LK 2: Lembar Kerja Refleksi Modul Bidang Studi/Jurnal Harian
Judul Modul PELAYANAN KEFARMASIAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Undang Undang dan Etika Farmasi 2. Skrining resep dan pelayanan Kefarmasian 3. Medication Error 4. Administrasi dan Pengelolaan Perbekalan Farmasi No Uraian Respon/Jawaban 1 Uraikan hasil diskusi bersama 1. Regulasi undang-undang mengenai teman dan dosen mengenai wewenang lulusan SMK Farmasi pemecahan masalah dalam sudah diatur dalam UU No.36 memahami materi yang mengalami Tahun 2014 Tentang tenaga kesulitan kesehatan dimana Lulusan SMK Farmasi meupakan asisten tenaga teknis kefarmasian yang bekerja di bawah pengawasan tenaga teknis kefarmasian 2. Perhitungan harga obat dan jumlah obat dalam resep, peserta didik dapat langsung diberikan latihan berupa soal resep dengan dengan memberikan daftar harga obat terlebih dahulu dan mengajarkan konfersi dari mg ke tablet 3. Penghapalan bahasa latin tidak digunakan atau dipakai dalam bahasa sehari-hari ,jadi dirasakan sulit dalam pemahamannya, berdasarkan hasil diskusi bahhwa untuk menghapal bahasa latin harus sering dilatih dengan cara praktik pemberian resep 4. Pembuatan kopi resep yang mencantumkan iter Dapat dengan mengikuti ketentuan penulisan Copy resep antara lain: a) Jika pada resep tertulis ITER 2 X pasien berhak mendapatkan 3 paket resep (paket obat) : b) Paket obat k-1 paket obat dari resep aslinya. Apoteker membuat copy resep dan menuliskan det orig pd obat yang telah diberikan. c) Paket obat k 2 paket obat dari copy resep, kemudian Apoteker membuat lagi copy tetapi menuliskan det orig 1x pada obat yang telah dberikan. d) Paket obat k 3 paket obat dari copy resep ( yang sudah ada tulisan det orig 1x pada obatnya), kemudian menuliskan det orig 2x pada obat yang di telah berikan 5. Penerapan medication eror dalam pembelajaran dengan menggunakan problem base learning (PBL) dengan memberikan masalah terkait DRPs kepada siswa 6. Identifikasi DRP, hasil diskusi identifikasi DRPs dapat dibantu dengan menggunakan aplikasi IO 7. Menentukan DRPs yang tepat berdasarkan kondisi pasien,dapat dengan melakukan skrining dengan metode SOAP 8. Perencanaan kebutuhan obat dengan metode gabungan EOQ, EOI, ROP, SS dapat ditingkatkan pemahamannya dengan memperbanyak latihan soal
2 Uraikan hasil diskusi bersama 1. Kedudukan SMK Farmasi yang
teman dan dosen mengenai tidak lagi sebagai asisten miskonsepsi di modul ini apoteker namun sekarang sudah sebagai Asisten Tenaga Teknis Farmasi yang hanya dapat bekerja di bawah pengawasan Tenaga Teknis Farmasi dan tidak lagi memperoleh STRTTK 2. Pemahaman subscriptio pada resep adalah tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku. Sesuai dengan buku Ilmu meracik obat 3. Agar medication error dapat diminimalisir dapat ditambahkan tentang informasi pada Fase-fase medication eror, contohnya terkait off label dan obat-obat yang tergolong LASA 4. Miskonsepsi antara PIO dan Konseling PIO memberikan informasi kesemua (pasien/ tenaga kesahatan) Konseling lebih menekankan pemahaman pasien 5. Perbedaan medication eror sama DRP DRP: bisanya sudah terjadi Medication eror: dapat di cegah dengan mencari/ identifikasi resiko di masing-masing fase dan menentukan penaganannya
3 Hambatan yang dialami pada Terdapat beberapa miskonsepsi yang
pembelajaran analisis materi terdapat antara modul dengan materi pembelajaran berbasis masalah di yang saya ketahui modul ini 4 Hal yang akan dilakukan untuk Memperbanyak diskusi dengan teman sukses di pembelajaran modul dan juga dosen agar dapat berikutnya meluruskan miskonsepsi yang selama ini saya alami