Anda di halaman 1dari 18

MATERI AJAR

PEMISAHAN CAMPURAN
Kimia SMK C1

DIKEMBANGKAN OLEH:
Gresi Nur Kharisma, S. Pd

GRESI NUR KHARISMA, S.Pd


[COMPANY NAME] | [COMPANY ADDRESS]
TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Daftar Isi

Sampul . Pemisahan Campuran…………......................................................i


Daftar Isi........................................................................................................ii

Peta Konsep………………………………………………………………………iii
Pendahuluan ............................................................................................... 1
A. Identitas Modul......................................................................................... 1

B. Capaian Belajar........................................................................................ 1
C. Deskripsi Singkat........................................................................... ……... 1
D. Petunjuk Penggunaan Modul………………………………………………... 2

Uraian Materi ............................................................................................. 3


1. Teknik Pemisahan Campuran............................................................ 4

a) Penyaringan.................................................................................... 4

b) Destilasi ......................................................................................... 5

c) Kristalisasi....................................................................................... 6

d) Sublimasi......................................................................................... 6

e) Kromatografi.................................................................................... 7

2. Teknik Pengolahan Air Sederhana.................................................... 9

a) Air dalam kehidupan Manusia......................................................... 9

b) Persyaratan Kualitas Air................................................................. 10

c) Teknologi Pengolahan Air Sederhana.............................................. 14

Daftar Pustaka............................................................................................. 17

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 1


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Peta Konsep

Penyaringan

Destilasi

Sifat Fisika Kristalisasi

Distilasi
Pemisahan Teknik Pemisahan
Campuran berdasarkan
Kromatografi

Sifat Kimia Penjernihan air

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 2


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Pendahuluan
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran
Judul Modul : Pemisahan Campuran
B. Capaian Pembelajaran

Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis perubahan materi dan pemisahan campuran dengan
berbagai cara.

4.1 Melakukan pemisahan campuran melalui praktikum berdasarkan


sifat fisika dan kimianya.

D. Petunjuk Penggunaan Materi Ajar


Untuk menggunakan modul ini kalian diminta mengikuti langkah-langkah
berikut:
1. Bacalah peta konsep dan pahami keterkaitan antar materi pemisahan
campuran
2. Berikan respon pada kegiatan mengamati gambar, kemudian pahami
materi pembelajaran dan contoh soal.
3. Perdalam pemahamanmu tentang materi pemisahan campuran
dengan membuat ringkasan seperti pada bagian rangkuman, baru
kemudian mengerjakan latihan soal.
4. Kerjakan kegiatan yang terdapat pada penugasan mandiri dengan penuh
kejujuran dan tanggung jawab untuk penguatan pemahaman
terhadap materi yang telah dipelajari.
5. Kerjakan soal formatif

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 3


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Uraian Materi
1) Pemisahan campuran
Pemisahan campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya dapat
dilakukan dengan cara fisika, yaitu penyaringan, penyulingan,
pengkristalan, penyubliman dan kromatografi. Pemilihan cara pemisahan
didasarkan pada perbedaan sifat fisika masing-masing komponen yang
akan dipisahkan.

a) Penyaringan
Pernahkah kalian membuat santan? Setelah kelapa diparut kemudian
ditambah air dan diremas-remas. Untuk memisahkan air santan dari
ampasnya dilakukan dengan memeras di atas saringan. Perhatikan
orang yang sedang membangun rumah. Sebelum pasir dicampur
dengan semen, pasir tersebut terlebih dahulu diayak untuk memisahkan
pasir dan kerikil. Pemisahan air santan dan ampasnya serta pemisahan
pasir dan kerikil merupakan contoh pemisahan campuran dengan cara
penyaringan.

Pemisahan campuran dengan penyaringan didasarkan pada perbedaan


ukuran partikel zat-zat penyusun campuran. Partikel yang mempunyai
ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan
tertinggal pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini
dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran
berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.

Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang


akan dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan
berbeda dengan saringan untuk memisahkan santan dengan
ampasnya. Di laboratorium, untuk memisahkan padatan dan cairan
digunakan kertas saring.

Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat


dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang
bercampur pasir, di mana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir
tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut
sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas
saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang tertahan
di kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus
kertas saring dinamakan filtrat. Langkah penyaringan ditampilkan pada
Gambar 1

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 4


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Gambar 1Pemisahan
campuran pasir dan air
dengan cara penyaringan

Prinsip pemisahan campuran dengan cara penyaringan dapat


digunakan untuk menjernihkan air kotor. Saringan yang digunakan
berupa pasir, kerikil dan ijuk.
b) Destilasi
Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada Perbedaan titik
didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang
mempunyai titik didih berbeda. Campuran antara air dan bensin dapat
dipisahkan dengan cara destilasi. Semakin jauh perbedaan titik didih,
semakin mudah campuran tersebut dipisahkan.

Gambar 2. Pemisahan campuran


dengan cara destilasi

Pemisahan dengan cara destilasi juga dapat digunakan untuk


memperoleh air murni dari air yang sudah terkotori zat padat yang larut
didalamnya. Campuran antara air dan garam dapur dapat dipisahkan
dengan cara destilasi. Garam akan tertinggal dalam labu dan air akan
keluar melalui pendingin.

Untuk lebih memahami proses pemisahan dengan destilasi, perhatikan


gambar 16. Misalkan ingin memisahkan air dan bensin. Air mempunyai
titik didih 100oC dan bensin mempunyai titik didih 80oC. Campuran
dipanaskan hingga 81oC, suhu dilihat dari termometer yang telah di
pasang. Akibatnya, bensin akan menguap dan air belum menguap. Uap
bensin didinginkan dalam pendingin, sehingga mengembun dan

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 5


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

menetes keluar, tetesan yang dihasilkan dinamakan destilat. Setelah


proses selesai, air tertinggal di labu dan bensin keluar sebagai destilat
dalam penampung.

c) Kristalisasi
Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat
dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat
tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan membentuk kristal.
Petani garam memperoleh garam dengan jalan menguapkan air laut. Air
laut dialirkan ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap oleh sinar
matahari. Air yang terkandung dalam air laut tersebut akan menguap,
sehingga air laut akan semakin pekat dan setelah lewat jenuh akan
terbentuk kristal garam.
d) Sublimasi
Pemisahan campuran dengan sublimasi dilakukan jika zat yang dapat
menyublim tercampur dengan zat lain yang tidak dapat menyublim.
Sublimasi adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau
sebaliknya. Beberapa zat yang dapat menyublim adalah: kapur barus,
iodin, kafein dan lain-lain. Di laboratorium, pemisahan dengan cara
sublimasi dapat dilakukan seperti pada Gambar 3 Misalnya akan
memisahkan iodin yang terkotori pasir.

Gambar 3. Pemisahan
campuran dengan
sublimasi

Langkah-langkah kerja untuk pemisahan iodin kotor dengan sublimasi


adalah sebagai berikut:
o Iodin kotor dimasukkan dalam gelas kimia.
o Gelas kimia ditutup dengan gelas arloji yang telah diisi dengan
butiran es.
o Gelas kimia dipanaskan dengan api kecil.
o Iodin akan menyublim (padat ke gas)

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 6


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

o Setelah uap mendekat dasar kaca arloji akan terjadi sublimasi (gas
ke padat)
o Iodin murni menempel pada dasar kaca arloji dan pasir tetap
tertinggal di gelas kimia.

e) Kromatografi
Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang
bercampur pada medium tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari
pemisahan secara kromatografi dapat kita temui pada rembesan air
pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak ternentu.

• Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok chromatography planar.
Pemisahannya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang
datar, yaitu bentuk kertas. Pada proses ini akan terdapat 2 fase, yakni
fase diam berupa kertas dan fase gerak adalah pelarut atau campuran
menggunakan pelarut yang sesuai. Berikut ini digambarkan proses
pemisahan komponen tinta dengan pelarut air:

Gambar 4 Pemisahan campuran dengan kromatografi


Tinta hitam merupakan campuran beberapa warna. Kita dapat
memisahkan campuran warna tersebut dengan cara kromatografi.
Pemisahan warna tinta dapat dilakukan seperti pada Gambar 4, dengan
tahap-tahap sebagai berikut:
o Tinta diteteskan pada ujung kertas saring (1,5 cm dari ujung)
o Tinta dibiarkan hingga mengering
o Ujung kertas saring dimasukkan dalam air sedalam 1 cm dan kertas
saring dipasang tegak
o Air akan merambat naik
o Tinta akan ikut merambat naik dan memisah menjadi beberapa
Warna

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 7


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

• Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


KLT/ TLC (Thin Layer Chromatoghraphy) termasuk dalam
kelompok chromatography planar. Pemisahannya menggunakan sebuah
lapis tipis, dapat berupa silika atau aluminium yang seragam pada sebuah
lempeng gelas atau logam yang keras.

Pada proses ini akan terdapat 2 fase, yakni fase diam berupa jel silika
(atau alumina) atau juga substansi yang dapat berpendar dalam sinar UV,
sedangkan fase geraknya adalah pelarut atau campuran menggunakan
pelarut yang sesuai.

Spot atau bercak yang timbul pada fase diam biasanya tidak tampak oleh
mata. Oleh karena itu, biasanya ditambahkan senyawa lain seperti
ninhidrin sehingga bercak tersebut dapat berpendar ketika disinari oleh
UV. Berikut ini ilustrasi menggunakan KLT.

• Chromatography dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif suatu


komponen campuran. Caranya adalah dengan membandingkan nilai
jarak relatif (Rf) suatu komponen dengan Rf pada literatur/standar.
• Rf adalah nilai rasio antara jarak yang ditempuh komponen dengan jarak
yang ditempuh pelarut seperti digambarkan pada diagram berikut:

jarak yang ditempuh senyawa


Rf= jarak yang ditempuh pelarut

Maka titik merah memiliki nilai

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ
Rf=𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
3
Rf=12

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 8


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

2) Teknik Pengolahan air Layak Konsumsi Secara Sederhana

a) Air dalam Kehidupan manusia


Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan
sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama
untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Menurut Notoadmojo (2003), sekitar 55-60% berat badan orang
dewasaterdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk bayi
sekitar 80% (Mulia, 2005).
Air dibutuhkan manusia untuk minum, memasak, mandi,
mencuci, dan keperluan kebersihan lain. Air diperlukan dalam sosial
kemasyarakatan untuk pertanian, perikanan, pariwisata,
perekonomian dan lain-lain. Begitu banyak manfaat air bagi kehidupan
manusia. Namun air juga bisa menimbulkan gangguan bila tidak
dikelola dengan baik dan benar Air yang digunakan harus memenuhi
syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air
harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan.
Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisik, kimia, dan biologi. Air yang
dapat digunakan untuk keperluan seharihari harus memenuhi standar
baku air untuk rumah tangga. Kualitas air yang baik ini tidak selamanya

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 9


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

tersedia di alam. Adanya perkembangan industri dan pemukiman


dapat mengancam kelestarian air bersih. Bahkan di daerah-daerah
tertentu, air yang tersedia tidak memenuhi syarat kesehatan secara
alam sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun
modern (Kusnaedi, 2005).

b) Persyaratan Kualitas Air


Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai
kualitas air baik secara fisik, kimia, mikrobiologi dan juga radioaktif
sesuai Permenkes RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
a. Syarat fisik
1. Kekeruhan
Menurut standar kualitas air, kekeruhan ditetapkan sebesar
5-25 NTU. Menurut Slamet (2002), air yang baik idealnya harus
jernih. Air yang keruh mengandung partikel padat tersuspensi yang
dapat berupa zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu
air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba pathogen dapat
terlindung oleh partikel tersebut (Mulia, 2005).
2. Warna
Menurut standar kualitas air, warna ditetapkan sebesar 15-50
CTU. Hal yang dapat disimpulkan dari tinjauan tentang unsur warna
sebagai satu standar persyaratan kualitas air minum. Hal ini
mengingat bahwa (Sutrisno, 2006):

o Air yang berwarna dalam tingkatan tertentu akan mengurangi


segi estetika, dan tidak diterima oleh masyarakat.

o Tidak diterimanya air minum yang berasal dari penyediaan air


untuk minum, akan menimbulkan kekhawatiran bahwa
masyarakat akan mencari sumber air lainnya yang mungkin
kurang “safe”.

