Anda di halaman 1dari 2

Saudara Mahasiswa...silahkan diskusikan topik berikut ini.

1. Dalam undang-undang perbankan dirumuskan bahwa “bank dilarang melakukan kegiatan


perasuransian”. Namun kenyataan dilapangan kita masih menemui adanya bancassurance.
Bagaimana penjelasan anda tentang bancassurance terkait dengan undang-undang yang melarang
bank melakukan kegiatan perasuransian!

Berdasarkan undang-undang perbankan menyatakan bahwa bank umum dilarang melakukan


peransuransian. Dari sisi hukum, Bancassurance merupakan aktivitas hukum yang timbul dari perjanjian
antara perusahaan asuransi dengan pihak bank dimana bank sepakat untuk bertindak sebagai agen
penjualan produk-produk asuransi di dalam wilayah jangkauan pasar yang dimiliki oleh bank tersebut.
Dari hasil penjualan produk asuransi tersebut, bank akan mendapatkan pembayaran dalam bentuk fee
ataupun komisi dalam jumlah yang telah disepakati. Di Indonesia sampai saat ini keberadaan
bancassurance masih belum diatur secara hukum. Dalam pasal 10 (b) Undang-undang Perbankan
memang dengan tegas diatur bahwa bank tidak diperbolehkan melakukan usaha perasuransian. Akan
tetapi, dalam bancassurance pihak bank bukanlah sebagai pihak yang memproduksi jasa pertanggungan
tersebut dan kemudian menjualnya kepada para konsumen atau nasabahnya, melainkan hanya sebagai
alat ataupun agen yang merupakan perpanjangan tangan dari perusahaan asuransi kepada calon
tertanggung. Mengenai konsekuensi produk yang dijual tersebut, bukanlah merupakan kewajiban dari
bank untuk memenuhinya, akan tetapi perusahaan asuransi yang menjadi mitra bank dalam perjanjian
bancassurance tersebut. Sebenarnya, aktivitas untuk mengageni produk untuk dijual kepada nasabah
bank, bukan hanya terlihat dalam bancassurance, akan tetapi juga dalam penggunaan bank sebagai alat
penjualan produk-produk yang dibungkus bersamaan dengan peluncuran produk-produk perbankan.
Misalnya reksa dana, dan produk-produk kombinasi lainnya. Oleh karena itu, langkah Bank untuk
menjadi channel distribution produk asuransi tersebut seharusnya tidak mendapat larangan karena
secara komersial mampu meningkatkan kinerja dan peningkatan pencapaian keuntungan dari kedua
pelaku lembaga keuangan tersebut.

2. Bagaimana kondisi lembaga keuangan pada perekonomian sekarang ini?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mencermati stabilitas sektor jasa keuangan di tengah pandemi Covid-
19, yang hingga April tercatat masih dalam kondisi terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan intermediasi
sektor jasa keuangan yang membukukan kinerja positif dan profil risiko industri jasa keuangan tetap
terkendali. Data perekonomian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan tekanan
yang signifikan terhadap perekonomian global. IMF pada World Economic Outlook April 2020
memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan terkontraksi sebesar 3% dengan pertumbuhan
emerging markets diproyeksikan juga terkontraksi sebesar 1%. Adanya keringanan kredit perbankan dan
perusahaan pembiayaan bagi debitur yang terdampak Covid 19, hingga 26 April telah dilakukan oleh 65
bank dengan nilai Rp113,8 triliun yang berasal dari 561.950 debitur. Jumlah ini termasuk restrukturisasi
kredit UMKM sebesar Rp60,9 triliun dari 522.728 debitur. Sementara untuk perusahaan pembiayaan,
sampai dengan 27 April, sebanyak 166 perusahaan telah menerima pengajuan permohonan keringanan
debitur dengan jumlah kontrak restrukturisasi yang disetujui sebanyak 253.185 dengan nilai Rp13,2
triliun. Sementara 367.465 kontrak dengan nilai Rp25,36 triliun sedang dalam proses. OJK juga
menyambut baik dan mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan kebijakan stimulus
perekonomian lanjutan terkait pemberian subsidi bunga bagi debitur bank dan perusahaan pembiayaan.
OJK dan Pemerintah akan menyiapkan ketentuan pelaksanaan program stimulus lanjutan ini.

Sumber:https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol9446/tinjauan-hukum-bancassurance
diindonesia

https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Siaran-Pers-OJK-CermatiKondisi-
Sektor-Jasa-Keuangan-di-Tengah-Pandemi-Covid-19.aspx

Silahkan dikemukakan pendapatnya masing masing, jika perlu dukung dengan tabel atau gambar yang
menguatkan pendapat tersebut.

Jangan lupa menulis sumber materi untuk menghindari indikasi plagiasi. Hindari copy paste jawaban
teman. Copy paste diperbolehkan dari sumber utama (buku/jurnal) namun diwajibkan untuk
di rewrite terlebih dahulu dan dilengkapi sumber referensi sebelum di upload.

Selamat berdiskusi. Salam literasi.

Anda mungkin juga menyukai