Anda di halaman 1dari 6

Saudara kita sudah sampai pada minggu keempat.

Diskusi kita kali ini berkaitan dengan


keterampilan berbicara dan mengambil topik Merdeka belajar.

Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga


pendidikan, juga merdeka  dari birokratisasi. Dosen dibebaskan dari birokrasi vang
berbelit dan mahasiswa diberikan  kebebasan  untuk memilih  bidang yang mereka
sukai. Menurut Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Merdeka Belajar
– Kampus Merdeka merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang
bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna
untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Adanya konsep belajar
merdeka tentunya bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk
belajar di luar kampus. Konsep tersebut terus dikembangkan oleh kemendikbud
sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas.

Sumber: https://sevima.com/apa-itu-merdeka-belajar-kampus-merdeka/.

Berdasarkan wacana di atas, silakan ungkapkan pendapat Anda dan diskusikan


bersama teman-teman di ruang ini.  Sertakan teori dan sumber-sumber pendukung
yang memperkuat pendapat Anda.

 Selamat Berdiskusi

Menurut Buku Panduan Merdeka Belajar, program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran diluar
program studi. Diluar program studi (prodi) ini terdiri dari satu semester diberi
kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar mata kuliah prodi dan dua semester
aktivitas pembelajaran diluar perguruan tinggi.

Menurut pendapat saya, program Merdeka Belajar ini sangat baik untuk dilaksanakan.
Berikut pertimbangannya:

1. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran diluar mata


kuliah prodi. Hal ini dapat memberikan kesempatan yang cukup luas untuk
memperkaya ilmu pengetahuan baru dimana dapat dikombinasikan dengan ilmu
dan konsep dasar dari mata kuliah prodi. Terlebih dengan sudah masuk dalam
Industri 4.0 sehingga konsep ilmu yang dibutuhkan tidak cukup dengan satu
dimensi berpikir dan ilmu saja, namun butuh multidisiplin ilmu yang saling
menguatkan. Contohnya: Saat ini saya belajar pada Prodi Statistika. Dengan
adanya program ini, saya diberi kesempatan untuk bisa mempelajari beberapa
mata kuliah pada prodi lain, Sistem Informasi misalnya. Dengan adanya
pengetahuan dari multidisolin ilmu tersebut, maka hasil dari kolaborasinya dapat
mengolah Big Data dipadukan Machine Learning sehingga dapat secara sistem
melakukan interpretasi dari pengolahan data.
2. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk pembelajaran diluar perguruan
tinggi. Hal ini dapat memberikan dua pengalaman baru. Pertama, pengalaman
untuk berkolaborasi dan bersatu dengan perguruan tinggi lain sehingga
mendapatkan perspektif lain dari satu atau lebih ilmu pengetahuan. Kedua,
pengalaman kepada masyarakat dan perusahaan. Ilmu yang didapat tersebut
perlu untuk diaplikasikan kepada studi kasus nyata sehingga mendapatkan
pengalaman berbeda dalam menyelesaikan suatu permasalahan nyata, baik
kepada dan untuk masyarakat maupun perusahaan. Ilmu pengetahuan yang baik
adalah yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak. Dengan begitu,
maka program Merdeka Belajar diluar perguruan tinggi ini memberikan
kesempatan tersebut.

Demikian tanggapan saya untuk diskusi ini. Terima kasih atas kesempatannya. Mohon
maaf jika ada yang salah dalam penyampaian.

Referensi:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar -


Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI. Dapat diakses
melalui https://dikti.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2020/05/Buku-Panduan-
Merdeka-Belajar-Kampus-Merdeka-2020-1.pdf

Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari kebijakan
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar
Program Studi. Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan
hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan
pendidikan tinggi. Landasan hukum pelaksanaan program kebijakan Hak Belajar Tiga
Semester di Luar Program Studi diantaranya, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor
11 Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor
16 Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor
17 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa.
Landasan Hukum
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia
kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan
untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia
industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat.
Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu
relevan. Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi
jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di
perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang
inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Program utama
yaitu: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi
perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum,
dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan
mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di maksud berupa 1
semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester
melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.
Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya melakukan
magang/ praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek
pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti
pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan,
membuat studi/ proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan. Semua
kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka
diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan
meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan
lapangan kerja baru. Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah
satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered
learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan
tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan
seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi,
manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Melalui program merdeka
belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka hard dan soft skills
mahasiswa akan terbentuk dengan kuat. Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan
yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia
industri, maupun dinamika masyarakat.

Tujuan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga
semester di luar program studi” adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik
soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman,
menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai
dengan passion dan bakatnya.
Menurut pendapat saya ini adalah Langkah yang bagus dan setuju dimana setiap
mahasiswa bebas memilih mata kuliah sesuai dengan bakat dan hobi dari mahasiswa
tersebut dan konsep ini saya yakin dapat memacu niat belar para mahasiswa.

Sumber: http://dikti.kemdikbud.go.id/

Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang
berguna untuk memasuki dunia kerja.

Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada  lembaga pendiikan, dan
merdeka  dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi vang berbelit serta mahasiswa
diberikan  kebebasan  untuk memilih  bidang yang mereka sukai. Konsep belajar merdeka
dikembangkangkan oleh kemendikbud sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin
masa depan yang berkualitas.

Kampus merdeka pada dasarnya menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa
mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi. Konsep ini pada dasarnya menjadi
sebuah lanjutan dari sebuah konsep yang sebelumnya yaitu merdeka belajar. Kampus Merdeka
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Dalam penerapannya, konsep ini nantinya mahasiswa akan diberikan keleluasaan selama dua
semester pada program belajarnya untuk melakukan kegiatan diluar kelas. Konsep ini pada
dasarnya menjadikan mahasiswa untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan diluar kelas.

Tujuan dari penerapan kampus yang merdeka adalah agar mahasiwa nantinya memiliki
kemampuan untuk menguasai beragam keilmuan yang berguna didunia kerja nantinya. Dalam
kampus yang merdeka sendiri ada empat kebijakan yaitu :

1. Mengubah PTN satker menjadi sebuah PTN BH


Dalam kebijakan kemendikbud dalam kaitannya dengan penerapan kampus yang
merdeka adalah mengubah PTN satker untuk kemudian menjadi PTN BH.
2. Adanya penyederhanaan pada akreditasi perguruan tinggi
Kebijakan ini berkaitan dengan program re-akreditasi yang pada dasarnya bersifat
otomatis untuk semua peringkat dan juga bersifat sukarela bagi perguruan tinggi.
3. Membuka prodi baru
Kebijakan ini berkaitan dengan otonomi bagi setiap perguruan tinggi baik PTN ataupun
PTS untuk membuka atau mendirikan sebuah program studi yang baru.
4. Adanya kegiatan dua semester diluar kampus
Adanya kebijakan untuk melakukan kegiatan selama dua semester diluar kampus pada
dasarnya menjadi sebuah bentuk kemerdekaan yang didapatkan oleh mahasiswa.
Kegiatan diluar kampus bisa dilakukan dengan berbagai macam hal mulai dari magang
atau praktik pada suatu organisasi. Mengajar pada sebuah sekolah didaerah terpencil
pada dasarnya juga menjadi salah satu contoh penerapan kegiatan dua semester diluar
kampus. Mahasiswa juga bisa melakukan kegiatan membantu riset atau penelitian
dosen serta membantu mahasiswa S2 dan S3 melakukan penelitian.

Seperti kita ketahui dunia kerja sangat berbeda jauh dengan dunia akademik. Sering kali teori-
teori yang kita peroleh dikampus berbeda penerapannya di dunia kerja. Adanya kebijakan
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk
melakukan kegiatan diluar kelas akan mendorong mereka untuk mandiri. Kampus yang
memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk kegiatan diluar kelas akan membantu
mereka lebih tahu penerapan ilmunya dalam suatu bidang kerja. Kebijakan ini akan :

- Menciptakan adanya SDM yang siap menghadapi dunia kerja yang saat ini semakin sulit
- Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan
keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
- Membentuk pola pikir mahasiswa agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
- Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan
- Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era
teknologi informasi dan komunikasi terkini.

Sumber : https://sevima.com/apa-itu-merdeka-belajar-kampus-merdeka/

Anda mungkin juga menyukai