan, 26(1), 1-8. https://doi.org/10.17977/jip.v26i1.3648