MK.KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
EKONOMI
Skor Nilai:
NIM : 7203341020
FAKULTAS EKONOMI
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatnya saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REVIEW ini dengan baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas ini .
Jika dalam pembuatan CRITICAL BOOK REVIEW ini ada kekurangan baik dari
segi isi, penulisan, maupun ejaan yang tidak tepat, saya mohon maaf. Semoga nantinya
bisa menjadi sebagai evaluasi pembelajaran saya yang lebih baik untuk tugas
kedepannya.
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. mengulas isi sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku pokok dan buku pembanding
4. Mengkritisi buku materi kuliah filsafat pendidikan
5. Memberi suatu kesimpulan dari berbagai pendapat ahli mengenai filsafat
pendidikan
1.3 MANFAAT
BAB II
ISI BUKU
BUKU PERTAMA
(Judul : Kepemimpinan)
A. PENGERTIAN
Gaya kepemimpinanadalahpolaperilaku pemimpin dalam memengaruhi sikap,
perilakudansebagainya para pengikutnya. Pola perilaku ini adalah dalam pengertian
dinamis, yaitu gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat berubah ubah tergantung
pada kuantitas dan kualitas para pengikut, situasi dan budaya sistem sosialnya.
B. TEORI-TEORI GAYA KEPEMIMPINAN
1. Teoriohio State University
J.K. Hemphil (1949), mendasarkan pada dua dimensi yaitu dimensi perhatian terhadap
bawahan dan dimensi perhatian terhadap tugas, lalu dikombinasikan dalam empat jenis
pola perilaku sebagai berikut :
a. Pemimpin yang perhatiannya terhadap bawahan tinngi sedangkan
terhadap tugas rendah.
b. Pemimpin yang perhatiannya terhadap tugas dan terhadap bawahannya
rendah.
c. Pemimpin yang perhatiannyaterhadapbawahandanterhadaptugastinggi.
d. Pemimpin yang perhatiannya terhadap tugas tinggi dan terhadap
bawahan rendah.
2. Teori University Of Michigan
Studi ini memfokuskan diri pada hubungan antara perilaku pemimpin, proses kelompok
dan pengukuran kinerja kelompok.Rensis Likert mengemukakan bahwa gaya
kepemimpinan itu merupakan kontinum dari 4 sistem.
Sistem 1 : Otoritatif Eksploitatif, dengan indicator :
Berorientasi pada pada tugas yang tinggi dan tidak percaya pada
pegawai
Otoriter, pengambilan keputusan hanya oleh manajemen puncak
dan para pegawai tidak diikutsertakan
Para pegawai dimanajemeni dengan cara menakut-nakuti,
hukuman dan sering member imbalan.
3. kesiapan pengikut
Menurut Hersey, Blandchard, dan Johnson kesiapan pengikut adalah sampai
seberapa besar pengikut menunjukkan kemampuan dan kemauan untuk mencapai
suatu tugas khusus.
Kesiapan pengikut terdiri dari dua komponen yaitu:
1. Kemampuan pengikut yaitu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang
dibawa oleh individu atau kelompok pengikut untuk melaksanakan tugas atau
aktivitas tertentu
2. Kemauan pengikut yaitu sampai seberapa besar individu atau kelompok
pengikut mempunyai kepercayaan diri, komitmen dan motivasi untuk
melakukan tugas.
Kesiapan pengikut yaitu:
1. Kesiapan R1- kesiapan rendah-tidak mampu dan tidak mau
2. Kesiapan R2- kesiapan sedang-tidak mampu akan tetapi mau
3. Kesiapan R3- kesiapan sedang-mampu tetapi tidak mau
4. Kesiapan R4- kesiapan tinggi-mampu dan mau
Indicator indicator tersebut sangat penting bagi pemimpin yang harus menganalisis dan
memahami situasi atau kematangan para pengikutnya.
