Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Arta Sofi Afnan

NIM :22112141019

THE MONSTER STUDY

By Wendell Johnson

The Monster Study merupakan eksperimen yang dilakukan oleh Wendell Johnson yang
merupakan seorang psikolog yang berasal dari Amerika.Wendell Johnson lahir di
Roxbury,Kansass. Penilitian ini dilakukan di Amerka Serikat pada tahun 1930-an , penelitian
ini dilaksanakan di University of Iowa.Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak
yatim piatu di sebuah panti asuhan,yaitu panti asuhan veteran di lowa yang berjumlah 22
anak,tujuan eksperimen ini adalah untuk mengetahui apakah gagap dapat di induksi dan jika
dapat di kurangi dengan terapi maka langkah yang tepat adalah menggunakan penguatan
positif atau menggunakan penguatan negative. Pada eksperimen ini Wendell Johnson dibantu
oleh murid pasca sarjananya yang Bernama Maria Tudor ,Wendell Johnson membagi anak-
anak tersebut menjadi dua kategori yaitu anak-anak normal dan kategori lainnya adalah anak
dengan gangguan kelancaran bahasa atau sering disebut dengan gagap,anak yang
dikategorikan mengalami gangguan kelancaran bahasa tersebut sudah di identifikasikan oleh
guru pengajar di panti asuhan tersebut,12 anak merupakan anak yang tidak ada indikasi
mengalami gangguan kelancaran bahasa atau gagap dan 10 anak lainya merupakan anak
dengan gangguan kelancaran bahasa.22 anak yang menjadi subjek dalam eksperiment ini
tidak mengetahui bahwa mereka dijadikan sebagai subjek dalam sebuah penelitian melainkan
mereka hanya mengetahui bahwa mereka sedang melaksanakan rangkaian terapi wicara.
Wendell Johnson dan mahasiswa pasca sarjananya memulai eksperiment dengan menjadi juri
bagi anak - anak tersebut dengan mendengarkan anak-anak tersebut berbicara.Wendell
Johnson memberi skala dari 1 (tidak lancar) hingga 5 (lancar) kepada anak-anak yang
menjadi subjek eksperimen nya tersebut. Pada 10 anak yang mengalami gangguan kelancaran
Bahasa dibagi menjadi 2 ,yaitu 5 orang anak di tempatkan pada set eksperimen yang berarti
mereka diberikan penguat positif seperti pujian dan 5 lainnya ditempatkan pada set kontrol
yang diberikan penguat negative atau diberi sugesti negative. Dari pembagian anak anak yang
mengalami gangguan kelancaran Bahasa,tersisa 12 anak yang merupakan anak dengan
kategori normal atau tidak mengalami gangguan kelancaran Bahasa.6 anak di tempatkan pada
set eksperimen . Didalam set ekperimen maka setiap anak akan mendapat kalimat positif atau
sugesti positif yang menyatakan bahwa mereka telah berbica dengan baik kemudian anak-
anak yang berada di set kontrol akan diberikan penguat negative atau sugesti negative
misalkan kalimat yang dapat merendahkan harga diri bagi anak. Di peroleh hasil penelitian
yaitu antara lain anak anak yang ditempatkan pada set eksperimen yang telah diberikan
penguat positif atau sugesti positif menunjukan adanya peningkatan dalam kelancaran Bahasa
sehingga mematahkan teori jika gagap atau gangguan kelancaran Bahasa bukan merupakan
gangguan yang disebabkan oleh genetika atau disebabkan oleh factor biologis yaitu genetika .
Kemudian pada set kontrol yang telah diberikan penguat negative atau sugesti negative
menunjukan adanya beberapa sikap yaitu anak yang pada awalnya tidak mengalami
gangguan kelancaran Bahasa atau normal menjadi enggan jika diajak bicara,anak akan
menambahkan “a…” pada awal kalimat Ketika berbicara dalam artian ini anak menjadi ragu-
ragu juga mengalami kecemasan sehingga anak merasa perlu untuk mengoreksi kata-kata
nya.

Eksperiment ini disebut dengan monster karena dampak yang ditimbulkan bagi anak-anak
yang mendapatkan penguat negative,mereka mengalami dilemma etis,mereka mendapatkan
efek negative secara psikologis yang berkepanjangan sehingga Wendell Johnson dan tim nya
meminta maaf untuk hal tersebut dan memberikan terapi bagi anak yang mengalami dilemma
etis tersebut,dia mengatakan bahwa anak tersebut akan pulih seiring berjalannya waktu.

Anda mungkin juga menyukai