Produk 1
Nama Reviewer: Arta Sofi Afnan
A. Judul Penelitian : The Effect Of Extrinsic Motivation And Job Stress On Employee
Performance With Job Satisfaction As An Intervening Variable At PT. BANK NEGARA
INDONESIA (PERSERO) TBK. USU BRANCH MEDAN
B. Identitas Jurnal : International Journal of Economic, Business, Accounting, Agriculture
Management and Sharia Administration, 2023, vol 3., no. 2.,
C. Secara garis besar apakah Anda sudah merasa paham dengan isi artikel jurnal
tersebut? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
Paham √
Bingung
F. Responden Penelitian
1) Subjek Penelitian : Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan Provinsi Sumatera Utara
2) Jumlah (N) subjek/ responden penelitian : Subjek berjumlah 120 orang dari 24 kantor
cabang pembantu yang berada di bawah kantor cabang USU. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 93 orang sampel
G. Metodologi Penelitian
1) Metode Penelitian yang digunakan : Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan
data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 93 orang karyawan bank.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis pengaruh motivasi
ekstrinsik dan stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
variabel intervening pada PT Bank Negara Indonesia, Tbk Cabang USU.
H. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan, sementara stres kerja memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja juga memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Motivasi ekstrinsik secara tidak langsung berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja, sementara stres kerja tidak memiliki
pengaruh yang signifikan secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan
kerja. Stres kerja juga berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang USU.
A. Judul Penelitian : Intrinsic-Extrinsic Motivation and Work Performance of Hotel and Spa
Employee
C. Secara garis besar apakah Anda sudah merasa paham dengan isi artikel jurnal
tersebut? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
Paham √
Bingung
E. Apakah yang diteliti? pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja karyawan
hotel dan spa di Bali.
F. Responden Penelitian
5) Subjek Penelitian :
Karyawan hotel dan spa di Bali
6) Jumlah (N) subjek/ responden penelitian :
58 karyawan
7) Karakteristik responden/ subjek Penelitian:
Karyawan hotel dan spa di Bali
8) Tempat Penelitian :
Di salah satu hotel dan spa Di bali
G. Metodologi Penelitian
5) Metode Penelitian yang digunakan : Metode penelitian kuantitatif dengan Observasi,
wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan.
H. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan hotel dan spa di Bali. Temuan penelitian ini didukung oleh nilai
koefisien beta yang positif dan signifikansi yang rendah pada kedua variabel motivasi intrinsik
dan ekstrinsik. Selain itu, hasil uji F aritmatika menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
B. Identitas Jurnal : International Journal of Social Science (IJSS) Vol.3 Issue.3 October
2023, pp: 339-350 ISSN: 2798-3463 (Printed) | 2798-4079 (Online) DOI:
https://doi.org/10.53625/ijss.v3i3.6375
C. Secara garis besar apakah Anda sudah merasa paham dengan isi artikel jurnal
tersebut? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
Paham √
Bingung
F. Responden Penelitian
1. Subjek Penelitian : karyawan PT Honoris Industri Bogor
2. Jumlah (N) subjek/ responden penelitian : 100
3. Karakteristik responden/ subjek Penelitian:Karakteristik responden penelitian tersebut
adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebesar 79%, usia 20-35 tahun sebesar 73%,
pendidikan SMA/SMK sebesar 70%, memiliki pengalaman kerja 2-5 tahun sebesar 67%, dan
pendapatan Rp. 4.000.000-Rp. 5.000.000 sebesar 66%.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian yang digunakan : kuantitatif
2. Teknik sampling yang digunakan :random sampling
3. Alat Ukur/ Instrumen Ukur dalam penelitian menggunakan apa : Kuisioner,observasi, dan
wawancara
4. Teknik Analisis Data yang digunakan : peneliti menggunakan metode analisis jalur untuk
mengetahui dampak langsung dan tidak langsung dari motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan
H. Hasil Penelitian
motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh langsung dan positif terhadap kinerja karyawan
di PT Honoris Industri Bogor. motivasi dan lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan
kinerja karyawan di PT Honoris Industri Bogor. Oleh karena itu, perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor ini untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan
bisnis yang diinginkan
Produk 2
Motivasi merupakan aspek yang penting bagi kehidupan manusia termasuk dalam dunia
kerja. Motivasi merupakan dorongan yang dapat memengaruhi individu untuk bertindak atau
melakukan suatu kegiatan .Motivasi di dalam dunia kerja disebut juga dengan motivasi kerja yaitu
faktor yang mendorong individu untuk bekerja sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam lingkungan kerja motivasi merupakan aspek yang penting untuk menunjang
peforma kerja para pekerja. Motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi ekstrinsik dan juga
motivasi intrinsik. Kedua jenis motivasi ini sama-sama berpengaruh terhadap performa kerja
individu.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari diri individu, motivasi atau
dorongan yang tidak dipengauhi oleh hal-hal eksternal. Motivasi intrinsik ini meliputi rasa ingin
tahu, ketertarikan dan juga kebanggaan. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi atau
dorongan yang berasal dari luar atau dipengaruhi hal-hal eksternal, motivasi ekstrinsik ini dapat
berupa penghargaan, gaji dan juga tunjangan. Motivasi Intrinsik berkaitan erat dengan kepuasan
individu terhadap pekerjaan yang dilakukan sedangkan motivasi ekstrinsik berkaitan erat dengan
lingkungan dimana indiivdu berada atau bekerja. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
memiliki peran penting dalam performa kerja individu dalam melakukan pekerjaannya, keduanya
saling berkaitan satu sama lain. Ketika lingkungan kerja memberikan dampak yang baik terhadap
individu maka hal tersebut dapat menambah kepuasan individu terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengaruh motivasi ekstrinsik
terhadap performa kerja individu. Seperti yang sudah disebutkan bahwa motivasi ekstrinsik erat
kaitannya dengan lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini sangat berpengaruh terhadap kinerja
individu dalam melakukan pekerjaannya. Kinerja kariawan menjadi aspek yang penting karena
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Safitri, Susanto (2019) menemukan bahwa motivasi
ekstrinsik berpengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan. Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang berada disekitar pekerja termasuk lingkungan social, lingkungan kerja fisik dan
psikologi dalam suatu instansi. 3 aspek tersebut yaitu lingkungan sosial yang berkaitan dengan
hubungan interpersonal atau hubungan dengan rekan kerja, lingkungan fisik yang meliputi kondisi
fisik pada suatu instansi seperti keamanan dan kebersihan, tata ruang dan desain, warna tembok
dan kondisi fisik lainya. Sedangkan lingkungan psikologis mencakup budaya kerja dalam suatu
instansi dan work-life balance.
Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan
kepuasan kerja, sementara lingkungan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan
mental, motivasi, dan kinerja karyawan. Hubungan interpersonal atau hubungan dengan rekan
kerja yang positif memberikan dampak yang positif terhadap motivasi kerja karyawan. Adanya
hubungan interpersonal yang baik akan menciptakan linkungan kerja yang lebih kondusif. Adanya
hubungan yang positif dengan rekan kerja dan atasan dapat menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan dan mendukung. Karyawan yang memiliki hubungan interpersonal yang baik
cenderung akan memiliki Tingkat kepuasan yang baik terhadap sutu pekerjaan. Adanya hubungan
interpersonal yang baik juga mempengaruhi motivasi kerja, karyawan yang puas dengan
pekerjaannya cenderung akan memiliki motivasi yang baik sehingga seorang karyawan akan lebih
bekerja keras dan melakukan pekerjaan nya dengan optimal. Adanya hubungan interpersonal yang
baik juga dapat menurunkan tingkat stress karyawan, terbentuknya hubungan yang positif ini akan
membantu karyawan dalam mengurangi Tingkat stress kerja karyawan karena karyawan akan
merasa aman dan dilindungi oleh rekan kerja lainnya. Adanya hubungan yang positif ini juga dapat
menambah kreativitas dan inovasi karyawan, hubungan antar karyawan yang positif akan
menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga karyawan akan lebih percaya diri dalam
menyampaikan gagasan dan juga ide-ide tanpa adanya rasa takut.
