Oleh :
KELOMPOK 23
I Wayan Sukartika Yasa ( 219012769 )
Luh Komang Tri Mahayani ( 219012824 )
Ni Putu Wisma Dewi ( 219012838 )
A.A Ketut Kurniati ( 219012865 )
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
penulisan proposal tentang Terapi Bermain Pada Anak Pra Sekolah. Dengan menggunakan Terapi Bermain
Mewarnai Gambar di Ruang Pudak RSUP Sanglah Tanggal 27 Juni 2022, dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya. Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam rangka membuat tugas untuk
mencapai kompetensi yang ada. Proposal ini disusun berdasarkan data-data yang penulis peroleh.
Dalam pelaksanaanya, sangat dirasakan adanya hambatan-hambatan. Namun, dengan mendapat
petunjuk dari pembimbing ruangan, maka setiap permasalahan dapat diatasi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa proposal ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
pembaca sangat penulis harapkan sebagai penyempurnaan proposal ini agar nantinya dapat diperoleh hasil
yang lebih maksimal. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan proposal ini, penulis mohon maaf yag
sebesar-besarnya. Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia pra sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah
pengalaman yang menakutkan. Anak usia pra sekolah belum mampu
membedakan antara fantasi dan realita. Mereka menganggap bahwa
hospitalisasi merupakan hukuman atas tindakan mereka, terlebih lagi selama
anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan dilarang untuk
banyak bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal ini tentunya
mengecewakan anak, karena ia tidak mempunyai banyak waktu untuk
bermain aktif di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan
kecemasan anak (Dora alfiyanti, 2007). Kecemasan terbesar anak usia pra
sekolah adalah kecemasan akan kerusakan tubuh (Potter dan Perry, 2001).
Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri
maupun tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak usia pra sekolah
selama hospitalisasi. Peralatan medis yang bersih dirasakan cukup
menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga dengan bau obat yang menyengat
dan penampilan para staf rumahsakit dengan baju yang berwarna putih yang
seolah terlihat menakutkan bagi anak (Dora alfiyanti, 2007).
Mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan
keperawatan akan mengurangi kecemasan, meningkatkan sikap kooperatif,
dan mendukung ketrampilan mereka serta meningkatkan kognitif dan
kerjasama anak. Ada beberapa mekanisme koping sederhana yang bisa
diajarkan misalnya relaksasi, menarik napas, berhitung, memasase tangan
atau menyanyi. Semua teknik tersebut dapat dimodifikasi dengan aktivitas
bermain (Dora alfiyanti, 2007). Dengan bermain, anak melepaskan ketakutan,
kecemasan, mengekspresikan kemarahan dan permusuhan. Bermain
merupakan cara koping paling efektif untuk mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kooperatif anak dalam prosedur keperawatan (Wong, 2001).
Penelitian yang dilakukan oleh Dora Alfiyanti dkk (2007) menunjukkan
bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah selama tindakan keperawatan (Dora alfiyanti, 2007).
Perawat sebagai care provider atau pemberi asuhan keperawatan pada anak
berperan penting dalam proses penyembuhan anak dan tumbuh kembangnya
selama hospitalisasi. Selain berupaya mengurangi kecemasan pada anak yang
hospitalisasi, perawat juga perlu mengupayakan agar perkembangan bisa
berjalan dengan optimal selama perawatan, yaitu dengan melaksanakan
program terapi bermain dengan memperhatikan pertimbangan terapi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan
hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama ± 20 menit, anak dapat:
a. Menyalurkan energi anak
b. Mengembangkan kreativitas anak
c. Meningkatkan motivasi anak
d. Meningkatkan kognitif anak
e. Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena penyakit
dan sedang dirawat
C. SASARAN
A. KARAKTERISTIK SASARAN
Kriteria Inklusi :
1. Anak berusia 3-5 tahun (Usia Pra Sekolah)
2. Anak menjalani rawat inap di Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar
3. Keadaan umum anak baik, kesadaran composmentis
4. Anak tidak bed rest
5. Anak kooperatif
Kriteria Eksklusi :
1. Anak menolak mengikuti permainan
2. Anak menjalani program terapi saat waktu pelaksanaan terapi bermain
C. KARAKTERISTIK PERMAINAN
Karakteristik bermain anak usia 3-5 tahun (pra sekolah) (Sujono Riyadi
dan Sukarmin, 2009)
1. Cross motor and fine motors
2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3. Sangat energik dan imaginative
4. Mulai terbentuk perkembangan moral
5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
6. Assosiative play
7. Dramatic play
8. Skill play Laki-laki aktif bermain di luar
9. Perempuan didalam rumah
Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 3-5 Tahun (Sujono Riyadi
dan Sukarmin, 2009)
a) Stimulasi Sosial
Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan.
Contoh: bermain pasir bersama-sama.
b) Stimulasi Keterampilan
Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga
dapat mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi,
menari.
c) Stimulasi Kerjasama
Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak
bermain menyusun puzzle, bermain bola.
BAB III
SATUAN ACARA BERMAIN
TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
A. JUDUL PERMAINAN
Mewarnai Gambar
B. DESKRIPSI PERMAINAN
Mewarnai gambar merupakan salah satu terapi bermain yang dapat
di lakukan pada anak usia pra sekolah. Gambar yang digunakan untuk
diwarnai adalah gambar sederhana dengan karakteristik yang sudah
dikenal pada anak usia pra sekolah. Pada umumnya anak usia pra sekolah
sudah mampu mengenal objek-objek yang pernah dilihatnya. Sebelum
memulai permainan mewarnai, anak akan diberikan petunjuk tentang
aturan permainan. Anak dapat mewarnai gambar dengan warna sesukanya
ataupun mengikuti dari contoh yang sudah disediakan oleh perawat. Jika
anak-anak kesulitan dalam mewarnai, perawat akan membantu dan
memfasilitasinya. Orang tua anak akan dilibatkan untuk membantu proses
bermain.
C. TUJUAN PERMAINAN
1. Tujuan umum
Mengurangi efek hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan khusus
a. Mengembangkan daya kreativitas anak dalam mewarnai gambar
menjadi sebuah gambar yang utuh
b. Meningkatkan komunikasi antara pasien dengan perawat.
c. Meningkatkan kerjasama antara anak dan perawat
E. JENIS PERMAINAN
Permainan aktif mewarnai gambar
G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : Senin, 27 Juni 2022
H. SASARAN
1. Pensil Warna
2. Tissue
3. Karpet
4. Kertas bergambar
5. Pengalas
J. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Fasilitator
: Peserta
: Observer
: Leader
: Juri
K. SRATEGI PELAKSAAN
1. 5 menit Pembukaan :
bermain
2. 20 menit Pelaksanaan :
anak Bertanya
crayon peralatan
sampai selesai
3. 10 menit Evaluasi :
peserta
4. 5 menit Terminasi:
L. PROSES BERMAIN
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Perawat memperkenalkan diri pada anak
c. Perawat membina hubungan saling percaya dengan anak dan
orangtua anak dengan cara menjalin komunikasi 2 arah dan
memberi feedback dari setiap respon anak
d. Perawat menjelaskan tujuan dari bermain yang dilakukan pada
anak dan orangtua anak
e. Melakukan kontrak waktu
2. Inti
a. Perawat menjelaskan tentang aturan bermain
b. Perawat memberikan 1 contoh gambar yang sudah diwarnai
c. Anak melakukan kegiatan mewarnai
d. Pemberian hadiah / pujian kepada anak
3. Terminasi
a. Perawat mengevaluasi perasaan anak dan orangtua dengan
memberikan pertanyaan seperti :
1) Bagaimana perasan anak setelah bermain?
2) Bagaimana perasaan orangtua setelah bermain?
3) Apakah kegiatan ini menyenangkan?
4) Apakah manfaat dari terapi bermain yang dilakukan?
b. Penutup
A. WAKTU
Hari / Tanggal : Senin, 27 Juni 2022
B. PROSES
1. Persiapan
a. Menyiapkan alat- alat yang akan digunakan dalam hal ini adalah
gambar dan pensil warna
b. Menyiapkan anak-anak usia preschool
2. Pembukaan
a. Salam terapeutik
Memberi salam terapeutik pada anak sehangat mungkin
b. Evaluai/ validasi
Menanyakan perasaan Anak-anak saat ini
3. Kegiatan inti
a. Kontrak
- Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang permainan dan
manfaat bagi anak
- Membuat kontrak waktu untuk bermain 20-30 menit
- Menjelaskan tentang cara bermain
b. Kegiatan bermain
Sebelum memulai permainan perawat menjelaskan teknik
mewarnai gambar. Setelah anak-anak mengerti maka permainan
dimulai. Anak-anak bermain dengan antusias dan semangat yang
tinggi untuk bisa menyelesaikan gambarnya. Komunikasi dan
interaksi terjaga dengan baik selama proses bermain. Keluarga
(ibunya) juga ikut terlibat mendampingi anak-ankanya dalam
bermain. Proses bermain berlangsung sema 20 menit dan anak-
anak dapat menyelesaikan mewarnai gambar dengan bantuan dari
orang tua / ibu dan perawat.
4. Penutup
a. Menanyakan kepada klien tentang perasaannya setelah bermain
b. Memberi kesimpulan untuk permainan yang telah dilakukan
c. Memberi salam terapeutik
A. KESIMPULAN
Hospitalisasi merupakan keadaan yang tidak menyenangkan untuk
anak- anak. Proses hospitalisasi membuat anak kehilangan waktu
bermain dengan teman- temannya. Selain itu, hospitalisasi juga
menyebabkan kebosanan untuk anak- anak.
Kebutuhan bermain yang terganggu selama proses hospitalisasi dapat
diatasi dengan pemberian terapi bermain sesuai dengan usia dan
karakteristik anak. Pemberian terapi ini dapat efek hospitalisasi seperti
bosan cemas dan juga dapat meningkatkan kooperatif anak. Selain itu
terapi bermain dapat mengalihkan perhatian anak dari sakitnya. Ada
banyak hal yang harus diperhatikan dalam memberikan terapi bermain
pada anak yang mengalami hospitalisasi diantaranya waktu, energy,
alat permainan, teman bermain, dan lingkungan.
B. SARAN
1. Pemberian terapi bermain disesuaikan dengan karakter dan usia
anak
2. Alat- alat permainan yang disediakan di rumah sakit sebaiknya
yang beragam sehingga anak dapat menentukan sendiri
permainannya
3. Pemberian terapi bermain sebaiknya diberikan setiap hari sesuai
dengan kondisi anak.
4. Terapi bermain sebaiknya tetap diberikan pada anak yang
mengalami bedrest.
DAFTAR PUSTAKA
Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia pra
sekolah selama tindakan keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani
Semarang. Jurnal keperawatan vol.1. No.1. 2007
Perry, Potter. Fundamental of Nursing Fifth Edition. St.Louis: Mosby Company.
2001
Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L, et al. Wong’s essential of pediatric nursing Sixth Edition.
St.Louis: Mosby Company. 2001
Zellawati, Alice. Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak.
Majalah ilmiah informatika vol.2 No.3. Fakultas Psikologi Universitas
AKI