Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA

HASIL MENERAPKAN TEKNIK MEMBACA SQ3R PADA ARTIKEL


“BELAJAR MALU DARI PUTRI MALU” OLEH JAYA SUPRANA

TAHUN AJARAN 2023

DISUSUN OLEH :

REFAEL RHEJA ILHAM SAPUTRA/ 052216123

PRODI S1 MENEJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TUTOR: BUDI TEGUH HARIANTO

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURABAYA


Kampus C Universitas Airlangga, Jl. Mulyorejo, Surabaya 60115 Telp. 031-5961861,
5961862 Faks. 031-5961860
E-mail: ut-surabaya[at]ecampus.ut.ac.id
PENJELASAN

SQ3R adalah singkatan dari lima langkah strategis dalam proses membaca yang
mempunyai arti sebagai berikut :
1. S = Survey (meninjau).
Survey adalah proses meninjau atau mengamati isi teks di dalam buku secara
sekilas. Hal-hal yang perlu ditinjau dalam sebuah buku biasanya meliputi :
• Judul dan Sub-Judul dalam buku. Untuk mengetahui gambaran mengenai
topik yang terkandung di dalamnya. Jika judul dihubungkan dengan sub-
judul maka akan dapat memberikan pembaca gambaran mengenai
kerangka pemikiran.
• Nama penulis dan biografi singkatnya. Untuk mengenal sisi penulis, dan
dapat memberikan petunjuk atau gambaran mengenai isi tulisannya.
• Tahun terbit. Untuk memberikan informasi mengenai aktualisasi buku.
• Jumlah halaman. Untuk menunjukkan panjang tulisan dan kedalaman
ulasan.
• Pendahuluan atau bagian pengantar. Untuk memberikan informasi
mengenai intisari gagasan penulis tema buku tersebut. Dan biasanya di
bagian ini akan diuraikan tentang permasalahan-permasalahan yang
dibahas penulis dalam bukunya, batasan-batasan masalah yang ada, dan
tujuan dari penulisan buku tersebut.
• Daftar isi. Untuk memberikan isi gambaran mengenai kerangka pemikiran
penluis, dan untuk mengetahui jumlah bab.
• Daftar gambar, bagan, grafik, dan tabel. Untuk memberi informasi
penting sebagai tambahan atas buku agar mudah diingat.
• Lampiran-lampiran. Untuk memberikan informasi tentang bukti-bukti
atau hal-hal yang berkaitan dengan isi dalam buku.
• Ikhtisar dan kesimpulan teks. Untuk memberi gambaran tentang isi pokok
atau hal penting pada sebuah uraian.
• Bibliografi atau daftar rujukan atau sumber. Untuk memberi informasi
mengenai sumber yang digunakan oleh penulis apakah benar dan dapat
dipercaya.
• Apendiks. Untuk memberikan tambahan informasi yang berguna
sementara pembaca membaca.
• Indeks. Untuk membantu menemukan atau mencocokan apa yang
dibutuhkan pembaca melalui kata kunci.
• Glosarium. Berisi pengertian istilah penting yang digunakan dalam buku.
Dengan melakukan survey, maka pembaca akan dapat mengenal teks
sebelum memulai membaca sehingga akan memperoleh pengetahuan dan
pemahaman tentang gambaran umum isi buku, topik yang dibahas di
dalam teks, gagasan penting dalam teks, susunan atau organisasi teks,
dan cara penyampaian gagasan yang dilakukan di dalam teks.
Sehingga akan dapat membuat pertimbangan-pertimbangan seperti, penting tidaknya
buku tersebut, sesuai tidaknya buku tersebut dengan kebutuhan kita, menarik dan
berkualitas tidaknya buku tersebut, dll.