6. kefektivitas pemimpin
Menurut Hersey, Blandchard, dan Johnson (1996) mengemukakanjuga hubungan
kepemimpinan situasional dengan sejumlah aspek kepemimpinan seperti efektivitas
kepemimpinan, kekuasaan, dan komunikasi.
D(10.7) C(70.70)
PM
Pm (47,31-44,82)
pm O(40.4C)
Pm
A(10.10) B(70.10)
1. Gaya kepemimpinan
Tidak memacu kinerja dan maintenace anggotanya sehingga menghasilkan
kinerja dan solidaritas kerja sama yang rendah
2. Gaya kepemimpinan Pm
Pemimpin memacu kinerja para anggota tim kerja untuk bekerja keras, akan
tetapi kurang memerhatikan pemeliharaan fisik dan kejiwaan mereka.
3. Gaya kepemimpinan PM
Dalam gaya kepemimpinan ini pemimpin memacu kinerja anggota tim setinggi-
tingginya dan dalam waktu bersamaan memelihara solidaritas dan kerja sama
para anggota tim.
4. Gaya kepemimpinan pM
Dalam gaya kepemimpinan ini pemimpin kurang memerhatikan kinerja anggota
timnya.
1. Jenis Kepemimpinan PM
Sebagai perusahaan milik pemerintah,perusahaan ini beroperasi di bawah
pendekatan kepemimpinan yang lebih kaku dengan tekanan lebih kecil terhadap
pemeliharaan. Akan tetapi kepemimpinan tersebut masih mempertahankan
pemeliharaan yang memuaskan dengan manajemen pada budaya bisnisnya.Pada
periodetransisional ini seharusnya organisasi kerjasama memelihara talenta-talenta
manajemen terbaik dan menciptakan suatu iklim komunikasi yang baik supaya
mendorong efektivitas kepemimpinan dan mencapai tujuan transisionalnya.
Kesimpulan
Sukses atau tidaknya sebuah perusahaan tergantung pada efektivitas kepemimpinan
dari atasan di bawah pengaruh gaya komunikasi kepemimpinan mereka. Dari analisis
jalur bahwa kepuasan komunikasi para pegawai betul memengaruhi efektivitas
kepemimpinan.
Istilah primal berasal dari Bahasa Latin Primalis, primus yang artinya pertama,
mula-mula.Istilah primal dalam istilah kepemimpinan primal artinya pertama (first),
orisinil (original), dan paling penting (the most important).“ the emotional task of the
leaders is primal-that is, first-in two sense. It is both the original and the most important
act of leadership” (Goleman, Boyatzis dan McKee, 2002).
Menurut Teori Kepemimpinan Primal, tugas utama dari seorang pemimpin
adalah mempersiapkan perasaan dan emosi yang baik bagi para pengikutnya. Untuk itu
pemimpin menciptakan gema (resonance)-reservioir positivitas yang membebaskan
semua baik yang ada setiap orang.Dengan demikian, pekerjaan utama kepemimpinan
adalah pekerjaan emosional. Dalam kaitan ini kecerdasan emosional-intelegensia
mengenai emosi-menentukan kesuksesan kepemimpinan
G. kepemimpinan Toksik
1. Pengertian
Menurut Marcia Lynn Qhicker (1996) kepemimpinan toksik adalah pemimpin
yang disebabkan oleh pemimpin yang idak etis, tidak berintegritas dan kepemimpinan
yang disfungsional.
1) Tak kompeten
2) Kaku
3) Tanpa pengendalian diri
4) Tidak punya perasaan
5) Korup
Sedangkan Zangaro,yager, dan Proulx (2010) mengemukKn karakteristik lainya
daari kepemimpinan toksik antara lain:
2) Pementoran
Dalam hal ini mentor merupakan orang yang mempunyai kualitas
kepemimpinan tinggi yang telah berhasil melaksanakan kepemimpinan dengan
baik sesuai dengan nilai-nilai kepemimpinan organisasi dan mencegah
kepemimpinan toksik.
