Anda di halaman 1dari 38

PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA


PERUSAHAAN PT. LIZA CHRISTINA GARMENT INDUSTRY
(Study Kasus Bagian Produksi Line 3)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Ujian Usulan Penelitian

Program Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PASIM

DISUSUN OLEH:
M. FAIZAL AKBAR
11181110

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN
SUKABUMI
2022
PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA

PERUSAHAAN PT. LIZA CHRISTINA GARMENT INDUSTRY

Moch Faizal Akbar

NIM 11181110

Raden Rijanto

Abstrak

Produktivitas karyawan merupakan pondasi utama keberhasilan suatu perusahaan,

jika motivasi kerja karyawan menurun dan persepsi kerja yang tidak sesuai dengan

yang diharapkan perusahaan akan berdampak pada produktivitas. Oleh karena itu,

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT LIZA CHRISTINA GARMENT INDUSTRI,

pengaruh persepsi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT LIZA

CHRISTINA GARMENT INDUSTRI dan pengaruh motivasi dan persepsi terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT LIZA CHRISTINA GARMENT INDUSTRI

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sepuluh kali jumlah variabel

yaitu 35 sampel, dan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket.

Instrumen uji analisis data menggunakan uji koefisien determinasi dan uji regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji regresi linier berganda

diperoleh Y3,692+0,440X1+0,434X2, artinya setiap kali terjadi peningkatan motivasi

1 kali, maka produktivitas kerja karyawan mengalami penurunan sebesar 0,440 kali.

Dan setiap kali terjadi peningkatan kualitas pelayanan sebesar I kali, maka kepuasan

pelanggan meningkat sebesar 0,434 kali. Dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja

karyawan memiliki pengaruh paling dominan terhadap produktivitas kerja. Nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,679 yang artinya pengaruh variabel motivasi dan

persepsi terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 60,6% sedangkan sisanya

sebesar 39,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Kata Kunci: Motivasi, Persepsi, Produktivitas


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Motivasi dalam kegiatan ini sangat berpengaruh untuk memaksimalkan

kinerja karyawan PT. Liza Christina Garment Industry. Untuk mendapatkan sumber

daya manusia yang diharapkan oleh organisasi agar memberikan andil positif

terhadap semua kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, setiap karyawan

diharapkan memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga nantinya akan

meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. Karena dengan motivasi, seorang

karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang

dibebankan kepadanya. Sebaliknya jika karyawan tidak termotivasi dalam suatu

pekerjaan maka Produktivitas Kerja rendah. Menurut Tohardi (2017:100)

mengemukakan bahwa poduktivitas kerja karyawan merupakan sikap mental. Suatu

keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada

hari kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini. Fillmore H. Stanford

(1969:173) dalam AA Prabu (2017:183) mengemukaan bahwa motivasi adalah

“motivasion as an energizing condition of the organisn that serves to direct that

organisn toward the goal of a certain class” (Motivasi sebagai suatu kondisi yang

menggerakan manusia kearah satu tujuan tertentu). Maka dari itu motivasi

kerja, persepsi dan produktivitas menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil

dari tujuan perusahaan PT. Liza Garment Industry merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang produksi pakaian yaitu berbagai macam pakaian pria dan wanita

1
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana motivasi, perspsi karyawan dan produktivitas kerja karyawan

pada perusahaan PT Liza Christina Garment Industry

2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan pada PT

Liza Christina Garment Industry

3. Bagaimana pengaruh persepsi karyawan terhadap produktivitas karyawan

4. Bagaimana pengaruh motivasi dan persepsi kerja terhadap produktivitas

karyawan

3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uaraian yang disampaikan diatas, maka dapat dirumuskan bahwa,

“Terdapat Pengaruh antara Motivasi dan Persepsi Karyawan terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan pada perusahaan PT liza Christina Garment Industry”.

B. Metodologi

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak

bebas. Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi kerja

(X1) dan persepsi kerja (X2)

2
b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produktivitas

kerja

2. Definisi Operasional Variabel

a. Motivasi (X1)

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2017:93) Motivasi Kerja

didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan

b. Persepsi (X2)

Menurut Asrori (2009:214) dalam Kinanti Linda & Dzul Fahmi (2020:03)

proses individu dalam menginterprestakisan, mengorganisasikan, dan

memberi maksan terhadap stimulus yang berasal dari lingkungan dimana

individu tersebut berasal dari proses belajar dan pengalaman.

c. Produktivitas (Y)

Menurut Tohardi (2017:100) mengemukakan bahwa produktivitas kerja

karyawan merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari

perbaikan terhadap apa yang telah ada suatu keyakinan bahwa seseorang

dapat melakukan pkerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan

hari esok lebih baik daripada hari ini

3
3. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan factor penting penunjang penelitian. Menurut Sugiyono

(2017:80) definisi populasi adalah: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2018:127) menyatakan “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik

Nonprobability Samplin. Menurut Sugiyono (2018:134) “Sensus/Sampling total

adalah teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan

sampel semua”. Untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam

melakukan penelitian, peneliti menggunakan kuesioner, Wawancara dan Observasi.

Berdasarkan jumlah populasi dan sampel yang ada di PT Liza Christina Garment

Industry line 3 bagian produksi maka dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 35 responden.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data menurut Sugiyono (2018:296) teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

4
1. Penelitian Lapangan

Yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan dalam bentuk tertulis yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti kepada responden PT Liza

Christina Garment Industry.

a. Kuesioner / Angket

Menurut Sugiyono (2018:199) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

penyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

b. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2018) Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Observasi merupakan suatu proses yang

komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis.

c. Interview / Wawancara

Menurut Sugiyono (2018:195) Wawancara sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus di teliti.

d. Agar konsep variabel yang diajukan dalam penelitian dapat diukur, maka

variabel tersebut didefinisikan terlebih dahulu agar terdapat kesamaan

persepsi dalam mengkaji konsep yang sedang diteliti. Menurut Wiratna

Sujarweni (2019:77) Operasional variabel penelitian dimaksudkan untuk

5
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis, serta

sumber pengukuran berasal darimana.

2. Penelitian Kepustakaan

Dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang berhubungan dengan peneliti

yang sedang peneliti lakukan dengan memperlajari literature, bahan-bahan

kuliah dan sumber-sumber lainnya. Penelitian ini dapat digunakan untuk

mendapatkan data-data sekunder dan dapat digunakan sebagai bahan

penelitian tersebut. Peneliti mencoba untuk melaksanakan analisis yang

kemudian akan diambil kesimpulan dan saran-saran dengan batas kemampuan

peneliti.

1. Metode Analisis Data

a. Uji Validitas Instrumen

Menurut sugiyono (2018:121), “Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dalam

penelitian ini Uju Validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelas

product moment yang dilakukan oleh Karl Pearson dengan rumus:

N  XY   X  Y 
rxy 
N  X 2

 X2 N  Y 2

 Y 2 
Keterangan :

r = koefisien validitas item yang dicari

n = banyaknya responden

xi = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

6
yi = skor total dari seluruh item

x2 = jumlah kuadrat skor variable x

y2 = jumlah kuadrat skor variable y

Kriteria validasi adalah jika koefisien korelasi bernilai > 0,3 maka butir

dinyatakan valid. (Wirana Sujarweni 2019:165).

b. Uji Reabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2018:168) ”Reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsisten dan stabilitas data atau temuan”. Kemudian Sugiyono

(2018:168) ”menjelaskan bahwa: Jika suatu data dinyatakan reliabel

apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data

yang sama pula atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda juga

akan menghasilkan data yang sama pula”.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan alat yang digunakan untuk dapat mendeteksi

apakah dalam penelitian ini data–data yang ada benar-benar terdistribusi

secara normal.

d. Uji Normalis

Uji normalis digunakan dalam penelitian ini untuk menguji apakah model

(Ghozali, 2016:154). Peneliti ingin menggunakan metode yang lebih

handal dalam menguji data yang mempunyai distribusi normal atau tidak

yaitu dengan melihat pada normal probability plot. Normal probability

7
plot merupakan data distribusi kumulatif yang sesungguhnya yang

dibandingkan dengan data distribusi normal (Ghozali, 2016:154)

Normalitas apat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik-titik)

pada sumbu diagonal dan grafik normal probability plot.

