Anda di halaman 1dari 3

PRESS RELEASE

Forum Diskusi Nasional (FDN) Perencana 2016,


Mengkaji Isu-isu Strategis Kebijakan Publik, Meningkatkan Kualitas Pembangunan

Isu yang mendasari pemilihan Tema Diskusi diatas adalah munculnya sebuah
fenomena baru yang sangat menarik yaitu bahwa Para Pembuat Kebijakan Publik saat ini
selalu dihadapkan pada dualisme antara pro dan kontra, dan pada kondisi masyarakat yang
semakin kritis, partisipatif dan transparan. Kesalahan kecil dari seorang elite pemangku
kebijakan akan cepat di blow up dan akan menjadi gelombang pembenturan opini negative
atas jati diri sang tokoh. Pada masa lalu ketika para pemangku kebijakan dihadapkan pada
kondisi semacam ini mereka bisa menggunakan pendekatan. Berbagai kalangan yang
mencoba untuk berposisi sebagai antitesa sebuah produk kebijakan dapat diberangus,
demonstran dipenjara, dan media kritis dibredel. Tapi saat ini, demokratisasi makin membesar,
dan dilema-dilema kebijakan disikapi secara arif, sehingga kemampuan manajemen dan
teknologi politik bagi para politisi saat ini jauh lebih tinggi dari pada masa otoritarianisme.
Simak saja misalnya kebijakan implementasi UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN). UU yang baru genap berusia 2 tahun ini kemudian direspon rame-rame
oleh beberapa PNS dengan menggugat UU ASN ke Mahkamah Konstitusi karena dinilai
menghalangi karier para PNS guna meraih jabatan tertinggi, misalnya sebagai kepala daerah.
Isu tentang perlunya sinergi perencanaan dan penganggaran muncul disebabkan
sistem perencanaan dan penganggaran yang terpisah selama ini, ditengarai telah
menimbulkan deviasi besar antara apa yang telah direncanakan dengan apa yang
dianggarkan. Masalah keterpaduan atau sinergi pembangunan nampaknya merupakan suatu
yang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan di negeri ini. Sebab selama pelaksanaan-
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan terutama pada era reformasi, kata-kata
keterpaduan, sinergitas, kordinasi merupakan yang selalu diserukan dan dikeluhkan oleh
berbagai petinggi di berbagai instansi. Tetapi kenyataannya sulit diwujudkan, karena ego
kepentingan masih diutamakan, sehingga sinergitas nampaknya sering bagaikan basa basi
belaka.
Mengapa sebuah kebijakan dan program terkendala masalah pendanaan? Mengapa
terjadi pro-cont dalam penyusunan kebijakan publik? Bagaimana koordinasi dan sinergi antara
para elite polcy actors di negeri ini dalam perumusan dan penjaminan terhadap kualitas
berbagai Kebijakan Publik? Untuk mengetahui pandangan-pandangan para pemegang kunci
dalam pembuatan kebijakan dan pandangan dari para pengamat kebijakan publik terhadap
berbagai polemik kebijakan publik tersebut maka, Pengurus nNsional menyelenggarakan
Forum Diskusi Nasional Perencana 2015.

Forum Diskusi Nasional Perencana 2016 ini dihadiri oleh sekitar 650 peserta, yang
terdiri atas 375 orang Pejabat Fungsional Perencana (PFP) di Kementerian/Lembaga, 117
orang PFP di Provinsi, 87 orang PFP di Pemkab/Pemkot seluruh Indonesia, dan 64 orang para
Dosen/Praktis dan tamu undangan lain. Forum Diskusi ini menghadirkan 3 Pembicara Kunci,
yaitu Komisi XI DPR RI (Bapak Ecky Awal Mucharam, SE, M.Ak), Menteri PAN dan RB (Bapak
Asman Abnur, SE, Msi) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas (yang diwakili oleh Bapak Dr.
Imron Bulkin, MRP/sesmen PPN/Sestama Bappenas). Sementara itu, Pengurus Nasional juga
menghadirkan para Pembicara yang sangat kompeten dibidangnya, baik yang berasal dari
para praktisi/pejabat publik (seperti: Kantor Staf Presiden/Bapak Darmawan Prasodjo,
Ph.D/Deputi Perencanaan, Kajian, Monev Program Prioritas Nasional, KSP, Kementerian
Keuangan (Bapak Purwiyanto/Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, dan
Kemnetrian PPN/Bappenas/Bapak Dr. Arifin Rudiyanto, dan Bapak Dr. Leonard VH
Tampubolon), maupun para pengamat di bidang perencanaan dan kebijakan publik.
Asosiasi Perencana Pemerintah Indoenesia (AP2I) merupakan organisasi profesi
perencana pemerintah yang dibentuk dengan tujuan menegakkan norma-norma atau
kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh disiplin ilmu pengetahuan dan organisasi profesi yang
harus dipatuhi oleh para pejabat fungsional didalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Hingga saat ini, jumlah Anggota AP2I sudah mencapai 1.105 Anggota, dengan
komposisi: 16 orang Perencana Utama, 263 orang Perencana Madya, 349 orang Perencana
Muda, 324 orang Perencana Pertama, dan 153 orang Pejabat Struktural Perencana, Dosen
dan Para Praktisi Perencanaan Pembangunan. Sementara itu, jika dilihat dari asal institusi,
para Anggota AP2I ini berasal dari: Kementerian/Lembaga sebanyak 513 orang, Pemerintah
Provinsi sebanyak 269 orang, Pemerintah Kabupaten sebanyak 183 orang, Pemrintah
Kotamadya sebanyak 53 orang, dan 83 orang dari Perguruan Tinggi dan Institusi Lain.

Ketua Umum PN AP2I,


Haryanto

Anda mungkin juga menyukai