Hubungan interpersonal yang baik ini dapat diciptakan melalui sikap yang ramah terhadap
atasan, sikap saling tolong menolong antar karyawan, saling menghormati terhadap perbedaan
yang ada dalam lingkup kerja, dan juga bersikap secara terbuka dan jujur sehingga mencegah
adanya kesalah pahaman antara karyawan satu dengan lainya dan juga antara karyawan dengan
atasan. Kemudian lingkungan fisik suatu instansi juga dapat berpengaruh terhadap performa kerja
karyawan, lingkungan fisik yang baik juga menunjang kenyamanan karyawan. Karyawan akan
cenderung lebih berkonsentrasi dan bekerja secara efisien Ketika lingkungan kerja dalam kondisi
yang bersih dan juga nyaman. Lingkungan kerja yang baik tidak terdapat gangguan baik suara
maupun gangguan lainya dapat mengurahi Tingkat kelelahan seorang karyawan.
Beberapa faktor lingkungan fisik ini seperti pencahayaan, sirkulasi udara, fasilitas,
kebersihan, dan juga kebisingan perlu diperhatikan suatu instansi untuk menunjang kenyamanan
karyawan dalam bekerja sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan optimal. Dengan
menciptakan lingkungan fisik yang kondusif, perusahaan dapat meningkatkan performa kerja
karyawan dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Aspek selanjutnya adalah aspek psikologis
yaitu budaya kerja. Budaya kerja merupakan nilai yang dimiliki suatu instansi yang digunakan
untuk mengatur jalannya atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan
di lingkungan kerja. Budaya organisasi merupakan sistem nilai, keyakinan, norma yang meresap
yang ada di organisasi, budaya organisasi dapat mendorong atau melemahkan keefektifan,
organisasi tergantung dasar nilai, keyakinan dan norma ( John, Robert, dan Michael, 2006:313).
Budaya kerja menjadi faktor yang penting karena memiliki pengaruh terhadap performa kerja
seorang karyawan. Budaya kerja yang positif merupakan nilai-nilai yang mendorong karyawan
untuk merasa dihargai, terlibat, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Budaya kerja
yang positif ini menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, mendukung, dan produktif.
Budaya kerja yang positif memiliki karakteristik yang mengutamakan kesejahteraan
karyawan, mulai dari penghargaan dan pengakuan, kesejahteraan karyawan baik jangka pendek
maupun panjang, adanya otonomi yang diberikan kepada karyawan untuk mengambil suatu
keputusan, adanya kolaborasi dan juga kerjasama, dan adanya keterlibatan di lingkungan
masyarakat. Budaya kerja yang positif memiliki dampak yang baik terhadap motivasi karyawan,
Ketika nilai atau norma yang digunakan suatu instansi ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan
mementingkan kondisi karyawan maka karyawan akan lebih merasa nyaman dan aman dalam
bekerja, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dilakukan dengan optimal. Adanya budaya kerja
yang positif ini juga dapat menambah kreativitas dari karyawan. Budaya kerja ini juga meliputi
work-life balance, memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan penting untuk
menghindari stres dan burnout.
Stres yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap motivasi kerja, produktivitas, dan
kesehatan karyawan. Work-life balance erat kaitannya dengan kepuasan seorang karyawan,
sehingga suatu instansi perlu memperhatikan work-life balance dalam budaya kerja atau nilai-nilai
yang dianut. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif maka instansi harus melibatkan
karyawan dalam pengambilan keputusan, dengan hal ini maka karyawan akan merasa lebih
dihargai keberadaannya. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan juga berdampak
bagi tingkat rasa percaya diri dan juga self-esteem seorang karyawan. Self-esteem yang baik akan
meningkatkan motivasi kerja karyawan, karyawan dengan self-esteem yang baik akan memiliki
keyakinan terhadap kemampuan yang mereka miliki sehingga akan meningkatka motivasi
karyawan. Self-esteem yang baik juga meningkatkan produktivitas dan juga kreatifitas.
Lingkungan kerja fisik seperti kondisi lingkungan kerja standar dan fasilitas kerja yang
tersedia dalam perusahaan dapat memberikan kenyamanan dan memudahkan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaannya,begitu juga dengan aspek non fisik. Hubungan yang harmonis akan
meningkatkan performa kerja karyawan.
Daftar Pustaka :