Anda di halaman 1dari 10

Paper Praktikum 1 Sabtu, 29 Januari 2022

Mata Kuliah Rekreasi Anak dan Penyandang Cacat

DESKRIPSI SINGKAT PENYANDANG DISABILITAS


(Studi Kasus: Helen Adams Keller)

Disusun Oleh:
Praktikum A1
Jastmine ST Fradilla Muchtar J0302201053

Dosen:
Dyah Prabandari, SP, M.Si

Asisten Dosen:
Hanindjaya Ester Novaangelina Siahaan, A.Md
Shinta Amalia, A.Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
I. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum mengenai deskripsi singkat tokoh penyandang disabilitas


dilaksanakan pada Senin, 31 Januari 2022. Praktikum ini dilaksanakan di rumah
saya yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda Desa Jomin Timur Kecamatan Kotabaru
Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.

B. Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan praktikum mengenai deskripsi singkat tokoh penyandang


disabilitas ini membutuhkan alat dan bahan untuk membantu proses pembuatan
paper praktikum. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum diantaranya:
Tabel 1. Alat dan bahan
No. Alat dan Bahan Fungsi
1. Laptop Membantu pembuatan paper
praktikum
2. Microsoft word Mengerjakan paper praktikum dan
membantu pengolahan data
3. Google chrome Mencari artikel sebagai bahan
referensi pembuatan paper praktikum

C. Tahapan Kerja

Praktikum mengenai deskripsi singkat tokoh penyandang disabilitas ini


memiliki prosedur kerja agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan baik.
Tahapan kerja yang dilakukan diantaranya:
1. Mencari tokoh penyandang disabilitas yang berhasil atau berprestasi dalam
segala hal kehidupan (dari dalam negeri atau luar negeri) untuk dijadikan
sebagai studi kasus
2. Mencari informasi mengenai kecacatan yang diderita oleh tokoh, cara tokoh
menjalani kehidupan sehari-hari serta penyemangat tokoh tersebut
3. Membuat paper hasil pengamatan
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penyandang diartikan dengan orang


yang menyandang (menderita) sesuatu, sedangkan disabilitas merupakan kata
bahasa Indonesia yang berasal dari kata serapan bahasa Inggris disability (jamak:
disabilities) yang bearti cacat atau ketidakmampuan. Menurut IG.A.K Wardani
anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mempunyai sesuatu yang luar biasa
yang secara signifikan memebedakan nya dengan anak-anak seusia pada umumnya.
Keluarbiasaaan yang dimiliki anak tersebt dapat merupakan sesuatu yang
keluarbiasaan yang dimiliki anak tersebut dapat merupakan sesuatu yang positif,
dapat pula yang negative. Salah satu bentuk penyandang disabilitas ialah cacat fisik.
Cacat fisik adalah kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh,
antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berbicara.
Cacat fisik diantaranya ada cacat kaki, cacat punggung, cacat tangan, cacat jari,
cacat leher, cacat netra, cacat rungu, cacat wisacara, cacat raba, dan cacat
pembawaan.
Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus memiliki kesempatan untuk bisa
menjadi anak yang hebat. Salah satu contoh anak yang memiliki kebutuhan khusus
dengan prestasi yang membanggakan adalah Helen Adams Keller. Berikut adalah
pembahasan mengenai deskripsi singkat tokoh penyandang disabilitas dengan studi
kasus Helen Adam Keller

A. Kecacatan yang Diderita Oleh Helen Keller

Helen Keller atau Helen Adams Keller merupakan seorang aktivis social
Amerika terkenal. Beliau lahir di Tuscumbia, Alabama 27 Juni 1880. Helen Keller
dilahirkan sebagai anak perempuan yang sehat dan aktif. Ia sudah mulai berbicara
di usia 6 bulan dan mulau dapat berjalan di usia 1 tahun. Namun pada usia 19 bulan,
Helen menjadi tidak bisa melihat dan tidak bisa mendengar. Saat itu, dokter
kepercayaan keluarganya menyebutkan bahwa penyakit yang menyerang Helen
ialah demam otak sehingga membuat suhu badan Helen sangat tinggi dan meyerang
system pendengaran dan penglihatannya. Sedangkan para dokter menduga bahwa
penyakit yang diderita oleh Helen ialah rubella atau demam skarlet. Kate Adams
Keller yaitu Ibu dari Helen Keller yang pertama kali menyadari bahwa putri
kesayangannya tidak bisa mendegar dan tidak bisa melihat. Saat itu, sang Ibu
menyadari Helen Keller tidak bereaksi ketika bel makan berbunyi dan tidak
merespon lambaian tangan di depan mata Helen. Semenjak Helen tidak bisa melihat
dan tidak bisa mendengar, Ia menjadi anak yang tidak patuh. Helen seringkali
menendang dan berteriak ketika dirinya marah dan tertawa tidak terkendali ketika
dirinya merasa bahagia.
Gambar 1. Helen Keller
Sumber: en.wikipedia.org
Sejak usia 19 bulan, Helen menjadi seorang tunanetra dan tunarungu. Tunanetra
adalah istilah umum yang digunakan untuk seseorang yang mengalami gangguan
atau hambatan dalam indra penglihatan. Sedangkan tunarungu adalah istilah medis
yang digunakan untuk seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam
mendengar sekaligus berbicara. Semenjak Helen dinyatakan tidak bisa melihat dan
tidak bisa mendengar, Ia tetap berusaha untuk bisa berbicara meskipun tidak ada
seorang pun yang dapat memahaminya. Hal tersebut membuat Ia tidak bisa
mengontrol emosinya dengan melemparkan semua benda yang ada di dekatnya.

B. Cara Helen Menjalani Kehidupan Sehari-hari Hingga Berhasil

Helen Keller dinyatakan menjadi seorang tunanetra dan tunarungu di usianya


yang masih menginjak usia 19 bulan. Sejak saat itu, Helen tetap berusaha untuk
berbicara meskipun tidak ada seorang pun yang memahaminya. Penderitaan yang
dihadapi oleh Helen memang tidak bisa dibayangkan. Ia tidak bisa bebas dari
dunianya yang gelap. Keluarga Keller pun merasa sangat sedih melihat penderitaan
seorang Helen Keller. Ketika Helen berusia 7 tahun, keluarganya mempercayai
Anne Sullivan sebagai guru pribadi dan pembimbing Helen. Semenjak dibimbing
oleh Anne Sullivan, Helen mulai bisa menulis dan berbicara.
Pada tahun 1888, Helen mulai menempuh pendidikan di Perkins School for The
Blind. Selanjutnya Helen sekolah di Wright-Humason School for The Deaf di New
York. Helen juga mendalami kemampuan berbicara melalui bimbingan Sarah Fuller
dari Horace Mann School for The Deaf. Kemudian Ia melanjutkan pendidikan di
sekolah umum yaitu The Cambridge School for Young Ladies.
Pada usia 20 tahun, Helen melanjutkan pendidikannya ke tingkat perkuliahn di
Radcliffe Collage yaitu cabang Harvard University khusus wanita. Hellen tetap
ditemani oleh Anne dalam membacakan buku pelajaran melalui huruf Braille.
Setelah 4 tahun berkuliah, Helen lulus dengan predikat magna cumlaude. Helen
menjadi tunarungu dan tunanetra pertama yang lulus dari kampusnya.
Pada tahun 1914, Helen memutuskan untuk berkeliling Amerika untuk menjadi
aktivis, konselor, maupun dosen untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan
seperti dirinya. Helen selalu didampingi oleh Anne dalam perjalanannya
mengelilingi amerika hingga Ia mendatangi para tentara yang terlibat Perang Dunia
I di sekeliling Eropa.
Pada tahun 1923, Helen menjadi juru bicara bagi American Foundation for The
Blind dan berpartisipasi dalam mengurus penggalangan dana serta pengembangan
system pendidikan yang lebih baik khususnya bagi penderita keterbatasan fisik.
Setelah selesai mengelilingi Amerika, Helen pun memutuskan mengelilingi dunia
untuk memperjuangkan hak-hak para penyandang disabilitas. Namun sangat
disayangkan, kesehatan Helen mulai menurun sehingga membuatnya berhenti dari
pekerjaan sebagai aktivis. Meskipun demikian, Helen tetap terlibat dalam
pengumpulan dana bagi kaum tunanetra melalui American Foundation for The
Blind. Kemudia pada tahun 1964, Helen dianugerahkan sebagai Presidential Medal
of Freedom yaitu salah satu dari dua penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat
oleh Presiden Lyndon B. Johnson.

C. Penyemangat Dalam Hidup Helen Keller

Helen Keller tidak secara tiba-tiba menjadi tokoh difabel yang sangat hebat.
Helen memiliki guru pribadi dan pembimbing sehingga Ia bisa menjadi seseorang
yang hebat. Beliau adalah Anne Sullivan atau Johanna Mansfield Sullivan.

Gambar 2. Anne Sullivan


Sumber: id.wikipedia.org
Anne Sullivan lahir dari keluarga Irlandia yang bermigrasi ke Amerika saat
wabah kelaparan melanda negara-negara Eropa. Anne terlahir dari keluarga kurang
mampu. Anne terlahir seperti anak perempuan pada umumnya yang sehat dan aktif.
Namun di usianya yang ke-5, Anne terkena penyakit trachoma yang hampir
membutkan kedua matanya. Anne pun menjalani dua kali operasi tetapi mata Anne
tetap tidak bisa melihat dengan jelas. Penderitaan Anne tidak hanya sampai di situ
saja, Anne harus kehilangan ibunya saat Ia masih berusia 8 tahun. Anne dan adik
laki-lakinya pun diadopsi oleh dinas social di Tucksberry, Massachusetts
sedangkan adik perempuannya hilang. Setelah dicari ke berbagai tempat, akhirnya
adik perempuan Anne ditemukan dan mereka pun dapat berkumpul kembali.
Anne Sullivan menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa, Perkins for The
Blind. Kemudian di usianya sudah menginjak 28 tahun, Anne baru selesai
menempuh pendidikannya jenjang setingkat sekolah menengah atas. Setelah lulus,
Anne mendapatkan kesempatan untuk mengajar, membimbing, dan menemani
Helen Keller yang saat itu masih berumur 7 tahun.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Anne pernah mengalami hal yang serupa
dengan Helen. Awalnya, Anne sangat banyak mengalami pertentangan degan
keluarga Helen saat memberikan materi belajar. Anne pun ingin membuktikan
kepada keluarga Helen bahwa Ia bisa membimbing Helen. Kemudian Anne pun
sudah mulai bisa memahami penderitaan Helen dan mengoreksi kebiasaaan buruk
yang biasa dilakukan oleh Helen. Setiap Hellen tidak bisa mengontrol emosinya,
Anne hanya membiarkan Helen meluapkan semuanya sampai Helen merasa tenang.
Anne juga mencari metode pembelajaran yang sesuai dengan Helen. Anne
pertama kali mengajarkan Helen mengeja kata b-o-n-e-k-a melalui telapak tangan
Helen. Sejak saat itu, Anne selalu mengejakan nama-nama benda di telapak tangan
Helen. Anne juga meenggunakan metode haptic atau mengenalkan bentuk melalui
perabaan dan getaran suara di leher untuk menambah kosa kata. Dalam jangka
waktu lima bulan, metode ini berhasil menjadikan Helen hapal lebih dari 500 kata.
Selain itu, Anne juga berhasil mengajarkan Helen menulis dan membaca
menggunakan huruf Braille. Pada akhirnya Anne bisa meyakinkan keluarga Helen
mengenai pendidikan di sekolah yang bisa membuat kemampuan Helen meningkat.
Setelah Anne mendapatkan izin, Helen pun akhirnya menempuh pendidikan di
Perkins School for The Blind hingga menempuh pendidikan ke jenjang doctoral di
kampus ternama.

Gambar 3. Kebersamaan Anne dengan Hellen


Sumber: voi.id
Anne tidak hanya menjadi guru pembimbing bagi Helen, Anne juga bisa
menjadi sahabat bagi Helen. Anne mendampingi Helen selama 49 tahun mulai dari
menjadi tempat bertukar pikiran hingga menemani Helen mengelilingi Amerika.
Anne dan Helen selalu bersama-sama hingga pada akhirnya Anne menghembuskan
nafas terakhirnya di usia 70 tahun pada tahun 1936. Meskipun Anne sudah tidak
bisa menemani perjalan Helen, Polly Thomson pun menggantikan posisi Anne
sebagai pendamping Helen. Setelah Polly Thomson meninggal dunia di tahun 1960,
Helen dirawat oleh Winnie Corbally yaitu perawat yang pernah pernah merawat
Polly Thomson.
III. KESIMPULAN

Helen Keller dilahirkan sebagai anak perempuan yang sehat dan aktif. Ia sudah
mulai berbicara di usia 6 bulan dan mulau dapat berjalan di usia 1 tahun. Namun
pada usia 19 bulan, Helen menjadi tidak bisa melihat dan tidak bisa mendengar. Hal
ini membuat orang tua Hellen sangat sedih hingga di saat Helen berusia 7 tahun
mereka mempercayai Anne Sullivan sebagai guru privat dan pembimbing Helen.
Anne pun dengan sungguh mengajar dan membimbing Helen mulai dari mengeja,
berbicara, hingga membaca. Helen pun tumbuh menjadi anak hebat dengan
segudang prestasi yang sangat membanggakan.
DAFTAR PUSTAKA

Dayati, MD. 2020. Kisah Orang Sukses-(Helen Keller) Menemukan Terang di


Dalam Kegelapan. https://portaldik.id/home/berita/detil/164. [Diakses pada
31 Januari 2022]
Kompas. 2018. Biografi Tokoh Dunia: Helen Keller, Tunarungu Pendobrak
Keterbatasan.
https://internasional.kompas.com/read/2018/10/03/17521121/biografi-
tokoh-dunia-helen-keller-tunarungu-pendobrak-keterbatasan?page=all.
[Diakses pada 31 Januari 2022]
Kustiani, R. 2020. Tokoh di Balik Hebatnya Pejuang Difabel Helen Keller.
https://difabel.tempo.co/amp/1330955/tokoh-di-balik-hebatnya-pejuang-
difabel-helen-keller. [Diakses pada 31 Januari 2022]
LAMPIRAN

Lampiran 1. Artikel “Kisah Orang Sukses-(Helen Keller) Menemukan Terang di Dalam


Kegelapan”

Lampiran 2. Artikel “Biografi Tokoh Dunia: Helen Keller, Tunarungu Pendobrak Keterbatasan”
Lampiran 3. Artikel “Tokoh di Balik Hebatnya Pejuang Difabel Helen Keller”

Anda mungkin juga menyukai