Anda di halaman 1dari 3

Masalah

Oxana Malaya dari Ukraina ditemukan hidup dengan anjing di Kennel pada tahun
1991, pada saat dia berusia 8 tahun. Ia mengaku tinggal bersama mereka selama 6
tahun. Kisah sedih Oxana berawal ketika orangtuanya yang merupakan pecandu
alkohol, menelantarkan dirinya diluar rumah. Saat itu ia masih balita berada diluar
rumah membuat Oxana kedinginan. Ia pun merangkak ke kandang pertenakan
mencari kehangatan, meringkuk dengan anjing. Ia terus berjalan dengan
merangkak lalu kerap mengeluarkan lidah, memamerkan giginya dan menyalak
serta hanya bisa mengucapkan yes atau no.

Menurut kami, masalah ini menganut aliran empirisme. Seperti yang kita ketahui,
bahwa aliran empirisme merupakan aliran yang menganut paham bahwa segala
pengetahuan, keterampilan, & sikap manusia dalam perkembangannya ditentukan
oleh pengalaman nyata melalui alat indranya baik secara langsung berinteraksi
dengan dunia luarnya maupun melalui proses melalui proses pengolahan dalam
diri dari apa yang di dapatkan secara langsung, jadi segala kecakapan dan
pengetahuannya terbentuk & ditentukan oleh pengalamannya. Sedangkan
pengalaman didapatkan dari lingkungan sehingga dapat dikatakan lingkunganlah
yang membentuk pengetahuan manusia.

Kelompok 3

1. Daifa Faliqulhusna (1401418109)


2. Dewi Fatimah Az Zahra (1401418116)
3. Risky Ayu (1401418107)
4. Anastasia Anindia (1401418123)
5. Nur Husna (1401418101)

Aliran Empirisme merupakan aliran yang mementingkan stimulasi


ekssternal dalam perkembangan manusia. Aliran ini menyatakan bahawa
perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan yang
dibawanya dari semenjak lahir tidak dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh
dalam kehidupan sehari-hari di dapat dari dunia sekitarnya. Pengalaman-
pengalaman itu berupa stimulan-stimulan dari alam bebas maupun diciptakan oleh
orang dewasa dalam bentuk program pendidikan.

Ada seorang anak yang dilahirkan dari keluarga disabilitas, kedua orang
tuanya tidak dapat bicara hal ini mengakibatkan anak tersebut tumbuh dalam
lingkungan yang kurang mendukung perkembangan kognitifnya. Seperti yang
dijelaskan aliran empirisme diatas, anak tumbuh dan berkembangn dalam
lingkungan, bila lingkungannya kurang mendukung maka pertumbuhan &
perkembangan anak terganggu dari kognitif dan afektifnya, dalam permasalahan
ini orang tua sebagai lingkungan pertama anak belajar tidak dapat memberikan
contoh berupa stimulus guna perkembangan dalam aspek berbahasa.

Sedangkan pembawaan lahir tidak mempengaruhi perkembangan anak,


karena terdapat permasalah lain yaitu ada anak yang lahir normal akan tetapi
karena tumbuh dilingkungan keluarga tunawicara lama kelamaan anak tersebut
ikut tunawicara karena kurangnya pendidikan berbahasa dari keluarganya.

Kelompok 4

1. Shobirotul labibah (1401418112)


2. Dhia Nurhidayah (1401418113)
3. Mu’ammar (1401418128)
4. Yulianto Dwi K (1401418148)
5. Lisa Rahma I (1401418155)

Menurut pendapat kelompok kami dari permasalahan tersebut aliran teori


pendidikan adalah konvergensi, aliran konvergensi adalah anak lahir di dunia
sudah memiliki bakat bak dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya
akan di pengaruhi oleh lingkungan (sama-sama penting) dengan demikian aliran
konvergensi menganggap bahasa pendidikan sangat bergantung pada faktor
pembawaa/bakat dengan lingkungan.
Jadi disini permasalahannya seorang anak dari keluarga disabilitas, kedua
orang tuanya (tuna wicara) sehingga anak tersebut tumbuh dalam lingkungan yang
kurang mendukung dalam perkembangannya.

Tuna wicara tidak diturunkan, yang bisa diturunkan adalah tuna rungu.
Dalam hal ini pada dasarnya anak itu mempunyai kemampuan berbicara karena
orang tuanya tuna wicara maka mereka tidak mengajarkan bahasa pada anak
tersebut. Maka dalam perkembangannya anak itu tidak bisa bicara.

Solusinya agar anak bisa mengenal bahasa maka anak itu disekolahkan,
berinteraksi dengan makhluk sosial lain (tetangga, anak, saudara).

Anda mungkin juga menyukai