o Dengan ditetapkannya standar warna sebagai salah satu


persyaratan kualitas, diharapkan bahwa semua air minum yang

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 10


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

akan diberikan kepada masyarakat akan dapat langsung


diterima oleh masyarakat.
3. Rasa dan Bau
Menurut standar kualitas air, air yang baik tidak berasa dan tidak
berbau. Seperti halnya pada unsur warna, adanya bau dan rasa
pada air minum akan mengurangi penerimaan masyarakat
terhadap air tersebut. Bau dan rasa biasanya terjadi bersama
sama dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan
organic yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme
mikroskopik, serta persenyawaan-persenyawaan kimia seperti
phenol
4. Suhu
Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur
udara (20-26oC). Air yang secara mencolok mempunyai
temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti
mengndung zat-zat tertentu (misalnya fenol yang terlarut dalam
air cukup banyak) atau sedang terjadi proses tertentu (proses
dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang
menghasilkan energi) yang mengeluarkan atau menyerap energi
dalam air (Kusnaedi, 2010)..
b. Syarat kimia
1. pH netral
pH yang baik dalam air berkisar antara 6,5–9,0. Pengaruh yang
menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar
kualitas air minum dalam hal pH ini yakni bahwa pH yang lebih
kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan dapat menyebabkan
korosi pada pipa-pipa air, dan dapat menyebabkan beberapa
senyawa kimia berubah menjadi racun yang mengganggu
kesehatan (Sutrisno, 2006).
2. Tidak mengandung bahan kimia beracun
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia
beracun seperti Sianida sulfida dan felonik (Kusnaedi, 2010).

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 11


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

3. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam

Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion


logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, D dan Cr (Kusnaedi,
2010
4. Kesadahan rendah
Kesadahan maksimal yang diperbolehkan dalam air
bersih adalah 500 mg/l. Kesadahan perairan berasal dari kontak
air tanah dan bebatuan. Air hujan sebenarnya tidak memiliki
kemampuan untuk melarutkan ion-ion penyusun kesadahan
yang banyak terikat di dalam tanah dan bebatuan kapur
(limestone), meskipun memiliki kadar karbondioksida yang
relatif tinggi. Larutnya ion-ion yang dapat meningkatkan nilai
kesadahan tersebut lebih banyak disebabkan oleh aktivitas
bakteri di dalam tanah, yang banyak mengeluarkan
karbondioksida (Effendi, 2003).

c. Syarat bakteorologis
Dalam persyaratan bakteorologis ditentukan batasan tentang
jumlah bakteri, pada umumnya bakteri atau kuman yang dapat
menimbulkan penyakit, seperti bakteri golongan Coli. Batasan
jumlah bakteri golongan Coli menurut Permenkes RI
No.416/Menkes/Per/XI/1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air :
1. Coliform tinja tidak boleh ada dalam 100 ml air minum.
2. 2) Total coliform tidak boleh ada dalam 100 ml air minum dan
95% sampel yang diperiksa selama satu tahun, kadang-kadang
boleh ada 3/100 ml air tetapi tidak boleh berturut-turut. Kadar
maksimal total coliform yang diperbolehkan 50 MPN/100 ml air
sampel.

d. Syarat radioaktif
1. Dalam air bersih kadar maksimum aktivitas alpha yang
diperbolehkan adalah 0,1 Bq/l.
2. Dalam air bersih kadar maksimum aktivitas beta yang

diperbolehkan adalah 1,0 Bq/l.

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 12


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Tabel Standar kualitas air bersihPermenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 13


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

c) Teknologi Pengolahan Air Sederhana

1. Drum Pengendapan
Pada drum pengedapan terdapat proses adsorbsi. Proses
pengolahan air dilakukan secara kimia. Pengendapan kimiawi dalam
pengolahan air minum dilakukan dengan penambahan zat-zat kimia
(koagulan) untuk mengubah bentuk fisik dari padatan terlarut atau
padatan tersuspensi dan untuk memudahkan penyisihan dengan
sedimentasi. Ada beberapa zat yang digunakan:
a. Tawas (almunium sulfat)
Tawas bekerja menggumpalkan lumpur koloidal sehingga air
lebih mudah disaring dengan membentuk Al(OH)3 yang dapat
mengadsorpsi zat warna dan pencemar. Cara kerja tawas
dalam penjernihan air adalah dengan mengumpalkan partikel
terlarut dalam air yang kotor dengan menghilangkan muatan
pada partikel (atau menetralkan partikel) agar dapat
mengendap. Penetralan ini dilakukan dengan cara melepaskan
ion positif Al³⁺ dan ion negatif SO₄²⁻ yang akan bereaksi
dengan partikel bermuatan terlarut di air.

Reaksi tawas pada larutan

Al2SO4+6 H2O → Al(OH)3+6H++ SO42-

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 14


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

b. Kapur tohor
Berfungsi menaikkan pH menetralkan keasaman yang terjadi
karena penggunaan tawas.
c. Drum Penyaringan Kaporit
Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk mendesinfeksi
air adalah chlor dan senyawa chlor yang disebut Chlorinasi.
Chlorinasi di Indonesia biasanya menggunakan kaporit (Ca(OCl) 2),
karena murah, mudah didapat dan mudah penanganannya. Pada
proses klorinasi, sebelum berperan sebagai desinfektan, klorin yang
ditambahkan akan berperan sebagai oksidator, seperti
persamaan reaksi berikut: (Effendi, 2003).
H2S + 4 Cl2 + 4 H2O→ H2SO4 + 8 HCl

Jika kebutuhan klorin untuk mengoksidasi beberapa bahan


kimiA di perairan (immediate chlorine demand) telah terpenuhi, klorin
yang ditambahkan akan berperan sebagai desinfektan

Jika di perairan tidak terdapat ammonia:


Cl2 + H2O→ H+ + Cl- + HOCl (residu bebas)

Jika di perairan terdapat ammonia:


NH4+ + HClO → NH2Cl + H2O + H+
Monokloramin
NH2Cl + HClO → NHCl2 + H2O (residu terikat)
Dikloramin
NHCl2 + HClO →NCl3 + H2O
Nitrogen triklorida

Syarat untuk keamanan air minum dalam air harus ada sisa chlor ±
0,3 mg/l (0,2-0,5 mg/l), (Depkes RI,1992).

2. Drum Penyaringan
Apabila tingkat air yang diolah mempunyai kekeruhan yang tinggi
maka pada drum penyaringan ditambahkan arang aktif berfungsi
untuk adsorbsi, pasir, ijuk, kerikil untuk menyaring.
Karbon berpori atau lebih dikenal dengan nama karbon aktif,
digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warna,
pengolahan limbah, serta pemurnian air. Karbon aktif akan
membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas
dan memiliki permukaan dalam yang berongga, warna hitam, tidak
berbau, tidak berasa, dan mempunyai daya serap yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan karbon yang belum menjalani proses

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 15


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

aktivasi. Karbon aktif merupakan senyawa karbon, yang dapat


dihasilkan dari bahan - bahan yang mengandung karbon atau dari
arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan
permukaan yang lebih luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar
antara 300-3500 m 2 /gram dan ini berhubungan dengan struktur
pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat
sebagai adsorben. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan
senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif,
tergantung pada besar atau volume pori - pori dan luas permukaan
(Awalludin, 2007).

Susunan pada drum penyaringan

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 16


TEKNIK PEMISAHAN CAMPURAN

Daftar Pustaka

Effendy. 2006. A-Level Chemistry for Senior High School Students, Volume 1A.
Malang: Bayumedia.
https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/perhitungan-kimia/hukum-dasar-
kimia/hukum-dalton/#section-r1
Johari dan Rachmawati. 2007. Kimia SMA untuk Kelas X, Jilid 1. Jakarta: Esis.
Lutfi. 2007. IPA Kimia 1 untuk Kelas VII SMP. Jakarta: Esis.
Mindha, Azhar,dkk.2019.Modul 3 PPG Stoikhiometri
Purba, M., Hidayat, Soetopo. 2003. Kimia 200O untuk SMU Kelas 1 Jilid 1A.
Jakarta: Erlangga
Saidah, Aas, Micheal Purba.2017.Kimia C1 untuk SMK Kelas X.
Jakarta:Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2016. Kimia 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta :Erlangga
Susilowati, Endang, Tarti Harjani. 2013. Buku Guru Kimia 1 untuk Kelas X SMA.
Solo:PT wangsa Jatra Lestari

MATERI AJAR KIMIA SMK KELAS X -APHP 17

Anda mungkin juga menyukai