Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiwa : KATERINA PADJI


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042303931
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4111/PENGANTAR BISNIS
Kode/Nama UPBJJ : 53126/KUPANG
Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL TUGAS 3
Motivasi dalam bekerja dapat berangsur-angsur menghilang di tengah tumpukan beban
karyawanan yang tinggi. Semangat kerja yang rendah akan berdampak pada kinerja karyawan
yang semakin memburuk, produktivitas yang semakin rendah, dan pada akhirnya akan
menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan seorang
pemimpin yang mampu memompa kembali semangat kerja karyawan. Motivasi ibarat bensin
sebuah kendaraan, jika tidak ada bensin, kendaraan tidak dapat beroperasi dengan baik.
Demikian halnya dengan motivasi karyawan di sebuah perusahaan. Jika Anda seorang atasan,
Anda harus selalu berusaha memotivasi karyawan Anda, selain meningkatkan kerja sama tim,
karyawan yang termotivasi akan membantu Anda meraih profit yang ditargetkan secara
elegan.
Dewasa ini, perusahaan benar-benar dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam setiap
kegiatan operasionalnya. Salah satu cara mengantisipasinya adalah melalui pengembangan
sumber daya manusia yang lebih berkualitas dalam setiap keahlian yang dimilikinya. Tujuan
perusahaan dapat dicapai jika para karyawan memiliki gairah bekerja secara efektif, efisien
dan produktif untuk mencapai prestasi kerja secara optimal. Jika karyawan kurang bergairah
dalam bekerja maka sulit bagi perusahaan dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini
menuntut para pimpinan untuk menggunakan kewenangannya dan menjalankan fungsi-fungsi
manajerial dengan baik, untuk memperbaiki sikap dan perilaku karyawan supaya bekerja
lebih giat dan produktivitas kerjanya meningkat. Karyawan yang bertanggung jawab harus
memiliki kesadaran untuk menyeimbangkan antara kepentingan individu dan organisasi
melalui kerja sama yang saling menguntungkan agar dapat menghasilkan efektivitas dan
kualitas produk atau jasa sesuai harapan dari suatu organisasi.
Setiap perusahaan ingin karyawannya memiliki kemampuan produktivitas yang tinggi dalam
bekerja, ini merupakan keinginan ideal perusahaan yang berorientasi profit, sehingga dengan
demikian dibutuhkan adanya karyawan yang produktif. Akan tetapi terkadang perusahaan
tidak mampu membedakan mana karyawan yang produktif dan mana yang tidak produktif.
Perusahaan lebih fokus pada upaya pencapaian target dan keinginan menjadi market leader,
akibatnya perusahaan menjadikan karyawan tak ubahnya seperti mesin, dan ironisnya lagi
mesin tersebut tidak di maintanance dengan baik. Perusahaan lupa kalau karyawan adalah
investasi dari profit itu sendiri yang perlu dipelihara agar tetap dapat berproduksi dengan
baik, diperlukan sense of business yang menganggap karyawan sebagai investasi yang akan
memberikan provitabel. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah
hubungan yang saling menguntungkan. Disatu sisi perusahaan ingin mendapatkan
keuntungan yang besar, disisi lain karyawan menginginkan harapan dan kebutuhan tertentu
yang harus dipenuhi perusahaan. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah situasi yang
semakin kompetitif sehingga perusahaan tetap berorientasi pada efisiensi dan efektifitas
dalam proses produksinya. Meskipun demikian pimpinan harus memberi para karyawan apa
yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan yang baik dan tepat melalui motivasi
dengan memberikan pengakuan bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan baik.
Dari artikel pendek diatas, analisislah bagaimana perusahaan memotivasi karyawan untuk
menghasilkan produk berkualitas.

