MAKALAH
OLEH KELOMPOK 5 :
WINDY WARISMAN
RINA FARIDA
DIKEMRI
SYAIFUL MARTIN
RIZKA SORAYA
RIZKA MELANI
M. FADLI HABIBI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala Rahmat Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas kelompok berjudul Strategi Pembangunan Yang Dapat Mempercepat
Pembangunan Ekonomi Di Riau.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Fungsi Strategi Pembangunan Ekonomi
Adapun yang menjadi fungsi dari Strategi pembangunan ekonomi, yaitu :
a) Terdapat pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan
pembangunan;
b) Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko masa
yang akan datang;
c) Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik;
d) Dilakukan penyusunan skala priorotas dari segi pentingnya tujuan;
e) Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan evaluasi.
3
2.3. Syarat Syarat Pembangunan Ekonomi
4
b. Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi pendapatan
serta penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih tinggi dan perhatian
lebih terhadap nilai-nilai manusiawi;
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan social bagi semua individu dan
nasional.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang
muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
pada umumnya.Tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen anbiotik, seperti
minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
5
1. Perkebunan
6
e) Membangun agroindustri (kelapa sawit) yang berbasis ekonomi kerakyatan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ketahaan ekonomi daerah baik
dengan pendiri BUMD maupun kerjasama (mitra) dengan investor
f) Meningkatkan alokasi anggaran sektor pertanian dan industri pengolahan
hasil pertanian
2. Perikanan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Irwan Effendi mengatakan,
potensi perikanan di Riau cukup tinggi, yakni mencapai 132.000 ton, meningkat
daripada tahun sebelumnya yang hanya 127.000 ton. Potensi tersebut dapat dilihat
dari beberapa sektor pengembangan, baik perikanan dan kelautan di Laut Cina
Selatan, Selat Malaka, perairan umum, maupun budidaya kolam, tambak, dan
keramba."Kami melihat potensi dari sektor perikanan masih cukup besar untuk
dikembangkan," ujar Irwan, Senin (31/1/2011).
Potensi biota di Laut China Selatan mencapai 361.430 ton, sedangkan
pemanfaatannya baru 211.732 ton atau 58,8 persen. Untuk beberapa potensi,
pemanfaatannya sudah melampaui batas (overfishing), seperti di Selat Malaka dan
perairan umum.Potensi pengembangan di Selat Malaka senilai 84.928 ton.
Namun, pemanfaatannya mencapai 84.994 ton atau 100,07 persen. Begitu juga di
perairan umum, potensi pengembangannya 14.232 ton. Akan tetapi,
pemanfaatannya melebihi potensi tersebut, yakni 14.354,9 ton atau 100,01 persen.
"Dengan kondisi ini, ikan dan biota perairan yang masih tergolong kecil dan tahap
pembesaran juga tereksploitasi nelayan. Jika berlarut-larut, ini akan berdampak
negatif berupa penurunan potensi dari sektor perikanan dan kelautan di Riau,"
katanya.
7
atau 17,17 persen. "Begitu juga potensi pengembangan tambak dan keramba,
pemanfaatannya masih di bawah 10 persen," ungkapnya.Beberapa potensi inilah,
menurut dia, yang dapat dikembangkan secara optimal dalam mendukung
pendapatan asli daerah untuk Pemerintah Provinsi Riau.
3. Pertambangan
Hasil pertambangan provinsi Riau adalah Minyak bumi, Gas, dan Batu
Bara. Minyak bumi merupakan pertambangan mayoritas daerah Riau, minyak
bumi terdapat di daerah Kabupaten Siak tepatnya di Minas, kabupaten Bengkalis
Tepatnya di kecamatan Mandau Duri , dan Rokan Hilir tepatnya di kecamatan
Tanah Putih di desa Sintung.
8
2.6. Strategi Pembangunan Yang Dapat Mempercepat Pembangunan
Ekonomi Di Riau
9
selat malaka yang sibuk dilayani dengan KITB (Kawasan Industri Tanjung Buton)
maka Riau bisa menjadi simpul perekonomian Sumatera.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12