2. Q = Question (Pertanyaan).
Question adalah proses yang dilakukan setelah melakukan survey dan dapat
membuat pertimbangan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang relevan
dengan gagasan utama yang harus pembaca ketahui agar dapat lebih memahami
isi dari buku. Dengan melakukan question akan dapat membantu pembaca
menentukan tujuan membaca, serta apa yang ingin diketahui oleh pembaca.
3. R = Read (membaca).
Read adalah proses membaca baris demi baris yang dilakukan dengan tidak
terlalu cepat dan hati-hati agar pembaca dapat memahami setiap isi dengan baik.
Setelah mengetahui informasi awal dan mampu menyusun pertanyaan sehingga
telah memiliki tujuan membaca, pembaca dapat mulai melakukan kegiatan inti
dengan sungguh-sungguh, aktif, dan teliti dalam rangka mencari jawaban atas
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan membaca ini dilakukan
dengan cara :
• Membaca tulisan hanya pada bab, sub-bab, atau bagian tertentu yang
menjadi sasaran membaca saja.
• Memfokuskan kegiatan membaca pada paragraf-paragraf yang dianggap
mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan
pertanyaan pembaca.
• Mencari ide-ide pokok serta detail yang penting yang mendukung tujuan
membaca.
• Membaca keterangan yang ada dibawah tabel, grafik, diagram, dan
gambar.
• Mempelajari gambar, tabel, grafik, dan diagram untuk menambah
pemahaman.
• Mengurangi kecepatan membaca pada bagian-bagian yang penting atau
yang dianggap sulit.
• Berhenti membaca, dan baca ulang pada bagian yang kurang dipahami.
• Melewati bagian yang telah kita pahami.
• Membaca bab demi bab, atau sub-judul demi sub-judul secara bertahap.
Dengan melakukan proses ini, pembaca diharapkan dapat menjawab
pertanyaan yang telah disusunnya. Serta dapat membuat catatan-catatan kecil
mengenai hal-hal yang penting sehingga akan mudah diingat.
3. R = Recite (menceritkan ulang)
Recite adalah proses menceritakan kembali apa yang telah dibaca oleh pembaca.
Proses ini dilakukan setelah mengetahui tiga poin sebelumnya. Proses yang biasa
disebut langkah pengendapan dan perenungan ini dilakukan untuk membuat
pembaca memahami topik dari buku yang telah dibaca dan diingat dengan cara
menceritakannya kembali menggunakan bahasa masing-masing dari pembaca itu
sendiri.
4. R = Review (meninjau ulang)
Review adalah proses yang dilakukan setelah membaca buku secara keseluruhan
dengan cara meninjau ulang. Dapat dilakukan dengan dua cara, pertama yaitu
meninjau ulang pertanyaan dan jawaban dari pembaca yang telah disusun. Kedua,
dengan meninjau ulang bagian-bagian pentingnya saja. Tujuannya adalah untuk
membantu pembaca menemukan pokok-pokok atau gagagasan-gagasan penting
yag perlu diingat kembali, menemukan jawaban pada bagian penting yang belum
dipahami, membantu memperdalam pemahaman pembaca, serta membantu
pembaca mengingat apa yang telah didapatkan untuk jangka waktu yang lama.
Dengan melakukan review, maka diharapkan pembaca akan dapat menambahkan
catatan-catatan penting yang sebelumnya terlewat atau belum sempat tercatat,
dan dapat menyempurnakan catatan bila terdapat kekurangan pada catatan
sebelumnya. Sehingga akan mempermudah di kemudian hari apabila pembaca
membutuhkan.
HASIL PENERAPAN SQ3R

1. Dengan melakukan survey pada artikel tersebut, berikut adalah sekilas bagian
yang saya dapatkan.
Judul artikel : Belajar Malu dari Putri Malu
Bagian pembuka : Ketika sedang mempelajari apa yang disebut malu demi
menyusun buku Malumologi (Elex Media Komputindo
2019), perhatian saya sempat tertarik pada sejenis tanaman
yang pada saat tersentuh spontan reaktif melayukan
dedaunan dirinya sendiri.
Jumlah paragraf : Tiga paragraf.
Bagian penutup : Ketika sedang mempelajari apa yang disebut malu demi
menyusun buku Malumologi (Elex Media Komputindo
2019), perhatian saya sempat tertarik pada sejenis tanaman
yang pada saat tersentuh spontan reaktif melayunkan
dedaunan dirinya sendiri.
Nama penulis : Jaya Suprana. Pendiri Sanggar Pembelajaran
Kemanusiaan.
Tahun penulisan : 2019.
Sumber artikel :
https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/20/115041065
/belajar-malu-dari-putri-malu?page=all#page2

2. Setelah melakukan survey, berikut adalah question atas hal yang menurut
saya menjadi topik penting dan harus dipertanyakan agar bisa mendapatkan
jawaban yang mudah diingat meski dalam jangka waktu yang lama.
1. Apa penyebab reaksi gerak dedaunan pada Putri Malu dapat terjadi?
2. Apa keuntungan yang didapat dari penguncupan dedaunan Putri
Malu?
3. Apa dedaunan Putri Malu dapat dikonsumsi oleh manusia dan
manfaat apa yang akan didapatkan?

