Anda di halaman 1dari 26

TIURLAN M DS, S.KEP, NS, M.

KEP

2021
KLASIFIKASI RENTANG USIA

Neonatus/Neuborn 0-28 hari


Infant 1-12 bulan
Toddler 1-3 tahun
Pre-schooler 3-5 tahun
School age 5-18 tahun
Early adolescent 10-14 tahun
Late adolescent 15-18 tahun
1. New born = bayi baru lahir
2. Toddler = balita
3. Child = anak-anak
4. Preteen = pra remaja
5. Teenager = remaja
6. Young adult = baru dewasa
7. Midle aged adult = dewasa berusia
menengah
8. Retired = masa pensiunan
9. Elderly = lansia
- ada beberapa alasan mengapa anak bertemu dengan
perawat di pelayanan kesehatab, antara lain :
memeriksakan kondisi umum kesehatan, imunisasi,
scrining perkembangan, untuk pengobatan diare, dll
Bayi dan anak belum mampu mengungkapkan apa yang menjadi
kebutuhannya/ keinginannya secara jelas melalui kata-kata atau
gerakan atau dengan cara-cara lainnya.

Contoh; apa makna dari ketiga hal dibawah ini?


 Anak diam
 Anak tidak mau makan/ menyemburkan makanan yang ada di
mulutnya
 Berbaring atau mengubah posisinya.
KOMUNIKASI DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN PADA BAYI DAN ANAK
Mengkaji riwayat masa lalu;
bertujuan untuk mendapat gambaran secara jelas status
kesehatan anak (Jarvis, 2003)
Identifikasi data;
Data harus sesuai dengan KTP atau identitas yang sesungguhnya
(formulir terlampir)
Keluhan utama mencakup riwayat terjadinya penyakit saat ini.
banyak informasi tentang keadaan anak sakit dapat diketahui dari
riwayat terjadinya penyakit. Biasanya ibu atau pengasuh anak
dijadikan kunci utama sumber informasi tentang anak sakit. Ibu
atau pengasuh lebih mengetahui kondisi anak dan mengetahui
sejak kapan anak tampak mengalami perubahan (sakit).
Tanyakan pada pengasuh perubahan apa yang terjadi pada
bayi/anak; penilaian mereka biasanya sangat akurat. Ini
merupakan hal penting yang harus didokumentasikan dengan
segera yaitu yang mencakup perubahan yang terjadi pada
bayi/anak untuk menghindarkan salah analisis yang
menimbulkan kesalahan dalam pengkajian dan manajemen
penanganan masalah pada bayi/anak.
Perkembangan awal komunikasi sosial pada anak dibagi
menjadi tiga tahap :
1. Tahap perlocutionary-perilaku komunikasi yang tidak
terarah
2. Tahap illocutionary-tujuan yang benar dalam upaya
komunikasi yang terarah
3. Tahap locutionary : perilaku komunikasi yang terarah
dengan posisi tubuh, vokalisasi, verbalisasi dan
menggunakan simbol-simbol (Hugo dan Parette, 1995)
Tehnik Komunikasi/Pendekatan
Neonatus (0- 1 bulan)
 Belum mampu menggunakan kata-kata. Menggunakan dan
memahami komunikasi nonverbal. Cth : tersenyum dan
bergumam ketika kenyang, menangis ketika mengalami
ketidaknyamanan (nyeri, lapar, pengekangan tubuh, kesepian,
suara yang keras, sentuhan yang kasar, gerakan yang tiba-tiba,
dll). Bayi akan diam ketika dipeluk, dibelai, mendengarkan suara
orang yang dikenalnya, dll
 Perhatikan cara orangtua menggendong bayi, lakukan posisi
yang sama dengan mantap ketika menggendong bayi
 Jika mamungkinkan, posisi bayi dipangkuan orangtua atau
setidaknya dekat dengan orangtua
 Pada bayi pemeriksaan dilakukan satu jam selesai disusui
 Pertahankan lingkungan tetap hangat
Komunikasi dengan bayi lebih banyak menggunakan jenis
komunikasi nonverbal. Pada saat lapar, haus, basah, dan
perasaan tidak nyaman lainnya, bayi hanya bisa