3) Audit internal kepemimpinan
Penelitian mengenai kepemimpinan toksik dilakukan dan hasilnya dibahas
dengan para anggota organisasi dan para manajer dan pemimpin organisasi
sebagai balikan.
4) Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasi tidak hanya melakukan perbaikan sistem renumerasi
pegawai, tapi juga menyusun peraturan di setiap unit erja dan mengawasi
dengan ketat pelaksanaannya.
5) Undang-undang whistle Blower
Dewasa ini sudah saatnya indonesia memiliki undang-undang Whistle Blower
yang memungkinkan setiap warga negara Indonesia yang mengetahui perilaku
kepemimpinan toksik yang merugikan negara dapat menuntutnya dipengadilan.
BUKU PEMBANDING
A.GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok,gerak-gerik yang
bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik.
Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat
pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu yang mementingkan
pelaksanaan tugas, yang mementingkan hubungan kerja sama dan mementingkan hasil
yang dapat dicapai.
Untuk menentukan gaya yang paling efektif dalam menghadapi gaya tertentu
maka perlu mempertimbangkan kekuatan yang ada dalam tiga unsur, yaitu diri
pemimpin, bawahan, dan situasi secara menyeluruh.
C. RINGKASAN
1. Dinamika Kepemimpinan
Hubungan Manusia dalam kepemimpinan:
Hubungan manusiawi efektif (positif)
Yaitu adanya komunikasi dan perlakuan yang memuaskan dan
menyenangkan.
Hubungan manusiawi tidak efektif (negatif)
Yaitu adanya komunikasi dan perlakuan yang tidak memuaskan dan
tidak menyenangkan.
3.Keterbatasan kepemimpinan
Keterbatasan mausiawi (normative/spiritual,
fisik/jasmaniah,psikis/rohani).
Keterbatasan administrative (misi organisasi dan posisi).
4. Gaya dasar kepemimpinan
-(Berdasarkan teori kepemimpinan pola manajerial tahun 1960)
gaya manajemen tugas ( focus pada produksi)
gaya manajemen country club (focus pada manusia)
gaya manajemen miskin (tidak terlalu memperhatikan produksi
dan manusia)
gaya manajemen tim (adanya perhatian yang tinggi pada manusia
dan produksi)
5. kepemimpinan situasional
1) kepemimpinan kontingensi
bagaimana seorang manajer dalam situasi tertentu kepemimpinannya
efektif. Adapun situasi dimaksud menyangkut:
hubungan pemimpin dengan kelompok
derajat struktur tugas kelompok
posisi kewenangan formal pemimpin
2) kepemimpinan situasional
Dasar kepemimpinan situasional: kadar/bimbingan arahan pimpinan, kadar
dukungan, kadar dukungan sosio emosional, dan kematangan anggota.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada buku Prof. Dr. VeithzalRivai, M.B.A kurang lengkap dalam membahas teori
teori yang ada dalam kepemimpinan. Begitu juga tidak ada penjelasan secara rinci
tentang penjelasan penjelasan kepemimpinan yang ada.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa setiap pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan dan
mempelajarinya agar seorang pemimpin mempunyai kemampuan dan kesiapan yang
dimiliki oleh seseorang untuk dapat memengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, dan mengarahkan untuk mebantu tercapainya suatu tujuan tertentu.
Pemimpin yang baik dalam kepemimpinannya membuat organisasi menjadi
lebih maju dan baik dalam menjalankan setiap pekerjaan dalam organisasi tersebut.
Oleh sebab itu menjadi seorang pemimpin itu adalah tugas yang berat dan penuh
tanggung jawab, tetapi akan mudah bila kita menerapkan sifat sifat dan gaya gaya
kepemimpinan yang baik
Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Karena dalam setiap hal dalam kehidupan tidak lepas dari kepemimpinan. Salah
satunya adalah dalam memimpin diri sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal.2003.Kepemimpinan.danPerilaku.Organisasi.RajaGrafindo.Persada
Wirawan.2013.Kepemimpinan.Rajawali Pers.