Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penilitian ini adalah untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh peserta didik SLB
Perwari Padang mengenai perilaku masyarakat terhadap anak
berkebutuhan khusus di SLB Perwari Padang di Keluarahan Ulak
Karang Selatan.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SLB Perwari
Padang dengan jenjang kelas yang berbeda Tahun Pelajaran
2019/2020, yang berjumlah 6 orang terdiri dari 1 orang siswa
putra dan 5 orang siswa putri.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode
yang digunakan untuk meneliti saat kondisi objek alamiah dimana
peneliti sebagai instrumen kunci.
Definisi Operasional Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah dampak
Variabel Dependen dari perilaku masyarakat yaitu perilaku bullying yang dirasakan
oleh anak berkebutuhan khusus.
Dampak yang paling besar dari perilaku bullying atau
perundungan adalah dampak dari segi negatif, apalagi korban
yang mengalami hal ini adalah anak yang berkebutuhan khusus
dimana mereka sering sekali menjadi korban. Anak-anak korban
bullying bisa mengalami depresi dan gangguan kecemasan,
perasaan sedih dan kesepian bisa meningkat akibat tindakan
bullying tersebut. Mengalami perubahan pola tidur dan makan
serta bisa kehilangan minat pada aktivitas yang dulu pernah sangat
disukai. Selain itu korban dapat mengalami psikomatis ketika akan
bersosialisasi dengan anak-anak yang normal lainnya, merasa
tidak berharga, merasa terasingkan, depresi hingga sampai kepada
tindakan bunuh diri (Arya, 2018 : 27).
Mufidah (2008) berpendapat kekerasan yang dilakukan dengan
menggunakan kekuatan fisik atau non fisik secara sengaja hanya
untuk menimbulkan rasa derita kepada pihak yang menjadi objek
kekerasan. Dampak tersebut bisa berlangsung hingga mereka
dewasa. Bahkan tindakan bullying akan sangat besar dampaknya
apabila dialami oleh mereka yang memiliki kecacatan mental atau
berkebutuhan khusus apalagi kepada anak-anak.
Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki
keterbelakangan mental dan kekurangan dari beberapa hal yang
dimiliki oleh anak normal lainnya. Kekurangan dan
keterbelakangan yang mereka miliki menjadi alasan mengapa
mereka sering menjadi korban bullying di tengah lingkungan
masyarakat.
Cara & Alat Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
Mengukur Variabel adalah dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil
Dependen penelitian menekankan pada makna daripada generalisasi. Teknik
triangulasi, dimana peneliti mengumpulkan data yang berbeda-
beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan wawancara, observasi dan studi
dokumentasi dalam penelitiannya mengenai perilaku masyarakat
terhadap anak berkebutuhan khusus.
Analisis data bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan
data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah
hipotesis, kemudian dilakukan pencarian data secara berulang
hingga menemukan kesimpulan apakah hipotesis sebelumnya
dapat diterima atau ditolak. Seperti pada penelitian ini, data
sebelumnya yang diperoleh adalah bagaimana maraknya perilaku
bullying yang dilakukan oleh masyarakat terhadap ABK yang
kemudian dikembangkan dan muncul sebuah hipotesis, setelah
melakukan pencarian data dapat dibuktikan bahwa hipotesis
tersebut diterima dan sesuai.
Definisi Operasional Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah perilaku
Variabel Independen masyarakat yaitu perilaku bullying atau perundungan.
Bullying merupakan sebuah tindakan agresi yang dapat
mengakibatkan korban bullying, pelaku bullying, ataupun mereka
yang masuk kedalam kelompok bullying tersebut menderita
depresi dan bahkan tinggi kemungkinannya untuk melakukan
bunuh diri serta mengalami gangguan pada kesehatan
psikologisnya (Hinduja dan W. Pacthin,2010; M. Kowalski &
P.Limber, 2012; Gradinger, dkk, 2009). Marheni (2012 :5)
mengelompokkan bentuk-bentuk kekerasan dalam beberapa
macam diantaranya kekerasan fisik, kekerasan psikis atau mental
dan kekerasan verbal. Ketiga bentuk kekerasan tersebut
memberikan derita kejiwaan dan trauma yang sangat berat bagi
anak berkebutuhan khusus.
Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini
Terapi adalah:
Pada awal penelitian, penulis melakukan survei dan
wawancara di Sekolah Luar Biasa Perwari Padang kepada
beberapa guru dan wali murid di sekolah tersebut dan diperoleh
gambaran terhadap indikasi adanya perilaku bullying yang dialami
oleh siswa. Kemudian dengan hasil penelitian awal yang
didapatkan, penulis lalu melakukan penelitian lanjutan dengan
mengambil sampel menggunakan purposive sampling yaitu
mengambil sampel berdasarkan jumlah siswa tebanyak yang
tinggal di salah satu kelurahan. Selanjutnya peneliti melakukan
wawancara kepada 6 siswa yang sebelumnya sudah direkapitulasi
dan menemukan hasil dari penelitian tersebut.