THE ROLE OF STORE ATMOSPHERE FOR THE CUSTOMER PURCHASING DECISION LITTLE
WINGS CAFE IN BANDUNG 2016
Vita An’nisa
vitaannisa001@gmail.com
2016
ABSTRACT
The city of Bandung have places eat like cafe and restaurant that has the unique. Paradox marketing used for the
purpose of that people target get another atmosphere of life. Store atmosphere could be alternative to distinguish
cafe of other atmosphere and store are also a factor that can affect to a decision the purchase of consumers. One
cafe being in demand by a number of visitors is Little Wings, cafe this takes the theme shades library and home
who interesting and unique like home Barbie. This study entitled “The Role of Store Atmosphere For The
Customer Purchasing Decision Little Wings Cafe in Bandung 2016”. This research including the kind of research
descriptive and uses the research quantitative. The result of research shows that it was of any respondents
regarding store atmosphere and decisions the purchase into category good. In addition, many other factors that
can affect decision the purchase of consumers during a visit to cafe such as providing a discount on product.
Kota Bandung memiliki tempat-tempat makan seperti cafe dan resto yang memiliki keunikan tersendiri. Paradox
marketing digunakan untuk tujuan agar khalayak sasaran mendapatkan suasana yang berbeda. Store atmosphere
bisa menjadi alternatif untuk membedakan cafe yang satu dengan yang lainnya dan store atmosphere juga menjadi
faktor yang dapat mempengaruhi terhadap suatu keputusan pembelian konsumen. Salah satu cafe yang diminati
oleh banyaknya pengunjung adalah Little Wings, cafe ini mengambil tema nuansa library and home yang menarik
dan unik seperti rumah Barbie. Penelitian ini yaitu berjudul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Cafe Little Wings di Bandung Tahun 2016”. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskriptif serta menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
tanggapan dari setiap responden mengenai store atmosphere dan keputusan pembelian masuk kedalam kategori
baik. Selain itu, banyak faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ketika
berkunjung ke cafe seperti memberikan potongan harga pada produk.
PENDAHULUAN
Kota Bandung merupakan Ibukota Jawa Barat. kenyamanan pada suatu tempat tersebut dan pilihan
Kota kembang merupakan sebutan lain kota ini menu yang berkualitas dengan harga yang sangat
karena pada zaman dahulu kota ini dapat dinilai terjangkau serta fasilitas yang disediakan dengan
sangat cantik dengan banyaknya pepohonan dan itu konsumen akan melakukan keputusan pembelian.
bunga-bunga yang tumbuh disana. Selain itu Kota Banyak café yang memiliki keunikan dan
Bandung disebut juga paris van javakarena ciri khas yang berbeda-beda. Sehingga banyak café
keindahannya. Kota Bandung juga dikenal oleh yang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu
masyarakat luas sebagai Entertaiment City (Kota inovasi keunggulan yang berbeda-beda.
Hiburan) menawarkan berbagai macam hiburan Keunggulan tersebut dapat diperlihatkan dari
wisata untuk semua kalanagan tanpa batasan usia. makanan dan minuman yang disajikan oleh café,
Mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata memiliki harga yang terjangkau, lokasi café yang
belanja, hingga wisata berbagai macam kuliner strategis, suasana tempat yang memberikan
ditawarkan dikota ini. (Sumber: www.detik.com) kenyamanan, serta memberikan live music dan free
Seiring perkembangan jaman dan wifi. Sehingga salah satu cara untuk memenangkan
pertumbuhan di Kota Bandung yang memiliki persaingan adalah dengan membuat susetu yang
tempat-tempat makan dan pusat jajanan yang banyak berbeda. Store atmosphere bisa menjadi alternative
diminati wisatawan. Banyak café dan resto yang untuk membedakan café yang satu dengan yang
didirikan di daerah Dago karena daerah tersebut lainnya. Perbedaan diperlukan karena dari setiap
berada di atas sehingga udara yang berada disana bisnis pasti didapati produk yang serupa dengan
terasa sangat sejuk, selain itu Kota Bandung pun harga berkisar beda tipis bahkan sama. Store
terlihat dari atas sehingga ketika malam hari berada atmosphere bisa menjadi alasan lebih bagi
di Dago kita dapat melihat lampu-lampu kota konsumen untuk tertarik dan memilih dimana ia
Bandung dari atas dengan sangat indah. Sepanjang akan berkunjung dan membeli (Kusumawati,
jalan menuju café-café dikelilingi banyak pohon 2014:2).
pinus yang tinggi sehingga keadaan panas ketika Menurut Bayu Adrian (2013) mengatakan
berada disana pun tetap terasa sejuk oleh udaranya. identitas sebuah toko dapat dikomunikasikan
Banyak café dan resto memiliki keunikan tersendiri. terhadap konsumen melalui dekorasi toko atau
Keadaan ini menimbulkan persaingan yang ketat secara lebih luas dari atmospherenya. Meskipun
dalam dunia usaha dan memaksa perusahaan untuk store atmosphere tidak secara langsung
lebih tanggap terhadap perubahan-perubahan yang mengkomunikasikan kualitas produk dibandingkan
terjadi dengan sangat cepat dan dinamis (Fajar, dengan melalui iklan, store atmosphere merupakan
2014). Bervariasi produk serta keunikkan suasana komunikasi secara diam-diam yang dapat
café dan resto yang dijual di pasaran membuat menunjukkan kelas social dari produk-produk yang
konsumen akan lebih selektif dalam memilih suatu ada didalamnya. Sehingga hal ini dapat dijadikan
produk dan tempat makan untuk berkumpul. alat sebagai pembujuk konsumen untuk melakukan
Kemudian selain itu perusahaan pun harus proses keputusan pembelian.
menciptakan suasana yang mendukung agar
konsumen dapat tertarik dan tetap merasakan
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 477
Dari empat dimensi store atmosphere melakukan proses keputusan pembelian. Dari
yaitu, exterior, general interior, store layout, dan penelitian terdahulu membuktikan bahwa store
konsumen untuk datang ke café Little Wings melakukan proses keputusan pembelan.
Bandung. Store atmosphere sangatlah Dari hal tersebut, penulis memiliki ide
pembelian. Atmosphere toko mempengaruhi store atmosphere yang dilakukan café Little Wings,
meningkatnya atau menurunnya pembelian. Store konsumen café Little Wings, dan seberapa besar
atmosphere yang didesain secara tepat dan menarik pengaruh store atmosphere terhadap keputusan
sangatlah berpengaruh untuk mendorong konsumen pembelian di café Little Wings Bandung.
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
No Judul Publikasi Persamaan Perbedaan Kesimpulan
1. The effect of Kemal Yildirim, a. Jenis Perbedaan Hasil penelitian
age, gender Kubulay Cagatay, penelitian penelitian terdahulu bahwa efek dari usia,
and Mehmet Lutfi b. Metode dengan penelitian jenis kelamin dan
education Hidayetoglu analisis yang dilakukan pendidikan di
level on ( Journal of Retail sederhana peneliti adalah persepsi pelanggan
customer & Distribution variabel X1: usia, berkenaan dengan
evaluations Management X2: jenis kelamin, store atmosphere
of retail Vol.43 Iss 8 X3:
furniture pp.712-726, 2015) tingkat pendidikan
store (Jurnal
atmospheric Internasional)
attributes
2. Pengaruh LilyHarlina Putri, a. Metode Perbedaan Hasil penelitian
Store Srikandi Harlina analisis penelitian bahwa Store
Atmosphere Putri, Andriani deskriptif terdahulu dengan Atmosphere memiliki
Terhadap Kusumawati b. Jenis penelitian yang pengaruh signifikan
Keputusan (Jurnal penelitian dilakukan terhadap keputusan
Pembelian Administrasi c. Metode penelitian adalah pembelian
Dan Bisnis (JAB), Vol pengumpu metode penelitian
Kepuasan 15 No.2, 2014) lan data yang diteliti yaitu
Pelanggan (Jurnal Nasional) path analysis
(Studi pada
Monopoli
Cafe and
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 478
Resto
Soekarno
Hatta
Malang)
Landasan Teori dan Kajian Pustaka yang semakin lama semakin bernilai dengan
A. Konsep Pemasaran pelanggan dan pihak-pihak yang
Menururt Daryanto (2013:1) menyatakan berkepentingan.
pemasaran adalah suatu proses social dan manjerial 10. Pasar: terdiri dari semua pembeli potensial
dimana individu dan kelompok mendapatkan yang memiliki kebutuhan dan keinginan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan tertentu serta mau dan mampu turut dalam
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan
yang bernilai satu sama lain. keinginan tersebut.
1. Kebutuhan: keadaan merasa tidak memiliki 11. Pemasaran: kegiatan manusia dalam
kepuasan dasar. Contoh: manusia, lapar maka hubungan dengan pasar untuk mewujudkan
butuh makan. transaksi yang mungkin terjadi dalam
2. Keinginana: bentuk kebutuhan manusia yang memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
dihasilkan oleh budaya dan kepribadian 12. Pemasar: orang yang mencari sumber daya
individual. Contoh: rang Madiun sarapan dari orang lain dan mau menawarkan suseautu
dengan nasi pecel. yang bernilai untuk itu.
3. Permintaan; keinginan manusia yang
didukung dengan daya beli. B. Paradox Marketing
4. Produk: segala sesuatu yang dapat ditawarkan Menurut Philip Koller (2013), paradox
kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, marketing adalah proses pemasaran yang
digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat bertentangan atau berbeda dengan konsep-konsep
memuskan keinginan atau kebututhan produk pemasran yang biasa. Model ini bertujuan untuk
mencakup obyek fisik, jasa, orang,tempat, menciptakan kondisi yang berbeda dengan kondisi
organisasi, dan gagasan. pemasaran yang ada dengan tujuan agar khalayak
5. Nilai bagi pelanggan: perbedaan antara sasaran mendapatkan suasana yang berbeda.
manfaat yang dinikmati pelanggan karena Paradox marketing tetap menggunakan konsep
memiliki serta menggunakan suatu produk “4P” Product, Price, Place, Promotion.
dan biaya untuk memiliki produk tersebut. Arief Yahya (2013) mengemukakan bahwa
6. Kepuasan pelanggan: sejauh mana anggapan paradox marketing memiliki enam konsep, seperti :
kinerja produk memenuhi harapan pembeli. a. Value Equation : Peningkatan
7. Pertukaran: merupakan salah satu cara nilai untuk meningkatkan value.
mendapatkan suatu produk yang diinginkan. b. More for Less : Meningkatkan
8. Transaksi: merupakan tercapainya persetujuan value dengan harga rendah.
mengenai pertukaran. c. Polarity Management : Dampak
9. Hubungan pemasaran: proses menciptakan, positif dan negatif menilai produk
memelihara, dan meningkatkan hubungan erat
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 479
sendiri sesuai positif negatif, kemudian menarik orang-orang untuk mengunjungi dan
kombinasikan untuk mengurangi negatif. masuk kedalam toko. Elemen exterior ini memiliki
strategi nilai baru terhadap persaingan, Menurut Berman dan Evan (2010:509) bagian
seperti membedakan produk. luar toko (store’s exterior) memiliki pengaruh yang
e. Buyer as Seller : Penjualan sangat kuat dalam membentuk citra toko tersebut
yang menjual dikomunitas-komunitas maka dalam hal ini bagian luar toko harus
f. Berawal dari Akhir : Melihat hasil toko ditata dengan menarik dan unik, hal ini akan
akhir dari penjualan untuk berjalan menarik orang-orang untuk mengunjungi dan
selanjutnya kembali agar menjadi masuk kedalam toko. Elemen exterior ini memiliki
Menurut Levy and Weitz (2012:490) store masuk (store entrances), dan kontruksi
colour, music and scent to stimulate customers’ kekokohan, atau pun hal-hal lain yang
perceptual and emotional responses and ultimately sesuai dengan citra toko tersebut.
affect their purchase behavior”. Dapat diartikan Khususnya konsumen baru yang sering
sebagai, atmosphere mengacu pada desain menilai bagian luar toko terlebih dahulu
pencahayaan, warna, music, dan aroma untuk yang mempengaruhi konsumen untuk
disiptakan. Berman dan Evan (2010:509) membagi dibuat dengan teknik pewarnaan atau
elemen atmosphere toko kedalam empat kunci, penggunaan lampu neon, dicetak dengan
penggunaan huruf dan marquee dapat
yaitu exterior, general interior, store ayout, dan
interior displays. ditampilkan hanya logo atau nama saja
atau dapat digabungkn dengan slogan
1. Exterior (Bagian Luar Toko)
dan informasi lainnya.
Menurut Berman dan Evan (2010:509) bagian
c. Store entrances (Pintu Masuk)
luar toko (store’s exterior) memiliki pengaruh yang
Pintu masuk memiliki tiga masalah yang
sangat kuat dalam membentuk citra toko tersebut
harus di putuskan:
maka dalam hal ini bagian luar toko harus
1) Jumlah pintu masuk harus
direncanakan dengan sangat baik. Jika bagian luar
ditentukan. Menyesuaikan dengan
toko ditata dengan menarik dan unik, hal ini akan
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 480
pintu tarik dorong.. Untuk lantai demografi dan gaya hidup masyarakat
tradisional atau lampu pijar, cahaya memiliki jarak yang dekat dengan toko
putih atau berwarna dan pencahayaan akan menciptakan suasana yang positif
yang lebar akan menciptakan suasana Menurut Berman dan Evan (2010:509) ketika
dan mood yang berbeda daripada konsumen berada didalam toko, elemen-elemen ini
d. Display windows (Tampilan Jendela harus direncanakan dan ditata sebaik mungkin. Sub
toko dan barang-barang yang ditawarkan Lantai yang dipilih dapat berupa semen,
memasuki toko. Suatu toko dapat karpet yang tebal dan mewah akan
bagian dari toko atau shopping center pencahayaan berwarna pastel atau
Scent and Sounds sangat mempengaruhi Dead area merupakan ruangan yang
suasana hati konsumen. Suatu restoran biasanya tak bisa digunakan untuk
untuk meningkatkan selera makan terasa janggal. Pengelola toko harus bisa
dan memikirkan estetika toko seperti memiliki pengetahuan yang cukup baik
peletakan pintu, ruang penyimpanan dan dapat menciptakan suasana yang positif
toko disesuaikan dengan luas toko, Lebel harga harus dicantumkan pada
jendela, dan air conditioner (AC). produk atau pad arak tempat produk
Kamar pas dapat dibuat polos atau tidak operasional toko yang cepat dan efesien.
adanya kamar pas dapat menjadi faktor Pengelola toko harus menjaga
mereka untuk memilih toko tersebut. kebersihan toko. Walaupun suatu toko
Suatu toko yang memiliki banyak lantai namun jika tidak dirawat dapat
Ruang ini untuk karyawan berganti oleh toko yang memiliki beberapa lantai.
baju, makan siang, dan beristirahat. Penentuan kategori produk mana yang
penggunakan akhir yang sama. Setiap point of purchase (POP) display ini
waktu yang lama untuk berbelanja. Menurut Berman dan Evan (2010:510) ada
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 483
beberapa tipe display dan peritel biasanya menciptakan kesan murah dan dapat
a. An Assortment Display
Menampilkan produk yang dijual dengan D. Keputusan Pembelian
“produk yang dapat dibuka” akan Menurut Kotler dan Lane dalam Hidayat, dkk
hari tertentu, misal hari Valentine, hari rangsangan internal atau eksternal.
Kemerdekaan dan hari lainnya untuk Rangsangan internal merupakan salah satu
membuat kegiatan belanja konsumen kebutuhan umum seseorang lapar atau haus,
Menampilkan produk secara lengkap seperti seseorang bisa mengagumi mobil baru
aksesoris yang tepat dapat membuat akan mencari informasi yang lebih banyak.
konsumen melakukan pembelian produk. Sehingga yang menjadi perhatian utama dari
Rak pajang memiliki fungsi untuk yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh
meletakan dan memajang produk dengan tiap sumber tersebut terhadap keputusan
rapi. Rak pajang ini harus diatur dengan pembelian. Sumber informasi digolongkan
untuk meletakan produk yang lebih berat b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga,
dan besar daripada barang di rak pajang. penyalur, kemasan, pajangan di toko
e. A Cut Case and Dump Bin c. Sumber public: media massa, organisasi
Cut case merupakan kotak atau tempat penentu peringatan konsumen
yang digunakan untuk membawa dan d. Sumber pengalaman: penanganan,
membungkus barang-barang yang pengkajian dan pemakaian produk
berukuran kecil. Dump bin merupakan 3. Evaluasi Alternatif
kotak atau tempat yang berisi tumpukan Tahap dimana seseorang mengumpulkan
barang yang telah diturunkan harganya informasi yang didapatkan dan mengevaluasi
atau di diskon. Cut case dan dump bin
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 484
alternatif-alternatif suatu produk yang sesuai didefinisikan sebagai segenap aspek interior (ruang
dengan kebutuhan. dalam toko) yang mempengaruhi penjualan.
4. Keputusan Pembelian Terutama meliputi pencahayaan (lighting),
Dalam pembelian, konsumen bisa mengambil pewarnaan (color), musik, dan wangi atau aroma”.
lima sub-keputusan: merek (merek A), dealer Adapun elemen-elemen store atmosphere
(dealer 2), keantitas (sebuah computer), waktu menurut Berman dan Evans (2010:509), ia
(akhir pekan) dan metode pembayaran (kartu mengemukakan bahwa store atmosphere terdiri dari
kredit). Dalam suatu kasus pembelian, empat elemen yaitu sebagai berikut:
misalnya dalam membeli gula konsumen tidak 1. Exterior Facilities
banyak berpikir mengenai metode 2. General Interior
pembayaran maupun pemasoknya. 3. Store Latout
5. Perilaku Pasca Pembelian 4. Interior Displays
Tahap dimana konsumen telah melakukan Menurut Kotler dan Armstrong (2012:176), ia
pembelian dan mengukur kepuasan mereka mengemukakan bahwa tahapan dalam proses
terhadap produk tersebut. Jika poduk yang pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima
mereka beli tidak sesuai dengan harapan maka tahap, yaitu:
konsumen akan merasa tidak puas, jika sesuai 1. Pengenalan Masalah
harapan maka mereka akan sangat puas, jika 2. Pencarian Informasi
melebihi dari yang mereka harapkan maka 3. Evaluasi Alternatif
diharapkan dapat melakukan pembelian ulang. 4. Keputusan Pembelian
Komunikasi pemasaran harus memasok 5. Perilaku Pasca Pembelian
keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan Store atmosphere bertujuan untuk menarik
pilihan konsumen dan membantu konsumen perhatian konsumen untuk berkunjung didalam
merasa nyaman dengan merek. store atau toko yang dapat memberikan
kenyamanan serta kepuasan tersendiri terhadap
E. Hubungan Store Atmosphere Terhadap Proses konsumen apabila berkunjung dalam sebuat store
Keputusan Pembelian dengan atmosphere yang menarik. Dengan
Menurut Kusumawati (2014:2) menyatakan demikian disimpulkan bahwa Store Atmosphere
bahwa Store atmosphere bisa menjadi alasan lebih yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan
bagi konsumen untuk tertarik dan memilih dimana pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
ia akan berkunjung dan membeli. Sedangkan, konsumen.
menurut Sujana (2011:103) “Store atmosphere
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
metode penelitian kuantitatif, yaitu metode (Sugiyono, 2014:35). Jenis penelitian yang
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif.
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan instrument penelitian, analisis data data primer dan skunder.
bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 485
Menurut Sugiyono (2013:193) data primer sebagai sumber skunder, yang berarti sumber
dijelaskan sebagai sumber data yang langsung skunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpulan data. Data memberikan data pengunpulan data, seperti melalui
ini dapat diperoleh melalui penyebaran kuisioner, orang lain atau dokumen. Data skunder ini
atau wawancara langsung objek sampel. Data diperoleh secara tidak langsung dari website,
primer dalam penelitian ini dapat dari hasil jurnal, buku dan penelitian terdahulu yang terkait
Little Wings di Kota Bandung. Sedangkan menurut Adapun operasional variabelnya sebagai
Tabel 2
Operasional Variabel
keinginan
dan
kebutuhan
akan suatu
produk
dengan
menilai dari
sumber-
sumber yang
ada dengan
menetapkan
tujuan
pembelian
serta
mengidentifi
kasi
alternative
sehingga
pengambilan
keputusan
untuk
membeli
yang disertai
dengan
perilaku
setelah
melakukan
pembelian.
(Hasan,
2013:180)
17. Saya selalu Ordinal
mencari
Pencarian Informasi informasi tentang
cafe dari berbagai
media.
18. Saya selalu Ordinal
membandingkan
Evaluasi Alternatif fasilitas setiap
cafe yang saya
kunjungi
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 488
A. POPULASI Keterangan:
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah n = Jumlah sampel minimum
generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek z = Kuadrat dari confidenceinterval
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu = Tngkat kepercayaan
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari e = Tingkat kesalahan yang masih dapat diterima
dari kemudia ditarik kesimpulan (Sugiyono, p = Perkiraan proporsi keberhasilan
2014:148). Populasi dalam penelitian ini q = Perkiraan proporsi kegagalan atai 1-P
pengunjung cafe Little Wings di Kota Bandung. Peneliti mengambil sampel berdasarkan
Dalam penelitian ini jumlah populasi dari cafe rumus diatas, maka jumlah sampel yang dapat
Little Wings Bandung sudah diketahui dengan pasti diambil dalam Zikmund (2010:436) ditetapkan
jumlahnya 2.310 dalam sebulan. nilai = 1,96. Penelitian ini menentukan tingkat
kesalahan sebesar 10%. Sementara itu,
B. SAMPEL propobabilitas kuesioner benar q (diterima) atau
Menurut Sugiyono (2010:81) sampel adalah salah p (ditolak) masing-masing 0,5 maka:
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
n
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan
penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang n
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan n
dana, tenaga, waktu, maka penelitian dapat dibulatkan menjadi n= 100
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dengan disimpulkan bahwa sampel yang
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus diambil sekitar 96,04 dan dibulatkan menjadi 100
betul-betul respresentatif (mewakili) karena junlah agar lebih mewakili populasi.
populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian
jelas jumlahnya, maka teknik pengambilan sampel ini adalah :
yang digunakan adalah rumus Bernoulli sebai Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa
berikut: atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat
𝑎
signifikan (berbeda nyata). Maksud dari signifikan
𝑍 ��
n (��) ini adalah suatu koefisien regresi yang secara
statistic tidak sama dengan nol, berarti dapat
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 489
dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk mengetahui apakah variabel independen
H0 : Store Atmosphere tidak mempunyai hubungan Sugiyono (2012:262) rumus untuk Uji F
Tabel 3
Tanggapan Responden Mengenai Store Atmosphere (X)
No. SS S TS STS Skor Skor
Jumlah
Item 4 3 2 1 Total Jumlah
34 66 0 0 100 334
1 400
34% 66% 0% 0% 100% 83,5%
14 64 16 6 100 286
2 400
14% 64% 16% 6% 100% 71,5%
17 79 4 0 100 313
3 400
17% 79% 4% 0% 100% 78,25%
24 66 10 0 100 314
4 400
24% 66% 10% 0% 100% 78,5%
7 78 15 0 100 292
5 400
7% 78% 15% 0% 100% 73%
13 69 18 0 100 295
6 400
13% 69% 18% 0% 100% 73,75%
17 71 12 0 100 305
7 400
17% 71% 12% 0% 100% 76,25%
19 70 11 0 100 308
8 400
19% 70% 11% 0% 100% 77%
18 79 3 0 100 315
9 400
18% 79% 3% 0% 100% 78,75%
17 76 7 0 100 317
10 400
17% 76% 7% 0% 100% 79,25%
16 84 0 0 100 316
11 400
16% 84% 0% 0% 100% 79%
9 80 11 0 100 298
12 400
9% 80% 11% 0% 100% 74,5%
26 68 6 0 100 320
13 400
26% 68% 6% 0% 100% 80%
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 491
76,96%
Secara keseluruhan berdasarkan garis yang sejuk sehingga banyak konsumen yang
kontinum pada variabel store atmosphere berada merasa nyaman berada didalam cafe. Sebanyak
pada skor 76,96% dan masuk kedalam kategori 23,04% responden merasa kurang setuju atas
baik. Sehingga dapat disimpulkan secara umum fasilitas parkir yang tidak beraturan, penempatan
pelaksanaan store atmosphere dengan indicator logo cafe yang berada didalam sehingga tidak
yang dikemukakan diatas dianggap baik. Konsep terlihat jelas dari luar jalan, serta event yang digelar
store atmosphere telah dilakukan dengan berbagai oleh cafe kurang menarik perhatian konsumen yang
cara demi tercapainya tujuan pemasaran yang baik. berdatangan.
Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa
kebanyakan responden yang berkunjung ke cafe 2. Keputusan Pembelian di Café Little Wings
Little Wings Bandung karena melihat dari tampilan Bandung Berdasarkan Persepsi Pelanggan
luar bangunan cafe yang terlihat unik dengan Berdasarkan kuesioner penelitian yang telah
memadupadankan warna pink cerah dan putih disebarkan kepada 100 responden, maka
seperti rumah Barbie, design layout yang tertata didapatkan hasil tanggapan responden terhadap
dan berbeda-beda sesuai tema yang diterapkan di keputusan pembelian melalui 5 pernyataan
setiap ruangannya, dan memiliki udara ruangan mengenai keputusan pembelian sebagai berikut:
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 492
Tabel 4
Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian (Y)
No. SS S TS STS Skor Skor
Jumlah
Item 4 3 2 1 Total Jumlah
42 57 1 0 100 341
16 400
42% 57% 1% 0% 100% 85,25%
25 70 5 0 100 320
17 400
25% 70% 5% 0% 100% 80%
34 62 3 1 100 329
18 400
34% 62% 3% 1% 100% 82,25%
19 79 2 0 100 317
19 400
19% 79% 2% 0% 100%% 79,25%
15 83 2 0 100 313
20 400
15% 83% 2% 0% 100% 78,25%
1.620
Total Skor 2000
81%
Sumber: Olahan Penulis, 2016
81%
Secara keseluruhan berdasarkan garis 19% responden merasa tidak setuju dengan tahap
kontinum pada gambar 4.6 variabel keputusan keputusan untuk mengunjungi cafe Little Wings
pembelian pada cafe Little Wings Bandung Bandung. Sebagian responden mengatakan bahwa
temasuk kedalam kategori baik. Hal ini terlihat dari ke cafe Little Wings Bandung ada yang tidak sengaja
presentase rata-rata total dari keseluruhan yaitu lewat dan akhirnya berkunjung kedalam cafe.
sebesar 81% dilihat dari pernyataan bahwa
konsumen membutuhkan cafe yang bisa membuat
suasana hati mereka nyaman, konsumen mencari
informasi mengenai cafe terlebih dahulu sebelum
berkunjung, dan konsumen membandingkan
fasilitas yang terdapat pada cafe tersebut. Sebanyak
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 493
Keputusan Pembelian Konsumen Café normal. Jika ada yang mengikuti pola
mengetahui apakah data yang diambil software SPSS 18 Diperoleh hasil sebagai
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. Deviation 1.33048885
Most Extreme Absolute .121
Differences Positive .121
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.209
Asymp. Sig. (2-tailed) .108
Menurut (Ghozali, 2006) dimana kurva nilai signifikansi sebesar 0,108 lebih besar dari 0,05
residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji
normal apanila nilai asymp.sig. (2-tailed) > a. berdistribusi normal.
Berdasarkan output diatas diketahui bahwa nilai
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 494
Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2016
B. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data dari
kuesioner yang diperoleh dapat dilakukan uji
heterokedastisitas. Untuk melihat bahwa model
regresi tidak mengalami heteroskedastisitas dapat
dilihat melalui grafik scatterplot antara
standardized predicted value (ZPRED) dengan
studentized residual (SRESID). Menurut Imam
Ghozali (2013:105) jika terdapat pola seperti titik-
titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak
ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Data yang baik untuk regresi adalah apabila
data tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 495
Pada gambar menunjukkan bahwa persamaan pada gambar. Titik tersebut menyebar tidak
regresi bebas dari gejala-gejala heteroskedastisitas. membentuk pola dan menyebar di bawah dan diatas
Hal ini ditunjukkan dengan titik-titik yang terdapat angka 0.
pengaruh yang positif pada store yang dirumuskan. Uji hipotesis dibagi
a. Uji T
TABEL 7
Hasil Uji T
a
Coefficients
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.204 1.401 5.854 .000
store_atmosphere .173 .030 .501 5.732 .000
a. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2016
Berdasarkan pada tabel 7 diperoleh Thitung dengan nilai probabilitas sebesar 0,05.
= 5,732 > T tabel 1,984. T tabel diperoleh dari Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
df=100-2 dengan tingkat signifikan 0,05. ditolak dan H1 terdapat hubungan yang
Nilai Sig. yang dihasilkan diketahui 0,000 signifikan antara store atmosphere
pada tabel koefisien bernilai lebih kecil terhadap keputusan pembelian.
b. Uji F
TABEL 8
Hasil Uji F
b
ANOVA
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 58.750 1 58.750 32.853 .000
Residual 175.250 98 1.788
Total 234.000 99
a. Predictors: (Constant), store_atmosphere
b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2016
Berdasarkan tabel 8 diperole Fhitung didapatkan Fhitung> Ftabel yaitu 32,853 >
sebesar 32,853 dan nilai Sig. 0,000. Maka 2,467. Hasil Sig. yang diperoleh adalah
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 | Page 497
sebesar 0,000 yang artinya Sig. < 0,05. atmosphere secara simultan berpengaruh
Dari hasil uji F yang telah diperoleh maka signifikan terhadap keputusan pembelian
3. Uji R
Tabel 9
Hasil Koefisien Determinasi
berada didalam rumah sendiri. Maka store cafe diletakkan didepan agar terlihat jelas,
atmosphere cafe Little Wings Bandung telah lokasi parkir yang terpisah dan terarah agar
diterapkan dengan baik kepada responden. tidak menutupi tampak depan cafe, dan event
2. Dari hasil analisis mengenai tanggapan yang digelar oleh cafe Little Wings dibuat
konsumen atas proses keputusan pembelian di semenarik dan semeriah mungkin. Sehingga
cafe Little Wings Bandung dapat dilihat dari faktor-faktor tersebut mampu mempengaruhi
persentase rata-rata total dari keseluruhan keputusan pembelian, maka dari itu akan
yaitu sebesar 81% yang artinya konsumen muncul ide-ide baru yang inovatif dan
memiliki kecenderungan yang tinggi ketika beragam sesuai dengan harapan konsumen
membuat suasana hati mereka nyaman, 2. Cafe Little Wings juga sebaiknya dapat
3. Dilihat dari hasil kuesioner berdasarkan penataan peralatan yang rapih dan sesuai tema
perhitungan R square, dapat disimpulkan ruangan, dan memberikan suatu hal baru
bahwa Store Atmosphere mempunyai seperti harga diskon pada hari tertentu untuk
Cafe Little Wings Bandung sebesar 25,1% berdatangan. Sehingga semakin baik store
sedangkan sisanya 74,9% dipengaruhi oleh atmosphere yang diterapkan oleh cafe Little
beberapa faktor lain yang tidak di teliti oleh Wings Bandung maka semakin tinggi
pada produk. Maka variabel X (store berkunjung kedalam cafe dan menjadikan
pembelian) terdapat hubungan lemah dan ketika berada didalam cafe. Dengan cara
bersifat positif, sehingga semakin baik store tersebut konsumen yang melewati depan cafe
atmosphere yang diterapkan oleh cafe Little tertarik untuk berkunjung kedalam cafe.
Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus- Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
Service).
Levy, Michael., Barton A. Weitz. (2009).
Hidayat, A. M., Wibowo, S., & Hidayat, Retailing Management, 7th edition,
WEBSITE
www.littlewings.terasnusantara.co.id
www.detik.com
www.emeraldinsight.com
www.googlescholar.com
www.kampus.marketing.co.id