JAWABAN TUGAS 3

Para karyawan bahagia apabila para manajer melakukan usaha untuk memotifasi
mereka. Para karyawan yang senang mengahasilkan produk yang berkualitas dan tentunya
akan menghasilkan bisnis serta perusahaan yang sukses pula. Pada sisi yang bertentangan,
karyawan yang tidak bahagia kemungkinan besar akan meninggalkan perusahaan dan
biasanya perusahaan akan mengalami kerugian. Orang-orang bersedia kerja keras apabila
mereka merasa bahwa pekerjaan mereka menghasilkan perbedaan dan dihargai.. Karyawan
termotifasi oleh berbagai hal, Seperti pengakuan, prestasi dan status. Semua anggota harus
memiliki perssetujuan dasar tentang keseluruhan tujuan organisasi dan objektif spesifik yang
harus dicapai oleh setiap departemen dan individu. Harus ada sistem untuk melibatkan semua
orang di organisasi dalam penentuan dan implementasi tujuan. Peter durker mengembangkan
sistem seperti ini pada tahun 1960-an, beliau menyatakan “ Manajer tidak dapat memotifasi
orang-orang, Mereka hanya dapat menghalangi motivasi orang-orang karena mereka
memotivasi diri mereka sendiri”. Manajemen menurut objektif / management by objectives
adalah sistem implementasi dan penentuan tujuan yang melibatkan siklus diskusi, tinjauan,
dan evaluasi objektif antara manajer tingkat pusat, mengengah dan karyawan.
MBO paling efektif dalam situasi yang relatif stabil dimana rencana jangka panjang
dapat di buat dan di implementsikan dengan sedikit keharusan untuk perubahan besar. Selain
itu penting bagi MBO bahwa manajer memahami perbedaan antara membantu dan melatih
bawahan. Membantu berarti bekerja dengan bawahan dan melakukan bagian pekerjaan bila
perlu. Melatih berarti bertindak sebagai sumber mengajar, mendidik dan merekomendasikan
tetapi tidak membantu berpartisipasi secara aktif atau melakukan tugas. Inti dari MBO
bahwa karyawan harus memotifasi diri sendiri. Masalah dapat muncul ketika manajemen
menggunakan MBO sebagai strategi untuk memaksa manajer dan karyawan untuk
berkomitmen pada tujuan dan tidak benar-benar disetujui secara mutual, tetapi ditentukan
oleh manajemen puncak. Keterlibatan dan harapan karyawan adalah penting. Harapan
karyawan dapat memenuhi motivasi satu individu. Jumlah usaha yang digunakan para
karyawan dalam tugas tertentu bergantung akan harapan mereka pada hasil. Teori harapan
mengemukakan bahwa harapan berbeda-beda dari satu individu ke individu yang lain. Oleh
karena itu para karyawan membangun pandangan mereka sendiri dalam hal kesulitan tugas
dan nilai penghargaan. Peneliti david nedler dan Edwar Lawler mengubah teori Vroom dan
mengusulkan bahwa para manajer sebaiknya mengikuti 5 langkah berikut untuk
meningkatkatkan kinerja karyawan Yaitu :
1. Menentukan penghargaan yang dihargai oleh karyawan
2. Menentukan standar kinerja yang diinginkan oleh setiap karyawan
3. Memastikan bahwa standar kerja dapat dicapai
4. Menjamin penghargaan terikat dengan kinerja
5. Yakin bahwa pengharga an dianggap memadai
Reinforcement theory didasarkan pada pemikiran bahwa penguat positif dan negatif
memotifasi seseorang untuk berperilaku dalam cara-cara tertentu, dengan kata lain, Motivasi
adalah pendekatan penghargaan dan hukuman. Individu-individu bertindak untuk
mendapatkan penghargaan dan menghindari hukuman. Penguatan positif adalah penghargaan
seperti pujian, pengakuan dana atau kenaikan gaji, Penguatan negatif meliputi teguran, gaji
yang dikurangi, dan pemberhentian sementara atau pemecatan. Prinsip dasarnya dalah
karyawan berusaha untuk mempertahankan keadilan diantara masukan dan hasil bila
dibandingkan dengan orang lain dalam posisi yang sama.
Perbandingan keadilan berasal dari informasi yang tersedia melalui hubungan pribadi,
organisasi profesional, dll. Ketika para pekerja menerima ketidakadilan, mereka akan
berusaha membuat kembali pertukar an yang adil dalam beberapa cara.
