Anda di halaman 1dari 10

NAMA:EMPI AURA KANIA

NIM:7203341020
KELAS:PENDIDIKAN EKONOMI 1C
MATA KULIAH:KEPEMIMPINAN

SOAL UTS
1. Permasalahan kepemimpinan merupakan masalah yang ada sejak adanya peradaban
manusia ini hingga saat ini, namun tentunya permasalahan yang dihadapi berbeda setiap
jamannya.  Beri penjelasan untuk kondisi saat ini permasalahan yang paling banyak
dihadapi oleh pemimpin.
2. Pada setiap suksesi kepemimpinan publik yang ada di masyarakat, senantiasa sarat
dengan konflik. Beri pendapat Saudara, hal apa yang harus dipersiapkan oleh seorang
pemimpin, hingga ketika dia akan meninggalkan/mengakhiri masa kepemimpinannya
bisa terjadi dengan baik tanpa konflik.
3. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang operasional. Jika Saudara diberi kesempatan
menjadi seorang Bupati di Wilayah A, yang masyarakatnya dengan berbagai latar
belakang yang berbeda baik suku, agama, tingkat ekonomi dan pendidikan.
Masyarakatnya masih banyak yang berpendapatan rendah, masih memiliki kesadaran
yang rendah untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembangunan yang direncanakan
pemerintah. Buat makalah singkat, untuk menguraiakan langkah dan strategi yang akan
Saudara dilakukan sehingga muncul kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam
setiap rencana pembangunan dan strategi kepemimpinan yang Saudara lakukan untuk
menaikkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat yang Saudara pimpin.

JAWABAN:

1. Permasalahan yang dihadapi saat ini tentulah berbeda beda .Kita hidup di dunia yang
terancam oleh banyak risiko eksistensial yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara
atau satu organisasi sendirian, seperti perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan virus corona.
Namun, untuk mengatasi masalah ini secara memadai, kita perlu sepakat mana yang
menjadi prioritas – dan mana yang tidak.
Pandemi virus corona telah memberikan tuntutan yang sangat besar bagi para pemimpin
di sektor bisnis maupun sektor-sektor lainnya. Korban jiwa akibat virus ini menimbulkan
ketakutan di antara para pekerja dan berbagai pemangku kepentingan. Wabah yang
berskala besar dan ketidakpastian yang dihadapi dapat menyulitkan para pemimpin untuk
mengatasinya. Wabah ini memiliki ciri khas sebagai krisis “landscape-scale” atau
berskala luas yang dapat dimaknai sebagai peristiwa tak terduga atau besar yang terjadi
dengan kecepatan luar biasa, sehingga menyebabkan tingkat ketidakpastian tinggi yang
menimbulkan disorientasi, perasaan kehilangan kendali, dan gangguan emosi yang
kuat.1Hal pertama yang harus dilakukan oleh pemimpin adalah menyadari bahwa
perusahaan sedang menghadapi krisis. Ketika para pemimpin menyadari terjadinya krisis,
mereka dapat memulai memikirkan bagaimana merespon terhadap peristiwa tersebut.
Namun demikian, mereka tidak dapat merespon seperti dalam dalam keadaan darurat
biasa dimana tindakan biasanya dilakukan mengikuti rencana yang telah disusun
sebelumnya.. Dalam krisis dimana terdapat banyak ketidakbiasaan (unfamiliarity) dan
ketidakpastian, perlu dilakukan penyesuaian besar untuk memberikan respon secara
efektif.Respon dapat dapat dilakukan secara luas, tidak hanya tindakan sementara
(misalnya, pemberlakuan kebijakan “work from home”, namun juga penyesuaian dengan
praktik bisnis yang ada (seperti penerapan tools atau cara baru untuk membantu proses
kolaborasi), yang dapat bermanfaat untuk mempertahankan jalannya bisnis bahkan
setelah krisis berlalu.

Berkaca pada peristiwa yang terjadi, bagaimana seorang pemimpin mengomunikasikan


situasi krisis kepada publik? Ketika situasi krisis diumumkan, pastilah akan berdampak
pada melebarnya kepanikan. Di sinilah pentingnya seorang pemimpin dan komunikasi
yang harus dibangun untuk menghadapi krisis yang menghantam.

Kepemimpinan adalah tentang mengatasi perubahan, menetapkan arah, menyelaraskan


orang, memotivasi dan menginspirasi-menjaga orang untuk bergerak ke arah yang benar,
meskipun hambatan utama untuk berubah sering muncul jika dikaitkan dengan kebutuhan
manusia, nilai, dan emosi (Kotter, 1999). Untuk organisasi, kepemimpinan sering
dianggap sebagai faktor paling kritis dalam menentukan keseluruhan keberhasilan atau
kegagalan (Bass, 1999). Menurut Grunig (1992), "pemimpin yang sangat baik
memberikan visi dan arahan untuk organisasi, menciptakan ketertiban keluar dari
kekacauan." Selama peristiwa krisis, pemimpin organisasi menjadi katalis keberhasilan
atau batu kilangan kegagalan. Krisis adalah tentang ketidakpastian dan ketakutan.
Kepemimpinan adalah tentang antisipasi, visi, fleksibilitas dan pemberdayaan (Byrd,
1987). Oleh karena itu kepemimpinan krisis adalah kemampuan manajer senior untuk
memberikan visi dan arah selama waktu perubahan dan ketidakpastian. Kepemimpinan
yang efektif selama masa krisis seperti Wali Kota New York Rudy Giuliani memperkuat
tekad organisasi untuk bertahan hidup dan menjadi lebih kuat: terguncang, tetapi tegas
dan bertekad untuk membentuk masa depan daripada sekadar menyesuaikannya .

2. Menurut pendapat saya hal yang harus dilakukan seorang pemimpin hingga ketika dia
akan meninggalkan/mengakhiri masa kepemimpinannya bisa terjadi dengan baik tanpa
konflik adalah dengan kesadaran seorang pemimpin itu sendiri menyelesaikan semua
tanggung jawab yang seharusnya dilakukan serta mampu menyelesaikan masalah itu serta
terbuka terhadap karyawan atau bawahan dengan menerima kritik dan saran dari
bawahan juga yang paling penting adalah seorang pemimpin harus berlapang dada jika
mengakhiri jabatan atau masa kepemimpinannya tersebut agar tidak menimbulkan sebuah
konflik dan pemimpin selanjutnya juga akan nyaman memimpin dan menjadi seorang
pemimpin yang baik .
MAKALAH KEPEMIMPINAN

“MENAIKKAN TARAF HIDUP DAN

PENDAPATANMASYARAKAT “

DISUSUN OLEH: 

EMPI AURA KANIA

NIM :

7203341020

PENDIDIKAN EKONOMI 
KELAS 1C 

NOVEMBER 2020 
PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 

KATA PENGANTAR 

Ucapan syukur penulis kepada Tuhan Yang MahaEsa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
MENAIKKAN TARAF HIDUP DAN PENDAPATAN MASYARAKAT dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa
memberikan dukungan kepada penulis, Ibu Rotua Sp Simanullang, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampu, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Tuhansenantiasa memberikan
anugerahnya kepada mereka. 

Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap dapat bermanfataat bagi


pembaca. Dan penulis sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
penulis miliki dalam menulis makalahini. Untuk itu penulis mohon saran dan
kritikannya sehingga untuk kedepannya dapat menulis dengan lebih baik lagi. 

Medan, November 2020 

Penulis

EMPI AURA KANIA


DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR
ISI........................................................................................................................................
BAB
I..................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................................................................
BAB
II.................................................................................................................................................
2.1
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
A. Langkah dan Strategi yang Dapat Pemimpin Lakukan Untuk Memunculkan
Kesadaran Masyarakat Yang
Dipimpin.........................................................................................................
B. Cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan
pembangunan yang direncanakan pemerintah……………………………………………………………………………
C. Cara Seorang Pemimpin untuk Menaikkan Taraf Hidup dan Pendapatan
Masyarakat.................................................................................................................................
.

BAB
III.................................................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................................
...
3.1
Kesimpulan...................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


“Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.”

Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan


mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan
yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil
yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di


antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan
anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak
hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat
mempengnaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu
hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang
akhirnya tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin
diharapakan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, kareana
apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai
tidak akan dapat tercapai secara maksimal.

Menurut Keating, kepemimpinan adalah merupakan suatu proses atau sekelompok orang
untuk mencapai suatu tujuan. Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan
memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan anggota kelompok.[ ] Ada tiga
implikasi penting dari definisi tersebut
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.
Kesediaan meruntuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok
membantu menentukan status kedudukan pemimpin dan membuat proses dan membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan
sesorang akan menjadi tidak relevan.
Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekusaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengaragkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para
anggota kelompol tidak dapat mengarahkan kegiatankegiatan pemimpin secara langsung,
meskipun dapat juga melalu sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut,
pemimpin juga dapat mempergunkan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak
hanya dapat memrinttah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat
mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang
manajer daoat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu,
tetapi di juga dapat mempengarui bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu
dilakasanakan dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana langkah dan strategi yang dapat dilakukan sebagai seorang pemimpin agar
dapat memunculkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan rencana
pembangunan dan strategi kepemimpinan?
2. Bagaimana cara menaikkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Langkah dan Strategi yang Dapat Pemimpin Lakukan Untuk Memunculkan


Kesadaran Masyarakat Yang Dipimpin.

Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin untuk memunculkan kesadaran
masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam setiap rencana pembangunan dan strategi
kepemimpinan yang ada yaitu dengan menerapkan pemberdayaan. Keuntungan dari
penerapan konsep pemberdayaan berhubungan langsung dengan munculnya potensi motivasi
yang besar dari masyarakat yang dipimpin sehingga mampu memacu kemajuan cita-cita
suatu organisasi (Daft, 1999).
Dengan dilakukannya pemberdayaan dapat memunculkan kesadaran masyarakat sehingga
cita-cita dan tujuan dari suatu organisasi dapat dcapai dengan cepat dan dengan lebih baik.
Kemudian, pemimpin juga dapat melakukan komunikasi yang baik dengan para masyarakat
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya kepada pemimpin kemudian dalam pengambilan
keputusan, kepemimpinan merupakan fungsi dari keefektifan operasional dalam pengambilan
keputusan di suatu organisasi.
Apabila pemimpin cerdas, cepat dan arif bijaksana mengambil keputusan yang tepat, maka
organisasi dapat berfungsi secara efektif dan produktif. Maka dari itu, kepemimpinan
merupakan suatu dinamis yang membutuhkan motivasi, aspirasi koordinasi dan integrasi
dalam organisasi yang semuanya sangat penting untuk tujuan bersama.
B. Cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan
pembangunan yang direncanakan pemerintah

Cara yang dilakukan seorang pemimpin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah
dengan cara pemimpin mengajak mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
pembangunan yang direncanakan pemerintah itu sendiri.misalnya dalam :
(a)Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan
(b)Partisipasi Dalam Pelaksanaan
(c)Partisipasi Dalam Pengambilan Manfaat
(d)Partisipasi Dalam Evaluasi
C. Cara Seorang Pemimpin untuk Menaikkan Taraf Hidup dan Pendapatan Masyarakat.

Cara yang dapat dilakukan seorang pemimpin untuk menikkan taraf hidup dan pendapatan
pendapatan rakyatnya yaitu dengan cara mengikuti kemajuan teknologi yang ada, dengan
adanya perkembangan dalam masyarakat untuk menuju kehidupan yang lebih modern,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berkembang jadi lebih berkualitas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi mungkin merupakan unsur yang berdampak bagi pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Kemudian masyarakat tak hanya menjadi pribadi yang lebih
berkembang, tapi juga tahu beragam cara dalam mengelola sumber daya supaya lebih efektif
dan efisien dan masyarakat dapat membuat atau menciptakan lapangan kerja sehingga dapat
menaikkan taraf hidup masyarakat.
Kemudian seorang pemimpin juga dapat melakukan pemimpin pun terus menjalankan
program-program yang memberikan peluang menguntungkan untuk para bisnis UKM supaya
lebih berkembang. Melihat keadaannya saat ini, tak bisa dipungkiri bahwa UKM bisa
meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tapi di balik semua itu, masih
banyak juga penggiat UKM yang kesulitan untuk menjalankan usahanya. Maka dari itu, tak
sedikit dari mereka yang usahanya harus tutup dengan umur yang terbilang baru. Alasannya
juga beragam, tetapi hal yang paling sering ditemukan adalah kurangnya modal usaha
Sehingga seorang pemimpin harusa dapat membiayai UKM agar dapat berkembang dan
dapat menikkan taraf hidup masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah kepemimpinan adalah kekuatan dinamis yang memotivasi
dan mengkordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan ; kepemimpinan adalah
tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan
positif. Kepemimpinan itu sendiri adalah proses interaksi antar manusia dan ia bisa juga disebut
aktivitas kehidupan.

Oleh karena kepemimpinan adalah kehidupan yang harus berhasil membentuk karakter bawahan.
Pembentukan karakter berarti transformasi nilai kehidupan yang konstruktif membangun sifat-
siafat pribadi. Untuk itu, kepemimpinan  pedagogis didukung oleh kompetensi dasar yang
merupakan paduan Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan
Spritual (SQ). IQ menggunakan pertimbangan rasional, EQ menggunakan pertimbangan
kesadaran emosi, dan SQ menggunakan pertimbangan kebermaknaan holistik.

Kepemimpinan ialah suatu proses interaksi antara dua pihak, antara pemimpin dan pengikut.
Agar usaha pemimpin dapat disebut sebagai suatu tindakan  kepemimpinan, usahanya itu harus
membawa reaksi yang sesuai pada pihak pengikut. Pengikut harus bergerak, setidak-tidaknya
sedikit ke arah yang ditentukan pemimpin. Untuk itu pemimpin dapat menggunakan ketegasan
secara nyata atau secara tersembunyi, maka pengikut akan bergerak dengan rasa takut dan
paksaan. Ia dapat memakai dalih-dalih yang berbeda dengan fakta dan realita ; dalam hal ini
pengikut akan mengikuti pimpinan tanpa pikiran, pengetahuan dan pengertian. Model
kepemimpinan demikian tidak akan membawa kepada pertumbuhan, melainkan akan
memunculkan penderitaan dan bahkan bencana.

Kepemimpin selalu berhubungan dengan orang-orang lain. Oleh karena itu kepemimpinan yang
efektif sangat penting sekali untuk memperhatikan bukan saja ”apa yang pemimpin lakukan”,
tapi juga ”bagaimana ia bertingkah laku”. Yang terakhir sering sekali sangat menentukan, apakah
bawahan menaati pemimpin secara pasif atau bahkan melawannya, ataukah bekerjasama secara
efektif. Dalam praktek sering muncul seorang pemimpin yang mempunyai cukup kecakapan-
kecakapan organisatoris dan teknis yang diperlukan, tetapi gagal melakukan kepemimpinan yang
efektif disebabkan hubungan-hubungan insani tidak berjalan lancar. Bahkan kadang-kadang
terjadi bahwa kegagalan pemimpin dalam hubungan-hubungan antara pemimpin dan
pengikuatnya, serta hilangnya kewibawaan pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai