OLEH :
KELOMPOK 6
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kesehatan pada kelompok 6 pelaksana pengabdian
masyarakat, dan atas berkat rahmat dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan kegiatan terapi beemain ini.
Tim Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia pra sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah
pengalaman yang menakutkan. Anak usia pra sekolah belum mampu
membedakan antara fantasi dan realita. Mereka menganggap bahwa
hospitalisasi merupakan hukuman atas tindakan mereka, terlebih lagi
selama anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan
dilarang untuk banyak bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal ini
tentunya mengecewakan anak, karena ia tidak mempunyai banyak waktu
untuk bermain aktif di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan
meningkatkan kecemasan anak (Dora alfiyanti, 2007). Kecemasan terbesar
anak usia pra sekolah adalah kecemasan akan kerusakan tubuh (Potter dan
Perry, 2001). Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang
menimbulkan nyeri maupun tidak, keduanya menyebabkan kecemasan
bagi anak usia pra sekolah selama hospitalisasi. Begitu juga dengan bau
obat yang menyengat dan penampilan para staf rumahsakit dengan baju
yang berwarna putih yang seolah terlihat menakutkan bagi anak (Dora
alfiyanti, 2007).
Mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan
keperawatan akan mengurangi kecemasan, meningkatkan sikap kooperatif,
dan mendukung ketrampilan mereka serta meningkatkan kognitif dan
kerjasama anak. Ada beberapa mekanisme koping sederhana yang bisa
diajarkan misalnya relaksasi, menarik napas, berhitung, memasase tangan
atau menyanyi. Semua teknik tersebut dapat dimodifikasi dengan aktivitas
bermain (Dora alfiyanti, 2007). Dengan bermain, anak melepaskan
ketakutan, kecemasan, mengekspresikan kemarahan dan permusuhan.
Bermain merupakan cara koping paling efektif untuk mengurangi
kecemasan dan meningkatkan kooperatif anak dalam prosedur
keperawatan (Wong, 2001).
Penelitian yang dilakukan oleh Dora Alfiyanti dkk (2007)
menunjukkan bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat
kecemasan anak usia pra sekolah selama tindakan keperawatan (Dora
alfiyanti, 2007).
Perawat sebagai care provider atau pemberi asuhan keperawatan
pada anak berperan penting dalam proses penyembuhan anak dan tumbuh
kembangnya selama hospitalisasi. Selain berupaya mengurangi kecemasan
pada anak yang hospitalisasi, perawat juga perlu mengupayakan agar
perkembangan bisa berjalan dengan optimal selama perawatan, yaitu
dengan melaksanakan program terapi bermain dengan memperhatikan
pertimbangan terapi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan
meminimalkan hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
a Menyalurkan energi anak.
b Mengembangkan kreativitas anak.
c Meningkatkan motivasi anak.
d Meningkatkan kognitif anak.
e Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena penyakit.
C. SASARAN
Anak usia pra sekolah yang di rawat di Ruang Perawatan Anak
lantai 3 RSUD Kota Makassar
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. KARAKTERISTIK SASARAN
Kriteria Inklusi :
1. Anak berusia 3-5 tahun (Usia Pra Sekolah)
2. Anak menjalani rawat inap di ruang perawatan anak lantai 3 di
RSUD Kota Makassar
3. Keadaan umum anak baik, kesadaran composmentis
4. Anak tidak bed rest
5. Anak kooperatif
Kriteria Eksklusi :
1. Anak menolak mengikuti permainan
2. Anak menjalani program terapi saat waktu pelaksanaan terapi
bermain
C. KARAKTERISTIK PERMAINAN
Karakteristik bermain anak usia 3-5 tahun (pra sekolah) (Sujono Riyadi
dan Sukarmin, 2009).
1. Cross motor and fine motors
2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3. Sangat energik dan imaginative.
4. Mulai terbentuk perkembangan moral.
5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok.
6. Assosiative play.
7. Dramatic play.
8. Skill play Laki-laki aktif bermain di luar.
9. Perempuan didalam rumah.
BAB III
SATUAN ACARA BERMAIN
TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
A. JUDUL PERMAINAN
Mewarnai Gambar
B. DESKRIPSI PERMAINAN
Mewarnai gambar merupakan salah satu terapi bermain yang dapat
di lakukan pada anak usia pra sekolah. Gambar yang digunakan untuk
diwarnai adalah gambar sederhana dengan karakteristik yang sudah
dikenal pada anak usia pra sekolah. Pada umumnya anak usia pra sekolah
sudah mampu mengenal objek-objek yang pernah dilihatnya. Sebelum
memulai permainan mewarnai, anak akan diberikan petunjuk tentang
aturan permainan. Anak dapat mewarnai gambar dengan warna sesukanya
ataupun mengikuti dari contoh yang sudah disediakan oleh perawat. Jika
anak-anak kesulitan dalam mewarnai, perawat akan membantu dan
memfasilitasinya. Orang tua anak akan dilibatkan untuk membantu proses
bermain.
C. TUJUAN PERMAINAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi efek hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
Mengembangkan daya kreativitas anak dalam mewarnai gambar
menjadi sebuah gambar yang utuh.
Meningkatkan komunikasi antara pasien dengan perawat.
Meningkatkan kerjasama antara anak dan perawat.
E. JENIS PERMAINAN
Permainan aktif mewarnai gambar
G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal :
Jam :
Tempat : Ruang Perawatan Anak Lantai 3
Peserta : Anak
H. SASARAN
1. Anak usia pra sekolah (3-6 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang perawatan anak lantai 3 di RSUD Kota
Makassar
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang
dapat menghalangi proses terapi bermain.
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai.
5. Anak yang dapat memegang crayon.
6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai
gambar.
I. MEDIA
Pensil warna
Tissue
Karpet
Kertas Gambar
J. SETTING TEMPAT
Di ruang perawatan anak lantai 3 RSUD Kota Makassar
K. STRATEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan Peserta
Pembukaan
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab
mengucapkan salam salam
1 5 menit
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan permainan Memperhatikan
4. Kontrak waktu dan orang tua Memperhatiakn
2 25 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
terapi bermain mewarnai kepada Bertanya
anak. Antusias saat
2. Memberikan kesempatan kepada menerima
anak untuk bertanya jika belum peralatan
jelas Memulai
3. Membagikan kertas bergambar dan untuk
crayon mewarnai
4. Fasilitator mendampingi anak dan gambar
memberikan motivasi kepada anak Menjawab
5. Menanyakan kepada anak apakah pertanyaan
telah selesai mewarnai gambar
Mendengarkan
6. Memberitahu anak bahwa waktu
Memperhatikan
yang diberikan telah selesai.
7. Memberikan pujian terhadap anak
yang mampu mewarnai gambar
sampai selesai.
Evaluasi
1. Memotivasi anak untuk Menceritakan
menyebutkan apa yang diwarnai
3 10 menit 2. Mengumumkan nama anak yang Gembira
dapat mewarnai dengan contoh
3. Membagikan reward kepada Gembira
seluruh peserta
Terminasi
1. Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah Gembira
4 5 menit mengikuti program terapi bermain. Mendengarkan
2. Mengucapkan terima kasih kepada Menjawab
anak dan orang tua. salam
3. Mengucapkan salam penutup
L. PROSES BERMAIN
1. Pembukaan
a Mengucapkan salam
b Perawat memperkenalkan diri pada anak
c Perawat membina hubungan saling percaya dengan anak dan
orangtua anak dengan cara menjalin komunikasi 2 arah dan
memberi feedback dari setiap respon anak.
d Perawat menjelaskan tujuan dari bermain yang dilakukan pada
anak dan orangtua anak.
e Melakukan kontrak waktu
2. Pelaksanaan
a Perawat menjelaskan tentang aturan bermain
b Perawat memberikan 1 contoh gambar yang sudah diwarnai.
c Anak melakukan kegiatan mewarnai.
d Pemberian hadiah / pujian kepada anak.
3. Terminasi
a Perawat mengevaluasi perasaan anak dan orang tua dengan
memberikan pertanyaan seperti :
Bagaimana perasan anak setelah bermain?
Bagaimana perasaan orangtua setelah bermain?
Apakah kegiatan ini menyenangkan?
Apakah manfaat dari terapi bermain yang dilakukan?
b Penutup
N. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
Anak : subjek proses bermain
Perawat : pelaksana permainan
Keluarga : pembantu pelaksana
2. Proses
Sebelum bermain, perawat menjelaskan tentang tata cara bermain
dan menunjukkan contoh gambar yang sudah diwarnai. Selain
menjelaskan, perawat juga memperagakan tentang alat permainannya
dan memvalidasi bahwa anak telah mengerti dan memahami teknik
bermain. Perawat juga melibatkan keluarga untuk mendampingi anak
dalam proses bermain. Setelah anak mengerti maka perawat
memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba melakukan
permainannya yaitu mewarnai gambar. Perawat membantu anak
ketika anak mengalami kesulitan dan menjaga interaksi untuk
meningkatkan komunikasi pada anak.
3. Hasil
Anak mampu menyelesaikan permainan dengan baik, memberi
apresiasi pada permainannya dan merasa senang dapat bermain
bersama. Keluarga dapat membantu anak dengan cara menemani
selama proses bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat
kecemasan anak usia pra sekolah selama tindakan
keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani Semarang.
Jurnal keperawatan vol.1. No.1. 2007
Perry, Potter. Fundamental of Nursing Fifth Edition. St.Louis: Mosby
Company.
2001
Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan
Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L, et al. Wong’s essential of pediatric nursing Sixth
Edition.
St.Louis: Mosby Company. 2001
Zellawati, Alice. Terapi bermain untuk mengatasi
permasalahan pada anak. Majalah ilmiah informatika
vol.2 No.3. Fakultas Psikologi Universitas AKI
FORMAT PENILAIAN
No Ketepatan Ketepatan Ketepatan
Nama Kerapian
. Warna Waktu Gambar
1 An.
2 An.
3 An.
4 An.
5 An.