mengeksprasikannya dengan cara menangis. Walaupun
demikian, sebenarnya bayi dapat berespons terhadap
tingkah laku orang dewasa yang berkomunikasi
dengannya secara nonverbal, misalnya memberikan
sentuhan, mendekap, menggendong, dan berbicara
dengan lemah lembut. Stranger anxiety atau cemas
dengan orang asing yang tidak dikenalnya adalah ciri
perilaku bayi usia lebih dari enam bulan, dan
perhatiannya berpusat pada dirinya dan ibunya
KOMUNIKASI PADA ANAK
 Jangan mengabaikan anak selama wawancara dengan
orangtua, libatkan anak. Beri perhatian dengan
bermain/memuji. Libatkan anak yang lebih tua sebagai
partisipan aktif. Bicarakan tentang aktifitas yang tidak
malibatkan anak secara langsung.
 Beri kesempatan pada anak untuk merasa nyaman
 Hindari pergantian posisi yang tiba-tiba, kontak mata
yang terlalu lamaatau gerakan tubuh lain yang dapat
dilihat sbgi tindakan mengancam
 Bicara pada orangtua jika anak malu
 Berkomunikasi pada objek transisi, spt : boneka
 Atur posisi sejajar dengan mata anak
 Bicara dengan suara tenang, jelas, spesifik, tidak
tergesa-gesa dan percaya diri dengan bahasa yang
dimengerti
 Tawarkan pilihan hanya jika ada
 Jujur
 Gunakan berbagai teknik komunikasi
A. Teknik verbal 9. Tiga permintaan
1. Pesan “saya” 10. Permainan bertingkat
2. Teknik orang ketiga (menggunakan skala)
3. Memfasilitasi respon 11. Permainan asosiasi
4. Teknik bercerita kata (pilih kata kunci
yg berhub dgn apa yg
5. Saling bercerita
dirasakan anak)
6. Biblioterapi
12. Penyelesaian
7. Mimpi kalimat(hal yang
8. Pertanyaan paling menyenangkan
“Bagaimana jika” di rumah sakit ...........)
B. TEKNIK NON VERBAL - Ketiadaan anggota keluarga
1. Menulis - Bagian-bagian yg menarik
2. Menggambar (spontan atau perhatian (mis : tangan yg
diarahkan) besar)
Petunjuk mengevaluasi gambar - Tidak utuhnya anggota badan
spontan : tertentu
- Jenis kelamin dari figur yang - Penempatan gambar pada
digambar terlebih dahulu – halaman dan tipe tekanan
berhub persepsi anak tentang gambar
peran jenis kelaminnya - Bagian yang dihapus, kelompok
- Ukuran dari figur individu benda yang tumpang tindih,
- Susunan figur yang digambar berbayang-bayang.
(mengekspresikan prioritas 3. Sulap
terkait hal yang penting) 4. Permainan (spontan atau
- Posisi anak dlm hub dgn diarahkan)
anggota kel yg lain
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI :
1. Perkenalan yang tepat (perkenalkan diri, tanyakan nama
dan gunakan sebutan yang sesuai, cth : “abang....”,
“adik....”, “kakak......” kecuali lebih menyukai sebutan lain.
Catat nama yg disenangi pada rekam medik. Libatkan
anak dlm interaksi dgn menanyakan nama, usia, dll
2. Klarifikasi peran dan penjelasan pada wawancara.
Klarifikasi peran, Mis : anda seorang perawat anak
3. Pendekatan awal, mis : “Bagaimana kondisi adik .......
setelah kunjungan hari terakhir? Cerita lagi dong
tentang anak kelincinya”
4. Menjamin privasi dan kerahasiaan lingkungan yang
nyaman (tidak bising, tidak ada orang lalu-lalang, tidak
terlalu dingin/panas, tidak silau/gelap)
Pendekatan pada anak dengan menggunakan orang ketiga
(orang tua atau pengasuh) sangat efektif

KOMUNIKASI DENGAN ORANGTUA


 Mendorong orangtua untuk berbicara. Beri pertanyaan
terbuka, cth : “Bagaimana kebiasaan makan Jimmy
sekarang?”
 Mengarahkan fokus
 Mendengarkan dan kesadaran budaya.

Gangguan :
- Distraksi lingkungan dan penilaian prematur
- Budaya menatap mata, berpegangan, dll
 Menggunakan teknik diam
 Bersikap empati
 Mendefenisikan masalah
 Menyelesaikan masalah
 Memberika pedoman antisipasi
 Menghindari hambatan komunikasi (cth : memberikan
nasihat yg tidak terbatas/membuat kesimpulan yg
prematur)
Toddler (1 – 3 tahun)
 Gunakan kalimat yang pendek dan sederhana
 Ulangi kata-kata yang dikenal anak
 Pesan nonverbal konsisten dengan kata-kata dan tindakan (cth :
jangan tersenyum ketika melakukan sesuatu tindakan yang
menyakitkan, anak akan berfikir bahwa perawat senang
menyakitinya)
 Anak menerapkan atribut-atribut manusia pada benda mati shg
anak merasa takut kalau benda tersebut melompat, menggigit,
atau menjepit sendiri padahal alat tsb tidak dapat melakukan
sesuatu tanpa digerakkan. Untuk meminimalkan rasa takut,
jauhkan dari anak benda/alat yang menakutkan dan tidak dikenal
sampai alat tersebut diperlukan.
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dengan
mendemonstrasikannya melalui bermain dengan jenis
mainan yang disukai anak-anak. (misalnya; robot,
princes)
 Jangan berikan pilihan terhadap anak jika mereka tidak
memungkinkan untuk memilih, misal; perawat perlu
mendengar suara pernafasan anak dan anak meminta
agar pemeriksaan dilakukan pada dada orangtuanya
atau stetoskop ditempelkan pada permukaan tempat
tidur setelah perawat memperagakan pemeriksaan pada
dada boneka.
Usia Pre-schooler (3-5 tahun)
 Anak mungkin lebih memilih ditemani orangtua, atau
berbaring dimeja pemeriksaan.
 Pada anak usia sekolah biasanya dapat diajak
kerjasama namun sangat tidak menyukai prosedur
infasive
 Anak ingin mengetahui apa saja yang akan dilakukan
terhadapnya dan jenis alat yang akan digunakan.
 Anak memerlukan penjelasan singkat dan sederhana
 Jangan berikan pilihan ketika anak tidak memiliki pilihan.
 Menggunakan permainan saat melakukan pemeriksaan jika
memungkinkan, contoh; pengibaratkan pengisian balon ketika
mendengarkan dada.
 Katakan kepada anak, bagaimana dan apa yang harus
dilakukannya selama prosedur pemeriksaan

Usia sekolah (5-18 tahun);


 Anak umumnya memilih berada pada meja/tempat tidur
pemeriksaan
 Kekhawatiran anak meningkat terhadap integritas tubuh
terhadap segala tindakan yang mengancam dan menciderai
tubuhnya. Bantu anak mengungkapkan kekhawatirannya.
 Awali dengan menanyakan sesuatu tentang anak, misal; tanyakan
tentang sekolah dan teman-temannya
 Anak yang lebih tua memilkiki penggunaan bahasa yang adekuat
dan memuaskan
 Biarkan anak mengenali beberapa peralatan yang akan
digunakan, misalnya : pada pengukuran tekanan darah
bagaimana balon yang dipompa dapat mendorong udara yang
masuk kedalam manset dan membuat “warna perak” dalam
tabung bergerak. Beri kesempatan anak mengoperasikan balon
tersebut
 Fasilitasi anak untuk mendengar atau merasakan hasil
pemeriksaan yang anda lakukan, contoh; “saya ingin melihat
sejauh mana warna perak ini naik ketika manset menekan
lenganmu”.
DISKUSI / LATIHAN :
 Seorang ibu sedang berbicara dengan perawat.
Anaknya bernama Jessy, usia 24 bulan terus
mengganggu walau sudah diingatkana berkali-kali.
Akhirnya ibu tersebut marah, dan mengatakan jika
anak tersebut tidak diam, maka perawat akan
menyuntiknya. Jessy menangis ketakutan, apa yang
anda lakukan?
Jawaban :
1. Mengatakan kepada ibu tersebut “ ibu, jangan
menakut-nakuti Jessy seperti itu, perilakunya tidak
mengganggu saya”
2. Tidak melakukan apa-apa karena Jessy segera diam
karena di bentak oleh ibunya
3. Mengatakan kepada anak “Jessy, perawat tidak akan
memberikan suntikan karena anak-anak tidak mau
diam. Ini krayon dan kertas untuk menggambar
beberapa gambar, sementara ibumu dan saya bicara”
4. Memeluk Jessy dan memberikan krayon dan kertas
untuk menggambar
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai