Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMBANGUNAN YANG DAPAT MEMPERCEPAT

PEMBANGUNAN EKONOMI DI RIAU

MAKALAH

OLEH KELOMPOK 5 :

WINDY WARISMAN

RINA FARIDA

DIKEMRI

SYAIFUL MARTIN

RIZKA SORAYA

MARISA MUSSARA MITTAS

RIZKA MELANI

M. FADLI HABIBI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
(STIE) PERSADA BUNDA
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala Rahmat Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas kelompok berjudul Strategi Pembangunan Yang Dapat Mempercepat
Pembangunan Ekonomi Di Riau.

Dalam mengerjakan tugas ini penulis merasa banyak kekurangan baik


pada teknis penulisan maupun penyusunan makalah. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan,Khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
di harapkan dapat tercapai.

Pekanbaru, Mei 2019

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................i


Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2
2.1 Pengertian Perencanaan Pembangunan ................................................................2
2.2 Fungsi Perencanaan Pembangunan Ekonomi ......................................................3
2.3.Syarat Syarat Pembangunan Ekonomi .................................................................4
2.4.Strategi Pembangunan Ekonomi ..........................................................................4
2.5.Strategi Pembangunan Ekonomi di Riau ............................................................5
2.5.1. Potensi Sumber Daya Alam ......................................................................5
2.5.2. Potensi Sumber Daya Manusia .................................................................8
2.6. Strategi Pembangunan Yang Dapat Mempercepat Pembangunan Ekonomi Di
Riau .....................................................................................................................9
2.6.1.Percepatan Pembangunan KITB (Kawasan Industri Tanjung Buton) .......9
2.6.2.Pembengunan Sarana Transportasi ............................................................10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................11
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondisi perekonomian Provinsi Riau dan kecendrungan perkembangannya


pada dasarnya didukung oleh sumber daya alam (Resource Base Economy) yang
dimiliki seperti perkebunan, kehutanan dan perikanan serta pertambangan dan
energi. Berdasarkan potensi sumber daya alam tersebut, maka pengelolaan yang
efektif dan efisien akan memperkokoh struktur perekonomian Provinsi Riau.
Disamping hal tersebut kekayaan sumber daya pesisir dan kelautan juga menjadi
penting bagi perkembangan perekonomian pada masa mendatang melalui kegiatan
perikanan, wisata bahari, pertambangan dan jasa kelautan seperti kepelabuhan dan
lainnya.

Pengembangan dan pembangunan ekonomi Provinsi Riau tersebut tidak


hanya didukung oleh potensi sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Riau,
tetapi pengembangan dan pembangunan perekonomian Provinsi Riau ini harus
didukung oleh sumber daya manusianya agar pengelolaannya bisa seefektif dan
seefesien mungkin.

Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan


menuju pola-pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan
yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar
terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri serta
pertanggungjawaban atas perbuatannya di akhirat terhadap Allah SWT.

Dalam pengembangan ekonomi di Riau dapat didasarkan pada dua potensi


yang sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi Riau.Adapun kedua
potensi tersebut yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di
Riau.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembangunan


Strategi pembangunan ekonomi adalah Suatu proses yang bersinambung
dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya
untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers &
hills:1994).
Berdasarkan definisi diatas terdapat 4 elemen perencanaan.
1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
4. Perencanaan untuk masa depan

Strategi ada sebagai upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang


terjadi yang bersifat akumulatif.Artinya perubahan pada suatu keseimbangan awal
dapat mengakibatkan perubahan pada sistem sosial yang akhirnya membawa
sistem yang ada menjauhi keseimbangan awal. Perencanaan sebagai bagian
daripada fungsi manajemen yang bila ditempatkan pada pembangunan daerah
akan berperan sebagai arahan bagi proses pembangunan berjalan menuju tujuan di
samping itu menjadi tolok ukur keberhasilan proses pembangunan yang
dilaksanakan.

Ciri-ciri Strategi pembangunan ekonomi :


a) Usaha mencapai perkembangan sosial ekonomi mantap (Steady social
economic growth). Tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif.
b) Usaha meningkatkan pendapatan
c) Usaha perubahan struktur ekonomi ; Usaha diversifikasi ekonomi
d) Usaha perluasan kesempatan kerja
e) Usaha pemerataan pembangunan ; DISTRIBUTIVE JUSTICE
f) Usaha pembinaan lembaga ekonomi masyarakat
g) Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi

2
2.2 Fungsi Strategi Pembangunan Ekonomi
Adapun yang menjadi fungsi dari Strategi pembangunan ekonomi, yaitu :
a) Terdapat pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan
pembangunan;
b) Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko masa
yang akan datang;
c) Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik;
d) Dilakukan penyusunan skala priorotas dari segi pentingnya tujuan;
e) Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan evaluasi.

Dari sudut pandang ekonomi, perlunya Strategi adalah :


1. Agar penggunaan sumber pembangunan terbatas dapat efesien dan efektif,
sehingga terhindar dari pemborosan;
2. Agar perkembangan / pertumbuhan ekonomi menjadi mantap;
3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.

Manfaat dari Strategi adalah Diharapkan terdapat suatu pengarahan


kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan .Dapat dilakukan suatu perkiraan
terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan
mengenai potensi dan prospek pengembangan, juga mengenai hambatan dan
resioko yang mungkin dihadapi. Memberi kesempatan untuk memilih berbagai
alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi
cara yang baik.

Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas, memilih urutan dari segi


pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya .Akan ada suatu alat
pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.Perkembangan
ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
ditingkatkan.Dapat dicapai stabilitas ekonomi.

3
2.3. Syarat Syarat Pembangunan Ekonomi

Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang.Namun tidak semua


rencana merupakan perencanaan pembangunan Terkait dengan kebijaksanaan
pembangunan maka pemerintah berperan sebagai pendorong pembangunan (agent
of development), ini terkait dengan definisi perencanaan yang merupakan upaya
institusi public untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus
dilakukan di sebuah wilayah baik negara maupun di daerah dengan didasarkan
keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut.

Adapun yang menjadi syarat dari pembangunan ekonomi, yaitu :


1. Komisi perencanaan ; terorganisir dan ahli.
2. Data statistik
3. Tujuan
4. Penetapan sasaran & prioritas (secara makro dan sektoral )
5. Mobilisasi sumber daya ( luar negeri & dalam negeri ,Saving, Laba & Pajak)
6. Kesinambungan perencanaan.
7. Sistim administrasi yang efesien ; kuat, tidak korup (Lewis)
8. Kebijaksanaan pembangunan yang tepat
9. Administrasi yg ekonomis
10. Dasar pendidikan.
11. Teori konsumsi; menurut GALBRAITH (1962)
12. Dukungan masyarakat; rencana nasional

2.4. Strategi Pembangunan Ekonomi

Dalam melakukan pembangunan ekonomi, tentu saja sebuah Negara


mempunyai sasaran yang ingin di capai. Adapun yang menjadi sasaran
pembangunan ialah:
a. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian secara merata bahan
pokok yang di butuhkan untuk bias hidup;

4
b. Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi pendapatan
serta penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih tinggi dan perhatian
lebih terhadap nilai-nilai manusiawi;
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan social bagi semua individu dan
nasional.

Dalam mencapai sasaran tersebut tidak luput pula dari penyusunan


strategi-strategi pembangunan yang bagus untuk dapat menghasilkan output yang
di inginkan, strategi-strategi tersebut di antaranya:
a. Meningkatkan output nyata / produktivitas yang tinggi (terus menerus
meningkat );
b. Tingkat penggunaan tenaga kerja dalam negeri yang tinggi:
c. Pengurangan dan pemberantasan ketimpangan;
d. Perubahan sosial, sikap mental dan tingkah laku masyarakat dalam lembaga
pemerintah.

2.5. Strategi Pembangunan Ekonomi di Riau

Dalam pengembangan ekonomi di Riau dapat didasarkan pada dua potensi


yang sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi Riau.Adapun kedua
potensi tersebut yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di
Riau.

2.5.1. Potensi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang
muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
pada umumnya.Tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen anbiotik, seperti
minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.

Potensi SDA Riau sangat beragam diantaranya perkebunan, perikanan,


pertambangan serta dan energi.

5
1. Perkebunan

Di sektor perkebunan, Pemerintah Provinsi Riau tengah berupaya


mengembangkan industri hilir hasil produksi kelapa sawit dengan membangun
pabrik pengolahan kelapa sawit dan industri turunan CPO.Sebagai sebuah daerah
agraris, Provinsi Riau memiliki lahan perkebunan yang sangat luas.