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka data berdistribusi

normal.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka data tidak berdistribusi normal

e. Uji Multikolonialitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi yang

ditemukan adanya korelasi antar variable independent. Kemiripan antar

variable independent dalam satu model akan menyebabkan terjadinya

korelasi yang sangat kuat antara satu variable independent dengan variable

independent yang lain. Seharusnya model regresi yang baik tidak adanya

terjadi korelasidiantara variable independent. Jika memang terjadi antara

variable independent saring berkolerasi, maka variable ini dalam nilai

korelasinya tidak sama dengan nol (Ghozali, 2016:103).

f. Uji Heteroskedestisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah ada model

regresi telah terjadi ketidaksamaan variance dari residul atau satu

pengamatan kesatu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

8
pengamatan kepengamatan lain adalah tetap, maka akan disebut

Heteroskedastisitas namun jika berbeda akan disebut dengan uji

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134). Menurut (Ghozali, 2016:134)

untuk dapat mendeteksi ada atau tidak adanya Heteroskedastisitas dapat

dengan melihat grafik pot antara nilai prediksi variable terkait dengan

residual yaitu:

1. Jika ada pola yang berbentuk titik-titik yang membentuk sebuah pola

tertentu yang teratur bergelombang,melebar kemudian menyempit,

maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi Heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik hanya menyebar keatas

dan di wilayah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak

terjadi Heteroskedastisitas. Dari hasil pada pengajuan diperoleh nilai

signifikasi > 0,05. Dengan demikian bahwa model regresi yang

digunakan tidak terkena Heteroskedastisitas.

g. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2004) dalam buku Rochmat Aldy (2016:37), analisis

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Jadi dapat dijelaskan bahwa statistik

deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara

9
pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.

Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau

memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan.

Dengan kata statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala,

atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada)

hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik non probability sampling sehingga peneliti

tidak menggunakan deskriptif statistik.

h. Analisis Korelasi/Komparatif

Menurut Sugiyono (2016:53), menjelaskan bahwa penelitian deskriptif

merupakan menelitianyang dilakukan untuk mengetahui keberadaan nilai

variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanapa membuat

perbandingan atau menghubungkan variable lain. Selain itu, Sugiyono

(2017: 36) menjelaskan yang dimaksud dengan penelitian komparatif

yaitu penelitian yang membandingkan satu variable atau lebih pada dua

sempel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Sehingga dapat

disimpulkan analisis deskriptif komparatif merupakan suaru analisis data

yang bertujuan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti

dengan cara membandingkan fakta-fakta dari dua objek maupun dari

sempel yang berbeda.

10
i. Koefiensi Determinasi

Menurut Sugiyono (2017) digunakan untuk mengetahui seberapa beasar

kemampuan variable bebas dapat menjelaskan variable terkait. Besarnya

nilai R berkisaran antara 0-1 -, semakin mendekati angka 1 nilai R

tersebut makan semakin besar pula variable bebas (X) mampu

menjelaskan variable terkait (Y).

j. Analisis Regresi Linier

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan atar variable

independent dengan variable dependen apakah positif atau negative, dan

untuk mengetahui nilai dari variable dependen apabila nilai variable

independent kenaikan atau penurunan. Dalam penelitian ini perhitungan

statistic menggunakan model analisis regresi sederhana persamaan sebagai

berikut:

Y = a + Bx + e

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

b = Koefisien Regressi Variabel Bebas

X = Seleksi Karyawan

e = Tingkat Kesalahan

k. Penilaian Variabel X

11
Indivendent Variabel sering disebut sebagai variable stimulus, predictor,

dan antecedent. Dalam bahsa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Menurut Sugiyono (2019:69) Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya ataupun timbulnya

variabel dependen.

l. Penilaian Variabel Y

Menurut Sugiyono (2019:69) Dependent Variable sering disebut sebagai

variabel output, kriteria, konsekuen. Dala bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel terikat.

C. Hasil dan Pembahasan

a. Uji Reabilitas

- Uji Reabilitas Motivasi

Uji Reabilitas Variabel Motivasi Kerja


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.611 10

Sumber : output SPSS 26,2022


Berdasarkan tabel tersebut, nilai reliabilitas variabel Motivasi Kerja dari 9

pernyataan diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,611 artinya nilai

reliabel >0,6 yang berarti variabel Motivasi Kerja dapat dipercaya sebagai alat

untuk mengumpulkan data atau jawaban responden yang konsisten.

12
Sedangkan untuk hasil dari tiap indikator dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Uji Reabilitas Variabel Motivasi Karyawan Tiap Indikator


Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1.1 75.74 19.314 .446 .567

X1.2 75.83 18.558 .569 .546

X1.3 75.89 18.398 .504 .549

X1.4 75.97 21.734 -.005 .632

X1.5 76.20 20.165 .195 .603

X1.6 76.03 21.382 .069 .620

X1.7 76.03 21.205 .057 .625

X1.8 76.11 20.104 .211 .600

X1.9 76.09 20.669 .141 .612

Motivasi 40.23 5.534 1.000 .225

Berdasarkan tabel diatas, nilai cronbach’s Alpha X1.1 adalah 0, 567, X1.2

dalah 0, 546, X1.3 adalah 0, 549, X1.4 adalah 0, 632, X1.5 adalah 0, 603,

X1.6 adalah 0, 620, X1.7 adalah 0, 625, X1.8 adalah 0, 600dan X1.9 adalah 0,

612. Menurut Sugiono (2018:168) Reabilitas Instrumen adalah reabilitas

berkenaan dengan derajat konsisten dan stabilitas atau temuan. Maka dapat

13
disimpulkan bahwa jumlah nilai cronbach’s Alpha yang paling besar adalah

X1.4 dengan nilai 0,632 dan paling kecil adalah X1.2 dengan nilai 0,546.

- Uji Reabilitas Persepsi

Uji Reabilitas Variabel Persepsi Karyawan


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.780 4

Sumber : output SPSS 26,2022


Berdasarkan tabel tersebut, nilai reliabilitas variabel Persepsi Karyawan

dari 3 pernyataan diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,780 artinya nilai

reliabel >0,6 yang berarti variabel Persepsi dapat dipercaya sebagai alat untuk

mengumpulkan data atau jawaban responden yang konsisten. Menurut

Sugiono (2018:168) Reabilitas Instrumen adalah reabilitas berkenaan dengan

derajat konsisten dan stabilitas atau temuan. Sedangkan untuk hasil dari tiap

indikator dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Uji Reabilitas Variabel Persepsi Karyawan Tiap Indikator


Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X2.1 21.31 10.692 .362 .821

X2.2 21.51 8.257 .754 .670

14
X2.3 21.46 9.138 .570 .745

Persepsi_kerja 12.86 3.244 1.000 .511

Berdasarkan tabel diatas, nilai cronbach’s Alpha X2.1 adalah 0, 821,

X2.2 dalah 0, 670, X2.3 adalah 0, 745. Dapat disimpulkan bahwa jumlah nilai

cronbach’s Alpha yang paling besar adalah X2.1 dengan nilai 0,821 dan

paling kecil adalah X2.2 dengan nilai 0,670. Menurut Sugiono (2018:168)

Reabilitas Instrumen adalah reabilitas berkenaan dengan derajat konsisten dan

stabilitas atau temuan.

- Uji Reabilitas Produktivitas

Uji Reabilitas Variabel Produktivitas Karyawan


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.683 19

Sumber : output SPSS 26,2022


Berdasarkan tabel tersebut, nilai reliabilitas variabel Produktivitas dari 18

pernyataan diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,683 artinya nilai

reliabel >0,6 yang berarti variabel Produksitas Kerja dapat dipercaya sebagai

alat untuk mengumpulkan data atau jawaban responden yang konsisten.

Sedangkan untuk hasil dari tiap indikator dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

15
Uji Reabilitas Variabel Produktivitas Karyawan Tiap Indikator
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Y1 153.77 93.123 .233 .676

Y2 153.71 91.269 .351 .668

Y3 153.51 89.904 .558 .660

Y4 153.60 92.482 .346 .671

Y5 153.60 93.424 .232 .676

Y6 153.71 97.387 -.043 .691

Y7 153.54 91.844 .432 .667

Y8 153.51 90.022 .548 .660

Y9 153.71 90.387 .389 .665

Y10 153.83 90.087 .386 .664

Y11 153.74 90.961 .355 .667

Y12 153.80 94.400 .151 .681

Y13 153.77 95.946 .047 .687

Y14 153.69 95.104 .106 .683

Y15 153.63 92.240 .368 .670

Y16 153.66 91.173 .397 .666

Y17 153.54 94.844 .157 .680

Y18 153.66 89.350 .501 .659

Produktivitas 79.03 24.323 1.000 .623

Berdasarkan tabel diatas, nilai cronbach’s Alpha Y1 adalah 0, 676, Y2

dalah 0, 668, Y3 adalah 0, 660, Y4 adalah 0, 671, Y5 adalah 0, 676, Y6

adalah 0, 691, Y7 adalah 0, 667, Y8 adalah 0, 660 dan Y9 adalah 0,744, Y10

16
adalah . 664, Y11 adalah 0, 667, Y12 adalah 0, 681, Y13 adalah 0, 687, Y14

adalah 0, 683, Y15 adalah 0, 670, Y16 adalah 0, 666 dan Y17 adalah 0, 680,

Y18 adalah 0, 659. Dapat disimpulkan bahwa jumlah nilai cronbach’s Alpha

yang paling besar adalah Y17 dengan nilai 0,680 dan paling kecil adalah Y18

dengan nilai 0,659. Menurut Sugiono (2018:168) Reabilitas Instrumen adalah

reabilitas berkenaan dengan derajat konsisten dan stabilitas atau temuan.

b. Uji Validitas

- Uji Validitas Motivasi

Uji Validitas Motivasi Kerja


Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

X1 0,549 0,3 Valid

X2 0,658 0,3 Valid


Motivasi Kerja X1
X3 0,616 0,3 Valid

X4 0,435 0,3 Valid

X5 0,352 0,3 Valid

X6 0,497 0,3 Valid

X7 0,413 0,3 Valid

X8 0,364 0,3 Valid

X9 0,391 0,3 Valid

Sumber : output SPSS 26,2022


Berdasarkan hasil uji validitas variabel Motivasi Kinerja Karyawan

tersebut, maka responden dapat menjawab semua butir pernyataan, dimana

hasilnya dari 9 pernyataan indikator dinyatakan tidak semuanya valid karena

17
ada yang kurang dari Rtabel. Hal ini berarti, 9 pernyataan tersebut tidak dapat

mengukur apa yang hendak diukur yaitu mengukur Motivasi Kinerja

Karyawan.

- Uji Validitas Persepsi

Uji Validitas Persepsi Kerja

Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

X2.1 0,533 0,3 Valid


Persepsi Kerja X2
X2.2 0,852 0,3 Valid

X2.3 0,724 0,3 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Persepsi Kerja tersebut, maka

responden dapat menjawab semua butir pernyataan, dimana hasilnya dari 3

pernyataan indikator dinyatakan valid karena melebihi Rtabel. Hal ini berarti,

3 pernyataan tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur yaitu

mengukur Persepsi Kerja. Menurut Sugiyono (2018:121) Validitas berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.

- Uji Validitas Produktivitas

Uji Validitas Persepsi Kerja


Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

Y1 0,308 0,3 Valid

Y2 0,421 0,3 Valid

18
Y3 0,603 0,3 Valid

Y4 0,404 0,3 Valid

Y5 0,302 0,3 Valid


Produktivitas Kerja Y
Y6 0,330 0,3 Valid

Y7 0,482 0,3 Valid

Y8 0,594 0,3 Valid

Y9 0,460 0,3 Valid

Y10 0,461 0,3 Valid

Y11 0,428 0,3 Valid

Y12 0,427 0,3 Valid

Y13 0,426 0,3 Valid

Y14 0,383 0,3 Valid

Y15 0,424 0,3 Valid

Y16 0,459 0,3 Valid

Y17 0,322 0,3 Valid

Y18 0,559 0,3 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Produktivitas tersebut, maka

responden dapat menjawab semua butir pernyataan, dimana hasilnya dari 18

pernyataan indikator dinyatakan semua valid karena dari Rtabel.

2. Deskripsi Data Penelitian

a. Uji Asumsi Klasik

- Uji Normalitas

19
Berdasarkan gambar diatas, hasil uji normalitas P-Plot dapat diketahui
bahwa menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti garis diagonal,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai dan data

penelitian ini berdistribusi normal.

Uji Normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov test

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.57828452

Most Extreme Differences Absolute .166

Positive .128

Negative -.166

Test Statistic .166

Asymp. Sig. (2-tailed) .016c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

20
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: data penelitian yang diolah SPSS 22 2022


Berdasarkan tabel diatas, One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

menunjukan bahwa nilai signifikasinya yaitu 0,16 lebih besar dari 0,05 maka

nilai residual dapat dikatakan normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

dari variabel Motivasi (X1) dan Persepsi (X2) Terhadap Produktivitas

karyawan (Y) dalam penelitian ini berdistribusi dengan normal.

b. Analisis Regresi

- Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 3.692 15.644 5.753 .000

Motivasi -.410 .343 -.205 -1.196 .241 .997 1.003

Persepsi .434 .506 .147 .857 .398 .997 1.003

a. Dependent Variable: Produktivitas

Sumber SPSS 26, 2022

- Uji Heteroskidastisitas

21
Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot

Sumber : Data SPSS 22.0 diolah penulis (2022)

Berdasarkan gambar grafik scatterplot, titik-titik menyebar secara acak,

titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 (nol). Sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

c. Penilaian Variabel X

Bertanggung Jawab Dengan Perbuatan


x1.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 3 8.6 8.6 8.6

Setuju 4 11.4 11.4 20.0

Sangat Setuju 28 80.0 80.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 4,8%

dan setuju 11,4% dan sangat setuju 80%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 80% dengan

pernyataan “Bertanggung jawab dengan perbuatan”. Menurut Sugiyono

(2019:69) Variabel berubahnya ataupun timbulnya varibel dependen.

22
Bekerja Keras Atas Hasil Yang Dicapai
x1.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 3 8.6 8.6 8.6

Setuju 7 20.0 20.0 28.6

Sangat Setuju 25 71.4 71.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 8,6% dan

setuju 20% dan sangat setuju 71,4%. Dari jawaban tersebut yang tertinggi

adalah responden yang menjawab puas sebesar 71,4% dengan pernyataan

“Bekerja keras atas hasil yang dicapai”

Merealisasikan Tujuan Perusahaan

x1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Netral 3 8.6 8.6 8.6

Setuju 7 20.0 20.0 28.6

Sangat Setuju 25 71.4 71.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 8,6% dan

setuju 20% dan sangat setuju 71,4%. Dari jawaban tersebut yang tertinggi

23
adalah responden yang menjawab puas sebesar 71,4% dengan pernyataan

“Merealisasikan tujuan perusahaan”.

Interaksi Karyawan
x1.4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 4 11.4 11.4 11.4

Setuju 12 34.3 34.3 45.7

Sangat Setuju 19 54.3 54.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 11,4% dan

setuju 34,3% dan sangat setuju 54,3%. Dari jawaban tersebut yang tertinggi

adalah responden yang menjawab puas sebesar 54,3% dengan pernyataan

“Interaksi Karyawan”.

Menghargai Karyawan
x1.5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 7 20.0 20.0 20.0

Setuju 12 34.3 34.3 54.3

Sangat Setuju 16 45.7 45.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

24
Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 20% dan

setuju 34,3% dan sangat setuju 45,7%. Dari jawaban tersebut yang tertinggi

adalah responden yang menjawab puas sebesar 45,7% dengan pernyataan

“Menghargai karyawan”.

Aktif Dalam Kegiatan Perusahaan


x1.6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 2 5.7 5.7 5.7

Setuju 15 42.9 42.9 48.6

Sangat Setuju 18 51.4 51.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 5,7% dan

setuju 42,9% dan sangat setuju 51,4%. Dari jawaban tersebut yang tertinggi

adalah responden yang menjawab puas sebesar 51,4% dengan pernyataan

“Aktif dalam kegiatan perusahaan”.

Jabatan
x1.7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Netral 5 14.3 14.3 14.3

Setuju 11 31.4 31.4 45.7

Sangat Setuju 19 54.3 54.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

25
Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 14,3%

dan setuju 31,4% dan sangat setuju 54,3%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 54,3% dengan

pernyataan “Jabatan yang sesuai”.

Persaingan Di Perusahaan
x1.8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 6 17.1 17.1 17.1

Setuju 12 34.3 34.3 51.4

Sangat Setuju 17 48.6 48.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 17,1%

dan setuju 34,3% dan sangat setuju 48,6%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 48,6% dengan

pernyataan “Persaingan di perusahaan”.

Berani Berpendapat
x1.9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 4 11.4 11.4 11.4

Setuju 15 42.9 42.9 54.3

Sangat Setuju 16 45.7 45.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

26
Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 11,4%

dan setuju 42,9% dan sangat setuju 45,7%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 45,7% dengan

pernyataan “Berani memberikan pendapat”.

Menerima Masukkan
x2.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 6 17.1 17.1 17.1

Setuju 9 25.7 25.7 42.9

Sangat Setuju 20 57.1 57.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 17,1%

dan setuju 25,7% dan sangat setuju 57,1%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 57,1% dengan

pernyataan “Menerima masukkan orang lain”.

Evaluasi Kinerja
x2.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 6 17.1 17.1 17.1

Setuju 14 40.0 40.0 57.1

Sangat Setuju 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

27
Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 17,1%

dan setuju 40,0% dan sangat setuju 42,9%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 42,9% dengan

pernyataan “Evaluasi kinerja”.

Memahami Pekerjaan
x2.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Netral 5 14.3 14.3 14.3

Setuju 12 34.3 34.3 48.6

Sangat Setuju 18 51.4 51.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang menjawab netral 14,3%

dan setuju 34,3% dan sangat setuju 51,4%. Dari jawaban tersebut yang

tertinggi adalah responden yang menjawab puas sebesar 51,4% dengan

pernyataan “Memahami pekerjaan”.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian analisis statistic, variabel Motivasi terdapat 9

indikator yang dapat dinilai baik dengan rentang 47,7%-80% responden

28
menjawab setuju. Pada variabel Persepsi terdapat 3 indikator yang dapat

dinilai baik dengan rentang 42,9%-57,1% responden menjawab setuju.

Pada varibel Produktivitas terdapat 18 indikator yang dapat dinilai baik

dengan rentang 48,6%-62,9% responden menjawab setuju.

2. Berdasarkan hasil perhitungan, bahwa Motivasi (X1) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap produktivitas karyawab PT. Liza Christina

Garment Industry, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis korelasi yang

menyimpulkan bahwa terdapat korelasi yang kuat dengan hasil berupa

angka koefisien korelasi sebesar 0,799 (kuat). Berdasarkan hasil uji T

(parsial) menunjukan bahwa nilai signifikasi pengaruh Motivasi (X1)

terhadap produktivitas (Y) adalah 0,000 dan nilai thitung 4,196 > dari nilai

t tabel 1,003, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Motivasi

terhadap produktivitas secara signifikan. Dari hasil analisis berganda

dapat diperoleh hasil koefisien

X1 sebesar 0,440 berarti setiap terjadi peningkatan variabel X1 (Motivasi)

sebesar 1 kali, maka persepsi kerja meningkat sebesar 0,410 atau

sebaliknya jika terjadi penurunan makan produktivitas menurun sebeasar

0,410. Nilai koefiensi regresi variabel Motivasi (X1) yaitu sebesar 0,410

artinya Motivasi berpengaruh positif terhadap produktivitas.

3. Berdasarkan hasil uji T, pengaruh persepsi (X2) terhadap produktivitas

(Y) diperoleh nilai t hitung = 3,857 dengan tingkat signifikansi 0,000.

29
Dengan batas signifikansi (α) = 0,05, maka hasil uji t (parsial)

menunjukan bahwa nilai signifikasi pengaruh Persepsi (X2) Produktivitas

(Y) adalah 0,000 dari nilai t tabel 4,196 maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh Persepsi terhadap Produktiviitas secara signifikan.

Pengaruh persepsi terhadap produktivitas merupakan pengaruh positif,

artinya jika semakin baik persepsi kerja maka produktivitas akan

meningkat, sebaliknya semakin menurunnya persepsi kerja maka

produktivitas karyawan akan menurun. Dari hasil analisis regresi

berganda, dapat diperoleh hasil koefisien X₂ sebesar 0,03 berarti setiap

terjadi peningkatan variabel X₂ (persepsi) sebesar 1 kali, maka

produktivitas meningkat sebesar 0,434 atau sebaliknya jika terjadi

penurunan maka produktivitas menurun sebesar sebesar 0,434. Nilai

koefisien regresi variabel persepsi (X2) yaitu sebesar 0.434 artinya

persepsi berpengaruh positif terhadap produktivitas.Dari hasil penelitian

dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,679 yang dapat

diartikan bahwa pengaruh variabel bebas X1 (Motivasi), dan X2 (persepsi)

terhadap variabel terikat Y (produktivitas) sebesar 60,6% sedangkan

sisanya 39,4%. Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel di atas

ditunjukkan bahwa Fhitung sebesar 53,144 sedangkan hasil Ftabel pada

tabel distribusi dengan tingkat kesalahan 5% (0,05) adalah sebesar 3,13 .

Hal ini berarti Fhitung > Ftabel (53,144 > 0,000). Pada tabel di atas kita

30
juga dapat melihat bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05,

karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi produktivitas atau dapat dikatakan bahwa

Motivasi Kinerja dan Persepsi Kinerja secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap produktivitas

4. Dari hasil penelitian dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,823 yang dapat diartikan bahwa pengaruh variabel bebas X1

(Motivasi), dan X2 (persepsi) terhadap variabel terikat Y (produktivitas

karyawan) sebesar 60,6% sedangkan sisanya 39,4% dipengaruhi oleh

variabel lain. Berdasarkan hasil uji simultan, bahwa Fhitung sebesar

53,144 sedangkan hasil Ftabel pada tabel distribusi dengan tingkat

kesalahan 5% (0,05) adalah sebesar 3,13. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel

(53,144 > 3,13). Dapat melihat bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih kecil

dari 0,05, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan pelanggan atau

dapat dikatakan bahwa Motivasi dan persepsi secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Sedangkan dari hasil

analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa motivasi dan promosi

penjualan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Nilai koefisien

regresi Persepsi Harga (0,410) dan promosi penjualan (0,434) , karena

0,410>0,434 maka variabel Persepsi Harga paling dominan pengaruhnya

31
terhadap kepuasan pelanggan.

2. Saran

1. Disarankan untuk meningkatkan kontribusi lebih kepada karyawan agar

dapat meningkatkan produktivitas kerja perusahaan.

2. Disarankan dalam Motivasi kerja pada PT. Liza Christina Garment

Industry lebih meningkatkan lagi motivasi kerja, agar pada meningkatkan

pencapaian target perusahaan.

3. Disarankan agar menambah jumlah karyawan agar dapat meningkatkan

pencapaian target perusahaan sehingga dapat meningkatkan daya

penjualan.

4. Disarankan agar membah jadwal produktivitas agar menambahkan

keuntungan bagi perusahaan, namun perusahaan juga harus menambah

gaji para pekerja sehingga motivasi para pekerja semakin bertambah.

Dalam membuat suatu karya ilmiah disarankan bagi peneliti selanjutnya

untuk dapat mencari tahu dan membaca bahan referensi lain yang lebih

banyak lagi, sehingga dalam hasil penelitian selanjutnya akan lebih baik

dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih banyak dan pengetahuan

yang baru.

E. Daftar Pustaka

A.A Anwar Prabu Mangkunegara, 2017, Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

32
Afandi, 2018, Pengaruh Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

Amirullah, 2015, Manajemen Pelayanan Politik Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Menado, Volume 3 No. 3 tahun 2019

Arif Yusuf Hamali, 2018. Pengaruh Konpensasi Dan Motivasi Terhadap

Karyawan PT. Chandra Karya Sukses.

Bintoro dan Daryanto, 2017, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

Komitmen Organisasi Pada Karyawan PT. Maju Mix Bersama Abadi Di Kota

Palembang.

Chung, Kae. E & Megginson, Leon. C.2017, Organization

Chung and meggison, 2017, Pengaruh Penempatan Kerja Dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan

Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Subang.

Fillmore H. Stanford (1969:173) dalam Anwar Prabu Mangkunegara,

2017, Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada KSP Lohjina We.

Fillmore H. Stanford, 2017, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi

Revisi. PT Bumi Aksara, Jakarta.

33
H. Stanford (1969:173) dalam AA Prabu, 2017, Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Pratama Abadi Industri Sukabumi, Volume 1 No. 1

Indramidjaya, 2016, Pengaruh Penempatan Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian

Dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Subang.

Kinanti Linda R. & Dzul Fahmi, 2020, Memahami Lebih Jauh Bagaimana

Persepsi Dan Mindset Menguasai Diri Kita Dalam 2 Jam, Yogyakarta:

Psikologi Corner

Malayu S.P Hasibuan , 2016, Sistem Informasi Manajemen Asset Berbasis

Web (Studi Kasus : PT. Krakatau It Cilegon) Volume 4 No. 2

Robbins & Judge, 2013, Perilaku Organisasi, Bandung: Patra Media

Grafindo 2017

Sri Larasati, 2019, Manajemen Sumber Daya Manusia Di Dalam AL-

quran

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Cetakan ke. 12, Bandung: Alfabeta.

Tohardi dalam Sutrisno, 2017, Analisis Konsep Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan (Studi LIteratur)

Tohardi, A. (2017). Pemahaman Praktis Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta. BPFE

34
Veithzal Rivai, 2016, Pengaruh Penempatan Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian

Dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Subang.

Wibowo, 2012, Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali Pers.

35

Anda mungkin juga menyukai