Ditempat kerja, ketidakadilan dapat menyebabkan produktifitas yang lebih rendah,
kualitas yang menurun, ketidakhadiran yang meningkat, dan pengunduran diri dengan
sukarela. Penialiankeadilan di dasarkan pada persepsi dan oleh karenanya dapat terjadi
kesalahan dalam persepsi. Ketika para karyawan menilai kontribusi mereka terlalu tinggi,
mereka akan merasa bahwa penghargaan yang diberikan unutk kinerja adalah tidak adil.
Terkadang perusahaan berusaha untuk menangani permasalahan ini dengan merahasiakan
gaji karyawan, tetapi kerahasiaan membuatsegalanya menjadi buruk. Karyawan kemungkinan
menaksir terlalu tinggigaji orang lain, selain terlalu tinggi manksir kontribusi mereka sendiri.
Perbaikan baik adalah komunikasi yang sering dan jelas. Manajer harus mengomunikasikan
hasil yang mereka harapkan dan hasil yang muncul dengan sejelas mungkin ketika hasil-hasil
itu tercapai atau ketika hasil-hasil itu tidak tercapai.
Diantara faktor yang palin penting adalah sistem komunikasi yang terbuka dan tim
yang mandiri. Komunikasi yang terbuka membantu baik manjer puncak maupun anggota tim
untuk memahami secara objektif dan bekerjasama untuk mencapainya. Krusial bagi orang-
orang untuk mampumengakses pengetahuan yang mereka butuhkan ketika mereka
membutuhkannya. Membuat tim-tim menciptakan lingkungan dimana pembelajaran dapat
terjadi karena sebagian besar pembelajaran terjadi pada tingkat rekansebaya yang memiliki
minat dalam membantu satu sama lain. Kerja sama tim tidak terjadi dengan sendirinya,
Seluruh organisasi harus terstrukstur guna memudahkan para manajer dan karyawan
berbicara satu sama lain. Prosedur untuk mendorong komunikasi yang terbuka meliputi :
1. Menciptakan kultur organisasi yang menghargai sikap mendengarkan.
2. Melatih para penyedia dana para manager untuk mendengarkan
3. Meniadakan penghalang unutk komunikasi yang terbuka
4. Secara efektif melakukan upaya untuk memfasilitasi komunikasi
Rekan bisnis tentunya mengharapkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi dan ssesuai
dengan keinginan. Ini berarti bahwa para karyawan harus memberikan pelayanan yang
personal dan memperhatikan detail-detail. Para karyawan harus bekerja dengan cerdik dan
keras. Para manajer perlu mengetahui cara memotivasi karyawan mereka untukmemenuhi
kebutuhan pelanggan. Perbedaan kultbaural tidak dibatasi pada kelompok-kelompok orang
dari berbagai negara.Perbedaan yang seperti ini juga ada antara generasi-generasi yang
dibesarkan di negara yang sama. Seperti baby boomer (lahir antara tahun 1946 dan 1964).
Generasi X lahir antara 1965 dan 1980. Generasi Y atau echo boomer lahir setelah tahun
1980. Dihubungkan memulai pengalaman hidup yang sama dalam tahun-tahun formatif
mereka, biasanya 10 tahun pertama dalam kehidupan.
Meskipun demikian, satu hal dalam bisnis kemungkinan besar tetap konstan. Motivasi
akan berasal dari pekerjaan itu sendiri ketimbang dari hukuman atau penghargaan eksternal.
Paran manjer harus memberi para karyawan apa yang mereka butuhkan untuk melakukan
pekerjaan yang baik, alat yang tepat, informasi yang benar dan jumlah kooperasi yang tepat.
Motivasi tidak harus sulit. Motivasi dimulai dengan pengakuan bahwa pekerjaan telah
dilakukan dengan baik. Manajer dapat memberitahu karyawan yang melakukan pekerjaan
sedemikian rupa, agar mereka merasa dihargai, karena bagaimanapun ucapan “Terima kasih”
adalah ungkapan penghargaan terhadap apa yang telah dikerjakan oleh seseorang pekerja.

Anda mungkin juga menyukai