Provinsi Riau kini mampu menjadi daerah penghasil produk perkebunan


yang bermutu tinggi. Data statistik menyatakan bahwa saat ini Provinsi Riau
memiliki 1.530. 150 hektar lahan perkebunan sawit ( terluas di Indonesia) dengan
produksi CPO sebanyak ±4,659,246 ton/ tahun (nomor dua terbesar di Indonesia).
Disamping itu, produk-produk hasil perkebunan lainnya seperti karet, kopi,
kelapa, dan sayur sayuran merupakan potensi yang memberikan kontribusi besar
bagi partumbuhan perekonomian daerah. Dalam rangka memaksimalkan
pemanfaatan terminal agribisnis di Kota Dumai, Pemerintah Provinsi Riau
membuka peluang seluas-luasnya bagi kalangan pelaku usaha dan pemilik modal
untuk menanamkan modalnya melalui pemmbangunan pabrik pengolahan kelapa
sawit dan industri turunan CPO di sebuah kawasan khusus yang diberi nama
Kawasan Industri Dumai. Peluang investasi tersebut sepenuhnya terbuka bagi
para investor dalam negeri (PMDN) maupun investor asing (PMA) dan BUMD /
BUMN.

Strategi dan kebijakan Pemerintah daerah Provinsi Riau dalam


mengembangkan industri hilir CPO dapat diusulkan beberapa program kegiatan
yang dilakuak jangka panjang dan jangka pendek, antara laian :
a) Menyusun database pertanian berbasis agribisnis dan rencana strategis
Pembangunan Industri Pengolahan produk Pertanian 2015-2020
b) Melakukan pengkajian produktifitas dan performansi kerja petani kelapa
sawit berbasis agribisnis pertanian
c) Mengembangkan kelembagaan petani kelapa sawit dalam usaha agribisnis
d) Menyusun model pengembangan SDM pertanian terpadu berwawasan
agribisnis

6
e) Membangun agroindustri (kelapa sawit) yang berbasis ekonomi kerakyatan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ketahaan ekonomi daerah baik
dengan pendiri BUMD maupun kerjasama (mitra) dengan investor
f) Meningkatkan alokasi anggaran sektor pertanian dan industri pengolahan
hasil pertanian

Perkebunan inilah yang merupakan bentuk upaya pemerintah dalam


mengembangan perekonomian Provinsi Riau.

2. Perikanan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Irwan Effendi mengatakan,
potensi perikanan di Riau cukup tinggi, yakni mencapai 132.000 ton, meningkat
daripada tahun sebelumnya yang hanya 127.000 ton. Potensi tersebut dapat dilihat
dari beberapa sektor pengembangan, baik perikanan dan kelautan di Laut Cina
Selatan, Selat Malaka, perairan umum, maupun budidaya kolam, tambak, dan
keramba."Kami melihat potensi dari sektor perikanan masih cukup besar untuk
dikembangkan," ujar Irwan, Senin (31/1/2011).
Potensi biota di Laut China Selatan mencapai 361.430 ton, sedangkan
pemanfaatannya baru 211.732 ton atau 58,8 persen. Untuk beberapa potensi,
pemanfaatannya sudah melampaui batas (overfishing), seperti di Selat Malaka dan
perairan umum.Potensi pengembangan di Selat Malaka senilai 84.928 ton.
Namun, pemanfaatannya mencapai 84.994 ton atau 100,07 persen. Begitu juga di
perairan umum, potensi pengembangannya 14.232 ton. Akan tetapi,
pemanfaatannya melebihi potensi tersebut, yakni 14.354,9 ton atau 100,01 persen.
"Dengan kondisi ini, ikan dan biota perairan yang masih tergolong kecil dan tahap
pembesaran juga tereksploitasi nelayan. Jika berlarut-larut, ini akan berdampak
negatif berupa penurunan potensi dari sektor perikanan dan kelautan di Riau,"
katanya.

Dia juga menjelaskan, potensi sektor perikanan tidak hanya berada di


sektor kelautan, tetapi juga perikanan darat. Hal ini terlihat dari potensi budidaya
kolam yang mencapai 14.000 ton, sementara pemanfaatannya baru 2.403,58 ton

7
atau 17,17 persen. "Begitu juga potensi pengembangan tambak dan keramba,
pemanfaatannya masih di bawah 10 persen," ungkapnya.Beberapa potensi inilah,
menurut dia, yang dapat dikembangkan secara optimal dalam mendukung
pendapatan asli daerah untuk Pemerintah Provinsi Riau.

3. Pertambangan

Hasil pertambangan provinsi Riau adalah Minyak bumi, Gas, dan Batu
Bara. Minyak bumi merupakan pertambangan mayoritas daerah Riau, minyak
bumi terdapat di daerah Kabupaten Siak tepatnya di Minas, kabupaten Bengkalis
Tepatnya di kecamatan Mandau Duri , dan Rokan Hilir tepatnya di kecamatan
Tanah Putih di desa Sintung.

Potensi ini merupakan asset perekonomian Riau yang merupakan


pengembangan dari perekonomian Riau.

2.5.2. Potensi Sumber Daya Manusia

Pengembangan dan pembangunan ekonomi Riau sangat bergantung


kepada sumber daya manusia yang berintelektual dan memiliki agamais yang
kuat. Hal ini diperlukan karena dalam pengembangan dan pembangunan ekonomi
Riau bisa berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari syariat. Dengan
demikian dibutuhkan sarana dan prasarana dalam menyiapkan SDM yang
berpontensi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan tekhnologi
sehingga peran pemerintah diperlukan untuk mengembangkan potensi SDM di
Riau ini.

8
2.6. Strategi Pembangunan Yang Dapat Mempercepat Pembangunan
Ekonomi Di Riau

2.6.1. Percepatan Pembangunan KITB (Kawasan Industri Tanjung Buton)

Pertemuan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau


dengan Deputi Perekonomian Bidang Perniagaan dan Industri Kemenko
Perekonomian Elen Septiadi pada (26/3/18) dalam rangka membahas percepatan
pembangunan Kawasan Industri tanjung Buton (KITB) yang bakal menjadi
kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Riau.

Seketaris Daerah Provinsi Riau H ahmad Hijazi mengatakan jika


pengembangan KITB terwujud, Riau memiliki kendali untuk melakukan
pengelolaan produk komuditas primer lebih stabil sehingga bisa mengelola
hilirnya dan kemudian harga produk pertanian akan stabil.

KITB strategis untuk dikembangkan karena jaraknya yang dekat dan


berbatasan langsung perairan internasional Selat Malaka. KITB juga sangat
mendukung percepatan ekonomi di Provinsi Riau. Maka dari itu Pembangunan
Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) merupakan salah satu strategi Pemprov
Riau dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi di Riau ujar Hijazi
selaku Sekda Provinsi Riau.

2.6.2. Pembengunan Sarana Transportasi

Minimnya sarana Transportasi kerap dituding sebagai penyebab


terhambatnya pertumbuhan ekonomi dan pemertaan pembangunan disuatu daerah.
Kondisi ini juga terlihat ada di sejumlah Kabupaten di Provinsi Riau, sehingga
pembangunan sarana Transportasi ini penting menjadi concern bagi Drs H
Syamsuar Msi selaku Gubernur Riau.

Syamsuar mengatakan bahwa Riau butuh perbaikan transportasi baik di


darat, laut, maupun udara, karena terdiri secara geografis wilayahnya dari daratan
dan kepulauan. Kalau Tol Sumatera Aceh-lampung sudah terwujud, serta jalur

9
selat malaka yang sibuk dilayani dengan KITB (Kawasan Industri Tanjung Buton)
maka Riau bisa menjadi simpul perekonomian Sumatera.

Pembenahan sarana transportasi merupakan salah strategi pemprov Riau


dalam upaya strategi percepatan pembangunan ekonomi di Riau. Sehingga
pembangunan Ekonomi bisa berkembang dengan pesat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah


memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi
terhadap pembangunan yang dilakukannya.Seiring dengan semakin pesatnya
pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan
indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat
Kabupaten/ Kota.Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan jika tidak didukung sumber


daya manusia yang memadai. Sebaliknya, pembangunan kualitas sumber daya
manusia juga tidak akan tercapai tanpa dukungan pertumbuhan ekonomi.
Demikian pula pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kualitas sumber daya
manusia.

Pembangunan dan pengembangan ekonomi tergantung kepada SDA dan


SDM yang didukung moralitas pelaku ekonomi tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE


Yogyakarta
Kompas, 2011, Perikanan Indonesia
Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press
www.google.com/peluang dan potensi investasi provinsi Riau/2010.
www.goriau.com/gandeng swasta dorong pertumbuhan daerah riau/19/01/2019
www.goriau.com/pemprov riau serius lakukan percepatan pembangunan
kitb/27/03/2019

12

Anda mungkin juga menyukai