3. Setelah melakukan survey dan menyusun question, jawaban yang saya


temukan dari melakukan kegiatan read adalah berikut:
1. Menurut para ilmuwan, reaksi gerak dedaunan putri malu yang
dilakukan dengan cara melayunkan diri itu disebabkan oleh perubahan
tekanan turgor pada tulang daun yang ikut bisa dirasakan oleh
dedaunan Putri Malu. Tiupan angin yang berhembus dengan kencang
dapat melebihi ambang batas sensitivas Putri Malu sehingga dapat
menyebakan dedaunnya menutup diri. Tak hanya sensitif dengan
sentuhan atau tiupan angin dedaunan Putri Malu juga akan menutup
diri pada saat matahari terbenam, dan akan membuka diri pada
keesokan harinya saat matahari terbit.
2. Selain untuk mengurangi batas sensitivasnya, penguncupan daun dari
dedaunan Putri Malu juga berguna sebagai bentuk perlindungan diri
dari hewan pemakan tumbuhan. Melalui cara pengelabuhan yang
pandai, predator akan kehilangan selera untuk memakan tumbuhan
yang terlihat melayu saat sedang menutup diri itu.
3. Kearifan kesehatan leluhur menyatakan bahwa air rebusan dari
dedaunan Putri Malu dapat membantu mengencerkan dahak yang
menyumbat saluran pernafasan manusia, karena pada dedaunan Putri
Malu diyakini mengandung khasiat anti inflamasi dan anti depresan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Putri Malu mempunyai manfaat bagi manusia, namun
tidak dapat dikonsumsi secara langsung.

Sekian jawaban tugas ini saya buat dengan sungguh-sungguh agar bisa mendapatkan nilai
yang baik, Terima kasih.
4. Setelah melakukan ketiga langkah diatas, dalam langkah recite berikut yang
dapat saya sampaikan:
Jaya Suprana adalah penulis dari artikel “Belajar Malu dari
Putri Malu” ide atau topik yang disampaikan dalam artikelnya itu ditemukan
secara tidak sengaja pada saat ia sedang melakukan penulisan bukunya yang
berjudul “Malumologi” yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, pada
tahun 2019 lalu.
Melalui artikelnya dapat saya ketahui bahwa tumbuhan
Putri Malu yang mempunyai nama ilmiah Mimosa Pudica ini ternyata banyak
memberikan manfaat dan pelajaran bagi manusia. Padahal selama ini
tumbuhan ini telah dianggap sebagai mahluk yang rendah karena dianggap
tumbuhan tidak mempunyai perasaan dan akal. Namun, tumbuhan Putri Malu
ini kan juga merupakan anugerah mahakarya dari Yang Maha Kuasa, melalui
keunikan yang dimiliki oleh tumbuhan ini dapat menjadi bukti nyata dan
alami dari kuasa Tuhan bahwa tumbuhan pun sebenarnya mempunyai
perasaan. Hanya saja banyak yang tak terlihat mata manusia dan banyak pula
yang tidak menyadari dan mengabaikan hal itu.
Reaksi gerak dedaunannya yang dapat langsung menutup
diri ketika batas ambang sensitivitasnya tersentuh menjadi ciri khas utama
tumbuhan ini. Tampaknya yang melayu saat perasaannya tersentuh dapat
menjadi keuntungan bagi dirinya untuk melindungi diri dari predator
pemakan tumbuhan.
Meski begitu, manfaat dari Putri Malu yang dapat
membantu mengobati manusia menjadi gagasan penting dalam artikel ini.
Melalui proses perebusan dedaunan Putri Malu yang mengandung khasiat
anti inflamasi dan anti depresan ini dapat membantu manusia dalam
mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernafasan pada musim
Corona lalu. Hal ini pun telah diakui dan dinyatakan kebenarannya oleh
kearifan kesehatan leluhur.
Sehingga dapat saya simpulkan bahwa rasanya sangat
memalukan karena manusia yang sering menganggap dirinya adalah ciptaan
yang paling sempurna ternyata malah sering bersikap seperti tidak
mempunyai perasaan, tidak mempunyai rasa malu dengan bertindak
semaunya. Sangat berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan oleh
Putri Malu, tumbuhan yang dianggap rendahan tersebut.

5. Langkah terakhir adalah review yaitu meninjau kembali artikel “Belajar Malu
pada Putri Malu” untuk memantapkan pemahaman mengenai artikel tersebut.
Poin penting yang menjadi gagasan utamanya adalah:
1. Perasaan malu yang dimiliki oleh tumbuhan yang dianggap rendah
justru malah dapat mengalahkan perasaan malu yang dimiliki oleh
manusia.
2. Manfaat dan khasiat tersembunyi yang dimiliki tumbuhan Putri Malu.
3. Mempunyai bahasa ilmiah Mimosa Pudica. Yang mana di Jerman
“Mimosa” malah dipakai menjadi bahasa cemooh untuk orang yang
mudah tersinggung..
4. Putri Malu atau tumbuhan juga merupakan mahkluk ciptaan Tuhan,
sebuah anugerah mahakarya dari Yang Maha Kuasa yang harus kita
jaga dan hargai keberadaannya.

Sekian tugas bahasa Indonesia ini saya buat dengan penuh sungguh- sungguh
dan jujur agar saya bisa mendapatkan nilai yang bagus. mohon kiranya untuk
diberikan kesempatan evaluasi apabila terdapat kekurangan yang harus
diperbaiki Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai